❣️❣️❣️❣️
Drrrtttt... drrrtttt..
"Aw.." Pekik Reza saat bibirnya justru di gigit oleh istrinya sendiri.
"Sakit, Ra!"
"Gak denger itu ponselnya bunyi?" sentak Melisa melepas pelukan suaminya.
Reza yang kesal aksinya di ganggu akhirnya berjalan ke arah meja TV untuk mengambil benda pipih yang belum berhenti bergetar.
"Hallo, Pah!" sapanya saat ia menggeser tombol hijau di layar ponselnya.
"Kamu dimana?" tanya papa di sebrang sana.
"Dirumah!" jawabnya singkat
"Jam segini udah pulang?, Hebat!" kata papa menyindir anak kesayangannya itu sering mencuri waktu pulang kerumah.
"Haha, cuma bentar, Pah" kekeh Reza.
"Nanti malam datang ke acara ulang tahun perusahaan om Maxim ya, papa gak bisa kesana" titah nya yang langsung membuat Reza malas menjawab
"Males, ah!"
"Hey..!"
"Iya..iya.. aku malam kesana tapi gak lama ya" ucapnya mulai bernegoisasi.
"Terserah kamu, yang penting datang sebagai perwakilan papa, ok"
"Ok, Pah!" sahutnya dengan membuang nafas kasar.
"Ada apa?" tanya Melisa sambil memakai kembali apa yang sudah dilepas suaminya tadi.
"Kamu mau ngapain?" Bukan menjawab, pria yang sudah setengah telanjang itu malah melempar lagi baju yang baru ingin di pakai kembali oleh istrinya.
"Udah sore, nanti anak-anak keburu bangun" Selak Melisa menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang sudah polos.
"Tanggung, Ra!"
***
Kini sang gajah sudah terkapar setelah menyemburkan cairan kenikmatan dalam kandang pawangnya.
Melisa langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya kemudian berganti pakaian.
"Mas, balik kantor gak?, udah jam tiga" ucap Melisa sambil menyisir rambutnya yang basah, sedang yang di tanya tak menjawab apapun, kerja kerasnya menggapai puncak membuat pria gagah yang selalu menuntut lagi dan lagi itu akhirnya terbang ke alam mimpi.
Melisa menghela nafas, menutupi tubuh suaminya yang tak memakai apapun dengan selimut, tak ingin kejadian yang sudah-sudah terus terulang saat anak sulungnya masuk kedalam kamar untuk bersembunyi di balik selimut namun yang ia dapati papanya selalu dalam keadaan polos.
usai merapihkan diri, Melisa pun bergegas keluar kamar menuju lantai bawah.
"Papa, udah balik kantor mah?" tanya Bumi, anak kedua Reza dan Melisa yang baru turun dari kamarnya sambil menguap.
"Belum, sayang. kakak masih ngantuk kenapa udah bangun?" tanya Melisa mencium pipi kanan anaknya.
"Sebentar lagi ada Tayo, kakak minta cake boleh?" pintanya pada wanita terbaik di hadapannya itu.
"Boleh sayang, kamu tunggu di ruang tengah ya"
Bocah tampan itu mengangguk paham, kemudian melenggang pergi menuju ruang tengah yang terdapat TV berukuran sangat besar.
Melisa mengambil cake tiramisu dan susu coklat.
"Ra, aku balik kantor ya sayang" suara Reza yang masih berada di tengah tangga sedikit berlari sambil menggulung lengan kemejanya membuat Melisa dan Bumi menoleh ke arahnya.
"Aku kan udah bangunin tadi, Mas" Sahut Melisa yang merapihkan baju suaminya.
"Aku capek banget, saking enaknya" bisik pria PP itu dengan rambut sedikit basah usai membersihkan diri.
"Hati-hati dijalan ya" pesan Melisa yang di jawab anggukan kepala oleh Reza sambil melayang drama CapCipCup, setelahnya ia langsung menghampiri Bumi yang fokus menonton film kartun kesukaannya.
"Papa balik kantor ya ,NaGa" pamitnya pada si tengah lalu menciumi seluruh wajah tampan anaknya.
"Iya, Pah, hati-hati dijalan"
Reza kembali ke kantor dengan perasaan senang, wajah cerianya begitu nampak sangat jelas, senyum pun tak lepas terukir dari sudut bibirnya.
Aku mencintaimu, Ra.. sangat mencintaimu!
.
.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Hallo...
Yang udah tau kisah babang Reza sama Melisa pasti udah paham kan?
yang belum tau nie di jelasin lagi.
Reza - Melisa 💕 suami istri.
Air, 💕 anak pertama Reza Melisa
Bumi. 💕anak kedua Reza Melisa
Cahaya. 💕anak ketiga Reza Melisa
ketiganya kembar ya 😘😘😘
Kisah Reza dan Melisa gak kalah seru loh
kepoin yuk novel yang judulnya #SuamiDadakan.
Rekomendasi Novel yang sangat bagus untukmu, Suami Dadakan, di sini dapat lihat: http://h5.mangatoon.mobi/contents/detail?id\=926511&\_language\=id&\_app\_id\=2
❣️❣️❣️❣️
Pulang dari kantor, Reza Sampai di rumah pukul enam malam, ia langsung bergegas ke kamar kemudian membersihkan dirinya, Melisa yang heran akhirnya menunggu kejelasan dengan duduk di tepi ranjang.
"Buru-buru banget sih, mas?" tanyanya kesal.
"Aku lupa ya belum bilang sama kamu, kalo aku di suruh Papa buat datang ke acara ulang tahun perusahaannya om Maxim" jawab Reza merasa salah karna lupa memberitahu lebih dulu.
"Om, Maxim?"
"Ya, papa gak bisa datang jadi minta aku yang datang buat gantiin, gak apa-apa ya?" izinnya pada sang istri.
"Aku gak di ajak?" pancing Melisa, wanita berstatus kan istri sah dari seorang presiden direktur Rahardian grup itu memang jarang sekali ikut serta dalam berbagai acara yang di datangi suaminya kecuali acara yang menyangkut perusahaannya sendiri, tak ingin Istrinya dikenal atau mungkin lebih parahnya tak rela jika di lihat oleh orang lain selain dirinya dan ke empat anak-anaknya.
"Enggak, sayang" sahutnya pelan, tangannya mengusap lembut pipi KHUMAIRAHnya
"Aku ajak Ameera buat nemenin aku, Ra" jelasnya.
"Apa Karna ada Ricko disana?" tanya Melisa menyelidik.
"Ya, itu salah satu alasannya'' jawab Reza sambil memakai jasnya.
"Mas, Ricko sudah berumah tangga, anak istrinya pun aku kenal bahkan beberapa kali bertemu di panti asuhan, Lalu masalahnya dimana?" tanya Melisa yang gemas terhadap suaminya itu.
"Masalahnya itu Dimatanya, Ra....." sahut Reza yang mulai kesal
"Matanya kenapa?"
"Matanya dua!" dengus Reza kesal.
"Semua orang juga punya mata dua, lalu salahnya dia apa?" kejadiannya sembilan tahun silam ternyata tak pernah Reza lupakan dalam benaknya, dimana saat laki-laki itu mengulurkan tangan ingin menolong Melisa tepat di depan matanya.
"Salahnya?, kamu tanya salahnya kan! Salahnya tuh jelas-jelas ada kamu di matanya"
Reza langsung menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya, menciuminya secara bertubi-tubi.
"Aku mencintaimu, aku tidak akan mengizinkan siapapun bebas menikmati kecantikan mu, Ra. paham!" ujar pria pencemburu itu sebelum akhirnya benar-benar pergi.
Melisa bergeming menikmati sentuhan hangat suaminya, tak pernah berubah meski sembilan tahun mereka berumah tangga.
*****
Tok tok tok.
"Deeek" panggil Reza dari balik pintu kamar adiknya Ameera.
"Ya, kak"
CEKLEK
Reza tersenyum, merentangkan kedua tangannya agar adik kesayangannya itu segera berhamburan memeluknya.
"Papa udah jalan?" tanya Reza masih memeluk Ameera.
"Udah, barusan tadi, aku aja baru masuk kamar, kakak tumben kesini ganteng banget, ada apa, si kembar mana?" tanya Ameera saat dirasa rumahnya sepi tanpa teriakan si kembar.
"Ada di apartemen, Kakak kesini mau ajak kamu buat nemenin kakak ke acara ulang tahun perusahaan temennya papa" jelas Reza yang berjalan beriringan dengan Ameera masuk kedalam kamar.
"Kok papa gak bilang aku?" tanya gadis berusia dua puluh satu tahun itu.
"Kakak emang gak bilang kalau mau ajak kamu, dek"
"Memang kak Mel kemana?" tanyanya lagi.
"Jagain cebong, udah cepetan ganti baju. udah mandi kan?" goda Reza.
"Udah dong" sahutnya dengan senyum manis.
Reza kembali ke lantai bawah sambil menunggu adiknya selesai berganti pakaian dan berhias diri.
"Yuk, kak"
Anak bungsu dari keluarga Rahardian Wijaya itupun sudah siap menggandeng tangan kakak kesayangannya menuju tempat dimana ia akan menemukan cinta pertamanya, cinta yang baru ia rasakan seumur hidupnya karna baginya cinta papa dan kakaknya sungguh lebih dari cukup, dua pria yang tak pernah menyakitinya.
.
.
.
.
💦💦💦💦💦💦💦
Like komen nya yuk ramai kan ♥️♥️
❣️❣️❣️❣️
Reza tersenyum lebar saat memasuki ballroom sebuah hotel mewah di tengah kota, tangannya yang di gandeng seorang gadis cantik itupun menjadi pusat perhatian, beberapa yang sudah tau hanya menyunggingkan senyum.
"Selamat datang, mana tuan Wisnu?" tanya Pria paruh baya seumur papanya saat datang mendekat.
"Papa lagi ada urusan di luar, om" jawab Reza setelah menyalami Om Maxim
"Oh, Begitu. Apa ini Ameera?" tanyanya lagi saat melirik ke arah gadis cantik yang di gandeng Reza.
"Iya, om. saya Ameera" sahut si cantik yang mengenakan dress berwarna putih itu
" Wah, sudah besar ternyata ya" ucapnya dengan tawa kecil.
Reza dan Ameera hanya membalasnya dengan senyuman.
Ameera yang merasa bosan saat harus menemani kakanya mengobrol dengan rekan-rekan bisnisnya pun Akhirnya mulai meringsek menjauh.
"Aku mau cari makan" bisiknya pada Reza.
"Jangan jauh-jauh, sebentar lagi kita pulang" jawab Reza yang ikut berbisik, bayangan si kembar terus berputar di pelupuk matanya.
"Beres kak"
Ameera berjalan santai mengelilingi ballroom, mencicipi aneka makanan luar dan dalam negri yang terhampar di beberapa meja panjang.
Langkahnya berhenti di sebuah kursi tamu di ujung ruangan dekat dengan kolam ikan kecil sebagai hiasan, ia menghabiskan satu cup ice-cream sambil duduk santai menikmati lantunan musik yang terdengar merdu di telinganya.
Matanya menangkap sosok pria berjas hitam, ia berjongkok di bawah sambil memijit kaki seorang wanita dengan sangat lembut.
Wanita yang duduk di kursi tamu sama sepertinya, dengan seksama Ameera terus memperhatikan dua orang yang tak jauh darinya itu sampai Pandangannya menelisik pada satu bagian dari tubuh wanita itu.
Pasti itu istrinya, beruntung sekali dia mempunyai suami yang begitu perhatian bahkan di depan banyak orang pun pria itu tak malu menunjukkan perhatiannya..
Aku pikir dua pria bucin itu hanya papa dan kak Reza, ternyata ada lagi ya. ckck
semoga aku nanti bisa mendapatkan pasangan yang bisa memberiku rasa aman dan nyaman, limpahan kasih sayang dan cinta seperti kak Mel...
Bathin Ameera terus berbisik dengan mata masih memperhatikan kedua orang tersebut.
"Kok ngelamun, kekenyangan ya?" goda Reza yang tiba tiba duduk di sebelah Ameera.
"Hem, kakak ngagetin aja!" seru si cantik dengan memegang dadanya karna terkejut, khayalan indahnya buyar sudah saat kakaknya datang.
"Yuk, pulang, Ay telepon terus pengen Pizza" kata Reza sambil meraih tangan adiknya.
"Aku pulang ke apartemen Kakak, boleh?, sendirian di rumah sepi banget" pintanya dengan manja.
"Boleh, buat adik kesayangannya kakak apapun itu akan kakak lakuin" begitulah jawaban Reza selama ini jika adiknya merengek ingin sesuatu.
Setelah berpamitan kepada om Maxim dan beberapa rekan bisnisnya, Reza Langsung keluar dari ballroom bersama Ameera, namun langkah keduanya terhenti saat berpapasan dengan seorang Pria yang tadi jadi pusat perhatian Ameera selama di dalam ballroom hotel.
"Mau kemana Lo?" tanya si pria itu kepada Reza, meski nadanya biasa namun ada senyum sinis di ujung bibirnya.
"Bukan urusan Lo, mau apa Lo tanya-tanya?"
"Nanya doang, gak penting juga Lo mau Jawab atau gak!" Pria itu langsung melengos pergi, namun sebelum nya ia sempat tersenyum ke arah Ameera dengan begitu manisnya sampai gadis itu di buat tak bisa mengedipkan matanya karna detak jantungnya berdegup berkali-kali lipat.
"Songong banget kan tuh orang!" dengus Reza kesal.
"Dek, ayok pulang, kok ngelamun lagi sih?" teriak Reza saat sadar adiknya masih bergeming di depan pintu ballroom.
"Ah, iya kak" sahutnya sambil sedikit berlari menghampiri kakaknya yang sudah mengulurkan tangan.
Kini keduanya sudah berada di dalam mobil mewah milik Reza, selama di perjalanan pria yang sedang kesal itu terus mengumpat kesal, namun berbeda dengan adik yang duduk disisinya justru senyum tak lepas dari wajah cantiknya itu.
"Pria tadi namanya siapa, kak?" tanya Ameera tiba-tiba yang sontak membuat kakaknya itu langsung menoleh.
"Siapa?, laki tengil yang hoby nya tebar pesona?" kata Reza. .
"Hem, iya!" balasnya antusias dengan binar cahaya di matanya.
"Ricko!"
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦***
Cieeeeee.... yang jatuh cinta 😂😂
Tuh singa di sebelah harus di taklukin dulu
Like komen nya yuk ramai kan ♥️🤗
Emang cakep sih🤭
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!