NovelToon NovelToon

Putri Kembar Sang Psychopath

01 Terjebak tragedi satu malam

Seorang wanita bernama Dinar Syakilla berumur dua puluh tahun yang berprofesi menjadi sekretaris, keluarganya bergelimang harta namun semua itu hanyalah untuk membahagian ibu tirinya yang telah menggantikan posisi bundanya.

Dia hidup tersiksa akibat penyiksaan dari ibu tiri serta ayahnya, ayahnya berubah menjadi lelaki yang mudah marah dan Dinar selalu mendapat imbas dari kemarahan sang ayah.

Hari ini dia pertama masuk kerja menjadi sekretaris, dia termasuk wanita yang sangat genius IQ nya berada di atas rata-rata, jadi di umur nya yang ke dua puluh dia sudah menjadi sarjana S2 dalam bidang management. Dia mendaftarkan dirinya menjadi sekretaris perusahaan Wuxia Group yang dipimpin oleh Ceo tampan bernama Alan Septian.

"Nona Dinar Syakilla... " panggil Ferdi sang tangan kanan Alan. Dinar pun masuk jantungnya berdegup kencang takut jika tidak di terima oleh pihak perusahaan.

"Iya saya tuan." Dinar pun masuk ke dalam ruangan Ferdi dan mendudukkan dirinya di depan meja kerja Ferdi.

"Selamat anda di terima di perusahaan ini, bekerjalah dengan giat dan disiplin." ucapnya memberikan berkas pendaftaran Dinar dan menjabat tangan Dinar.

Dinar berbinar mendapat kabar jika dirinya telah di terima menjadi sekretaris Ferdi. Hatinya bahagia akhirnya dia bisa bekerja dengan mapan di sebuah perusahaan.

"Benarkah pak?..... terima kasih sudah memberi kesempatan kepada saya untuk bekerja disini, saya akan berusaha keras."

"Kau akan mulai bekerja besok, jadi persiapkanlah." ucapnya memperingatkan.

"Baik Pak kalau begitu saya permisi." Pamit Dinar dan di angguki oleh Ferdi, namun seringai jahat tergambar jelas setelah Dinar keluar dari ruangannya.

Ferdi pun beranjak dari duduknya dan menemui atasannya untuk membicarakan hal penting yang baru saja dia dapatkan.

Tok.... tok... tok....

"Masuk... " titahnya dari dalam. Ferdi pun masuk setelah di persilahkan.

"Ada apa kau kemari?." tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

"Maaf tuan... sepertinya kita bisa membuat dia kalah saing dengan anda." Alan pun langsung menghentikan pekerjaannya dan beralih menatap tangan kanannya, dia masih belum paham apa yang di ucapkan Ferdi.

"Aku tak mengerti, jelaskan dengan detail."

"Begini tuan, ada seorang wanita baru saja mendaftar menjadi sekretaris, dia cantik dan seksi saya yakin dia bisa di jadikan alat." jelasnya, dia akan menjadikan Dinar sebagai alat.

"Dia tak akan tergiur dengan wanita seksi, kau tahu sendiri bukan jika dia lelaki antartika." Alan mengelak rencana konyol Ferdi.

"Kita akan menjebak mereka berdua dalam satu ruangan karena malam ini dia akan menginap di hotel, dan saya akan memberi Dinar obat perangsang setelah itu saya akan menyuruh nya mengantar berkas ke kamar hotel nya." Ferdi sudah memperkirakan semuanya.

Alan nampak berfikir rencana Ferdi memang tak buruk, akhirnya dia pun menyetujui rencana Ferdi.

Setelah berbicara pada Alan, Ferdi pun segera menghubungi Dinar dan kebetulan sebelum Dinar pergi dari kantor Ferdi sempat meminta nomor ponselnya. Sementara Dinar, dia masih menunggu bus di terminal yang tak jauh dari perusahaan Wuxia.

Tring..... tring.... tring....

Dinar melihat jika Ferdi lah yang menelpon dia pun segera mengangkat sambungan teleponnya.

"Halo pak Ferdi, apakah ada yang bisa saya bantu?." tanya Dinar langsung.

"Datanglah ke cafe Juanda ada hal penting yang harus kau lakukan." titahnya dan memutus sambungan sepihak, membuat Dinar berdecak kesal. Dia pun bergegas ke cafe yang di perintahkan.

Sesampainya di sana Dinar langsung menemukan kursi yang telah di pesan oleh Ferdi.

"Duduklah." Dinar pun duduk.

"Ada apa ya pak?." tanya Dinar, dia takut jika akan di keluarkan dari perusahaan, padahal baru saja dia di terima. Sebelum itu ternyata Ferdi sudah memesan minum untuk Dinar.

"Saya hanya ingin kau mengantar berkas ini ke hotel Sagitarius, ini adalah berkas penting karena karyawan lain sedang sibuk jadi saya meminta kau yang mengantar nya." dustanya.

Dinar nampak ragu, karena harus mengantarnya ke hotel. Melihat keraguan di mata Dinar, Ferdi mencoba membujuk.

"Minumlah dulu Dinar, agar rasa ragumu hilang." Dinar pun menurut dan benar rasa ragunya hilang.

"Bagiamana...?Kau tak usah takut aku jamin tak akan terjadi sesuatu disana." ucapnya menyakinkan.

"B-baiklah pak.... akan saya usahakan."Dinar masih ragu akan hal tersebut.

Setelah berbincang Dinar pun pergi untuk mengantar berkas sesuai yang ditujukan oleh Ferdi. Sesampainya di sana di melihat betapa megahnya hotel tersebut, Dinar pun membayar taxi dan turun, dia memasuki hotel tersebut dan menanyakan kamar yang akan dituju nya.

Dinar sudah sampai di kamar yang di tujunya, namun belum dia mengetuk pintu seseorang lelaki tampan keluar dari dalam.

"Siapa kamu?." tanya lelaki tersebut karena Dinar terlihat mencurigakan.

"Maafkan saya tuan, saya perwakilan dari Wuxia group dan saya di utus oleh atasan saya untuk mengantar berkas penting." jelasnya dengan menunduk dia tak berani menatap mata elang miliknya.

"Tunggulah sebentar." Lelaki itu pun masuk, namun Dinar merasakan panas di tubuhnya dan ada gelanyar aneh menjalar di dalam tubuhnya, tapi dia berusaha menahan.

"Silahkan masuk nona." Dinar pun memasuki kamar hotel yang sangat mewah, mengikuti langkah lelaki tersebut. Lelaki tersebut menyuruhnya duduk di sofa untuk menunggu.

Beberapa menit kemudian datanglah lelaki yang berpostur tubuh indah yang sangat menggoda, tubuh tinggi dan wajah tampan dan terlihat sangat maco.

"Selamat siang tuan." sapa Dinar gugup karena lelaki tampan tersebut memasang wajah dingin meskipun bermata indah.

"Langsung saja." ucapnya dingin. Dinar pun membicarakan semuanya sampai selesai. Lelaki tersebut pun membuka berkas tersebut.

"Brengsek dia menipuku .... pasti gadis ini di suruh nya untuk menghancurkan diriku perlahan." batinnya setalah membaca berkas tersebut, yang hanya berisi kertas kosong. Dinar tak berani membuka berkas tersebut, jadi dia tak tahu apapun.

"Baiklah..... " belum sempat lelaki tersebut bicara, tiba-tiba saja benda kenyal menyentuh pipinya, dia membelalakkan kedua matanya, karena ciuman Dinar yang tiba-tiba.

"Heh apa yang kau lakukan?!." bentak lelaki yang merupakan asisten pribadi lelaki tampan tersebut.

Asisten tersebut mendorong tubuh Dinar hingga terjatuh, Dinar tidak tahu kenapa melakukan hal senekat itu apalagi kepada orang yang baru di kenalnya. Dinar di ambang antara sadar dan tidak sadar.

"Dia telah di beri obat perangsang... aku yakin karena terlihat dari tingkahnya, brengsek kau Alan...kau telah menjebak ku. " umpat nya dalam hati, dia tahu bahwa musuhnya yang merencanakan semuanya. Karena sudah berulang kali Alan mengirim wanita untuk bisa membuat dia tergoda, dan hari ini sepertinya dia tidak bisa menghindar.

"Tuan dia sepertinya.... "

"Iya aku sudah tahu, dia dijadikan alat." potongnya.

"Lalu bagaimana ini tuan, dia harus mendapat penawar jika tidak.... "

"Sudah tak usah dilanjutkan." Mereka berdua melihat jika Dinar sangat tersiksa akibat obat perangsang tersebut, dia menjerit meminta bantuan.

Lelaki tampan itu menjadi kasihan melihat keadaan perempuan tersebut yang semakin tersiksa. Akhirnya dia sudah memutuskan.

"Aryan kau pergilah..... aku akan menolongnya." ucapnya tegas, Aryan hanya melongo mendengar ucapan tuannya, tak menyangka akan menolong gadis yang baru dikenalnya.

"Tapi tuan anda... "

"Aku bilang keluar..!!..dan jangan sampai ada yang mengganggu, kau mengerti." bentaknya tegas membuat Aryan tak punya pilihan lain selain menurutinya.

Lelaki tersebut mendekati tubuh Dinar yang masih tergeletak lemah, Dinar masih meminta pertolongan dengan suara lemahnya.

"T-t-tolong a-ku... " pintanya mengiba.

Lelaki tersebut menggendong tubuh sintal Dinar, dia membawanya ke kamar dan membaringakannya di ranjang. Dia menyalakan AC untuk membantu meredakan panas pada tubuh Dinar.

"Bagaimana ini... akhh.... aku tak bisa melakukannya, tapi aku kasihan melihatnya." kini wajah dinginnya berubah menjadi rasa khawatir bercampur dengan rasa bersalah.

Dinar yang gairahnya sudah di ubun-ubun membuatnya manjadi wanita agresif, tanpa basa-basi Dinar langsung mencium rakus bibir indah lelaki tersebut, dia berusaha menolak tapi Dinar semakin lihai membuat pertahannya runtuh. Lelaki tersebut juga sudah mulai on fire akibat ulah Dinar, hingga akhirnya pertahanannya runtuh seketika, lelaki tersebut langsung mengganti posisinya.

Dia memulai aksinya dan kini Dinar sudah berada di bawah kungkungannya, dan mulai melepas pakaian Dinar tanpa sisa, begitu juga dirinya.

Mereka pun melakukan hubungan panas di siang hari dengan waktu lama, lelaki tersebut di buat puas oleh wanita yang baru dia temui. Dia pun tumbang di atas tubuh Dinar, dan tersadar dengan apa yang di lakukannya.

"Maafkan aku nona... ternyata kau masih perawan dan aku telah mengambil mahkotamu. Tapi semuanya ku lakukan karena terpaksa tak ada pilihan lain, aku tak mau kau tersiksa." ucapnya merasa bersalah, tapi itu semua demi kebaikan Dinar. Namun karena kelelahan akibat pergulatannya, mereka pun tertidur bersama dalam satu ranjang.

02 Pergi

Dinar terbangun badannya terasa sakit semua, dia mengedar pandangannya ke semua penjuru, dia sangat asing dengan tempat tersebut. Dinar mencoba mengingat semuanya dan betapa frustasinya ketika dia mengingat segalanya, bahwa dia telah melakukan hubungan terlarang.

Dia menengok ke sebelah ternyata wajah tampan terlihat jelas di penglihatannya lelaki tersebut masih terlelap, betapa terkejutnya di saat dia melihat tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun. Dinar bangkit dari tidurnya dan segera memakai pakaiannya, dia mencoba menahan sakit di pangkal paha.

Selesai memakai pakaian dia pun keluar dari kamar, ternyata hari sudah malam namun dia tak melihat asisten pribadi dari lelaki tampan itu.

"Aku harus segera pergi dari sini, sial ternyata aku di jebak." batinnya mengingat semua kejadian yang baru saja dia alami, dan dia ingat jika Dinar telah di jebak oleh atasannya.

Dinar mengendap setelah sampai di luar kamar hotel tersebut, dan aman Dinar pun berlari dan mengambil jalan menggunakan tangga darurat agar tak ada yang mengetahui. Dinar sudah berada di luar hotel dan pulang dengan berjalan.

Dunianya telah runtuh di saat dia tahu bahwa sekarang dia sudah tak virgin lagi. Mahkota yang dia jaga akhirnya telah di renggut akibat ulah atasannya yang memberinya obat perangsang di minumannya. Air matanya luruh di saat mengingat pergulatannya dengan lelaki yang tak pernah dia kenal.

"Kenapa semua terjadi padaku.... hiks.... hiks.. hiks.... Mereka menggunakan aku sebagai alat." Tangisnya dengan pilu.

"Brengsek..... kau Ferdi...." umpat nya lirih, dia tahu jika gelanyar aneh dalam tubuhnya semalam adalah obat yang sedang bereaksi.

"Aaaaaaaaa." jerit nya sambil menjambak rambutnya.

"Aku harus pergi dari kota ini.... aku harus pergi." Akhirnya Dinar memutuskan pergi, namun sebelum itu dia akan kembali ke rumah untuk mengambil barangnya dan juga mengambil uang tabungannya untuk bisa pergi dari kota ini.

Dinar sudah sampai di pelataran rumahnya, rumah yang penuh penderitaan dan luka, rumah yang mengenang kepergian bundanya, dan rumah surga yang telah berubah menjadi neraka baginya, Dinar mengusap air matanya kasar, dia mencari jendela kamar nya, beruntung kamarnya berada di bawah, karena di atas sudah di tempati oleh saudara tirinya yang rese.

Dia membuka jendela kamarnya perlahan agar tak menimbulkan suara. Dinar berhasil menerobos masuk kamarnya dengan aman, karena waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.

Dinar memasukkan semua baju dan barang penting miliknya ke dalam koper dan tas ransel, tak lupa dia mengambil tabungan serta rekeningnya untuk dia bisa pergi jauh dari negara ini. Setelah semuanya beres dan tak ada yang tertinggal dia pun menulis sepucuk surat untuk sang ayah bahwa dia sudah tak mau lagi berurusan dengan keluarganya.

Kini sampailah dia di negri sakura Jepang, dia harus siap tinggal di sana dan merubah pola hidupnya dan bagaimana tinggal di negera orang. Ini adalah keberuntungan Dinar karena dia langsung mendapatkan rumah sewa untuk dia tinggali.

Dinar merapihkan semua barang bawaannya, setelah usai dia pun mendudukkan dirinya untuk beristirahat sejenak.

"Akhirnya aku bisa menjalani kehidupan ku yang baru, aku berharap bisa tenang hidup di sini tanpa penyiksaan dan luka. " gumamnya kini dia sudah menentukan jalan hidupnya tanpa harus mendapatkan hinaan dari keluarganya sendiri.

Satu minggu kemudian.....

Dinar bernafas lega karena dalam waktu satu minggu dia sudah mendapatkan pekerjaan dia sebuah perusahaan, dan dia menjadi karyawan tetap di sana. Hari ini adalah hati pertama dia masuk kerja di perusahaan Agatsuma Group, perusahaan terbesar di Jepang.

"Aku tak boleh telat pada hari pertama kerja." Dinar berangkat menggunakan kendaraan umum.

Sesampainya di sana dia langsung menuju ruangan kerjanya, dia bekerja dengan baik di perusahaan tersebut, namun tiba-tiba saja dia tak sadarkan diri. Para karyawan yang mengetahui Dinar pingsan segera membawanya ke rumah sakit.

Dinar di periksa oleh dokter wanita yang seperti mengenalnya, dia memperhatikan Dinar secara intens.

"Apa dia Dinar sahabatku dari indonesia? tapi kenapa dia berada di Jepang?." batinnya bertanya-tanya.

Dinar mengerjap dan tersadar dari pingsan, dia mengedarkan pandangannya dan ternyata dia sudah tidak di kantor. Dokter tersebut mendekat ke brankar.

"Saya ada di mana?." tanyanya.

"Kau berada di rumah sakit." ujarnya membuat Dinar mengernyit, karena wanita tersebut bisa bahasa Indonesia.

"Perkenalkan nama saya Dania Pratiwi, dokter kandungan di rumah sakit ini." ucapnya memperkenalkan diri, Dinar tampak berfikir dia mengenal nama itu.

"Kamu Dinar kan? kamu udah lupa sama aku?."

"Kenapa kamu tahu namaku? sebenarnya siapa kamu?." Dinar masih tak tahu.

"Oh ya ampun Killa kau melupakanku begitu saja?." mendengar nama Killa yang hanya di ketahui sahabat nya akhirnya dia mengingatnya, Dania adalah sahabat dekatnya pada saat SMA.

"Dania.... " teriaknya dan memeluk sahabat lamanya. Dania pun membalas pelukan Dinar dengan erat.

Setelah puas melepas rindu, Dania pun duduk di sebelah brankar Dinar.

"Jadi kau sudah menikah? kenapa tak memberitahukan aku hah?." kesal Dania mengetahui jika Dinar sedang mengandung.

"Apa maksudmu?." Dia tak mengerti dengan yang di ucapkan Dania.

"Iya.... pastinya kan, jika tidak kenapa kau bisa hamil?." jelasnya, Dinar membelalakan matanya tak percaya dengan perkataan Dania.

"A-apa aku h-hamil? . " ucapnya terbata, dia tak menyangka jika hubungan terlarang itu membuatnya mengandung.

"Kau bohong padaku kan Nia... aku tidak mungkin hamil." Dinar shock mengetahui hal itu.

"Hei aku tak bercanda Dinar kau sedang mengandung umurnya sudah satu minggu, sebenarnya ada apa? kenapa kau terkejut?." Dania menjadi bingung dengan keterkejutan Dinar.

"Itu gak mungkin.... gak mungkin.... " sangkalnya, dia menarik rambutnya dan memukul perutnya berharap itu semua adalah kebohongan. Dania menjadi panik bercampur khawatir dia tak tahu apa yang terjadi pada sahabatnya.

"Tenang.... tenanglah Dinar.... " Dania akhirnya memeluk Dinar erat untuk menenangkan Dinar agar tak terus melukai dirinya dan juga anaknya.

"Itu tidak mungkin Nia... aku tak pernah melakukannya... hiks.... hiks... hiks... " Dinar menangis di pelukan sahabatnya. Dania melepas pelukannya dan memegang kedua bahu Dinar.

"Kau harus kuat... kau pasti bisa, sekarang ceritakan semuanya padaku, aku akan selalu berada di sampingmu Nar, jadi aku mohon jangan kau sakiti anakmu itu."

"Tapi aku.... aku... " Dinar tak bisa meneruskan ucapannya.

"Tatap aku.... kau percaya padaku kan, kau tidak boleh menggugurkannya kau harus merawatnya, bayimu berhak hidup, kau mengerti kan." Dania mencoba menguatkan Dinar agar tak berbuat kesalahan.

Dinar hanya mengangguk perkataan Dania sudah meluluhkan hatinya, dia pun mencoba menerima kehamilannya. Setalah tenang Dinar menceritakan semuanya, air matanya luruh di kala dia tahu jika dia hanya di peralatan.

"Yang sabar Nar.... aku berjanji padamu akan selalu menemanimu, biarkan hukum karma yang membalas mereka." ucapnya, Dinar hanya mengangguk.

"Dan tentang lelaki itu, kau tak boleh menyalahkannya karena dia menolong mu, jika bukan karenanya kau bisa saja mati, karena penawarnya harus berhubungan badan, dan kau berhutang padanya. " Dania mengatakannya berdasarkan analisa dari cerita Dinar, Dinar juga tahu bahwa lelaki itu melakukanya hanya karena ingin menolongnya.

"Iya Nia.... aku tak akan membenci nya. "

"Ya sudah kau pulanglah, dan istirahat dengan cukup jangan lupa meminum vitamin serta mengerti susu hamilnya agar bayimu sehat." Dinar pun berpamitan pada Dania dan pulang ke rumahnya, hidupnya sudah hancur namun dia berusaha menerima, dan akan menjalankan hidup dengan semangat demi anaknya.

03 Karla Louisa dan Katrina Luana

Seminggu setelah kejadian itu, Lelaki tampan yang bernama Arsya Destriana Azhar terus mencari wanita yang di tidurinya entah perasaan apa yang membuatnya menjadi seperti itu.

Dia adalah putra bungsu di keluarga Azhar, dia menjadi Ceo muda kaya dan tampan di umurnya yang masih menginjak dua puluh lima tahun, perusahaan nya termasuk yang paling termasyhur di negaranya, bahkan kini sudah melonjak sampai ke luar negeri, itu berkat dari kejeniusannya yang melebihi rata-rata, yang mampu membuat perusahaan nya melonjak dalam waktu singkat.

Wajahnya yang campuran Asia dan Rusia membuatnya semakin mempesona, di tambah mata hijaunya membuat siapa saja terpukau.

Hingga banyak yang menyeganinya, hingga menimbulkan keirian di hati mereka yang membencinya. Namun di balik ke tampannya tergambar wajah dingin dan datar, yang membuat siapa saja tak berani mendekatinya.

Tak ada yang tahu jika dia adalah lelaki berdarah dingin, yang tanpa ampun akan membantai siapa saja yang menentangnya dengan sangat brutal. Arsya tak segan-segan mencabik mereka layaknya binatang buas. Dia adalah seorang psikopat yang haus akan darah, siapa saja yang berani melawannya dan juga mengganggu ketenangan nya, maka akan berakhir dengan sadis.

Arsya masih saja mencari keberadaan gadis itu, entah mengapa hatinya selalu terpaut padanya, dan setiap kali dia menepis nya maka semakin besar pula keinginannya untuk segera menemukannya.

💕💖💕💖💕💖💕

Delapan tahun kemudian......

Delapan tahun berlalu kini kehidupan Dinar menjadi lebih baik, dia sudah melupakan kejadian bersama lelaki itu, walaupun sekarang dia sudah memiliki kedua putri kembar yang hanya berbeda sepuluh menit lahirnya, tapi dia tak menyesalinya baginya putri kembarnya adalah permata berharga dalam hidupnya.

Ya Dinar mengandung anak kembar perempuan, dan selama kehamilannya Dania selalu ada di sisinya, bahkan bukan hanya Dania yang selalu membantunya, atasannya pun selalu memenuhi kebutuhan nya, namun Dinar selalu menolaknya halus, tapi karena seringnya dia menolong Dinar karena tak enak hati akhirnya Dinar menerima apapun yang di berikan oleh atasannya.

Kedua putri kembarnya dia beri nama Karla Louisa dan Katrina Luana, Dinar tak memberinya marga karena dia sudah tak mau berurusan dengan keluarganya apalagi keluarga dari ayah mereka.

Mereka adalah anak genius dan berbakat, bahkan Dinar dan Dania sampai kesulitan. Karla seorang anak yang dingin persis seperti ayahnya, sedangkan Katrin dia sangat ceria. Keduanya memiliki mata indah seperti sang ayah, sedangkan wajah mereka sangat lah cantik menawan.

Umur mereka kini tujuh tahun, tak di pungkiri kejeniusan keduanya sangat memukau dan menakjubkan. Karla sangatlah hebat dalam bertarung dan mahir dalam menggunakan berbagai senjata apapun, dia juga sangat menguasai bela diri tak hanya itu dia adalah seorang detektif dan hecker kecil yang mampu memecahkan masalah dan juga mampu menerobos keamanan data pribadi orang lain.

Sedangkan Katrin dia adalah gadis genius dalam berbagai hal yang menyangkut dengan pelajaran, entah itu dalam bidang apapun, apalagi dalam hal bisnis, dia sangat hebat mengerjakan berbagai soal dalam waktu singkat, dia juga seorang pembisnis kecil yang sangat hebat, terkadang Katrin membantu ibunya untuk bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu yang tak lama.

Keduanya saling melengkapi satu sama lain, di saat Katrin di tindas oleh orang, Karla akan selalu berada di depan untuk melindunginya, sedangakan Katrin akan membantu Karla mengerjakan tugas sekolahnya.

"Katrin tolonglah kerjakan tugas sekolahku." pintanya Karla dengan wajah datar.

"Heh kak.... kerjakan sendiri aku malas." tolaknya.

Karla sangatlah malas dalam mengerjakan tugas sekolah, dia memang pintar namun karena dia sangat pemalas jadi tugas apapun tak akan pernah dia sentuh, alhasil dia menyerahkannya kepada adiknya.

"Oh ayolah... Katrin biasanya juga kau selalu mengerjakan milikku." paksa Karla, Katrin pun hanya bernafas pasrah dan mengambil buku milik sang kakak.

"Ya udah sini." Katrin mengambilnya dengan wajah yang cemberut. Karla hanya tersenyum sekilas, setelah itu kembali dalam mode datarnya.

"thanks... " senangnya dan mencubit gemas hidung sang adik.

"Ishh kakak.... " gerutunya kesal namun Karla tak memperdulikan semua itu dan pergi keluar kamar.

Di dapur Dinar dan juga Dania sedang sibuk menyiapkan makan malam, mereka namanya sedang berbincang sambil bercanda, Karla menghampiri mereka di dapur.

"Hai sayang.... kau sudah selesai mengerjakan tugas hem?." tanya Dinar di saat melihat Karla yang sudah keluar dari kamarnya.

"Sudah." singkatnya membuat Dania menggeleng.

"Mana Katrin? kok dia belum keluar kamar?." tanyanya lagi sebab dia tak melihat permata yang satunya.

"Sebentar lagi turun Bun." Karla ikut membantu menatap piring untuk makan malam, selang beberapa menit Katrin pun turun dengan wajah yang di tekuk membuat Dania dan Dinar terkekeh melihat tingkah gemas Katrin.

"Ada apa sayang? kenapa wajahmu cemberut?." tanya Dinar yang melihat betapa menggemaskan putrinya itu.

"Bunda kakak tak mau mengerjakan tugasnya sendiri, dia selalu saja menyuruhku mengerjakannya." adunya dengan manja membuat Dania gemas.

"Hei girl kemari. " ucap Dania, Katrin pun menurut pada Dania dan duduk di pangkuannya.

"Dengarkan aunty baik-baik ok.... Katrin adalah anak baik jadi tidak ada salahnya kakakmu meminta bantuan, benarkah bun."Diantara hanya mengangguk.

"Tapi aunty.... kakak selalu saja memaksa jika meminta bantuan ku."

"Karla jika meminta bantuan itu harus dengan sopan sayang." tutur Sang bunda dengan lembut.

"Ok bun.... Sudahlah Katrin jangan merengek, kau manja sekali sini aku bisikin sesuatu." Katrin pun mendekat ke Karla.

Karla membisikkan sesuatu pada Katrin, membuatnya tersenyum seketika, entah apa yang di bisikkan oleh Karla padanya yang pasti hanya mereka berdua yang tahu.

"Nah gitu dong akur.... udah jangan marah lagi yang sayang. " senang Dinar melihat putri mereka berbaikan.

Mereka pun menikmati makan malam dengan sambil mengobrol ria, sampai tak terasa mereka sudah menyelesaikan makan malamnya.

Malamnya Dania sudah pulang sedangkan Dinar sedang mengerjakan pekerjaannya untuk presentasi besok, dia bekerja sebagai sekretaris di sana dan gajinya cukup untuk memenuhi kebutuhan kedua putrinya, dan juga memenuhi kebutuhan rumah.

Sedangkan di kamar kedua bocah cantik itu sedang membincangkan ayah mereka, mereka sungguh rindu dengan sang ayah, bundanya tak pernah menceritakan sosok ayah pada mereka, membuat keduanya semakin penasaran akan sosok ayah.

"Apa kau yakin kak itu Daddy? memang kau pernah melihat wajahnya?." tanya Katrin nampak ragu.

"Aku yakin karena aku sudah memotret wajahnya, tapi itu hanya kemungkinan kecilnya, aku sudah menyelidiki semuanya, tapi untuk memudahkannya kita harus pergi ke negera dimana dia tinggal. " jelasnya dengan serius. Karla sudah melakukannya dengan sangat teliti.

Karla menunjukkan foto lelaki tampan dengan mata hijau yang menyala seperti miliknya dan juga milik adiknya. Katrin berbinar melihat ketampanan sang ayah. Katrin hanya tersenyum melihat wajah ayahnya dia tak bisa menjabarkan nya dengan hanya sebuah kata.

"Tapi itu tidak mungkin, kita hanyalah anak kecil bunda juga tak akan mengizinkan kita ke sana."

"Kau benar, baiklah kita pikirkan cara lain, semoga saja ada suatu kebetulan di mana kita bisa ke negara dimana dia tinggal." Mereka pun tak bisa berbuat lebih karena sadar mereka hanyalah anak-anak kecil.

"Jangan katakan ini pada bunda, ini adalah misi rahasia kita, apa kau mengerti."

"Iya aku mengerti kak." Mereka pun menyelesaikan perbincangan mereka dan menuju tempat tidur karena hari sudah malam. Mereka tak mau tercyduk oleh bundanya ketiak belum menutup matanya di ranjang tidurnya.

Karena Dinar mendidik mereka dengan sangat tegas namun lembut, dan juga sangat disiplin, dia tak mau kedua putrinya menjadi manja dan menajdi gadis pemalas, prinsipnya adalah untuk menjadikan kedua putrinya menjadi wanita kuat agar tak mudah di tindas.

🌸Visual twin girls 🌸

Karla and Katrina💞💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!