NovelToon NovelToon

Beautiful Romance 2

BAB 1 Prolog

Ini kelanjutan cerita Beautiful Romance season 1 jadi sebelum baca yang kedua ini, wajib baca season 1 supaya kalian bisa tahu awal kisahnya seperti apa......Dan jangan lupa Like yah setiap episodenya untuk menghargai karya author.......🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terima kasih, selamat membaca.🤗🤗😊😘

................................................................

Terlihat seorang pria tengah berdiri menatap foto pernikahannya. Ia sudah berdiri selama satu jam. Ia adalah Aditya Sinatria, seorang pengusaha berdarah dingin. Ia sudah menjadi pengusaha otomotif terkenal bukan hanya itu. ia bahkan menjadi rajanya dunia bisnis.

Sudah delapan tahun lamanya ia ditinggal pergi oleh istri yang sangat dicintainya karena sebuah kesalahpahaman yang disebabkan oleh dirinya sendiri.

Sejak kepergiannya, ia berubah menjadi pria yang tidak berperasaan bahkan tidak lagi mempercayai siapapun karena dulu ia merasa dihianati oleh sahabatnya sekaligus istri yang paling ia cintai. Kini ia tidak bisa merasakan cinta lagi akibat penghianatan yang ia dapat dari kedua orang yang penting dalam hidupnya.

Jika ia bisa diberi kesempatan untuk bertemu lagi dengan istrinya itu. Ia akan mengurungnya dan mengikat kedua kakinya agar ia tidak bisa kabur lagi...itulah yang selalu ia pikirkan saat menatap foto pernikahannya.

***

Dulu sebelum istrinya pergi, istrinya itu sudah menandatangani surat cerainya tetapi ia tidak pernah menandatangani surat cerainya itu. Jadi sekarang ia masih menyandang suami dari Kyra Malaika istrinya.

***

Sekarang ini ia selalu menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya agar ia tidak selalu mengingat istrinya itu.

Tapi yang paling menyedihkannya lagi ia memiliki penyakit susah tidur jadi sebelum tidur ia memakan obat tidur agar matanya bisa terpejam. Bahkan seringkali ia mencampur obat tidurnya itu kedalam minumannya. Ia juga sangat membenci jika melihat wanita sexi yang berusaha menggodanya. Ia sih masih bisa tahan tapi jika wanita itu sudah memakai parfum menyengat yang membuat kepalanya semakin pusing dan mual maka ia akan mengusir wanita itu jauh darinya karena selama beberapa tahun ini ia tidak bersama dengan istrinya membuat ia tidak berselera lagi dengan seorang wanita.

Rasa sakit karena cinta sudah menggerogoti seluruh tubuh dan pikirannya. Apalagi ia tidak punya tempat untuk mengadu karena nenek yang paling ia cintai juga telah meninggal dunia. Ayahnya juga sudah meninggal setelah satu tahun kepergian istrinya.

Saat ini hanya ada Ibunya dan Andi sahabatnya yang selalu mendampinginya. Andi sekarang menjadi Asisten pribadi Aditya. Namun ia juga tidak bisa mengeluarkan isi hatinya pada ibunya dan temannya itu. Ia hanya bisa memendam sendiri rasa sakitnya.

Perusahan Keluarga Sinatria.

Mobilnya sudah berhenti didepan perusahaannya. Asistennya turun dan membuka pintu mobil untuknya. Terlihat beberapa Karyawan sudah berdiri sambil berbaris disamping kiri kanan. Mereka merupakan pegawai resepsionis yang datang menyambut Aditya diluar pintu masuk perusahaan.

Ia berjalan masuk kedalam. Tiba - tiba ia berhenti tepat didepan seorang karyawan wanita yang sangat cantik dan sexi.

Ia melihat dari ujung atas sampai bawah penampilan wanita itu.

"Kamu dipecat." ucap Aditya dengan wajah dinginnya.

Sontak saja membuat wanita itu terkejut. Ia dengan sigap menunduk dan mengatakan apa kesalahannya.

"Tuan Muda....tolong maafkan saya jika saya punya kesalahan pada Anda. Tapi ini hari pertama saya bekerja disini. Saya tidak tahu apa kesalahan saya pada Anda?"

"Andi" panggil Aditya.

Andi dengan sigap menjelaskan alasannya pada karyawan wanita itu.

"Maaf nona.....Tuan Aditya tidak suka jika ada karyawan wanita yang memakai baju sexi di perusahaan ini apalagi bau parfum Anda yang sangat menyengat." jelas Andi.

"Tolong ampuni saya Tuan Muda. Saya tidak akan melakukannya lagi." ucap wanita itu sambil berlutut di depan Aditya.

"Andi" teriak Aditya.

Andi dengan sigap menyuruh pengawal yang ada disampingnya.

"Hei kalian.....seret dia pergi dari sini." perintah Andi.

"Baik tuan." sahut bersamaan para pengawalnya.

Para pengawal itupun menyeret wanita itu pergi.

"Tuan....Anda sangat kejam. Saya mengutuk Anda. Anda tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Anda dengar itu tuan." teriaknya.

"Andi...." panggilnya.

"Ia Tuan Muda"

"Jangan biarkan wanita itu bekerja di perusahaan manapun." perintah Aditya.

"Baik Tuan Muda"

Aditya pun berjalan meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam perusahaannya. Semua karyawan yang menyaksikan itu hanya menunduk ketakutan. Ya....karena mereka takut kena imbasnya.

Siapa sih yang tidak tahu tingkah arogan Aditya di perusahaannya itu?. Bahkan hampir setiap hari ia memecat karyawannya jika ia tidak suka.

Kota New York Amerika Serikat

Terlihat seorang gadis kecil sedang berlari kearah seorang wanita cantik berambut pendek yang sedang berdiri disamping mobilnya. Ia adalah Kyra Malaika.

"Mama"

"Sayang.....kamu dari mana saja?" tanya Kyra sambil jongkok didepan anaknya.

"Tidak kemana - mana. Cuma dirumah paman saja." balas Kaila sambil tersenyum.

Dari belakang Kaila, Bagas berjalan kearah mereka setelah memarkirkan mobilnya.

"Terima kasih Mas. Mas Bagas sudah mau menjaga Kaila." ucap Kyra sambil berdiri.

"Jangan berterima kasih begitu Kyra. Aku senang kalau harus jaga Kaila."

"Masuk dulu Mas. Mas Bagas pasti lapar kan. Sekalian aku buatkan makanan."

"Ia...."

Mereka berdua lalu masuk kedalam Apartemen kecil milik Kyra. Kyra langsung menuju dapur dan masak untuk mereka.

Tiba - tiba bell Apartemen Kyra berbunyi. Bagas mencoba membuka pintu dan melihat Ivan tengah berdiri didepan pintu.

"Kamu sudah datang"

"Ia....Mas Bagas sudah dari tadi."

"Ia....ayo masuk"

Kaila yang melihat Ivan langsung berlari kearahnya.

"Papa"

Ivan langsung tersenyum dan menggendong Kaila.

"Sayang....hari ini Kaila ngapain saja?"

"Banyak.....Kaila main ke rumah paman Bagas."

"Wah....pasti seru ya!" sambil duduk disofa bersama Kaila.

"Ia...paman Bagas juga beliin banyak makanan untuk Kaila." ucap Kaila dengan wajah antusiasnya.

"Wah....Kaila bahagia sekali ya bisa terus bersama paman Bagas."

"Ia....Kaila sayang sekali sama paman Bagas" sambil menengok dan tersenyum pada Bagas.

Bagas membalas Kaila dengan ciuman jauh.

"Terus....Kaila tidak sayang sama papa?" tanya Ivan dengan memasang wajah cemberut didepan Kaila.

"Iiih....papa cemburu ya sama Paman Bagas." ucap Kaila sambil tersenyum centil pada Ivan.

"Ia nih....papa cemburu, habis Kaila cuma sayang pada paman saja. Sedangkan papa tidak."

"Sini....Kaila cium biar papa tidak cemburu lagi"

Ivan memajukan kepalanya lalu Kaila mengecup pipi Ivan. Bagas dan Kyra yang menyaksikan itu hanya tertawa senang tanpa mengganggu mereka.

Kyra sudah selesai masak. Ia meletakkan semua makanannya dimeja lalu mereka makan bersama.

***

Saat ini, Kyra memang tinggal di New York Amerika Serikat bersama putri semata wayangnya yang bernama Kaila dan adiknya Zahila. Mereka tinggal disebuah Apartemen yang sederhana.

Ia sudah tinggal selama delapan tahun lamanya di Amerika. Dulu ia meninggalkan Indonesia bersama Bagas dalam keadaan hamil muda. Saat itu, ia meninggalkan Indonesia karena merasa dirinya tidak sanggup lagi tinggal dengan suami yang tidak mencintainya.

Bagas sendiri adalah seorang sahabat sekaligus kakak baginya karena Bagas selalu mendukung setiap langkah yang ia ambil. Bagas juga seperti itu, ia menganggap Kyra sebagai adiknya sendiri.

Sedangkan Ivan merupakan mantan pacarnya waktu SMA. Mereka berdua bertemu kembali di Amerika sejak Kaila masih berusia dua tahun.

Kaila sendiri menganggap Ivan sebagai ayahnya karena tak sengaja menemukan foto SMA ibunya bersama Ivan yang terlihat mesra.

Sekarang ini Kyra sudah menjadi seorang wanita karir. Ia bekerja disebuah perusahaan besar dikota New York sebagai Manager Pemasaran. Ia menjadi salah satu karyawan yang paling kompeten dan karena itulah ia disukai oleh bosnya. Ia karyawan yang disiplin dan selalu memperhatikan setiap detail pekerjaan yang ia lakukan.

Ia sangat bahagia dengan kehidupannya sekarang.

Tapi suatu masalah yang membawanya kembali ke Indonesia.

Ikuti kisahnya ya.

Jangan lupa like and koment.

BAB 2 Beautiful Romance 2

Terlihat seorang pria tengah berdiri menatap foto pernikahannya. Ia sudah berdiri selama satu jam. Ia adalah Aditya Sinatria, seorang pengusaha berdarah dingin. Ia sudah menjadi pengusaha otomotif terkenal di Indonesia, bukan hanya itu, ia bahkan menjadi rajanya dunia bisnis.

Kini ia dikenal di Indonesia sebagai pria sukses, wajahnya sering naik diberita. Sering kali ada media yang ingin mewawancarai kisah hidupnya yang sukses menjadi pengusaha ternama. Tapi Aditya selalu menolak semua wartawan yang ingin mewawancarainya, alhasil....mereka hanya mengenalnya sebagai pengusaha berdarah dingin tanpa tahu kisah masa lalunya.

Banyak orang yang penasaran dengan Aditya yang tidak pernah mengijinkan seorang wanita mendekatinya. Ada yang bilang kalau ia sudah menikah karena cincin kawin yang selalu ia kenakan. Ada juga yang bilang kalau ia masih singel, mereka beranggapan kalau cincin yang dikenakannya itu, untuk membuat wanita berhenti mendekatinya. Ada juga yang bilang kalau ia penyuka sesama jenis. Tapi Aditya tidak menghiraukan desas desus itu, itu tak penting baginya, selama bisnisnya berjalan lancar.

Semenjak ayahnya meninggal dunia, ia tinggal dirumah Keluarganya untuk menemani ibunya. Sesekali ia bermalam dirumah yang ia bangun tiga tahun lalu itu.

***

Aditya masih berdiri di depan foto pernikahannya itu, tiba – tiba seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya.

Tok.....tok.....tok.....

“Masuk.”

Pelayan itu masuk ke dalam kamar dengan langkahnya yang pelan sambil menunduk.

“Ada apa?” Tanya Aditya dengan wajah datarnya.

“Nyonya...sudah masak sarapan untuk Anda, Tuan Muda. Dia menyuruh saya untuk memanggil Anda.”

“Apa Andi sudah datang?”

“Tuan Andi masih belum datang, Tuan Muda.”

“Pergilah....”

“Nyonya sudah menunggu Anda dibawah, Tuan Muda.”

“Aku tahu.....pergilah.” perintahnya.

“Baik..”

Setelah pelayan itu pergi ia kembali menatap foto pernikahannya sambil mengusapnya dengan lembut.

“Kamu bersembunyi dimana, kenapa aku tidak bisa menemukanmu. Sudah delapan tahun aku mencari keberadaanmu tapi kenapa aku sama sekali tidak menemukanmu. Apa kamu akan kembali kalau aku sudah mati?” Dalam hati Aditya.

Setelah puas menatap foto pernikahannya, ia keluar kamarnya dan turun kebawah. Ia berjalan menuju Ruang Makan, disana sudah terlihat beberapa pelayan berdiri disamping meja makan. Nyonya Sintya sudah duduk di Ruang Makan sambil menunggu anaknya.

Ketika berada di Ruang Makan, ia langsung duduk dikursi yang biasa ditempati duduk ayahnya, kini ia menggantikan ayahnya menjadi penerus keluarganya.

“Bagaimana keadaanmu akhir – akhir ini, kenapa kamu jarang pulang ke rumah?” Tanya Nyonya Sintya.

Aditya hanya memakan sandwich yang sudah disiapkan pelayannya tanpa menjawab pertanyaan ibunya.

“Dit....mami sedang bertanya padamu?”

“Aku sibuk bekerja.” Jawabnya dengan datar.

“Apa kamu sering ke rumah yang baru kamu bangun itu?”

“Ia...”

“Mami tidak habis pikir denganmu. Rumah sebesar ini, kamu abaikan, kamu malah buat rumah baru hanya untuk menyambutnya kembali. Sampai kapan, kamu menunggunya seperti orang bodoh”

“Aku sudah kenyang.” Ucapnya sambil berdiri dari tempat duduknya.

“Tunggu dulu....mami belum selesai bicara.” Ucap Nyonya Sintya sambil berdiri dari tempat duduknya.

“Ada apa lagi?” Tanya Aditya sambil melihat ibunya.

“Berhentilah mencarinya, ini sudah delapan tahun. Dia pasti sudah melupakan kita. Carilah kebahagiaanmu sendiri, jangan biarkan dirimu terkurung dalam masa lalu.”

“Aku tidak mencari dia, tapi mencari anakku. Jangan menyebutnya didepanku.” Jawabnya dengan dingin.

“Lalu untuk apa kamu terus memakai cincin kawinmu itu. Lupakanlah dia, Dit. Carilah wanita yang bisa mengurusmu.”

“Aku tidak butuh mereka.”

“Kalau kamu terus seperti ini bagaimana kamu memenuhi janji almarhum papimu. Dia menginginkan kamu menikah lagi. Kalau kamu tidak ingin mencari wanita untuk kamu nikahi, biar mami yang carikan untukmu.”

“Kalau mami masih membicarakan ini, aku tidak akan pernah kesini lagi.” Ucapnya dengan tegas.

“Aditya....mami hanya ingin kamu bahagia.”

Aditya tidak menjawab ucapan ibunya, ia hanya berjalan keluar. Sedangkan Nyonya Sintya menghela nafasnya sambil menatap kepergian anaknya.

"Sampai kapan, aku melihat anakku tersiksa. Setiap malam, dia tidak bisa tidur nyenyak. Kalau dia tidak minum obat tidur, sepanjang malam dia hanya bisa duduk termenung. Apa salah keluargaku sampai memberi cobaan seperti ini, aku tidak sanggup melihat Aditya tenggelam di masa lalunya." Dalam hati Nyonya Sintya dengan wajah sedihnya.

Seketika air matanya menetes setelah mengatakan hal itu dalam hatinya.

***

Diluar sudah ada Andi menunggunya.....ia membuka pintu mobil untuk Aditya. Aditya masuk ke dalam disusul Andi yang duduk dikursi pengemudi.

“Darimana saja kamu?”

“Maaf kak...Bella terus menangis. Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja”

“Aku bosan mendengar alasanmu itu, gajimu bulan ini dipotong karena sudah tiga kali terlambat.”

“Apa....”

“Kalau terlambat lagi, kamu langsung kukirim ke Amerika.”

“Kak....kalau sampai dikirim kesana, istriku bisa langsung minta cerai.”

“Itu bukan urusanku.” Ketusnya. “Satu lagi, kalau sudah bekerja, jangan pernah memanggilku kakak. Apa kamu sudah lupa lagi peraturannya?”

“Baik.” Balasnya sambil menunduk.

Tak lama kemudian, mobil Aditya berhenti di Sinatria Company. Perusahaan milik keluarganya.

Andi turun dan membuka pintu mobil untuknya. Terlihat beberapa karyawan sudah berdiri disamping kiri kanan. Mereka merupakan pegawai resepsionis yang datang menyambut Aditya diluar pintu masuk perusahaan.

Ia berjalan masuk kedalam. Tiba - tiba ia berhenti tepat didepan seorang karyawan wanita yang sangat cantik dan sexi.

Ia melihat dari ujung atas sampai bawah penampilan wanita itu.

"Kamu dipecat." ucap Aditya dengan wajah dinginnya.

Sontak saja membuat wanita itu terkejut. Ia dengan sigap menunduk dan mengatakan apa kesalahannya.

"Tuan Muda....tolong maafkan saya jika saya punya kesalahan pada Anda. Tapi ini hari pertama saya bekerja disini. Saya tidak tahu apa kesalahan saya pada Anda?"

"Andi" panggil Aditya.

Andi dengan sigap menjelaskan alasannya pada karyawan wanita itu.

"Maaf nona.....Tuan Aditya tidak suka jika ada karyawan wanita yang memakai baju sexi di perusahaan ini apalagi bau parfum Anda yang sangat menyengat." jelas Andi.

"Tolong ampuni saya Tuan Muda. Saya tidak akan melakukannya lagi." ucap wanita itu sambil berlutut di depan Aditya.

"Andi" teriak Aditya.

Andi dengan sigap menyuruh pengawal yang ada disampingnya.

"Hei kalian.....seret dia pergi dari sini." perintah Andi.

"Baik tuan." sahut bersamaan para pengawalnya.

Para pengawal itupun menyeret wanita itu pergi.

"Tuan....Anda sangat kejam. Saya mengutuk Anda. Anda tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Anda dengar itu tuan." teriaknya.

"Andi...." panggilnya.

"Ia Tuan Muda"

"Jangan biarkan wanita itu bekerja di perusahaan manapun." perintah Aditya.

"Baik Tuan Muda"

Aditya pun berjalan meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam perusahaannya. Semua karyawan yang menyaksikan itu hanya menunduk ketakutan. Ya....karena mereka takut kena imbasnya.

Siapa sih yang tidak tahu tingkah arrogant Aditya di perusahaannya itu? Bahkan hampir setiap hari ia memecat karyawannya jika ia tidak suka.

Bersambung.

Jangan lupa like yah

BAB 3 Beautiful Romance 2

Ketika masuk ke dalam....para karyawan berdiri menyapanya dengan membungkuk hormat. Aditya hanya berjalan tanpa menengok sedikitpun kearah para karyawannya itu. Ia berjalan masuk ke dalam lift menuju lantai atas ruangannya disusul Andi yang berjalan dibelakangnya.

Saat sampai dilantai atas, Sekertaris May berdiri menyapanya. Aditya hanya berjalan masuk ke dalam ruangannya.

“Persiapkan rapatnya sekarang...dalam dua menit, mereka semua harus ada di ruang rapat.” Perintahnya sambil berdiri didepan Andi.

“Baik....tuan.”

Andi langsung pergi untuk mempersiapkan rapatnya, sedangkan Aditya sedang bermain lempar panah dipapan Dartnya yang tertempel didinding Ruang Kerjanya. Ia sering melakukan itu untuk mengusir rasa bosannya.

Tak lama kemudian, Andi masuk ke dalam ruangannya.

“Tuan....semua orang sudah berkumpul di Ruang Rapat.”

“Kamu terlambat satu menit....gaji dipotong.” Tegasnya.

“Hah....dipotong lagi.” Sahutnya dengan wajah kagetnya.

“Kenapa......tidak senang?”

“Saya senang tuan. Senang sekali.” Balasnya sambil tersenyum paksa.

“Ayo....”

“Baik...”

Mereka berdua berjalan menuju Ruang Rapat, Andi berjalan dibelakang sambil berbicara dalam hatinya.

“Cuma bisa menurutinya saja. Kalau tidak....bisa – bisa aku dilempar ke Amerika. Kakak benar – benar kejam, masa saudara sendiri dikasi begitu. Kalau begini terus, gajiku bulan ini akan habis. Istriku yang cerewet itu bisa mengamuk lagi. Haaaa.....kakak ipar, kembalilah tolong kami” Dalam hati Andi.

Ketika sampai....Aditya langsung masuk dengan gaya dinginnya didepan para karyawannya. Mereka semua berdiri menyapa Aditya, ada sekitar 15 karayawan yang ikut rapat saat itu.

“Selamat pagi....Tuan Muda.” Sapanya bersamaan.

Aditya hanya duduk tanpa membalas sapaan mereka. Setelah Aditya duduk, mereka juga ikut duduk bersama. Andi berdiri disamping Aditya.

“Andi...” panggil Aditya.

Dengan sigap, Andi menyuruh mereka mulai rapatnya.

“Silahkan mulai rapatnya.” Pintanya dengan tegas didepan karyawan Aditya.

Satu persatu memulai membahas tentang proyek baru yang akan mereka lakukan. Mereka naik satu persatu membahas proposal milik mereka masing – masing didepan Aditya.

Aditya hanya bersandar dikursinya sambil memejamkan matanya. Meskipun begitu, para karyawan masih tetap melanjutkan presentasinya karena mereka tahu kalau Aditya selalu memperhatikan setiap detail pekerjaan mereka apalagi Aditya terkenal serius dalam bekerja.

Selama dua jam lebih sudah ada 10 karyawan yang sudah naik, tiba – tiba Aditya memijat pinggir alisnya tapi ia masih memejamkan matanya didepan mereka. Seketika, mereka menghentikan aktivitasnya karena sudah melihat bosnya seperti itu. Itu sudah biasa, jika Aditya sudah begitu maka presentesi karyawannya itu tidak memuaskan.

“Lanjutkan lagi yang berikutnya.” Perintahnya dengan tegas.

“Baik...tuan.” Balasnya bersamaan.

Salah satu karyawan naik mempersentasikan proposalnya, lagi – lagi itu tidak membuatnya puas.

Aditya membuka matanya dan melihat didepan para karyawannya dengan wajah seriusnya.

“Cukup....tidak ada dari kalian yang bisa membuatku puas. Kalian bagi saja dua kelompok, buat satu proposal yang bagus. Tiga hari lagi aku ingin melihat kerja kalian, yang aku inginkan adalah ide emas kalian bukan ide sampah yang kalian berikan padaku. Aku hanya butuh satu proposal yang bagus, yang memiliki proposal bagus akan langsung menjadi pemegang proyeknya tapi bagi yang tidak memuaskan, kalian langsung kupindahkan ke kantor cabang.” Tegasnya dengan lantang.

“Baik.....Tuan Muda.” sahutnya bersamaan.

Mereka semua terlihat khawatir dan takut karena ancaman Aditya pada mereka. Kalau mereka sampai dipindahkan ke kantor cabang, itu berarti jabatan mereka diturunkan.

Setelah selesai rapat, Aditya keluar dari Ruang Rapat menuju Ruangannya bersama dengan Andi. Ia duduk dikursi kerjanya sambil bersandar dikursi kerjanya.

Saat itu Andi menerima telfon dari seseorang....

“Tuan....saya permisi terima telfon.”

“Eem...”

Andi keluar dari ruangan Aditya. Beberapa menit kemudian, Sekertaris May mengetuk pintu ruangannya.

“Masuk....”

May langsung masuk dan berjalan kearah Aditya yang sedang duduk dikursi kerjanya. Ia memegang beberapa dokumen yang harus ditanda tangani Aditya.

“Ini dokumen yang harus Anda tanda tangani, Tuan.” Ucapnya sambil meletakkan dokumennya dimeja kerja Aditya.

Aditya mengambil dokumennya dan menandatangani dokumen yang dibawa May. Setelah selesai, ia menyodorkan dokumennya didepan May. May mengambil dokumennya tapi ia masih berdiri didepan Aditya.

“Apa ada lagi yang ingin kamu katakan?” Tanya Aditya dengan datar.

“Ada wartawan yang menghubungi saya, dia ingin mewawancarai Anda, Tuan.”

“Apa mereka sudah bosan menjadi wartawan, berani sekali mereka sampai menghubungi karyawanku?”

“Mereka bilang, tidak bisa menghubungi asisten Anda, jadi mereka menghubungi saya.” Jelasnya.

“Apa kamu sudah lupa peraturan sebagai sekertarisku?” Tanya Aditya dengan wajah dinginnya.

“Tidak banyak bicara, dan hanya melakukan pekerjaan kantor.”

“Kamu sudah tahu tapi masih banyak bicara, semua itu bukan urusanmu tapi urusan asistenku. Kalau kamu banyak bicara lagi, aku akan langsung menggantimu.”

“Saya mengerti Tuan Muda.”

“Satu lagi, kalau ada wartawan yang menghubungimu lagi. Kamu serahkan saja pada Andi.”

“Baik tuan.”

“Keluarlah....”

“Baik....” Balasnya sambil membungkuk hormat.

May pun keluar dari Ruangan Aditya. May merupakan sekertaris yang kompeten, ia dikenal sebagai wanita yang kaku diantara para karyawannya karena selalu berwajah serius didepan mereka.

Beberapa menit setelah May keluar, Andi masuk ke dalam ruangan Aditya. Ia melihat Aditya sedang duduk dikursi sambil menyandarkan kepalanya dikursi.

“Tuan....saya ingin melaporkan sesuatu.”

Aditya menegakkan tubuhnya ketika mendengar ucapan Andi.

“Apa?”

“Saya sudah menemukan keberadaan kakak ipar.”

Seketika wajah Aditya berubah kaget.

“Dimana wanita itu sekarang?” Tanya Aditya dengan wajahnya yang serius.

“Dia ada di Amerika. Ternyata selama ini kakak ipar tinggal di Amerika, dia tidak pernah meninggalkan tempat itu.” Jawabnya dengan serius.

“Jelaskan....kenapa dia ada di Amerika, tapi kamu tidak bisa menemukannya?”

“Dia mengganti namanya menjadi Kya Caroline, dia menjadi anak angkat Tante Rosa. Setahun lalu, dia meninggalkan rumah Tante Rosa dan hidup mandiri bersama adiknya dan.....”

Andi tidak berani melanjutkan ucapannya didepan Aditya. Ia takut kalau itu membuat Aditya emosi.

“Dan siapa....kenapa tidak melanjutkan ucapanmu?” Tanya Aditya sambil mengerutkan keningnya.

“Kakak ipar tinggal dengan adiknya dan anaknya yang berumur 7 tahun.”

Aditya langsung mengepalkan tangannya ketika mendengar ucapan Andi. Wajahnya terlihat marah.

“Lanjutkan.” Pintanya dengan wajah dinginnya.

“Kakak ipar sekarang bekerja di sebuah perusahaan fhasion di Amerika sebagai Manajer Pemasaran.”

“Dalam sepuluh hari kamu harus menghubungi semua pemegang saham dari perusahaan itu, dan beli saham mereka. Berapapun harga yang mereka minta kamu berikan sedangkan perusahaan Tante Rosa, buat perusahaannya tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan lain. Dalam tiga hari, kamu harus membuat perusahaan Tante Rosa bangkrut.” Tegasnya.

“Tapi.....itu perusahaan Bagas.”

“Jangan menyebut nama itu didepanku. Kalau kamu tidak bisa melakukannya, aku bisa menyuruh orang lain melakukan semua pekerjaanmu.” Tegasnya.

“Baik...akan saya lakukan.” Balasnya sambil membungkuk hormat.

“Lakukan sekarang.”

“Baik....”

Andi keluar Ruangan Aditya dan mulai melakukan tugas yang diperintahkan Aditya.

Ketika Andi keluar, Aditya berjalan kearah sebuah lemari kaca yang dipenuhi dengan berbagai macam minuman beralkohol. Ia mengambil salah satu botol minumannya dan mengambil gelas kaca minumannya. Ia menuangkan minumannya kedalam gelasnya. Ia langsung meneguk minuman yang ada digelas minumannya. Ia kemudian mengingat ucapan Andi tadi, kalau Kyra mengganti namanya. Ia berpikir kalau Kyra mengganti namanya untuk bersembunyi darinya.

“Jadi kamu begitu membenciku sampai mengganti namamu untuk bersembunyi dariku, kamu sungguh berani Kyra...” Gumamnya dengan wajahnya yang marah.

Seketika, ia melempar gelas yang ia pegang ke dinding Ruangannya. Sekertaris May kaget mendengar suara keras didalam ruangan bosnya itu. Tapi.....ia hanya diam sambil memandang ruangan bosnya.

Setelah melempar gelasnya, ia melemparkan dirinya dikursi sambil memegang kepalanya. Ia kemudian memejamkan matanya mencoba menenangkan dirinya.

Bersambung.

Berikan Like kalian untuk Aditya yah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!