Jilid 1 : Pendekar Dewa Sesat
Tian Feng:
Awan gelap menutupi seluruh wilayah Kerajaan Wu, hujan yang sangat deras membuat tanah tergenangi oleh air hujan. Kilatan petir yang menyambar dengan suara gemuruh Guntur yang menggelegar terdengar seperti memberi tanda sesuatu yang tidak dimengerti oleh siapapun.
Di tengah derasnya air hujan yang cukup deras, terdengar sebuah pertarungan di tengah hutan yang cukup besar.
Derasnya hujan tidak menghalangi lima orang yang sedang bertarung, tiga orang melawan satu orang, dan satu lagi terlihat masih bingung untuk membela yang mana.
"Kakak pertama, kakak kedua dan kakak ketiga! Aku mohon hentikan pertarungan ini, lepaskanlah kakak keempat," pinta seorang wanita yang terlihat berumur 45 tahun, namun sebenarnya dia sudah berumur lebih dari 60 tahun.
"Adik Kelima! Jika kamu tidak mau membantu kami, sebaiknya kamu diam, dan jangan pernah membela adik ke-empat!" kata seorang pria sepuh berumur 60 tahunan dengan rambut putih yang hanya tersisa sedikit saja, dan umur yang sesungguhnya sudah lebih dari 90 tahun
"Adik biarkan saja mereka menyerangku! lagi pula tidak ada jalan lain bagi kami untuk tidak saling membunuh," kata satu orang pria berumur 50 tahun, namun umur yang sebenarnya sudah hampir menginjak 80 tahun.
"Kau benar adik! Namun kami akan membiarkanmu tetap hidup asal kamu mau menyerahkan Kitab Iblis Neraka pada kami," kata seorang pria yang terlihat berumur 50 tahun juga walau sebenarnya umurnya lebih dari itu.
"Apa kakak pikir aku ini bodoh? Kalau aku menyerahkan kitab itu pada kalian, maka kalian pasti tidak akan melepaskanmu begitu saja," jawab nya.
"Cukup jangan bicara lagi, ayo kita habisi dia!" seru pendekar yang di panggil kakak Pertama.
Mereka bertiga mengangkat senjata mereka masing-masing, yang pertama memegang golok besar, dan yang kedua memegang sabit besar, dan yang ketiga memegang Pedang.
Yang sedang mereka keroyok juga memegang sebilah pedang, sedang si wanita yang kelima hanya tangan kosong saja.
Mereka berlima adalah lima saudara perguruan yang dijuluki Lima Iblis Kematian, mereka berasal dari perguruan Hutan Iblis, salah satu perguruan dari aliran sesat yang sudah lama tiada.
Yang pertama dijuluki Iblis Haus Darah, dia adalah yang tertua dari semuanya, sedangkan yang kedua dijuluki Iblis Pencabut Nyawa, dan yang ketiga di juluki Taring Iblis, dan yang keempat yang sedang dikeroyok di juluki Topeng Iblis, karena wajahnya yang rusak dan bisanya akan selalu mengenakan topeng.
Dan yang terakhir adalah seorang wanita yang dijuluki Iblis gila, karena dia sering membuat eksperimen-eksperimen gila dengan membuat berbagai macam obat aneh.
Golok Iblis Haus Darah mengayun dengan sangat gesit mengincar **** ***** dari tubuh Topeng Iblis, namun sang Topeng Iblis berhasil menghindarinya.
Nama Sang Topeng Iblis yang sedang di keroyok itu adalah Tian Feng, anak dari seorang pemabuk yang mengusir Tian Feng saat dirinya masih berumur 7 tahun karena dianggap sebagai beban.
Tian Feng salah satu pendekar dengan beladiri yang cukup tinggi, walau bukan yang terkuat, namun ilmu beladiri nya patut di perhitungkan.
Masalah yang membuat Tian Feng harus berada di situasi ini akibat perebutan kitab warisan dari mendiang gurunya, kitab tersebut adalah Kitab Iblis Neraka.
Kitab Iblis Neraka adalah sebuah kitab rahasia dari perguruan Hutan Iblis, tidak ada yang pernah melihat atau mempelajarinya.
Untuk bisa menguasai ilmu dari kitab tersebut harus siap menerima setiap ujian yang sangat berat, dari latihannya yang memiliki resiko sangat tinggi dan juga resiko akan diincar oleh para pendekar.
Sebelum guru Tian Feng meninggal, dia sudah memperingatkan akan semua itu dan juga sudah memprediksi jika kitab tersebut bisa membuat Teman jadi Lawan, dan itu terbukti benar.
Tian Feng hanya mempelajari tiga jurus dari kitab tersebut, andai sejak masih muda dia mempelajari kitab tersebut, pastinya dia akan menjadi Pendekar terkuat, sayangnya dia sudah terlambat karena usianya saat mempelajari kitab tersebut sudah berada di umur 40 tahun.
Keempat saudara seperguruan nya yang masih kebingungan mencari keberadaan kitab tersebut tidak mengetahui jika kitab itu sudah diserahkan kepada Tian Feng.
Setelah lebih dari 30 tahun berlalu, barulah mereka mengetahui jika kitab tersebut berada di tangan Tian Feng.
Dari keempat saudara seperguruan Tian Feng yang ingin membunuh dan merebut kitab tersebut, hanya satu yang tidak mau ikut, dia adalah si Iblis Gila.
Dahulu Tian Feng dan Iblis Gila adalah dua orang yang memiliki paras wajah yang sangat menarik perhatian, Tian Feng memiliki ketampanan seperti seorang Dewa.
Saat masih berumur 15 tahun, Tian Feng mengalami kecelakaan saat latihan di atas tungku api, dia terjatuh dan wajahnya rusak, sejak saat itu Tian Feng memutuskan untuk mengenakan topeng.
Iblis Gila sendiri sebenarnya bernama Lian Yue Sue, dia terlahir tanpa seorang ayah karena ibunya mengandung akibat di perkosa dan akhirnya melahirkan Lian Sue Yue.
Saat masih muda, Lian Sue Yue adalah gadis tercantik di seluruh Kerajaan Wu, dia juga sangat mencintai Tian Feng, bahkan saat wajah Tian Feng sudah rusak dan terus menerus mengenakan topeng, Lian Sue Yue tetap mencintainya.
Cinta Lian Sue Yue ternyata ditolak oleh Tian Feng, namun Lian Sue Yue tidak merasa sakit hati dan akan tetap memperjuangkan Cintanya sampai kapanpun, bahkan Lian Sue Yue sedang membuat obat agar wajah Tian Feng bisa kembali seperti semula.
Saat ini Tian Feng terlihat terdesak menghadapi serangan dari ketiga saudara seperguruan nya.
"Matilah kamu adik keempat!" seru Iblis Pencabut Nyawa dengan memberikan serangan sabetan sabitnya yang sangat tajam dan juga dialiri dengan energi Chi.
Tian Feng menahan serangan tersebut dengan pedangnya, namun serangan sabit itu terlalu kuat sehingga mampu mematahkan pedang Tian Feng menjadi dua.
"Golok Darah Penghisap Jiwa."
Iblis Haus Darah tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dia segera menebas kearah Tian Feng yang sudah tidak memiliki senjata lagi.
Darah segera keluar dari tubuh yang terkena tebasan golok tersebut, namun bukan darah milik Tian Feng, melainkan darah milik Lian Sue Yue yang menghadang golok kakak pertamanya agar tidak mengenai Tian Feng.
"Adik...!" Tian Feng terkejut saat melihat golok yang mengenai perut Lian Sue Yue, bahkan setengah golok tersebut terbenam setengah di dalam tubuhnya.
"Ti..Tian Feng..!" Lian Sue Yue muntah darah sedangkan golok yang berada di perutnya sudah ditarik kembali oleh Iblis Haus Darah.
"Dasar bodoh! Bisa-bisanya dia menjadi tameng pelindung demi dirinya!" gerutu Iblis Haus Darah.
Mereka bertiga berdiri melihat Lian Sue Yue yang jatuh di dekapan Tian Feng dengan tersenyum sinis, mereka tidak peduli apakah Lian Sue Yue mati atau tidak, yang terpenting hanyalah Kitab Iblis Neraka saja.
"Sue Yue... Bertahanlah!" kata Tian Feng kemudian dia mengalirkan Chi ketubuh Lian Sue Yue agar bisa meringankan rasa sakitnya.
"Ti..tidak Tian Feng! Jangan kau buang-buang Chi mu untuk ku!" kata Sue Yue dengan nafas berat karena merasa sesak.
Sue Yue mengeluarkan sebuah botol kecil dari balik kainnya dan kemudian dia memberikan nya kepada Tian Feng.
"Tian Feng! Ja..jangan sampai kamu..mati! Ji..ka kamu mampu bertahan, a..asalkan masih bisa bernafas, minumlah cairan ini!" Sue Yue tidak melanjutkan perkataannya karena nafasnya semakin sesak.
Tian Feng menggenggam tangan Sue Yue dengan wajah terlihat sedih. Sue Yue tidak menjelaskan cairan apa yang ada di dalam botol tersebut.
Sue Yue meraih dan meraba wajah Tian Feng yang terlihat dengan jelas kulit rusak bekas terbakar.
"A..aku i-ingin mendengar kamu me.. mengatakan Ci..cinta padaku!" kata Sue Yue dengan mata mulai setengah tertutup.
Tian Feng mengerti maksud perkataan Sue Yue yang ingin mendengarkan jika dirinya mencintai Sue Yue untuk yang terakhir kalinya.
"Iya.. Aku mencintai mu, aku hanya tidak berani menerima cintamu karena wajahku yang rusak!" Tian Feng belum sempat menyelesaikan perkataannya karena dipotong oleh perkataan Sue Yue.
"Te..terima kasih! A..aku sa-sangat ba..hagia me-men..de..ngar.."
Tangan Sue Yue yang memegang wajah Tian Feng terjatuh, dan Sue Yue berhenti bernafas dengan bibir tersenyum seperti tidak ada penyesalan atas pengorbanannya.
Tian Feng terdiam sesaat memandangi tubuh Sue Yue yang mulai dingin, derasnya air hujan membuat darah Sue Yue yang keluar ikut terbawa air hujan dan mengalir jatuh ke dalam jurang Kegelapan.
"Akhirnya si gila sudah mati, sekarang tidak ada yang akan menjadi pengganggu kita lagi!" kata Taring Iblis.
"Kalian bertiga tidak akan aku maafkan, kalian yang memaksaku untuk melakukan ini!" kata Tian Feng yang bangkit dengan mata memerah.
"Owh, jadi kamu mau membalas dendam pada kami? Ingat bukan dia yang ingin aku bunuh, melainkan dirimu! Salah dia sendiri kenapa dia menghadang serangan golok ku!" kata Iblis Haus Darah.
Ketiganya yakin jika Tian Feng yang sudah tidak memiliki senjata apapun tidak akan bisa bertahan lama dengan serangan mereka bertiga.
Mereka bertiga sama-sama mengangkat senjata mereka masing-masing dan kemudian mengalirkan energi Chi ke senjata mereka dan maju menyerang Tian Feng.
"Golok Darah Penghisap Jiwa."
"Sabit Iblis Pencabut Nyawa."
"Pedang Taring Menerkam Mangsa."
Mereka bertiga berlari dan berniat membunuh Tian Feng dengan sekali Tebasan, namun saat sudah dekat dengan tubuh Tian Feng, mereka bertiga terkejut saat melihat kulit Tian Feng berubah berwarna merah.
Tian Feng memasang kuda-kuda untuk menyerang sekaligus menyambut serangan mereka.
"Tubuh Raja Iblis."
Seluruh kulit Tian Feng berubah sangat merah bagai daging merah tanpa kulit kemudian dia mulai maju menyambut serangan mereka dengan tangan kosong.
"Tapak Raja Iblis Neraka."
Golok Iblis Haus Darah lebih dulu di tangkap oleh Tian Feng, dia menarik golok tersebut hingga terlepas dari genggaman Iblis Haus Darah dan kemudian meremukkan golok tersebut seperti kertas yang di remas.
"Tidak...! Golok ku..!" Iblis Haus Darah terlihat terpukul melihat senjata satu-satunya yang selalu menemaninya kini terlihat sudah tidak terbentuk.
Iblis Pencabut Nyawa dan Taring Iblis mengurungkan niatnya untuk menyerang Tian Feng saat melihat golok Kakak pertama mereka sudah tidak terbentuk lagi, tentu saja mereka berdua tidak ingin senjata mereka bernasib sama.
"Kenapa kalian berdua hanya berdiam saja, cepat serang dan habisi dia?" seru Iblis Haus Darah dengan wajah frustasi.
Keduanya hanya bisa saling berpandangan, mereka masih merasa ragu untuk menyerang, namun mereka melihat Tian Feng yang seperti seorang iblis sudah lebih dulu menyerang ke arah mereka berdua.
"Energi Chi nya meningkatkan dengan sangat cepat, ini pasti ilmu dari kitab Iblis Neraka! Jadi dia sudah menguasai nya," kata Taring Iblis dengan wajah terlihat kusut.
"Sepertinya tidak ada cara lain lagi, dia tidak akan membiarkan kita hidup, jadi kita harus bertarung dan menghadapi dia dengan mempertaruhkan semuanya!" kata Iblis Pencabut Nyawa kemudian dia mengangkat sabit nya dan di ikuti oleh Taring Iblis.
Ke-dua nya akhirnya menyambut serangan Tian Feng dan bertarung dengan sangat sengit.
Iblis Haus Darah juga ikut menyerang dengan tangan kosong sehingga serangan kombinasi mereka bertiga berhasil melukai Tian Feng.
Tian Feng yang mengalami luka cukup serius sama sekali tidak mau menyerah, dia sadar tidak akan bisa mengalahkan ketiga saudaranya dengan ilmu Iblis Neraka yang baru tiga jurus yang ia kuasai.
"Raja Iblis Penghisap Arwah."
Tian Feng menggunakan ilmu Iblis yang ketiga dan yang terakhir yang ia kuasai, jari-jari Tian Feng berubah lebih merah menyala, dengan ilmu meringankan tubuh nya yang sangat tinggi, dia bergerak dengan cepat dan menangkap kepala Iblis Pencabut Nyawa.
"Adik!"
"Kakak kedua!"
Mereka berdua terkejut saat kepala Iblis Pencabut Nyawa sudah berada di tangan Tian Feng.
Iblis Pencabut Nyawa berniat menebaskan sabit nya kebelakang, namun belum sempat dia memutar sabit nya, tiba-tiba saja pandangannya menjadi gelap dan dia mati dengan kondisi kepala hancur.
Tian Feng meledakkan kepala Iblis Pencabut Nyawa dengan cara meledakkan kepalanya kemudian dia mengambil sabit yang masih berada di genggaman tangan Iblis Pencabut Nyawa.
Walau kecepatan dan energi Chi nya meningkatkan karena menggunakan tubuh ilmu Iblis Neraka, namun kondisi Tian Feng sendiri tidak dalam keadaan baik.
Luka di bagian perut akibat tusukan Pedang Taring Iblis membuat dirinya lemah karena darah yang belum sempat ia hentikan.
Kini Tian Feng hanya bisa mengandalkan sabit dan kecepatan ilmu meringankan tubuhnya saja, dia tidak bisa terus-menerus menggunakan Ilmu Kitab Iblis Neraka karena akan membebaninya jika tetap dipaksakan dalam kondisi tubuh lemah.
"Ayo kita lanjutkan lagi!" kata Tian Feng sambil menyembunyikan kesalahannya.
"Sungguh luar biasa! Jadi itu tadi adalah ilmu dari Kitab Iblis Neraka? Aku tidak menduga saja jika kamu berhasil menguasai nya, akan tetapi aku akan tetap merebut nya dari mu!" kata Iblis Haus Darah kemudian dia memukul punggung Taring Iblis dari belakang.
!?"
Taring Iblis terkejut setelah kakak pertama nya memukul dirinya dari belakang dan tubuhnya terlempar ke arah Tian Feng.
Taring Iblis tidak sempat berbicara ataupun berseru, dia tidak menduga jika kakak pertama nya dengan tega menjadikan dirinya sebagai korban.
Sabit yang dipegang oleh Tian Feng segera memotong tubuh Taring Iblis menjadi dua, Taring Iblis tewas dalam kondisi mata masih terbuka.
Iblis Haus Darah ternyata juga bergerak dengan sangat cepat kemudian dia memberikan pukulan yang begitu kuat.
"Pukulan Kematian!"
Perut Tian Feng terkena pukulan telak dari Iblis Haus Darah sehingga tubuhnya terhempas menghantam pohon besar dan sabit di tangannya terlempar ke udara.
"Sekarang matilah kau..!" seru Iblis Haus Darah kemudian memberikan pukulan beruntun berkali-kali ke tubuh Tian Feng hingga Tian Feng muntah darah dengan luka yang semakin parah.
"Hahaha..! Ayo mana ilmu yang kamu pelajari dari kitab Iblis Neraka itu, ayo keluarkan!" kata Iblis Haus Darah dan dia semakin menambahkan pukulan yang semakin keras.
"Kitab Iblis Neraka adalah milikku, seharusnya akulah yang menjadi pemilik nya karena aku adalah murid tertua dan bukan kamu murid buangan!"
Iblis Haus Darah terlalu berambisi untuk melenyapkan Tian Feng dan akan mengambil kitab tersebut saat Tian Feng sudah mati, dia mengumpulkan Chi ke tinju tangan kanannya dan akan menghancurkan tubuh Tian Feng dengan sekali pukul.
"Pukulan Kematian."
Dengan seluruh Chi yang ia miliki, dia mengarahkan pukulannya ke dada Tian Feng, namun kesalahan Iblis Haus Darah adalah tidak waspada dengan apa yang ada di sekitarnya.
Kepalan tangan Iblis Haus Darah berhenti beberapa senti dari dada Tian Feng, dia berhenti bergerak karena sabit yang terlempar di udara jatuh dan menancap tepat di kepalanya.
Tubuh Iblis Haus Darah terjatuh dan mati seketika itu juga, sedangkan Tian Feng yang juga sekarat berusaha mendekati Lian Sue Yue yang tidak jauh darinya.
Hujan juga berhenti saat pertarungan mereka sudah selesai, dan hanya terdengar suara titik sisa air hujan.
Tian Feng teringat jika Sue Yue sempat memberikan botol yang berisi cairan bening, dia mengeluarkan nya dan kemudian menuangkan cairan tersebut ke mulutnya.
Rasa Cairan tersebut terasa pahit bercampur agak asam, setelah meminumnya, ternyata tidak terjadi apa-apa terhadap dirinya.
Tian Feng batuk dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya, luka yang belum sempat ditahan di perutnya kini juga serasa lebih parah.
Dia hanya bisa tersenyum tipis, Tian Feng ingat jika Sue Yue sering gagal dalam mengembangkan eksperimen nya, karena itu dia tidak terlalu berharap banyak dengan cairan yang ia minum.
"Sue Yue, kau rela mati demi melindungi diriku, sekarang kamu tidak perlu khawatir lagi karena sebentar lagi kita berlima akan berkumpul kembali di Neraka!" kata Tian Feng sambil memegang tangan Sue Yue.
Dia yakin jika dirinya mati, dia akan berada di dalam Neraka, karena dia sadar selama semasa hidupnya, tidak ada dosa yang tidak ia kerjakan.
Membunuh dan terus membunuh! Itu adalah kebiasaan yang sering mereka berlima lakukan, saat Tian Feng ingin merubah jalan hidupnya menjadi orang yang bisa lebih baik dan ingin menebus semua dosa-dosanya, dia justru harus mendapatkan masalah seperti ini sebelum dia sempat menebus dosa nya.
Tian Feng tertawa kecil sendiri saat melihat kondisi tubuhnya sendiri yang tidak mungkin selamat dan jalan kematian sudah bisa dipastikan.
"Setidaknya aku sudah ingin bertobat, namun aku berharap aku bisa selamat! Ah pikiran bodoh macam apa ini, itu hanya pemikiran yang tidak mungkin terjadi!"
Tian Feng merasa tulang-tulang nya seperti ditekan dengan paksa, dia meringis menahan rasa sakit itu dan kemudian berbaring di dekat Sue Yue.
"Setidaknya aku bisa mati di sampingmu, maaf aku tidak bisa memberikan harapan di kehidupan ini, kelak jika ada kehidupan selanjutnya, aku berjanji akan membalas semua kebaikanmu di kehidupan berikutnya," kata Tian Feng kemudian dia memejamkan matanya dengan nafas yang semakin melemah.
Tubuh Tian Feng secara perlahan-lahan mengeluarkan asap, Tian Feng tidak menyadari jika luka di perut serta luka dalam akibat pukulan dari Iblis Haus Darah mulai membaik.
Yang Tian Feng rasa hanyalah tulang-tulang yang seperti ditekan dengan sangat keras.
Walau dia hampir kehilangan kesadaran, dia bisa mendengar suara langkah kaki kuda yang sangat banyak.
Tian Feng sedikit mendengar perkataan orang-orang yang baru datang, "Hei lihat ada tubuh anak kecil di samping mayat wanita ini!" kata salah satu dari suara itu.
Tian Feng hanya sedikit mendengar perkataan mereka, dan dia sempat bingung karena sejak pertama kali bertarung tidak ada yang membawa anak kecil.
Tian Feng akhirnya kehilangan kesadaran nya dan dia tidak tahu lagi apakah dia mati atau tidak.
***
"Suara apa itu? Kenapa sangat ramai sekali? Apakah aku sudah berada di Alam Baka?"
Tian Feng samar-samar mendengar suara tawa dan perbincangan banyak orang cukup jauh, dia hanya bisa mendengarkan saja dan masih berusaha untuk membuka matanya.
Secara perlahan-lahan, Tian Feng membuka matanya dan samar-samar dia bisa melihat sebuah tirai berwarna hijau di sekeliling nya.
"Apakah Di Alam baka juga ada ranjang tidur seperti ini?" batin Tian Feng sambil melihat ke sekelilingnya.
Tian Feng tahu jika itu adalah sebuah ranjang tidur mewah yang biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang kaya.
"Jadi aku tidak masuk Neraka? Kalau begitu ini pasti Surga, dan suara orang-orang yang tertawa itu adalah penduduk surga," batin Tian Feng yang mengira dirinya berada di surga.
Namun Tian Feng juga bingung kenapa dirinya bisa masuk ke Surga, mengingat semasa hidupnya dia tidak pernah melakukan kebaikan, bukankah seharusnya dia berada di dalam Neraka.
Tidak lama kemudian suara pintu yang terbuka mulai terdengar, Tian Feng yang masih berbaring menoleh dan melihat seorang wanita cantik berumur hampir 30 tahun masuk dengan membawa sesuatu di tangan nya.
Tian Feng melihat pakaian Wanita tersebut yang mewah dengan warna merah dan ada motif gambar Bunga dibagian bawah nya, pakaiannya terlihat seperti pakaian para bangsawan kaya raya.
"Itukah yang katanya disebut bidadari? Kenapa wajah dan tubuhnya seperti manusia biasa?" batin Tian Feng.
"Kau sudah sadar ternyata, aku pikir butuh waktu lama bagimu untuk sadar! Owh iya nak, apakah kamu bisa bicara? Siapa namamu?" tanya wanita tersebut dengan tersenyum lembut kemudian meletakkan sebuah baskom yang terbuat dari keramik yang biasa dimiliki oleh para bangsawan.
Wanita itu mengambil kain dan menaruh nya kedalam baskom yang isinya adalah air hangat, wanita itu memeras airnya dan terlihat jelas jika wanita tersebut ingin mengusap tubuh Tian Feng.
"Nak? Kenapa dia memanggil ku nak?" Tian Feng mengangkat tangannya dan melihat telapak tangannya yang berubah menjadi mungil.
"Apa yang terjadi padaku?" Tian Feng terkejut melihat telapak tangan yang kecil seperti anak kecil berusia 4 sampai 5 tahunan, dia berusaha bangkit dan duduk untuk melihat kakinya.
Ternyata kakinya juga pendek dengan betis yang kecil dan jari-jari kakinya yang mungil.
"Apa-apaan ini? Apakah aku di surga atau bereinkarnasi lagi?" Tian Feng merasa frustasi, dia tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sehingga dia meremas kepalanya sendiri.
Wanita tersebut yang ingin mengelap tubuh Tian Feng mengurungkan niatnya dan berusaha untuk menenangkan Tian Feng yang seperti kebingungan.
"Tenanglah! Sekarang kamu berada di tempat yang aman! Ke-empat orang yang ingin mencelakai mu itu sudah mati semua, jadi kamu tidak perlu takut lagi sekarang!" kata Wanita tersebut.
Tian Feng terdiam saat mendengarkan penjelasan wanita tersebut, dia jelas tidak akan lupa dengan empat orang yang dimaksud.
"Mustahil! Jadi aku belum mati? Dan aku juga tidak bereinkarnasi? Tapi kenapa tubuhku jadi sekecil ini?" Tian Feng sungguh semakin dibuat linglung.
Jika dugaan Tian Feng benar, ke-empat orang yang di maksud itu pasti adalah keempat saudara seperguruan nya yaitu Iblis Haus Darah, Iblis Pencabut Nyawa, Taring Iblis dan Iblis Gila.
Tian Feng mencoba memeriksa Chi di dalam tubuhnya, namun ternyata Chi nya sudah tidak ada, kemudian dia meraba wajahnya dan ternyata bekas kerutan wajah rusak akibat terbakar juga sudah hilang.
Wanita tersebut merasa tidak mampu menenangkan Tian Feng segera berlari ke pintu dan kemudian memanggil seseorang dengan sangat keras.
"Yuan Xia! Yuan Xia! Cepat kemari dan bawa tabib Mu kesini!" seru wanita tersebut.
Tian Feng mendengar Wanita itu memanggil nama Yuan Xia mengerutkan dahinya, dia jelas tahu nama itu.
"Yuan Xia? Jangan bilang aku berada di rumah Pejabat Yuan?" batin Tian Feng.
Setelah itu dia melihat kearah pintu dan terlihat dua orang laki-laki yang satu seperti tabib dan yang satu seorang pria berumur 35 tahunan memasuki kamarnya.
Tian Feng membuka mata lebar-lebar dengan tubuh bergetar karena mengenali pria itu.Yuan Xia adalah salah satu Pejabat penting di Kerajaan Wu, dulu Tian Feng pernah mendapatkan tugas untuk melenyapkan Yuan Xia dan seluruh anggota keluarga nya.
Dan tugas itu dia dapatkan dari dua orang pejabat juga, namun usaha pembunuhan itu gagal karena Yuan Xia mendapatkan perlindungan dari perguruan Singa Emas, salah satu perguruan kecil dari aliran bebas.
Walau perguruan Singa Emas adalah perguruan kecil, di sana memiliki seorang pendekar yang dapat mengimbangi dirinya saat masih dalam kondisi prima.
Tentu saja pertarungan dirinya yang dulu mengenakan Topeng melawan salah satu Pendekar dari Singa Emas menarik perhatian banyak prajurit dan Pendekar-pendekar lain sehingga Tian Feng hanya bisa mundur demi menjaga keselamatan dirinya, andai tidak mengkhawatirkan itu, dia pasti sudah berhasil mengalahkan pendekar dari Singa Emas itu.
Sejak saat itu Tian Feng dianggap telah gagal dalam tugas sehingga menimbulkan perpecahan dengan para saudara seperguruan nya, hingga berbulan-bulan mereka saling berselisih tegang dan pada akhirnya Tian Feng kecewa karena para saudara seperguruan nya justru memusuhinya.
Walau bukan masalah itu yang membuat perselisihan antara dirinya dengan ketiga saudara seperguruan nya, namun awal mulanya diawali dengan gagalnya dirinya membunuh Yuan Xia.
"Dia terlihat masih ketakutan dan syok!" kata wanita tersebut memberikan penjelasan kepada tabib yang datang bersama Yuan Xia.
Tabib tersebut memeriksa pergelangan tangan Tian Feng untuk merasakan denyut nadinya, dan tabib tersebut merasa denyut nadi Tian Feng sangat cepat.
"Ini wajar saja Tuan Yuan, dia masih trauma sehingga akan selalu teringat akan kejadian yang sudah menimpanya!" kata Tabib tersebut.
"Apakah ini akan berlangsung lama?" tanya Yuan Xia.
"Tidak juga! Asalkan dia diistirahatkan yang cukup dan setelah bisa berjalan, bawalah dia jalan-jalan agar bisa melihat sesuatu yang menarik untuk dilihat, dan nanti dia pasti akan melupakan masalah yang menimpa nya!" kata tabib kemudian dia menunjuk kearah obat yang ada diatas meja.
"Jangan lupa beri minum obat penenang itu agar dia lekas beristirahat lagi, ingat serbuk obat itu hanya diminumkan sekali sehari saja dan jangan lebih dari itu!" kata tabib tersebut.
"Terima kasih banyak tabib Mu!" kata wanita tersebut.
"Nyonya Yuan tidak perlu berterima kasih seperti itu, ini sudah menjadi kewajiban ku sebagai seorang tabib! Kalau begitu saya mohon undur diri dulu!" kata Tabib Mu.
Yuan Xia memberikan dua Lima keping perak kepada tabib Mu kemudian tabib Mu pergi meninggalkan kamar Tian Feng.
Yuan Xia segera menghampiri Tian Feng yang masih menatap dirinya dengan tatapan seperti kebingungan dan ketakutan.
"Tenanglah nak, kami ini bukan orang jahat, kami ini menemukan mu di samping jasad Wanita Iblis Gila tanpa selembar kain satupun, dan kamu berada di dalam baju seorang Pendekar yang dijuluki Topeng Iblis!" kata Yuan Xia.
Tian Feng menelan ludah nya. Tian Feng mulai mengerti jika sebenarnya dirinya tidak mati dan tidak juga bereinkarnasi, melainkan tubuhnya mengecil saat dirinya tidak sadarkan diri.
Tian Feng ingat jika dia sempat meminum cairan yang diberikan boleh Sue Yue padanya, dan Tian Feng berpikir cairan itu ada hubungannya dengan tubuhnya yang mengecil.
Namun bukan itu yang membuat Tian Feng menelan ludah, "Ta.. tanpa selembar kain di tubuhku!" batin Tian Feng kemudian tangan nya memegang kearah bawahnya dan merasakan jika burung nya juga ikut mengecil seperti anak seusia normal.
Yuan Xia dan istrinya tidak melihat jika Tian Feng sedang memeriksa burungnya, mereka berdua sedang sibuk berbincang membahas soal Tian Feng kedepannya.
Sedangkan Tian Feng hanya tersenyum kecut saat menyadari jika dirinya benar-benar menjadi seorang anak kecil yang berusia 4 sampai 5 tahun.
Walau tubuhnya kecil, namun pikiran dan mentalnya adalah seorang kakek, dan seharusnya dia tidak panggil anak oleh Yuan Xia dan istrinya, melainkan Ayah atau Kakek.
"Aku harus memulai lagi dari awal!" batin Tian Feng sambil membaringkan tubuhnya saat Istri Yuan Xia selesai memberinya obat dari tabib Mu.
Melihat Tian Feng yang mulai menutup mata, Yuan Xia dan istrinya perlahan-lahan keluar dan menutup pintu dengan pelan agar Tian Feng tidak terganggu dengan suara pintu.
Namun sebenarnya Tian Feng tidak tertidur, reaksi obat dari Tabib Mu sama sekali tidak bekerja padanya, sehingga dia hanya berpura-pura tidur saja.
Setelah Yuan Xia dan istrinya sudah keluar, Tian Feng membuka matanya kembali, dia kembali duduk sambil melihat ke sekujur tubuhnya.
Tian Feng bangkit dan berdiri diatas ranjang tidur nya, dia merasa masih tidak percaya jika tubuhnya kembali lagi menjadi anak kecil yang tidak berdaya.
"Sungguh menyedihkan kaki dan tangan ku ini!" kata Tian Feng kemudian dia turun dan berjalan ke arah kaca yang cukup tinggi.
Tian Feng berusaha naik ke atas kursi kayu yang berada di hadapan kaca dengan susah payah, kakinya yang kecil membuat dirinya sangat kesulitan untuk memanjat namun pada akhirnya dia berhasil naik.
Tian Feng melihat wajahnya yang sudah kembali normal seperti masa kecilnya dulu, walau hatinya senang karena wajahnya sudah kembali normal, namun dia sedih karena kekuatan nya kini sudah tidak ada lagi.
"Aku harus bersabar hingga dua tiga tahun lagi untuk memulai latihan ku lagi, dan memulai semuanya lagi dari awal." gumam Tian Feng kemudian dia turun dan kembali ke tempat tidurnya.
Rasanya tidak mungkin baginya untuk berlatih saat ini, dengan tulang-tulang yang berubah menjadi sangat muda, tentu akan berisiko tinggi jika dia memaksa latihan.
Kini Tian Feng merasa jika dirinya masih diberikan kesempatan hidup oleh Dewa agar tetap bisa memperbaiki kesalahannya sekaligus menebus semua dosa-dosanya dengan berbuat apa yang menurutnya baik.
Rumah kediaman Yuan Xia kini di datangi oleh salah satu Panglima Perang Kerajaan Wu, dia bernama Ying Lo, namun sebenarnya namanya sangat panjang.
Panglima Ying adalah salah satu dari empat keturunan Bangsawan, dan soal kekayaan, keturunan bangsawan Ying lah yang paling kaya.
Sebab keluarga Ying adalah keluarga bisnis, bahkan mereka juga memiliki banyak cabang bisnis di berbagai wilayah hingga di negara-negara lain.
Kerajaan Wu saat ini memiliki kerjasama dengan negara-negara luar, diantaranya adalah Negara Toakai, Negara Yamuru, dan Negara Foiberia.
"Panglima Ying! Selamat datang Panglima, mari masuk kedalam!" sambut Yuan Xia bersama tiga pelayan.
"Tuan Yuan! Bagaimana kondisi anak yang ditemukan waktu itu? Apakah dia sudah baikan?" tanya Ying Lo.
"Sudah Panglima, kemarin dia sempat ketakutan, namun sekarang dia sudah bisa keluar dan berada di halaman belakang!" jawab Yuan Xia.
Saat itu yang menemukan Tian Feng sebenarnya adalah Ying Lo beserta Seratus prajurit nya.
Saat Ying Lo kembali dari pertemuan bersama dengan Yuan Xia, Ying Lo kembali pulang menuju ke Kerajaan, dan saat di perjalanan dia berhenti di pinggiran hutan karena saat itu sedang turun hujan lebat.
Saat itu dia mendengar suara pertarungan dari dalam hutan sehingga dia membawa sebagian prajuritnya untuk mencari dan menyelidiki siapa yang sedang bertarung di dalam hutan.
Hujan yang turun sangat deras membuat mereka kesulitan untuk menemukan lokasi pertarungan, namun setelah agak lama dan hujan mulai sedikit reda, akhirnya mereka semua berhasil menemukan tempat pertempuran tersebut.
Mereka menemukan empat orang pendekar yang mereka kenal sudah mati mengenaskan, tidak lama kemudian salah satu Prajurit menemukan anak kecil di dalam baju milik Topeng Iblis.
Mereka beranggapan jika yang membunuh ke-empat Pendekar Iblis itu adalah Si Topeng Iblis karena mereka tidak menemukan jasad Topeng Iblis selain hanya bajunya saja.
Melihat Tian Feng yang sudah mengecil terbaring tidak sadarkan diri di samping jasad Iblis Gila, Ying Lo bisa menebak jika anak itu adalah salah satu anak yang diculik oleh Iblis Gila untuk di jadikan korban kelinci percobaan nya.
Ying Lo akhirnya memutuskan untuk membawa Tian Feng dan dia tidak tahu jika sebenarnya Tian Feng itu adalah si Topeng Iblis.
Sesampainya di perkemahan, dia memberitahukan dan menceritakan semuanya kepada Yuan Xia, dan Yuan Xia berinisiatif untuk membawa Tian Feng yang tidak sadarkan diri itu ke rumahnya.
Tian Feng tidak sadar selama Lima Hari, dan hingga saat ini sudah tujuh hari berlalu sejak kejadian di temukan nya Tian Feng.
"Bawa aku kesana, aku ingin melihat anak itu!" kata Ying Lo.
"Mari Panglima ikuti saya!" kata Yuan Xia kemudian dia pergi membawa Ying Lo ke halaman belakang untuk menemui Tian Feng.
Disana Tian Feng sedang duduk sendirian seperti sedang melamun, pikiran nya masih dipenuhi tanda tanya akan cairan yang ia minum sehingga tubuhnya menjadi kecil seperti saat ini.
Lamunan Tian Feng terpecah saat dia mendengar suara langkah kaki sedang menuju ke arahnya, Tian Feng menoleh dan melihat seorang pria berumur kurang lebih 30 tahunan datang bersama dengan Yuan Xia.
Tian Feng tidak terlalu mengenali Ying Lo karena Ying Lo adalah salah satu panglima yang masih baru beberapa bulan di angkat.
Walau sudah tidak memiliki Chi dan ilmu bela diri lagi, Namun insting Tian Feng merasa jika Ying Lo adalah seorang pendekar yang lumayan tinggi.
"Nak! Namaku adalah Ying Lo! Kalau boleh aku tahu siapa namamu?" tanya Ying Lo saat dia sudah berada di samping nya.
"Ying Lo? Jadi dia dari Keluarga Bangsawan Ying?" batin Tian Feng.
Tian Feng tidak menjawab, dia memperhatikan Ying Lo dari atas hingga bawah kemudian dia melirik ke arah Yuan Xia.
"Panglima, sejak kemarin dia masih belum mau bicara! Kata tabib anak ini masih mengalami trauma sehingga butuh waktu untuk dirinya bisa berinteraksi dengan kita!" kata Yuan Xia menjelaskan.
"Emm! Jadi dia masih trauma atas kejadian yang menimpanya?" tanya Ying Lo.
"Benar Panglima!" jawab Yuan Xia.
Walau Yuan Xia adalah seorang pejabat, dia tidak berani untuk bersikap arogan, dan dia selalu bersikap ramah kepada siapapun apalagi kepada Ying Lo.
"Baiklah Nak, aku pasti akan datang lagi kesini untuk menjenguk mu!" kata Ying Lo kemudian dia berbalik.
"Tuan Yuan, ada yang ingin aku bicarakan denganmu! Mari kita ke tempat lain," kata Ying Lo kemudian dia menatap Tian Feng sebentar dan kemudian berjalan meninggalkan Tian Feng lagi sendirian.
Saat Ying Lo sudah hampir masuk, Tian Feng melirik ke arahnya, dia tahu akan Keluarga bangsawan Ying, namun dia baru tahu jika salah satu bangsawan Ying akan menjadi seorang Panglima.
Tian Feng menghela nafas panjang, dia sudah tidak sabar ingin secepatnya bisa berlatih, namun kondisi tubuhnya tidak memungkinkan.
Tian Feng sadar jika hanya mengandalkan latihan saja nantinya, akan butuh waktu lama baginya untuk bisa memiliki Chi yang banyak.
Jumlah Chi sendiri terhitung sebanyak satu lingkaran yang nantinya akan tersimpan di dalam perut.
Jumlah dari Chi sendiri untuk saat ini hanya sebatas 100 lingkaran saja, dan itu sudah termasuk yang terbesar dan terbanyak.
Nantinya Chi itu sendiri akan menyebar ke seluruh titik tertentu dalam tubuh seperti tangan dari lengan hingga jari, dan paha hingga kaki, bahkan kepala juga memiliki titik yang juga dapat dialiri Chi.
Chi itu akan menyebar keseluruh tubuh bagai benang, dan pusat utamanya adalah di dalam perut tepat di bawah pusar.
Satu Lingkaran Chi biasanya bisa didapatkan dengan cara latihan pernafasan, dan juga melatih organ-organ tubuh yang lain, paling tidak butuh samping berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun latihan jika ingin mendapatkan satu lingkaran saja.
Namun semuanya bisa dipercepat dengan bantuan ramuan-ramuan dari tanaman langka dan ajaib, namun untuk mendapatkan nya sangat sulit.
Terakhir kali Tian Feng memiliki Chi sebanyak 50 Lingkaran, dan itu didapatkan dari latihan dengan menggunakan Kitab Iblis Neraka selama lebih dari 30 tahun.
Sebelum berlatih menggunakan kitab tersebut, Tian Feng memiliki Chi sebanyak 27 lingkaran, dan itu dia dapatkan dengan cara berlatih sekaligus meminum beberapa ramuan yang ia ketahui saja.
Saat Chi nya sudah sebanyak 50 lingkaran, dia sudah berada di tingkat Pendekar Cahaya Tahap Satu, butuh dua tingkat lagi bagi Tian Feng untuk mencapai puncak Cahaya.
Dalam aturan tingkat para pesilat-pesilat hebat, kehebatan mereka dihitung dari beberapa Tingkatan.
Tingkat Bawah adalah awal mula berlatih dari nol hingga menguasai Seni pernafasan hingga beberapa tingkat kecepatan ilmu meringankan tubuh nya.
Jika Ilmu meringankan tubuh nya mampu melompat hingga setinggi lima meter, maka akan bisa lanjut ke tingkat Tengah.
Tingkat Tengah sudah wajib menguasai beberapa ilmu bela diri dari yang kecil hingga yang sedang, jika ingin sampai ke tingkat berikutnya, maka setidaknya harus bisa melompat hingga setinggi tujuh meter dari permukaan tanah.
Selanjutnya adalah Tingkat Atas, dimana sudah bisa mempelajari beberapa perubahan jenis Chi, seperti mengalirkan Chi ke kaki, tangan, dan bagian-bagian tubuh yang lain, dan yang berbakat akan bisa mengalirkan Chi kepada senjata mereka sebelum mencapai tingkat Pendekar Cahaya. Ilmu meringankan tubuh nya juga harus bisa mencapai sepuluh meter, dan jika mampu bisa mencapai lima belas meter.
Berikut nya adalah Tingkat Cahaya, tingkat ini sangat sulit untuk dicapai. Di Tingkat ini harus bisa mengalirkan Chi ke benda-benda yang dimau, seperti senjata dan mengalirkan kepada orang lain yang terluka atau menambah Chi orang lain yang berkurang.
Tingkat Cahaya berbeda dengan yang lain dimana ada Tiga Tahap, Yaitu satu sampai Tiga, dan orang yang mencapai tingkat ini akan memiliki ilmu meringankan tubuh yang luar biasa.
Pendekar yang mencapai Tingkat Cahaya dari Satu sampai tiga akan mampu berdiri di atas sehelai daun, dan ada juga yang bisa melompat sangat tinggi sehingga terlihat seperti sedang terbang.
Namun semuanya kembali kepada Chi mereka masing-masing, semakin banyak Chi yang dimiliki, maka semakin hebat juga ilmu mereka.
Tian Feng memang sudah mencapai ke Tingkat Pendekar Cahaya Tahap Satu, namun dia belum masuk kedalam daftar Sepuluh Pendekar terkuat yang ada di wilayah Kerajaan Wu.
Walau begitu kekuatan Tian Feng saat itu tidak bisa dianggap remeh karena dia mampu membunuh Pendekar yang berada di tingkat yang sama dengan menggunakan ilmu dari Kitab Iblis Neraka.
"Aku harus mencari guru pembimbing agar tidak dicurigai nantinya," batin Tian Feng sambil tersenyum kecut.
Tian Feng berencana akan berlatih sendiri, namun demi menghindari kecurigaan Yuan Xia dan yang lainnya, maka lebih baik dia mencari guru sebagai pembimbing agar Yuan Xia mengira jika dirinya memiliki Ilmu karena karena ada yang membimbing dirinya.
Tian Feng bangkit dan pergi ke kamar nya, sekarang hanya itu saja yang bisa dilakukan sekaligus bersabar menunggu hingga waktunya tiba nanti untuk memulai latihan.
***
Yuan Xia dan Ying Lo duduk di ruang tamu, mereka berdua sedang membahas tentang Tian Feng yang belum mereka ketahui namanya dan juga asal-usul nya.
"Paduka Raja ingin kamu berhati-hati, jangan sampai anak itu hanyalah sebuah jebakan atau setidaknya dia memang sengaja dikirim untuk memata-matai kita!" kata Ying Lo.
"Panglima! Apa mungkin anak sekecil itu mampu menjadi mata-mata musuh atau menjadi sebuah umpan yang lain?" tanya Yuan Xia.
"Aku rasa tidak Tuan Yuan, jika untuk menjadi mata-mata menurut ku memang tidak mungkin, namun untuk menjadi sebuah jebakan dari orang-orang yang ingin mencelakai mu, itu masih mungkin terjadi!" kata Ying Lo.
"Panglima, aku tidak sependapat dengan itu, aku bisa melihat dari tatapan matanya, dia sungguh terlihat masih ketakutan, sepertinya dia sudah mengalami banyak hal sulit di usianya yang masih kecil," kata Yuan Xia dengan wajah sedih saat melihat Tian Feng yang masih terlihat ketakutan di matanya, itu menurut pandangan nya.
"Terserah kamu saja tuan Yuan, aku kesini hanya untuk menyampaikan pesan dari Paduka Raja! Jadi apa rencanamu selanjutnya untuk anak itu?"
Yuan Xia terdiam dan terlihat berpikir sejenak, "Panglima, aku akan mengangkat anak itu menjadi anak ku, itupun jika keluarganya tidak juga diketahui, dan aku akan memberikan nama margaku padanya!" jawab Yuan Xia setelah berpikir dan memutuskan akan menjadikan Tian Feng sebagai anak angkatnya.
"Apa Keputusan Tuan Yuan sudah yakin? Bukankah saat ini Istri Tuan sedang hamil dua bulan? Jadi buat apa mengangkat anak lagi jika calon anak sendiri akan hadir di kehidupan kalian?" tanya Ying Lo.
"Biarkan saja Panglima, dua anak akan lebih menyenangkan dan akan membuat suasana akan semakin meriah karena kehadiran dua kaki kecil di rumah ini!" jawab Yuan Xia dengan tertawa.
"Kalau begitu terserah kamu saja, namun aku tetap akan mengingatkanmu untuk tetap berhati-hati! Sekarang aku pergi dulu karena aku ada janji dengan orang-orang dari Negara Foiberia malam ini," kata Ying Lo kemudian dia bangkit dan pamit untuk pergi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!