...Liliana atau biasa dipanggil Lili...
...Lahir tanggal 16 Mei 1993...
...Bintang nya Taurus...
...Tinggi badan 162cm...
...Pekerjaan : Penyanyi cafe...
...Andra Wijaya biasa di panggil Andra...
...Tanggal lahir 9 September 1991...
...Bintang Virgo...
...Tinggi badan 180cm...
...Pekerjaan : Wirausaha...
Untuk kali ini aku akan membuat cerita yang cukup menarik karena akan diselipin dengan gambar para pemain.
Dan jika kalian tidak suka dengan para tokoh pemainnya,kalian bisa memakai ilustrasi tokoh kesukaan kalian sendiri.
Karya ini aku buat atas imajinasi ku sendiri, dan haluku sendiri.
Ditunggu yah kelanjutannya.
😉😉😉😉
Di suatu pagi hari yang cerah,ada seorang gadis cantik yang masih memakai baju piyama yang sedang menyiram tanaman di depan halaman rumah. Dia adalah Liliana atau biasa dipanggil Lili.
Lili menyiram tanaman bunga mawar nya yang kini sedang mekar dan juga tanaman bunga yang lainnya. Melihat bunganya banyak yang bermekaran membuat lili tersenyum bahagia.
Lili yang sangat menyukai bunga, meminta ayahnya untuk membuat taman bunga di halaman depan rumahnya yang memang lahannya luas dan masih kosong waktu itu.
Setelah sekian lama, koleksi tanaman bunga Lili semakin banyak dan itu makin mempercantik halaman rumah Lili yang memang sudah bagus dan menjadi semakin enak dipandang mata yang melihat.
Kembali lagi ke aktivitas lili yang masih bergulat dengan selang panjang untuk menyiram tanaman nya, sambil bersenandung ria Lili menyanyikan sebuah lagu dari seorang penyanyi terkenal Korea.
Karena perbuatan teman-teman Lili ,ia kini menjadi menjadi salah satu fans dari sebuah grup boyband asal Korea , yang beranggotakan 7 orang. Tapi lili tidak sampai seperti teman-teman nya yang sampai memajang poster mereka di dalam kamarnya, dia hanya menggunakan foto mereka sebagai latar layar ponsel nya.
Lili masih ingat umurnya yang sudah tidak muda lagi, bahkan tahun ini lili sudah memasuki umur 28 tahun. Bahkan ibunya saja sampai pusing melihat anaknya yang belum menikah sampai sekarang, sedangkan teman sepantaran lili mereka sudah mempunyai anak semua.
Lili yang Memang dasarnya cuek dia tidak menanggapi omongan orang lain tentang dirinya. Prinsipnya...
Selama dia masih bisa mencari uang sendiri,dan halal. Dia tidak mau perduli dengan omongan orang lain.
Apalagi melihat pekerjaan lili yang hanya seorang penyanyi cafe, tambah membuat orang yang tidak suka pada dirinya makin menyudutkannya.
Namanya manusia wajar kalau ada yang tidak suka padanya, tapi yang membuat heran lili adalah, urusan mereka itu apa dengan dirinya. Padahal selama ini lili tidak pernah menyinggung perasaan siapapun tapi kenapa ada saja orang yang menghujat pekerjaannya.
Banyak kabar Simpang siur yang memberitakan bahwa lili adalah wanita panggilan atau wanita penghibur. Ibunya waktu pertama kali mendengarnya langsung melabrak orang tersebut. Bagaimana tidak marah, Orang tua mana yang tidak sakit hati melihat anaknya di hina oleh orang lain. Tapi dengan rendah hati lili akhirnya memaafkan orang tersebut,dan mereka juga berjanji tidak akan menghina dirinya lagi.
Tapi mulut manusia mana bisa dipercaya 100%, Setelah kejadian pelabrakan tersebut justru banyak isu yang menyudutkan keluarga lili dan mengatakan kalau keluarga lili orangnya barbar dan masih banyak lainnya. Ibu yang mendengarnya menangis terisak di pelukan suaminya sambil meminta maaf pada keluarganya karena sudah memperburuk keadaan.
Ayah lili yang bernama Rudi mengusap wajah Rosa, istrinya. Lili yang melihat itu jadi menyalahkan dirinya sendiri. Dia juga meminta maaf kepada ayah dan ibunya sambil menangis di pelukan mereka. Setelah kejadian itu Rudi meminta keluarganya untuk menutup telinga dari pembicaraan orang orang tersebut.
"Lili..!! Kamu emang nggak malu apa sama orang lain? Bangun tidur bukannya mandi malah mandiin tanaman dulu. Tuh lihat iler kamu masih belepotan di bibir kamu." Lili yang tersadar dari lamunan nya terkejut mendengar teriakan dari ibunya.
"Eomma ...,"
"Oma Oma, emang Mama setua itu dipanggil Oma Oma." Lili mengerucutkan bibirnya sambil menggerutu melihat kelakuan ibunya yang 11 12 sama dengan nya.
"Eomma itu sama aja kaya Mama. itu panggilan orang Korea kepada ibunya." jelas lili kepada ibunya.
"Lah emang kamu orang mana?" tanya Rosa ,ibu Lili.
"Indonesia lah, Ma."
"Lah kamu itu tau,ngapain kamu manggil mama dengan sebutan oma. Kalau orang yang tidak tahu pasti mengira kalau aku itu nenek kamu."
"Dih, nggak nyadar."
"Terus ... terusin aja, ngumpatin Mama kamu sendiri! Kalau nggak ada Mama sama bapak, kamu juga nggak bakalan ada, tau nggak, sih?"
"Nde eomma. Arraseo."
"Ngomong apalagi sih kamu Li? Lama-lama, Mama masukin lagi kamu kedalam perut, nih, yah!"
"Emang bisa mah?" tanya lili kepada ibunya.
Lili mengusap-usap kepalanya, yang terkena pukulan sayang dari sang Ibu.
Bibir Lili memberengut.
"Mama iket nih bibir kamu, kalau kaya gitu terus. Lagian heran, kok, bisa, sih, Mama punya anak kaya kamu. Perasaan, dulu Mama nggak seperti kamu deh." cibir Rosa kepada anaknya.
Sedangkan Lili yang mendengar ibunya seperti itu hanya bisa mengusap dada. Dia berusaha sabar, menghadapi ibunya yang suka mencari-cari kesalahan Lili.
"Lah mana Lili tahu. Kalau bakalan jadi anak dari pasangan Rudi dan Rosa. Seandainya boleh memilih, aku juga maunya lahir di keluarga yang kaya raya. Terus hartanya nggak habis-habis sampai tujuh turunan." cerocos lili.
Rosa yang mendengarnya, langsung memukul kepala si anak.
"Eomma~," Lili mengusap usap kepalanya yang terasa sakit.
"Ngayal aja terus hidup kamu kerjaannya. Makanya bangun dan cari tuh pasangan hidup kamu yang entah dimana. Apa jangan-jangan, jodoh kamu itu ternyata malah belum dibikin yah?"
Lili melongo mendengar tuduhan Rosa padanya. Sementara itu, Rosa yang melihat anaknya melongo, langsung memukul punggung anaknya supaya sadar.
"Ishh ... eomma kenapa, sih, seneng banget nyiksa anak sendiri? Nanti kalau Lili jadi bodoh gimana mah? Emang eomma mau, punya anak bodoh dan nggak bisa nyari duit? Nanti kalau aku nggak bisa kerja terus yang beliin Mama daster siapa dong?"
"Ini anak kalau ngeles tuh emang paling pinter banget. Nggak usah sok mendramatisir deh. Lagian yang selama ini yang ngasih makan kamu itu siapa ?" Lili semakin tidak berdaya jika harus berdebat dengan Rosa ,ibunya. Selama ini tidak pernah ada yang bisa menang jika berdebat dengan Lili,kecuali Rosa ibunya sendiri.
"Iya Eomma, maaf lili salah." Lili memilih mengalah dari ibunya. Karena jika dia tetap meladeni, yang ada ini tidak akan pernah selesai.
"Nggak usah ngledekin Mama terus."
"Sabar Li ... Sabar ... itu orang tua kamu!"
"Maksud Lili. Iya eomma, Lili minta maaf dan ngaku salah."
"Nah gitu dong. Oke Mama maafin kamu,tapi dengan satu syarat."
"Apa itu?"
"Kamu yang ngerjain tugas Mama hari ini."
"Mwo? Andwe eomma!" Rosa yang mendengar Lili berucap seperti itu lagi, langsung memelototi anaknya. Sedangkan Lili yang melihat mata ibunya yang melotot, langsung ciut.
"Haahhhh ... baiklah. Nanti lili yang akan mengerjakan tugas rumah hari ini. Kalau begitu, Lili beres-beres sekarang aja deh,soalnya nanti lili ada acara jam 10. "
"Ya udah buruan sana! Mama mau beli sayuran dulu, nanti kamu yang masak, yah!" Seru Rosa pada anaknya, yang kini masuk kedalam rumah.
"Nde, eomma!" teriak Lili dari dalam rumahnya.
Tbc
Arti dari kosakata
Eomma \= ibu
Nde \= Iya
Mwo \= Apa
Untuk part pertama saya masih fokusin ke pengenalan tokoh dari keluarga Lili. Nanti di part ke dua, baru aku kenalkan dengan tokoh yang kedua Andra alias si cowok cool.
Jadi jangan lupa like ,komen dan masukin ke daftar favorit kalian.
Cerita ini hanya hasil imajinasi ku saja,jadi tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata.
Selamat membaca cerita Tentang Lili dan Andra
******
"Bang,,, besok kita harus pergi kerumah nenek! Kata ibu Abang harus ikut karena Abang udah lama nggak nengokin nenek." Ucap gadis yang bernama Indri, ia adalah adik dari lelaki yang sedang berdiri diluar rumah. Entah apa yang di pikirkan oleh lelaki itu sampai mengabaikan Indri.
"Bang Andra denger nggak sih apa yang Indri ucapkan..!!!" Seru Indri tidak sabar karena di acuhkan oleh abangnya yang bernama Andra. Sedangkan Andra yang mulai menyadari adiknya marah mulai berbalik dan menatap wajah Indri.
"Iya de' bilang sama ibu, Abang ikut. Tapi nanti Abang ada kerjaan, jadi kamu sama ibu duluan saja entar Abang nyusul."
"Beneran loh bang? Abang nggak lagi nyari alasan kan,,buat tidak ikut kerumah nenek?" Senyum Indri langsung merekah mendengar Abang nyaakan ikut berkunjung ke rumah neneknya. Entah kenapa sudah beberapa tahun abangnya selalu menolak jika diajak untuk ke rumah neneknya.
"Buat apa Abang bohong de ,sudah sana lebih baik kamu bantu ibu buat menyiapkan makanan. Kasihan ibu masak sendirian..!!"
"Ckckck,,makanya nyari istri apa bang!! Buat nemenin ibu dirumah." Indri berdecak mendengar Andra menyuruhnya untuk memasak. Padahal Andra tau kalau Indridan dapur itu tidak bisa bersahabat.
"Bilang aja kamu nggak bisa masak de..de. Kasihan nanti suami kamu kalau kamu tidak bisa memasak de' !" Andra mendekati adiknya yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu, kemudian Andra duduk di samping Indri.
Kakak beradik yang usianya terpaut cukup jauh itu kini sedang duduk saling menyandar di sofa panjang yang menghadap langsung dengan TV. Andra yang kini memasuki usia 30 tahun sedangkan Indri kini berumur 22 tahun. Jaraknya memang lumayan jauh tapi sifat mereka yang sangat bertolak belakang itu yang membuat ibu Ratu kesepian jika mereka sudah sibuk bekerja dan jarang pulang.
Andra merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Sedangkan ayah mereka sudah lama meninggal karena sebuah penyakit yang di deritanya cukup lama. Setelah berjuang dari penyakitnya selama 2 tahun,Allah ternyata berkehendak lain Ayah nya meninggal dan mereka kehilangan sosok Panutan yang baik bagi mereka .
ibu Ratu sangat terpukul atas kematian suaminya, ia menangis histeris sampai berkali-kali pingsan. Andra yang melihat ibunya seperti itu jadi tidak tega, Andra memeluk ibunya dan Indri, ia mencoba memberi pengertian kepada mereka supaya bisa mengikhlaskan kepergian Ayah. Cukup butuh waktu yang tidak sebentar bagi Ibu ratu menerima kenyataan bahwa suami nya telah tiada, tapi setelah melihat anak-anak nya Ibu Ratu memutuskan untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Mereka mulai bangkit lagi demi menyongsong kehidupan mereka yang masih ada.
Keluarga mereka memang bukan termasuk dalam kategori orang kaya, jadi mereka harus bisa mencari uang dengan kerja keras. Andra sebagai anak lelaki dia merasa mempunyai tanggung jawab yang besar bagi kehidupan ibu dan adiknya. Andra yang tadinya bekerja di sebuah bank milik negara , memutuskan mengundurkan diri dan berwirausaha dirumah dengan modal uang hasil dari ia bekerja selama di Bank. Walaupun sempat mengalami kegagalan, Andra tidak pernah putus asa. Andra yang mendapat dukungan dari keluarga, memutuskan untuk bangkit dan berjuang kembali.
Setelah perjuangan yang cukup lama,kini Andra mempunyai brand baju sendiri khusus buat baju cowo, ia kini memiliki sebuah toko baju yang ada di sebuah ruko dekat dengan Mall. Ia juga telah membuka lapangan pekerjaan buat para orang yang membutuhkan.
Andra juga menjadi model dari bajunya sendiri. Waktu pertama kali Andra memasuki dunia permodelan (Walaupun brand sendiri ), Andra sangat kaku dan membuat Indri yang melihatnya sampai emosi karena Abang tercintanya sangat susah untuk berekspresi.
Andra memang terkenal pendiam dan jarang berbicara dengan orang lain, tapi karena wajah tampannya banyak yang suka padanya. Waktu kuliah dulu saja banyak perempuan yang datang mengunjungi rumah Andra, dan itu membuat sang ibu terheran-heran melihatnya. Bahkan Indri sampai kecipratan karena perempuan-perempuan itu jika datang kerumahnya pasti membawa bingkisan. Mau di tolak tapi kok sayang, jadi Indri tetap menerimanya.
Sedangkan Andra sendiri sudah berulangkali menyuruh mereka untuk tidak datang ke rumahnya,tapi memang pada dasarnya mereka sudah bebal dengan ucapan Andra jadi mereka tetap datang terus kerumah Andra.
Untuk masalah percintaan, Andra pernah beberapa kali berpacaran tapi tidak bertahan lama karena Andra yang terlalu kaku dan tidak peka dengan perasaan wanita. Jadi mereka akhirnya putus, selama ini Andra merasa belum menemukan sosok wanita yang bisa meluluhkan hati Andra.
Sebenarnya tipe ideal buat Andra itu tidak susah, sama seperti kebanyakan leleki yang lain. Cantik wajar, yang penting perempuan itu tidak suka memperlihatkan aurat mereka dan juga sholehah. Yang paling penting mau menerima keluarga Andra dengan tulus.
Ibu Ratu sebenarnya tidak mempermasalahkan anaknya akan menikah dengan siapa, karena yang ia minta hanya sebuah cinta yang tulus dari pasangan Andra sendiri. Ibu Ratu juga tidak meminta kelak jika Andra sudah menikah akan hidup dirumahnya, karena ia tahu kalau Andra kini sudah mempunyai rumah sendiri jadi jika nanti mereka menikah sudah pasti akan tinggal di rumah Andra.
"Abang sudah punya pacar belum?" Tanya Indri sambil merebahkan kepalanya di pundak Andra. Terbiasa di manja oleh abangnya, Indri jadi merasa takut akan kehilangan perhatian dari Andra. Apalagi kalau sampai Andra mempunyai calon istri yang posesif ,mana bisa Indri bermanja-manja ria seperti ini.
"Belum. Emang kenapa de'? Kamu sudah punya pacar emang?" Seloroh Andra pada adiknya sambil mengusap rambut adiknya dengan sayang.
"Kemarin di tempat kerja,ada yang melamar Indri bang buat jadi istrinya?" Andra memberhentikan usapan disambut Indri. Kemudian Andra melepaskan dekapan di tubuh indri , ia menarik tubuh indri agar menghadapnya.
"Apa lelaki itu baik?" Cecar Andra pada adiknya yang kini sedang menundukkan kepalanya.
Sreettt
"Jawab jujur pertanyaan Abang!" ....." Apa dia juga mencintai kamu dengan setulus hatinya?"
"Indri nggak tau bang...Soalnya cowok itu tiba-tiba langsung melamar Indri, jadi Indri tidak tau apa dia cinta sama Indri apa nggak..." Jelas Indri sambil mengerucutkan bibirnya memandang Andra.
"Suruh dia menghadap Abang besok setelah kita pulang dari rumah nenek." Tegas andra pada adiknya, dan Indri memang sangat menghormati setiap keputusan Abang nya hanya bisa mengiyakan permintaan nya.
"Baik bang. Terus...tadi Abang belum jawab pertanyaan Indri..!"
"Abang belum punya de', yang Abang pikirkan sekarang adalah bisa membuat kamu dan ibu. bahagia." Indri memeluk Andra dengan sangat erat, Indri tahu kalau abangnya mempunyai beban berat di pundaknya. Maka dari itu Andra sampai tidak sempat memikirkan kebahagiaan nya sendiri.
"Mending Abang nikah sama penghematan Abang aja, kan banyak tuh bang. Tinggal pilih salah satu dari mereka."
"Hush..sembarangan kamu. Mana ada nyari istri udah kaya beli cabe ,main comot. Emang kamu mau kalau Abang nikah sama perempuan yang nggak bener?"
"Iiiihhh jangan dong. Masa cowo setampan Abang punya istri yang nggak bener, iih nggak boleh..!!!"
"Udah nggak usah mikirin jodoh Abang, lebih baik kamu sekarang ngurusin hidup kamu sendiri. oke..!!"
Drrrtt drrrtt
"Hmmm..." Jawab Indri sambil lalu, Indri pergi meninggalkan abangnya yang kini sedang duduk sambil menerima panggilan dari karyawan toko nya.
Tbc
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!