NovelToon NovelToon

Guru Cantik Pujaan Hati

Bab 1

Artika Putri Pertiwi adalah seorang mahasiswi yang berprestasi, sehingga Artika mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliahnya.

Pada Semester akhir ini, Artika di wajibkan untuk magang, agar bisa cepat wisuda, syaratnya adalah magang di sebuah sekolah TK yang bertaraf internasional.

Sekarang di sinilah Artika berada, di ruangan Kepala Sekolah untuk melaporkan bahwa Artika sudah mendapatkan telepon dari pihak sekolah yang langsung mengundangnya untuk magang.

Kepala sekolah menjelaskan tentang peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Jika Artika menunjukkan performa yang bagus selama magang, maka pihak sekolah akan langsung menjadikan Artika guru tetap di sekolah tersebut.

Artika sangat senang mendengarnya, Artika bertekad dia akan mengajar dengan baik, dan akan mematuhi segala peraturan yang ada di sekolah tersebut.

Artika berharap supaya dirinya bisa menjadi guru tetap di sekolah tersebut, karena sekolah yang bertaraf Internasional maka gaji yang di berikan pun cukup fantastis.

Artika pun tak perlu bersusah payah mencari pekerjaan lain, jika dia bisa di terima sebagai guru tetap di sekolah itu. Karena di zaman sekarang untuk melamar pekerjaan perlu koneksi yang kuat.

Kalau kita tidak memiliki koneksi yang kuat, sebagus apapun kita tetap tidak akan di terima.

Artika hidup seorang diri, dia membiayai dirinya sendiri setelah ibunya meniggal dunia saat dia duduk di bangku kelas 3 SMP.

Flash Back On

Ibunya Artika meninggal dunia karena kecelakaan mobil saat akan pergi ke restoran untuk menemui ayahnya.

Mobil yang di kendarai ibunya Artika ternyata Remnya blong, sehingga ibunya Artika menabrak pembatas jalan.

Ibunya Artika sempat di bawa ke rumah sakit, tapi sayang nyawanya tak tertolong lagi.

Setelah 6 bulan kematian ibunya, ayahnya menikah lagi dengan seorang janda anak 2. Anak pertamanya perempuan yang seumuran dengan Artika dan anak yang kedua laki-laki yang usianya lebih muda 2 tahun dari Artika.

Awalnya Artika sangat senang ayahnya menikah lagi, karena ibu tirinya memiliki 2 orang anak yang akan menjadi saudaranya, walaupun hanya saudara tiri.

Tapi kenyataannya tidak seperti yang ada dalam bayangan Artika, ibu tiri dan saudara tiri perempuannya sangat membenci Artika.

Ibu tirinya tak menerima kehadiran Artika, karena menurutnya Artika bisa membahayakan posisi anak-anaknya, Ayah Artika adalah pemilik Restoran ternama yang memiliki 5 cabang di kota besar.

Ibu tirinya tak ingin jika Artika menjadi pewaris kekayaan suaminya. Ibu tirinya hanya ingin anak-anaknya lah yg akan menjadi pewaris.

Sedangkan saudari tirinya yang perempuan tidak menyukai Artika karena Artika lebih cantik, dan lebih pintar di banding dirinya.

Sehingga membuat Artika populer di sekolahnya, banyak siswa laki-laki yang menyukai Artika, sehingga membuat saudara tirinya merasa iri hati.

Saudara tirinya yang laki-laki sangat menyukai Artika, karena menurutnya Artika bisa menjadi kakaknya baik untuknya, tidak seperti kakak kandungnya.

Berbagai cara di lakukan oleh ibu dan saudara tirinya agar Artika bisa pergi dari rumahnya.

Sehingga mereka tega memfitnah Artika hingga akhirnya Artika di usir oleh ayahnya dari rumah.

Pada saat Artika di usir dari rumahnya Artika pergi ke rumah neneknya yang ada di kota B dan tinggal di sana, hanya keluarga dari pihak almarhum ibunya saja yang mau menerima Artika, sedangkan dari pihak ayahnya tak ada satupun yang mau menerima Artika.

Selama Artika tinggal bersama neneknya, tak pernah sekalipun Ayah Artika mencarinya.

Neneknya Artika mempunyai usaha warteg yang cukup terkenal di daerahnya. Sehingga neneknya Artika mampu untuk membiayai kehidupannya dan Artika.

Namun untuk biaya pendidikannya Artika tak perlu memusingkannya, karena Artika adalah siswi yang berprestasi di bidang akademik mau pun non akademik, sehingga Artika mendapatkan beasiswa penuh hingga ke jenjang S2 nya.

Tapi Artika tak mau berdiam diri, Artika selalu saja membantu neneknya berjualan, dari mulai memasak, melayani pembeli, hingga mencuci piring.

Artika tak malu untuk melakukan itu semua. Artika sangat bersyukur karena neneknya mau menampung dirinya.

Sekarang nenek Artika sudah meninggal dunia, dan usaha wartegnya Artika yang melanjutkan, Artika memperkerjakan 3 orang karyawan di wartegnya.

Flash Back Off

Setelah mendengar semua penjelasan dari Kepala Sekolah, Artika di perbolehkan pulang. Besok pagi Artika sudah mulai aktif magang di sekolah tersebut.

Artika pun berpamitan untuk segera pulang, tak lupa Artika mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah tersebut yang telah mengundangnya untuk magang di sekolah Elit tersebut.

Setelah berpamitan Artika pun langsung menuju area parkiran untuk mengambil motor bebeknya, karena Artika tidak punya mobil, hanya sebuah motor bebek butut yang menemaninya kemana pun dia pergi.

Sampai di parkiran Artika melihat seorang anak laki-laki yang duduk di kursi panjang, di lihat dari seragamnya anak laki-laki itu ada salah satu siswa dari sekolah itu.

Artika lalu menghampiri anak laki-laki itu.

" Adek, boleh kakak duduk di sini" tanya Artika pada anak laki-laki itu.

Anak itu hanya mengangguk menandakan bahwa Artika boleh duduk di situ.

Setelah Artika duduk, Artika memperhatikan anak laki-laki itu, sepertinya dia habis menangis pikir Artika.

"Adek kenapa gak masuk ke kelas, kan sekarang masih jam pelajaran" tanya Artika dengan nada lembutnya.

"Aydan gak mau masuk ke kelas kakak, Aydan gak mau sekolah" ucap Aydan

" Jadi nama adek Aydan" tanya Artika memastikan karena anak laki-laki tersebut menyebut dirinya Aydan. Anak laki-laki itu pun mengangguk.

" Kenapa adek gak mau sekolah, kan dengan sekolah kita bisa jadi pintar" ucap Artika.

" Aydan lagi ngambek sama papi, makanya Aydan gak mau sekolah" seru Aydan.

"Memangnya kenapa sama papinya Aydan, kenapa sampai Aydan ngambek" tanya Artika penasaran kenapa Aydan bisa ngambek.

" Papi ninggalin Aydan kak, Papi pergi ke Singapura, papi bilang ada pekerjaan di sana. Tapi biasanya kalau papi pergi, papi pasti ajak Aydan. Sekarang papi tinggalin Aydan papi udah gak sayang Aydan lagi" ucap Aydan sambil menangis.

Melihat Aydan menangis dengan cepat Artika memeluk Aydan sambil mengelus-elus kepala Aydan.

"Aydan sayang, papi Aydan bukan gak sayang lagi sama Aydan, papi Aydan kan pergi bekerja untuk mencari uang. Papi Aydan kan mencari uang buat Aydan juga" ucap Artika menasehati Aydan.

Aydan yang mendengar ucapan Artika langsung diam dan behenti menangis.

"Aydan sayang dengar kakak yaa, Papi Aydan pergi untuk mecari uang , untuk bayar sekolah Aydan, untuk membeli makanan buat Aydan, beli pakaian Aydan dan segala keperluan Aydan" lanjut Artika.

"Kalau papi Aydan tidak bekerja, papi Aydan tidak akan mendapat uang" ucap Artika dengan nada lembutnya menjelaskan kepada Aydan.

Artika menasehati Aydan dengan penuh kelembutan, sehingga Aydan mudah memahami nasehat yang di berikan oleh Artika, dan Aydan kembali masuk ke kelasnya dan mulai mengikuti pelajarannya.

Setelah melihat Aydan masuk kembali ke dalam kelasnya Artika pun lansung pulang, untuk mengurus Wartegnya.

**Terima kasih telah mampir membaca karya saya.

Mohon kritik dan sarannya.

Jangan lupa like dan komen yaaa...

Terima Kasih**

Bab 2

Sepulangnya dari sekolah yang akan menjadi tempat magangnya selama 3 bulan ke depan. Artika langsung menuju ke Warteg milik almarhum neneknya.

Karena sebentar lagi jam makan siang pasti akan banyak para pembeli yang berdatangan. Terra pun dengan sigap membantu para pekerjanya.

Terra memperkejakan Ibu Ani yang seorang janda yang memiliki seorang anak laki-laki yang masih SMA, ibu Farida yang memang sudah bekerja dari selama Almarhum neneknya Terra masih hidup begitu pun dengan Ibu Tari.

Anaknya Ibu Ani yang bernama Angga sering membantu di warteg Artika sepulang sekolahnya. Ia juga di Gaji oleh Artika walaupun hanya separuh dari gaji ibunya.

Artika yang sudah menganggap Angga sebagai adiknya tak segan-segan membantu biaya sekolah Angga, karena menurut Artika, Angga adalah anak yang rajin dan patuh sama orang tua.

Di saat anak seusia Angga menikmati masa-masa remajanya tapi tidak dengan Angga, Ia tak pernah nongkrong cafe atau sekedar jalan-jalan ke mall.

Angga malah sibuk membantu ibunya bekerja di Warteg milik Artika, Angga berharap dengan dia membantu ibunya bekerja dapat meringankan pekerjaan ibunya, supaya ibunya tidak terlalu lelah saat bekerja.

Angga rela bekerja tanpa di gaji sekalipun, asalkan dia bisa membantu meringankan pekerjaan ibunya. Melihat Angga yang seperti itu, membuat Artika seperti melihat dirinya dulu yang bekerja demi meringankan pekerjaan Almarhum neneknya.

Sekarang Angga sudah kelas 3 SMA tak lama lagi Angga akan kuliah, Artika sudah menyiapkan biaya kuliah buat Angga dari uang gaji Angga yang Artika potong tiap bulannya tanpa sepengetahuan Angga.

Angga mulai bekerja membantu ibunya sudah 2 tahun, dan selama itu juga Artika memotong gaji Angga tanpa sepengetahuan Angga.

Artika telah memberitahukan kepada ibu Ani bahwa gaji Angga ia potong untuk tabungan Angga kuliah nantinya, supaya ibu Ani tidak bingung memikirkan biaya kuliah Angga .

Ibu Ani sangat bersyukur Artika begitu peduli kepadanya dan juga kepada Angga.

Bukan cuma Ibu Ani yang Artika perhatikan tetapi ibu Farida dan juga ibu Tari. Artika sangar peduli kepada mereka, karena Artika tidak punya sanak saudara lagi, Artika telah menganggap mereka semua adalah keluarganya, begitupun sebaliknya.

Sementara di kediaman Afkar

Sepulang sekolah Aydan terlihat sangat bahagia, karena Aydan telah mendengarkan nasehat dari Artika. Oma Aydan yang melihat tingkah Aydan yang lain dari biasanya sangat heran dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Aydan.

Tak biasanya Aydan di tinggal oleh Afkar akan setenang itu, biasanya Afkar akan menangis dan melemparkan semua barang-barang yang ada di dekatnya jika Aydan di tinggalkan oleh Afkar.

Tapi hari ini setelah pulang sekolah Aydan langsung masuk k kamarnya, berganti pakaian sendiri, mencuci kaki dan tangan nya sendiri. Kemudian Aydan turun menuju meja makan dan meminta makanannya.

Biasanya Aydan sangat susah di bujuk untuk memakan makanannya, tapi hari ini Aydan sendiri yang meminta untuk makan. Hal itu menjadi tanda tanya besar untuk sang Oma.

Setelah selesai makan, Aydan lansung mendekat ke arah Omanya.

" Oma, bolehkah Aydan menelepon papi Afkar Oma" tanya Aydan pada sang Oma.

Omanya yg bingung pun langsung segera menelepon Afkar

tutt...tutt...tutt....

bunyi nada tunggu karena Afkar belum menjawab teleponnya.

Tak lama terdengar suara Afkar "Halo Bunda" ucap Afkar dengan nada khawatirnya karena Afkar mengira Aydan sedang mengamuk karena dirinya meninggalkan Aydan.

Mendengar suara sang papi Aydan langsung merebut Hp yang ada di tangan Omanya.

" Halo papi, Aydan kangen papi. kapan papi pulang?" tanya Aydan kepada Afkar.

" Papi juga kangen Aydan, tak lama lagi papi akan pulang, Aydan jangan nakalnya" ucap Afkar

"Iya papi. Aydan tidak akan nakal lagi, Papi kerja cari uang yang banyak buat Aydan ya Pi. Aydan janji Aydan akan jadi anak baik Pi" ucap Aydan kepada Afkar.

Afkar dan Bundanya yang mendengar ucapan Aydan mereka jadi terkejut ada yang aneh dengan Aydan mereka pikir.

" Aydan sayang, coba HP nya kasih sama Oma, papi ingin ngobrol sama Oma" ucap Afkar dengan nada lembutnya.

Aydan pun langsung memberikan HP itu kepada Omanya.

"Iya Afkar, ada apa nak?" ucap sang bunda.

" Bun, Aydan Bunda apain sih kok jadi kayak gitu, biasanya kan Aydan akan ngamuk Bun, kalau Afkar tinggal. Ini kok jadi anteng begitu" tanya Afkar penasaran dengan tingkah sang anak.

" Bunda juga bingung Afkar, Bunda kira kamu yang membuat Aydan jadi anteng kayak gitu. Ada yang aneh tau gak sama Aydan, sepulang sekolah dia langsung masuk ke kamarnya ganti baju, cuci kaki dan tangannya sendiri, sesudah itu dia juga minta makan" ujar sang Bunda

" Kan kamu tahu sendiri Aydan tak penah melakukan itu semua Afkar, ada yang aneh tahu gak sih?" greget sang Bunda kembali.

"Bunda, sudah dulu yaa teleponannya Afkar mau meeting dulu. Nanti kita lanjutin lagi, bunda jangan lupa awasin Aydan ya Bun. Afkar khawatir Bun"ucap Afkar dengan cemas.

"Ya sudah kamu meeting aja dulu, Bunda pasti akan terus awasi Aydan, besok juga bunda akan ke sekolah Aydan. Kamu jangan khawatir berlebihan kayak gitu, inikan perubahan yang bagus buat Aydan" nasehat sang Bunda.

Afkar dan Bundanya pun mengakhiri sambungan teleponnya. Bunda Afkar melihat Aydan yang sedang serius belajar mewarnai, ia begitu terlihat serius dan fokus.

Bunda Afkar yang penasaran dengan perubahan Aydan, ia berjalan mendekat ke arah Aydan, dan duduk di Samping Aydan.

"Aydan, besok Oma akan ngantar kamu ke sekolah sekalian Oma tungguin Aydan sampai pulang, Aydan maukan Oma yang antarin besok" tanya sang Oma dengan hati-hati.

"Gak perlu Oma, Aydan besok berangkat sekolah sama mang Edo aja. Aydan mau jadi anak yang pintar, biar bisa banggain Papi" ucap Aydan.

"Kata kakak cantik, anak baik harus rajin sekolah dan belajar, supaya jadi anak pintar. Kakak cantik juga bilang sama Aydan, anak baik tidak boleh ngambek yang suka ngambek itu anak jahat"sambung Aydan lagi.

Mendengar ucapan cucunya Bunda Afkar heran, siapa sebenarnya sosok kakak cantik yang di sebut Aydan, yang mampu mengubah tingkah Aydan dalam waktu yang singkat.

"Aydan ketemu di mana sama kakak cantiknya?" tanya Oma Aydan dengan penuh penasaran.

Aydan menceritakan bagaimana pertemuan nya dengan Artika, dan Aydan juga menceritakan nasehat-nasehat yang di berikan Artika kepadanya.

Oma Aydan sangat mendengarnya, ia tak menyangka jika ada orang yang mampu menasehati Aydan. Tapi dia juga penasaran siapa orang tersebut, dan secepatnya dia akan mencaritahu siapa orangnya dan apa motif sebenarnya.

Terima Kasih telah mampir membaca karya saya.

Mohon Kritik dan Sarannya.

Jangan lupa Vote, like, komen dan share yaa.

Bab 3

Ke esokan harinya, Bunda Afkar melihat Aydan yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Aydan tidak mengamuk lagi, karena di tinggal oleh Afkar.

Aydan sebenarnya adalah keponakan Afkar, Aydan adalah anak dari kakak Afkar yang bernama Azreel yang berprofesi sebagai seorang Pilot sedangkan ibunya Aydan sudah meninggal dunia saat melahirkan Aydan.

Karena kakaknya Azreel yang jarang pulang ke rumah karena tugasnya sebagai seorang pilot, makanya Aydan lebih dekat dengan Afkar dari pada Azreel yang ayah kandungnya.

Semenjak Aydan berumur 1 tahun, Afkarlah yang lebih sering mengurus Aydan, dan Aydan pun tak bisa jauh dari Afkar.

Afkar pulang ke Indonesia semenjak Aydan berumur 1 tahun, setelah Afkar menyelesaikan pendidikan S2 nya. Sehingga banyak yang mengira Aydan adalah anak dari Afkar.

Afkar sendiri tak keberatan jika banyak yang menyangka dirinya adalah seorang duda dengan anak satu. Afkar bahagia karena bisa mengasuh Aydan, ia akan membahagiakan Aydan, dan memberikan kasih sayang sepenuhnya untuk Aydan.

Afkar tahu akan profesi kakaknya Azreel yang jarang di rumah, oleh karena itu Afkar menggantikan peran Ayah untuk Aydan. Sehingga Afkar akan menuruti segala keinginan Aydan.

"Aydan, hari ini Oma akan antarin Aydan ke sekolah ya" tutur sang Oma.

"Sekarang Aydan cepat sarapan dan ini bekal buat Aydan di sekolah nanti yaa" sambung sang Oma sambil memberikan kotak bekal kepada Aydan.

Aydan langsung mengambil kotak bekal nya dan dengan segera ia memakan sarapannya. Setelah selesai sarapan Aydan dan Omanya langsung pergi ke sekolah.

Sementara Artika sangat bersemangat, karena hari ini adalah hari pertama dia magang. Artika berangkat lebih pagi, agar tak terlambat sampai ke sekolah.

Tak lama Artika sampai di sekolah, begitupun dengan Aydan. Aydan yang melihat kakak cantiknya ada di sekolahnya lagi, Aydan menjadi heran.

Tapi begitu melihat pakaian yang di kenakan oleh kakak cantiknya Aydan sangat senang, karena kakak cantik ya adalah seorang guru.

" Oma, oma. Coba Oma lihat kakak cantik yang ada di sana" tunjuk Aydan ke arah Artika yang sedang berada di parkiran.

Oma Aydan pun mengikuti arah yang di tunjuk oleh sang cucu, ketika dia melihat betapa terkejutnya dia melihat seorang perempuan dengan seragam khusus untuk para guru di sekolah tersebut. Sangat cantik dan anggun.

"Aydan, dia kan guru kamu. Kenapa kamu panggil dia kakak cantik" tanya sang Oma heran dengan panggilan Aydan.

"Oma dia itu kakak cantik yang Aydan ceritakan sama Oma. Yuk Oma kita samperin kakak cantiknya" ajak Aydan pada Omanya.

"Kakak Cantiiiik....!!!"teriak Aydan pada Artika.

Artika yang mendengar langsung menoleh ke arah gerbang, ia langsung tersenyum setelah melihat bahwa Aydan yang sedang memanggilnya.

Aydan langsung berlari ke arah Artika, dan sang Oma pun segera menyusul. Artika yang melihat Aydan berlari dia langsung menghampiri Aydan dan menasehati Aydan.

"Aydan, kenapa Aydan lari-lari nanti Aydan terjatuh. Lain kali jangan lari-lari lagi yaa" ujar Atika pada Aydan dengan nada khawatirnya.

Aydan yang mendengar nasehat Artika langsung mengangguk dengan patuh, Artika pun langsung mengelus kepala Aydan dengan penuh kasih sayang.

Oma Aydan yang melihat interiraksi antara Aydan dan Artika hatinya sangat bahagia, karena Artika terlihat begitu menyayangi Aydan.

"Oh ya, kakak cantik, kenalkan ini Omanya Aydan dan Oma ini kakak cantiknya Aydan" ucap Aydan sambil memegang tangan Omanya.

Artika langsung menyalami dan mencium punggung tangan Oma Aydan. Oma Aydan tercengang karena Artika mencium punggung tangannya.

"Nama kamu siapa nak, apakah kamu seorang guru di sini" tanya Oma Aydan penasaran.

"Saya Artika Bu, saya hanya seorang anak magang di sini Bu, hanya selama 3 bulan saja saya akan mengajar di sini, dan ini hari pertama saya" tutur Artika dengan penuh sopan santun.

" Oh begitu, pantasan saya baru melihat kamu. Terima kasih ya kamu sudah mau menasehati Aydan" ucap Oma Aydan dengan tulus.

"Ibu tidak perlu berterima kasih, saya sangat menyukai anak-anak Bu. Dan saya hanya kebetulan lewat saja dan tak sengaja melihat Aydan menangis dan keluar kelas di saat jam pelajaran" ucap Artika dengan ramah.

"Jadi saya memutuskan untuk mendekatinya, dan menanyakan kenapa dia menangis dan keluar dari dalam kelasnya Bu" sambung Artika lagi.

"Iya apa pun itu terima kasih yaa, karena kamu Aydan tidak mengamuk dan ngambek lagi" ucap Oma Aydan sambil terkekeh.

"Jangan panggil Ibu dong, panggil Tante aja biar lebih akrab yaa, nanti siang kita makan siang bersama ya, Tante mau traktir kamu dan ngobrol lebih banyak sama kamu, kamu mau kan?" sambung Oma Alvin.

"Baiklah Tante, Terima kasih atas tawarannya. Sampai jumpa nanti siang Tante, saya permisi dulu karena tak lama lagi jam belajar mengajar akan di mulai" ucap Artika dengan penuh sopan santun.

"Iya sama-sama, Tante tunggu nanti yaa. Oh ya titip Aydan yaa" ucap Oma Aydan.

Artika segera masuk menuju ke dalam sekolah begitu pun Aydan yang di gandeng Artika dan di antarkan sampai ke dalam kelasnya oleh Artika.

Oma Aydan yang melihat itu semua, langsung tersenyum dan dia akan menyuruh Artika mengajar hanya khusus untuk di kelas Aydan saja.

Oma Aydan langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Kepala sekolah tersebut.

Tutt....tutt...tutt ...

" Hallo, Selamat pagi Nyonya Anita. Ada yang bisa saya bantu" ucap pria di seberang sana.

"Hallo, selamat pagi Pak Hendra. Saya ingin anak magang yang bernama Artika hanya di khususkan untuk mengajar di kelas Aydan cucu saya" ucap Nyonya Anita to the point.

Pak Hendra yang mendengar itu langsung terheran-heran "Kenapa Nyonya, apakah ada masalah dengan Artika Nyonya"tanya Pak Hendra penasaran, ia takut kalau Artika melakukan kesalahan.

" Tidak ada masalah apapun dengan Artika, hanya saja saya sangat menyukainya, saya baru saja bertemu dengan di parkiran saat saya mengantarkan Aydan" ucap Oma Aydan.

"Baikalah kalau begitu Nyonya, sesuai permintaan anda Nyonya. Saya akan mengkhususkan Artika untuk mengajar di kelas Aydan saja" ucap Pak Hendra.

"Bagus, dan tolong kamu kirimkan mengenai informasi Artika kepada saya" ucap Oma Aydan.

"Baik Nyonya, akan segera saya kirim kan mengenai Informasi Artika" ucap Pak Hendra, dan Oma Aydan pun segera mengakhiri sambungan telepon nya.

Oma Alvin ingin mencari semua informasi tentang Artika, termasuk informasi pribadinya sekalipun. Oma Aydan masih takut ada motif tersembunyi dari Artika.

Kemudian Oma Aydan menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari Informasi mengenai kehidupan pribadi Artika, dia pun segera memberitahu Afkar tentang Artika. Afkar pun langsung menyetujui semua tindakan sang Bunda.

Terima kasih telah membaca karya saya.

Mohon kritik dan sarannya.

Jangan lupa Vote, like, komen dan Share yaaa

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!