NovelToon NovelToon

MYSTERIOUS HUSBAND

KEPEDIHAN

Pyarrrr........!!!!

Suara piring pecah, terdengar nyaring di malam ini, ketika dengan sengaja Esseley brooks’ ibu mertua Reygan, dengan sengaja menyepak piring berisi makanan, yang hendak dirinya makan.

Reygan sendiri adalah menantu penurut dan pengertian, dirinya selalu terbangun lebih awal dari mertua dan juga istrinya, untuk melakukan semua kegiatan yang seharusnya bukanlah tugas utama dirinya’ sebagai suami di rumah ini.

Di mulai dari, membersihkan seluruh sudut rumah, mencuci,menjemur lalu menyetrika semua pakaian istri dan mertuanya, bahkan memasak, dan juga berbelanja kebutuhan dapur.

Disela semua kegiatan itu , dirinya juga bekerja paruh waktu di toko, yang tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya, walaupun hanya sekedar menjadi’ tenaga buruh pengangkat junjung barang, dengan upah rendah, dan jam kerja acak, sesuai kebutuhan majikannya.

Dengan pandangan mata, membulat sempurna Esseley berkata,‘’berani sekali kamu kembali ke rumah ini!? dan juga mengambil makanan di meja ini, kau bahkan tak layak menempati bangku ini, ‘’,seru keras Esseley.

Di mata Esseley ’nama Reygan, hanyalah sebatas’ menantu pecundang, yang menurutnya, rutinitas kesehariannya itu, tidaklah berguna sama sekali, bahkan dirinya menganggap menantunya itu, sekelas pembantu rendahan di kompleks tempat tinggalnya.

Melihat dan merasakan kejadian itu, Reygan hanya bisa berpasrah diri, mengunci mulutnya rapat-rapat dan juga menundukkan kepalanya. Menanggapi sikap menyebalkan dari mertuanya.

Reygan sadar betul, akan mertuanya, jika satu tahun belakangan ini Esseley tidak pernah menyukai dirinya, bahkan mungkin sedari awal pernikahannya bersama’ Ellena, putrinya.

Seakan tak perduli , dengan perasaan menantunya,yang hanya tertunduk, Esseley segera menimpali lagi perkataannya,‘’kamu seperti binatang pengerat pembuat susah keluarga ini!".

"dan jika bukan karena kamu menikahi Ellena, nasib putriku tidak akan seperti ini!".

"mungkin hidupnya akan bahagia, jika saja Ellena menikahi suami kaya raya, dari keluarga terpandang, dan tidak seperti kamu yang miskin dan bodoh!".

"ini semua karena Ellena menikahi pria bodoh berpenghasilan 10 dolar perhari, sehingga dirinya harus bekerja keras banting tulang dan pulang selarut ini’’, sembari mendengus kesal dan memalingkan wajahnya.

Serangkaian perkataan sadis Esseley seolah tak berjeda menghujani gendang telinga Reygan di malam itu.

Ellena segera menyela kemarahan ibunya karena rasa kasihan nya kepada suaminya, yang hampir setiap hari, seperti tak ada usainya untuk memaki dan menghina Reygan,‘’Bu sudahlah lah, ini sudah malam, malu jika sampai terdengar orang, dan bukanya ibu akan ke acara reuni sahabat kuliah ibu,ayo segera aku antar’’, sahut Ellena lalu memandang Reygan suaminya, dengan tatapan sedih.

Dibenak Ellena sendiri, dirinya bahkan menginginkan perceraian, agar Reygan tak harus mendapatkan perlakuan seperti ini lagi dari ibunya, namun mengingat sekilas perjalanan cintanya, bahkan sampai menikah kini, hingga dirinya tak mampu untuk mengutarakan, meminta atau menyinggung perihal itu kepada Reygan, dan memilih untuk bersabar serta menerima apa adanya.

Kasih sayang Reygan yang tulus itu tak pernah pudar, terhadap istrinya, Bahkan dirinya tak pernah bersikap kasar ataupun sekedar meninggikan nadanya di depan Ellena' seumur hidupnya.

‘’Baik ayolah antar ibu, segera pergi, mata ibu bisa sakit jika terus memandangi sampah menjijikan seperti suami mu ini’’,sahut Esseley.

Kemudian Esseley dan Ellena Berjalan menuju halaman depan rumahnya, namun di sana dirinya menghentikan langkahnya sejenak, lalu Esseley mencoba memprofokasi hubungan pernikahan putrinya kembali, dengan berkata,’’Ellena apakah kamu tidak mau menceraikan suamimu yang menyedihkan itu!?’’,teriak keras Esseley, bermaksud agar Reygan mendengarkan perkataan itu.

Ellena yang mengerti maksud perkataan itu,‘’bu sudahlah?, ibu akan terlambat jika terus membahas ini’’sahut pelan Ellena.

‘’ Ibu tidak perduli, agar si bodoh di dalam sana dengar, jika satu tahun lebih!, ibu sudah cukup bersabar, tinggal satu atap dengan makhluk menyebalkan seperti suamimu’’,seru Esseley.

Ellena yang merasa kasihan akan suaminya, mencoba memegang tangan Esseley, berharap untuk segera bergegas pergi.

Akan tetapi Esseley menepis tangang itu, lalu memalingkan muka mengarah ke dalam rumah dan memekik keras, ‘’ Bahkan coba kamu bayangkan!, keluarga pun dia tak punya!, dia hanyalah seorang tuna wisma malang tanpa bantuan kita Ellena!’’,teriak Esseley seraya mentalak pinggangnya.

Ellena hanya terdiam mendengarkan perkataan ibunya, yang sebenarnya tak diarahkan untuknya, lalu dengan segera dirinya bergegas menuju mobilnya, terduduk di belakang kemudi ’Rey maafkan ibuku’,gumam Ellena seraya menitihkan beberapa tetes air dari matanya.

Sesaat setelah beberapa lontaran makian yang di tujukan untuk Reygan, dan sudah merasa puas, Esseley segera mengikuti langkah kaki putrinya tadi menuju mobil, hingga terduduk di bangku penumpang.

‘’Ellena sebaiknya segeralah menceraikan suamimu, kau masih muda dan cantik, mana mungkin ada lelaki kaya tak melirik dirimu’’,seru Esseley.

‘’Bu sudahlah, kita bahas masalah ini nanti lagi, aku bahkan belum beristirahat seharian ini’’,sahut pelan Ellena lalu menancap gas di mobilnya.

Setelah kepergian mobil itu, Reygan yang sedari tadi mendengar cacian dari ibu mertuanya, yang begitu menyayat perih hatinya, kini sejenak dirinya merenungi semua perkataan itu , hingga tak terasa air dari matanya, yang tak pernah dirinya tunjukkan ke siapapun keluar begitu deras.

’Memang tak akan pantas Ellena untukku, baiknya jika memang mulut Ellena sendiri meminta untuk bercerai, maka aku akan bersedia, serta menerimanya dengan dada yang lapang ’,gumam Reygan seraya membersihkan makanan yang berserakan di bawahnya.

Setelah kegiatan itu Reygan berjalan pelan menuju kamar tamu, dimana dirinya terbiasa selama 6 bulan ini mengistirahatkan tubuhnya di sana, tidur terpisah dari istrinya, karena perintah dari Esseley ibu mertuanya.

Kemudian di kamar sendiri, Reygan menyahut sebuah kardus kotak dari bawah ranjangnya, lalu membuka dan mengambil benda di dalamnya.

Terlihat kini dimata Reygan, sebuah buku album dari kenangan semasa kebahagiannya bersama Ellena dulu.

Perlahan dirinya membuka lembar demi lembar, halaman, hingga tak terasa kini mulai terbentuk aliran sungai baru di pipinya.

Air matanya kian deras mengalir ketika dirinya menghentikan pandangannya di potret gambar dirinya bersama Ellena,tengah terduduk ceria di kursi pelaminan, sembari tersenyum mesra mengarah kamera.’’Ellena apa kau ingat masa lalu ini’’,seru lirih Reygan, disela kesedihannya, lalu perlahan memeluk buku usang itu.

Beberapa jam berlalu, Saat ini Reygan telah tertidur di tengah kesedihannya, sembari menahan rasa lapar, karena hanya makanan itu saja, sisa hari ini, yang telah dirinya taruh di tempat sampah, karena tak mungkin lagi dirinya memakan hidangan bercampur pecahan kaca ulah Ibu mertuanya tadi.

Di lain tepat, di tengah kepedihan hati Reygan.

Terlihat beberapa pria asing’ bertubuh kekar, mengenakan setelan jas, berwarna hitam pekat’ serasi dengan kacamata dan perlengkapan Earpiece nya.

Alat komunikasi rahasia itu, terpasang rapi di salah satu telinga mereka, tengah mengkonfirmasi perintah dari tuannya.

Semua pria itu, memecah keheningan malam dengan raungan gahar ‘suara mesin mobil sport, yang mereka kendarai mengelilingi Brackhamtom city.

‘’Tuan kami sudah di jantung Brackhamtom city’’.

‘’Bagus, jangan kembali jika kau gagal’’.

‘’Baik tuan Burton’’.

Sekilas komunikasi, pembicaraan pria pria misterius itu.

SUMBU PERSELINGKUHAN ISTRINYA

Setiba di lokasi tujuan, Elena mengarahkan mobil BMW 320i sportnya ke tempat parkir, yang telah di sediakan penyelenggara.

Akan tetapi diluar rencana’ Ellena, yang tadinya hanya ingin mengantar ibunya lalu kembali ke rumah, tiba tiba saja setelah menuruni mobilnya, kini dirinya terjebak di situasi ini, ketika Sarra foster, sahabat esseley kebetulan terlihat datang menghampiri lalu menyapa ibunya.

‘’Hey Esseley, kau begitu cantik malam ini’’,sapa Sarra lalu memberi senyum.

‘’Terimakasih sanjunganmu sarra, oh! Iya sarra, perkenalkan ini putriku Elena’’, sahut Esseley lalu membalas senyum seraya mendorong putrinya sedikit maju kedepan.

Sarra yang juga wanita sejenak memandang kagum akan kecantikan Ellena walaupun tak ber dandan itu’’dirimu sangat cantik Ellena, senang mengenalmu’’,sapa Sarra lalu tersenyum manis.

Di sela waktu perbincangan mereka, tak butuh waktu lama, pria tampan berbalut setelan jas mewah, beraksesoris jam Rolex emas, yang nampak melingkar di pergelangan tangan kirinya, kini telah datang menghampiri mereka, karena terkesan akan paras cantik Ellena.

Sarra yang mengetahui kedatangan putranya itu segera mengarahkan pandangannya ke pada Esseley,dan berkata,‘’Esseley!, perkenalkan ini putraku Darold, dan Darold ini nyonya Esseley’’, seru Sarra seraya mengarahkan tangan bermaksud, memperkenalkan satu sama lain.

‘’Selamat malam nyoya Esseley’’,sapa Darold, seraya memegang lembut dan mengangkat jari tangan Esselay, lalu mengecup dengan sopan.

Darold segera mengalihkan matanya dan menyambung perkataannya kembali, ‘’Nyonya Esselay siapa wanita cantik di sampingmu’’,tanya Darod sembari memandangi wajah cantik Ellena.

Sebenarnya busana Ellena malam ini nampak biasa saja, mengenakan hem pendek terbalut stelan jas dan bawahan wanita berwarna abu, seperti pada umumnya pakaian formal kantor, namun wajahnya memang tak bisa di pungkiri, teramat cantik dan begitu menggoda bagi kaum adam di sekitarnya.

Ellena sendiri wanita cantik berkulit putih bening, berperawakan ideal yang mulus, serta berisi padat di setiap bagian tertentu dan mempunyai kaki jenjang yang indah.

Wajahnya pun tak kalah menggoda bagi lawan jenis,mempunyai kedua alis hitam redup terpisah, mata sipit sedikit sayu dengan bola mata putih bersih diluar dan sedikit kebiruan di lingkaran dalam,di tengahi hidung agak mancung dan bibir tipis yang mungil, terkesan menarik jika melihat dirinya berbicara atau semacamnya.

‘’Dia Ellena putri kesayanganku,’’,sahut manis Esseley.

Kemudian, Darold meperlakukan Ellena serupa persis Esseley tadi, namun bukan sopan sekarang, tetapi kearah lain beserta pikiran kotor yang dirinya sembunyikan rapat-rapat.

Keluarga foster sendiri cukup disegani di Brackhamtom city, karena mereka mempunya beberapa perusahaan berlian dan juga hotel mewah di kota ini, lalu namanya kian tersohor ketika banyak perusahaan ingin bermitra dengannya.

Esseley yang mengetahui, latar belakang keluarga foster, dan juga di lihatnya sepintas dari gerakan tubuh serta sikap pria di depannya, dirinya menilai jika kini Darold anak sahabatnya itu, memiliki ketertarikan berlebih terhadap putrinya, dan hal itu tak akan disiakannya.

Sejenak Esseley berkhayal, lalu berpikir keras untuk melancarkan serangkaian akal bulusnya, agar putrinya bersedia menceraikan suaminya dan menikahi pria ini.

Karena di ketahui, sebenarnya keluarga addison tengah memerlukan suntikan dana di bisnisnya, guna menjaga perusahaan keluarga itu, tetap berdiri tegak.

Lamunan Esseley segera terkalahkan, ketika suara Sarra mengarah kepadanya.‘’Ayo mari masuk Esseley, teman kita sudah menunggu lama di dalam, dan biarkan anak kita untuk saling mengenal satu sama lain’’, senyum sarra mengarah ke Darold, seakan mengerti perasaan putranya.

Ellena yang saat itu canggung akan hal itu terlebih dirinya berpikir statusnya kini adalah seorang istri, lalu mendekat ke ibunya’ bermaksud ingin berpamitan dan bergegas pulang ke rumah.

Akan tetapi seperti ada ikatan batin di antara ibu dan anak ini, Esseley berbisik berkata pelan ke putrinya,‘’ Ellena Ini kesempatan kita mendapatkan dana pinjaman modal dengan mudah, mintalah bahkan kalau perlu rayu Darold untuk membantu permasalahan keluarga ini’’,lalu tersenyum manis ke Darold dan bergegas mengikuti langkah Sarra menuju ruangan perjamuan.

Darold yang nampak tidak canggung sama sekali, kini mulai berjalan lebih dekat ke arah Ellena, lalu membuka percakapan,‘’Nona apa kau baik baik saja?, jika kau tidak keberatan, mari berbincang santai di restourant kecil milik keluargaku, yang kebetulan tak jauh dari tempat ini’’,tanya lembut Darod.

Ellena paham betul, cukup berkuasanya keluarga foster di kota ini,‘’Apa tidak merepotkan mu tuan muda..?,sahut Ellena seraya membenahi pakaiannya.

Sejenak memajukan sedikit wajahnya ke arah Ellena, sembari tersenyum kecil, ‘’Tentu saja tidak nona cantik, justru aku senang jika bisa terus bersama anda’’,goda Darold,

‘’ oh iya! satu lagi kau tidak perlu memanggil aku seperti itu, panggil namaku saja, lagi pula usia kita nampak tidak jauh berbeda’’,timpal Darold, lalu mengedipkan manja sebelah matanya.

Melihat Ellena hanya tertegun, dengan segera Darold memegang lembut’ tangan Ellena, dan menggandeng nya, menuju mobil BMW 730 Li Msport miliknya.

Disela perjalanan itu, sebenarnya Ellena ragu akan hal ini, pikirannya justru mengarah ke suaminya, yang saat ini, mungkin tengah menunggu ke hadirannya pulang ke rumah, lalu dengan cepat melontarkan kata alasan, untuk menolak ajakan Darold secara halus,

‘’apa mungkin lain waktu saja Darold?, lagi pula, bagaimana dengan mobilku disini?’’,tanya Ellena seraya menyatukan ke dua alisnya.

Tepat perkataan itu selesai, kini mereka berada di samping pintu mobil Darold.

‘’Kita hanya sebentar Ellena, dan untuk masalah mobilmu, aku akan menjemput ibuku setelah acara mereka selesai, jadi bukan alasan masuk akal untuk menolak ajakan ku. lagi pula kita hanya pergi sebentar nona cantik’’,sahut goda Darold dengan nada meyakinkan.

Sembari menyimpan pikiran mesumnya Darold menambahi perkataannya,’’mari maasuk tuan putri’’, senyum kecil seraya membuka pintu mobilnya untuk Ellena.

Sejenak Ellena berdialog dengan dirinya

’karena Darold juga akan menjemput ibunya setelah selesai acara, mungkin tak mengapa jika aku memenuhi ajakan ini, dilain sisi aku juga akan meminta bantuannya, untuk menyelesaikan keuangan perusahaan keluargaku, segera menyadarkan lamunannya dan berkata, ’’Ok namun hanya sebentar’’,sahut Ellena dengan membalas senyum, lalu memasukan tubuh langsingnya ke mobil itu.

Di dalam mobil, Darold dengan santai mengambil gadget dari saku jasnya, lalu menghubungi manager restaurant yang saat ini akan di kunjungi nya.

‘’Robert segera siapkan satu meja mewah dengan extra, seperti biasa. aku akan menjamu putri cantik malam ini’’,seru perintah Darold, lalu segera mematikan panggilan itu.

Ellena yang mendengar pembicaraan itu, sebenarnya sedikit mengganjal di pikirannya tentang perkataan darold ‘meja mewah dengan extra, seperti biasa’ namun segera Ellena melupakannya.

Setelah itu, mobil Darold di jalankan menjauh pergi bersama Ellena di dalamnya,‘Ternyata, tidak sesulit yang aku pikirkan tadi, aku akan bisa menidurinya nanti hahahaa, dialog Darold serta tawa puas, di dalam hatinya.

Di sela perjalanan nya, Ellena sempat mengingat Reygan kembali, dan berfikiran akan membawakan makanan kesukaannya setelah pulang nanti.

Dan Ellena tidak akan menyangka setelah ini, jika Darold adalah pria licik dan busuk yang pernah ada di dunia ini.

RENCANA BERJALAN LANCAR

Terlihat kini mobil BMW 730 Li Msport milik Darold tengah menaruh badannya di area khusus basement restauran.

Restauran milik keluarga foster itu begitu mewah, dimana menjadi satu dengan Silver hotel yang terletak sangat strategis, di pusat perbelanjaan modern brackhamtom city barad.

Dengan menyembunyikan raut muka mesumnya,’’Ellena kau lihat tempat ini, hotel dan Restauran ini milik diriku kelak’’,senyum penjelasan sombong Darold.

Ellena yang sedari tadi memandang penuh ketakjuban di setiap sudut bangunan ini, dibenaknya kini segera saja terjawab ketika penjelasan Darold terlontar.’’Darod apakah benar semua ini milikmu?’’,tersenyum malu.

Memegang lembut tangan Ellena, ’’Apa aku terlihat berbohong Ellena, bahkan usaha berlian keluargaku sebentar lagi melebarkan sayapnya,hingga ke kota Everhead sebentar lagi’’,sahut Darold, menimpali kesombongan nya.

Ellena hanya tersenyum di sela genggaman tangan Darold,’jika saja belum ada Reygan di hatiku mungkin aku akan memilihmu Darold. Ah!, berpikir apa kau Ellena’, gumam Ellena.

Darold melepaskan sejenak tangan lembut wanita di sebelahnya,’’Ellena kau tunggu sebentar aku akan membuka pintu untukmu’’.

Tanpa jeda waktu Ellena berkata’’jangan Darold, aku bisa membuka pintu ini sendiri’’,sahut Ellena seraya melempar senyum.

Disela menuruni mobilnya,’’Kebahagian bisa melayanimu tuan putri’’,sahut Darold seraya mengedipkan manja sebelah matanya.

Ellena terdiam sembari memandangi berlalunya Darold dari balik kaca mobil,

Ditempat ini, karena perlakuan lembut Darold sedari tadi, hingga Ellena merasakan kenyaman berada di dekat pria itu, walaupun dirinya tahu itu bukan suaminya, seakan melupakan keberadaan Reygan, kini dirinya membuka pikirannya, jika Darold adalah lelaki baik, serta memiliki daya tarik tersendiri di hadapan wanita, dirinya seolah menemukan Pria idaman di hatinya.

Jeglek!

Suara terbuka halus pintu mobil menyela lamunan Ellena, tengtang pria yang tadi sempat membuat hatinya tersenyum bahgia.

’’silahkan nona cantik’’,senyum Darold sembari memberikan tangannya.

Karena tak siap Ellena menjadi salah tingkah di buatnya, membelai rambutnya sendiri berkali sembari tersenyum dalam tunduk nya, perlahan menyambut ajakan tangan Darold, untuk menuruni mobil, ’’ Darold, sebaiknya Kau tak perlu berlebihan seperti ini kepadaku’’.sahut manis Ellena.

Darold mengangkat dagu Ellena perlahan, bermaksud agar Ellena menatap lawan bicaranya‘’Ellena kau tak perlu sungkan terhadapku, aku hanya lelaki normal yang mengagumi seorang bidadari sepertimu’’,sahut goda Darold.

Ellena yang terkesima akan perkataan dan perlakuan Darold, menjadikan dirinya di mabuk kepayang, lalu tanpa sengaja merangkul sejenak tubuh Darold, kemudian melepaskan nya,’’maaf Darold, aku tak sengaja’’,sembari menundukkan pandangannya.

Darold hanya tersenyum menanggapi tingkah menggemaskan Ellena, lalu menyahut lembut tangan wanita itu dan segera membimbing nya berjalan menuju meja, yang telah di pesan khusus oleh dirinya tadi, dengan menaiki lift pribadi, untuk sampai ke tempat itu.

Didalam lift

Darold menghadapkan wajah kearah Ellena,tersenyum hangat,’’Ellena aku akan menunjukkan tempat pribadiku, semoga kau menyukainya setelah melihatnya’’.

‘’benarkah Darold?’’,sahut manja Ellena.

Entah setan apa yang merasuki pikiran Ellena kali ini, sifatnya benar-benar berubah ketika melihat sebagian kecil kekayaan keluarga Foster, hingga tak ada sedikitpun terbesit nama Reygan di hatinya lagi. Seorang suami yang dengan tulus mencintai bahkan rela menukar keburukan pada dirinya hanya untuk kebahagiaan istrinya yaitu Ellena.

Diinggg...

Perbincangan hangat mereka terhenti sejenak, ketika suara Lift terbuka di lantai 15.

Setelah pintu utama Lift membelah secara horizontal.

Menyuguhkan ruangan mewah, berdindingkan kaca-kaca besar yang berbaris, bernuansa malam romantic, dengan lilin aromaterapi di setiap sudut ruangan, berpadu view kota Brackhamptom di malam hari dari ketinggian.

‘Suatu pemandangan mahal dan tak akan mampu untuk sekelas Reygan bahkan untuk menyewa ruangan seperti ini’, gumam Ellena.

Sekali mengingat suaminya hanya hinaan terlontar dari hatinya.

Ellena segera melangkahkan kaki jenjangnya, perlahan berjalan menjauh dari tempat nya berdiri tadi ,sembari sedikit memaksakan mata sipitnya untuk membuka lebar, dan mengarahkan nya ke segala arah ruangan hingga memutar tubuh indahnya.

Darold tersenyum sembari mengarahkan wajah bahagia ke arah wanita di depannya,’wanita ini memang aneh, namun entah kenapa, justru aku menyukai tingkah lakunya’, gumam Darold, lalu menyadarkan diri dan bergegas berjalan menuju meja.

hingga kini mulai tumbuh benih cinta di hati darold.

Ellena sendiri tak henti hentinya mengagumi ruangan itu, karena memang perasaan kebahagiaan, yang belum pernah sekali saja dirinya dapatkan dari Reygan, seumur hidupnya.

Karena tingkah serta lamunannya barusan, sesaat pandangan dan langkahnya terhenti ketika tubuhnya menabrak dada pria di depannya,’’maafkan kecerobohan ku Darold, emm aku sangat terkesan untuk dekor tempat ini, terimakasih kau membuatku sangat bahagia malam ini’’,senyum manis Ellena sembari mengarah mata ke wajah Darold.

Ellena berkhayal andai saja Reygan adalah Darold yang bisa membahagiakan dirinya.

Disela pembicaraan Ellena, ‘wanita ini sungguh cantik bila sedekat ini, wajah lugu dan indah ini’,Darold menghentikan gumamnya, lalu memegang lembut kedua tangan wanita didepannya. ‘’Ellena apa aku boleh mengenal dirimu lebih dekat setelah ini’’.

‘’Darold bahkan kau tak perlu memintanya’’,sahut lembut Ellena sembari mengalihkan senyum malu.

Kemudian setelah kejadian terlarang itu, Darold berucap lembut seraya menarik mundur kursi di samping Elena,’’nona cantik mari silahkan duduk’’, lalu membungkukkan badan dan mengarahkan tangan, goda Darold.

Ellena mulai terkesan akan semua perlakuan pria ini, perasaan cinta tak masuk akal mungkin tumbuh di hatinya, dirinya mulai melupakan keberadaan Reygan dan mengganti nama Darold di sana sekarang.

Dengan segera, Ellena menaruh pelepasannya di sela itu, kini nampak merah merona di pipi,‘’kau begitu baik dan tampan Darold’’, sahut goda Ellena seraya mendongak ke arah muka Darold.

‘Ellena mulai berani menggoda’,gumam Darold. Lalu menduduki bangkunya ‘’Terimakasih pujiannya nona cantik’’.

Tidak butuh waktu lama, para pelayan berkelas terlihat memasuki ruangan itu dengan sopan, sembari membawa beberapa hidangan mewah beserta sebumbung wine.

Diawali dengan bungkukan badan pertanda hormat‘’Silahkan tuan muda, silahkan nyonya’’.

Setelahnya, mereka meletakkan hidangan, dengan rapi dan segera memberi hormat kali kedua dan berlalu, meninggalkan sepasang muda mudi, berdua di tempat itu.

Kemudian di tengah menikmati hidangan, Ellena mengawali pembicaraan dengan sedikit sungkan, mengenai tema perkataannya ini, namun dirinya tetap memaksakan mulutnya untuk berkata santun.‘’Darold sebenar nya, aku ingin meminta pertolonganmu?’’,tanya Ellena seraya mengarahkan raut sendu.

Menghentikan kegiatannya, mengarahkan wajah dan senyum ke arah wanita itu,‘’Baik katakan saja Ellena,bukankah aku telah berkata, jika kau tak perlu ragu bila terhadapku’’,sahut Darold lalu mengedipkan sebelah matanya.

Setelah mendengar perkataan itu, kini Ellena tidak sungkan lagi, lalu memberanikan dirinya, untuk menyampaikan maksudnya.‘’Begini Darold, bisnis keluargaku mengalami failed beberapa bulan terakhir, kami membutuhkan tambahan dana 2 juta dolar, untuk mengoperasikannya kembali, apakah kamu mau membantu keluarga kami?, kami berjanji akan mengganti beserta bunganya setelah bisnis kami kembali stabil di pasaran’’,tanya Ellena seraya mengarahkan wajah sendunya mendalam.

Keluarga Addison memiliki usaha di bidang busana mewah, butiknya terpampang di seluruh kota Brackhamtom city bahkan di mal-mal besar, namun apalah daya kini sumber kehidupan keluarganya, tengah mengalami kelumpuhan sementara, karena anggaran biaya yang tak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan. Pasokan bahan selalu datang, namun penjualan sepi di beberapa tahun ini, hingga mengalami kebuntungan saat ini.

Darold memegang dan menggenggam pelam tangan halus Ellena,‘’oh! hanya itu masalahnya, tak perlu bersedih nona cantik. Dialogmu sempat membuatku sedikit kebingungan tadi. Aku bisa membantumu, besok aku akan menemuimu, dengan 2 juta dolar bersamaku, dan kembalikan semau mu cantik’’,sahut Darold.

Ellena sendiri membiarkan kegiatan itu, bahkan membalas lembut genggaman Darol ,‘’Ya Tuhan, terimakasih Darold, keluarga addison akan sangat berterimakasih kepadamu’’,sembari memberikan senyum termanisnya.

Dalor berjalan mendekat lalu mengecup tangan Ellena‘’Tenang Ellena, aku hanya sedikit membantu’’,sahut darold.

Sesaat setelah perbincangan hangat itu, Darold menuangkan wine ke secangkir gelas di tangannya, lalu memberikannya ke Ellena,’’untukmu Ellena, agar wanita secantik dirimu tak perlu bersedih lagi’’, sembari memberikan.

Ellena begitu semangat nya menyahut minuman itu,’’ oh Darold, kamu pria yang sangat manis’’,sahut manja Ellena lalu meneguknya bertahap.

Darold mengarahkan senyum di sela Ellena menenggak minumannya,‘habiskan minuman itu sayang, maafkan aku, namun aku harus melakukannya, karena ini hobi ku setelah berkencan, hahahaha’, gumam Reygan.

Akan tetapi beberapa menit berlalu, setelah meminumnya, kini kepala Ellena tidak sanggup tegak seperti tadi, hingga matanya terus menciut, dan mulai tidak sadarkan diri.

Melihat kejadian itu, bukan raut muka kecemasan yang Darold tunjukkan, namun sebaliknya, tersenyum lebar, sembari mengarahkan mata nakalnya menjelajah setiap lekuk di tubuh wanita cantik, yang tergeletak lemas, tepat di depannya,’’Ellena sayang aku mencintaimu, namun dirimu harus membayarnya jika menginginkan uangku’’, senyum miring,tertawa puas di hati.

Darold terlalu sering melakukan hal semacam ini, hingga Robert sang manager restauran pun mengerti, akan kode tuannya tadi, untuk menaruh obat bius cair di wine tersebut.

Kemudian Darold memapah Ellena ke kamar pribadi VIP miliknya, dan sesampainya di sana, dengan maksud yang buruk berada di kepalanya saat ini, perlahan Darold melucuti tabir Ellena satu per satu, hinga menyisakan lekukan tubuh putih yang mulus.

Sebuah pemandangan indah saat dirinya mengubah posisi Ellena menjadi terlentang menantang, keinginan Darold kian meninggi, ketika kedua tangannya mulai meraba sepasang benda kenyal itu.

‘’Aku sudah tidak tahan lagi’’,seru Darol yang langsung memulai kegiatan nakalnya.

Emmhhhhhh!

Darold melakukannya dengan paksa dan liar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!