NovelToon NovelToon

DENDAM Karena Buta Cinta

1.Prolog

Nama Risha Cahayati, umur 17 Tahun. Memiliki sifat yang pendiam, juga memiliki sifat yang manis. Risha saudara dari Jonathan Lexdrian.

Orang tuanya, Mike Hernandes dan Cahayati Daliani. Mereka adalah orang tua Risha dan Nathan.

Ayah mereka sudah meninggal sejak kecelakaan, yang tertinggal hanyalah ibunya yaitu Cahayati Daliani. Ia di rawat oleh Jude, yang pada saat itu kecelakaan 15 Tahun lalu, jude menculik Risha di dalam mobil Mike ayahnya Risha.

Mempunyai hobi main bulu tangkis.

Nama Mario Hulbert, berumur 20 Tahun. Dia adalah anak dari Charlest Grubert dan Ny.Lauren Meganbert. Mario adalah saudara dari James Dulbert.

Memiliki sifat dingin seperti es, pendendam juga egois pada orang yang membantah terhadap peraturannya.

Suka bermain pistol dan bermain naik kuda.

Nama Ratih Ningsih, umur 18 Tahun yang lebih tua dari Risha. Memiliki sifat yang seperti pria atau bisa di katakan tomboi.

Anak dari Ronald Setiawan dan Hanna Maida, orag tuanya sudah meninggal sejak kecelakaan 15 tahun lalu dan di asuh oleh Firgeo Fariansyah.

Hobi sama seperti Risha kadang juga suka bermain bola basket.

Nama James Dulbert, umur 20 Tahun. Memiliki sifat yang dingin seperti Mario, kadang juga kejam pada orang yang merendahkan dia.

Saudara dari Mario, yang berpisah saat kecil. James di rawat oleh Cahayati, ibu Risha.

Memiliki hobi bermain Bola tangan.

Nama Jonathan Lexdrian, umur 18 Tahun. memilki sifat yang egois, pendendam juga ramah pada orang yang berbaik hati padanya.

Saudara dari Risha, dia di rawat oleh Lauren. Lauren menemukan Nathan dalam kondisi tubuh yang berdarah. Dalam kecelakaan 15 tahun lalu, dia sendiri selamat dari kecelakaan tersebut.

Tidak memiliki Hobi bermain, hanya ingin mengenal wanita.

Nama Olivia Almahira, umur 18 tahun. Memiliki sifat pendiam dan lembut, tidak suka dengan keramaian.

Oliv keponakan dari Alve, ibunya adalah kakaknya bernama Candy Alfikram.

Sejak kecil selalu sendiri, kurang kasih sayang dari orang tua. Lebih suka menyendiri sejak kecil.

Orang tua yang menyibukkan diri dengan pekerjaannya, maka sebab itu, Oliv lebih memilih berdiam di rumah dan tidak bermain dengan teman yang lain.

Nama Gabriella, umur 18 Tahun. Hanya berbeda bulan saja dengan Risha. Memiliki sifat yang sombong, egois dan suka menindas orang lain.

Anak dari Jude Barayet dan Erlina Calandra. Orang yang suka berfoya-foya, juga suka dengan harta kekayaan.

Nama Firgeo Fariansyah, Umur 30 Tahun. Paman Ratih, abang dari ibunya Ratih.

Memiliki sifat yang lembut juga penyayang, kadang suka memanjakan Ratih dengan kasih sayang yang di miliki oleh Geo.

Hobi bermain sepak bola.

Nama Maria Alvera, umur 27 Tahun. Seorang model yang terkenal di kota Paris, memiliki sifat yang manis dan juga cantik.

Pacar dari Geo, mereka putus setelah tamat SMA. Alve memilih karir di bandingkan Geo, dia meninggalkan Geo di Paris dan pergi ke Amerika.

Hobi menjadi seorang model yang terkenal.

Nama Cahayati Daliani, umur 28 Tahun. Ibu Risha dan Nathan, dia berpisah dengan anaknya juga sama saat kecelakaan, Lauren mengira dia sudah mati.

Dengan sebab itulah Lauren membawa Nathan sebelum Jude membawanya, Tapi Risha sudah tidak ada disana hanya Nathan yang tertinggal.

Nama Leo, umur 25 Tahun. memiliki sifat yang bijaksana, Anak angkat Charles yang di adopsi dari panti asuhan.

dia di adopsi, karena memiliki teknik yang kuat dalam mengatasi musuh. Dengan sebab itulah dia bergabung menjadi seorang mafia.

Hobi bermain pistol

Nama Jude Barayet, umur 33 Tahun. memiliki sifat yang pendendam dan juga seorang pembunuh.

Menjadi seorang pembunuh ada alasan di perbuat olehnya, tapi masih saja dendam itu belum hilang. Membuat penderitaan pada anak teman dia, juga sekaligus ingin membunuh.

Sebuah pengkhianatan, membuat hatinya tertutup maaf untuk semua orang. bahkan tidak memberi ampunan pada orang yang ingin menghancurkannya.

REVISI LAGI

maaf ya 😊😊

penulis pemula jadi banyak salah🤗

2.Membawa beban

Nama Risha Cahayati, dia berumur 17 tahun Sekolah di SMA HARAPAN BANGSA di Jakarta yang duduk di bangku kelas XII A. Risha hidup bersama keluarga yang tidak humoris, banyak penderitaan yang di alami oleh Risha selama tinggal bersama mereka.

Seorang ayah, selalu memilih kasih sayang antara Risha dan juga Ella adik Risha. Akan tetapi Risha masih tetap sabar dengan ayah yang lebih memilih peduli pada Ella.

Kasih sayang Risha terputus dan tidak pernah di dapatkan sejak berpisah dengan orang tua kandung, sejak umur 3 tahun. Hingga masuk sekolah SMA mencari uang dan menafkahi diri sendiri.

Maghrib pun tiba...

Sang ayah sedang menunggu anaknya pulang dari bermain, Risha selalu pergi bermain dengan Ratih teman sekolahnya. Kadang pulang cepat kadang pulang terlambat, Risha bukan hanya bermain akan tetapi mencari uang bersama Ratih.

Ratih ingin sekali memberikan uang untuk Risha. Namun Risha tidak mau karena ia ingin mencari uang dengan sendiri, ayah menghampiri Risha yang berjalan ke arahnya dan menarik telinganya lalu mendorongnya ke lantai. Ayah mengambil sebuah kayu dan hendak memukul tubuh Risha, Risha histeris berteriak untuk menghentikan pukulan itu tapi ayah tidak memperdulikan perkataan Risha.

Srrtttt....

"Apa yang kamu perbuat di luar sana sampai kamu terlambat pulang" tanya ayah dengan tatapan penuh amarah.

"Ampun ayah. Risha hanya bermain saja, tidak melakukan apa-apa ayah." Jawab Risha yang sedang menahan sakit akibat pukulan dari ayah.

"Bagaimana mungkin, aku mempercayaimu?. Bahwa Ella mengatakan, kalau kamu sedang mencari uang. Berikan uang itu pada Ayah, cepat!!!" teriak ayah yang tidak bisa menahan emosi lagi.

Di dalam kamar, Ella sangat bahagia mendengar tangisan Risha. Dia begitu senang yang tidak memikirkan nasib Risha yang di perlakukan oleh ayahnya.

Itulah akibat masih ingin macam-macam dengan ayah, aku tidak segan memberikan kamu sebuah penderitaan yang lebih dari ini. Ucap dalam batinnya sembari menyibukkan diri di depan cermin.

Risha tidak bisa berucap sepatah apapun. Karena percuma saja melawan perkataan ayahnya, bukan keringanan yang di dapatkan oleh Risha. Melainkan lebih dari sebuah pukulan.

Sebuah pukulan hampir mendarat ke tubuh Risha, tapi....

"Sudah, yah. Kasihan Risha, jangan memukulinya lagi," bujuk ibu Risha agar suaminya berhenti memukul Risha.

Ibu terus menahan pukulan dari sang ayah, Risha pun langsung kebingungan. Melihat ibu memberikan pembelaan pada Risha.

Risha menghindari dari ruangan dimana ayah memberikan hukuman padanya, dia menghindar dari ayah. Karena Risha sudah sangat ketakutan dengan amarah ayahnya. Badan Risha penuh dengan memar yang merah, dia masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar.

"Jika melakukan kesalahan yang sama, hukuman yang aku berikan lebih dari ini." Ucap ayah dengan nada mengancam agar Risha tidak melakukan kesalahan yang sama.

Tidak bisa membantah, ataupun tidak bisa melawan perkataan ayah, hanya bisa memendam rasa sakit itu.

Apakah ini yang dinamakan keluarga? Seorang ayah memilih kasih sayang di antara anaknya, memberikan penderitaan pada Risha tanpa mendengar penjelasan dari mulut Risha.

Sungguh bernasib buruk kehidupan Risha, yang masih belum mendapatkan kasih sayang orang tua. Bagaimana tidak bahwa dia bukan anak kandung mereka melainkan ia adalah anak angkat.

"Ayah, kapan engkau tersenyum seperti ini padaku. Apa aku tidak patut mendapat kasih sayang darimu ayah," ucapnya di dalam hati sembari mengambil sebuah foto di atas meja dan memeluk foto tersebut.

Jam Enam pagi ,,,,,

Suara ketukan pintu dari luar, tidak membuat Risha bangun dari tempat tidur. Ayah mencari kunci pintu cadangan kamar di dalam laci.

Pintu pun terbuka.....

Dan menarik selimut

"Bangun kamu!!!." Ucap ayah dengan nada menggema.

"Enak saja, jam segini. Kamu belum bangun tidur".

Risha bangun dari dengan tubuh yang lemas, badan terasa sakit, tapi ayah masih keras dan menarik Risha dari tempat tidur.

"Cepat bangun!!!. Selesaikan pekerjaan rumah sekarang" kata ayah dengan nada tinggi.

Risha bangun dan segera menyuci muka, karena dia harus memasak sarapan pagi. Selesai memasak, membereskan pekerjaan rumah, Risha pergi mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.

Sarapan selesai...

Beginilah, menjadi anak yang tertua di dalam rumah, setiap apapun kesalahan di dalam rumah maka yang paling bersalah adalah Risha sekalipun itu ulah dari Ella.

Risha berangkat ke sekolah bersama temannya, hanya berdua saja, mereka lebih menyenangkan pergi dengan jalan kaki ketimbang naik kendaraan umum. Walaupun hanya sedikit jauh tidak membuat mereka tidak mengeluh.

"Apa kamu tidak apa Risha?. Wajah kamu sangat pucat sekali" tanya Ratih yang penasaran.

Ratih adalah teman SMA, yang satu kelas dengan Risha. Umur Ratih tidak jauh beda dari Risha, hanya berbeda satu tahun saja. Ratih berumur 18 Tahun, sifatnya seperti anak laki atau bisa di bilang seperti tomboi.

Walaupun Ratih, memiliki sifat seperti itu memiliki sifat seperti itu. Dia masih memiliki tata krama dalam peraturan sekolah dan memakai hijab.

"Aku tidak apa Ra, aku hanya kecapekan saja" jawab Risha, yang berusaha menyembunyikan rasa sakit yang di alaminya.

"Jika kita sudah tamat sekolah, kamu ingin masuk Universitas dimana?. Apa disini atau keluar negeri" ucapnya lagi.

"Hmmm,,,, Aku kurang tau. Jika aku kuliah, maka itu harus butuh biaya yang banyak. Apalagi aku tidak memiliki sepersen apapun untuk biaya kuliah yang sangat mahal." Kata Risha.

"Bukan 'kah. Soal biaya, sudah di tanggung oleh orang tua kamu sha? Kenapa kamu bisa bicara seperti itu," ucap Ratih yang menoleh ke arah Risha.

"Katakan, sejujurnya sama aku, apa orang tua kamu bermain fisik lagi? Jawab Sha". Sambil menggoyangkan bahu Risha.

Risha tidak bisa mengelak dari pertanyaan Ratih, memang benar, bahwa orang tuanya telah bermain fisik padanya. Bahkan kadang juga Risha hampir saja mati karena ulah adiknya sendiri.

"Bagaimana, kalau kita pergi keluar negeri? Apa kamu setuju. Kita akan pergi dari tempat ini sejauh-jauhnya." Ajakan Ratih agar segera meninggalkan kota.

"Apa?. Kita pergi kemana, bagaimana kita bisa pergi sedangkan kita tidak memiliki biaya untuk naik pesawat." Ucapnya.

"Kamu tenang saja, aku akan meminta bantuan paman aku".

"Pokoknya, nanti kita akan pulang bersama, jangan pulang sendirian" kata Ratih.

Sesuai rencana, mereka berdua setelah selesai jam sekolah. Mereka pulang bersama dan langsung pergi ke rumah paman bernama Geo. Mereka menaiki mobil taksi, karena rumah Geo yang sangat berjauhan dari tempat tinggal mereka.

Geo adalah paman Ratih. Namanya Firgeo Fariansyah, umur sudah 30 tahun. Geo belum menikah sampai sekarang ini, karena? dia pernah terluka saat-saat dulu dimana dia di tinggal oleh kekasih yang sangat di cintainya.

Geo adalah orang yang terkaya, yang berurutan ke 5 di negara Indonesia. Bahkan, kehidupannya yang sangat sederhana tanpa mempamerkan harta, pada orang yang ada di bawahnya.

Dia adalah seorang CEO, banyak yang mengincar kedudukan posisinya, baik dari teman kantor atau rekan kerja. Mereka adalah orang pengkhianat yang tidak pantas menduduki posisi seorang CEO.

Di rumah Geo

Ratih sudah berada di depan rumah Geo, mereka langsung mengetuk pintu, dan memanggil nama pamannya.

"Paman, ada di dalam tidak? Aku datang paman. Tolong buka kan pintunnya" ucap Ratih yang sedang mengetuk pintu.

"Ada apa keponakan paman?" Geo membuka 'kan pintu.

"Paman, ada yang ingin aku bicarakan." Ucap Ratih.

"Kamu ingin bicarakan apa nak," tanya Geo.

"Aku ingin, kita berdua pergi keluar negeri, paman juga harus ikut" pinta Ratih pada pamannya.

"Bagaimana sekolah kalian yang disini?. Apa tidak masalah".

"Apakah ada terjadi suatu sehingga kalian menginginkan sekolah keluar negeri?." Ucap Geo yang masih belum mengerti dengan kemauan keponakannya.

"Ayolah paman, segera pesan tiketnya, kami ingin berangkat besok".

Geo penasaran sembari mengernyitkan dua alis matanya.

Risha tidak berkomentar apa pun dengan kemauan Ratih, dia hanya diam saja tidak melakukan reaksi apapun kecuali jika tidak ada yang salah di lakukan oleh Ratih.

"Paman, apakah aku merepotkan kalian?". Tanya Risha.

"Kenapa kamu mengatakan itu Risha, apa aku ada mengatakan kalau kamu membawa beban bagi kami? Tidak ‘kan. Bukankah sesama teman harus saling tolong menolong" ucap Ratih memberikan semangat pada Risha.

"Baiklah, aku akan ikutin semua kemauanmu Ra".

"Baguslah kalau begitu" mereka berdua pun berpelukan setelah itu.

Bersambung

3.Jalan terbaik

Malam jam 20:00 WIB

"Paman memanggil kami, apa kami ada berbuat kesalahan paman?." Sambil berjalan ke arah ruang tamu dan duduk di atas sofa.

"Paman, ingin bertanya pada teman kamu".

"Apa kamu sudah yakin, ikut bersama kami ke Paris?" tanya Geo pada Risha.

Apakah ini, jalan yang tepat? agar aku pergi sejauh mungkin dari ayah ibu juga adikku. Apa mereka, akan dendam sama aku? Rasanya, aku sangat takut menghadapi mereka. Ayah juga punya anak buah, untuk mengawasi aku kemana aku pergi. Batinku

"Sha. Hai Sha," Ratih menepuk bahu Risha.

"Apa?. Tadi kamu bilang apa?" menoleh ke arah Ratih dan Geo.

"Paman bertanya, apa kamu sudah yakin, ikut kami keluar negeri" Ratih mengulanginya lagi pertanyaan Geo.

"Iya, aku sangat yakin, aku tidak kuat dengan penderitaan ini Ratih. Bawa aku ikut bersamamu, aku benar tidak sanggup hidup bersama mereka lagi." Ucapnya sambil menangis ke pelukan Ratih.

"Bukan 'kah, sudah 'ku katakan paman, benarkan apa yang aku bicarakan pada paman. Dia akan ikut bersama kita," kata Ratih untuk meyakinkan Geo.

"Paman paham, apa yang kamu rasakan. Ini tiket sudah paman pesan, Ingat jadwal penerbangannya jam dua siang".

"Sementara, kalian tingga di hotel dulu." Ucap Geo bangun dari sofa menuju kamar.

"Serius paman, yeee.... kita akan ke Paris Sha" bersorak dengan gembira.

Mereka kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat dan tidur karena penerbangan jadwal pesawat pukul 14:00 WIB. Jika mereka telat, maka akan ada anak buah ayah Risha membawanya pulang ke rumah dan mereka akan gagal pergi keluar negeri.

Tiba mereka di bandara SOEKARNO-HATTA

"Sha, ayo cepat, kita sudah terlambat." Berlari menuju ke arah check-in.

"Jika kamu tidak membawa barang sebanyak ini, kita pasti tidak akan terlambat Ra" ucap Risha yang sedang menegur Ratih membawa barang yang tidak penting.

Kaki Ratih berhenti berjalan, berbalik badan dan menoleh ke arah Risha.

"Aku?. Ada alasan aku membawa barang sebanyak ini" ucap Ratih yang kesal.

"Iya, aku tau. Bukan berarti membawa sabanyak seperti ini".

"Apa kamu punya pakaian, make-up atau perhiasan lain?. Tidak ada bukan," Ratih menjawab.

Seketika, wajah Risha terkejut dengan perkataan Ratih. Dia sadar, apa yang di pikirkan, memang benar apa yang di katakan Ratih. Bahwa dia tidak memiliki semua itu, dia hanya orang miskin yang tak punya apa-apa.

Orang tua Risha tidak membelikan apa pun untuknya, bahkan Risha hanya menerima sekali setahun mendapatkan pakaian baru.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengatakan seperti itu. Aku cuma ingin, kamu memiliki semua itu, aku tidak mau kamu seperti ini terus jadi kamu jangan salah paham ya" ucap Ratih mencoba menjelaskan agar Risha tidak berpikiran negatif.

"Aku tau Ratih, aku memang tidak memiliki semua itu. Sudah sepantasnya aku mendapatkan hinaan seperti itu".

"Sha, lihat aku. Kamu jangan salah paham ya. aku tidak bermaksud bicara seperti itu, aku hanya ingin hidup kamu selalu penuh dengan senyuman." Kata Ratih dengan menampakkan senyuman pada Risha.

"Terima kasih, kamu sudah mau menjadi teman aku selama ini. Aku sangat bahagia sekali".

"Apa kamu tidak meminta upah dari semua ini ‘kan?." Kata Risha.

"Hmm,,, nanti juga kamu akan tahu. Kamu harus turuti apa yang aku mau" jawab Ratih yang tersenyum.

"Awww, sakit. Ihhh awas ya kamu Ratih". Mereka pun tertawa bahagia bersama karena sudah terlepas dari kandang harimau.

Rumah Jude....

Ayah Risha bernama Jude, dia adalah ayah dari Ella. Memerintahkan sebuah tugas untuk mencari keberadaan Risha, akan tetapi mereka gagal dalam mengawasi Risha.

"Apa!. Risha kabur lagi, bagaimana dia bisa kabur. Kalian ini bagaimana, menjaga satu orang saja tidak becus".

"Dasar tidak berguna!" mendorong anak buah sampai jatuh di lantai.

Plaakkkk

Bruukkk

"Ampun tuan, ada seorang perempuan yang berusaha menghalangi rencana kami." Mencoba menjelaskan pada Jude agar tidak memperpanjang 'kan masalah.

"Apakah wanita itu, adalah teman sekolah Risha?" Jude bertanya pada mereka.

"Siapa dia ?". Batinnya

Sampai di hotel DU LOUVRE...

Mereka akhirnya sudah tiba di depan hotel.

"combien monsieur" Tanya pada sang supir mobil taksi.

"20 ₣" jawab sang supir.

Ratih memberikan tiga lembar uang pada sang supir.

"Merci beaucoup" ucap ratih sembari melambaikan tangan pada mobil yang sudah pergi depan mata mereka.

Sang supir pergi meninggalkan Risha dan Ratih yang sudah berada di depan hotel.

Ponsel Ratih berdering.....

📱"Halo, paman, ada di mana paman sekarang?." Tanya Ratih.

📱"Kalian sudah dimana?". Geo balik bertanya.

📱"Kami sudah paman, Oh ya. Paman dimana?, apa kami harus menginap hotel malam ini paman".

📱Tentu saja, iya sayang. Besok, paman akan menjemput kalian".

📱"Oke paman, kami akan tunggu disini besok. Bye paman".

📱"Bye juga, sayang".

Ratih dan Risha, mereka masuk ke dalam hotel. Karena, mereka kelelahan dalam perjalanan dengan membawa barang yang sangat banyak. Risha sedikit mengeluh dengan semua barang bawaan Ratih, dari pakaian perhiasan dan lainnya.

"Wah, keren sekali kamar kita. Ada pemandangan lagi." Ratih melihat keluar arah jendela dengan seksama.

Ratih melemparkan diri diatas kasur karena kelelahan mereka pun tidur, Risha hanya menggeleng kepala melihat kelakuan Ratih yang masih sama seperti di kampung halaman.

"Selamat malam, Ratih" ucapnya sembari menyelimuti tubuh Ratih.

##Pagi yang cerah##

Matahari terbit dari arah timur, membuat cahaya sinar matahari memancarkan ke arah wajah Risha. Dia pun terbangun dari tidur dan membuka jendela, melihat pemandangan diluar sana. Risha merasa belum pernah merasakan hal seperti ini.

Ini pertama kalinya dia melihat dunia luar yang sangat indah dengan keramaian orang di jalan.

Risha membuka semua kain jendela membuat Ratih terbangun dari tidurnya, cahaya dari luar membuat Ratih terbangun dari mimpi yang indah.

Mengucek dua mata dan menguap seperti anak laki-laki bukan seperti perempuan.

"Sha, kamu sudah bangun lebih awal".

"Ra, bangun lah, ini sudah pagi." Ucap dengan tersenyum.

"Astaga. aku melupakan sesuatu" pagi-pagi sudah berteriak tiba-tiba, hingga membuat Risha terkejut.

Risha masih bingung, kenapa dengan Ratih. Yang tiba-tiba, teriak di jam pagi seperti ini, dengan penasaran Risha bertanya.

"Ada apa, Ra?" tanya Risha.

"Kita siap-siap mandi sekarang, karena kita akan jalan-jalan ke Mall".

"Ya sudah, aku siap-siap juga".

###Club Barr.....

Suara musik disco mengguncangkan setiap pendengaran mereka yang ada di Club Barr, seorang pria sedang duduk dengan santai di kalangan banyak wanita. Dia seorang pria bernama James Hulbert di panggil James dengan usia 20 tahun, seorang pengusaha di kota Paris.

"Tuan, bagaimana dengan wanita kami" tanya sang petugas barr.

"Lumayan, bisa di katakan... sangat memuaskan" jawab James.

"Terima kasih tuan, atas pujiannya." menunduk dan langsung pergi.

Suara telepon james berdering

Mengangkat telepon....

☎"Halo ada apa?".

☎"Ada berita buruk tuan" berbicara dengan nada takut.

☎"Katakan".

☎"Wanita itu kabur tuan, dia sudah keluar negeri bersama temannya".

☎"Apa! kenapa dia bisa lari, apa ayah wanita itu tidak bisa menjaga anaknya sendiri?" ucap dengan ekspresi yang sangat khawatir.

☎"Wanita itu, sudah pergi keluar negeri bersama dua orang tuan" menjelaskan dengan detail pada James.

☎"Siapa mereka?" James bertanya lagi.

☎"Satu orang teman wanita dan satunya lagi adalah paman dari teman gadis itu tuan".

☎"Cari mereka sampai dapat, kalian mengerti!!".

James tidak tau kemana gadis itu pergi, jika gadis itu tidak dapat maka dia akan kehilangan pekerjaannya.

Dia melempar telepon ke dinding hingga membuat wanita di sampingnya merasa ketakutan, James akhirnya menghibur gadis itu dengan cara mengajak bermalam yang sangat panas.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!