ting
ting
ting
bunyi alarm membangunkan gadis cantik yang sedang terlelap disaat matahari pagi sudah mulai meninggi, iya membuka matanya dan berlari kekamar mandi lantar iya hampir telat pergi ke kampus tempat dimana iya menempuh pendidikan nya. Citra andini ya itu nama yang sering iya gunakan sekarang gadis cantik berusia 19 tahun ini. adalah gadis yang mandiri sudah enam tahun terakhir ini, iya tinggal di sebuah rumah yang cukup mewah, bergaya klasik amerika ini merupakan rumah hadiah pemberian bundanya. Semenjak kedua orang tuanya memilih berpisah dan memulai kehidupan masing-masing citra tinggal bersama ayahnya, namun tidak begitu lama ayahnya menikah dengan ibu tirinya Tania Arnita seorang desainer yang cukup terkenal. ibu tirinya sangat sayang pada nya, iya tidak pernah membedakan nya dengan kakak tirinya Chelsea Anastasya Pramana, citra juga memiliki kakak kandung Alfa Pramana yang merupakan penerus bisnis ayahnya. Namun sudah enam tahun ini Citra tidak pernah menampakan dirinya di hadapan keluarganya, iya yang sempat bertengkar hebat dengan kakak tirinya, yang membuat kakak tirinya Chelsea dirawat di rumah sakit lantaran benturan di kepalanya akibat dorongan yang sangat kuat dari Citra, yang sempat membuat ayahnya marah dan mengusirnya dari rumah. Bertahun sudah keluarga nya mengharapkan iya kembali dan berusaha mencari keberadaan nya namun tidak membuah kan hasil, sehingga membuat ayahnya sangat menyesal atas perbuatannya terhadap putrinya itu.
...****************...
Namun bukan Citra namanya, jika dia tidak biasa bertahan hidup dan menyerah begitu saja. sejak itu Citra tinggal bersama nenek dari ayahnya selama tiga bulan, dan iya memutuskan untuk tinggal di rumah pemberian bunda, dan sejak saat itu iya mulai berkerja di sebuah butik milik sahabatnya sejak kelas 7 SMP, dan hasil dari kerja kerasnya itu iya mulai menabung untuk membangun usaha, tanpa sepengetahuannya ayahnya, Alfa lah orang yang selalu memberikan uang untuk adiknya dan membantu Citra membangun usahanya yang sekarang sudah menjadi perusahaan yang cukap maju dan berkembang sangat baik di bawah pimpinan asistennya Frans Nelson yang merupakan sepupunya. Banyak orang tidak tau siapa Citra sebenarnya, mungkin orang hanya mengira dia hanya karyawan biasa di sebuah butik, karena sampai saat ini Citra masih kerja di butik sahabatnya sambil kuliah, walau dia sudah memiliki perusahaan, karena dia hanya ingin merahasiakan identitas nya dari siapa pun, termasuk keluarganya bahwa iya seorang ceo,
...****************...
setiba di kampus citra berlari menuju kelasnya, namun iya malah menabrak mahasiswa hingga iya terjatuh, saat pemuda itu ingin menolongnya netra mereka bertemu seakan mengingatkan kejadian bertahun yang lalu, iya menepis tangan pemuda itu yang ternyata kakak ipar nya yang baru saja pindah ke kampus nya. Citra ingin berlari namun pemuda itu malah memegang tangan nya dan berusaha mengajak citra berbicara. Iya pemuda itu adalah Ryan Putra Pratama dia adalah laki-laki yang sangat dia cintai dari sekolah dasar iya dan Ryan sudah menjalin hubungan dari Citra masih kelas dua SD, dan mereka juga sudah berjanji dan menulis di sebuah kertas bahwa mereka akan selalu bersama sampai dewasa nanti. Namun janji hanyalah janji karena janji bisa di ingkari setelah empat tahun bersama Ryan mulai berubah dan jatuh cinta kepada kakaknya Chelsea dan Ryan lebih memilih Chelsea ketimbang dirinya, sehingga membuat Citra marah kepada Chelsea, dan terjadilah pertengkaran yang membuat Citra di usir dari rumah oleh ayahnya. Citra memang sudah melupakan Ryan dan dia juga sudah tau kalau Ryan sudah menikah dengan Chelsea dua bulan yang lalu.
"lepasin tangan gue, gue mau kekelas" kata Citra ketus
"saya ingin bicara sama kamu" jawab Ryan cuek
"maaf gue tidak ada waktu" jawab Citra dingin
" saya hanya ingin kamu meminta maaf kepada Chelsea, karena itu salah saya bukan salah Chelsea, dia tidak tau apa-apa tentang hubungan kita dulu" kata Ryan menjelaskan dengan tatapan dingin
"dan satu lagi lupakan saya, saya mencintai Chelsea istri saya" timpalnya lagi seraya melepaskan tangan Citra
Citra tersenyum kecut " bukan urusan kamu, saya sudah melupakan kamu sejak kamu memilih Chelsea, dan jangan kamu kira gue masih mengharapkan cinta mu, tidak sama sekali tidak" jawab Citra dingin dan pergi dari hadapan pemuda itu menuju kelas
setelah jam kuliah selesai Citra seperti biasa citra pergi naik ojek ke butik. Sampai di sana iya disambut tatapan yang mengherankan dari Angel.
"ngapain sih lo, liatin gue seperti itu, cantik ya" kata Citra seraya bercanda
"engak usah geer deh, tadi gue liat lo ngomong sama Ryan, udah baikan lo sama dia" jawab Angel penasaran
"amit-amit gue baikan sama dia" jawab Citra kesal dengan pertanyaan Angel
"trus apa yang kalian bicarakan tadi"tanya Angel
"dia nyuruh gue minta maaf pada Chelsea, sedangkan itu masalah karena dia" jawab Citra santai tanpa ada salah sedikit pun
"oh gitu, emang lo engak mau pulang apa" tanya Angel sambil duduk di depan Citra
"malas gue pulang, udah deh engak usah ngomongin itu, gue mau kerja" jawab Citra tidak mau di bantah
iya pergi keruang ganti untuk menganti pakaian nya.
" ya udah kerja yang benar, lo itu cantik kalau banyak senyum" kata Angel mulai ingin menganggu Citra
"mulai deh, mau gangguin gue" jawab Citra mulai kesal
"siapa yang mau gangguin lo, udah sana kerja" kata Angel yang sudah menghilang dibalik pintu ruangan nya
setelah perkerjaan selesai citra pulang ke rumah nya dengan perasaan was-was karena setelah begitu lama tidak bertemu dengan keluarganya hari ini iya ketemu dengan Ryan dan bahkan satu kampus dengan nya, iya bukan takut kerena disuruh pulang, tapi iya hanya takut jika keluarganya tau kalau iya sekarang seorang ceo, dia hanya belum siap rahasianya terbongkar.
Happy Reading
Happy reading 🙏🙏
Setelah sampai di rumah seperti biasa, sebelum melakukan kegiatan yang lain Citra terlebih dahulu membersihkan diri. Setelah mandi dan berpakaian Citra mulai melakukan perkerjaan rumah iya menghidupkan mesin penyedot debu dan menyetelnya, begitu juga dengan mesin cuci. Sedangkan dia mulai membersihkan perabotan yang kotor dan memasak untuk makan malam. Citra memang tidak mengunakan asisten rumah tangga dan melakukan perkerjaan rumah sendirian. Dia hanya membutuhkan asisten rumah tangganya pada saat iya pergi berlibur atau urusan perkerjaan.
setelah perkerjaan selesai berjalan ke meja makan, sebelum iya mengerjakan tugas kampus dan melanjutkan perkejaan kantor, iya terlebih dahulu iya makan malam, walau hari masih terbilang sore, karena Citra sering lupa makan malam jika ada tugas dan perkerjaan , dan keesokan pasti iya terkena asam lambung.
setelah tugas kampus dan kerjaan kantor selesai sebelum tidur Citra menyempatkan dirinya untuk menelpon neneknya.
("hello ada apa ci, apa kabar kamu sayang")tanya nenek di seberang sana
("hello juga nek, kabar Citra baik, cuma mau nelpon nenek aja, nenek apa kabar")tanya Citra balik
("kabar nenek baik ci, oh ya ada yang mau nenek bicarakan sama kamu, mumpung kamu nelpon") ujur nenek serius
("iya nek ada yang penting") tanya citra penasaran apa yang mau neneknya sampaikan sepertinya itu serius
(" iya sayang, nenek mau menjodohkan kamu dengan Zio anak sepupunya ayah kamu") kata nenek langsung ke pointnya dan berharap Citra mau
("menjodohkan, tapi ini bukan jamannya si tinurbaya lagi nek") jawab Citra kaget dengan omongan neneknya
("iya nenek tau itu, semua orang berhak menentukan jodohnya sendiri, tapi nenek ingin melihat kamu menikah secepatnya. sebelum ayah kamu menikahkan kamu dengan Angga anak nya om Brian, kamu tau kan Angga orang nya seperti apa") kata nenek memberitahu Citra
karena berapa hari yang lalu iya sempat berkunjung ke rumah putra sulungnya dan iya mendengar rencana anak nya yang ingin menjodohkan cucunya dengan anak Brian, nenek yang tau siapa itu Angga seorang laki-laki yang kerjaan nya selalu di club malam itu tidak setuju cucunya menikah dengan Angga. Dan itulah alasanya mengapa iya mengambil tindakan terlebih dahulu dengan menjodohkan cucunya dengan Zio. Walau dia tau alasan Indra melakukan itu supaya Citra bisa pulang kembali kerumahnya.
("iya nek, citra tau Angga orang seperti apa selain kasar, keras dia juga pemabuk yang selalu hampir tiap hari tak pernah sadar, tapi Citra dulu juga seperti itu, apa nenek yakin Zio mau sama Citra, apalagi Zio dan Citra belum kenal")jawab Citra yang bingung dengan kehidupa nya
("nenek akan perkenalkan dia, kamu tidak usah khawatir orang tua Zio tidak pernah membiarkan anaknya menyakiti orang lain") kata nenek meyakinkan Citra
("ya terserah nenek aja, asal orang tua Zio setuju dengan perjodohan ini") jawab Citra pasrah
("ci mereka memang ingin menjodohkan kamu dengan Zio")jawan nenek lega karena Citra mau menerima perjodohan itu walau tidak langsung menjawab
("iya nek, tapi bagaimana kalau ayah dan ibu tau nanti mereka pasti marah, karena Citra memilih menikah dengan orang lain, bukan dengan pilihan mereka") jawab citra takut dan kepikiran orang tuanya
walau iya masih kesal dan kecewa dengan ayah nya yang tega mengusirnya dari rumah meski tidak sengaja
("biar itu urusan nenek, ayah mu tidak akan bisa menolak kemauan nenek") jawab nenek meyakinkan citra supaya dia tidak merasa takut
("ya udah Citra serahkan semuanya pada nenek, oh ya nek besok Citra mau pergi sama Alena dan Angel ke bali") citra memberitahu neneknya
(" iya sayang, kamu hati-hati disana")
nasehat nenek
(" iya nek, Citra bisa jaga diri") jawab Citra supaya nenek tidak mencemaskan nya
(" ya udah, kamu istrirahat ya") kata nenek
("oke nek, nenek juga istrirahat ya, selamat malam") jawab Citra yang memang sudah ngantuk
("iya selamat malam cucu nenek") jawab nenek kepada cucu kesayangan nya
Setelah mengakhiri telponnya dengan nenek Citra beranjak ke kamar mandi untuk mencuci mukanya sebelum tidur. namun baru saja matanya ingin terpejam tiba - tiba ponselnya berbunyi, ternyata telpon dari Alena. Citra bisa menerka pasti Alena ingin memberitahunya jika iya ingin mengajak Citra ke bali, dan timbullah niat untuk menjahili Alena dengan pura-pura tidak tau padahal tadi Angel sudah memberi tau nya sebelum iya pulang
("Hello kenapa Al") tanya Citra seperti orang baru bangun tidur
("ci gue mau ngajak lo ke bali besok sama Angel juga, cowok gue minta gue ke sana besok") jawab Alena di telepon
("lo udah kasi tau Angel belum, kalau dia mau ya gue ikut, malas gue jadi nyamuk disana") kata Citra sengaja menyindir Alena jika pacaran lu sama sahabatnya
("udah dia mau kata nya, besok gue tunggu jam 9 di bandara") jawannAlena semangat
("ya udah sampai jumpa besok, lo gangguin gue aja orang lagi enak tidur lo bangunin") kata Citra dengan nada kesal
("maaf mana tau gue kalau lo tidur, kan lo ngak bilang, kalau lo bilang kan gue bisa nelpon lo nanti tunggu lo bangun") kata Alena polos
("mana bisa orang tidur bilang, kalau bisa bilang itu bukan tidur bloon") jawab Citra senyum mendengar kata Alena yang tidak masuk akal
("tega banget sih lo bilang gue bloon") jawab cemberut
("iya gimana pagi kalau bukan bloon, karena faktanya orang tidur mana bisa jawab, emang lo bisa jawab orang ngomong kalau lagi tidur ") tanya Citra sengaja mengetes sahabatnya itu yang kadang-kadang tidak nyambung
("iya engak lah, tidur ya tidur") jawab Alena santai
("lah tadi lo bilang, nyuruh gue bilang ke lo kalau gue lagi tidur") jawab Citra yang ingin menjitak kepala temanya itu
("ya maaf gue salah ngomong, udah dulu ya)" kata Alena yang tau Citra akan mengerjai nya
setelah menutup telpon nya dengan Alena Citra menghubungi asisten rumah tangga nya untuk datang besok karena iya besok harus pergi
...****************...
Matahari masuk ke selah-selah gorden kamar citra iya terbangun dari tidurnya dan langsung membersikan diri. setelah selesai dengan bersih-bersih iya turun kebawah dengan koper di tangan nya. Dan menuju meja makan untuk sarapan pagi. Di ruang tamu Frans sudah menunggu nya untuk menggantar kan Citra ke bandara. sampai di bandara Citra menitipkan kantornya kepada Frans sepupu nya sekaligus asisten nya walau selama ini Frans lah yang mengurus semuanya.
Citra masuk kedalam dan mencari kedua sahabatnya itu, setelah bertemu mereka berjalan masuk ke dalam pesawat karena pesawat pun sudah mau landing. setelah berapa jam perjalanan mereka pun tiba di bali, dan langsung melanjutkan perjalanan menuju villa milik keluarga Alena sampai di sana mereka langsung terkapar di tempat tidur, Citra terbangun dari tidurnya, iya pun membangunkan Alena karena Angel susah dibangunkan jika lagi tidur, karena hari ini mereka mau pergi ke pantai untuk menikmati senja.
"gel bangun gue sama Citra mau pergi ikut ndak" teriak Alena sambil menguncang tubuh Angel
"ih bisa engak sih engak teriak teriak, gue engak budak kalik" Angel kesal dengan teriakan Alena membangunkan nya
"lagian gue bangunin sekali tidak menjawab" jawab Alena ketus
"sebentar gue cuci muka dulu tunggu aja di luar" jawab Angel sambil beranjak ke kamar mandi
Di ruang tengah Citra sibuk dengan ponselnya entak apa yang iya kerjakan, Alena datang menghampiri nya
"mana Angel" tanya Citra
"lagi cuci muka, sebentar lagi keluar" jawab Alena ketus
"kita berdua tunggu di mobil aja" kata Citra mengambil tas nya
"ya udah yok" jawab Alena
"Eh tunggu, main tinggal aja" kata Angel cemberut
"lagian lo lama si" jawab Alena ketus
sore itu ketiga sahabat itu pergi ke pantai sambil menikmati senja dan menemani sahabat mereka pacaran, sehingga Angel dan Citra dibuat kesal sama Alena yang menurut mereka terlalu alay dengan kata cintanya, sehingga membuat keduanya geli mendengarnya. Citra dan Angel menyingkir agak jauh setelah mereka melihat adegan yang di buat Alena dan Romi seakan membuat pikiran mereka melayang.
"eh ci, coba lo liat tu Alena" kata Angel yang terus melihat Alena dan Romi
"ck ngapain si lo liatin orang tu terus, entar mau lagi" jawab Citra yang melihat Alena dan Romi yang terus melakukan kegiatan panas mereka
"ih engak lah amit-amit seharusnya kita ke bali buat liburan, bukan untuk melihat Alena begituan" kata Angel kesal
"haha nanti kalo udah nikah lo juga gitu" kata Citra tersenyum
"iya kalau udah nikah, itu masih pacaran" jawab Angel jijik
"udah biarin aja" jawab Citra sambil menghinsap fave nya
mereka berdua terus melihat kelakuan Alena dan Romi, dan membiarkan mereka melakukan nya sampai mereka puas, walau mereka risih melihatnya.
"hm ci, ngapain sih lo pakai ngefeve segala, gue lemas ni sama asapnya" kata Angel risih dengan asap fave nya Citra
"lo engak mau" tanya Citra menyodorkan fave nya
"engak, itu engak bagus buat kesehatan, nanti kalau udah nikah engak bisa hamil" jawab Angel menolak
Citra dan Angel memang dulunya sering merokok dan minum namun Angel sekarang sudah berhenti dan Citra pun sudah mulai melepaskan benda itu walau iya kadang masih menghinsap fave nya itu
"belum nikah udah mikirin hamil" jawab Citra mengoda Angel
"is emang lo engak mau nikah" tanya Angel
"tunggu aja, engak usah banyak tanya" jawab Citra ya memang benar iya akan menikah
"oh berarti lo sudah benar melupakan Ryan dong"tanya Angel meyakinkan
"untuk apa aku masih menyimpan rasa dengan lelaki yang suka menebar janji manisnya" jawab Citra santai
Angel tidak menjawab iya menatap Citra dan mencari kebohongan nya, namun citra memang tidak berbohong.
Happy reading guys🙏
Sore itu dikamar seorang pemuda baru saja pulang dari kantor dia berjalan kearah meja dan meletakan tas kerja nya, iya berlalu ke kamar mandi dan berendam dalam bathub setelah selesai iya mengambil handuk nya dan memakai kan di punggung nya, dengan rambut yang masih basah iya berjalan ke walk in closet sambil mengeringkan rambutnya dan mengambil pakaian santai nya. iya pun turun ke bawah dan pergi ke dapur untuk membuat kopi, dan membawanya ke balkon kamar, iya duduk santai di balkon kamar nya sambil memainkan gitar. Itu lah kebiasaan nya setiap sore sehabis dari kantor atau habis kuliah. Iya nama pemuda itu adalah Zio Pranata Pratama putra Zahra dan Adit sepupu nya Indra Ayahnya Citra, pemuda 22 tahun ini merupakan seorang pengusaha iya mengambil alih perusahan cabang milik ayahnya. Zio bukan lah anak kandung Adit tapi Adit sangat menyayangin nya Zio dan sudah menganggap Zio sebagai putra kandung nya. Adit menikah dengan ibu Zio yaitu Zahra setelah satu minggu iya menemukan Zahra ingin membunuh dirinya dengan meloncat dari atas gedung dan saat itu Adit sedang melewati tempat itu, dan iya menghalangi niat Zahra bahkan iya menolong Zahra dengan mengaku bahwa dia yang sudah menghamili Zahra. Dan bagi Zio Adit adalah segalanya bagi nya iya begitu menyayangi Adit dan selalu menemani dan menuruti setiap perintah dari ayah nya itu.
tok...
tok..
tok...
"zi makan malam dulu, ayah sama ibu tunggu di meja makan ya" kata Tiara ke pada anak nya
setelah mendengar suara ibu nya di balik pintu Zio meletakan gitarnya dan bergabung bersama ayah, ibu dan adiknya. setelah selesai makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga.
"zi tadi nenek Rita menelpon, katanya iya ingin mempertemukan kamu dengan Citra" kata Adit membaca pesan dari tantenya yang iya panggil mama
"iya yah, kapan?" tanya Zio datar
"katanya tadi pagi Citra berangkat ke bali, jadi dia ingin mengajak kita ke bali, sekalian kamu lamar dia, biar engak mikirin itu terua" kata Adit memberi solusi
"em tapi besok ada jadwal kuliah yah" jawab Zio sambil melihat jadwal nya
"kamu bisa ijin dulu" kata Adit memberi solusi
"tapi apa tidak terlalu cepat yah, nanti Citra nya engak mau sama aku" jawab Zio yang tidak ingin buru-buru menikah, karena rencana mereka dua bulan lagi
"Zi kita tidak ingin memaksamu, tapi ini permintaan nenek, masalah mau tidak mau, sudah pasti Citra mau, dan untuk masalah belum kenal nantinya juga kalian pasti kenal, dan untuk masalah cinta pasti nantinya kalian saling cinta" kata Zahra memberitahu Zio
karena sebenarnya Zahra juga ingin mempercepat pernikahan anak nya karena Citra juga sudah menerima perjodohan ini, dulu sebelum Indra dan Nancy berpisah mereka memang sudah menjodohkan anak mereka saat usia Zio dua tahun dan Citra masih dalam kandungan. Namun sekarang Nancy pergi entah dimana Zahra bahkan sudah mencarinya sampai ke kampung halaman Nancy bahkan orang tuan Nancy meminta bantuannya untuk menari keberadaan anaknya. Nancy berpisah dengan Indra bukan karena karena Indra selingkuh, tapi karena iya merasa berjuang sendiri untuk anaknya yang masih dalam kandungan, saat hamil anak ketiganya ada masalah dalam kandungan nya yang membuat iya kehilangan anaknya karena kista ovarium yang dideritanya, dan saat seperti itu Indra sibuk dengan kerjaan nya bahkan tidak tau sama sekali apa yang terjadi dengan istrinya itu.
"baik lah jika begitu Zio serahkan kepada ibu dan ayah untuk mengurusnya" kata Zio kepada kedua orang tuanya.
"tapi kamu yakin mau, ayah ngak mau lo ada kata berpisah" tanya Adit memastikan zio serius
"iya yah Zio mau, itu kan pilihan ayah dan ibu harus diambil loh" jawab Zio senyum kepada orang tuanya. baginya pilihan orang tua adalah yang terbaik.
"awas saja kalau sampai kamu menyakiti Citra nanti" kata Zahra melotot
"engak bu, buat apa Zio menyakitinya jika dia tidak salah" kata Zio menyakinkan ibu nya kalau tidak kuping nya pasti panas nantinya.
"ya udah besok sebelum berangkat kita persiapkan semuanya" kata Adit
"langsung dilamar besok yah" tanya Zio polos
"kamu mau nya besok" kata Adit tersenyum
"ya siapa tau" jawab Zio cuek
"engak malam lusa, engak sabaran sih kamu" Zahra mengoda anak nya
"apaan sih bu, orang kalian yang nyuruh secepatnya" jawab Zio kesal
"iya ibu becanda Zi" jawab Zahra masih dengan senyum nya
setelah Adit dan Zahra pergi ke kamar Zio menelpon teman nya bahwa iya tidak masuk besok.
"cie yang mau nikah" kata zico mengoda kakak nya
"apan sih lo, tidur sana" Zio melotot
"iya gue tidur" jawab zico takut si macan bakal ngamuk
...****************...
malam itu di villa Angel dan Citra sibuk di dapur mereka ingin belajar masak yang mereka liat di google, berkali kali mereka mengulangi nya karena rasanya belum pas, ada yang rasanya asin, manis, terlalu pedas dan sebagainya, setelah lama bergulat di dapur akhirnya selesai juga masakan mereka. Berbeda dengan Alena iya lagi sedang asik bertelponan dengan pacarnya itu. setelah makan malam mereka bertiga berkumpul di ruang tengah untuk membahas proyek baru mereka.
"Al lo udah cari tempatnya dimana" tanya Angel kepada Alena
"udah, tinggal nunggu persetujuan kalian aja" jawab Alena yang fokus pada ponselnya
"dimana emang nya" tanya Angel penasaran tempatnya
Alena tidak menjawab dia malah senyum sendiri
"Alena apa kamu tidak puas tadi di pantai, sampai pertanyaan gue engak lo jawab" kata Angel kesal karena Alena tidak menjawabnya
"maaf lo engak ngerasa apa orang lagi jatuh cinta" jawab Alena tanpa salah
"tapi engak begitu juga kali, nanti kan bisa sekarang kita mau bicarain bisnis kita" kata Citra yang juga kesal
"iya bentar lagi" jawab nya cuek
"mendingan gue cari bule aja dari pada bahas tu bisnis, sambil balas chat" kata Citra yang memang tidak mau urusan kerjaan sambil sibuk dengan yang lain
" ya udah pergi sana cari bule" jawab Alena dengan nada ingin marah
"ya trus ini kapan kita bahas" ujur Angel
"besok" jawab Alena ketus
"ah lo ganggu waktu gue aja, gue mau ketemu sama Sena malam ini" kata Citra dingin
"batalkan saja bisnis kita" ujur nya lagi
Alena yang tidak mau bisnis mereka gagal pun memberitahu dimana tempat nya dan apa yang mau mereka bikin.
"tempatnya di pusat kota, yang mau di bikin ya itu hotel" kata Alena
tanpa menatap mereka. dan berlalu ke kamarnya
"ya elah marah dia" kata Angel tesenyum kecut
"lo setuju" kata Citra cuek, jujur moodnya sedang tidak baik gara-gara Alena
"iya gue setuju" jawab Angel menatap Citra
"ya udah gue mau keluar ni nemuin Sena" kata nya.
di kamar Alena sedang asik telponan sama Romi tanpa dia tau sahabatnya sedang pergi. Citra dan Angel pergi ke sebuah cafe dimana Sena sudah menunggu mereka
"Alena mana, engak ikut" tanya Sena yang tidak melihat Alena
"engak dia sibuk dengan pacarnya" jawab Citra ketus
"oh ada apa lo ngajak ketemuan malam malam, kan bisa besok" tanya Sena pada Citra
"gue mau nikah sen, gue dijodohin, gue mau minta pendapat lo, kan lo nasib nya sama kayak gue" jawab Citra lirih
"hah lo mau nikah" Angel kaget mendengar kata sahabatnya
"iya malam lusa dia ngelamar gue" jawab nya lirih
"dengan siapa?" Angel bertanya
"zio pranata pratama, lo kenal" jawab nya
"kak zio, dia satu kampus dengan kita, iya mahasiswa baru enam bulan pindah dari luar negeri" jawab Angel yang tidak menyangka
"iya gel" jawabnya
Sena pun memberi tahu Citra tentang pernikahan yang dijodoh jodohkan dan bagaimana menghadapinya. mereka bicara sampai larut malam, Sena pun pamit pulang takut suaminya mencarinya. Angel dan Citra pun pulang ke villa.
like, vote dan komentar ya
makasih😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!