Kak, Jeno `Jaemin X Jeno`
1
Judul: Kak, Jeno
Sequel: Dek, Na
Type: Chat Story + Narasi
Pair: Na Jaemin, Lee Jeno, NCT
Warn: Not BXB/GAY
Author: zy.
NB:
[ ... ] = Flashback.
/ ... / = Hal yang di rasakan.
* = hal yang di lakukan.
🪐☁ = Pembatas Cerita
`.. ` = Kata kata yang pernah di bicarakan/Flashback.
Pagi ini, pagi pertama Jaemin setelah bertahun-tahun berada Thailand, tempat lahir ayah Haechan.
Pukul tujuh pagi, ia membuka tirai dengan perlahan. Tersenyum, membuka pintu balkon, lalu merentang kan tangan nya.
Jung Jaemin
'Pagi, nana.. Lahir'
Jaemin merindukan tempat lahir nya. Maka dari itu, ia datang tiba-tiba ke negara ini. Tanpa sepengetahuan siapapun.
?
Terima Kasih. Selamat Datang kembali lain waktu
Resepsionis memberi ucapan 'Selamat Tinggal' pada Jaemin yang baru saja merapihkan perlengkapan nya. Jaemin yang dapat ucapan itu pun lantas mengangguk. Ia merasa tersanjung pada resepsionis itu. Pria itu sama sekali tak menatap Jaemin dengan pandangan yang rendah... Seperti para pengunjung misal nya.
`Lihatlah, pria itu sangat memuak kan.`
`Kau tau? Katanya, pria seperti nya akan di jamin tak akan sukses. Karena ia memiliki penyakit mental.`
`Aih, kasihan sekali. Untung anak ku tidak seperti nya.`
`Zaman sekarang, pria autis itu langka. Dan sekarang, kita dapat melihat bahwa pria itu salah satu sebuah kelangkaan itu, 'kan?`
Jaemin mendengar perkataan orang orang yang ada di aula hotel. Dari bisikan, hingga sindiran pedas yang.. Sedikit besar suara nya.
Kalau boleh jujur, Jaemin baru saja kembali dari negara di mana ia mulai memantap kan hati nya.
Jaemin terapi di thailand selama tiga tahun.
Kalau di tanya alasan "mengapa kau terapi sedang kan diri mu baik baik saja?"
Maka Jaemin akan menjawab dengan menaruh telunjuk tangan kanan ke arah di mana hati berada.
Ingat lah, walau Jaemin tak istimewa. Walau Jaemin tak seperti pria normal seperti kakak nya, namun hati nya sama seperti semua manusia yang ada di bumi ini.
Jung Jaemin
pergi dari dunia, boleh kah?
Suatu hal yang menyayat hati. Ketika seorang yang selalu menganggap diri nya kuat, Tiba-tiba saja ia berkata bahwa ia menyerah.
chesta.
Hai. selamat datang para pembaca. saya kembali membawa sequel 'Dek, Na'
chesta.
saya berharap dukungan dari para pembaca
chesta.
Terima Kasih telah membaca karya saya...
chesta.
semoga menyukai nya. kritik dan saran di kolom komentar
"jangan membuat ku kecewa karena suatu hal, na"
2
Jeno mengendarai mobil nya ke arah pekarangan rumah. Malam ini, ia merasa senang. Entah karena apa. Yang pasti, sejak pukul lima sore tadi, ia ingin sekali kembali ke rumah.
Jika di tanya tentang "mengapa?" maka Jeno akan mengangkat bahu nya. Serius, Jeno tak tahu, hal apa yang membuat nya senang hari ini.
Jeno membuka pintu perlahan. Ia menaruh sepatu kerja nya di rak sepatu. Setelah itu, ia menggulung lengan kemeja, lalu mencuci tangan dengan sabun.
Berjalan ke arah kamar pribadi nya, ia membersihkan diri. Setelah itu, ia akan merebahkan diri.
Aah, iya. Omong omong tentang Taeyong, Papa yang menolak tua itu sedang berada di rumah nenek dan kakek Jeno. Nenek Jeno mengalami sakit keras. Hal itu membuat Taeyong selalu mengutamakan sang ibu.
Mendudukkan diri di atas kasur. Ia menatap bingkai foto dengan berhiaskan wajah manis nan rupawan yang - sekarang sedang berjuang melawan kejam nya dunia.
Jeno menatap foto itu dengan lamat. Aah, Jaemin sangat sangat patut di beri apresiasi atas senyuman nya yang manis dan menggemaskan. 2 in 1.
Kalau boleh menangis, Jeno ingin menangis sekarang. Karena Jujur, ia sangat merindukan Jaemin-Nya.
Ya.. Bayangkan saja. Jika kalian harus berpisah dengan saudara kandung selama tiga tahun.
Pagi yang cerah - eh, tidak. Pagi ini mendung. Seperti hati Jeno yang gundah.
Semalam, ia bermimpi buruk.
Jaemin-Nya pergi meninggalkan dirinya. Lalu -
Lee Jeno
Gak, gak. Lo ga perlu ingat mimpi itu, Jeno..
Setelah mencuci wajah dan menggosok gigi, Jeno berjalan ke arah meja makan. Entah mengapa, perut nya sangat membutuhkan asupan. Padahal, biasanya, Jeno akan makan jika ia ingat.
Bunyi dentuman piring dan alat makan lain nya beradu. Membuat Jeno mengernyit kan alis nya bingung.
Bibi Kim tak memasak sarapan pagi ini, 'kan?
Karena sebelumnya, Jeno selalu memberi pesan pada Bibi Kim bahwa ia tak akan pernah makan di rumah. Kecuali, itu masakan yang Jaemin buat.
Memang, Jaemin bisa memasak?
Ya.. Terakhir yang Jeno tau, Jaemin hanya bisa membuat telur rebus. Itu pun, Jeno harus siaga di sebelah Jaemin.
Jeno tak ingin adik nya terluka karena goresan pisau atau panas nya api kompor.
Haha. Mengapa Jeno merasa kesal di saat ia tahu bahwa Jaemin tak ada bersama nya?
Di tambah. Mimpi buruk nya semalam masih terngiang-ngiang di kepala. Membuat pria yang - hampir berkepala tiga itu memijat pelipis nya.
Ia hampir berkeriput hanya karena Jaemin yang tak ada kabar selama si kecil melaksanakan Terapi mental di Thailand.
Lee Jeno
Nana-ya, Jeno rin -
"aku di belakang mu, kak"
3
Mengerjapkan mata perlahan. Jeno tersenyum manis. Sangat manis hingga Jaemin salah tingkah karena nya.
Jeno terkekeh melihat ekspresi Jaemin yang terkesan 'malu-malu'. Terbukti dari wajah nya yang memerah dan terus menunduk.
Aih, Senyuman Jeno memang memikat hati.
Jaemin yang saat ini sedang bersandar di bahu lebar Jeno pun mengangguk pelan. Ya.. Kalau di tanya "kau baik?" maka Jaemin akan menjawab 'tidak!' karena sesungguhnya, tiga tahun terlewat kan tak ada perubahan yang signifikan menurut Jaemin sendiri.
Lee Jeno
Ya ampun, na.. Kamu bandel banget.
Lee Jeno
Ngapain ngumpet ngumpet buat pulang ke Korea?
Lee Jeno
Kalau memang nana ga betah di sana, nana 'kan bisa bilang Jeno.
Lee Jeno
Nanti nya, Jeno bakal jemput nana ke sana.
Jaemin tersenyum simpul di saat ia mendengar nada khawatir yang Jeno ucap kan. Awalnya, ia kira, Jeno melupakan kenangan beberapa tahun lalu. Ternyata tidak. Jeno masih mengingat nya.
`kalo mau ke minimarket itu bilang. Jangan diam diam pergi sendiri. 'Kan ada Jeno. Nanti, Jeno yang nemenin nana beli makanan ringan di Minimarket deket rumah`.
Jung Jaemin
kejut-an, kaka!
Jeno tersenyum di kala Jaemin berbicara seperti itu ia merangkul Jaemin yang sedari tadi mengoceh. Namun otak nya sedang berpikir keras tentang alur cerita di film yang mereka tonton sekarang.
Lee Jeno
Hari ini mau jalan jalan, gak?
Jaemin menatap Jeno dengan tatapan sedih nya. Membuat Jeno gelagapan. Karena ya.. Mengapa Jaemin tiba-tiba saja merasa sedih seperti itu?
Jung Jaemin
'Mpus.. Ujian, kaka..
Jeno mencerna ucapan Jaemin. Namun tak lama, ia mengangguk pelan.
Aah, Jaemin-Nya sedang berada di masa kuliah nya. Sebab itu, si kecil menolak acara yang - seketika ia susun dalam waktu sepuluh menit.
Lee Jeno
Yaudah, nana siap siap buat ke kampus. Nanti kak Jeno yang antar, okay?
Jaemin tak memberikan jawaban apapun. Ia langsung berlari menuju kamar nya lalu mempersiapkan semua nya.
Hari ini tak boleh malas sekolah. Karena kak Jeno yang mengantar! Itu pikir nya sebelum mempersiapkan segala kebutuhan.
chesta.
Terkadang, saya berpikir, "mengapa seorang yang istimewa tak pernah bisa merasakan arti 'istimewa' itu?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!