NovelToon NovelToon

My Ketos My Lady

prolog

... karya pertamaku semoga suka makasih yang udah mampir jangan lupa like komen dan votenya...

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di SMAN 1 Jakarta setelah libur panjang semester kemarin. Banyak siswa yang buru-buru pergi ke sekolah karena takut telat. Kalian taulah kebiasaan siswa kalo awal masuk setelah libur panjang yang biasanya harus bangun siang kini harus bangun pagi pasti males banget.

Salah satunya gadis yang tengah melakukan sarapan pagi bersama orang tuanya.

"Vanya jangan buru-buru sayang makannya nanti tersedak."ujar mama vanya

"Iya ma, Vanya buru-buru takut telat soalnya udah jam segini."jawab Vanya sambil melihat arloji yang ada di tangannya yang menunjukkan jam 06.30. Ya dia adalah Vanya, Vanya Fairosa Wijaya dia sekolah di SMAN 1 Jakarta. Vanya juga menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahnya.

"Ma,pa Vanya berangkat dulu ya assalamualaikum."sambil mencium pipi dan punggung tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikum salam hati-hati sayang jangan ngebut bawa mobilnya belajar yang bener supaya bisa dapat rangking pertama ingat kamu jangan bikin malu papa sama mama."jawab papa Wijaya sedangkan mama vani hanya menyimak saja.

Ya begitulah sifat papa Wijaya yang Vanya gak suka beliau selalu saja memaksa Vanya supaya belajar terus menerus karena Vanya anak satu-satunya yang bakal mewarisi perusahaan Wijaya grup jadi dia berharap agar Vanya pintar. Sebenarnya Vanya gak suka di paksa-paksa begitu karena sifat Vanya yang keras kepala dan gak suka dipaksa tapi mau bagaimana lagi dia harus menuruti kemauan kedua orang tuanya karena suatu hal yang mengharuskannya mengikuti kemauan kedua orang tuanya.

Vanya pun keluar dari rumah tanpa mendengarkan omongan papanya karena dia sudah muak mendengarkan itu semua inilah yang bikin dia gak nyaman berada di rumahnya bila ada kedua orang tuanya setiap hari pasti nyuruh Vanya belajar belajar dan belajar. ya meskipun gak belajar Vanya juga anaknya pintar. Dia berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumahnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit waktu yang singkat untuk pergi ke sekolah yang biasanya menempuh kurang lebih 30 menit tetapi karena Vanya membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi maka dia hanya memerlukan waktu 15 menit untuk sampai sekolahnya. Banyak sepasang mata yang melihat kedatangannya karena selain jadi ketua OSIS dia juga salah satu wanita tercantik di sekolahnya dan juga memiliki otak yang cerdas itulah yang membuat dia sebagai idola kaum adam.

"Eh itu Vanya datang"kata si A

"Wah mobil Vanya bagus banget"kata si B

"Gw iri deh sama Vanya udah cantik pintar lagi"kata si C

"Halah cantikkan juga gw"ucap cewek yang gak suka sama Vanya

"Hidih pede Lo"jawab si C

"Ya ampun bidadari gw akhirnya datang juga Abang nungguin dari tadi"ucap salah satu cowok yang naksir sama Vanya.

"Emang Vanya mau sama Lo"

Dan itu lah komentar siswa siswi yang melihat kedatangan mobil Vanya.

Setelah turun dari mobil Vanya berjalan menuju kelas untuk menaro tas yang dia bawa tanpa memperdulikan pandangan orang orang disekitar koridor sekolah yang memperhatikannya karena dia sudah biasa akan hal itu. Dan tiba-tiba dari arah belakang...

"VANYA" pangil seseorang yang suaranya tidak asing di telinga Vanya."Vanya tungguin gw."lanjutnya

"Gak usah teriak teriak Sisil telinga gw gak budek"ya yang teriak teriak itu adalah Sisil teman sekaligus salah satu sahabat Vanya.

"Ya lo gw pangil dari tadi di parkiran gk denger."sewot Sisil.

"Emang tadi lo manggil gw."balas Vanya.

"Iyalah dari tadi gw pangil lo."ujar Sisil

"Ya maap. Udah ah gw mau ke kelas naro tas dari pada dengerin ocehan lo pagi pagi bisa budek beneran telinga gw."jawab Vanya sambil melangkahkan kakinya menuju kelasnya.

"Eh Vanya tungguin gw."teriak Sisil sambil mengikuti langkah Vanya menuju kelasnya.

Setelah menaro tasnya Vanya pergi kedepan sekolah tepatnya didepan pintu gerbang masuk sekolah untuk mengecek seragam siswa siswi yang gak rapi dan bila mana ada yang telat bisa dia hukum.

"Eh itu baju kamu rapiin,masak mau sekolah penampilan acak acakan kaya mau malak pedagang di pasar."ucap Vanya pada murid yang baru masuk gerbang yang penampilannya tidak rapi .

"Iya kak."jawab si murid sambil merapikan bajunya.

"Ya udah sana kamu masuk kelas bentar lagi bel bunyi."ucap Vanya yang langsung di laksanakan oleh murid yang baru saja selesai merapikan pakaiannya.

Beberapa saat kemudian bel berbunyi

Kriiiiing....(anggap aja itu bunyi bel)

"Ya udah pak gerbangnya ditutup aja."Vanya berbicara kepada pak satpam yang menjaga gerbang.

"Baik nak Vanya."jawabnya.

Tapi sebelum gerbang tertutup sempurna tiba-tiba terdengar suara berisik dari motor yang melaju memasuki gerbang

Brum Brum Brum...

bagaimana pendapat kalian?

komen dong 😂

makasih yang udah mampir kalo suka di favoritin ya biar gak ketinggalan kalo update lagi😁🙏

part 1

...hai readers masih ada yang mampir kan kalo ada jangan lupa like komen dan votenya...

Brum Brum Brum...

(anggap aja suara motor 😂)

Bunyi berisik dari motor sport keluaran terbaru yang melaju menuju gerbang dengan kecepatan sedang.

Kini motor itu telah berhasil memasuki gerbang dan berhenti di tempat parkir,lalu turunlah sosok cowok yang memakai helm full face yang menutupi kadar ketampanannya.

"VANO" teriak Vanya sambil menghampiri cowok itu.

Ya dia adalah Vano, Giovano Alexander William nama yang keren bukan,sama seperti orangnya.

"Vano lo tau gak sih ini jam berapa."tanya Vanya sambil menahan kesal.

"Lo punya jam kan?"tanya balik Vano sambil melepaskan helm full face nya yang memperlihatkan ketampanan seorang Vano yang membuat cewek cewek klepek-klepek.

"Ya punya lah yakali jaman sekarang masih ada orang yang gk punya jam."jawab Vanya.

"Tuh lo punya jam ngapain nanya gw buang buang waktu gw aja."balas santai Vano sambil mau berjalan meninggalkan parkiran motor.

"Eh lo mau kemana lo itu telat jadi harus di hukum lari lapangan 10 kali putaran kalo gk..."belum selesai Vanya bicara Vano sudah memotongnya.

"Kalo gk apa hmm?"potong Vano sambil menampilkan senyuman yang bikin kaum hawa meleyot kecuali Vanya.

"Kalo gak lo gw laporin ke guru BK."balas Vanya sambil melotot.

"Laporin aja emang lo pikir gw takut gitu."tantang Vano sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Vanya yang masih kesal akan sikap Vano yang seenaknya.

"VANO GW GK MAU TAU YA POKOKNYA LO HARUS LARI KELILING LAPANGAN 10 KALI PUTARAN." teriak Vanya sambil mengejar langkah Vano yang panjang.

Teriakkan Vanya yang tidak dihiraukan oleh Vano membuat Vanya kesal bukan main akhirnya dia melepaskan sebelah sepatunya dan melemparkannya kepada Vano.

Bruk

Bunyi sebuah benda yang bukan lain adalah sepatu Vanya yang mengenai punggung Vano yang membuat Vano berhenti dan membalikkan badannya menghadap Vanya yang ekspresi mukanya memerah karena kesal.

"Lo."kata Vano geram.

"Apa mau marah"balas Vanya "Lo itu ngeselin banget sih udah tau telat masih aja gak mau di hukum."tambah Vanya.

"Lo itu gak ada bosen bosennya apa setiap hari hukum gw. Oh atau jangan jangan lo kangen lagi sama gw kan lo udah lama gak hukum gw karena liburan secara kan gw tampan kek artis Korea yang biasanya di panggil oppa oppa."jawab Vano dengan kepedean tinggat dewanya yang malah membuat Vanya jijik.

"Idih gw kangen sama lo?"jawab Vanya sambil nunjuk muka Vano."Najis,sory ya gak level gw sama lo."tambah Vanya dengan ekspresi seolah olah mau muntah.

"Halah bilang aja sih kalo lo tuh sebenarnya suka sama gw cuma lo gengsi mau ngomong."ucap Vano yang membuat Vanya menunduk untuk mengambil sepatu yang tadi dia buat ngelempar Vano.

"Gw suka sama lo idih Najis amit amit jabang bayi. Pokoknya sekarang lo harus jalani hukuman titik gak pakek koma."ucap Vanya dengan menimpuk nimpuk badan Vano dengan sepatunya yang dia ambil yang membuat Vano teriak teriak.

"Aw aw aw eh lo jangan gila ya gw gk mau lari keliling lapangan."jawab vano sambil menghindari timpukan sepatu dari Vanya dengan berlari menuju kelasnya supaya terbebas dari hukumannya.

"Vano jangan lari lo awas aja lo nanti kalo ketemu gw abisin lo."teriak Vanya pada Vano yang sudah menghilang dibalik pintu kelasnya.

Dan Vanya pun melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan perasaan kesal terhadap Vano.

-

Brak

Suara dari sebuah pintu yang di buka secara kasar oleh seseorang. Dia adalah Vano yang masuki kelasnya dengan setengah berlari karena menghindari timpukan sepatu Vanya tanpa memedulikan didalam ruangan ada gurunya.

"Hai kamu tahu sopan santun apa enggak sih?."omel ibu guru yang mengajar mapel matematika.

"Udah telat masuk kelas tanpa salam, emang kamu kira sekolahan ini punya nenek moyang kamu apa?"tambah ibu guru baru itu kepada Vano.

Dia adalah ibu guru baru yang baru pertama kali mengajar di kelas Vano tanpa tau siapa Vano.

"Lah emang sekolahan ini punya nenek moyang saya."jawab santai Vano sambil berlalu menuju tempat duduknya.

Hahahaha...

suara gelak tawa dari semua murid yang ada di dalam kelas karena jawaban Vano yang membuat ekspresi kaget dari ibu guru itu.

Muka memerah,mata melotot dan mulut menganga itulah ekspresi ibu guru itu yang malu akan jawaban muridnya satu itu yang baru memasuki kelas tanpa sopan santun. Tapi untuk menutupi ekspresi malunya beliau malah menyuruh Vano untuk mengerjakan soal di papan tulis yang tanpa dia tau itu malah akan membuat dia malu.

"Siapa lah nama kamu ibu gak mau tau karena kamu sudah terlambat memasuki kelas sekarang kamu kerjakan soal di papan tulis."tantang ibu guru terhadap Vano.

"Emang kalo saya mau mengerjakan soal yang ibu kasih saya bakal dapat apa?"jawab santai Vano sambil menampilkan ekspresi senyum smirknya.

"Kalo kamu bisa mengerjakan soal di depan ini saya bakal turutin kemauan kamu."jawab ibu guru tanpa memikirkan resikonya karena dia mengira Vano adalah murid yang bodoh.

"Oke setuju."sambil melangkahkan kakinya kedepan.

"Hahahaha Vano di lawan."ucap lirih teman Vano yang bernama Rangga kepada teman di sebelahnya.

"Udah kita liat aja apa yang bakal di lakuin Vano setelah ini."jawab teman yang di ajak bicara yang bernama Galang.

Setelah 5 menit mengerjakan soal di papan tulis akhirnya selesai.

"Udah."ucap singkat Vano yang membuat ibu guru melihat jawaban Vano.

Dan betapa terkejutnya dia saat menyadari jawaban Vano benar semua tanpa ada kesalahan malah jawaban Vano lebih terperinci dan gampang di mengerti.

Dia bingung siapa sebenarnya muridnya ini karena soal yang dia berikan itu soal yang paling sulit dan belum di ajarkan di kelas ini tapi kenapa Vano bisa.

"Gimana buk benarkah jawaban saya."sambil menaik turunkan alisnya.

"B-benar."jawab ibu guru itu gagap."B-ba gimana bisa, siapa sebenarnya kamu."tambahnya sambil memandang muka Vano.

"Oh ibu mau kenalan sama saya."sambil mengulurkan tangannya yang disambut ibu guru.

"Kenalin nama saya Giovano Alexander William biasa di panggil Vano anak papa William orang terkaya nomor satu di Indonesia sekaligus pemilik sekolahan ini."ucap songgong Vano seperti berbicara pada temennya.

(emang bener ya Vano gak punya sopan santun wkwkwk sultan mah bebas 😂)

Semua murid hanya diam sambil menahan tawa karena mereka sudah mengetahui siapa Vano sebenarnya.

"Karena jawaban saya benar jadi ibu harus menempati ucapan ibu tadi."belum selesai keterjutan atas pengenalan Vano tadi sekarang dia ditagih atas ucapannya tadi yang mau gak mau harus dilakukan.

"emang mau kamu apa?"tanya ibu guru itu.

"Gampang sih gak sulit sulit amat. Saya minta sekarang kosongkan jam pelajaran sekaligus ibu berhenti mengajar disini. Gimana mudah kan.''tantang Vano santai.

"B-baik saya akan berhenti mengajar disini."jawab ibu guru sambil membereskan barang barangnya dan berlalu meninggalkan kelas yang membuat sorak heboh para murid.

"Yeee ...." ucap heboh semua murid yang ada di dalam kelas.

"Akhirnya jamkos juga."ucap salah satu murid cowok.

"Bener juga bosen pelajaran matematika mulu."jawab teman satu bangku nya.

Dan akhirnya para murid berhamburan keluar kelas ada yang menuju kantin dan tempat lainnya tapi ada juga yang tetap stay di dalam kelas. Vano jangan kalian tanyakan sudah pasti dia keluar kelas menuju basecamp gengnya yang terletak di rooftop sekolah yang sudah dia dan teman-temannya desain senyaman mungkin.

-

Sementara di lain tempat tepatnya di kelas Vanya dia baru saja memasuki kelas dengan mulut yang komat kamit kayak baca mantra.

"Eh Van Lo kenapa sih baru masuk kelas ekspresi muka lo dah gitu.mana mulut lo komat kamit lagi kayak mbah dukun baca mantra."tanya Sonya salah satu teman Vanya. Ya Vanya memiliki 2 sahabat yang setia disini Sonya dan Sisil.

"Gw itu kesel banget sama si Vano masak dari dulu gak pernah berubah selalu telat, udah telat gak mau dihukum lagi."jawab Vanya sambil kesel.

"Vanya, Sonya kenapa kalian berisik mau bapak hukum kalian."tegur bapak guru yang mengajar dikelasnya.

"iya pak maaf."jawab serentak mereka sambil melirik Sisil yang menjulurkan lidahnya kearah mereka seolah mengejek.

"wleek lagian kalian ngibah gak ajak ajak gw kena semprot pak botak kan."ucap lirih Sisil yang hanya di dengan Sonya dan Vanya sambil menjulurkan lidahnya dan yang hanya mendapatkan respon lirikan mata oleh temannya.

"Udan kita kembali kepalajaran.kalian buka buku paket halaman 172."suruh bapak guru yang langsung dilaksanakan oleh semua murid.

Setelah waktu istirahat tiba akhirnya mereka meninggalkan kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan dan memesan makanan kesukaan mereka. Di saat mereka lagi makan tiba tiba suara gadung dari semua murid yang ada di kantin terutama para cewek yang membuat mereka bertiga Vanya, Sonya dan Sisil mengalihkan pandangannya dari makanan kearah pintu masuk.

Tak

Tak

Tak

...

maaf bila ada typo:)

...terimakasih buat readers yang masih stay membaca cerita ini.maaf bila ceritanya aneh karena ini yang ada dipikiran author 😂...

...jangan lupa di favoritin juga like komen dan votenya supaya author makin semangat menulis nya.......

part 2

...Hai readers yang masih setia membaca cerita aku. masih semangat kan bacanya jangan lupa like komen dan votenya ya...

Tak

Tak

Tak

Suara langkah beberapa sepatu yang menuju kearah pintu masuk kantin yang membuat semua orang di kantin heboh terutama kaum hawa.Mereka adalah Vano and the geng.

Siapa sih cewek yang gak kenal sama Vano orangnya tampan, pintar, anak orang kaya ketua geng motor house leader. geng motor ternama yang menjadi penguasa jalanan daerah kota tersebut.

Disebelah kanan Vano ada Galang sahabat sekaligus temen curhat Vano dari kecil, mereka bersahabat karena kedua orang tuanya sama sama pengusaha. Dia bisa di bilang playboynya kelas karena sering gonta-ganti pasangan, tapi dia paling setia di saat temennya membutuhkan sesuatu. Sedangkan disebelah kiri Vano ada Rangga sahabat Vano mulai dari kelas tiga SMP. Rangga memiliki otak yang bod*h sifatnya juga setengah tol*l.

"Ya ampun Vano ganteng banget."ucap salah satu cabe yang bernama Cyndi. Dia adalah cabe cabeannya sekolah beserta kedua temennya.

"Galang juga gk kalah ganteng."ucap salah satu teman Cyndi yang bernama Kia sambil menggigit jarinya karena melihat ketampanan Galang.

"Ya ampun Rangga manis banget sih meskipun mukanya gak putih putih banget tapi dia manis banget."ucap salah satu temen Cyndi yang bernama Tasya yang memiliki otaknya pas Pasan.

Vano and the geng berjalan dengan santai memasuki kantin. Saat mereka berjalan menuju tempat yang kosong tiba-tiba pandangan Vano teralihkan kearah Vanya dan disaat bersamaan Vanya juga menatap Vano. Pandangan mereka bertemu yang membuat Vano mengeluarkan senyuman smirknya dia segera berjalan kearah Vanya yang langsung diikuti oleh teman-temannya.

"Eh Van Vano nyamperin lo tuh"kata Sonya yang di tanggapi dengan daheman oleh Vanya.

"hmm"

"Hai cantik." sapa Rangga kepada Vanya Sonya dan Sisil.

"Apa."jawab Sonya sambil mengeluarkan mode galaknya.

"Cantik sih tapi galak."sahut Galang.

"Gw galak aja cantik apalagi engak jantungan lo."balas judes Sonya.

"Idih pede bener lo."

"Iyalah seorang Sonya harus pede."Jawab Sonya sambil mengibaskan rambutnya.

Pertengkaran mereka trus berlanjut, sedangkan Rangga cuma memperhatikan mereka. Sisil jangan ditanya kemana dia, yang pasti Sisil lagi menikmati makanannya karena kalo di depannya ada makanan dia gak bakalan menghiraukan keadaan disekitarnya.

Sementara Vanya tengah memakan makanannya dengan Vano yang memperlihatkannya.

"Enak hmm?"tanya Vano pada Vanya karena sedari tadi keberadaannya yang tidak dihiraukan oleh Vanya.

"Menurut Lo?"jawab judes Vanya yang tidak mendapatkan jawaban dari Vano.

"Eh lo tau gak kemaren tuh gw jalan jalan sama adek gw, trus adek gw kebelet buang air besar, ya udah gw anterin ke WC umum yang ada di pom bensin. Lo tau gk adek gw waktu beol gimana?"cerita Rangga kepada mereka yang lagi asik dengan aktivitas mereka masing-masing Vanya lagi makan, Vano si es kutub yang diam aja, Sonya dan Rangga yang lagi ribut, Sisil yang dari tadi asik makan.

"eek nya tuh cair gk padat gitu trus dia tuh nangis karena perutnya sakit saking parahnya kalo nangis sampai keluar ingusnya yang warna ijo ketal lagi trus sampai masuk ke mulut nya tru..."belum selesai Rangga cerita dia dikagetkan dengan suara yang sangat menyakitkan telinga.

"RANGGA."teriak Vanya dan Sisil yang sedari tadi makan,tapi sekarang selera makan mereka hilang karena merasa jijik setelah mendengar cerita Rangga.

Teriakkan Vanya dan Sisil yang keras membuat mereka mendapat tatapan aneh dari beberapa siswa yang ada di kantin tak terkecuali si cabe sekolah.juga membuat Sonya dan Galang berhenti ribut sedangkan Vano hanya menutup telinganya.

"Eh apa an sih kalian sakit nih kuping gw denger teriak lo pada."ucap Rangga.

"Lo tuh gak liat orang lagi makan apa hah?"

"tau tuh orang lagi enak makan makan situ malah cerita jorok kek gitu."tambah Sisil yang setuju dengan omongan Vanya.

"Ya maap gw kan gak tahu "

"mangkanya lo tuh kalo mau cerita lihat lihat tempat jangan cerita jorok di depan orang yang lagi makan."jelas Vanya yang sebal karena selera makannya hilang.

sementara dimeja lain tepatnya di meja makan Cyndi and geng mereka iri terhadap Vanya and geng karena bisa deket dengan Vano.

"Apaan sih si Vanya, kegatelan banget sama Vano padahalkan Vano tuh cowok gw."ucap Cyndi pede.

"Iya apa lagi tuh si Sonya yang sok cantik, cantikan juga gw kemana mana."ucap Kia

"Bagaimana kalo kita samperin mereka kita lakban mereka."ucap Tasya.

"hah lakban, maksud lo?"jawab kia yang gak ngerti sama omongan Tasya.

"Itu loh yang nyamperin orang trus kita marah marahin."jelas Tasya.

"Labrak dodol bukan lakban, lakban tuh buat nutupin mulut lo supaya diam gak banyak omong "jawab kesal Cyndi ketemannya yang satu ini yang tololnya gak ada habisnya.

"ya udah ayo kita samperin mereka."ajak Cyndi kepada teman-temannya.

"Heh kalian jadi cewek jangan gatel deh sama cowok."kata Cyndi kepada Vanya.

"kita gatel sama cowok gak salah tuh."balas Sonya.

"tau tuh."timpal Sisil.

"Ya kalian lah, kalian kan udah gangguin cowok kita. Iya gak beb."jawab Kia sambil merangkul tangan Galang.

"Idih siapa juga yang mau jadi cowok lo gw mah ogah."balas Galang sambil melepaskan tangannya dari rangkulan Kia.

sementara Vanya hanya diam memperhatikan mereka dengan santai sambil melipat tangannya di dada.

sedangkan Vano dari tadi risih karena Cyndi yang terus menempel kepadanya dan berusaha melepaskannya.

"Beb nanti habis pulang sekolah kita nonton yuk."ajak Cyndi kepada Vano sambil terus mempererat rangkulan tangannya terhadap Vano yang berusaha untuk melepaskannya.

"Apaan sih lo beb beb aja lo kira gw bebek."

"Ini lagi tangannya ngapain ngerangkul lepasin gak."ucap Vano dengan nada membentak.

"Ih beb kamu kok kasar gitu sih sama aku pasti ini gara gara lo kan."tuduh Cyndi kepada Vanya

"Udah bicaranya gw mau ke kelas."jawab santai Vanya sambil berlalu meninggalkan kantin yang di ikuti oleh teman-temannya.

"APAAN SIH LO."bentak Vano kepada Cyndi sambil menghempaskan tangan Cyndi dan berlalu meninggalkan mereka.

"Cih jadi cewek ganjen banget."ucap Rangga yang dari tadi diam memperhatikan drama di depannya.

"Ganjen itukan tumbuhan yang dilarang itu dikonsumsi."ucap Tasya

"Ya ampun teman aku pinter banget sih."jawab Kia sambil mengelus rambut Tasya.

"Itu g*nja Tasya."tambah Kia lirih.

Sementara Cyndi yang mendapat bentakan dari Vano membuatnya tidak terima dan menyalahkan Vanya.

"Vanya lo liat aja nanti kalo pulang sekolah gw kerjain lo."dalam hati Cyndi berkata.

Dan mereka pun ikut meninggalkan kantin untuk masuk ke kelas karena sudah waktunya masuk.

-

Waktu sekolah pun selesai sekarang mereka pergi meninggalkan sekolah dengan mengendarai kendaraan masing masing.

Vanya yang membawa mobil pun masuk ke dalam mobilnya dan menghidupkannya tapi saat dia akan menjalankan mobilnya dia merasa ada yang aneh dengan mobilnya yang membuatnya mematikan mobilnya dan turun untuk mengecek apa yang terjadi.

"Sial kenapa ban mobil bisa kempes sih perasaan tadi pagi gak kenapa kenapa."keluh Vanya yang mengetahui bahwa ban mobilnya kempes.

"Hhhhhhh kenapa mobil lo bannya kempes ya."

"Aduh kasian."

"Salah siapa jadi cewek kok gatel banget."

ucap Cyndi and geng dari dalam mobilnya.

"Pasti kalian kan yang ngelakuin ini semua."tuduh Vanya pada mereka.

"Kalo iya kenapa mau marah."

"Tapi kita udah gak ada waktu."

"bye kita duluan."

"Dada.."

"Hahahaha..."

ejek mereka sambil tertawa dari dalam mobil dan berlalu meninggalkan Vanya.

"S*alan mereka."

"Aduh gimana nih pulangnya mana di rumah lagi ada papa lagi."

keluh Vanya yang bingung harus pulang naik apa karena teman-temannya juga sudah pada pulang.

Akhirnya Vanya memutuskan untuk keluar dari sekolah sambil menelfon sopir yang ada di rumahnya.

"Halo mang."

"Iya non Vanya ada yang bisa ujang bantu."

Supir Vanya itu bernama Ujang.

"Mang Ujang bisa gak jemput Vanya di sekolah karena mobil Vanya bannya kempes."

"Aduh gimana ya non ini mang Ujang lagi ada di pasar nganterin bibi belanja."

"Oh ya udah deh mang gak papa Vanya naik taksi aja."

"Ya udah kalo gitu non Vanya hati hati ya maaf mang Ujang gk bisa jemput."

"iya mang gak papa ya udah kalo gitu Vanya tutup telepon nya, Assalamualaikum."

"Waalaikum salam non."

Vanya pun berjalan menuju halte bus terdekat untuk memudahkannya mencari taksi sambil berteduh di tengah terik matahari.

Panas matahari yang terik siang ini membuat Vanya mengeluarkan keringat yang bercucuran di pelipisnya.

"Aduh panas banget."keluh Vanya sambil menyeka keringatnya yang bercucuran.

Ditengah tengah Vanya yang menunggu taksi yang membuat tubuhnya kepanasan tiba-tiba ada motor yang berhenti didepannya.

"Lagi nungguin apa neng."suara seseorang yang berhasil menghentikan kegiatan Vanya.

Vanya pun menengok kearah orang yang berbicara tersebut...

....

...***Hai readers yang masih setia membaca ceritaku 😁....

...pasti kalian bilang garing banget ya....

...jangan lupa like komen dan votenya ya supaya aku semangat menulisnya***....

...maaf typo bertebaran dimana-mana 🙏😁...

follow Ig aku ya: @adhilla_021

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!