NovelToon NovelToon

Perjalanan Cinta

episode 01

Maya Andira adalah seorang gadis berusia 18 tahun, dia seorang gadis cantik terkenal pintar dan ceria, maya baru saja lulus Sekolah menengah atas.

Karena keterbatasan ekonomi dia tidak mau melanjutkan sekolah,

kehidupan sehari-hari yang dia jalani sama seperti gadis lain, tapi keadaan keluarganya kurang harmonis. Kedua orang tuanya selalu bertengkar karena masalah ekonomi.

Pagi ini maya sudah berkutat di dapur, memasak sarapan untuk kedua orang tuanya, sudah jadi kebiasaan nya setiap pagi karena dia belum memiliki pekerjaan.

" Selamat pagi ibu, ayah" sapa maya saat melihat orang tuanya menuruni tangga.

" Pagi sayang" balas ibunya sambil tersenyum.

Sementara ayahnya tak menjawab sapaan maya tapi malah langsung duduk di kursi meja makan, tak mau ambil hati maya pun segera menghidangkan nasi goreng buatannya di bantu ibunya.

Setelah selesai sarapan ayahnya beranjak berdiri hendak pergi bekerja, maya menghampirinya lalu mencium punggung tangan ayahnya lembut. maya bersama ibunya mengantar kepergian ayahnya hingga depan pintu.

"Aku pergi" ucap ayahnya

"Hati-hati" jawab ibunya

Ayah pun hanya mengangguk dan berlalu dari hadapan mereka.

" Yang sabar yah" ucap ibunya sendu.

" Tidak apa-apa bu, aku yakin suatu saat ayah akan menyayangiku" Jawab maya tersenyum.

Sebenarnya sikap ayahnya sangat dingin pada maya, entah kenapa dia seperti tidak menyukainya. Ayahnya bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah pabrik, gajinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan cicilan perumahan yang cukup nyaman untuk mereka.

Maya pun bergegas ke kamar untuk menyiapkan berkas-berkas lamaran kerja, pagi ini dia ingin mencoba peruntungan dengan melamar kerja di sebuah perusahaan.

" May kamu jadi ke perusahaan tempat kakak mu bekerja?" tanya ibu seraya menghampiri.

" Iya Bu, doa kan saja semoga aku bisa di terima bekerja nanti" ucap maya

" Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk mu" ucap ibunya.

Setelahnya maya pamit pergi, dia pun bergegas naik taksi yang di pesannya lewat sebuah aplikasi.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 25 menit, maya sampai di depan perusahaan. Ternyata Haidar telah menunggu nya di depan pintu, maya lekas turun dari taxi setelah membayar tentunya.

" Akhirnya sampai juga" ucap haidar seraya menghampiri maya

" Kakak sudah lama menunggu?" tanya maya.

" Lumayan, untuk menghabiskan secangkir kopi" kelakarnya.

Mereka pun berjalan beriringan masuk ke ruang interview, setelahnya Haidar pergi meninggalkan maya karena dia harus segera bekerja, jadwal kerja di perusahaan mulai pukul 08.00 sampai 15.00 sore.

Setelah melalui berbagai pertanyaan, maya pun di suruh menunggu. Dan untuk menghilangkan bosan maya pun mengirim pesan pada haidar. Maya merogoh ponsel di dalam tas lalu mulai mengetik sebuah pesan.

" Sudah selesai kak? " isi pesan yang maya kirim.

" Syukurlah, bagaimana hasilnya? "

" Ini sedang menunggu pengumuman".

" Semoga berhasil" balas haidar

" Terimakasih kak"

Maya simpan kembali ponsel nya kedalam tas, dan mulai berbaur dengan peserta lain nya.

Sebenarnya maya dan haidar jarang bertemu, karena setelah beranjak dewasa haidar memilih tinggal di rumah neneknya tapi walau pun begitu mereka sangat dekat. Jika mereka berdua jalan bersama banyak yang mengira mereka sepasang kekasih.

Kedekatan mereka memang terjalin sedari kecil, saat ibu dan ayahnya menikah maya baru berusia sekitar 3 tahun dan haidar berusia 8 tahun. Perbedaan usia mereka sekitar 5 tahun, haidar jadi sosok kakak yang baik dan penyayang. Berbanding terbalik dengan ayahnya yang samasekali tidak peduli pada maya.

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya maya di panggil dan betapa senang nya dia bisa lolos seleksi. Besok dia sudah mulai bekerja, walau hanya bekerja sebagai OG tapi maya tetap bersyukur.

Bersyukur adalah kunci ketenangan dalam hidup....

bersambung...

episode 02

Keesokan harinya maya bangun lebih awal karena sebelum bekerja dia ingin menyiapkan sarapan untuk keluarganya, walau sekarang dia bekerja. Kebiasaan itu tak bisa dia hilangkan.

Setelah selesai berkutat di dapur selama setengah jam, akhirnya sarapan yang di buatnya selesai. Dia bergegas ke kamar dan berganti pakaian, saat dia turun ke bawah di lihatnya ibu dan ayahnya sudah duduk di meja makan. Dan sarapan yang dia buat sudah di tata rapih oleh ibunya.

" Mas bagaimana jika maya berangkat dengan mu?" tanya ibunya.

" Tidak usah bu, tempat kerja ku lumayan jauh dan ayah bisa kesiangan jika mengantarku terlebih dahulu" Tolak maya.

" Benar yang di katakan anakmu, aku bisa terlambat jika mengantar nya dulu" Jawab ayahnya.

" Ya sudah" ibunya terlihat menghela napas.

Begitu lah sifat ayahnya kepada maya, tapi maya tetap bersyukur di balik sifat dingin ayahnya. masih ada sedikit rasa perduli dan mau merawatnya.

Setelah 25 menit menempuh perjalanan yang sedikit macet, maya pun sampai di perusahaan. Dia bergegas ke toilet dan mengganti baju dengan pakaian seragam yang di berikan kantor lalu mulai bekerja.

Tak terasa waktu beranjak siang, ternyata sudah waktunya istirahat. Maya pun bergegas ke kantin untuk makan siang, saat sampai di lobby dia bertemu dengan haidar. sepertinya dia juga ingin makan siang.

" Mau makan siang bersama?" tanya haidar

" Boleh" Jawab maya, mereka pun melenggang pergi menuju kantin.

Saat sampai di kantin banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, membuat maya merasa risih.

"Kak kenapa mereka menatap kita? " tanya maya penasaran seraya berjalan menuju meja.

" Mungkin karena mereka iri denganku" imbuhnya sambil menarik kursi untuk maya.

" Iri kenapa?" tanya maya heran.

" Karena ada bidadari cantik di sampingku" goda haidar

Maya pun hanya tersenyum menanggapi ucapan kakaknya, tak lama pesanan mereka pun datang. Mereka makan sambil diselingi beberapa obrolan.

Selesai makan maya segera pamit untuk kembali bekerja.

"Ka aku duluan yah" pamit maya.

" Makanan mu sudah habis?" tanya haidar

" Sudah"

" Nanti kakak antar kamu pulang yah"

" Tidak usah kak, aku tidak ingin merepotkan. Lagi pula rumah kita berlawanan arah kan" tolak maya halus.

" Tidak repot sama sekali, kakak sekalian berkunjung. Sudah lama kakak tidak berjumpa dengan ibu"

" Baiklah" Jawab maya pasrah.

Sebenarnya maya senang Haidar ingin mengantarnya pulang, tapi dia merasa tak enak takut merepotkannya. Pasalnya rumah mereka tidak satu arah dan jaraknya pun lumayan jauh.

Bagi haidar Ini adalah hari yang menyenangkan dalam hidupnya karena mulai hari ini dia bisa bertemu setiap hari dengan adik kecilnya, entah kenapa ada perasaan yang berbeda saat dia bersama maya.

Dia mengawali pagi ini dengan senyuman, disapanya seluruh penghuni rumah dengan senyum yang tak pernah surut dari wajahnya. Nampak semua orang memandang aneh kepadanya tapi tak dia hiraukan, dia ingin segera berjumpa dengan adik kecil nya di kantor.

Dengan semangat dia mengendarai mobilnya, membelah jalanan kota yang selalu di padati kendaraan. Dia berharap sebelum bekerja bisa melihat wajah cantik adiknya.

Tapi sayang setelah beberapa waktu menunggu maya tak kunjung datang, mungkin maya datang lebih awal darinya. Ingin dia hampiri maya ke pantry tapi sudah waktunya masuk kerja. Hingga dia urungkan kembali niatnya dan berharap nanti bisa makan siang bersama.

Bersambung....

Episode 03

Senja menjelang menunjukan waktunya pulang bekerja maya bergegas merapikan peralatan kerja dan segera berganti pakaian. Dia merogoh gawai dan membuka aplikasi hijau.

Tut.. Tut.. Tut..

" Halo".

" Kak aku sudah selesai bekerja".

" Tunggu sebentar di lobby, kakak akan segera menyusul".

" Baiklah" ucap maya menutup Sambungan telepon dan segera berlalu ke lobby kantor.

Di lobby...

" May kamu belum pulang? " sapa seorang wanita yang bernama Diana.

" Belum Di, aku sedang menunggu kakak ku" Jawab maya.

" Kakak?" tanya Diana seraya mengernyitkan alisnya heran.

" Iya, kakak ku juga bekerja disini,hanya saja dia bekerja di bagian lain. Berbeda dengan kita" jelas maya.

" Benarkah? ..." sebelum Diana melanjutkan ucapannya Haidar datang menghampiri mereka.

" Maaf membuatmu lama menunggu" ucap haidar seraya tersenyum.

" Tidak apa-apa kak" Jawab maya tersenyum, sementara Diana hanya melongo melihat interaksi antara mereka berdua.

"Di apa kami tidak mau pulang" tanya maya seraya menepuk pundak diana dan membuyarkan lamunan nya.

" Ah iya, aku hampir lupa. Aku pulang duluan yah, sampai jumpa besok" ucap diana lalu beranjak pergi

" Hati-hati Di" seru maya seraya melambaikan tangan. Dan menatap kepergian diana.

Baru sehari mereka berkenalan, diana adalah orang yang baik dan mudah akrab dengan semua orang. Tidak seperti maya yang tidak mudah menerima kehadiran orang baru, mungkin karena itu juga hanya Haidar orang yang paling dekat dengannya.

Tepukan di pundak membuat maya menoleh.

" Ayo jalan" ajak nya seraya mencubit pipi maya gemas.

" Ayo kak" jawabnya

Akhirnya Haidar bisa bertemu dan mengantarkan gadis kecilnya pulang, tapi tunggu apa masih pantas dia memanggilnya gadis kecil. Gadis itu kini telah tumbuh dewasa dan begitu cantik hingga membuat haidar terikat dan terpesona kepadanya, setiap kali membayangkan nya saja membuat hatinya berdegup kencang.

" Apa kakak akan menginap?" pertanyaan maya membuyarkan lamunan haidar.

"Entah lah,bagaimana nanti saja" jawab haidar Canggung.

Bisa-bisanya haidar membayangkan hal yang tidak-tidak tentang adiknya sendiri.

Setelah sampai di rumah haidar melihat ibunya sedang memasak di dapur, kemudian dia hampiri beliau dan mencium punggung tangannya.

" Selamat sore bu" sapa haidar

" Sore sayang" jawab ibu seraya tersenyum melihat kedatangan haidar.

"Aku merindukan ibu" ucap haidar memeluk ibunya erat, lalu di balas pelukan tak kalah erat nya oleh haidar.

" Aku tak di peluk juga?" tanya maya membuat mereka berdua menoleh dan tertawa.

"Aduh adik kakak yang cantik mau di peluk juga,sini kakak peluk" mereka pun tergelak bersama.

Mereka berdua bertatapan sejenak tiba tiba jantung haidar berdebar dengan kencang, kemudian haidar memalingkan wajah karena tak sanggup menahan debaran jantungnya.

" Sudah sana, kalian bersihkan diri. Setelah itu kita makan bersama" titah ibu

"Siap Bu" jawab mereka serempak

Setelah membersihkan diri maya beranjak pergi ke ruang makan, tapi sebelum menuruni tangga maya sempatkan diri melirik ke kamar tamu. Sepertinya Haidar belum turun, perlahan maya membuka pintu masuk mengendap-endap ingin mengagetkannya.

Maya terus berjalan, mencari ke sekeliling tapi tak menemukan keberadaan haidar. Tiba-tiba seseorang mendekap tubuhnya dari belakang, hingga membuat maya tersentak kaget, maya pun membalik badan dan betapa terkejutnya dia. Ternyata orang yang memeluknya itu haidar.

" Kenapa hem?" tanya haidar

" Kakak membuatku terkejut" Jawab maya

" Lagi pula siapa suruh mengendap-endap - endap begitu"

" Aaa kakak tidak asik, tadinya aku yang ingin mengejutkanmu" ujar maya

" Kamu ini ada- ada saja, Ayo kita turun ke bawah" mereka pun beranjak dan bergandengan tangan menuju ruang tamu.

bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!