NovelToon NovelToon

Just Hold My Hand

#1

Hold 1

Sebuah mobil Lamborghini berwarna army membelah jalanan kota L. Mobil melaju di antara hiruk pikuk ramainya suasana traffic kota yang ramai.

Mobil itu tiba di sebuah perusahaan ternama ER Corp. Tampak seorang lelaki tampan keluar dari mobil mewah tersebut.

Semua mata pegawai memandang dan membungkuk hormat pada sosok lelaki penuh karisma itu.

Ya, Dia adalah Erlando Santiago. Sang Big Boss perusahaan. Pemilik ER Corp.

Erlando merupakan seorang pengusaha sukses yang masih berumur 27 tahun. Usia yang terbilang masih muda untuk seorang pengusaha sukses dengan aset miliaran dolar.

Erlando memulai semua usahanya dari nol. Dia bukan terlahir dari keluarga kaya. Melainkan seorang yatim piatu yang dulunya tinggal di panti asuhan.

Kehidupan kerasnya sejak kecil menempanya menjadi seorang pengusaha sukses seperti sekarang.

Semua juga atas dukungan dari ayah angkatnya yang dia temui ketika masih berusia 15 tahun. Ayah angkat Er adalah seorang ketua mafia di Rusia. Karena melihat kerja keras Er, akhirnya dia diangkat menjadi anak oleh ketua mafia itu. Ini cerita singkatnya. Karena sebenarnya terlalu banyak hal pahit yang telah dilalui Er sampai bisa menjadi seperti sekarang.

Meskipun awalnya Er terjun ke dunia hitam, tapi dia memulai usahanya sendiri dari nol. Ayah angkatnya meninggal 2 tahun lalu. Semua kekayaannya di Rusia dan Amerika serta warisan organisasinya diserahkan semua kepada Er.

Otomatis membuat Er semakin disegani oleh relasi bahkan saingan bisnisnya.

Er mempekerjakan pegawai yang tangguh. Untuk masuk ke perusahaannya harus memiliki skill yang mumpuni dan otak yang cerdas. Perusahaan ER Corp memiliki banyak cabang di penjuru belahan dunia.

Er duduk di kursi kebesarannya. Dia memeriksa dokumen-dokumen pentingnya dan menandatangani berbagai tender yang sudah disepakati dengan para relasinya.

"Apa Mr. Carl masih belum mau bekerja sama dengan kita?" tanya Er pada Max, asisten kepercayaannya.

"Belum, Tuan... Dia pebisnis yang tangguh meskipun level perusahaannya masih di bawah kita," jawab Max.

"Terus usahakan... kita butuh lahannya untuk membangun perusahaan kita yang baru," ucap Er datar.

"Baik, Tuan," jawab Max.

Er sangat teliti dalam bekerja. Hidupnya hanya untuk bekerja dan bekerja. Dia tidak pernah memikirkan masalah wanita. Jika dia suntuk, Er akan pergi ke klub sahabatnya untuk melepaskan penatnya.

Er tidak pernah mencari wanita. Karena wanita akan datang kepadanya dengan sendirinya. Tapi Er tidak sembarangan berhubungan dengan wanita manapun.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Seorang gadis muda berumur 23 tahun berjalan menyusuri lorong kampus. Badannya yang seksi dan pakaian yang fashionable serta wajah cantik penuh riasan membuatnya menjadi pusat perhatian di kampus itu.

Callista Maureen Carl seorang gadis kaya raya yang melanjutkan kuliah S2-nya di salah satu universitas ternama di kota itu.

Callista merupakan anak dari pemilik Carl Company. Seorang pengusaha kaya raya real estate yang cukup berpengaruh di kota itu.

Sejak kecil Cal selalu hidup bergelimangan harta. Dia tidak pernah hidup kekurangan. Hal itu membuatnya suka berfoya-foya dan bersenang-senang dengan teman-temannya.

Meskipun begitu, Cal sebenarnya gadis yang baik. Hanya saja papinya sangat protektif padanya. Sampai-sampai Cal mempunyai 4 bodyguard laki-laki dan perempuan. Dan itulah yang membuat Cal menjadi anak yang sedikit pemberontak dan semaunya sendiri.

Apapun yang dimintanya selalu dikabulkan oleh papinya. Tapi sebenarnya tidak ada interaksi ayah dan anak pada umumnya di antara mereka. Jarak mereka terlalu jauh sejak kematian Mami Cal beberapa tahun yang lalu.

Papi Cal menuruti semua kemauan sang anak hanya karena merasa bersalah atas hal yang terjadi di masa lalu.

**JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤

Follow ig author ya @zarin.violetta**

#2

Callista mempunyai beberapa teman di kampusnya. Tapi semuanya hanya teman fake saja. Karena mereka punya tujuan tertentu berteman dengan Cal.

"Cal ... Bagaimana proposalku? Apakah perusahaan paman Carl menerimaku?" kata lauren, salah satu teman kampus Cal.

Lauren mengajukan magang di perusahaan ayah Cal. Dan dia meminta bantuan Cal agar lolos magang disana.

"Hmmm ... Aku sudah memberikannya pada papiku," jawab Cal santai.

Sebenarnya dia memberikan itu di meja reseposionis perusahaan papinya. Entah apa ynag terjadi dengan proposal itu. Cal tidak terlalu peduli.

"Thanks Cal ... You're the best," kata Lauren dengan girang.

Ya, semunafik itu pertemanan mereka. Tidak ada pertemanan yang tulus diantara orang orang kaya seperti mereka.

"Oiya Cal ... Kau akan magang dimana?" tanya Lauren.

"I don't know," jawab singkat Cal. Karena Cal memang malas untuk mengajukan proposal magangnya ke berbagai perusahaan.

Apalagi Cal benar benar tidak ada pandangan perusahaan mana yang ingin dia jadikan tempat magang. Cal hanya ingin secepatnya menyelesaikan pengumoulan data untuk tugas akhirnya.

"Lauren ... Menurutmu perusahaan mana yang mempunyai aturan paling ketat dan tidak sembarangan orang bisa masuk?" tanya Cal.

"Tentu saja ER Corp. Sangat susah sekali untuk magang disana. Pegawainya sangat serius dan tidak ada kata untuk bermain main," jawab Lauren.

"Tolong buatkan aku proposal magang disana. Kau akan kujamin magang di perusahaan papiku," perintah Cal. Ya, semudah itu Cal menyuruh orang untuk memenuhi keinginannya.

"Really? Oke Cal ... Kau akan menerima proposalnya besok," jawab Lauren dengan hati gembira.

Lauren sangat ingin magang di perusahaan papi Cal karena pria incarannya bekerja disana. Jadi Lauren mengerahkan segala upayanya untuk merayu Cal agar bisa magang disana.

Malam ini Cal berencana pergi ke club. Dia sudah janjian dengan teman temannya untuk berpesta disana. Cal memiliki kehidupan malam yang bebas. Dia merokok dan minum sampai mabuk disana.

Tapi satu hal yang tidak pernah Cal lakukan. Papinya sangat mencegah Cal untuk berhubungan dengan laki laki manapun. Mungkin itu salah satu alasan mengapa sang papi mempekerjakan 4 bodyguard untuk menjaga Cal.

Di usia yang sudah dewasa pun, Cal tidak pernah memiliki kekasih. Ciuman pertama saja belum pernah dia lakukan.

Banyak laki laki yang penasaran dengan Cal. Bagaimana tidak, Cal adalah tipe wanita sempurna dimata para pria. Cal memiliki body bak model. Tinggi, langsing dengan payudara dan bokong yang molek. Riasan tebalnya menambah kesan menggoda pada diri Cal. Dia selalu memakai baju sexy dan suka menjadi pusat perhatian.

Cal sampai di Heavens Club. Sebuah Club kelas atas yang hanya didatangi oleh orang orang kaya raya dan konglomerat.

Seperti biasa Cal didampingi oleh 4 bodyguardnya.

"Cal ... disini!" panggil salah satu teman Cal yang bernama Velice.

Cal duduk di sofa yang sudah dipesannya dan mulai meminum minuman yang sudah disajikan.

Cal turun ke lantai dansa dan berdansa dengan liar bersama teman temannya.

Er tampak baru memasuki Club milik sahabatnya, Lance. Dia langsung naik ke lantai atas tempat VVIP yang sudah disediakan oleh Lance dan teman Er yang lain.

"Halo Bro ..." sapa Lance pada Er.

Er hanya tersenyum singkat dan duduk di sofa bersama teman temannya.

"Er ... Apa rencanamu bulan depan?" tanya Lexy, salah satu teman Er yang duduk disamping Er.

"Ada apa?apa kau ingin memberiku satu helikoptermu?" tanya Er.

#3

Hold 3

Er tampak baru memasuki Club milik sahabatnya, Lance. Dia langsung naik ke lantai atas tempat VVIP yang sudah disediakan oleh Lance dan teman Er yang lain.

"Halo Bro...", sapa Lance pada Er.

Er hanya tersenyum singkat dan duduk di sofa bersama teman-temannya.

"Er.. apa rencanamu bulan depan?", tanya Lexy, salah satu teman Er yang duduk di samping Er.

"Ada apa? Apa kau ingin memberiku satu helikoptermu?", tanya Er.

"Hahahaha... kau bahkan bisa membeli perusahaanku Er, untuk apa aku memberimu helikopterku", jawab Lexy.

"Aku akan mendaki, kau ikut? Sudah lama kita tidak mendaki", lanjut Lexy.

"Menarik.. aku juga sangat merindukan hutan dan pegunungan", jawab Er tertarik.

"Aku akan mencari waktu dan menghubungimu.. siapkan tempat dan fasilitas terbaik Lex", kata Er.

"Sip Bos... I'll do it", ucap Lexy.

"Lance, Brad apa kalian tidak mau ikut?", lanjut Lexy.

"Tidak bisa... Tunanganku mengajakku ke Paris", jawab Lance.

"Aku juga tidak bisa... Ayahku akan pulang dari Amerika... jadi aku harus mempersiapkan perusahaan dengan baik agar aku tidak didepak", kata Brad dengan wajahnya yang selalu menyebalkan.

Semakin malam suasana Club semakin ramai. Lance menyempatkan dirinya turun untuk menyapa para tamu yang dikenalnya.

Cal menjadi pusat perhatian di lantai dansa. Seperti biasa, dia menjadi pemeran utama di setiap pesta yang didatanginya.

"Lex... lihatlah.. Cal semakin hot saja.. apa kau menyerah mendekatinya?", tanya Brad.

"Lihatlah bodyguard di belakangnya... aku tidak mau wajahku hancur karena itu", jawab Lexy.

"Siapa dia?", tanya Er sambil menyesap minumannya.

"Calista.. dia putri tunggal Tuan Carl.. pemilik Carl Company", jawab Brad.

"Jadi dia punya seorang putri?", tanya Er.

"Hmmm.. putri yang tak tersentuh.. lihatlah para bodyguardnya.. kudengar mereka bodyguard terbaik yang dipilih langsung oleh Tuan Carl", kata Lexy.

"Hmm... menarik", kata Er dengan mata memandang tajam ke arah Cal.

Di mata Er, Cal tidak lebih hanya seorang gadis kaya raya yang manja dan sombong. Cal seperti kebanyakan gadis kaya pada umumnya. Suka berfoya-foya dan menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak penting. Dan mereka berlindung di balik kekayaan orang tua mereka yang kaya raya.

Cal pulang ke mansionnya ketika jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

Cal pulang dalam keadaan mabuk. Bodyguardnya yang perempuan membantu Cal masuk ke kamar seperti biasanya.

Cal hanya tinggal sendiri bersama banyak pelayan di mansionnya.

Papinya memilih tinggal di mansion yang lain. Hubungan keduanya memang tidak akur. Dan Papinya memilih untuk menghindari konflik dengan Cal.

Di pagi harinya Cal mengangkat telepon dari Lauren. Lauren memberitahunya bahwa dia sudah menyerahkan proposal Cal ke perusahaan ER Corp. Jadi Cal hanya tinggal menunggu hasilnya saja.

Cal berencana tidak masuk kuliah hari ini karena kepalanya masih terasa pusing akibat mabuk semalam.

Salah satu pelayan masuk ke kamar Cal dan membawakan sarapan dan obat untuk Cal.

"Nona.. ini sarapan dan obat untuk nona", ucap sang pelayan.

"Terima kasih", ucap Cal.

Cal sangat baik pada semua pelayannya. Meskipun di luar Cal tampak seperti orang yang tidak memiliki empati pada siapapun.

Cal memakan sarapannya di balkon kamarnya. Pandangannya menerawang ke hamparan taman dengan rumput hijau yang menyejukkan mata.

Cal teringat Ibunya yang sangat suka berkebun di sana. Dan Cal dengan riang bermain bersama sang ibu di sana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!