CINTA SHAMEERA PRASETYO
Wanita berparas cantik dengan kulit putih serta berat dan tinggi badan yang ideal membuat Ia dikagumi oleh banyak pria.
Yang menarik darinya, Cinta adalah wanita yang mandiri.
Sejak Ia menyelesaikan pendidikan SMA, Ia sudah bekerja sebagai staff kontrak di salah satu bank swasta di kota Malang.
Cinta melanjutkan kuliah S1 nya dengan biaya sendiri hasil dari Ia bekerja.
Hingga setelah dia lulus kuliah, Ia pun menjadi staff tetap dari Bank tersebut karena prestasinya selama bekerja.
Selama ini Cinta menghabiskan waktunya dengan berfokus kuliah dan bekerja saja, sehingga Ia belum pernah mengenal bahkan menghindari hubungan percintaan.
Bagi Cinta, menjalin hubungan percintaan akan mengganggu fokusnya untuk meraih impiannya . Sudah cukup Ia harus mengubur impiannya menjadi seorang fashion designer .
Saat ini Ia akan lebih
berusaha dan berfokus pada impian impiannya yang lain .
JACKSON PUTRA HARYONO
Pria dengan sejuta pesona yang Ia miliki.
Tampan, Kaya, dan dikelilingi wanita. Tiga hal itulah yang bisa menggambarkan seorang Jackson.
Ia memilih untuk tinggal di Bali dan membangun usaha sendiri berupa club malam dan restaurant.
Padahal Ia adalah satu-satunya pewaris Haryono Grup. Perusahaan besar yang berpusat di Jakarta bergerak di bidang perhotelan, restaurant , pusat perbelanjaan, dan masih banyak lagi .
Namun Jackson lebih memilih meninggalkan itu semua karena sifatnya yang tidak suka dengan aturan-aturan yang ada di keluarganya.
Selain itu ada kisah yang ingin Jackson lupakan sehingga Ia lebih memilih untuk menjauh dari orang tua dan kehidupannya yang dulu .
Bagi Jackson sampai saat ini belum ada wanita yang benar-benar menarik perhatiannya . Jadi Ia tak pernah menyalahkan dirinya yang suka bergonta ganti wanita .
Suatu malam di sebuah club di Bali.
" Ngapain Lu ikut ke club kalau ditawarin minum gak mau, diajakin joget juga gak mau " , Rere mengejek Cinta yang sejak pertama kali sampai di club hanya duduk dengan tenang di tempatnya.
" Gue sebenarnya emang gak doyan ke tempat ginian, tapi dari pada Gue bosen di kamar sendirian yah Gue Ikut aja ajakan kalian " , Cinta menjawab sambil terkekeh.
Tanpa mereka sadari , tak jauh dari mereka sepasang mata milik Jackson tengah mengawasi Cinta. Mengamati dengan seksama setiap gerakan yang dilakukan Cinta. Entah mengapa sejak pertama memasuki tempat ini , wanita itu sudah menarik perhatiannya.
" Dit ... Dit.... Adit .... Woyyy Adit...." Jackson memanggil sahabatnya yang duduk di depannya dan tengah sibuk bercumbu dengan seorang wanita yang baru mereka temui.
" Apaan sih Lu, Ganggu kesenangan Gue Aja " gerutu Adit yang merasa aktifitasnya terganggu.
" Lu percaya gak cinta pada pandangan pertama ? " tanya Jackson dengan mimik wajah yang dibuat seserius mungkin .
" Cinta pandangan pertama ? Yang ada Cinta pandangan mesum kalau elu mah . Ha ha ha ha ha " ejek Adit yang memang sangat mengenal kebiasaan mesum sahabatnya itu.
" Gak , gue serius kali ini. Lo liat deh cewek yang duduk di sana " Jackson mengarahkan pandangannya ke Cinta.
Adit mencoba mengikuti arah pandang Jackson. Dilihatnya seorang wanita cantik menggunakan dress yang sangat pas ditubuhnya dengan rambut panjang bergelombang yang tergerai membuatnya terlihat makin cantik.
" Fix Dit... " sambil menepuk nepuk bahu Adit .
" Fix apaan ? " tanya Adit bingung dengan ucapan Jackson.
" Fix Dia milik Gue. Gue jatuh cinta Dit. CINTA PANDANGAN PERTAMA ". Kata Jackson dengan mantap dan penuh keyakinan.
Hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh Cinta.
Pasalnya sebulan yang lalu, Ia mengikuti tes untuk kenaikan jabatan yang diadakan oleh kantornya.
Cinta sangat berharap bisa lulus di tes kali ini, karena dari informasi yang Ia dapatkan jika berhasil lulus maka akan diberikan kesempatan untuk melakukan Observasi Job Training di Jakarta.
Merantau ke kota lain adalah impian Cinta sejak lama.
Cinta memang selama ini sudah mencoba untuk bisa mandiri.
Ia membiayai kuliahnya sendiri dari hasil jerih payahnya bekerja.
Tapi Cinta ingin sekali merasakan dirinya sebagai anak rantau.
Ia ingin merasakan bagaimana rasa rindu kepada orang tua jika berada dirantauan.
Ia ingin merasakan bagaimana mengatur kehidupannya sehari-hari sendiri.
Ia ingin merasakan bagaimana rasa bahagia jika mudik di hari raya.
Aneh memang, tapi begitulah Cinta yang selalu ingin mencoba hal-hal yang baru.
Dengan mulut yang komat-kamit, dengan tangan seperti orang yang terkena tremor,
Ia membuka email masuk dari kantor pusatnya perihal pengumuman hasil tes.
Cinta mengerjap-ngerjapkan matanya, mencoba membaca ulang lagi apa yang tertulis diemail itu.
Dengan suara yang sedikit berbisik karena Ia tidak ingin mengganggu rekannya yang lain, cinta mulai membaca
" Selamat Anda Lulus untuk tes kenaikan jabatan dan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan Observasi Job Training di Kantor Pusat Jakarta ".
" Alhamdulillah, aku lulus " , cinta yang sangat gembira setelah membaca email itupun mengucap syukur atas hasil yang didapatkannya.
Dwi, teman yang satu tim dengan cinta selama ini sempat mendengar apa yang diucapkan Cinta.
" Gimana Cin, kamu lulus ? " Dwi juga penasaran ingin tahu hasilnya.
" Iya Dwi, Alhamdulillah aku Lulus. " jawab Cinta Antusias.
" Wah, Alhamdulillah. Selamat yah Cin . Bakalan jadi Ibu Kabag Nih ", Dwi mengucapkan selamat kepada Cinta sambil memeluknya.
Teman-teman satu divisi Cinta yang juga mendengar kabar bahagia itu, satu persatu datang menghampiri Cinta untuk memberikan selamat.
Sore hari sepulang dari kantor. Cinta sempatkan pergi ke pusat perbelanjaan terdekat untuk membeli beberapa barang yang akan dia bawa ke Jakarta.
Ia mengemudikan mobilnya perlahan saat memasuki pelataran parkir pusat perbelanjaan itu. Tak henti-henti kepalanya menoleh ke kiri ke kanan untuk mencari tempat parkir yang kosong.
Setelah memarkirkan mobilnya dengan aman, Cinta berjalan memasuki pusat perbelanjaan itu.
Tujuan utama Cinta adalah Ia ingin membeli koper dengan ukuran besar jadi Ia hanya membawa barang-barangnya dalam 1 koper saja.
Namun begitulah seorang Cinta, setelah tujuan utama terpenuhi, tiba-tiba saja tujuan kedua ketiga dan seterusnya muncul begitu saja .
Alhasil setelah tiga jam berputar-putar seorang diri di mall tersebut. Cinta telah mendapatkan semua barang yang Ia inginkan.
Cintapun bergegas melajukan mobil untuk pulang menuju rumahnya .
Sesampainya di rumah , Cinta disambut oleh Bundanya yang langsung membuka pintu saat mendengar suara mobil Cinta memasuki halaman rumah.
" Astaga Nduk.... apa aja yang kamu beli itu Nduk ? " bundanya bertanya karena bingung Cinta pulang membawa beberapa paper bag.
" Ini juga Nduk... ngapain pake beli koper gede segala ? emang kamu mau minggat nduk " bundanya makin penasaran.
" kasi tahu gak yah.... ha ha ha " Cinta malah balas menggoda Bundanya.
" Bentar yah Bun, aku izin bersih-bersih badan dulu ama ganti baju. Setelah itu aku ceritain ke Bunda sama Ayah yah. Aku juga sekalian mau pamit " , jelas Cinta.
" Ya udah cepetan sana mandi, Bunda dan ayah nungguin kamu di ruang tv yah nduk ", perintah Bundanya.
" hmm. Pamit ? emangnya si Cinta mau kemana? " tanya Bundanya dalam hati sambil berlalu menuju ruang TV.
Setelah beres dengan ritual mandi, kini Cinta telah berganti pakaian menggunakan piyama berbahan satin kegemarannya.
Kini Cinta telah bergabung bersama Ayah, Bunda, Kakak perempuannya , dan juga ponakan perempuannya.
Mereka semua memang saat ini menantikan penjelasan Cinta, apalagi setelah Ibu memberitahukan perkataan Cinta soal Pamit.
" Kok rasa rasanya Cinta seperti akan disidang ", Cinta berargumen sendiri dalam hatinya.
" Ayo Nduk duduk sini, jelasin sama Ayah, Bunda , dan Mbak mu ini... " Bunda akhirnya yang pertama buka suara.
Akhirnya Cinta menghela napas panjang,
" Ayah , Bunda, Mbak , Cinta mohon izin, mau pamit untuk rantau ke Jakarta ".
" Alhamdulillah, Cinta dapat promosi jabatan dari kantor. Tapi sebelum itu harus pelatihan dulu selama minimal satu tahun di kantor pusat Jakarta ", lanjut Cinta menjelaskan.
" Tekad kamu udah bulat ? emang kamu juga pingin toh Nduk ? " tanya Bunda meyakinkan Cinta kembali.
" Kalau Ayah terserah kamu aja Nduk. Kamu udah dewasa. Ayah yakin disana kamu bisa jaga diri kamu sendiri. Ayah mendukung apapun yang bisa buat kamu bahagia Nduk. "
" Tapi ingatlah, bahagia bukan hanya soal materi yah Nduk, tapi kenyamanan hati Mu Nak " Ayah memberikan nasihat pada Cinta.
Mendengar perkataan Ayahnya? Cinta lantas memeluk kedua orang yang mereka sangat sayangi. Kedua Orang yang merupakan Cinta Pertama baginya.
" Makasih Ayah, Bunda, Mbak. Cinta janji akan jaga diri dan gak akan kecewain kalian "
Setelah mengobrol sebentar bersama keluarganya Cinta pamit untuk masuk duluan ke kamarnya.
" Cinta masuk kamar duluan yah, udah Ngantuk. Tadi di kantor banyak banget kerjaan yang deadline " ucap Cinta kemudian berlalu menuju kamarnya setelah mendapatkan anggukan dari Bundanya.
Di kamar Cinta merebahkan diri di ranjangnya.
Ia mengingat ingat lagi perjuangannya sampai Ia bisa di tahap ini.
7 tahun yang lalu, Ia hanyalah seorang pegawai kontrak di bank swasta tersebut .
Ketika Lulus SMA, Ia memilih mengambil kuliah di malam hari karena pagi sampai sore Ia harus bekerja.
Cinta harus merelakan masa-masa mudanya, Ia tidak bisa seperti teman temannya yang lain semasa kuliah yang sering kongkow ataupun liburan bersama.
Tetapi memang benar usaha tidak pernah menghianati hasil, selama 4 tahun sebagai staf kontrak, Cinta akhirnya terangkat sebagai staff tetap di bank itu bersamaan dengan lulusnya Ia dari perkuliahan.
Setelah 3 tahun bekerja mulai dari Staff dengan jabatan paling bawah, karena ketekunan dan prestasinya selama bekerja Kini Cinta diberi kesempatan lagi untuk menjadi seorang kepala bagian.
Perlahan Cinta meraba laci nakas di samping tempat tidurnya.
Ia mengambil sebuah buku catatan.
Dia mulai membacanya kembali.
" Impian Cinta "
Dapat kerjaan pas lulus SMA ( ✔ )
Lulus kuliah dengan biaya sendiri ( ✔ )
Bantuin Ayah Bunda renovasi kedai ( ✔ )
Lunasin cicilan mobil Ayah ( ✔ )
Lunasin cicilan mobil sendiri ( ✔ )
Beli Rumah yang gedean ( )
Bantuin Mbak lunasin utangnya ( )
Merantau ke kota lain ( ✔ )
Berlibur ke beberapa tempat di Indo ( )
Berlibur ke Paris ( )
Berangkatin Ayah Bunda Umroh ( )
Cinta tersenyum sendiri sambil membubuhi tanda ceklis di buku catatannnya sendiri.
Satu per satu apa yang Ia ingin kan terwujud berkat kerja kerasnya.
Ia sudah tak sabar untuk berangkat ke Jakarta. Walaupun tempatnya nanti merantau tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya saat, yang pasti Cinta tetap bahagia .
Bagaimana kehidupan disananya nanti Cinta sudah menanti kejutan-kejutan lain yang akan datang .
" Hooooaaammmm...... " Cinta menguap tanda Ia telah mengantuk.
Cinta menyimpan kembali buku catatannya di dalam laci nakas.
Cinta menaikkan selimutnya sebatas lehernya.
" Jakarta.... I'm Coming ", gumam Cinta sebelum Ia benar benar memejamkan kedua matanya .
.
.
.
.
.
to be continue.
Sudah tiga hari ini Cinta sangat sibuk dengan pekerjaannya di kantor.
Tak jarang Ia sampai pulang larut malam karena harus menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai sebelum Ia tinggalkan.
Sama seperti hari ini, Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 tapi Cinta masih setia memilah-milah berkas yang akan dia serahkan besok kepada rekannya saat serah terima tugas.
Yah... besok adalah hari terakhir Cinta bertugas di Kantor cabang yang ada di Malang.
Akhir pekan ini Cinta sudah harus berangkat ke Jakarta , karena Ia masih harus mencari tempat tinggal sementara selama Ia akan berada di sana.
Tak terasa Cinta akhirnya selesai mengerjakan semua pekerjaan nya pada jam 10 malam.
Dengan sesekali menguap karena mengantuk dan lelah, Cinta mengemudikan mobilnya untuk pulang kerumah agar Ia bisa beristirahat.
Sementara dilain tempat , di dalam sebuah ruangan kantor yang bernuansa maskulin dengan didominasi warna abu dan putih . Walaupun saat ini telah larut malam, namun Seorang pria masih tengah disibukkan memeriksa berkas-berkas laporan yang tadi sore diberikan oleh bawahannya.
Yah... Pria itu adalah Jackson Putra Haryono.
Jackson adalah satu-satunya pewaris Haryono Grup, perusahaan besar yang berkantor pusat di Jakarta.
Harusnya saat ini Jackson membantu sang ayah untuk menjalankan bisnisnya,
namun Jackson lebih memilih untuk merintis usahanya sendiri di pulau Bali.
Saat ini Ia memiliki beberapa restaurant mewah dan sebuah club malam premium di Bali .
Harta, Tahta, dan Wanita mengelilingi Jackson setiap harinya.
Harta dan tahta yang berhasil Ia peroleh sendiri tanpa embel embel Haryono grup, membuat banyak wanita memuja - muja dirinya.
Setiap harinya Jackson dikelilingi wanita. Ia bisa berganti wanita sampai tiga kali dalam sehari.
Namun belum pernah ada satu wanitapun yang benar - benar menarik perhatiannya.
Jackson sudah sering kali diminta oleh orang tuanya untuk kembali ke Jakarta membantu meneruskan usaha keluarga,
Namun Jackson selalu menolak dengan alasan masih ingin belajar kerasnya hidup.
Padahal Jackson hanya tidak mau mengikuti aturan-aturan yang ada dikeluarganya.
Kedua orang tuanya memang mengijinkan Jackson untuk tinggal jauh dari mereka. Juga mendukung Jackson yang merintis usahanya sendiri.
Mereka ingin pewaris mereka merasakan susahnya memulai usaha sehingga nanti saat sudah siap menjadi penerus , Jackson memiliki sikap tanggung jawab dan menghargai.
tok... tok... tok...
Jackson mendengar suara pintu ruangannya diketuk dari luar.
Jackson mengalihkan pandangannya dari berkas berkas yang sejak tadi menjadi perhatiannya saat Ia merasa ada seseorang yang masuk ke ruangannya.
" Bos.... lu mau nginap di kantor ? " tanya Adit.
Sahabat yang juga berprofesi sebagai asisten Jackson selama ini.
Adit inilah yang membantu Jackson memulai usahanya 4 tahun lalu dari nol hingga seperti saat ini.
" Gak lah... ngapain gue nginap disini , tidur ditemani ama berkas - berkas gak enak bro. hahahaha " jawab Jackson sedikit bercanda.
" ngapain Lu kesini lagi, bukannya tadi Lu dah izin mau balik ? " lanjut Jackson bertanya.
" Tadi Gue emang udah balik ke rumah. Tapi pas gue mau ke club gue telponin Lu, ehhh Lu gak angkat. Gue telpon si Ray katanya Lu belum nyampe di Club ", jawab adit menjelaskan maksud kedatangannya.
" Makanya gue kesini lagi, Gue takut Lu lupa waktu lagi kalau udah meriksa kerjaan. "
" Nah tebakan gue bener kan..... " lanjutnya
Jackson melirik sekilas ke arah jam kecil yang ada di atas meja kerjanya.
Benar saja Ia memang lupa waktu. Sekarang sudah pukul 22.35 .
Ia segera menutup berkas yang terakhir dia baca. Ia rapihkan beberapa berkas lain dimejanya.
Kemudian Ia bersiap siap untuk pergi ke Club sesuai janjinya bersama kedua sahabatnya Adit dan juga Ray.
" Yukkk ah sekarang aja ke club .... kepala gue juga udah mulai pusing bacain tuh laporan. " ajak Jackson.
Adit dan Jackson kemudian berjalan beriringan keluar dari kantor dan menuju ke parkiran mobil.
" Dit... nih kunci mobil Gue. Pakai mobil Gue aja ke Club, Lu yang bawa yah... gue lagi pusing nih, mobil Lu tinggal disini aja " Kata Jackson sambil melempar dengan pelan kunci mobil ke arah adit.
" Tapi besok pagi Lu jemput Gue lagi yah , kita barengan ke kantor " tambahnya.
" apa - apa kata Lu aja deh Bos ... Gue mah asisten ikut aja kata Lu " , jawab Adit bercanda ke Jacskon.
" ha ha ha ha ha ha ", mereka berduapun tertawa bersama dalam perjalan menuju ke club.
15 menit kemudian Jackson dan Adit telah sampai di Club milik Jackson.
Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus pemilik club, mereka berdua berjalan masuk menuju club.
Jam segini Club sudah mulai ramai. Sudah banyak turis baik dari lokal maupun mancanegara yang datang kesana.
Banyak juga muda mudi yang sudah asik meliuk-liukkan badannya mengikuti iringan musik di dance floor.
Jackson dan Adit berjalan menuju meja yang sudah sering mereka tempati, disana sudah ada Rayyan duduk dengan ditemani oleh seorang wanita.
Setiap malam meja tersebut memang sudah di reserved untuk sang pemilik club dan sahabatnya.
Posisi mejanya agak tersembunyi, namun dari posisi meja ini Jackson dapat dengan mudah mengawasi sekeliling club nya.
" Hai Ray, baru lagi nih ? Wulan kemana ? " tanya Jackson pada Ray sambil dagunya diarahkan untuk menunjuk ke arah wanita yang sedang bergelayut manja di lengan Ray.
" Gak... cuma untuk malam ini doang ". Jawab Ray dengan muka kusut.
" Kenapa muka Lu kusut banget ? " tanya Adit ke Ray sambil Ia menuang minuman kedalam gelas kecil miliknya.
" Gue lagi berantem ama si Wulan " Jawan Ray singkat
" Berantem kenapa lu ? dasar bucin Lu. berantem dikit, lu udah uring-uringan gitu ", ejek Jackson.
" Gimana gue gak kesel ama si Wulan, masa dia mau tinggalin Gue ke Jakarta sih. Katanya ada pelatihan dari kantor nya disana " , Ray mulai menjelaskan alasan kenapa Ia badmood malam ini.
" Bukannya Lu udah sering yah di tinggal Wulan pergi pelatihan dari kantornya " , kali ini adit yang bertanya.
" Iya emang udah biasa, tapi kan biasanya paling cuma 2 sampai 3 hari paling lama juga seminggu gue ditinggal " , jawab Ray
" nah ini gue mau ditinggal setahun bro.... gimana nasib jonjon Gue, ga dapat nafkah setahun " , lanjutnya .
Mendengar jawaban Ray, Jackson dan Adit sontak tertawa bersama....
" Ha ha ha ha ha... ternyata jonjon Lu yang takut kemakmurannya terancam karena ditinggal jauh ama si Wulan " ejek Adit masih dengan tawanya.
" Kata lu aja bingung. belum ditinggal aja Lu udah mencari kemakmuran lain " , Jackson ikut menimpali sambil melirik ke arah wanita di samping Ray.
" Ya udah lupain dulu deh soal Wulan.. pokoknya malam ini kita senang - senang aja ", ajak jackson.
Tak lama setelah itu ada dua orang wanita cantik dengan pakaian yang seksi menghampiri meja mereka dan meminta untuk bisa gabung dengan Jackson CS.
Adit langsung menyilahkan kedua wanita itu untuk bergabung.
Ia pun sambil berbisik ke arah Jackson tapi masih bisa didengar oleh Ray,
" Tuh kan kemakmuran lain udah datang " , bisik Adit sambil tertawa.
" Ha ha ha ha.... Bener juga Lu. Berarti besok Lu udah tahu kan jemput gue dimana ", jawab Jackson sambil menampilkan senyum smirk andalannya.
Malam itu ketiga sahabat itupun bersenang-senang melupakan lelah dan masalah mereka hari itu.
.
.
.
.
.
.
. to be continue .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!