NovelToon NovelToon

Genius Sons Of Playboy Papa

1. Mengingat Tragedi

yuk mampir

The Killer White Rose.

Perjalanan Cinta Alana.

thor minta maaf banyak typo. nanti bakalan thor revisi biar enak di baca.

selamat membaca.....🤗

like dan komennya jangan lupa ya teman-teman. 😁

Enam tahun telah berlalu lika liku hidup yang penuh derita sudah di lalui Kayla Alexandra Wicaksono yang sekarang merubah namanya menjadi Kayla Raymond. Banyak hal yang terjadi dalam hidupnya, di usir dari rumahnya sendiri, hamil tanpa tahu siapa yang menghamilinya, miris sekali hidupnya. Beruntung akal sehat masih menguasai jalan pikirannya dia tidak pernah sedikitpun untuk mengugurkan bayi dalam kandungannya pada saat itu. Sekarang bayi yang dia kandung sudah tumbuh besar berusia 5 tahun, lebih membahagiakan lagi untuknya saat dia tahu bukan hanya satu nyawa yang dia kandung melainkan dua nyawa sekaligus. Andrew Harley Raymond dan Samuel Harley Raymond, kembar tidak identik Andrew lebih mirip Kayla yang agak bule karena Kayla blasteran Amerika Indonesia ibunya yang berasal dari Amerika dan ayahnya yang berasal dari Indonesia sedangkan Samuel tidak tahu mirip siapa tapi Kayla berpikir mungkin Samuel mirip ayahnya, lelaki yang sudah menghamilinya karena wajah Samuel berwajah oriental.

Sekitar 6 tahun yang lalu Kayla yang seorang penulis menghadiri event yang di adakan untuk penandatanganan buku yang di tulisnya di sebuah hotel mewah, acara yang di hadiri sekitar 300 orang itu lumayan memakan waktu karena banyak penggemarnya yang ingin foto bersamanya. Keyla adalah seorang penulis genre thriller, buku yang di rilis sekarang berjudul The Killer White Rose series 2 yang mana series 1 sudah di rilis enam bulan yang lalu. Banyaknya penggemarnya yang datang membuatnya sedikit kelelahan. Setelah selesai acara dia menginap di hotel tersebut karena tidak memungkinkannya untuk pulang. Saat di dalam kamar hotel dia memesan makanan untuk di antar kekamarnya tidak menunggu lama makanan yang di pesannya datang belum habis makanan yang dia pesan Keyla merasa pusing, badannya mendadak berkeringat merasakan panas yang luar biasa dia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya, bangkit dari duduknya untuk masuk kekamar mandi guna mendinginkan tubuhnya, namun belum sampai ke kamar mandi pintu kamar hotelnya di buka oleh seseorang lelaki yang tidak di kenal Kayla orang itu datang menerobos masuk.

“Sayang kemarilah mengapa kau berdiam diri di sana?” Ucap lelaki itu.

“Siapa kau? Keluar dari kamarku!” Bentak Kayla.

“Apa maksudmu sayang? Jangan jual mahal begitu.” Ucap lelaki tersebut.

Kayla yang sudah sangat pusing juga merasa sangat panas di badannya membuatnya tidak bisa berlari pandangannya juga tidak fokus, dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa lelaki itu karena matanya yang minus mengharuskan dia menggunakan kaca mata tapi saat ingin ke kamar mandi tadi dia melepaskan kaca matanya. Lelaki itu semakin mendekat padanya dan menangkapnya dia tidak bisa memberontak karena tubuhnya juga sudah sangat lemah dan pada akhirnya apa yang tidak di inginkan pun terjadi.

Saat pagi menjelang Kayla terbangun dan melihat seorang lelaki tidur di sampingnya dia terkejut dan mengingat apa yang terjadi, ingin menangis karena kesuciannya sudah di renggut lelaki asing tapi dia tidak ingin membangunkan lelaki asing di sampingnya yang sedang tidur telungkup menyembunykan wajah di balik bantalnya, dengan cepat Kayla memungut pakaiannya saat sudah berpakaian Melissa saudara tirinya menerobos masuk ke kamarnya dan merekamnya saat itulah Kayla sadar bahwa dia di jebak saudara tirinya. Kayla tentu saja marah dan ingin merebut ponsel Melissa tapi sayangnya Melissa menyimpannya dengan cepat kemudian berlalu meninggalkan Kayla yang menangis.

Di depan lobi hotel Kayla melihat Melissa berbicara dengan seorang lelaki, Kayla ingin menghampirinya karena ingin merebut ponsel Melissa sampai pembicaraan mereka membuat Kayla terkejut.

“Jadi siapa yang meniduri Kayla jika bukan kau?” Teriak Melissa geram.

“Saya sudah ingin masuk nona tapi saat saya lihat nona Kayla dengan lelaki lain saya kira itu juga adalah suruhan nona karena pada saat itu saya datang terlembat nona. Saya mengira nona Melissa mengrim orang lain.” Ucap lelaki itu menjelaskan.

“Argh kacau sialan, rencana ku rusak. Tapi meskipun tidak sesuai rencana awal tidak mengapa,

setidaknya aku merekam Kayla berduaan dengan lelaki lain di dalam kamar.” Ucap Melissa kemudian menyeringai jahat.

Kayla yang mendengar pembicaraan mereka merasa hancur jadi benar Melissa yang merencanakan semuanya. Setetes air mata jatuh dari mata Kayla kala mengingat kejadian 6 tahun yang lalu.

Ingatan masa silam segera berakhir kala celotehan kedua anaknya terdengar di telinganya.

“Mama kapan kita pulang ke Indonesia?” Yang bertanya itu adalah Andrew lahir 7 menit lebih lambat dari Samuel.

“Kapan kita ketemu papa?” Tanya Andrew lagi.

Jantung Kayla seakan terhenti setiap Anaknya menanyakan keberadaan papanya.

Kayla juga ingin seperti ibu yang lain, anak-anaknya merasakan kasih sayang papanya namun kemana Kayla harus mengadu dan meminta pertanggung jawaban jika ia saja juga tidak mengetahui seperti apa wajah ayah dari anak-anaknya. Miris sekali memang, Kayla tidak pernah sekalipun memberitahu kebenaran tentang peristiwa itu kepada anak-anaknya, meskipun anak-anaknya terlahir jenius dan mampu mencerna apa yang terjadi pada orang-orang dewasa namun Kayla tetap tidak ingin memberitahukan tragedi itu. Ia merasa belum saatnya Andrew dan Samuel mengetahuinya, mungkin nanti saat mereka sudah tumbuh dewasa untuk sekarang ia tidak ingin pikiran anaknya tercemari dengan tragedi masa silam yang ia alami. Kayla berhenti melamun kala tangan halus dari Samuel menyentuh telapak tangannya, menggenggam tangan Kayla dengan lembut seolah anaknya itu menguatkan dirinya. Tersenyum kepada Kayla lalu mengatakan sesuatu yang membuat Kayla terharu.

''Sam tidak perlu papa, yang Sam perlukan hanya mama. Jika mama selalu ada di sisi Sam itu sudah sangat cukup membuat Sam bahagia dan jika mama terluka itu juga akan melukai Sam.'' Setelah mengatakan itu Samuel memeluk mamanya. Kayla juga membalas pelukan dari anaknya tersebut.

''Apa Andrew di lupakan?'' Tanya si sulung dan manyun karena mama dan adiknya berpelukan berdua sedangkan ia di abaikan.

Samuel dan Kayla terkekeh namun mereka membuka sedikit pelukan mereka dan meminta Andrew untuk bergabung. Tanpa menunggu lama Andrew pun ikut bergabung ke dalam dekapan mama dan adiknya.

''Mama janji sayang akan selalu di sisi kalian selamanya.'' Kayla Mengucapkan janjinya.

Bersambung…..

Terimakasih sudah mampir🤗😘

2. Pulang

yuk mampir

The Killer White Rose.

Perjalanan Cinta Alana.

thor minta maaf banyak typo. nanti bakalan thor revisi biar enak di baca.

selamat membaca.....🤗

like dan komennya jangan lupa ya teman-teman. 😁

Masalah yang di hadapi Kayla sebagai single mother bukan masalah keuangan atau hal yang berkaitan dengan ekonomi masalah yang ia sering hadapi cukup serius dan harus memutar otak untuk menghadapi pertanyaan yang sering di tanyakan anak-anaknya. Seperti saat ini kala anaknya menanyakan di mana papanya. Kalau untuk anak-anak biasa Kayla akan mudah menjawabnya tapi kedua anaknya yang memiliki IQ di atas rata-rata akan selalu merasa tidak puas dengan jawaban yang di berikan Kayla.

Saat ini anaknya bertanya lagi tentang papanya.

“Papa kalian di Indonesia sayang.” Kayla menjawab.

“Kenapa tidak pernah mengunjungi kita?” Tanya Andrew lagi. Andrew anaknya ini memang lebih bawel di bandingkan adiknya.

“Kita tidak memiliki papa. Berhenti menanyakan hal yang sama setiap harinya Drew.” Bukan Kayla yang menjawab melainkan Samuel.

Kayla tercekat mendengar penuturan dari anaknya, ia sedih tentu saja. Tapi ia juga tidak tahu siapa ayah dari anak-anaknya. Seandainya saja dulu dia kembali kekamar hotel itu untuk melihat wajah pria brengsek yang telah merenggut kesuciannya, sayangnya waktu itu Kayla tidak sanggup untuk melihat wajah pria itu.

Bangun dari duduknya Kayla mengajak Anak-anaknya untuk pergi keluar.

“Ayo jagoan mama lebih baik kita keluar untuk jalan-jalan bagaimana?” Ucap Kayla dengan gembira.

“Ayo ma, tunggu Andrew sebentar Andrew akan bersiap-siap terlebih dulu.” Kemudia Andrew lari terbirit kekamarnya.

Sedangkan Samuel dengan santai merapikan laptop kerjanya. Ngomong-ngomol soal anaknya Kayla mereka berdua sudah bisa mencari nafkah sendiri meskipun Kayla sendiri juga mampu menafkahi anaknya namun anak-anaknya juga tetap ingin bekerja dan terpaksa Kayla mengizinkan mereka karena jika tidak di izinka kedua bocah itu menangis meraung-raung. Anak Kayla terlahir jenius memang, Andrew yang memiliki kepribadian yang bawel, cerewet dan juga suka tebar pesona kepada cewe cantik meskipun di umur yang mau menginjak usia 6 tahun meskipun begitu dia jago semua mata pelajaran bahkan dia sering mengerjakan soal-soal tingkat SMA atau kuliah dia juga membuka les privat secara daring banyak murid yang di ajarnya dari tingkat SD bahkan Kuliahan Andrew juga seorang illustrator komik, bakat yang ia punya tentu saja banyak yang ingin memakai jasanya sebagai illustrator komik. Sedangkan untuk Samuel dia tipe ambievert kadang suka berbicara banyak hal tapi kadang juga pendiam ketika dia merasa lelah berbeda dengan Andrew yang seorang ekstrovet. Samuel sama dengan Andrew sama-sama jenus dia juga bisa mengerjakan semua pelajaran sampai tingkat pelajaran anak kuliah, Di usianya yang sangat muda dia bisa meretas system keamanan sebuah perusahaan manapun hal itu membuat dia menjadi hacker termuda dia juga bekerja sebagai White Hat karena di rekrut di sebuah perusahaan untuk bekerja sama dengan tim developer. Pekerjaan Samuel sebagai hacker mencari celah keamanan dari system yang di buat developer. Dengan demikian, system yang dibuat pun bisa lebih aman dan resiko kebocoran datanya dapat di minimalisir. Identitas anak-anaknya Kayla tutupi hanya pihak yang bekerja sama dengan anak-anaknya saja yang mengetahui tentang hal tersebut ia takut suatu saat ada yang ingin mencelaki anaknya karena terlalu jenius. Banyak bakat yang di miliki kedua anaknya seperti melukis, bermain alat musik. Andrew dan Samuel bahkan juga menjadi composer sudah banyak kompisisi musik yang mereka tulis untuk para deretan penyanyi terkenal yang sekali lagi identitas mereka di sembunyikan Kayla.

Seharusnya Anak-anaknya sudah bisa masuk bangku SMA bahkan Kuliah tapi Kayla tidak ingin merenggut kebebasan anak-anaknya, ia tetap ingin mereka bermain dengan teman sebaya mereka.

Saat ini Kayla membawa anaknya untuk berkunjung ke taman Central Park taman umum yang luas di Manhattan, New York. Taman ini sering ramai di kunjungi orang-orang yang ingin santai kumpul dengan keluarganya. Kayla memperhatikan anaknya yang sedang asik bermain kejar-kejaran. Dia masih teringat dengan pertanyaan Andrew yang selalu menanyakan dimana papanya. Ia sangat sedih ketika ingat Samuel mengatakan mereka tidak punya papa, memang Samuel cuma pernah sekali menanyakan keberadaan papanya namun ketika Kayla menjawab papanya di Indonesia Samuel tidak pernah bertanya lagi berbeda dengan Andrew yang sering bertanya. Namun pertanyaan dari Andrew selalu bisa ia jawab dan jika ia kehilangan alasan untuk menjawab maka jalan satu-satunya adalah mengajak Anaknya keluar seperti saat ini contohnya. Sebenarnya Kayla memiliki project minggu depan yang mana novel yang di tulisnya akan di jadikan film namun pihak sana ingin bertemu dengan Kayla agar Kayla ikut mengcasting aktor maupun aktris yang akan membintangi film tersebut karena produser film beserta sutradara tidak ingin karakter di novel yang Kayla tulis jauh berbeda dengan aktor dan aktris yang memerankan nya di film yang akan di tayangkan nanti, hal itu yang membuat produser serta sutradara filmnya keukeh ingin Kayla datang menemui mereka ke Indonesia.

“Are you okay?” Tanya Samuel kepada mamanya saat dia menghampiri mamanya.

“I’m Okay. Sam bagaiman menurutmu kalau mama pulang ke Indonesia?” Tanya Kayla kepada Sam sedangkan Andrew masih berdiri mengamati burung migrant yang memang sering datang ke taman itu.

“Apa ini berkaitan dengan pekerjaan mama?” Tanya Samuel.

Kayla tersenyum, Samuel memang sifatnya seperti orang dewasa jika di mintai saran. Andrew pun juga begitu sayangnya anak yang satu itu lebih sering bercanda di bandingkan serius tapi itulah keunikan kedua anaknya.

“Iya ini tentang pekerjaan mama. Bagaimana menurutmu Sam?”

“Samuel setuju ma, sekalian ingin melihat Indonesia.” Jawabnya.

Tiba-tiba Andrew datang dengan pertanyaan beruntun.

“Apa kita akan pulang? Kapan? Aku di ajak kan Ma? Kita mau bertemu papa kan?” Banyak pertanyaan yang di ajukan Andrew membuat Samuel jengah kemudian memasukkan cemilan kedalam mulut Andrew agar dia diam.

Andrew yang di perlakukan seperti itu cemberut tapi tetap mengunyah cemilan yang ada di mulutnya.

“Iya kita pulang. Beberapa hari ini mama akan mempersiapkan semuanya. Berhubung kita di sana tidak sebentar jadi mama akan memindahkan sekolah kalian kesana.” Ucap Kayla menjelaskan.

“Horeeee ketemu papa.” Teriak Andrew dengan senang. Sedangkan Samuel hanya diam asik memakan cemilan berbeda dengan Kayla yang tersenyum miris.

Satu minggu kemudian setelah semua urusannya di Amerika selesai Kaylapun membawa kedua anaknya pulang. Andrew begitu antusias berbeda dengan Samuel yang terlhat biasa saja. Sekarang mereka sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta setelah lebih dari 14 jam berada di dalam pesawat. Berjalan beriringan di bandara agak kesusahan karena koper dan juga anak-anaknya yang ia bawa. Beruntung sebelum pulang Kayla sudah menghubungi temannya untuk di carikan baby sister dan saat ini baby sister nya sedang menunggu di depan.

Saat berjalan menuju pintu keluar Andrew tidak sengaja menyenggol koper orang yang ia lewati.

“Sorry Mr.” Ucap Andrew membungkukkan badannya. Kemudian saat dia bangun dia terkejut dan berkata.

“Papa?” Andrew tiba-tiba menyebut kata papa yang sontak saja membuat lelaki di depannya terkejut.

Kayla yang melihat anaknya di depan menyenggol koper orang lain segera menghampiri.

“Drew are you okay?” namun saat melihat keadaan anaknya yang baik-baik saja tapi terlihat binar bahagia di matanya dia pun menengok lelaki pemilik koper. Tidak ada yang aneh menurutnya.

“Mama dia papa kan?” Tunjuk Andrew kepada lelaki itu.

Kayla tentu saja terkejut

“Bukan sayang dia bukan papa.” Ucap Kayla sedih.

“Tapi lihat wajahnya sangat mirip dengan Sam.” Ucap Andrew.

Kayla mengamati wajah lelaki itu yang memang sangat mirip dengan Samuel tapi pikirnya itu hanya kebetulan.

“Bukan sayang ayo kita pergi.”

“Maafkan anak saya tuan.” Kayla meminta maaf kepada lelaki tersebut sedangkan lelaki tersebut mematung saat melihat Samuel menghampiri mereka dan menarik baju Kayla untuk segera pergi.

“Siapa mereka?” Gumam lelaki itu dalam hati.

Bersambung…

Terimakasih sudah mampir🤗😘

3. Mungkinkah Dia Orangnya?

yuk mampir

The Killer White Rose.

Perjalanan Cinta Alana.

thor minta maaf banyak typo. nanti bakalan thor revisi biar enak di baca.

selamat membaca.....🤗

like dan komennya jangan lupa ya teman-teman. 😁

Seminggu sudah mereka berada di Indonesia sekarang Kayla tinggal di apartementnya yang dulu bersama anak-anaknya dan seorang baby sister yang bernama Lia berumur sekitar 21 tahun. Lia hanya bertugas mengantar anak-anaknya dan menjaganya sedangkan untuk mandi ataupun makan anak-anaknya cukup mandiri melakukan hal tersebut.

Hari ini Kayla ingin mengajak anaknya jalan-jalan ke mall karena Andrew berulah lagi selalu menanyakan di mana papanya di tambah dengan kejadian di bandara seminggu yang lalu membuat Andrew keukeh menganggap lelaki itu adalah papanya. Memang Wajah lelaki itu mirip dengan Samuel tapi hal itu di tepis oleh Kayla karena menurutnya cuma kebetulan saja.

Saat ini mereka jalan-jalan di dalam mall setelah berbelanja cukup banyak. Kayla mengajak anaknya untuk makan di resto yang ada di dalam mall tersebut hal itu membuat Andrew antusias karena tidak sabar ingin mencobai makanan khas Indonesia sedangkan Samuel hanya tenang dan kalem.

“Merek sangat berbeda ya ka.” Ucap Lia sambil memakan makanannya.

“Tentu saja lihat wajahku sangat tampan. Akan banyak perempuan yang tergila-gila padaku. Lihat saja kalau aku sudah besar nanti aku akan memiliki banyak kekasih.” Ucap Andrew menanggapi Lia kemudian menyugar rambutnya keatas.

Kayla dan Lia yang melihat tingkah Andrew tentu saja mereka terbahak ketika mendengar Andrew ingin memiliki banyak kekasih.

“Jadi apakah Samuel juga akan memiliki banyak kekasih?” Tanya Lia kepada Samuel yang sedari tadi hanya diam.

“Tentu tidak aku bukan Andrew yang playboy.” Ucap Samuel santai.

Kayla dan Lia tertawa lagi dan makan siang mereka di isi dengan celotehan kedua anaknya.

Di lain tempat seorang lelaki yang tampan juga gagah sedang duduk termenung di kursi kebesarnnya dia masih memikirkan kejadian sekitar seminggu yang lalu saat berada di bandara. Mengingat anak kecil yang menyebutnya papa dan mengingat lagi wajah anak kecil yang dia dengar bernama Samuel begitu mirip dengannya ketika kemaren dia mengecek album fotonya saat dia masih kecil wajahnya seperti copy paste dengan anak kecil yang bernama Samuel itu. Pikirannya kacau mendadak ia teringat dengan kejadian yang sudah sangat lama bertahun-tahun yang lalu, dia memang masih mencari gadis yang pernah ia tiduri. Kesalah pahaman membuatnya merasa sangat berdosa Ferdinand Alex Lee seorang CEO yang memiliki julukan playboy karena sering bergonta ganti perempuan beberapa tahun iniberhenti dari dunia malamnya dan berhenti melakukan one night stand karena selalu teringat dengan perempuan yang ia renggut kesuciannya.

Beberapa tahun yang lalu Ferdinand yang memang sering ke club malam selalu di temani perempuan untuk di ajaknya one night stand, pada malam itu Ferdianand tidak membawa perempuan manapun tetapi Riko yang merupakan temannya mengatakan ada perempuan yang ingin kenal dengannya dan sudah menunggunya di hotel. Ferdinand yang memang terkenal playboy dan suka main perempuan tentu saja mengiyakan hal tersebut dia langsung cabut tanpa medengar dengan jelas perkataan Rico yang menyebutkan nomor kamar hotel. Saat sampai di lantai hotel, Ferdindand bingung kamar mana yang di katakana Rico karena dia tidak mendengar dengan jelas ia hanya mendengar 192 sat dia coba buka pintu kamar tersebut ternyata memang tidak di kunci dan hal yang dia sesalipun terjadi, padahal gadis tersebut sudah mengatakan bahwa ia salah orang namun karena melihat gadis itu begitu cantik membuat akal sehatnya hilang dan dia juga di pengaruhi alkohol saat itu. Saat pagi dia terbangun gadis yang ia ambil kegadisannya sudah tidak ada lagi dan ia melihat ada sedikit noda darah di kasur yang ia tiduri, saat mengecek ponselnya terdapat banyak pesan dari Rico yang menanyakan dimana keberadaannya.

From : Rico

Ferdinand kau di mana?

Apa kau langsung pulang?

Perempuan yang tadi kukatakan masih menunggumu katanya kau belum datang.

Ferdinand Alex Lee ku di mana? Perempuan itu marah kau sengaja tidak datang ya!

Hey cecunguk kau tidak salah kamar kan!

Begitulah sederet pesan dari Rico yang membuat Ferdinand tambah yakin kalau dia salah kamar dan salah orang, belum lagi perempuan itu langsung pergi karena jika perempuan yang biasanya tidur dengannya selalu minta bayaran.

Ingatan beberapa tahun yang lalu buyar kala pintu ruangan di ketuk dan masuk Albert sekertarisnya yang merangkap sebagai tangan kanannya.

“Kita akan mengadakan pertemuan nanti malam dengan pihak ZZ Entertainment.” Ucap Albert

“Apakah kita harus ikut? Kita kan hanya sebagai investor.” Ucap Ferdinand.

“Tapi pihak ZZ intertainment ingin makan malam dengan Anda sebagai perayaan bergabungnya perusahaan anda dengan mereka dan sekaligus mengenalkan siapa penulis novel yang selama ini jarang memunculkan dirinya ke publik.

“Baiklah kalau begitu.”

Perusahaan Lee Corporation Group yang bergerak di berbagai bidang usaha terdiri dari sistem transportasi dan konstruksi, barang dan jasa terkait media dan produk elektronik. Perusahaan turun temurun dari keluarga Alex Lee yang mana saat ini di kelola oleh Ferdinand Alex Lee yang semakin melebarkan sayapnya dengan membuka cabang perhotelan dan bergabung ke dunia Entertainment.

Malam yang di nanti pihak ZZ entertainment pun tiba makan malam mengundang Direktur Lee Corporation Group dan bertemu dengan penulis novel yang setiap tulisannya selalu di minati banyak pembaca novel yang kali ini akan mereka jadikan film adalah Can You Tell Me What You Hear novel genre thriller.

Seorang perempuan dengan memakai gaun panjang juga sopan duduk mengobrol dengan pihak ZZ entertainment setelah saling berkenalan saat semua orang hadir pihak ZZ memperkenalkannya.

“Selamat malam semua malam ini bukan hanya sekedar makan malam biasa tapi untuk menjalin keakraban kita karena beberapa bulan kedepan kita akan bekerjasama untuk produksi film yang akan kita buat. Sebelum makan malam di mulai saya selaku dari pihak ZZ entertainment akan memperkenalkan seseorang yang memang sudah terkenal dan memiliki banyak cabang bisnis d mana-mana. Beri tepuk tangan kepada Direktur Lee Corporation Mr. Ferdinand Alex Lee yang mengivestasikan dananya untuk pembuatan film kita.” Tepuk tangan yang gemuruh di tujukan kepada Ferdinand saat dia berdiri kemudian duduk kembali.

“Satu lagi penulis yang novelnya kita angkat untuk kita jadikan film bersedia jauh-jauh datang dari New York Beri tepuk tangan kepada Mrs. Kayla Harley Raymond.” Tepuk tangan kembali gemuruh di dalam aula hotel yang di jadikan tempat pertemuan mereka sekalgus makan malam.

Di meja makan yang di tempati seorang lelaki tampan berwajah oriental selalu menatap kearah Kayla yang sedang menikmati makan malamnya.

“Bukankah dia adalah perempuan di bandara saat itu.” Gumamnya sangat pelan.

“Aku seperti pernah melihatnya bukan saat di bandara tapi sebelumnya aku seperti pernah melihatnya. Tapi di mana?” Gumam Ferdinand dalam hati.

“Anaknya juga sangat mirip denganku. Mungkinkah dia orangnya? Tapi bagaimana mungkin?” Saat ini Ferdinand menerka-nerka dalam hatinya dia memikirkan apakah perempuan yang pernah dia tiduri itu adalah Kayla karena sepertinya wajahnya seperti tidak asing, belum lagi wajah anaknya Kayla saat di bandara waktu itu sangat mirip dengan wajahnya waktu kecil dan wajahnya sekarangpun juga masih tampak mirip dengan anak kecil yang bernama Samuel itu. Bisa saja perempuan itu hamil setelah melakukan itu dengannya dan jika memang iya dia adalah orangnya pantas saja dia tidak bisa menemukan perempuan itu karena dia pergi ke Amerika karena selama ini Ferdinand hanya mencarinya di indoensia.

Dia berdiri kemudian menuju tempat sepi dan menghubungi Robert yang kebetulan tidak ikut menemaninya.

“Robert cari latar belakang tentang Kayla Harley Raymond, secara detail jangan ada satupun yang terlewat.” Ucapnya kemudian memutuskan sambungan telpon tanpa mendengarkan jawaban dari Robert.

“Apakah kamu orangnya?”

Bersambung…

terimakasih sudah mampir😘🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!