Isyana Kusuma Wijaya. Wanita 27 tahun lulusan S2 di Amerika merupakan direktur utama Wijaya Group. Dia wanita yang cantik,pintar,dan kaya
Tapi sayangnya sifat cueknya membuat dia sulit ditaklukan hatinya. Banyak pria yang ditolak cintanya. Entahlah kenapa isyan sedingin itu dengan pria bahkan tidak percaya dengan cinta. Karena menurut Isyan cinta itu BULLSHIT.
Pagi ini sudah terlihat hiruk pikuk aktivitas karyawan di kantor Wijaya Group.
"Selamat pagi Bu Isyan"sapa semua karyawan saat seorang wanita cantik berbadan proposional berjalan melewati mereka dan membalas dengan senyum ramahnya.
Wanita itu adalah Isyana Kusuma Wijaya. Dia berjalan memasuki ruangannya. Lalu masuklah sekertaris pribadinya.
"Arum, apa saja jadwalku hari ini?"tanya Isyan.
"Ibu ada rapat dengan klien saat jam makan siang di restoran"ujar Arum.
"Baiklah"ujar Isyan.
Lalu Arum keluar dari ruangan Isyan.
"Syan!!"tegur seorang pria yang nyelonong masuk keruangan Isyan.
"Dion, bisa gk sih masuk ketok pintu dulu"ujar isyan pada Dion yang merupakan sepupunya sekaligus wakil direktur perusahaan dimana ayahnya Rama Wijaya adalah adik kandung Kusuma Wijaya.
"Ya sorry Syan"ujar Dion langsung duduk dihadapan Isyan.
"Syan emang bener kamu mecat direktur keuangan yang kemarin?"tanya Dion.
"Iya kenapa? Lah siapa suruh dia korupsi"ujar Isyan.
"Ya masalahnya kamu ngeblack list nama dia di seluruh perusahaan di indonesia terus gimana cara dia dapet kerja syan?"tanya Dion.
"Kalo dia tahu korupsi itu salah maka jangan pernah macam macam denganku. Ingat Yon, tugas kamu adalah cari direktur keuangan yang baru aku nggak mau kamu salah pilih orang"ujar Isyan dengan tatapan tajam.
"Aku usahain"ujar Dion lalu keluar dari ruangan Isyan.
"Gilak Si Isyan cantik-cantik tapi ngeri juga. Pantes jomblo terus. Untung sepupu"gumam Dion.
Saatnya jam makan siang, dan Isyan sedang meeting dengan klien di restoran.
Setelah meeting berakhir isyan bergegas pergi.
"Isyan!!"tegur seorang pria menarik tangan isyan.
Isyan menoleh dan langsung menepis tangan pria itu.
"Jangan sentuh aku Rio"teriak Isyan.
Ya dia adalah Rio Dharmawangsa pria yang tergila-gila pada Isyan dan tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati Isyan.
"Kenapa kau selalu menghindar saat aku ingin bertemu?"tanya Rio
"Dengar Rio,sudah berkal- kali aku katakan jauhi aku atau aku batalkan semua kerja sama perusahaan kita. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku"tegas Isyan lalu pergi meninggalkan Rio.
"Aku tidak peduli, aku akan terus mengejarmu"ujar Rio mengepalkan tangan.
Malam pun tiba, keluarga Wijaya sedang makan malam bersama.
"Syan, papah dengar Rio menemuimu lagi?"tanya Kusuma.
"Papah tau dari mana?"tanya Isyan.
"Anak buah papah. Syan, papah udah pernah bilang cobalah kamu buka pintu hatimu untuk seorang pria agar kamu terbebas dari Rio"ujar Kusuma.
"Papahmu benar Syan, karena Rio semakin berani"ujar Rama.
"Papah sama Om nggak usah khawatir sama aku. Aku bisa jaga diri"ujar Isyan.
"Tapi syan, kami khawatir sama kamu"ujar Sinta mamahnya Dion
"Kenapa sih kalian selalu bahas ini?"ujar isyan meletakkan sendok dengan kasar, lalu pergi ke kamarnya meninggalkan semua orang.
Isyan masuk ke dalam kamarnya. Menangis dan bersandar di bagian ambang jendela yang sengaja didesain untuk bisa diduduki.
Di balik sifat cuek dan tegas dari isyan dia menyimpan ribuan luka.
Isyan memandangi kalung liontin yang didalamnya ada foto isyan bersama seorang pria dan saling tersenyum.
"Irfan, kenapa kamu tega ninggalin aku demi perempuan lain? Apa kamu nggak tahu gimana rasa sakitnya? Kamu tiba-tiba menghilang di hari pertunangan kita tanpa sebab dan pergi dengan wanita lain. Selama ini hubungan kita baik-baik aja tapi ternyata..."ujar Isyan menangis sejadi-jadinya.
Ratih membuka perlahan pintu kamar putrinya dan melihat dia sedang menangis.
"Isyan..."panggil Ratih lirih.
Isyan langsung menghapus air matanya.
"Boleh mamah masuk?"tanya Ratih.
"Boleh Mah"jawab Isyan.
Ratih pun mendekati Isyan dan duduk di sebelahnya langsung memeluk Isyan.
Isyan yang tadi berhenti menangis langsung menangis lagi.
"Syan, mamah tahu kamu masih sakit hati dengan masa lalu kamu. Tapi kamu harus yakin Allah punya rencana indah buat kamu. Kamu cuma perlu bersabar"ujar Ratih mengelus kepala Isyan.
"Nak, dengerin mamah"ujar Ratih menegakkan kepala Isyan.
"Apapun yang terjadi mamah akan selalu mendukung kamu. Oke. Jangan nangis lagi ya nanti cantiknya hilang"ujar Ratih dengan senyum penuh kasih sayang.
Keesokan paginya, Isyan sudah menunggu Dion diruangannya. Karena Dion akan memperkenalkan dia dengan direktur keuangan yang baru.
Tok..tok.
Terdengar suara ketukan pintu.
"Masuk"ujar Isyan.
Masuklah Dion bersama seorang pria tampan yang gagah dan tampan. Lalu mereka duduk di depan Isyan.
"Perkenalkan dirimu"ujar Isyan.
"Nama saya Arya Praditya, saya lulusan Singapura. Saya pernah bekerja sebagai direktur keuangan di perusahaan Wijaya Group yang ada di Singapura selama tiga tahun"ujar Arya.
"Jadi Syan, dia kakak kelas aku pas kuliah dulu. Dia pernah kerja diperusahaan kita di Singapura waktu dulu papahku tugas disana"tambah Dion.
"Oke karena Dion merekomendasikan kamu, aku terima. Tapi ingat jangan pernah bermain-main dengan aku kalau kamu tidak ingin hidupmu sulit"ujar Isyan dengan tatapan tajam.
"Baik Bu"ujar Arya lalu keluar bersama Dion.
Jam menunjukkan pukul 6 sore, Isyan baru keluar kantor dan hendak ke parkiran.
"Astaga Tuhan"ujar Isyan terkejut melihat mobilnya dihiasi bunga dan ada tulisan I LOVE YOU.
"Siapa coba yang melakukan hal sampah seperti ini"gerutu Isyan.
"Security!!!"teriak Isyan.
Datanglah 5 orang security.
"Iya Bu"jawab mereka.
"Siapa yang melakukan ini?"tanya Isyan marah.
"AKU!!"ujar seorang pria.
Isyan pun menoleh dan terkejut melihat Rio.
"KAU!!"ujar Isyan menunjuk Rio.
"Apa kau suka sayang?"tanya Rio hendak memeluk Isyan, tapi Isyan langsung menepis tangannya dengan kasar.
"Jangan sentuh aku!"tegas Isyan
"Ada apa ini?"tanya Dion yang datang.
"Astaga Tuhan! Rio kamu apa-apaan sih, nggak tau malu ya? Mana mobil mahal lagi"ujar Dion kesal.
"Rio aku peringatkan kamu, jauhi aku jangan sampai kesabaranku habis"ujar Isyan mengancam.
"Ya udah Syan nggak usah ngeladenin orang gila kaya dia. Ayo pulang pakai mobil aku aja"ajak Dion.
"Kalian berlima bereskan mobilku"ujar Isyan pada security.
"Baik Bu"jawab mereka.
Isyan dan Dion pun pergi. Rio menatap kesal kepergian mereka.
Di dalam mobil isyan hanya menatap kosong ke arah luar jendela. Dion mengamati sepupunya itu.
"Syan,kamu masih mikirin Si Rio?"tanya dion
"Ngapain aku mikirin kutukupret kaya dia"ketus Isyan.
"Lah terus mikirin apa coba?"tanya Dion.
Flasback on
Pagi itu, Isyan akan berangkat ke kantor. Dia berlari menuju halaman rumah di mana mobilnya terparkir. Betapa terkejutnya Isyan melihat mobilnya berhias bunga dan ada tulisan I LOVE YOU.
"Hah? Siapa coba yang giniin mobil aku"ujar Isyan marah saat melihat mobilnya.
"Selamat pagi sayangku"teriak seorang pria dari balik mobil sambil membawa buket bunga yang besar.
"Irfan!!!"ujar Isyan terkejut.
"Kamu suka dengan kejutanku?"tanya Irfan menghampiri Isyan.
"Jadi kamu yang ngelakuin ini?"tanya Isyan meyakinkan.
"Ya iyalah,ini untuk kekasihku tersayang"ujar Irfan memberikan buket bunganya.
"Makasih sayang"ujar Isyan bahagia lalu memeluk Irfan.
"Aku janji nggak bakal ninggalin kamu"ujar Irfan mencium kening Isyan.
Flashback off
"Syan, udah 3 tahun setelah Si Brengsek itu ninggalin kamu, tapi kamu masih belum bisa lupain dia? Apa spesialnya dia sih Syan? Dia udah ninggalin kamu?"tegas Dion.
Tak terasa air mata Isyan pun jatuh.
"Maaf Syan, aku nggak bermaksud bentak kamu dan bikin kamu nangis"ujar Dion menyesal.
"Nggak papa Yon, aku yang bodoh karena terlalu cinta sama dia kenapa masih berharap sama dia padahal dia udah ninggalin aku"ujar Isyan.
"Syan udah, aku nggak tega liat kamu kaya orang nggak ada harapan hidup kaya gini. Kamu itu berhak bahagia dan nggak harus sama dia"ujar Dion.
Isyan tak menjawab lalu suasana kembali hening.
Akhirnya mereka sampai dirumah. Mereka langsung masuk ke dalam rumah.
"Yon,aku ke kamar dulu ya"ujar Isyan.
"Okee"sahut Dion.
Isyan pergi ke kamar dan mengunci kamar. Isyan memandangi setiap sudut kamarnya yang cukup besar dan luas lalu pandangan Isyan terhenti di salah satu lemari berwarna coklat setinggi bahu.
Isyan membuka lemari itu yang isinya adalah barang kenangan dari mantannya, Irfan.
Isyan lalu menumpuk barang barang itu menjadi satu disebuah kardus besar.
Kemudian membawanya keluar dan meletakkannya di halaman belakang rumah.
Isyan mengambil sebuah figura dimana ada fotonya dengan Irfan yang saling berpelukan.
"Di mana kamu sekarang semoga kamu bahagia dengan dia. Aku disini juga akan bahagia dengan hidupku yang baru. Karena aku lelah"ujar Isyan lalu melempar kembali figura itu ke kardus.
"Mungkin Dion benar,tidak perlu aku berharap dengan apa yang tidak mungkin. Aku harus mulai melupakan Irfan. Dia yang udah ninggalin aku. Jadi kenapa aku yang harus putus asa. Selamat tinggal Irfan dan semua kenangannya"ujar Isyan lalu membakar kardus itu.
Asap membumbung tinggi ke udara ibaratkan semua kenangan tentang Irfan pergi jauh dibawa oleh asap-asap itu.
Baru jam sembilan pagi semua karyawan sudah sibuk melakukan aktivitas mereka. Semua dikejar deadline masing masing.
Tak terkecuali Arya yang menjabat sebagai direktur keuangan yang baru. Baru satu minggu dia bekerja, sudah diberikan banyak tugas oleh Isyan.
"Bagaimana bisa ada selisih angka yang besar dilaporan keuangan ini?"ujar Arya saat melihat berkas yang ada di hadapannya.
"Ada masalah?"tegur Dion yang berdiri didepan ruangan Arya.
"Eh Dion. Masuk Yon"ujar Arya.
"Ada apa Bro? Ada masalah"tanya Dion.
"Ini ada selisih angka sampai 20 milyar di laporan lama sama laporan baru yang aku buat"ujar Arya.
"Ya pastilah karena direktur keuangan yang dulu itu korupsi. Isyan tahu dong langsung dia dipecat nggak cuma itu namanya diblacklist di seluruh perusahaan di Indonesia. Karena Wijaya Group menguasai perusahaan-perusahaan di Indonesia bahkan Asia"ujar Dion.
"Gila sih beraninya dia korupsi"ujar Arya.
"Oh ya gimana bisnis kuliner keluarga kamu?"tanya Dion.
"Lancar, rencananya papah mau buka restoran di Singapura"ujar Arya.
Arya memang terlahir dari keluarga mampu dan punya bisnis tapi jelas belum sekaya keluarga Isyana.
"Kapan-kapan ajak aku dong makan gitu di restoran keluarga kamu"ujar Dion.
"Boleh kapan-kapan ya"kata Arya.
"Ya udah Ar, lanjutin aja kerjaan kamu kalau ada apa-apa hubungi aku aja. Aku ada urusan soalnya"ujar Dion.
"Oke"jawab Arya.
Dret....
Ponsel Arya bergetar karena ada pesan masuk.
Arya pun membuka pesan itu. Mata Arya terbelalak saat membaca pesan tersebut.
Bergegas Arya bangkit dari kursinya berlari keluar ruangannya dan menuju lobi kantor.
Arya nampak ngos-ngosan lalu terlihat seorang wanita berambut panjang berwarna coklat berdiri membelakangi Arya.
"Lisa..."panggil Arya.
Lalu berbaliklah wanita itu dan menatap Arya.
Tiba-tiba Lisa langsung memeluk Arya tapi Arya langsung mendorong wanita itu agar menjauh.
"Ngapain kamu ke sini? Kita udah nggak punya hubungan apa-apa lagi Lis!!"bentak Arya.
"Tapi aku masih mencintaimu, Arya"ujar Lisa dengan wajah memelas.
"Kamu hanya mencintai hartaku"ujar Arya.
Terjadilah adu mulut antara keduanya.
Tiba-tiba datanglah Isyan bersama bodyguard-bodyguardnya berjalan perlahan-lahan memasuki lobi kantor.
Isyan pun melihat keributan di kantornya dan merasa tidak suka.
"Tidak Arya, aku tulus mencintaimu"ujar Lisa memegang tangan Arya.
"Ekhemm..."Isyan berdeham dan memecahkan keributan.
"Mohon maaf ini kantor bukan hutan. Kalau kalian mau ribut di luar jangan di sini"tegur Isyan dengan tegas.
"Siapa kamu ikut campur urusanku"bentak Lisa.
"LISA!! Jaga bicaramu!!"tegur Arya karena Lisa kasar pada Isyan.
"Arya jika kamu masih ingin bekerja di perusahaan ini maka jangan pernah membawa urusan pribadi ke kantor. Atau kamu akan tahu akibatnya"ujar Isyan dengan tatapan membunuh lalu pergi meninggalkan mereka dan masuk ke lift.
"Ayo ikut aku!!"kata Arya menyeret Lisa keluar dari kantor.
"Arya sakit"keluh Lisa memegangi tangannya yang memerah.
"Dengarkan aku Lisa,sampai kapan pun aku tidak akan kembali kepadamu karena aku dan keluargaku membencimu"tegas Arya lalu masuk ke kantor lagi.
"Arya!!!"teriak Lisa dengan kesal.
"Ihh gagal lagi. Kenapa sih aku itu nggak tau kalau Arya itu orang kaya. Jadinya kan aku ninggalin dia padahal dia orang kaya"gerutu Lisa.
Arya berjalan menuju ruangan Isyan.
"Permisi Bu.."ujar Arya.
"Masuk"ujar Isyan.
"Bu saya kesini mau minta maaf atas keributan tadi. Saya berjanji tidak akan terjadi hal seperti ini lagi"ujar Arya menunduk.
"Dia siapa?"tanya Isyan penasaran.
"Dia mantan pacar saya"ujar Arya.
"Ohh. Ya sudah ini terakhir kali aku melihat keributan seperti itu lagi"ujar Isyan singkat.
"Baik Bu saya permisi"ujar Arya lalu pergi.
"Norak banget sih itu cewek ribut di tempat umum nggak tau malu apa!!"gerutu Isyan.
"Ih ngapain coba aku peduli sama urusan orang lain"ujar Isyan memutar bola matanya.
Arya pun kembali ke ruangannya dan menghempaskan diri ke kursi.
"Astaga Lisa,vbikin malu aja. Kenapa dia tahu aku kerja disini coba"gerutu Arya.
"Bro...ada masalah apa tadi di lobi? Semua karyawan ngomongin kamu"ujar Dion yang nyelonong masuk ruangan Arya.
"Lisa dateng kesini"ujar Arya.
"Lisa siapa? Lisa Blackpink?"tanya Dion dengan polosnya.
Arya kesal mendengar perkataan Dion dan dia menjitak kepala Dion cukup keras.
"Sakit tahu...gila kamu"ujar Dion mengelus kepalanya.
"Lisa mantanku lah"ujar Arya.
"Hah? Mantan? Bukannya belum lama pacaran sama Lisa? Dia nggak pernah tahu kamu kerja di Singapura jadi direktur keuangan gitu?"tanya Dion
"Ya emang dia nggak pernah tahu. Aku cuma kasih tau aku kerja di restoran. Emang kita baru pacaran lima bulan, aku diputusin dia karena aku nggak pernah jemput dia pakai mobil. Buat apa coba, kalo memang nggak tulus ya udah tetep aja"ujar Arya.
"Kerja di restoran apanya? Punya restoran sih iya. Parah Lisa nggak tahu aja kamu kaya... Hahaha sekarang nyesel kan"ledek Dion.
"Masih tajiran kamu Yon, keluarga Wijaya"timpal Arya.
"Makanya itu aku mikir kalo mau punya cewek takut ngincer hartaku doang. Kasian kan keluargaku punya mantu malu-maluin"ujar Dion tertawa.
Arya pun ikut tertawa juga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!