diandra anandita yang biasa di panggil dita seorang editor novel roman yang bermimpi mempunyai kekasih atau suami seorang ceo kaya raya dan tampan.
alvarendra seorang ceo yang sifatnya dingin terhadap perempuan,tapi di sisi lain sifatnya dia lembut,dan baik hati
atharrazka asisten sekaligus teman dan orang kepercayaan alva.
shalita rekan kerja sekaligus teman dita
alex dan safira orang tua dita
rama wijaya dan sinta orang tua alva
di pagi hari di dalam kamar yang besar pria tampan
itu mengerjapkan matanya saat sinar matahari menusuk ke dalam kamarnya di balik jendela.
ya dia adalah alvarendra pria tampan yang di kagumi oleh banyak perempuan ,,
ia lalu bangun dari tempat tidurnya untuk menuju ke kamar mandi, setelah berkutat 1jam lamanya dia di kamar mandi akhirnya keluar menuju ruang pakaiannya untuk mengambil pakaiannya dan siap2 untuk berangkat ke kantornya.
di tempat lain dita masih berkutat dengan bantalnya padahal waktu sudah menunjukan pukul 08.00 pagi..
"bun apakah dita masih belum bangun kan ini udah siang bun??" papa alex bertanya sama bunda safira.
kebiasaan pah dita itu kalau tidak segera bunda "bangunin selalu saja malas malasan padahal kan dia harus kerja" bunda safira menjawab.
"ya udah sana bunda bangunin dulu bun ditanya" papa menyuruh bunda safira.'
"oke sayang" bunda sambil mengedipkan matanya sebelah.
setelah berbicara dengan suaminya bunda langsung naik ke atas ke kamar dita untuk membangunkan anak satu satunya itu.
sesampainya di depan pintu kamarnya dita bunda langsung masuk untuk membangunkan anaknya itu
"sayang bangun yuk? sayang hei ayok bangun" bunda membangunkan sambil mengelus pipinya dita"
"hemm , bentar ya bun 5menit lagi" ujarku kepada bunda sambil menarik selimut"
"udah siang loh sayang" ujar bunda kepadaku.
"udah jam berapah sih bun?" dita menjawab sambil mengucek-ngucek matanya.
"udah jam 8 loh sayang" bunda menjawab dengan mengelus pipi dita.
"astagfirullah, kenapa bunda baru bangunin dita" aku langsung bangun dan lari ke kamar mandi.
"dita .. dita" bunda sambil mengelengkan kepalanya dan tersenyum atas kelakuan anak satu-satunya itu.
di rumah keluarga Rama Wijaya,
setelah siap alva segera turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya,
"selamat pagi mah , pah?" alva menyapa kedua orang tuanya.
"pagi sayang, ayo sini sarapan bareng" ucap mamah kepadaku.
"iya mah" ucapku pada mamah
"va gimana urusan kantor apa semuanya berjalan dengan lancar?" papa bertanya kepadaku.
"allhmdulilah pa semuanya lancar, dan in sha allah bulan depan mau buka cabang baru di surabaya doain ya pa mah semuanya semoga lancar" ujarku pada papa.
"iya pasti kita doain kan mah?"
"iya dong sayang" ujar papa dan mamah kepadaku.
ya udah mah pah Alfa berangkat ke kantor dulu ya, udah siang nih" ujarku sambil mencium telapak tangan kedua orang tuaku.
"ya udah sayang hati-hati ya di jalannya jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya?" ujar mamah dan papa kepadaku.
"iya mah pah, assalamualaikum?"
"waalaikumsalam."
setela siap dita langsung turun ke bawah menemui papa sama bunda nya untuk pamit berangkat kerja,
"pah,bun dita langsung berangkat kerja ya?" ujarku sambil mencium telapak tangan kedua orang tuaku.
"loh kok langsung berangkat sarapan dulu dong sayang?" papa bertanya kepadaku.
"iya sayang sarapan dulu dong bunda udah siapin lho sarapannya masa kamu langsung berangkat aja" ujar mamah kepadaku dengan muka yang kecewa terhadap anaknya.
"lain kali ya bun Dita udah kesiangan bun takut dimarahin atasan lagi" aku menjawab bunda sambil memelas.
"mangkanya anak gadis itu bangunnya jangan siang mulu dong" ucap mamah kepadaku.
"iya bunda sayang lain kali nggak kesiangan lagi deh ya udah ya dita berangkat dulu ya bunda,pah. I love you" ujarku pada bunda.
bunda safira dan papa alex hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan anak satu satunya itu.
setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya alva akhirnya pergi dengan mobilnya yang sudah di siapkan oleh mang jajang, saat di perjalanan ia hampir menabrak seorang perempuan yang mengendarai motornya, ya perempuan itu adalah dita yang hampir di tabrak oleh alva.
"krieeettttttt" begitulah suara mobil berhenti.
"haduhh, hampir saja!!" ujar dita
saat mobil berhenti dan yang mengemudikannya keluar dari mobil tersebut seketika dita terpana oleh pria tampan itu.
"hei, yang benar dong bawa motornya tidak usah ngebut-ngebut kan hampir saja saya nambrak kamu" ucap alva sambil dengan muka yang marah.
dita hanya diam dan mematung tanpa berkata apa-apa sebab ia terpana melihat pria tampan itu.
"hei, kamu dengar saya tidak?" ujar alva sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah dita.
akhirnya dita pun tersadar dari tatapannya itu.
"akh iya." dita tersadar dari lamunannya , maaf soalnya saya lagi buru-buru ujar dita.
"buru-buru sih buru-buru harusnya kamu pikirkan keselamatannya dong." ujar alva padaku
"wah ternyata pria ini penuh perhatian juga yah" batinnya
"yah dia bengong lagi, sudahlah aku pergi saja untungnya dia tidak terluka." ujar alva sambil berjalan pergi menjauh dari dita.
segera alva masuk ke mobilnya lagi tanpa berpamitan sama dita yang lagi terpana itu.
"brummmm" begitulah suara mobil melaju.
tiba-tiba dita langsung tersadar saat mobil yang di kendarai pria tampan itu pergi.
"akh dita kenapa kamu bengong terus sih" ujar dita sambil geleng-geleng kepala.
"sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama deh" bicara sendiri sambil senyum-senyum.
akhirnya dita langsung tancap gas saat kesadarannya kembali, hampir saja sesaat dia lupa akan waktunya dia sudah telat untuk bekerja.
setelah tiba di kantor alva langsung bergegas menuju ruangannya.
"selamat pagi pak alva" . atha menyapa alva saat keluar dari lift.
"pagi ta" jawab alva
"hari ini jadwal saya apa saja ta" alva bertanya sambil melihat berkas-berkas yang ada di mejanya.
"hari ini kita ada meeting pak untuk membahas pembukaan cabang baru di surabaya dengan investor" jawab atha
"ya udah kamu siapin materinya sekarang". ujar alva pada atha.
"baik pa , kalau begitu saya pamit" jawab atha dia langsung balik keruangannya.
setelah menempuh perjalan jauhnya dan hampir kecelakaan akhirnya dita sampai di kantornya.
"dit kok loe baru sampai sih udah jam berapa nih untungnya pak dirut belum datang jadi loe tidak ketahuan deh datang kesiangan" ujar lita
"iya lit tadi gua di jalan hampir kecelakaan" jawab dita
"astagfirullah, tapi loe tidak apa-apa kan?" tanya lita kepadaku.
"allhamdulilah lit, tidak apa-apa kok malahan gua bisa lihat pria idaman wanita" jawab dita sambil senyum-senyum gag jelas.
"maksud loe apa sih dit gua ngga ngerti?" tanya lita kepadaku.
"itu mobil yang hampir nabrak gue yang bawanya ganteng banget lit, kayaknya gua jatuh cinta pada pandangan pertama deh sama tuh cowok dan gua yakin dia bakal jadi jodoh gua deh." jawab dita sambil kegirang.
" jangan mimpi deh kenal aja ngga masa loe tau kalau dia bakal jadi jodoh loe" ujar lita kepadaku.
"gua yakin lit, jika gua ketemu lagi sama tuh cowo fixs dia jodoh gua." ujar dita sambil ketawa kegirangan.
" iya deh terserah pikiran loe saja." ujar lita kepadaku.
"oh, ya dit loe udah ngerjain tugas yang di kasih pak dirut kan?" tanya lita kepadaku.
"belum , tapi kayaknya gua bakal revisi sekarang deh soalnya otak gua udah ada pencerahan setelah ketemu tuh cowo ganteng." ujar dita
" bagus dong , ya udah cepet loe kerjain sekarang." ujar lita
" oke." jawabku
setelah berbicara dengan sahabatnya itu dita langsung kembali ke tempat duduknya dan langsung fokus untuk merevisi novel romannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!