Gadis berusia 12 Tahun itu, berlari terburu buru menuruni anak tanga turun kelantai bawah, dengan membawa beberapa buku dan pena di tangannya. gadis kecil yang hanya memakai tantop dan celana pendek yang hanya menutupi bokongnya itu, berlari keluar rumah. Dan terus berlari keluar gerbang rumah, menyembrang jalan, masuk ke gerbang rumah di sebrangnya.
"Abang Orion mana ?" tanya Queen dengan napas ngosngosan, setelah ia sampai di depan rumah laki laki yang di incarnya untuk menjadi suaminya di masa depan.
Arsen adik ke tiga Orion itu pun memutar bola matanya jengah. Kenapa gadis yang usianya satu Tahun di bawahnya itu tidak berhenti henti mengejar Abangnya yang paling tua. Sudah jelas jelas usia mereka jauh berbeda. Orion Abangnya sudah duduk di bangku kuliah masuk semester tiga. Sedangkan gadis kecil yang berdiri di depannya itu masih duduk di bangku kelas lima SD.
"Di rumah sama pacarnya !" jawab Arsen, kemudian melanjutkan hukuman yang di beri Papanya, mencuci mobil milik Mamanya. Karna mendapatkan panggilan orang tua dari sekolah, karna berantem main tonjok tonjokan bersama temannya di sekolah.
"Cewek yang kemarin itu lagi ?"tanya Queen.
"Iya !" jawab Arsen
Dengan hidung dan pipi mengembang, bibir di manyunin. Queen melangkahkan kakinya masuk ke rumah sahabat dari kedua orang tuanya itu. Queen berjalan cepat menaiki anak tangga rumah itu, menuju kamar Orion. Queen yakin Orion bersama pacarnya pasti di kamar atau di balkon kamar. Tadi sekilas memang Queen melihat Orion pulang membaqa cewek ke rumahnya dari kaca jendela kamarnya. Itu makanya Queen datang ke rumah Orion untuk memastikannya. Dengan alasan meminta bantuan ngerjain PR.
Buar buar buar...!!!
"Abang Orion !!!" teriak Queen, sambil tangannya mengedor ngedor pintu kamar Orion.
Orion yang di dalam kamar bersama ceweknya pun memutar kedua bola matanya malas. Gadis kecil itu selalu saja mengganggunya. Apa lagi setelah keluarga Queen pindah ke rumah yang ada di sebrang jalan rumahnya. Setiap hari Queen tidak pernah absen datang ke rumahnya. Ada ada saja alasan gadis kecil yang ingin cepat minta di nikahi itu.
"Sebentar !" ucap Orion kepada pacarnya yang bernama Kezia. Berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu untuk Queen.
"Ada apa lagi Queen ?" kesal banget Orion melihat gadis kecil yang berdiri di depan pintu kamarnya itu.
"Bantuin Queen ngejain PR matematika Queen bang !. Queen gak paham, Mama gak bisa bantuin, Papa nanti malam baru pulang kerja" jawab Queen dengan wajah memohon.
Orion menghela napasnya, banyak sekali alasan anak itu untuk mengganggunya. Setiap Orion membawa pacarnya ke rumah, Queen selalu minta di bantuin ngerjain PR matematika. Sampai sampai, semua soal matematika yang ada di bukunya itu, hanpir sudah di kerjakan semua dan hampir tamat.
Orion menyeringai lebar kepada Qoeen, lalu membungkukkan tubuhnya, mensejajarkan wajahnya ke wajah Queen.
"Ada syaratnya !"
Orion menunjuk nunjuk bibirnya dengan telunjuk. Queen langsung tau maksudnya, Queen pun menggeleng gelengkan kepalanya.
Orion meluruskan tubuhnya kembali." Ya sudah kalau gak mau, Abang juga gak mau bantu !" ucap Orion.
"Queen aduin sama Mama Bunga !, Abang Orion minta di cium sama Queen !" ancam Queen.
"Mama lagi gak di rumah ! uwek !" balas Orion, memeletkan lidahnya kepada Queen. Membuat Queen menatap tajam Orion dengan bibir mengerucut.
"Nanti juga pasti pulang !" ucap Queen.
"Abang gak takut ! uwek !" lagi Orion memeletkan lidahnya.
Queen menatap Orion dengan nyalang, lobang hidungnya kembang kempes. Kenapa laki laki dewasa di depannya gak mau mengalah kepadanya.
Brumm...!
Terdengar deru mobil di depan rumah, Queen langsung menyeringai lebar. Sepertinya itu Papa Arya dan Mama Bunga sudah pulang.
Queen membalik badannya, ia ingin turun ke lantai bawah. Queen ingin mengadu kepada Mama Bunga, kalau Orion minta di cium bibirnya, saat minta di bantuin ngejain PR.
Hap !
Orion langsung menangkap tubuh Queen yang hendak berlari, mengangkat Queen masuk ke kamarnya seperti membawa karung beras. Jangan sampai gadis kecil yang banyak akal itu mengadu kepada sang Mama. Bisa bisa Mama Bunga mengajak tinju nantinya.
Queen yang berada di atas pundak Orion, menyeringai lebar. Tak apa di angkat seperti karung beras, yang penting Queen bisa menggagalkan acara berpacaran Orion, semoga saja ceweknya itu cemburu dan minta putus.
"Orion ! aku pulang aja deh !" ucap Kezia cemberut. Kezia sangat cemburu kepada gadis kecil yang suka mengganggu mereka itu. Orion juga, kenapa selalu begitu nurut dengan gadis penguntit itu.
"Sebentar Zia !, aku turuti dulu kemauan bocah ini. Baru aku antar kamu pulang !, sekalian kita jalan jalan" balas Orion kepada sang pacar.
"Kenapa sih ! kamu selalu nuruti kemauannya ?. Emang dia siapanya kamu ?" kesal Kezia.
Kenapa Orion selalu saja menuruti kemauan bocah itu. Meski sudah sering mengganggu mereka, Orion tidak pernah marah kepada gadis yang selalu mengaku tunangan pacarnya itu. Kezia cemburu
"Dia adikku Kezia..!" tekan Orion, Kenapa pacarnya itu masih saja cemburu tidak jelas kepada gadis kecil di depan mereka itu. Bukankah selama ini Orion sudah setia ?. Mereka sudah berpacaran empat Tahun, Orion tidak pernah selingkuh sama sekali. Orion pun menurunkan Queen dari pundaknya, mendudukkannya di lantai di depan meja sofa.
"Dia bukan adikmu !, dia hanya anak sahabat orang tuamu !." sepertinya Kezia sudah gerah dengan gadis kecil yang selalu berusaha mengambil hati Orion itu. Tapi kenapa Orion begitu santai mengahadapi sikap gadis menyebalkan itu.
"Kamu kenapa marah gitu sih Zia ?. Dia ini hanya anak kecil. Gak pantas kamu bicara seperti itu. Dia memang anak sahabat Mama !, tapi dia dan keluarganya sudah seperti keluarga sendiri bagi kami !." balas Orion.
Kenapa wanita yang sudah bertahun tahun dipacarinya itu belum paham juga. Dan masa masih cemburu sama anak kecil. Orion sudah dengar semua kisah Papa dan Mamanya yang sama sama hidup tanpa saudara kandung. Para sahabat dan orang orang terdekat merekalah, mereka jadikan keluarga. Orion pun sudah menjelaskan itu kepada Kezia, seperti apa posisi Queen dan keluarganya di dalam keluarga mereka. Kendua orang tua Queen adalah sahabat sejati Mama Bunga.Yang selalu ada untuk Mamanya dari dulu.
"Iya aku tau !, tapi dia dan Mamanya sangat menginginkanmu !, mereka ingin kita putus" mata Kezia berkaca kaca mengucapkan itu.
Orion menghela napasnya, lalu berbicara." Kezia !, aku sudah bilang sama kamu !. Semua keputusan ada padaku !. Itu hanya keinginan tante Vani saja,Queen juga tidak akan mengerti apa apa. Mama sama Papa juga sudah merestui hubungan kita, apa itu masih kurang ?. Dewasa dikit napa Zia !, Queen masih kecil, gak pantas kamu cemburu sama dia." Orion berbicara sampai keningnya mengerut.
Kenapa selalu saja Kezia mempermasalahkan gadis kecil yang belum mengerti urusan orang dewasa itu.
Queen yang duduk di lantai, menghadap Kezia pun, memelet meletkan lidahnya kepada Kezia. Memanas manasi Kezia, karna Orion membelanya.
Kezia yang melihatnya pun, semakin bertambah kemarahannya, gadis kecil itu sangat licik. Gadis kecil benama lengkap Queenara Mahiska itu, akan bersikap polos di depan Orion. Tapi lihat di depannya, bocah licik itu akan sangat menyebalkan.
Malas berdebat dengan Orion, Kezia pun mangambil kasar tasnya dari atas meja sofa. Bergegas berjalan ke arah pintu, yang langsung di tangkap Orion.
"Jangan seperti ini Kezia !"
.
.
"Jangan seperti ini Kezia !" ucap Orion
"Sudahlah Orion !, kamu akan selalu mengutamakan gadis kecil itu dari pada aku !. Kamu lebih menyayangi dia dari pada aku !. Aku tau itu hanya akal akalan dia saja meminta bantuanmu. dia sengaja datang kesini untuk mengganggu kita" ucap Kezia terdengar pasrah.
Rasanya dia capek, capek terus menerus mengalah dengan gadis kecil, yang terus berusahan merebut Orion darinya itu.
"Bang Orion ! Kakak Kezia marah ya ?" Queen memasang muka sedihnya, berdiri dari lantai. Queen pun berjalan ke arah pintu dengan kepala menunduk.
"Bukan Queen !"jawab Orion. Menangkap tubuh gadis kecil yang hampir keluar pintu itu. Jangan sampai gadis kecil licik itu keluar dari kamarnya dengan keadaan menangis, apa lagi mengadukan yang aneh aneh kepada sang Mama, bisa tambah ribet urusannya. Bisa bisa nanti ratu sejagat, berteriak kencang memanggilnya sampai memekakkan telinga satu rumah.
"Biarkan saja dia pergi Orion ! napa ?" ujar Kezia.
Kepala Orion pusing di buat dua gadis beda usia itu.
"Queen ! Abang antar pulang ya !, nanti Abang bantuin ngerjain tugasnya !" bujuk Orion kepada gadis kecil di pelukannya itu. Kepana pula Orion menyayangi gadis kecil berotak licik itu. Apa Orion sangat menginginkan adik perempuan ?. Bahkan Orion lebih dekat dengan gadis kecil itu di banding kepada ke lima adiknya.
Queen cemberut, tujuannya datang ke rumah Orion untuk membuat cewek yang menatapnya tak suka itu cemburu, lalu minta putus. Ini malah Orion mau mengantarnya pulang.
"Lihat tuh !" tunjuk Kezia dengan dagunya ke arah Queen. Supaya Orion melihat wajah Queen yang cemberut tak mau di antar pulang. Kesal sekali rasanya Kezia melihat hadis kecil licik itu.
Orion pun memutar tubuh Queen menghadapnya, melihat wajah Queen yang cemberut.
"Kalau begitu, Queen tunggu disini dulu. Abang antar kak Kezia pulang dulu !" pinta Orion.
"Pasti abang Orion lama !" Queen berbicara dengan bibir maju lima senti.
"Ya udah kalau begitu Queen ikut !" ajak Orion.
Kezia memutar bola matanya malas, kesal kesal kesal !. Rasanya Kezia ingin mencekik leher bocah itu.
"Aku rasa kamu juga menyukai bocah ini Orion !. Sekali saja kamu tidak menuruti kemauannya di depanku !" Kezia kesal, gegas ia pun melangkahkan kakinya keluar dari kamar Orion, menuruni anak tangga turun ke lantai bawah.
"Nak Kezia !, ada apa nak ?."
Kezia menghentikan langkahnya, mendengar Ibu dari kekasihnya itu menegurnya saat berada di ruang tamu.
"Gak ada tante !, Kezia pulang dulu tante !, Assalamu alaikum !" jawab Kezia, langsung keluar dari dalam rumah.
Bunga menghela napasnya, bisa menebak, pasti itu ulah Queen, putri dari sahabatnya.
"Ma ! Kezia mana Ma ?" tanya Orion yang baru menuruni tangga, kepada Mamanya yang duduk di sofa, sambil menata Bunga yang baru dibelinya bersama sang suami di sebuah pusat perbelanjaan.
"Berlari keluar !" jawab Bunga Ratu sejagat. Ia tidak akan ikut campur urusan percintaan anaknya itu.
Orion pun gegas berlari ke halaman rumah menyusul Kezia.
"Kezia !" panggil Orion
Kezia tidak menjawab, apa lagi menoleh. Kezia berjalan lerus ke depan ke arah gerbang rumah Orion.
Orion menarik tangan Kezia, membawanya masuk ke dalam mobil miliknya. Setelah menutup pintu di samping Kezia. Orion pun menyusul masuk, duduk di kursi kemudi dan langsung melajukannya keluar dari pekarangan rumah.
Queen melangkahkan kakinya menuruni anak tangga rumah Orion dengan bibir mengerucut. Ia tidak terima, Orion meninggalkanya karna gadis yang sok cantik itu.
"Hai Queen !,cintanya ditolak sama Bang Orion ?" tanya Reyhan adik pertama Orion, berpapasan di bawah tangga dengan Queen. Satu tangan Reyhan terangkat mengacak acak ujung kepala Queen. Queen semakin mengerucutkan bibirnya.
"Bagaimana kalau Queen sama bang Reyhan aja ?" goda Reyhan tersenyum sambil menaik turunkan alisnya.
"Abang Reyhan 'kan sudah menjadi calonnya Sirin !" jawab Queen. Menyebutkan nama putri sahabat orang tua mereka, Aldo dan Shasa.
Bunga menggeleng gelengkan kepalanya, ia tau Vani sahabatnyalah yang terus menghasut Queen untuk mengganggu Orion dan terus mengejar ngejar cinta Orion. Selalu mengatakan Orion adalah calon suami Queen. Padahal gadis kecil itu belum mengerti yang namanya apa itu suami, cinta dan sebagainya.
"Itu belum pasti !"ucap Reyhan
"Abang Reyhan gak ganteng kaya abang Orion. Queen gak suka !" balas Queen.
"Hei ! anak kecil !, kami berasal dari cetakan yang sama, dan yang mengadonnya pun sama. Bagaimana bisa kamu bilang, kami gak sama ganteng ?." Reyhan anak kedua dari Bunga dam Arya itu tidak terima, jika Orion abangnyalah yang di katakan lebih ganteng. Meski kebenarannya seperti itu, tapi selisih gantengnya 'kan, sangat tipis.
"Reyhan !!, jangan mengotori pikiran anak kecil..!." tegur Bunga. Kenapa anak anaknya, otaknya gak ada yang beres ?, mirip dia semua.
"Hehehe...!" nyengir Reyhan menggaruk leher belakangnya, langsung berlari menaiki tangga. Jangan sampai ratu sejagat menceramahinya panjang lebar.
"Ada apa sih sayang !, teriak teriak ?" tanya Arya , keluar dari kamar, bersama si bungsu di gendongannya.
"Tuh calon mantu kita lagi cemberut, karna di tinggal Orion pergi bersama Kezia. malah digodain sama Reyhan lagi" jawab Bunga. Mengambil Bilal dari gendongan suaminya.
Arya mendudukkan tubuhnya di samping Bunga yang duduk di sofa. Kemudian mengecup pelipis wanita yang sudah menemaninya selama 21Tahun itu.
"Gak terasa sekarang anak anak kita sudah besar. Rasanya baru kemarin aku mengasuhmu seperti anak kecil. Membangunkanmu dan menggendongmu setiap pagi ke kamar mandi, dan menyiapkan keperluan sekolahmu" ucap Arya, menerawang kemasa lalu, terlihat bibirnya tersenyum, dan matanya nampak berkaca kaca. Begitu banyak kenangan yang mereka lalui menjalani bahtra rumah tangga, banyak cobaan dan rintangan.
"Trimakasih sudah menyayangiku !" balas Bunga, mengecup pipi Arya dari samping.
"I love You !" ucap Arya.
"Me too !" balas Bunga
Mereka pun sama sama tersenyum saling memandang.
Queen yang menyaksikan keromantisan suami istri yang tak lagi muda itu, pun semakin mengerucutkan bibirnya. Kenapa kedua orang tua itu melupakan keberadaannya ?. Queen melangkahkan kakinya melongos keluar dari rumah sahabat orang tuanya itu.
"Apa kita harus memaksa Orion menikahi gadis kecil itu sayang ?" tanya Arya kepada Bunga. Melihat Queen keluar dari rumah mereka tanpa pamit.
"No !" Bunga menggeleng gelengkan kepalanya, menolak ide suaminya.
"Kenapa ?" tanya Arya, meski ia sudah tau jawabannya.
"Cukup aku yang mengalami di paksa menikah. Anak anakku jangan !" jawab Bunga.
"Sepertinya kamu belum ikhlas kunikahi ?" ucap Arya.
"Bukan masalah ikhlas gak Ikhlas suamiku..!. Aku ingin anak anak kita mencari kebahagiaan mereka sendiri" balas Bunga.
Sampai sekarang Bunga belum tau, Arya lah di balik pernikahan paksanya. Dengan kedok perjodohan surat wasiat dari mendiang kakeknya Bunga.
Arya mengembangkan senyumnya, kemudian mendaratkan satu kecupan lagi di kening Bunga." kamu benar sayang !. aku juga mencari kebahagiaanku sendiri. Mendapatkanmu bagaimana pun caranya !" ungkap Arya.
Bunga mengernyitkan keningnya, tidak paham apa yang di katakan suaminya.
"Sebenarnya surat wasiat itu hanyalah surat bodong. Bahkan mendiang Kakek Samsul saja tidak mengingat surat itu sama sekali. Akulah yang memaksamu menikah denganku !. Dengan memanfaatkan surat itu, dan menggunakan mendiang nenek. Karna aku tau kamu pasti tidak menerimaku sama sekali, aku tau kamu membenciku" ucap Arya lagi.
"Kamu tau kenapa sayang !, karna aku sangat mencintaimu !. Waktu itu aku tidak tau caranya supaya bisa mendekatimu. Dan mendiang nenek pun selalu mendesakku untuk menikah. Makanya aku meminta bantuan mendiang nenek !. Dulu aku sangat cemburu melihat kedekatanmu dengan Aldo. Membuatku sering marah melihatmu, makanya aku sering menghukummu tiada ampun di sekolah." lanjut Arya, tersenyum ke arah Bunga.
"Jahatnya...!" Bunga menggeleng gelengkan kepalanya.
.
.
Queen masuk ke dalam rumahnya, dengan wajah tampak cemberut. Melangkahkan kakinya dengan di hentak hentakkan.
"Kenapa Queen ?" tanya Papa Gandi.
"Iya sayang, kenapa ?" sambung Mama Vani, yang duduk di samping suaminya di sofa ruang tamu.
"Abang Orion ninggalin Queen !, dia pergi bersama ceweknya si Kezia Kezia itu !" adunya kepada kedua orang tuanya.
"Ck ! kenapa kamu gak ikut aja ?, biar si Kezia Kezia itu gak betah sama Orion !. Kamu lebih cantik daripada si Kezia itu. Jangan mau kalah dong sayang !" balas Mama Vani.
Entah apa salah gadis yang bernama Kezia itu kepada mereka berdua. Sehingga mereka niat banget melengserkannya dari samping Orion.
Gandi menghela napasnya, apa gak ada capeknya putrinya itu mengganggu pria yang jauh di atas usianya itu ?. Dan istrinya juga , terus terusan menghasut putri mereka untuk terus merebut hati Orion. Gandi pun melirik istrinya yang duduk menyenderkan kepala di lengannya. Ini nih !, kalau punya istri gesrek, anak masih kecil, dikarbit biar cepat dewasa.
Anak masih SD juga, udah diajari menjadi pelakor.Gimana besarnya nanti ?, bisa bisa putrinya yang cantik itu menjadi pelakor benaran.
"Sayang ! sudah dong ! putri kita jangan di hasut terus. Biarkan putri kita pokus dengan sekolahnya. Kalau mereka memang ditakdirkan berjodoh. Pasti Orion nanti menjadi menantumu !." Kesal sekali Gandi melihat tingkah istrinya itu. Sudah tua juga, masih saja seperti ABG labil.
"Harus di sertai usaha dong sayang !" bela Mama Vani.
"Tapi putri kita masih terlalu kecil untuk memikirkan jodoh !" jelas Gandi.
"Gak apa apa dong !, lihat ! nilai nilai putri kita meningkat karna sering minta diajari sama Orion. Berarti Orion itu calon suami yang bagus untuk putri kita" ujar Vani.
"Terserahmu aja !"
Gandi malas harus terus beradu argumen dengan istri bodohnya itu. Kalau di lawan terus, pasti nanti ada ada aja jawabannya. gandi pun berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke arah teras di samping rumah. Sepertinya dia akan merokok untuk menenangkan pikirannya, karna sudah lelah memikirkan pekerjaan seharian di tambah lagi kegilaan istri gesreknya yang terus terobsesi menginginkan Orion anak sahabat mereka menjadi menantunya.
Semoga saja gila gila istrinya tidak ada yang menurun kepada anak anaknya, amin !. Pikir Gandi
Di dalam rumah, Vani menarik tangan putri cantiknya itu, supaya duduk di sampingnya. Vani pun merapi rapikan anak anak rambut Queen, yang berantakan di keningnya, sembari berbicara.
"Kamu kekep aja terus Abang Orionnya. Jangan kasih kendor. Sampai si Kezia Kezia itu menyingkir sendiri. Enak saja dia !, Mama sudah meminang Orion dari dalam kandungan. Dan Mama dulu ikut juga mengasuh Orion saat Mama Bunga mengikuti pelajaran di kampus. Jadi kamulah yang berhak mendapatkan Orion !."
Gadis kecil yang masih berada di bawah kendalinya itu hanya diam aja, memandang wajah Mamanya berbicara. Entah apa yang ada di pikiran Queen, nampak dari raut wajahnya, ia terlihat bingung.
"Dulu Mama ikut mengasuhnya, itu untukmu sayang !. Sia sia dong usaha Mama, kalau kamu gak bisa dapatin Orion !." ucap Mama Vani lagi." Nanti kalau Bang Orion menikahnya sama cewek lain, jangan harap kamu bisa dekat dengan Bang Orion lagi. Dan boro boro bisa dekat, bisa bisa kamu di larang istrinya masuk ke rumah mereka nanti" lanjut Vani.
Queen pun berpikir, otaknya menerawang ke masa depan. Membayangkan apa yang dikatakan Mamanya.
"Kamu gak mau 'kan sayang !, kehilangan abang Orion ?" hasut Vani lagi.
Queen yang selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari Orion, pun menggelengkan kepalanya.
"Nah ! kalau begitu jangan menyerah !, sebelum janur kuning melintang, kekep terus sampai dapat" ucap Vani, lebih semangat dari pada putrinya.
Queen pun mengangkat dagunya angkuh dan menyipitkan sedikit matanya , yakin kalau ia akan berhasil menyingkirkan cewek yang bernama Kezia itu dari samping Orion.
.
.
"Orion ! aku rasa mending kita udahan aja deh !. Sepertinya kita sudah terlalu lama berpacaran, aku rasa kita sama sama mulai jenuh, dan sampai sekarang pun kita belum tau ke arah mana kita harus membawa hubungan ini..Aku lelah Orion !, kita selalu berantem gara gara gadis kecil itu. Sekarang aku butuh waktu, untuk menata hati kembali" ucap Kezia. Mereka masih berada di dalam mobil perjalanan pulang ke rumahnya.
Orion menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan permintaan Kezia. Hubungan mereka sudah berjalan empat Tahun, sangat di sayangkan jika harus berakhir.
"Aku gak mau Kezia !" tolak Orion
"Kalau kamu gak mau, berarti kamu setuju menjauhi gadis kecil itu !" ujar Kezia.
"Itu gak bisa Kezia..!" ucap Orion dengan nada di tekan." Queen sudah dekat denganku semenjak dia masih bayi !, dia sudah ku anggap adikku sendiri. Aku menyayanginya dan aku menyayangi kamu. Kasih sayangku kepada kalian berbeda. Apa kamu gak bisa menganggap dia adik ?. Dia itu masih kecil Kezia..!, abaikan saja semua sifat dan tingkah lakunya. Jangan di masukin ke hati !" terang Orion.
"Tapi aku melihatnya terus berusaha mengambilmu dari aku Orion..!. Dia itu terus mengganggu kita ! setiap kamu membawa aku ke rumahmu !" balas Kezia.
"Biarkan saja !, buktinya sampai sekarang aku gak terpengaruh. Buktinya aku masih setia sama kamu !." Orion menarik Kezia ke dalam pelukannya, setelah ia menghentikan laju kenderaannya tepat di halaman rumah Kezia.
"Aku akan membicarakan hubungan kita kepada orang tuaku. Kalau aku akan melamarmu, kita akan bertungan. Baru setelah lulus kuliah, kita menikah. Aku gak mau kamu terus terusan merakukan cintku!" ucap Orion.
Kezia mengembangkan senyumnya, ia senang mendengar Orion akan mengajaknya bertunangan.
"Aku mencintaimu Orion !" ucap Kezia
"Aku juga mencintaimu Kezia !" balas Orion, mencium kening Kezia.
Orion melepas pelukannya, menjauhkan sedikit tubuh Kezia. Lalu memandangi wajah Kezia intens. Perlahan Orion mendekatkan wajahnya ke wajah Kezia. Semakin dekat dan sangat dekat. Hampir bibir mereka menempel, Kezia pun memejamkan matanya, merasakan hangatnya sapuan napas Orion di kulit wajahnya.
Orion menarik pelan rambut Kezia dari belakang saat bibirnya menempel di bibir Kezia, lalu menciumnya dalam.
Lama ciuman itu berlangsung, akhirnya Orion pun melepas pagutannya. Orion memandangi wajah Kezia yang memerah, lalu terkekeh.
"Sabar sayang !, belum waktunya kita, bermain gulat" ujar Orion.
"Siapa juga yang ingin bermain gulat !" geram Kezia, sambil tangannya mencubit pinggang Orion. Lalu membuka pintu di sampingnya dan langsung turun dari dalam mobil, berjalan lurus masuk ke dalam rumahnya.
Orion yang kesakitan di dalam mobil, pun mengusap usap pinggangnya yang terasa sakit.
Belum di ajak gulat aja, dia udah mengeluarkan cakarnya. Gimana nanti benaran di ajak gulat, sepertinya dia akan mencakar seluruh tubuhku !, batin Orion.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!