DODODODOR !!
DORR
DORR
seorang gadis cantik bermanik hitam tengah fokus pada sasaran utamanya, ditemani dua orang lelaki yang usianya tak muda lagi akan tetapi kedua lelaki itu bertubuh tegap dan masih sanggup untuk beradu kekuatan jika memang diperlukan.
" Kau sungguh berbakat nona " puji salah satu dari mereka dan gadis cantik itu hanya diam saja sembari tangannya menggenggam erat pistol berwarna silver pemberian dari ayahnya.
DODODORDODODOR !!
TRANG !!
prok prok prok prok.
suara tepuk tangan mengalihkan pandangan gadis cantik bermanik hitam itu dan sudut bibirnya tersenyum manis saat melihat sosok wanita cantik berpakaian elegan dan berambut panjang yang tergerai dengan indah, kedua lelaki yang bertugas untuk menjaga gadis itu seketika menunduk hormat tat kala bos besar mereka datang.
" mommy " seru gadis bermanik hitam itu.
" Ternyata kau disini hmm.. " ucap Valera sembari membelai Surai rambut milik Athena yang tergerai dengan bebas.
" Ya aku hanya sedang berlatih saja mom " ucap Athena lagi dan Valera hanya menganggukkan kepalanya kecil lalu mata tajamnya menatap beberapa senjata yang tersusun rapi di meja berukuran sedang.
valera bisa merasakan jika jiwa putrinya bagaikan seorang petarung hebat. Athena saat usianya mulai beranjak sepuluh tahun dirinya telah dilatih oleh orang-orang handal dan berpengalaman milik ibunya. Remigio pun tak membatasi ruang gerak untuk putrinya melakukan aktifitas apa saja yang terpenting masih dibatasi wajar.
Athena menggulung rambut panjang nya hingga leher jenjang nya terekspos begitu saja, keringat sedikit membasahi leher jenjang nan putih mulus itu.
'' Mom apa Daddy sudah pulang ? " tanya Athena lagi dan Valera menatap putrinya tanpa berkedip sungguh bayi yang dua puluh tahun lalu ia lahirkan kini tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dengan sejuta bakat dan keterampilan dalam dirinya.
" kemungkinan nanti malam sayang. Apa kau begitu merindukan Daddy mu ? " goda Valera dan Athena tersenyum manis hingga pipinya bersemu merah.
" Ya aku sangat merindukan nya mom " saut Athena pelan.
" siapa yang kau rindukan sayang ? Daddy mu ? kakak mu atau adik nakal mu ? " seloroh Valera dan Athena hanya tersenyum kikuk.
" Ya ya mom. Aku merindukan ketiganya " ucap Athena dan Valera tertawa renyah saat ia menggoda putrinya yang begitu menggemaskan.
Athena meminum air botol yang tersedia disana hingga air itu tandas dari tempatnya, baju ketat milik Athena benar-benar melekat pada gadis muda itu ditambah celana hitam berbahan karet menjadi pilihannya kali ini. Valera benar-benar bisa bercermin akan dirinya sendiri dari sosok Athena saat ia masih muda dulu.
Valera mengajak putrinya untuk membersihkan diri terlebih dahulu, setelah itu mereka akan makan siang bersama-sama di restoran terdekat.
mobil sport berwarna putih milik Valera melaju dan membelah jalanan ibu kota yang tampak biasa-biasa saja, tidak ada kemacetan sama sekali bahkan beberapa tumbuhan serta pepohonan menghiasi sepanjang jalanan. Athena gadis itu fokus pada layar ponselnya dan terkadang ia tersenyum dan tertawa kecil secara bersamaan membuat Valera melirik anak gadisnya sekilas.
Hingga Athena tak sadar jika mobil mewah milik ibunya telah tiba disebuah restoran besar yang berdiri di pusat kota. Makanan disana terkenal akan cita rasanya yang tinggi bahkan jarang restoran itu paling banyak diminati.
" sayang sampai kapan kau akan menatap layar ponsel itu " kesal Valera dan Athena hanya tersenyum seraya menampakan deretan gigi-gigi putih miliknya.
" ternyata sudah sampai " gumam Athena dan valera hanya memutar matanya dengan malas. " jika begitu ayo mommy, aku sudah lapar " ucap Athena bersemangat dan meninggalkan Valera yang masih duduk di kursi kemudinya.
Valera hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja saat melihat tingkah putri nya itu terkadang Athena akan bersikap layaknya gadis kecil yang manja dan terkadang Athena akan bersikap layaknya seorang wanita yang dewasa.
akhirnya Valera turun dan berjalan beriringan bersama dengan Athena, ternyata siang itu sungguhlah ramai bahkan Athena mengerucutkan bibirnya saat tempat favoritnya nya telah diisi oleh sekumpulan anak muda.
" ayo kita cari tempat lain '' ucap Valera saat melihat raut wajah Athena seperti tak bersahabat. Athena mengangguk pasrah dan mengikuti langkah kaki ibunya kemana pun ia pergi hingga tak sengaja seseorang menabrak tubuhnya hingga tubuh Athena hampir saja membentur sisi meja berbahan kaca.
" maaf nona. Anda tak apa-apa ? '' tanya seorang lelaki berperawakan tinggi dengan tatanan rambut yang sangat rapi ditambah lelaki itu berpakaian layaknya seorang CEO. Athena menatap tajam pada lelaki itu karena telah menyenggol dirinya.
" Athena " seru Valera saat ia mendengar kejadian tak sengaja yang menimpa putrinya itu. Valera segera menghampiri Athena dan memegang lengan putrinya itu " kau tak apa ? " tanya Valera lagi.
" tidak mom " ucap Athena.
" nyonya Valera " saut lelaki muda itu hingga pandangan Valera beralih kepada sosok lelaki muda yang bertubuh tinggi semampai dengan paras yang cukup tampan. '' oh apa ini kau nyonya Valera ? " tanya lelaki itu dengan antusias dan Valera hanya mengangguk kecil lalu ingatannya mengenang sesuatu.
" Gevariel ? " ucap Valera dan lelaki itu tersenyum saat Valera menyebut nama nya dengan lembut. Athena hanya menjadi pendengar saja, Gevariel ? nama itu seperti tak asing baginya. " wahh kau sudah dewasa sekarang Geva dan kau sungguh tampan " puji Valera dan Gevariel menunduk hormat seraya menerima pujian dari Valera. " Athena apa kau masih ingat dengan Geva ? anak dari aunty Lavanya dan juga paman Diego ? " ucap valera menatap Athena dan Athena seperti sedang memikirkan sesuatu.
Gevariel menatap wajah Athena lekat-lekat usia keduanya terbilang tak jauh berbeda tapi Geva mampu menjadi lelaki dewasa karena paras serta tubuh badannya yang cukup atletis.
" Athena, aku yakin kau pasti tak mengingat ku lagi bukan ? tapi aku selalu mengingat mu si kecil yang manja dan cengeng " seloroh Gevariel hingga membuat manik hitam milik Athena terbelalak lebar kala mendengar ocehan Gevariel.
" Kau !! " kesal Athena hingga Gevariel tertawa renyah. Valera berusaha untuk menghentikan keduanya dengan cepat sebelum Athena berkata yang tidak-tidak. " mom kau melupakan tujuan kita ke mari. Aku sangat lapar " ucap Athena lagi dan Valera mengangguk kecil.
" ayo sayang. Geva kau ingin makan siang bersama dengan kami ? jika iya ayo ? " ucap Valera dan Gevariel mengangguk senang. Sedangkan Athena ia hanya memasang wajah kesalnya.
Gevariel kecil sangat suka membuat Athena kecil menangis dan akhirnya menjerit tak karuan tapi kini semuanya telah berbeda usia mereka bukan anak kecil lagi yang akan mengejek lalu menangis dan menjerit kemudian. Gevariel terpesona akan sosok gadis dihadapannya kini. manik nya yang hitam seakan mampu menghipnotis siapa saja, hidungnya yang mancung dengan bibir yang tipis berwana merah alami serta kulit nya yang putih mulus menjadi poin plus untuk sosok Athena.
ketiga orang itu makan tanpa bersuara sedikit pun hanya ada suara dentingan sendok yang terkadang beradu menjadi satu, Athena ia fokus pada piringnya dan memakan menu pilihannya dengan lahap tanpa memperdulikan siapapun termasuk Valera dan juga Gevariel.
" Daddy " teriak Athena saat melihat siluet lelaki yang dikasihinya, beberapa paper bag yang berada di tangan Athena terhempas begitu saja dan langsung masuk kedalam pelukan Remigio dengan bergelayut manja.
Remigio menopang tubuh Athena agar tak jatuh sembari memeluk erat tubuh putrinya yang selama beberapa hari tak ia lihat karena harus pergi ke Amerika. Valera yang baru saja menginjakkan kakinya di mansion hanya menatap heran pada Athena yang masih saja bergelayut manja dengan suaminya itu.
" kau berat sayang " seloroh Remigio dan Athena hanya mengerucutkan bibirnya kedepan lalu turun dengan perlahan.
" Dasar manja " ucap tiba-tiba seorang lelaki yang usianya dibawah Athena, Ya itu adalah Kenneth adik dari Athena yang usianya hanya terpaut satu tahun.
Kenneth berjalan dan menghampiri Valera lalu memeluknya dan mengecup pipi Valera dengan lembut, Valera membalas dan mengelus pipi anak lelaki nya dengan lembut.
" bagaimana dengan perjalanan mu ? " tanya Valera basa-basi dan Kenneth hanya diam akan tetapi senyum tipisnya terbit di sudut bibir nya itu.
" menyenangkan " saut singkat Kenneth dan Valera tersenyum gemas karena anak lelaki nya itu tak pernah berbicara panjang lebar.
anggota keluarga itu segera menuju ruang keluarga untuk berbincang, Athena selalu bergelayut dengan Remigio membuat Valera terkadang heran akan sikap putrinya itu.
" Daddy dimana kak George ? " tanya Athena karena sedari tadi ia tak melihat sosok lelaki bermanik biru itu.
" Kakak mu melanjutkan perjalanan nya menuju England sayang " ucap remigio lembut dan Athena mengeryitkan dahinya heran. England ? kenapa ? Athena menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dan terlihat memikirkan sesuatu.
" ayahnya merindukan Kakak mu itu sayang " ucap Valera lembut.
" mommy mengetahuinya ? " Picing Athena dan Valera terkekeh kecil lalu bersandar di dada bidang suaminya yang nampak masih terlihat menggoda itu. Athena kesal bukan main karena George tak memberikan kabar ini pada dirinya sendiri, Kenneth hanya diam dan acuh saja ia lebih memilih memainkan ponsel miliknya itu.
" baiklah jika begitu, aku akan beristirahat terlebih dahulu sebelum makan malam tiba " ucap Athena yang nampaknya tak bersemangat lalu mengecup pipi Remigio tanpa mau menoleh kearah Valera dan Kenneth.
Remigio dan Valera saling lirik satu sama lain, Athena selalu seperti itu jika George tak memberinya kabar sedikitpun. Kenneth pun memilih untuk pergi ke kamar pribadinya untuk beristirahat dan Valera mengijinkannya, kini tinggal sepasang suami istri itu yang berada di ruang keluarga.
Remigio mengelus lembut punggung istrinya itu. baik Valera maupun Remigio masih tampak segar bugar dan menggoda iman siapa saja, pasangan serasi itu selalu saja nampak mesra di setiap waktu.
" Remi apa jadinya jika Athena mengetahui jika George sudah dijodohkan oleh Hans Maxwell sejak usianya beranjak tujuh belas tahun ? " ucap Valera terdengar lirih.
" apa boleh buat sweatheart. Lambat laun putri kita akan mengetahuinya juga " ucap remigio sembari mengelus lembut rambut milik istrinya itu.
" aku tak bisa membayangkan apa jadinya nanti. Pasti anak itu akan mengamuk " ucap Valera memejamkan matanya untuk merasakan kehangatan tubuh suaminya ini dan menghirup aroma parfum mewah dari tubuh Remigio.
" sudahlah jangan terlalu difikirkan " kilah Remigio dengan lembut " sweatheart, kita harus menjaga Athena lebih ketat lagi, musuh-musuh ku pun yang berada di Amerika kini menandai wajah putri kita " ucap Remigio hingga Valera terkejut bukan main dan sedikit memberikan jarak dengan Remigio.
" apa yang terjadi ? " tanya Valera penasaran.
" entahlah. Aku mendapatkan kabar dari orang-orang ku jika wajah putri kita menjadi Terget dan incaran para musuh yang tak bertanggung jawab. " jelas Remigio singkat dan Valera mengerutkan dahinya seketika. " Aku sedang mencari siapa orang yang telah menyebarkan photo putri kita hingga sampai ke pihak asing " ucap Remigio sedikit geram.
" Ya tanpa kau minta pun aku sudah melakukan nya bukan hanya musuh mu, tapi juga musuh ku sedang mengincar putri kita Remi " ucap Valera lagi dengan tatapan tajam menatap kearah depan.
berani sekali mereka mengusik keluarganya terlebih Athena. Tak akan dibiarkan ! baik Valera maupun Remigio akan menyeret orang itu jika berani menyentuh putri kesayangannya ini.
Athena melemparkan ponsel nya begitu saja keranjang berukuran king size miliknya, wajahnya tampak kesal bukan main hingga ia memutuskan untuk menghubungi George. Lama Athena menunggu akhirnya panggilan itu terhubung tapi senyum Athena sirna tatkala suara seorang wanita yang berada di sebrang sana.
" Hallo " ucap wanita itu terdengar lembut hingga Athena mengerutkan dahinya seketika, sejak kapan George membiarkan ponsel pribadi miliknya di sentuh orang lain terlebih seorang wanita asing ?
" Ya Hallo. Ini siapa ? apakah kak George berada di sana ? " tanya Athena sopan.
" ohh ya betul nona, George sedang berada di kamar mandi. Apa ada hal yang penting jika ya tunggu sebentar. " ucap wanita itu lagi.
" kamar mandi ? " ulang Athena lagi " apakah aku menganggu waktu kalian ? " tanya Athena penasaran.
" tidak. Kami hanya sedang makan siang. Hmm bisa aku tebak pasti kau Athena bukan ? " ucap wanita itu lagi. Hening tak ada jawaban dari Athena sedikitpun " kau melupakan aku Athena ? huhh kau jahat sekali padaku ini yang sebentar lagi akan menjadi kakak ipar mu " celoteh wanita itu hingga membuat Athena membeku di tempatnya.
" oh begitu, baiklah aku tutup dulu teleponnya " ucap Athena dengan cepat. jantungnya berdebar tak karuan saat wanita itu mengatakan akan menjadi kakak iparnya. Athena terlihat menatap kearah cermin dan tanpa sadar ia melemparkan ponsel miliknya kearah cermin hingga jatuh berserakan di lantai. Untung saja kamar milik Athena kedap suara jika tidak pasti Valera dan Remigio akan berhamburan menuju kamar pribadinya.
Athena marah sangat marah ketika mengetahui hal ini, dalam hatinya ia menyimpan perasaan lebih terhadap George. Athena menatap pecahan ponsel miliknya dengan tajam tanpa berkedip.
" kakak ipar ? " gumam Athena tersenyum menyeringai " baiklah jika begitu " ucap Athena terdengar penuh penekanan " aku akan menunjukkan bagaimana sikap adik ipar yang baik " dingin Athena lalu ia memilih untuk memejamkan matanya seketika membiarkan pecahan itu berserakan begitu saja tanpa mau membersihkan nya terlebih dahulu.
Keesokan harinya Athena sudah pergi pagi-pagi buta mengunakan mobil mewah pemberian Valera saat usianya delapan belas tahun. Bahkan Athena tidak melakukan sarapan bersama dengan keluarganya.
maid yang betugas membersihkan kamar nona mudanya terkejut karena melihat pecahan kaca berserakan dengan ponsel yang hancur dan pecah begitu saja, Valera dan Remigio terkejut karena mendapatkan kabar ini.
" apa yang terjadi ? " ucap Remigio
" entahlah, aku harapan bukan sesuatu hal yang buruk. " ucap Valera singkat dan mereka mulai menyantap sarapannya dengan tenang bahkan Kenneth tak berbicara apapun mengenai Kakak perempuannya itu.
di sisi lain Athena sedang melampiaskan amarahnya dengan menembak beberapa papan dihadapannya dengan brutal dan buas, hingga dua pelatih yang melatih Athena sejak kecil merasa ada hal yang tak beres dari nona mudanya.
DODODORDODODOR !!
DORR.
DORR.
sempurna ! bidikan Athena benar-benar sempurna, sorot matanya yang tajam serta pergerakannya yang tepat dan lihai membuat Athena semakin pandai menggunakan beberapa jenis revolver dengan berbagai tipe.
" Apa yang terjadi padamu kak ? " ucap tiba-tiba sosok lelaki muda hingga dua orang pelatih me menyapanya dengan sopan. Athena hanya melirik sekilas lalu mengisi amunisi senjatanya kembali dengan kesal. '' ohh come on pasti sesuatu hal yang buruk bukan ? " ujar lelaki muda itu lagi dan Athena tak begitu mendengarkan perkataan dari adik sepupunya yang terkesan mengejek.
Gabriel Harson putra pertama Vyan dan juga Zizi yang usianya tak jauh berbeda dengan Kenneth, sosok yang dingin dan sedikit kejam pada para musuh-musuh nya.
Gabriel mengambil salah satu senjata api Laras panjang dan mengisi amunisinya dengan cekatan dan lihai hingga ia mengecoh bidikan kakak sepupunya.
DORRR.
TRANGG.
" GABRIEL " pekik Athena marah dan kesal karena bidikannya melesat begitu saja. Gabriel hanya tertawa terpingkal-pingkal karena berhasil mengerjai kakak sepupunya itu.
" jangan berteriak kak, nanti kecantikan mu hilang " ucap Gabriel lagi hingga Athena mendengus kesal begitu saja.
" kau punya masalah ? cerita padaku siapa tau aku bisa membantumu " ucap Gabriel lagi.
" tidak " singkat Athena.
" baiklah. Bagaimana jika kita pergi membeli sesuatu ? " ide Gabriel hingga pandangan Athena menatap kearah adik sepupunya itu dan tak lama kemudian ia mengangguk dengan mata yang berbinar.
'' baiklah ayo " ucap Athena semangat dan Gabriel hanya mengangguk saja dan mengikuti langkah Athena yang sudah berjalan lebih dulu. Athena pergi menggunakan mobil milik Gabriel karena ia yang memaksanya dan pada akhirnya Athena mengangguk pasrah.
baru saja mobil itu melesat pergi tiba-tiba awan begitu mendung dan tak lama hujan turun dengan begitu deras. Athena menatap ke arah kaca jendela dengan pandangan yang sulit diartikan. Gabriel hanya fokus menyetir dan tidak ingin bercanda dengan kakak sepupunya saat keadaan seperti ini, hingga mobil mewah milik Gabriel tiba di sebuah tempat yang begitu menyenangkan.
kedua nya turun dari mobil tersebut dan menuju salah satu kedai minuman coklat favoritnya Athena, Gabriel menyuruh Athena untuk duduk di kursi yang masih kosong dan Athena mengangguk setuju.
" haii nona manis " ucap seorang lelaki tiba-tiba datang dan duduk berhadapan dengan Athena. Para pemuda itu berjumlah tiga orang akan tetapi Athena malas untuk melayaninya. " hanya sendiri ? ingin aku temani " ucap lelaki itu lagi dengan senyum liciknya.
" tidak terimakasih. Menyingkir lah dari hadapanku " dingin Athena hingga membuat ketiga lelaki itu saling pandang satu sama lain, tapi tiba-tiba sebuah tangan nakal menyentuh dagu Athena dengan lancang hingga reflek Athena menepisnya dan langsung memelintirnya dengan keras.
" AGHHH sialan. Lepaskan tanganku " pekik lelaki itu hingga mengundang tatapan semua orang yang berkunjung termasuk Gabriel yang sedang memegang dua cangkir coklat panas. Sadar akan situasinya tak memungkinkan dengan cepat Gabriel menghampiri Athena.
" apa yang terjadi ? " bingung Gabriel saat melihat seorang pemuda tersungkur dengan wajah yang meringis akibat serangan telak dari Athena.
" dia menyentuhku. " dingin Athena hingga Gabriel menumpahkan coklat panas yang berada di dalam genggamannya tepat mengenai wajah dan dada lelaki itu.
" ahhh sialan !! " teriak lelaki itu saat merasakan panas akibat ulah Gabriel hingga dua lelaki pemuda yang lainnya menghajar Gabriel tanpa aba-aba.
Perkelahian tak terhindarkan Gabriel melawan dua pemuda yang usianya jauh diatas dirinya dengan sangat lihai, sedangkan Athena hanya menjadi penonton saja karena ia merasa mood nya benar-benar hancur.
dua orang pemuda itu cukup kewalahan untuk melawan Gabriel hingga salah satu dari mereka mengeluarkan senjata tajam berjenis pisau kecil hingga teriakan para pengunjung menyadarkan Athena dari lamunannya.
BUGHHHHHH
Athena menendang seorang lelaki yang hendak mencelakai Gabriel dengan cara curang, sorot mata Athena berubah menjadi tajam dan dingin begitupun dengan Gabriel. Mata-mata milik sang Lady yang berada disekitar Athena dengan cepat memberikan pesan penting pada Valera bos besarnya.
" dasar para pengecut. " tekan Athena lagi.
BRAKKKKKK
ngilu ? sungguh ngilu. Gabriel melemparkan salah atau lelaki itu hingga membentur meja yang tak jauh di dekatnya. Lelaki itu meringis dan mengeluarkan darah dari mulut nya seketika. Gabriel menyeringai penuh arti.
" kau akan menyesal berurusan dengan ku " ucap lelaki berbaju hitam yang sebelumya mendapat serangan dari Athena dan kemudian mendapatkan serangan dari Gabriel.
" aku pastikan tak akan pernah menyesal " ucap Athena dengan santai hingga Gabriel membawa kakak sepupunya pergi dari tempat itu tapi sebelum mereka berdua pergi Gabriel menaruh beberapa lembar uang kepada pemilik kedai untuk mengganti kerugian yang dialaminya, pemilik toko itu sangat berterimakasih pada Gabriel akan hal itu.
mobil mewah itu melesat pergi dengan cepat dan menerobos derasnya hujan yang mengguyur ibu kota. Athena Kembali diam tak bersuara membuat Gabriel pun ikut diam.
" kau ingin aku antar kemana kak ? " ucap Gabriel memecah keheningan.
" entahlah " ucap Athena acuh.
" aku pun tak tau pergi kemana " keluh Gabriel hingga membuat Athena mengerucutkan bibirnya sebal. " Ya sudah aku antar pulang saja " ucap Gabriel dengan kesal dan Athena diam saja tanpa mau menjawab perkataan Gabriel.
mobil mewah itu terus melaju menuju Gold mansion baik Athena maupun Gabriel sama-sama diam dan bungkam tanpa sepatah katapun yang menghiasi perjalanan mereka. Athena rasanya masih kesal saat ia mengetahui jika George sudah mempunyai calon istri.
lalu untuk apa perasaan yang dimiliki Athena selama ini jika pada akhirnya bukan dia yang akan mendampingi hidupnya akan tetapi wanita lain. Jauh dalam lubuk hati Athena ia mengumpat wanita yang mengaku-ngaku akan menjadi kakak iparnya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!