NovelToon NovelToon

Gadis Miskin Yang Menjadi Pengusaha Terkenal

Perkenalan Tokoh eps. 1

Alika Saraswati adalah seorang gadis desa yang sangat cantik dan cerdas. Biasanya orang tuanya memanggilnya dengan nama panggilan Lika.

Lika seorang gadis pelajar kelas 2 SMK yang usianya sekarang sudah menginjak 17 th. Disekolahnya Lika mengambil jurusan Agri Bisnis karena cita-citanya ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses.

Meskipun tidak memungkinkan dengan kendala masalah keuangan tapi dia akan terus berusaha mewujudkan impiannya itu meskipun hanya mimpi belaka baginya.

Dia putri dari bapak Wahyuno dan ibunya yang bernama Sulistia. pekerjaan sang bapak hanyalah seorang petani kecil-kecilan yang lahan untuk bercocok tanam pun masih meminjam dengan orang lain yang mempunyai areal lahan pertanian yang sangat luas.

Dengan perjanjian bagi hasil sepertiganya untuk si pemilik tanah. jika hasil panennya bagus maka akan banyak keuntungan yang didapat. dan keuntungan tersebut cukup untuk membiayai Lika bayar sekolah.

Serta segala keperluan sekolah lainnya misal seperti membeli buku tulis, pulpen, buku paket dan berbagai peralatan sekolah yang harus dibeli.

Selain itu keuntungan sisanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari. kalau untuk membeli baju seragam baru atau sepatu baru jelaslah tidak bisa. sedangkan sang ibu yang bernama Bu Sulistia atau lebih dikenal para tetangganya dengan panggilan Bu Sulis.

Bu sulis untuk pekerjaan sehari-harinya dia sering membantu suaminya diladang dengan menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu. baru dia pergi ke ladang membantu suaminya.

Luas ladang pertanian yang dipinjam pak yuno sebanyak 7 petak dengan ukuran 25 x 25. Semua ladang pertanian tersebut ditanami pak yuno tanaman padi dan dipinggir-pinggir lahannya di tanami sayuran seperti bayam, kangkung, katuk, singkong dan pohon pepaya.

Sayuran tersebut bisa digunakan untuk sayur lauk makan sehari-hari. dan untuk lauk ikan biasanya pak yuno memancing disungai yang ada di sekitar ladangnya. selain itu, pak Yuno juga mempunyai kolam ikan di belakang rumahnya.

Hari ini merupakan hari minggu seperti biasa nya Lika menggunakan hari liburnya sebaik mungkin. dia jarang sekali menggunakannya dengan aktivitas jalan-jalan karena baginya hanya membuang waktunya saja dan hanya membuang-buang uang yang orang tuanya cari dengan susah payah.

Karena itu dia tidak mau menyusahkan kedua orang tuanya yaitu bapak dan ibunya yang sudah banting tulang diladang yang diibaratkan hanya untuk mencari sesuap nasi.

Hari ini Lika mencuci semua pakaian sekolahnya yang kotor, membersihkan rumah, memasak terlebih dahulu agar ibunya tidak perlu repot-repot masak sehabis pulang dari ladang tujuannya hanya ingin meringankan pekerjaan ibu.

Karena hari minggu inilah kesempatannya untuk membantu kedua orang tuanya. sehabis memasak dia mengambil buku paketnya untuk belajar sebentar dan kemudian menyusul bapak ibunya ke ladang dengan mengendarai sepeda ontelnya.

Sesampai diladang ternyata ibunya sudah melihatnya dari kejauhan dan kemudian menunggunya di pondok. "bu apakah ibu

sudah lama menunggu Lika di depan pondok, Lika kan sudah besar Lika ga mau ngusahin ibu, karena harus menunggu Lika." sambil menyalami tangan ibunya.

Seperti biasanya Lika selalu mencium tangan orang tuanya jika mau pergi atau baru datang dari suatu tempat.

Jelasnya baru datang dari tempat karena mencari sesuatu yang dibutuhkan, misal seperti membeli buku yang habis atau baru pulng dari sekolah dia selalu menyalami ibunya

"Kenapa Lika menyusul ibu ke ladang, kan harinya panas sekali nak. kasian kalau harus menyusul ibu ke ladang, ibu sama bapakmu saja nak yang bekerja diladang."

Entah kenapa dia merasa sedih mendengar penuturan ibunya tadi, lalu dia kembali membalas penuturan ibunya.

"Tidak apa apa bu Lika senang dan ikhlas membantu ibu dan bapak, selama Lika masih sehat dan setiap hari libur, Lika akan selalu membantu ibu" sahut Lika kepada ibunya.

Dalam hatinya begitu besar kasih sayang orang tuanya sehingga mereka tidak rela anaknya bekerja diladang sepertinya. Lebih jelasnya mereka menginginkan agar Lika mendapatkan pekerjaan yang bagus dibanding pekerjaan orang tuanya.

Dan Lika pun sejenak meneteskan air matanya. dia sangat terharu oleh kasih sayang kedua orang tuanya itu.

Tak lama kemudian lika bergegas membantu membersihkan rerumpatan yang ada di ladangnya yang ditemani oleh bapak dan ibunya.

"Sudah nak, Lika tunggu bapak ibu di pondok saja. harinya sudah mulai panas nak." seru ayahnya. kemudian Lika menyahut "sebentar lagi pak Lika tak apa-apa kok, Lika hanya ingin membantu bapak dan ibu." seru Lika.

2. Ulangan Umum Sekolah

Sepulang dari ladang Bu Sulis memanggil Lika anaknya untuk menanyainya. "Lika apakah kamu sudah belajar besok kan kamu ada ulangan umum untuk kenaikan sekolah nak." seru ibu kepada Lika.

Dan Lika menyahut ibunya. "sudah bu Lika sudah belajar sedari tadi sebelum Lika pergi ke ladang untuk membantu ibu."

Kemudian Bu Sulis sudah merasa sangat tenang karena dia tau anaknya sudah menyempatkan diri untuk belajar. dan dia sangat bangga terhadap pribadi anaknya yang begitu rajin, gigih dan cerdas.

Meskipun ibunya sudah menyuruhnya pulang dari ladang tapi tetap saja dia menolaknya dan tetap kuat pada pendiriannya ingin tetap membantu orang tuanya.

Bu Sulis hanya bisa mengangguk melihat anaknya yang tetap bersikeras menolongnya dan begitupun sang bapak. Pak Yuno hanya bisa mengiyakan keinginan putrinya yang ingin tetap membantunya diladang.

Memang kepribadian Lika seperti itu dia bukan orang yang pantang menyerah dalam melakukan suatu hal, selagi dia masih bisa maka akan terus dilakukannya.

Asalkan yang dilakukannya itu masih merupakan hal yang bermanfaat. bukan hal yang bersifat negatif atau kurang manfaat.

Tak lama kemudian Lika, Bu Sulis dan Pak Yuno segera pulang menuju rumahnya.

Hari sudah menunjukkan pukul 12.00 ibu dan Lika pun menyiapkan makanan untuk mereka makan siang. setelah semuanya siap Lika langsung memanggil bapaknya untuk pergi ke dapur menyantap makan siang.

Dan mereka bertiga makan dengan lahapnya, meskipun masakannya cukup sederhana yaitu ikan gabus goreng, sayur osengan kangkung, sambel terasi dan nasi hangat.

"Ternyata anak gadis bapak sudah pinter masak ya, masakannya bisa ngalahin masakan ibu lo." seru sang ayah kepada Lika sambil tersenyum simpul.

Lalu Lika menyahut "enggak lah pak ya tetap enakan masakan ibu, kan semua resep berasal dari ibu." sahut Lika pada bapaknya sambil tersenyum malu karena dipuji orang tuanya.

Sedangkan sang ibu hanya tersenyum saja mendengar penuturan dari suaminya dan anaknya itu. sehabis makan Lika pun ingin membereskan piring yang kotor dan mau mencucinya.

"Gak usah nak biar ibu saja, lika kan sudah capek masak. biar istirahat aja dulu." kata ibunya kepada Lika. "tak apalah bu Lika gak capek kok, biasa saja lebih capekan ibu dan bapak yang lama bekerja di ladang."

Sang ibu tidak bisa menolak permintaan anaknya, dia hanya bisa mengangguki. padahal dalam hati dia tidak ingin anaknya kecapean dan besoknya tidak konsentrasi untuk mengerjakan soal ulangan umum.

Karena di pikirnya anaknya sudah cukup banyak membantunya mulai dari tadi waktu di ladang padi. pasti dia sangat kecapekan, pekiknya. begitu besar perhatian seorang ibu.

Setelah membersihkan dan mencuci piring kotor. Lika pun menghampiri kedua orang tuanya yang sedang duduk diteras rumahnya yang mungil itu.

"Ayo bapak dan ibuk istirahat dulu, pasti bapak dan ibu sangat capek." ajak Lika.

Kemudian sang bapak yaitu Pak Yuno menyahuti anaknya. "sebentar lagi nak bapak dan ibu masih enak duduk di sini anginnya cukup rindang." sahutnya.

Pak yuno dan bu sulis mengajak anaknya untuk duduk bersama. "ayo sini nak duduk disamping ibu." ucap bu sulis pada Lika.

Lika pun segara duduk disamping ibunya dan mereka menikmati segarnya angin diterasnya itu. dikarenakan di depan terasnya itu ditanami sebuah pohon rambutan yang begitu rindang.

Setelah itu, baru mereka bertiga masuk ke dalam rumah untuk beristirahat sebentar. Sedangkan Lika dia mengambil bantalnya untuk tidur siang sebentar dan kemudian di lanjutkannya untuk belajar materi ulangan buat besok.

Yang nama Lika dia anaknya seperti tak mengenal lelah dia selain cantik tetapi juga sangat rajin belajar.

Sehingga tidak heran lagi kalau dia sering mendapati juara 1 dikelasnya dikarenakan kerajinan dan kegigihannya dalam belajar untuk mencapai nilai yang bagus.

Harinya pun mulai sore, Lika bersiap-siap untuk mandi dan setelah itu membantu ibunya masak di dapur seperti biasanya. kali ini Lika yang motong-motong sayur bayam dan Bu Sulis kelihatannya sedang menumis pedas ikan.

"Wihh harum sekali masakan ibu kata Lika kepada ibunya, kayaknya enak sekali nih masakan ibu jadi gak sabaran Lika mau makan malam." ucapnya sambil tersenyum kepada ibunya.

Lalu Bu Sulis menyahut pujian anaknya itu. "sekarang sudah pinter muji ya anak ibu ini." kata Bu Sulis sambil tersenyum menutup mulutnya pakai tangannya.

Karena merasa geli melihat anaknya yang mulai beranjak remaja dan pintar sekali memuji-muji ibunya.

Kemudian datang Pak Yuno dari ruangan depan. kemudian pak yuno ikut-ikutan memuji istrinya. "iya nih masakan ibu harum banget sampai di ruangan depan harumnya, kayaknya enak sekali masakan ibu." tambah Pak Yuno menggodai istrinya. Bu Sulis hanya tersenyum malu melihat kelakuan anak dan suaminya itu.

Dan kemudian Bu Sulis menjawab. "kayaknya bapak nih yang sudah mengajarin Lika suka ngerayu dan muji ibu." sahut Bu Sulis sambil tersenyum simpul.

Setelah semua masakan matang mereka pun melanjutkan untuk makan malam dengan lahapnya. meskipun masakannya sederhana tapi rasa dan aroma masakannya sangat nikmat.

Hari pun mulai larut malam mereka bertiga yaitu Pak Yuno, Bu Sulis dan anaknya Lika langsung masuk ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat dan tidur.

Pengen sih nonton televisi dulu kaya orang-orang tapi mereka tidak mempunyai televisi, jadi langsung beristirahat saja.

Keesokan harinya yaitu tepatnya hari senin Lika akan menghadapi ulangan umum. pagi sekali Lika bangun yaitu pukul 05.00 subuh.

Setelah mandi Lika melanjutkan untuk melaksanakan kewajibannya yaitu sholat subuh sebentar dan setelah itu lanjut menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis lainnya untuk ulangan umum hari ini.

Hari ini di jadwalnya Lika akan ulangan umum mata pelajaran matematika di awal ulangan dan di jam keduanya dia akan ulangan umum mata pelajaran bahasa indonesia.

Setelah semuanya siap Lika langsung mengenakan seragam sekolahnya dan pergi ke dapur untuk sarapan pagi. masakan pun sudah terhidang di atas meja.

Ternyata sang ibu sudah terlebih dahulu menyiapkan anaknya sarapan. "ayo nak sarapan dulu sini biar ulangan umumnya lebih konsentrasi." seru Bu Sulis kepada Lika anaknya.

Lika hanya tersenyum dan mengangguki seruan ibunya. lalu berkata "ayo bu kita panggil bapak biar sarapan bareng." katanya.

Setelah sarapan pagi Lika langsung menyalami tangan kedua orang tuanya. "asalammualaikum bu pak Lika berangkat sekolah dulu, doain Lika dapat nilai yang bagus ya pak bu." ucapnya.

Kemudian Pak Yuno menyahuti anaknya. "iya nak bapak dan ibu pasti akan mendoakan Lika, semoga Lika anak bapak ini akan dengan mudah menjawab soal yang ada di ulangan umum dan jangan lupa juga lika untuk berdoa kepada Allah ya nak, agar Allah memberikan kemudahan untuk Lika nanti Amiiin." sahut Pak Yuno.

Dan ibunya Lika pun ikut mendoakan anaknya agar dengan mudah menjawab soal ulangan umum kenaikan sekolah itu. agar lika bisa naik ke kelas 3. "ibu turut mendoakan mu nak." seru Bu Sulis kepada Lika anaknya.

"Jangan lupa hati-hati di perjalanan dan jangan ngebut naik sepedanya." kata Bu Sulis. kemudian disahut Lika dengan kata "iya bu Lika segera berangkat ya."

Lika pun mulai mengendarai sepeda ontelnya menuju sekolah. hanya memakan waktu 15 menit Lika sudah sampai di halaman sekolah. kemudian dia memarkirkan sepeda ontelnya di parkiran yang deretannya hanyalah sepeda motor semua.

Karena hanya dia yang menggunakan sepeda ontel ke sekolah.tapi meski begitu Lika adalah anak yang cerdas dan banyak guru yang kagum dan menyukai kerajinan dan kecerdasannya. Namun ada juga sebagian temannya yang iri hati karena Lika selalu mendapat juara pertama.

Setelah memarkir sepeda Lika langsung masuk ke dalam kelasnya. Ada sisa sedikit waktu dia gunakan untuk belajar sebentar agar lebih mantap ingatannya dengan mata pelajaran yang ingin di ulangkan.

Tak lama kemudian waktu menunjukan pukul 08.00 dan dimulai lah ulangan yang ditunggu oleh bu guru yang bernama Bu Cantik. bukan cuma namanya orangnya pun juga cantik.

Bu Cantik langsung membagikan lembar soal dan lembar jawaban terlebih dahulu, kemudian memberitahu kepada seluruh murid di kelas itu bahwa waktu mengerjakannya selama 1 jam setengah.

Kemudian Bu Cantik langsung mempersilakan anak muridnya untuk mengerjakan dan menyuruh anak muridnya agar berdoa lebih dulu.

Lika berdoa meminta kemudahan kepada allah dan langsung mengerjakan lembar soal yang diberikan. entah kenapa Lika merasa sangat mudah mengerjakannya.

Semua itu mungkin karena Lika telah berdoa dan berusaha belajar sebelumnya. jadi telah membuktikan 2 hal tersebut tidak bisa dipisahkan.

Bersambung...!!

Terima kasih sudah setia membaca, mungkin karya ini masih banyak kekurangan dikarenakan sambil momong anak harap dimaklumi,🙏🙏🙏 dukungan dari pembacalah yang mampu membuat penulis lebih semangat untuk menuangkan ide ide kreatif..

3. Teman Pecontek Dan Egois

Lika sudah hampir selesai mengerjakan soal ulangan umum matematikanya. yang tersisa hanyalah 5 soal essay dari 15 soal yang masih belum dia kerjakan.

Sedangkan untuk soal ulangan yang dalam bentuk pilihan ganda yaitu berjumlah 50 soal sudah selesai Lika kerjakan dengan sangat teliti menghitungnya.

Kali ini Lika duduk satu meja dengan temannya yang bernama Feli. yang tak lain adalah sahabatnya Lika sendiri. dan Lika pun sudah mengenal temannya yang bernama Feli ini dengan sangat baik.

Karena memang kepribadiannya Feli yang sudah tidak diragukan lagi, dia tidak pernah mencurangi apalagi sampai membohongi setiap sahabatnya.

Termasuk salah satunya Lika yang tengah menjadi sahabatnya. Feli tidak akan rela untuk menyakitti salah satu sahabat karibnya ini yaitu Alika Saraswati yang sering dipanggilnya dengan panggilan Lika.

Meskipun Feli bukan anak yang terlalu pintar seperti lika akan tetapi dia tidak pernah iri hati dengan kesuksesan belajar temannya ini.

Namun Feli pun bukanlah murid yang terlalu bodoh. kesuksesannya dalam belajar masih dikategorikan dalam nilai rata-rata. kali ini soal ulangan umum matematika yang telah dikerjakan Feli berjumlah 35 soal dalam bentuk pilihan ganda.

Dan untuk soal essay Feli hanya mengerjakan sebanyak 9 soal. jadi total soal ulangan umum matematika yang belum Feli kerjakan yaitu sebanyak 21 soal ulangan .

Jadi Feli masih butuh banyak waktu untuk mengerjakannya. sedangkan Lika dia terlihat sangat bersemangat mengerjakan sisa soal ulangan umumnya yang belum dia kerjakan.

Namun dia tidak menyadari kalau ada salah satu temannya yang ingin menyontek hasil ulangannya.

Kemudian terdengar suara bisikan dari belakang tempat duduk lika. "Lik kasi tau gue dong jawaban pilihan ganda yang no 5, 6 dan 11 ,gue belum nih." bisik Lola kepada Lika.

Tapi yang namanya Lika mungkin dia terlalu serius mengerjakan soal ulangan umumnya jadi dia seolah-olah tidak mendengar apa-apa.

Malah Feli sahabatnya Lika itu yang lebih mendengar bisikan dari Lola. dengan menengok ke arah belakang sedikit karena takut kelihatan guru. entar malah dituduh mau nyontek oleh gurunya jadi dia hanya menengok sedikit.

"Apaan sih lu Lola kerjaannya cuma mau nyontek aja coba lu belajar sendiri, ganggu konsentrasi ulangan orang aja." bisik Feli ke arah Lola.

Dan Lola pun tak mau kalah dia malah mencaci maki Feli dengan bisikan dan ekspresi wajah yang tak suka.

"Elu yang apaan Fel ikut campur urusan orang aja gue itu nyonteknya sama Lika bukan sama elu, toh elu yang repot kayak elu lebih pintar dari gue aj." pekik Lola marah pada Feli.

Lola pun merasa tidak puas memarahi Feli teman sekelasnya itu , kemudian seketika Lola kembali memarahi Feli dengan bisikan ketusnya.

"Lue itu jangan sok belagu jadi orang, dan harus lue tau lue itu juga tidak cukup pintar dalam mengerjakan pelajaran, jadi elu harus ngaca Feli." sahut Lola ke Feli dengan sedikit merendahkan suaranya karena takut ketahuan guru yaitu Bu Cantik.

Tak lama kemudian Lika pun baru menyadari celotehan dari kedua temannya itu setelah dia berhasil mengerjakan 4 soal dari 5 soal yang tersisa.

"Apaan sih yang kalian bahas Fel sama Lola, kayaknya Lola sebel sekali sama kamu." bisik Lika pada Feli temannya. dan Feli pun menyahut bisikan Lika.

"Tuh kutu yang duduk di belakang kamu mau nyontek sama kamu Lik." bisik Feli.

Kemudian Lika pun sedikit menengok ke belakang, menengok sedikit ke arah Lola. belum lagi Lika ngomong tuh Lola langsung aja nyembur omongannya.

"Elu pelit banget sih Lik, gue mau minta jawaban pilihan ganda elu malah pura pura gak dengar, apa memang lu sengaja." bentak Lola dengan nada rendah kepada Lika.

Dan Lika pun dengan santai membalas dengan bisikan. "kalau mau jawaban soal ya kerjakan sendiri La, aku aja kemaren sudah susah payah belajar." bisik Lika ke Lola.

Lalu tak lama dari lontaran bisikannya, Lika pun berbisik lagi ke Lola. "aku tuh bukannya pelit, tapi ini kan ulangan umum dan kita harus berjuang menjawab soal dengan sendiri-sendiri, kalau kamu mau minta rumus pasti aku kasih. tapi kalau minta jawaban murni aku gak mau, karena kamu juga harus belajar berusaha sendiri." bisik Lika kepada Lola.

Lola merasa tak terima langsung dia menyembur Lika dengan sahutan nada rendah. "ohh gitu ya elu Lika baru aja lue jadi juara pertama sekolah elu sudah sombong, awas ya lue Lika." sahut Lola pelan.

Tak lama kemudian Lola pun mulai mengejek Lika mulai dari menghina miskin lah sampai menghina sepeda ontel butut yang Lika gunakan untuk ke sekolah.

Namun Lika hatinya memang baik dan dia juga gadis yang tegas plus tegar. Lika tidak suka balik mencaci, karena memang didikan orang tuanya yang bagus.

Dia tidak membalas hinaan Lola dengan kasar, dia malah menawarkan Lola untuk belajar bersama dengannya di rumahnya.

Tapi sahutan Lola malah sangat kasar terhadapnya, Lola kembali lagi menambah hinaannya kepada Lika.

"Idih ngapain aku ke rumahmu sudah kecil, sudah panas gak ada ac nya, kumuh lagi." sahut Lola.

Dan Lika pun menjawab dengan tegas. "ya sudah kalau kamu tidak mau La, aku tidak maksa, aku hanya menawarkan saja siapa tahu kamu mau." bisiknya ke Lola.

Lika tidak merasa sakit hati mendapat hinaan dari Lola temannya itu karena memang dia sudah lama tau sifat asli dari temannya itu yang suka ceplas ceplos dan seenaknya kalau bicara tanpa memikirkan perasaan orang yang di caci.

Selain itu Lika pun menyadari bahwa rumahnya memanglah sangat kecil dengan 2 buah kamar kecil, ruangan tamu kecil dan di belakang ada dapur yang ukurannya juga tergolong kecil.

Wajar juga kalau dibilang kumuh pikir Lika karena rumahnya memang terbuat dari kayu papan yang lama dan tidak di beri cat.

Tapi atas nikmat kehidupan, kesehatan dan umur panjang yang telah diberikan allah Lika pun sangat mensyukurinya. baginya semua sudah cukup membahagiakannya.

Dan di tambah lagi kedua orang tuanya yang masih lengkap. masih hidup menemaninya Lika masih merasa sangat bahagia.

Karena baginya kedua orang tuanya itu nilainya sudah melebihi dari harta yang paling berharga. dan tidak ada yang bisa menandinginya.

Maka dari itu iya ingin sekali mengangkat derajat kedua orang tuanya dengan bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses. biar bapak ibunya bisa merasakan hidup enak seperti orang-orang lainnya.

Hidup berkecukupan yang tidak pernah orang tuanya rasa, namun dengan kehidupan seadanya dan sangat sederhana itu bapak ibunya tidak pernah mengeluh. mereka selalu mengajarkan cara bersyukur kepada Lika anak satu-satunya itu.

Memang dulu Lika sempat mempunyai kakak. kakaknya itu laki-laki tapi dia sudah meninggal dunia sejak lika berusia 6 tahun dikarenakan Sakit Malaria yang sangat parah.

Sejak itulah mereka hanya hidup bertiga. namun Pak Yuno dan Bu Sulis tidak pernah melupakan makam anaknya itu. mereka sering mengunjunginya dan begitu pula Alika dia selalu ikut ke makam kakaknya itu.

Setelah beberapa menit melamun, Lika pun ingat bahwa dia harus menyelesaikan satu soal ulangan yang belum dia kerjakan.

"Duhh aku terlalu lama melamun, aku kan masih ada satu soal ulangan yang belum dikerjakan." gumam Lika dalam hati.

Di lihatnya jam dinding sekolah untungnya sisa waktu mengerjakan soal ulangan masih cukup lama yaitu tersisa 20 menit.

Lalu Lika pun bergegas mengerjakan soal ulangannya yang belum tadi. hanya memakan waktu 2 menit sudah selesai karena soal yang dia kerjakan terakhir ini cukup mudah cara mengerjakannya.

Selesai mengerjakan soal ulangan umum Lika pun langsung mengumpulnya di atas meja Bu Cantik yang sedari tadi mengawasi anak muridnya ulangan.

"Sudah selesai Lik." sahut Bu Cantik. Lika hanya tersenyum dan mengangguk tanda mengiyakan sambil menyahut dengan kata "iya buk, Lika sudah selesai." ucapnya.

Ternyata sedari tadi Bu Cantik tengah mengawasi percakapan kecil dari ketiga anak muridnya itu yaitu Lika, Feli dan Lola. meskipun hanya bisik-bisik tapi yang namanya guru tetap mengetahuinya.

Bu Cantik membiarkannya hanya tak ingin mengganggu ketenangan muridnya yang lain dalam mengerjakan soal ulangan. padahal dia sudah sangat tidak suka dengan kelakuan Lola muridnya itu.

Jadi Bu Cantik hanya memperhatikannya dari kursi tempat duduknya. karena beliau tidak ingin juga mempermalukan Lola di depan teman-teman sekelasnya.

Sedangkan Lika dia langsung keluar kelas untuk beristirahat sejenak sambil menunggu jam ulangan umum berikutnya.

Tak lama kemudian anak murid Bu Cantik sudah banyak yang menyelesaikan soal ulangan umumnya. yang tersisa hanyalah 4 orang yaitu Dimas, Angga, Muna dan Lola.

Setelah itu keempat muridnya itu berhasil menyelesaikan soal ulangannya. Bu Cantik langsung memanggil Lola dan segera menasehatinya agar tidak mengulangi hal yang sama seperti tadi.

Bu Cantik pun menyuruhnya agar lebih giat belajar agar dengan mudah menjawab soal-soal ulangan berikutnya.

Lola hanya mengangguk mengiyakan. "iya buk Lola akan lebih giat lagi belajarnya." jawab Lola kepada Bu Cantik.

Padahal dalam hatinya dia sangat jengkel sekali dengan nasehat bu gurunya itu dan yang lebih menjengkelkannya yaitu Lika dan Feli sudah membuatnya dipanggil dan dinasehati Bu Cantik.

Hal itu sangat membuatnya geram. "awas aja kalian berdua." ucap Lola dalam hatinya.

Bersambung..!!

Terima Kasih telah setia membaca. mohon maaf bila novel ini masih terdapat banyak kekurangan. dukungan dari para pembaca lah yang mampu menambah semangat penulis untuk menuangkan ide ide baru...🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!