NovelToon NovelToon

Baby Twins

Pertama

Malam ini, aku dan teman-teman kuliahku berencana akan pergi ke pesta ulang tahun salah satu teman kampusku. Dan sekarang, kami sedang berbelanja Dress untuk dipakai nanti malam.

"Jeslyn, kamu mau pilih yang mana?" tanya Sinta, salah satu teman ku.

"ini bagus gak?" ucap ku dengan menunjukkan salah satu Dress yang ada di toko itu.

"wow! Jeslyn!!! Selera lu emang top deh" ucap Manda, salah satu temanku juga.

"jadi ini bagus?" tanyaku sekali lagi dan mereka berdua pun menganggukkan kepala dengan serentak, membuatku ingin tertawa melihat mereka.

"yaudah aku ngambil yang ini. Kalian yang mana?" tanyaku kepada mereka, mereka pun langsung menunjukkan Dress yang sudah mereka dapatkan.

Dress Manda

Dress Sinta

"wow! Yasudah ayo kita bayar, habis itu kita makan dulu baru pulang okey" ucapku, kami bertiga pun langsung menuju kasir dan membayar sendiri-sendiri pakaian yang kita beli.

"eh btw, nanti mau pakai mobil siapa nih kesana nya?" tanya Sinta saat kami sudah berada di restauran jepang.

"naik mobil Manda aja ya man, mobil Jeslyn lagi gak ada bensin" ucapku tak lupa dengan puppy eyes yang membuat orang tak akan bisa menolak permintaanku.

"huh! iya deh iya. Nanti aku jemput Sinta dulu baru ke kamu ya Jes" ujar Manda.

"asikk" seru Sinta dan Jeslyn.

********************

19.00

Jeslyn sudah siap dengan penampilannya. Mari kita bercerita tentang kehidupannya selagi menunggu Manda yang sedang menjemput Sinta.

Jeslyn? Orang nya sangat ramah, baik, dan tak bisa marah. Dia bukan anak dari keluarga biasa, keluarganya cukup terkenal dengan Papahnya yang pembisnis nomor 1 dan ibunya pemilik butik terkenal. Bahkan sangking sibuknya kedua orang tuanya membuat dia tak mengenal apa kasih sayang orang tua lagi sejak dia masuk SMA. Dia juga

bukan anak yang suka menghamburkan uang, bahkan dia kalau mau membeli sesuatu kalau dia memang membutuhkannya. Dia tidak pernah pacaran, tapi orang yang disukainya pasti ada. Tak sampai situ, dia sendiri bahkan membuka bisnis sendiri dari uang yang diberikan orang tuanya, hanya dia yang tau. Sejak SMA dia tinggal hanya bersama beberapa maid, kedua orang tuanya hanya datang 1 bulan sekali atau bahkan tidak datang-datang selama beberapa bulan. Miris bukan? Semua rasa ini hanya dia yang merasakannya, teman-temannya tidak ada yang tau hidupnya.

TOKTOKTOK

"non, teman-temannya sudah menunggu Non di bawah" panggil bi Surti, kepala maid yang sudah bekerja sebelum dia lahir.

"iya bi makasih" ucap Jeslyn dari dalam kamarnya.

Jeslyn pun mengecek sekali lagi penampilannya, takut ada yang ketinggalan atau make up nya yang tebal. Dirasanya cukup, dia pun langsung keluar dari kamar menuju ruang tengah, dimana teman-temannya yang sedang menunggunya.

"lama banget sih Jes! Wow...." ucap Sinta, setelahnya dia terkejut melihat penampilan Jeslyn yang begitu cantik.

"biasa aja sih Sinta ngeliat akunya" ucap Jeslyn malu.

"sumpah Jes... kamu cantik banget malam ini!!!" heboh Sinta.

"iya betul" timpal Manda.

"enggak kok, kalian juga malam ini cantik banget" ujar Jeslyn, tak lupa dengan senyum manisnya.

"yasudah, ayo berangkat. Gak ada yang tertinggalkan?" ucap Manda.

"enggak, udah ayo Sinta"

********************

Setibanya mereka di gedung acara pesta ulang tahun Rey, mereka pun langsung menggunakan topeng yang memang sudah disediakan didepan pintu masuk gedung.

"kalian jangan jauh-jauh dari aku ya" ucap Jeslyn sedikit berteriak ke Sinta dan Manda karena dentuman musik yang begitu kencang.

"iya Jeslyn" ucap keduanya.

Mereka langsung menuju salah satu meja yang tempatnya tidak begitu ramai. Banyak teman kampusnya yang datang tak sendiri, ada yang bersama temannya, pacarnya, atau gebetannya. Ketiga bidadari kampus itu berbincang-bincang kecil, membahas apa saja. Seolah-olah mereka tak merasa canggung karena tatapan-tatapan memuji, iri, bahkan menggoda yang tak pernah hilang dari mereka masuk.

"ish,,, pengen nonjok deh ngeliat tatapan anak cowo" ucap Sinta kesal, Manda dan Jeslyn yang mendengarnya pun hanya bisa tertawa mendengar ucapan teman mereka.

"ke Rey yuk, mumpung lagi sepi noh" ajak Jeslyn.

"ayok dah" Manda, Jeslyn, dan Sinta pun berjalan ke atas panggung, menuju si pemilik acara tersebut untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadanya.

"Rey!!!" teriak ketiganya. Rey yang sedang berbincang dengan teman laki-lakinya pun langsung menengok dan tersenyum lebar melihat siapa yang memanggilnya tadi.

"hy princess!" sapanya, mereka bertiga -Jeslyn, Manda, Sinta- pun langsung memeluk Rey dengan sangat kencang, seakan sudah lama tak berjumpa.

"selamat ulang tahun Rey!" ucap mereka bertiga serempak.

"thank you princess" balas Rey.

"eh iya, kenalin ini teman-teman Rey. Yang ini Cleo, yang ini Airlangga, dan yang ini Tristan" ucap Rey dengan menunjuk satu persatu temannya.

"nah boy,,, kenalin ini namanya Manda, ini Sinta, dan yang paling manis ini Jeslyn. Mereka udah gua anggap kayak adik sendiri dan begitu sebaliknya" lanjut Rey ke teman-temannya.

"jadi kalian kesini gak bawa apa-apa?" tanya Rey.

"jelas bawa dong Rey" ujar Jeslyn dengan senyum manisnya.

"mana?" pinta Rey.

"nanti aja, diakhir acara" ucap Manda dengan misteriusnya.

"haiss... yasudahlah, kalian lanjut berpesta aja ya, dan ingat jaga Jeslyn baik-baik ok" ucap Rey dengan nada kesalnya.

"siap bos" ucap serempak ketiga gadis itu.

********************

"Jeslyn! Gua tinggal disini gakpapa kan? Gua pengen joget disana" teriak Sinta ditengah derasnya dentuman musik.

"iya gakpapa" balasnya.

Sekarang pukul 11 malam, yang artinya pesta yang sebenarnya akan segera dimulai. Saat ini Jeslyn, Manda, dan Shinta sudah berpencar. Tidak! Manda dan Sinta lah yang menghilang ditengah orang-orang yang sedang berjoget dipanggung.

Jeslyn bukan orang yang sangat suci, dia pernah datang ketempat seperti ini tetapi dia hanya datang jika sedang stres saja. Disaat seperti itu maka dia akan hanya melampiaskan dengan meminum-minuman alcohol berkadar rendah tidak lebih.

Tetapi sekarang, entah kenapa rasa alkohol yang masuk kedalam tenggorokannya begitu berbeda. Entahlah, seperti ada campuran lainnya.

"akh! Ada apa sama nih minumanya? Aku pengen muntah!" ucapnya pada diri sendiri, dia langsung menuju kamar mandi perempuan dengan jalan yang gontai. Bahkan dia menabrak orang-orang saking tidak kuatnya menahan rasa mual pada perutnya.

BRUK!!!

"ma.. maaf.. sa... ya.. ti..dak..sengaja" ucapnya terbata-bata. Keringat mulai bercucuran di keningnya, rasa panas dalam tubuhnya, dan arasa aneh lainnya.

"anda tidak apa-apa nona?" tanya laki-laki itu kepada Jeslyn.

"pa.. panas!!" teriaknya.

"anda seperti minum berlebihan, mari saya antar anda ke kamar atas"  ucap laki-laki itu sopan, dan dia langsung memapah tubuh Jeslyn menuju kamar hotel tersebut.

"akh!!! to..tolong! saya sudah tidak kuat!" ucap Jeslyn dengan nada menahan desahannya.

"ap..apa maksudmu?" tanya laki-laki itu. Tentu dia tidak bodoh maksudnya, hanya saja dia melihat gadis itu berbeda dari gadis-gadis club luar, makanya dia tidak ingin merusak gadis yang tak lain sahabat kuliah Rey.

 

*******************************

BERSAMBUNG...

Maafkan kalau masih ada Typo karena Author sudah berusaha untuk membenarkannya:)

**Jangan lupa Like and Comment nya yang banyak ya:***

Kedua

Jeslyn yang sudah tidak kuat pun langsung mencium bibir laki-laki itu dengan tidak sabaran, ini bukan aku! Ini bukan aku! Batin Jeslyn terus berteriak untuk menghentikan semuanya, tetapi sepertinya nafsu lah yang membuatnya seperti ini.

Dan setelah itu, lanjutlah mereka melakukan hal yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan, dan Mahkota yang sudah dia jaga selama 21 tahun ini hilang diambil seseorang yang tidak dia kenal.

\======

Skip Pagi Harinya!!!

"engh!" erangan Jeslyn saat matanya terbuka.

'ada yang aneh, kenapa tubuh lengket sekali dan hey! Dimana aku?' batin Jeslyn.

dia pun langsung duduk dari tidurnya dan tiba-tiba...

"ADA APA DENGANKU!!!" teriaknya saat dia sadar akan pakaiannya yang sudah tidak dia pakai lagi.

"Mamah!!! Papah!!! ma...mafin.. Jes...Lyn...!" lirihnya dengan tangisan yang tak bisa dibendung lagi.

"ya tuhan! Kenapa ini terjadi?" lirihnya kembali.

"bah..kan hiks pria itu hiks meninggalkanku disini sendirian" ucapnya kembali.

dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tak lupa dengantangisan yang masih tak berhenti dari tadi.

"apa yang harus aku lakukan?" tanyanya lagi pada dirinya sendiri.

saat dirinya sudah bersih, dia melihat secarik kertas berada diatas meja samping tempat tidur itu.

"hey nona! Jika sudah sadar baca pesan ini. Maaf saya tidak bisa menunggu sampai bangun dan maafkan saya harus mengambil Mahkotamu. Saya terpaksa karena anda terlihat begitu tidak bisa menahannya. Saya meninggalkan kartu nama saya di meja, segera hubungi saya, kita akan mencari solusi agar tidak ada seseorang yang hadir didalam tubuhmu"

-Airlangga Bagaskara

Dilihatnya kartu nama milik laki-laki tersebut.

AIRLANGGA BAGASKARA

CEO B'A COMPANY

'tidak! Sekalipun bayi ini ada di rahimku, aku tidak akan mau menghilangkannya' batin Jeslyn, dia pun langsung pergi menuju mansion milik orang tuanya dan menyimpan kartu nama milik laki-laki tadi.

Setibanya dia dirumah, dia dikejutkan oleh dua orang yang sudah umur mereka hampir menuju 50 tahun itu. Mereka adalah orang tua Jeslyn, Jeslyn yang melihat mereka berada dirumah hanya tersenyum tipis.

"hy sayang!!! Bagaimana kabarmu?" tanya Mamahnya, Agatha Kylie, yang langsung memeluk putri satu-satunya itu.

"kabar aku baik Mah. Mamah sama Papah baikan?" tanya Jeslyn kembali setelah menjawab pertanyaan dari Mamahnya

"kami baik sayang" jawab Papahnya, Alderich Casey

"oh iya, ada yang mau kami bicarakan dengamu sayang" lanjut Papahnya.

"apa itu Pah?" balas Jeslyn.

"sayang, Papah dan Mamah sudah tua, dan kamu anak kami satu-satunya" ucap Agatha.

"sayang, kami mau kamu melanjutkan Perusahaan keluarga kita, lagian kuliah kamu akan selesai bulan inikan?" timpal Alderich membuat Jeslyn kaget dan gelisah.

"hmm,,, apa gak ada orang lain gitu Mah, Pah?" tanya nya.

"enggak ada sayang, sepupu kamukan sudah meneruskan diPerusahaan om kamu yang lain" jawab Alderich.

"yaudah aku mau nerusin Perusahaan Papah, tapi kalau sewaktu-waktu Jeslyn terkena masalah apa Mamah dan Papah masih mau menerima Jeslyn?" ucap Jeslyn pelan-pelan dan menundukkan kepalanya.

"apa maksudmu sayang, kamu anak kami satu-satunya. Apapun kesalahan kamu, akan kami maafkan, karena kami juga merasa bersalah karena tidak pernah memberikanmu kasih sayang seperti anak-anak lain diluar sana" ucapan Agatha membuat Jeslyn menangis.

"makasih Mah, Pah" ucap Jeslyn dan langsung menghamburkan badannya kedalam dekapan sang Mamah, begitu juga sang Papah yang ikut memeluk kedua bidadari yang sangat dia cintai.

"sudah-sudah, mau bantuin Mamah masak gak?" tawar Agatha dan langsung dianggukin dengan antusia dari Jeslyn.

"hahaha!!! Let's go!!!" seru Agatha.

"yahhh,,, trus Papah ngapain dong?" tanya Alderich pura-pura merajuk.

"bersih-bersih rumah!" serua kedua bidadari tersebut dengan kompak, dan itu membuat Alderich tersenyum hangat melihat anak dan ibu yang sedang memasak dengan bahagia tersebut.

'apapun masalah kamu, kamu tetap anak yang kami sayangi' batin Alderich.

'tuhan, terimakasih telah menghadirkan orangtua yang sangat menyayangiku, walaupun mereka sempat melupakanku di padatnya kesibukkan mereka'batin Jeslyn.

'sayang! Maafkan kami yang tidak bisa menjagamu dan merawatmu dengan baik' batin Agatha.

Yap, sebenarnya orang tua Jeslyn sudah mengetahuinya, hanya saja mereka ingin diam sampai Jeslyn sendiri yang memberitahu mereka. Bagaimana mereka tau? Jelas saja dari mata-mata suruhan Alderich yang selama ini dia tugaskan untuk menjaga Jeslyn. Bagaimana hati dan perasaan mereka? Jelas sakit, karena mereka yang tidak becus mengurus putri satu-satu mereka sehingga menyebabkan semua ini. Dan perpindahan jabatan memang di sengaja mereka berdua agar Jeslyn tidak terlalu merasa berfikiran yang buruk-buruk dan kebetulan mereka juga ingin rehat dan menghabiskan waktu dengan keluarga mereka.

"PAPAH! AYO MAKAN!" teriak Jeslyn dari arah ruang makan mereka.

"hy dear! Masak apa kalian?" tanya Alderich setelah berada di meja makan.

"kami masak makanan kesukaan aku dong!!!" seru Jeslyn dengan semangat.

"kok Papah gak di bikinin sih?" tanya Alderich merajuk.

"ihh!!! Papahkan udah sering di masakin Mamah!" kesal Jeslyn.

"hahaha!!! baiklah-baiklah kali ini Papah biarkan kamu makan kesukaan kamu, tapi besok-besok hanya ada makanan kesukaan Papah" ucap Alderich tak lupa menjulurkan lidahnya kepada putri satu-satunya itu.

"Mamah!!! Papahnya ngeselin!!!" adu Jeslyn dengan muka sedihnya.

"Papah! Udah ih, jangan bikin anak kesel, gak inget umur banget" bela Agatha sambil mengusap lembut kepala putrinya itu.

"wlek!!! Rasain Papah dimarahin Mamah!" ucap Jeslyn.

"sudah-sudah ayo makan" lerai Agatha, dan selanjutnya mereka pun makan dengan tenang dan sepi.

Malam ini, Jeslyn sedang berada dikamarnya, melamunkan semua kejadian yang tidak pernah dia bayangkan.

Sungguh Jeslyn sangat bahagia. Apa yang dia harapkan sekarang menjadi kenyataan. Dia sangat bersyukur, karena disaat dia mendapat masalah, kebahagiaan tiba-tiba datang kepadanya. Mengurangi fikirannya yang kacau, tetapi tetap saja dia merasa cemas jika suatu saat ternyata ada seseorang yang hadir didalam tubuhnya. Dia tidak tahu bagaimana masa depannya selanjutnya.

TOKTOKTOK

"sayang, ini Mamah nak" tiba-tiba saja Agatha mengetuk pintu kamarnya membuat dia kembali ke alam sadarnya.

"iya Mah, masuk aja gak dikunci kok" ucap Jeslyn sedikit teriak.

"kamu belum tidur nak?" tanya Agatha mengelus puncak kepala Jeslyn dengan lembut.

"hehe,,, belum ngantuk Mah" cengir Jeslyn.

"sayang, maafin Mamah dan Papah ya. Selama ini kami kurang memperhatikanmu" lirih Agatha.

"enggak Mah. Jeslyn ngerti kok. Kalian juga kerja keras untuk memenuhi kebutuhan Jeslyn" ucapan Jeslyn membuat cairan bening jatuh di pipi Agatha.

"sayang,,, Mamah benar-benar menyesal" tangis Agatha.

"gakpapa Mah, harusnya Jeslyn yang minta maaf karena udah ngebikin Mamah sama Papah harus kerja keras" kata Jeslyn dia pun langsung memeluk Agatha. 'dan maafin Jeslyn karena udah buat Mamah dan Papah kecewa atas kejadian ini' batinnya.

 

----Bersambung----

Maakan kalau masiha da Typo karena Author sudah berusaha keras memperbaikinya:)

**jangan lupa tinggalkan Like dan Komen terbaik kalian:***

Ketiga

"yasudah sayang, kamu mending sekarang tidur dan istirahat. Besokkan kamu masih harus kuliah" titah Agatha. Jeslyn pun langsung merebahkan badannya ke kasur.

"selamat malam Malaikat nya Jeslyn" ucap Jeslyn.

"selamat malam putrinya Mamah" balas Agatha yang langsung mencium keningnya Jeslyn dan merapihkan selimut Jeslyn.

'ya tuhan. Kenapa anakku sekuat ini? Jaga selalu putriku tuhan' batin Agatha, selanjutnya dia pun langsung pergi dari kamar putrinya itu.

********************

Keesokkan Harinya

"MORNING MAH! PAH!" teriak Jeslyn saat dirinya sudah menuruni tangga dengan pakaian rapi nya yang siap menuju kampusnya tersebut.

"morning to sayang" jawab serempak keduanya.

"kamu mau sarapan apa?" tanya Agatha setibanya Jeslyn di meja makan.

"hmm.... aku mau roti selai coklat aja deh Mah" jawabnya dengan semangat.

"ini sayang, kamu sarapan pelan-pelan ya" ucapan Agatha pun langsung dianggukin Jeslyn.

"aku seneng deh! Akhirnya bisa ngerasain sarapan bareng sama Mamah dan Papah lagi" perkataan Jeslyn membuat hati kedua orang tuanya sedih. Mengingat mereka selalu pergi, pergi, dan pergi jauh dari putri mereka.

"iya sayang. Yaudah kamu habisin makanan kamu, nanti berangkatnya sama Papah" ujar Alderich dengan lembut.

********************

Skip Kampus

Jeslyn yang baru saja sampai dikelas mata pelajarannya pun langsung disambut dengan teriakkan kedua temannya itu.

"JESLYN!!!" Teriak Sinta dan Manda.

"lu kemarin kemana? Kenapa tiba-tiba ngilang gitu aja? Trus lu kemarin pulang sama siapa? Lu gak aneh-anehkan kemarin?" Jeslyn yang mendapat pertanyaan beruntun dari Manda pun memijit pangkal hidungnya karena pusing.

"eh si ogeb! Nanya satu-satu neng!" Sinta pun menoyor jidat Manda melihat Jeslyn yang meresa pusing.

"maaf ya guys, kemarin aku kemarin dapet masalah" ujar Jeslyn dengan nada bersalahnya karena sudah membuat kedua temannya khawatir.

"hayy princess nya Rey!!!" sapa Rey ke ketiganya.

"hayy juga Rey!!!" balas ketiganya.

"Jes, kemarin kamu kemana? Kok ngilang sih? Padahal Rey pengen ngobrol sama kamu" tanya Rey tiba-tiba. Jeslyn yang bingung ingin menjawab pertanyaan Rey pun hanya merespon dengan cengirannya.

"kemarin juga itu temen Rey si Airlangga ngilang tiba-tiba" lanjut Rey, ketiga sejoli itu pun hanya mengangkat bahu acuh, eh enggak! Hanya Manda dan Sinta. Jeslyn? Dia hanya diam saja.

"oh iya, Rey ngapain disini? Bukannya Rey beda jadwal ya sama kita?" tanya Manda mengalihkan percakapan yang menurutnya canggung tadi.

"hehehe... Rey sebenernya telat. Dari pada aku dapet hukuman dan omelan pak botak mending samperin kalian, lagian kaliankan masih ada 1 jam lagi" jawab Rey dengan nada santainya.

"Rey!!!" teriak ketiganya kesal dengan sikap Rey yang santai itu.

"ih Rey jangan suka bolos lagi! Kan kita bentar lagi sidang!" cerca Jeslyn.

"tau ih! Emang Rey mau gak lulus kuliahnya?" sambung Sinta.

"iya! Emang Rey gak mau wisuda bareng sama kita bertiga?" sambung Manda.

"hehe.... iya-iya! Maaf ya princess nya Rey, gak lagi deh. Jangan pada ngambek ya" bujuk Rey dan itu dihiraukan oleh ketiganya.

'yah tuhan! Selamatin kantong Rey biar gak ludes ya tuhan' batin Rey, sebab cara terakhirnya cara yang paling ampuh.

"nanti Rey traktir es krim, coklat, sama makan deh" bujuk Rey dengan lesuh.

"BENERAN YA!" teriak ketiganya senang. 'huh! Gini aja baru mau di maafin' batin

Rey kesal.

Keempatnya pun langsung hanyut ke obrolan riangan tetapi mampu membuat mereka tertawa lepas. Dan jangan lupakan semua kejadian dari Rey menghampiri mereka sampai akhirnya mereka berpisah dengan Rey, itu semua tak luput dari pandangan dan omongan-omongan Mahasiswa dan Mahasiswi lain. Entah itu ada yang memuji mereka, menjelek-jelekkan mereka, serta memandang kagum dengan keempatnya. Tetapi semua itu tak dihiraukan oleh keempatnya.

********************

Jam makan siang

Saat ini Jeslyn, Sinta, dan Manda sedang berada di Taman Kampus dengan membawa berbagai macam makanan yang sudah mereka beli di kantin tadi.

"oh iya Jes! Kamu masih ada utang cerita ke kami berdua" ucap Sinta, Jeslyn pun yang melihat kedua temannya menuntut penjelasan pun menghela nafas pelan.

"tapi setelah kalian dengar cerita aku, aku mohon kalian jangan pergi dari aku. Aku sangat butuh kalian" pinta Jeslyn dengan suara lirihnya, tetapi masih bisa didengar Manda dan Sinta.

"Jeslyn sayang! Kamu itu udah kami anggap sebagai adik kami, karena kamu yang paling muda di dalam persahabatan kita" ucapan Manda membuat Jeslyn tak kuasa menahan tangisannya.

"sutt... jangan nangis, kami akan dengarin cerita kamu. Jadi cerita dengan pelan-pelan ya" ucap Sinta mengahapus air mata Jeslyn.

"jadi malam itu, setelah Sinta pamit........................" mengalirlah cerita Jeslyn dari dia di tinggal Sinta sampai orang tuanya yang sudah mulai perhatian lagi sama dia.

Manda dan Sinta yang mendengar cerita Jeslyn merasa bersalah karena meninggalkannya waktu itu. Mereka berdua merasa gagal untuk menjaga Jeslyn. Manda dan Sinta pun langsung memeluk Jeslyn yang masih menangis sedari tadi dan mereka pun tak berhentinya untuk meminta maaf ke Jeslyn karena sudah meninggalkannya waktu itu.

"Jes! Maafin Manda sama Sinta yang waktu itu ninggalin kamu. Kami gak tau kalau bakal jadi kayak gitu. Kami ngerasa gagal buat ngejagain kamu..." ujar Manda.

"enggak, ini bukan salah kalian. Toh nasi sudah menjadi bubur" sela Jeslyn tak lupa dengan senyum manisnya yang menandakan dia baik-baik saja.

"kalau pun nanti ada seseorang disini (mengelus perutnya) aku bakal jaga dan rawat dia sampai akhir hayat aku, walaupun hanya merawat dia sendirian" lanjut Jeslyn.

"enggak! Kamu gak akan kami biarin ngerawat dia sendirian. Masih ada aunty-aunty cantik dia disini yang akan membantu Bunda nya dengan senang hati" ucapan Sinta sangat menyentuh ke hati Jeslyn. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan teman yang sangat peduli dan sayang kepada dia.

"iya siap aunty! Tunggu aku ya aunty kalau tuhan mengizinkan aku untuk hidup di dunia ini" ucap Jeslyn dengan menirukan suara anak kecil, mereka pun langsung tertawa mendengarnya.

2 Minggu berlalu, sampai saat ini Jeslyn masih belum menunjukkan gejala dia Hamil. Dan itu membuat dia bersyukur. Dia dan teman-temannya yang lain termasuk Rey sedang disibukkan oleh skripsi-skripsi yang akan membuat kepala akan meledak saat itu juga. Apalagi Jeslyn yang sudah memiliki jabatan CEO diPerusahaan Papah nya itu.

"Gimana? skripsi selesai?" tanya Manda ke Jeslyn dan Sinta.

"gua belum, baru setengah" jawab Sinta.

"aku udah selesai minggu kemarin" jawab Jeslyn. Manda dan Sinta pun kaget mendengarnya.

"bagaimana bisa? lu cuman ngerjainnya selama 1 minggu?" tanya Sinta dengan raut muka terkejut nya.

"sebenarnya sih dari bulan kemarin aku udah nyicil Skripsinya, biar enggak terlalu banyak beban" jelas Jeslyn dan hanya di balas 'Oh' dan anggukan dari keduanya.

"abis ini masih ada jadwal gak?" tanya Sinta ke kedua temannya.

"emm.. gak ada deh kayaknya, emang kenapa?" jawab Manda.

"ke Mall yuk, udah lama kita gak Quality Time bertiga" ajak Sinta.

"ayuk deh, aku juga lagi gak ada jadwal penting di kantor" ujar Jeslyn membuat senyum kedua nya mengembang.

"ayuk berangkat!!!" seru Manda, mereka pun langsung berangkat ke salah satu Mall terbesar disana dengan Jeslyn menggunakan mobilnya sendiri serta Manda dan Sinta menggunakan mobil Manda.

 

----Bersambung----

Maakan kalau masiha da Typo karena Author sudah berusaha keras memperbaikinya:)

**jangan lupa tinggalkan Like dan Komen terbaik kalian:***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!