"Asti tolong ya ajarin anak baru ini!"ucap seorang leader.
"Ya."jawab Asti singkat.
"Mohon bantuan ya!"ucap nya.
"Biar ga canggung kenalan dulu ya,Asti!"sambil tersenyum dan mengulurkan tangan.
"Lala." dengan tersenyum juga dan menjabat tangan.
Tanpa basa basi Asti langsung mengajarkan pekerjaan yang selama ini dikerjakan,baru satu tahun dia bekerja di perusahaan itu.
Masih jelas teringat dalam pikiran Asti ketika dia langsung diterima kerja tanpa harus menganggur lama.
Dan kebahagian kedua orang tuanya saat mendengar dia langsung di terima di perusahaan tersebut.Maklum keluarga Asti bukan lah orang yang berada jadi dirinya harus bekerja keras untuk mencapai impian nya.
"Kak ini seperti ini ya,mengerjakan nya?"kata Lala.
Asti langsung mengangguk kan kepalanya.
"Iya,tapi jangan langsung ngerjain apa-apa dulu ya liatin aja dulu."ujar Asti.
"Oh iya kak maaf ya."ucap Lala.
"Anak baru ya Asti?"kata seorang yang langsung duduk disebelah Asti dan langsung membuka laptop milik nya.
"Iya ini anak baru,buat ngisi yang kemarin resign."kata Asti.
"Meli dari mana masih juga pagi dah keluyuran aja,nanti ketahuan gak ada di tempat kena ceramah panjang kamu."kata Asti sambil mengambil pulpen.
"Biasa lah dandan kan biar cantik terus enak di liat juga."ucap Meli.
"Hmm dasar dandan mulu!"sambil melempar pulpen di depan wajah Meli.
Meli meringis kesakitan saat pulpen mengenai dahi kepalanya.
"Aww,sakit tau main lempar aja,ga malu sama anak baru."ujar Meli
Lala tersenyum tipis melihat kelakuan kakak senior nya.
"Biarin aja lah,biar ga terlalu tegang suasana nya."ucap Asti.
"Oh iya lupa kenalan,nama saya Meli." sambil menjulurkan tangan.
"Lala kak,mohon bantuan nya ya!"sambil menjabat tangan.
Itulah pertemuan pertama ketiga sahabat yang nantinya mungkin akan banyak rintangan yang di hadapi bersama.
"Jangan terlalu kaku ya disini,santai saja."ucap Meli.
"Iya kak,makasih ya!"ujar Lala.
Setelah percakapan yang cukup singkat Meli langsung menatap layar monitor di laptop nya dan langsung mengetik kata demi kata secara teliti.
Jam menunjukan pukul 10 pagi,ini waktu nya semua karyawan untuk istirahat sebentar selama 10 menit.Walau hanya cukup untuk minum saja tapi lumayan berarti bagi para karyawan yang mayoritas wanita semua.
Asti dan Meli langsung mengambil air minum yang ada di samping laptop masing- masing.
Lala hanya terdiam,dan baru menyadari bahwa tas nya lupa di bawa dia hanya membawa buku dan pulpen saja.
Asti langsung melihat kearah Lala,
"Mau minum dulu ga,nih Asti bawa 2 air minum nya!"ucap Asti sambil menyodorkan botol air minum nya.
"Iyaa makasih kak."sambil mengambil dan langsung meminum nya.
"Disini sebelum istirahat makan siang ada istirahat 10 menit ya lumayan lah buat minum sama buka hp."ucap Meli.
"Nanti lama-lama juga tau ya la,peraturan disini pelan-pelan aja ya!"ucap Asti.
Lala mengiyakan ucapan kakak senior nya itu.
Dalam hati Lala ya seperti inilah bekerja semua ada aturan nya,sama seperti sekolah tapi ini lebih ketat.
"Asti nanti ajak lala keliling ruangan biar terbiasa ya!"ucap leader yang awal mengantarkan Lala.
"Ya ibu Novi,tenang aja Asti ajak keliling kok."ujar Asti.
Sebenarnya di dalam hati, Lala sudah sangat gelisah ingin memberitahu kakak senior nya bahwa ada banyak mata yang mengawasi mereka semua di dalam ruangan itu.
Pengenalan Tokoh
1.Asti Calista Putri,cantik dan imut,baik dan pengertian rela berkorban demi sahabatnya,dapat melihat hantu serta menyukai Rizki.
2.Lala Zahra Anggraeni,cantik dan manis,pemberani dan sangat suka membantu sahabatnya,dapat melihat hantu dan berkomunikasi dengan hantu,menyukai pak Reza.
3.Meliana Rengganis,cantik dan tinggi,baik tapi penakut,kadang juga egois,dapat melihat hantu, menyukai Rizki.
4.Rizki Pratama,tampan dan gagah,baik dan pemberani, dewasa dan sayang keluarga,serta menyukai Asti.
5.Reza Ramadhan,tampan wajah oriental,tegas bijaksana tapi sedikit sombong dan sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya, menyukai Asti.
Sejak pertemuan awal itu akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi teman baik.
Karena mereka merasa cocok satu sama lain,walaupun umur Lala lebih muda dari keduanya.
Tapi Lala tidak merasa canggung bahkan tak segan memberitahu jika kakak senior nya itu melakukan kesalahan.
"Guys depertemen kita kena overtime,pulang malam ini!"seru Asti sambil membaca pengumuman di whiteboard.
"Yah kenapa harus lembur,males banget tau!"ujar Meli sambil berdiri disebelah Asti.
"Emang kalo lembur pulang jam berapa ya kak?"ucap Lala.
"Ga malem sih cuma jam 9,cuma kan kita naik jemputan nanti nyampe rumah jam 11,terus pagi nya berangkat lagi kerja kerasa banget ngantuk nya."ujar Asti.
"Tapi kalo gak lembur kerjaan nambah numpuk,gimana dong galau banget ini."tambah Meli.
"Ya udah gak apa-apa sih kak kan jarang-jarang juga lembur nya."ucap Lala.
"Kamu mah enak orang sini pasti nyampe nya gak bakal malem kan,tapi ya dah lah namanya juga kerja semoga aja berkah ya gak?"ungkap Asti sambil melirik kedua sahabat nya.
"Ya dah yuk kita ke koperasi bawa jajanan yang banyak biar gak kelaparan dan semangat menghadapi semua ini."ajak Meli sambil merangkul kedua teman nya.
Asti, Meli dan Lala bekerja di perusahaan manufacturing dan mereka bertugas sebagai administrasi di perusahaan tersebut.
Mayoritas karyawan perusahaan adalah perempuan,paling hanya ada beberapa karyawan laki-laki itupun umur nya rata-rata sudah menginjak kepala 4 atau 5.
Bagi Asti bekerja di perusahaan itu adalah sebuah berkah baginya karena dia bisa membantu kedua orang tuanya dan membantu menyekolahkan adik-adiknya.
Sedangkan Meli dia juga mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan Asti.
Lain hal nya dengan Lala dia merupakan anak dari keluarga yang berada namun dia memiliki tekad untuk mandiri meraih masa depan nya.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam,Lala yang sudah mulai gelisah dengan keadaan nya yang sekarang.
Bagaimana tidak sejak tadi dia melihat SESOSOK MAKHLUK SEORANG IBU DAN ANAK yang sedang menatap ke arah nya DENGAN BANYAK LUKA di SEKUJUR TUBUH NYA seperti KORBAN KEBAKARAN DENGAN DARAH BERCECERAN DAN MUKA YANG HANCUR.
Saking tidak kuat Lala melihat itu,dia menjerit ketakutan.
"AAAAAAAAAA."teriak Lala.
Meli dan Asti yang berada disampingnya nya langsung menoleh kearah Lala yang sedang ketakutan.
"Kenapa la?"tanya Asti dan meli hampir bersamaan.
Lala yang merasa sudah dekat dengan Asti dan Lala akhirnya memutuskan untuk menceritakan rahasia yang ada dalam dirinya.
"Lala udah anggap kakak berdua adalah saudara jadi Lala pengen cerita sesuatu sama kakak,"ucap Lala dengan nada serius.
Asti dan meli langsung merapatkan tempat duduk nya ke tempat Lala.
Hmm...lala menghela nafas nya.
"Lala sebenernya bisa ngeliat yang gak orang lain bisa lihat kak,Lala juga takut banget sama semua ini, INI ANUGERAH ATAU KUTUKAN Lala ga ngerti."ujar Lala.
"Jadi maksud nya Lala bisa NGELIAT HANTU gitu?"ujar Meli yang sangat antusias mendengar pengakuan Lala.
"Iya kak." Jawab Lala sambil menunduk.
"Itu hebat banget la,jadi kita ga sembarangan di suatu tempat."sambung Asti yang tak kalah antusias nya.
"Tapi Lala sering dianggap aneh sama yang lain kak."Lala jadi minder sendiri.
"Asti ternyata kamu ada temen nya tuh SAMA-SAMA BISA NGELIAT YANG KAYA GITUAN."ucap Meli sambil menepuk pundak Asti.
"Apa!!!jadi kak Asti juga bisa ngeliat ya,kalo gitu Lala seneng dengernya ada temen yang kaya Lala."sambil tersenyum tipis.
"Kalo Asti ga sampe bisa ngeliat gitu sih,cuma Asti bisa ngerasain kalo mereka tuh ada karenakan kan kaya ada hawa nya gitu kan?"kata Asti.
"Berarti kaka gak tau yang dari tadi merhatiin kita tuh siapa ya?"ucap Lala.
"Gak."jawab Asti singkat.
"Emang apaan Lala?"kata Meli penasaran.
"Yang Lala lihat disini ada ibu sama anak muka nya hancur banget kaya korban kebakaran gitu,serem tau kak."ujar Lala sambil mendekatkan tubuh nya kepada kedua teman nya.
"Terus kita harus gimana Lala?"kata Asti gelisah.
"Kayak nya kita harus kabur."sambil menarik tangan kedua sahabat nya.
"AAAAAAAAAA."teriak mereka bertiga sambil meninggalkan ruangan nya.
Mereka saling berlari,dan tiba di dalam toilet kantor.
Namun sepertinya belum cukup aman berada di dalam toilet,lagi-lagi Lala melihat SESOSOK MAKHLUK yang tidak terlalu seram.
"Aduh kak kenapa lari kesini sih!"seru Lala.
"Kenapa ada lagi ya makhluk halus nya?" kata Meli.
"Kak Asti awas jangan disitu!"ujar Lala sambil menarik tangan Asti.
Sebenarnya Asti juga sudah merasakan hawa yang tidak enak ketika dia berdiri disitu.
"Lala dia masih ada ya,hawa nya panas banget."ucap Asti sambil berpindah tempat.
"Iya kak,yang Lala liat dia tuh laki-laki tapi gak bisa ngomong gitu,dan sekarang dia lagi ngeledek kak Asti."kata Lala.
"Kok Lala gak teriak kaya yang di ruangan tadi,mang gak takut ya."seru Meli.
"Yang ini gak terlalu serem sih,kaya orang biasa aja ya cuma rada pucat gitu mukanya terus kayanya muka penuh penyesalan gitu."ujar Lala menjelaskan.
"Terus kok ngeledek aku sih?"kata Asti.
"Sebenernya dia tau kalo kak Asti bisa ngerasain dia jadi coba ajak komunikasi gitu,mang kak Asti gak denger dia ngomong." kata Lala.
"Iya Asti denger dia ngomong,tapi ga jelas banget kaya ae ae doank gitu."jawab Asti.
"Ya dah yuk,kita balik ke ruangan kita takut ada yang nyariin,kan kita pergi bareng terus gak ada yang minta izin."ujar Meli yang dari tadi sudah ketakutan.
"Ya dah yuk balik lagi ke ruangan."seru Asti.
"Oke deh."jawab Lala singkat.
Mereka bertiga pergi menuju ruangan kerja.
Dalam hati Lala berkata semoga makhluk halus ibu dan anak yang menyeramkan itu sudah pergi.
Tepat depan pintu ruangan kerja mereka berpegangan tangan dan saling memandang.
Pintu pun mulai dibuka,dan dugaan Lala benar makhluk halus ibu dan anak sudah tidak muncul lagi.
"Alhamdulilah."ucap Lala dalam hati
"Kalian darimana aja?"tanya ibu Novi.
Saking paniknya mereka tidak menyadari kalau atasan nya sedang duduk ditempat kerjanya.
Deg,mereka bertiga kaget ternyata ada atasan nya.
"Dari toilet buu,maaf ya tadi ga izin." kata Meli.
"Kenapa harus barengan ke toilet nya kan bisa satu-satu."ujar ibu Novi.
"Lala minta di temenin ibu,tau sendiri kan ibu kalo dah malem sepi terus toilet kaya horor gitu."jawab Asti sambil melirik Lala.
"Ada aja alasan nya,ya udah lanjut lagi kerjanya sebentar lagi juga jam pulang."ucap ibu Novi.
Ibu Novi adalah seorang singel parents,dia sudah lama bercerai dengan suaminya namun anak nya dia titipkan kepada ibunya di kampung.
Jadi dia tinggal seorang diri disini.
Jam pun menunjukan pukul 9 malam,artinya Asti Meli dan Lala sudah boleh pulang.
"Oke waktunya pulang,hati- hati ya kalian dan ingat besok jangan sampai telat ya,
see you semuanya."ucap ibu Novi sambil meninggalkan tempat kerjanya.
"Akhirnya pulang juga."belum sempat Lala meneruskan kata-katanya lagi-lagi dia melihat SOSOK MAKHLUK HALUS IBU DAN ANAK yang tadi membuat nya ketakutan.
"Kenapa datang lagi ya?"tanya Asti.
"Siapa yang datang lagi?"tanya Meli.
"Apa yang tadi bikin Lala teriak terus lari ke toilet itu."tanya Asti lagi.
"Iya dia lagi,ada apa ya kenapa nampak lagi Lala baru pertama kali kaya gini biasa nya kalo dah pergi ya pergi aja."ungkap Lala bingung.
"Biasa nya yang kaya gitu dia minta tolong,coba aja di ajak komunikasi sama Lala."seru Asti.
Asti memang tidak bisa melihat makhluk halus,tapi karena dia punya kepekaan yang tinggi jadi dia bisa merasakan keberadaan nya.
"Emangnya bisa la?"tanya Meli polos.
Sedangkan Meli dia sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan makhluk halus,dia seperti orang biasa pada umum nya.
"Tapi Lala gak tau bisa atau gak soalnya yang Lala tau cuma bisa liat aja."jawab Lala.
Lala pun MENCOBA BERKOMUNIKASI DENGAN MAKHLUK HALUS tersebut,dan mendekatinya tentunya dia sangat takut dan gemetaran.
Sambil memegang tangan sahabat nya.
Lalu dia memejamkan matanya.
Asti dan Meli pun sama ketakutannya,terlebih kepada Lala sahabatnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!