pagi-pagi sekali seorang gadis berlari menuju sekolahnya nama gadis itu humaira al fikri orang-orang sering memanggilnya maira.diusianya yang mendekati ketujuh belas tahun belum pernah sama sekali berpacaran,abi nya melarangnya ia pun tak minat sama sekali baginya pacaran hanya membuang waktu dan mendapat dosa.meskipun dikelilingi banyak orang berpacaran tak membuatnya goyah sedikitpun walaupun ia terkadang menginginkan seseorang,tapi maira yakin allah pasti telah menyiapkan jodoh yang terbaik untuknya.maira berbeda dari gadis-gadis seusianya yang pandai bergaul,maira hanya memiliki beberapa teman saja tak banyak.
di sekolah pun ia menjadi anak kesayangan guru-guru karna dirinya pandai dalam pelajaran,sopan kepada semua orang dan sopan dalam berpakaian.maira bersekolah di sekolah negri itulah mengapa ia tak banyak teman karena ia dipandang aneh oleh teman-temannya dari cara pakaian sampai kebiasaan.padahal apa yang dilakukan maira benar hanya saja mungkin ia salah lingkungan.dulu maira juga seperti mereka bermain dan menikmati masa remaja sampai lupa waktu namun semenjak ia memasuki bangku SMA ia mulai sadar apa yang ia lakukan tidak benar dan sangat membuang waktu.akhirnya ia berhijrah yang membuat abi nya sangat senang tidak perlu memaksa maira sholat lagi karena maira sudah tau kewajibannya.namun semuanya menjauh setelah maira berhijrah.maira tak peduli ia tetap pada pendiriannya.
"mai udah ngerjain pr agama islam belum?aku gak ngerti ni nama-nama nabi"vika menunjukan bukunya.
wajar saja vika tak tau sepulang sekolah jarang langsung pulang pasti main bersama yang lainya dia akan pulang saat magrib orang tuanya menganggap itu hal biasa.mungkin kalau ia membuka tasnya dan niat mengerjakan tugas sekolah ia bisa saja bertanya kepada orang atau gak bisa melihat hpnya namun ia sangatlah malas.kalau sudah memasuki sekolah semua murid disuruh mematikan hpnya murid-murid tak berani melanggar karna ada alat pelacak dan yang melanggar akan dikenakan sanksi yang cukup berat.
"maaf vik aku gak bisa ngasih contekan"ucap maira tak enak hati.
"yaelah pelit amat sih jadi orang"setelah mengatakan itu vika langsung pergi dengan muka marah karena tak mendapatkan apa yang ia mau.
^^^semoga saja ia tak meminta contekan lagi dan mau mengerjakan sendiri.^^^
maira teringat sesuatu bahwa dirinya lupa membawa bekal dan tadi ia melupakan sarapannya,untunglah hari ini ia membawa uang lebih jadi ia akan jajan di kantin sekolah.
segera saja ia ke kantin sekolah sebelum ramai dipenuhi adek kelas yang biasanya berangkat pagi.
"kak maira mau kemana?"seorang gadis berkerudung bertanya kepada maira.ia nesa adik kelas maira.
"kakak mau ke kantin"jawab maira.
"tumben pagi-pagi ke kantin"nesa memang tipe gadis yang cerewet namun tak membuat risih maira.
justru maira senang setidaknya ada yang mau berteman dengannya dan satu frekuensi.
"kakak tadi gak sarapan sama gak bawak bekal"
nesa manggut-manggut,maira langsung menuju kantin diikuti nesa.semua mata memandang maira murid perempuan memandang tak suka berbeda dengan murid laki-laki yang memandang penuh pujian.jarang-jarang mereka melihat maira keluar kelas,sekalinya keluar mungkin saat ada kepentingan tertentu.banyak lelaki yang menyukai maira namun tak satupun berani mendekati maira dikarenakan mereka tau sudah pasti sangat sulit.
"kak sepertinya kita jadi pusat perhatian"ujar nesa merasa risih.nesa pun sama seperti maira,ayah nesa seorang guru ngaji pastilah nesa tak seperti gadis-gadis lainnya.
"kita makan di taman sekolah aja"saran maira.biasanya jam segini taman sekolah sepi karna semuanya ke kantin.
dirumah maira ramai orang teman abinya maira datang bersama keluarganya,maira dan uminya menjamu semua tamu abinya.sepertinya ada hal serius sehingga membuat gus husein datang bersama keluarganya biasanya gus husein hanya datang sendiri untuk bersilahturahmi.setelah menjamu keluarga gus husein maira masuk kekamarnya,membaca buku kisah-kisah nabi dan rasul.setengah jam kemudian uminya memanggil untuk keruang tamu ada hal yang serius.maira membereskan bukunya lalu keluar menuju ruang tamu bersama uminya ia menunduk tak berani melihat gus husein dan keluarganya.
"khumaira maukah kau menikah dengan putra kami hasan?"
baru saja duduk maira sudah diberi pertanyaan yang bikin jantungnya mau copot.mimpi apa dia semalam ditanya gus husein dengan pertanyaan yang mungkin semua wanita akan menjawab iya.maira mengagumj gus hasan sudah lama dari dirinya masih SMP pertama kalinya saat abinya mengajaknya ke pesantren milik keluarga gus hasan ia shalat di masjid pesantren disitulah ia melihat gus hasan yang sedang ceramah namun setelah tau dia seorang gus maira tak berharap lebih.dia hanya orang biasa meskipun ditempatnya tinggal abinya terkenal dengan kebaikannya dan cukup takwa kepada perintah allah SWT namun semua itu tak menurun pada maira yang saar itu sangat susah diatur.setahun berlalu ia sudah tak menhingat gus hasan wajahnya pun ia tak ingat sama sekali.
saat memasuki SMA ia mulai memperdalam ilmu agamanya dan jadilah maira yang sekarang yang berbeda jauh dari saat dia masih nakal.
"ira kamu ditanya gus husain"umi menegur maira yang melamun.
maira menatap abinya,pak reyhan memberi kode seolah berkata keputusan ada ditangan kamu.maira bingun disatu sisi ia ingin menjawab iya namun ia masih sekolah.dia benar-benar bimbang dengan keputusan apa yang bakal ia ambil.ia masih ingin meneruskan sekolahnya kalau ia menikah apakah ia masih bisa sekolah?kalaupun masih bisa maira takut ia tak fokus pada selahnya.tapi kalau maira menolak ia menyukai gus hasan.
"maira menyukai gus hasan tapi maira masih sekolah"dengan meyakinkan hatinya akhirnya dengan mengumpulkan keberanian maira berkata jujur sambil menunduk.
"saya bisa menunggu kamu sampai lulus sekolah lima bulan lagi kamu kelulusankan"jantung maira berdebar lebih cepat dari biasanya mendengar ucapan gus hasan.
gedebuk
maira jatuh dari atas tempat tidurnya badannya sakit seketika ia terbangun dan sadar ternyata itu semua hanya mimpi dimpi itu ia kelas tiga SMA tapi dikenyataan ia masih kelas dua SMA.sungguh badannya sakit semua akibat jatuh,kenapa cuman mimpi?maunya kenyataan tapi yasudahlah mungkin memang gus hasan ditakdirkan bukan untuknya tapi ia masih berharap gus hasan menyebut namanya dalam doanya.sepertinya maira terlalu berharap sampai ia tak menyadari jam menunjukan pukul 06.05 maira telat bangun.ia buru-buru mandi dan bersiap kesekolah.
dimeja makan reyhan dan istrinya fatimah sedang sarapan,mereka heran melihat putri bungsung mereka 0yang panik di pagi hari.
"ira kamu kenapa kok keliatannya panik banget"tanya umi fatimah.
"aku telat bangun dan aku terlambat sekolah.aku berangkat ya umi"
maira menyalami umi dan abinya.namun sebelum pergi uminya memanggilnya.
"ira"
"kenapa umi"maira membalikan badan.
"hari ini hari minggu"
ali yang baru pulang joging langsung tertawa melihat tingkah adiknya.lagian ada-ada saja hari minggu masak mau sekolah.
*******
setelah insiden tadi pagi yang membuatnya malu maira hanya tidur-tiduran dikamar ia sangat malas untuk keluar kamar.untunglah ia sedang datang bulan jadi tak apa-apa saat ia bangun siang tadi,gara-gara mimpi nya itu ia jadi malu sendiri jatuh dari atas tempat tidur,bangun kesiangan salah hari lagi sampai ditertawakan oleh ali abangnya.
kenapa ia mimpi gus hasan?padahah ia sudah lupa kenapa malah masuk mimpi perasaan sebelum tidur ia sudah baca doa tapi kenapa mimpi gus hasan.yasudahlah tak perlu dipikirkan yang penting ia tak kenapa-kenapa akibat jatuh tadi.
maira pov
udah malam begini tiba-tiba ni perut laper,dirumah sendiri gak ada orang mau minta tolong kak ali tapi sedari tadi dihubungi gak aktiv-aktif lagian udah tau adeknya sendiri dirumah jam segini belum pulang.ini perut gak bisa diajak kompromi lagi.mau nyari sendiri tapi ini udah jam 01.00 takut juga entar kalau ada penjahat kan aku gak mau sampai kenapa-napa.kak ali ngeselin awas aja entar kalau abi sama umi pulang aku bakal aduin kalau kak ali ninggalin aku dirumah sendiri dan pulangnya malam banget,coba aja tadi waktu ditawarin ikut aku ngikut tapi aku masih mikirin sekolahku.kalau ikut berarti aku gak sekolah beberapa hari kan sayang nilainnya itu loh.
yaudahlah dari pada nahan laper mending cari makan.jangan lupa bawak bon cabe entar kalau ada yang mau jahatin tinggal siram pake bon cabe.moga-moga gak disekitar rumah ada orang jualan supaya aku gak perlu jauh-jauh capek harus jalan kaki.namun sayangnya sepertinya aku harus jalan lumayan jauh karna sekitar rumahku gak ada yang jualan semuanya pada tutup karna udah larut malam banget.duh kemana ya.mana udah capek banget.
ting ting
"bakso-bakso"
wah kebetulan ni ada kang bakso jadi gak perlu jauh-jauh jalan lagi.
"mang baksonya dua porsi makan disini aja"
"siap neng"
sepi banget ni abang-abang tukang bakso manusia atau bukan ya?takut nya bukan manusia soalnya tempatnya sepi banget.untuk membuktikan lebih baik aku liat kakinya aja kira-kira napak tanah gak.
"huh alhamdulilah"ternyata abang-abang ini manusia,kakinya napak tanah.
"ini neng baksonya"aku menerima bakso itu dengan rasa tak sabar ingin memakannya.
"itu dua porsi dimakan sendiri neng"abang-abang bakso itu bertanya.
huh sangat menyindir sekali,aku menanggapi dengan senyuman yang penting makan bakso toh aku bayar.setelah baksoku habis aku langsung membayar dan pulang sudah malam sekali udah hampir jam dua dini hari.kok aku tiba-tiba merinding ya.
kulihat disana ada tiga preman memandang ke arahku padahal tadi gak ada kenapa sekarang ada.mana natep kearahku serem banget lagi.mau kabur tapi kemana ini udah malam sepi banget.okey lewati aja selagi aku gak ganggu yaudah lewati aja.
"neng cantik mau kemana"preman bertato itu bertanya kepada tapi aku hiraukan berjalan terus tanpa menoleh kearah mereka.
"sombong banget sih"
aku harus tenang anggap aja angin lalu takutnya kalau aku lari mereka ngejar pastinya ketangkep lebih baik aku jalan biasa aja.
tanpa kusadari mereka sudah mengepungku dari tiga arah.gawat ni kalau ku siram dengan bon cabe sayang bon cabenya kan lebih baik dimakan lagian entar kalau premannya gak bisa liat lagi gimana.
"mending disini aja neng temenin kita-kita"
mereka mulai mendekat dengan wajah yang bikin merinding,mana ngomong gitu lagi kurang ajar sekali.
"tak keplak sisan koe engko nak wani nyerak"(ku pukul kamu kalau berani mendekat)
aku udah takut banget sampai-sampai aku mamakai bahasanya yang mungkin mereka gak ngerti,tapi bodoh amat yang penting aku selamat.
"tolonggggggggggggg"moga-moga ada orang.
"gak akan ada orang disini hahahhahahaha"mereka bertiga tertawa yang membuat ku pengen pingsan saja tapi takut entar diapa-apain.
gobrak
salah satu mereka yang tertawa terjatuh akibat pukulan seseorang lelaki.astofirallahalazim tundukan pandangan mai gak boleh ngeliat tu cowok.
"kurang ajar,hajar dia jo"
sepertinya yang terjatuh itu ketuanya dan ia menyuruh anak buahnya menghajar lelaki tadi semoga lelaki tadi gak papa,menang lalu selamat.
preman-preman itu menghajar mas ganteng,aku gak tau namanya jadi ku panggil mas ganteng aja biar simpel.kuliat mas ganteng kewalahan menghajar tu preman.badannya gede-gede dan kuat wajar mas ganteng kewalahan.
saatnya ngeluarin jurus andalanku,mana tadi bon cabenya entar kalau habis beli lagi.
aku menarik baju belakang salah satu preman lalu membantingnya,preman tadi yang belun siap dengan seranganku akhirnya terjatuh ku tendang aset berharganya.kata orang cowok akan lemah kalau ditendang itunya dan ternyata benar.
sebenarnya aku mempelajari sedikit-sedikit tentang bela diri tapi gak pernah dipraktekin,dan sekarang lah waktunya makretekin mumpung ada yang bantu kalau ngelawan tiga yang ada babak belur logika aja lah gak mau sok-sok an bisa dari pada ujung-ujungnya nangis.
mas ganteng berhasil ngelumpuhin dua preman begitu juga aku yang ngelumpuhin satu preman,para preman itu langsung pergi saat aku ingin menyiram mereka dengan bon cabe.huh selamet akunya sekaligus bon cabenya.
aku menghampiri mas ganteng dengan menundukan pandangan wajahnya pun aku tak tau,gampang lupaan juga.
"mas ganteng gak papakan"
"kok mas ganteng?"
dia heran sepertinya mengapa aku panggil mas ganteng keliatan dari respon dia apa dia gak suka?
"kan aku gak tau namanya siapa jadi aku panggil mas ganteng aja biar gak bingung"jelasku sedikit rada kikuh.
"nama saya hasan"
namanya aja hasan pasti orangnya sholeh biasanya orang-orang sholeh namanya adem-adem.
"saya maira"
"mari saya antar rumah kamu dimana?"
mau kagak ya?takutnya dia penjahat tapi dia udah nolongin aku namanya juga bagus.
"iya"
dia berjalan mendahuluiku fiks sih ini mah lelaki idaman duh jangan sampai entar aku ngehalu aneh-aneh gak mau dosa.
******
diperjalanan tidak ada obrolan sama sekali aku hanya memberi alamat rumahku dan dia menuju ke alamat yang ku beri.mengekor dibelangnya bagaikan piaraannya.
sampai dirumah ternyata kak ali sudah di pintu pagar rumah dengan wajah menyeramkan dan mata menatapku tajam.
"dari mana kamu malam-malam baru pulang sama cowok lagi ngapain kamu diluaran"
kan kena omel bang ali apa ku bilang.lagian ini salah dia baru pulang ninggalin adeknya dirumah sendiri.
"aku tadi cuman cari makan terus diganggu preman dan ditolongin sama mas ganteng"jujurku.
"alesan aja kamu ternyata kamu belum berubah ya masih tetep sama bandel"dih kenapa jadi bawak-bawak masalaluku.
"ini semua salah kakak ninggalin aku dirumah sendirian,aku tuh laper sekarang nyalahin.dan kenapa harus bawak-bawak masalaluku aku gak suka ya kakak bawak-bawak masalaluku"
aku tidak suka ketika ada orang yang membahas masalaluku termasuk keluargaku sendiri.aku meninggalkan kakakku dan langsung mencari kunci ditasku lalu masuk rumah dengan amarah yang susah dikendalikan.dulu aku memang gadis nakal tapi sekarang aku benar-benar berubah.
bahkan aku melupakan mas ganteng dan lupa mengucapkan terima kasih.kalau ketemu lagipun aku pasti gak ngenalin dia,susah mengingat akunya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!