NovelToon NovelToon

Istri Ke Dua Sang Baba

IKSB-BAB 1.

...🍒🍒🍒...

Di sebuah benua padang pasir beranakan Timur Tengah, banyak para pahlawan devisa yang bekerja di sana. Mencari sebogkah rupiah untuk memperbaiki ekonomi keluarga, sama halnya dengan Lulu.

Siapa itu Lulu ?

Lunia Shadiq yang biasa di panggil Lulu, sudah tiga bulan bekerja sebagai perawat lansia yang bernama Mama Khumairah yang sudah tidak bisa berjalan karna lumpuh.

Mama Khumairah memiliki anak laki-laki yang bernama Borkhan Assaud bin Muhktar Al Bilal, yang sudah menikah dan memiliki anak seumuran dengan Lulu.

Mama Khumairah tinggal di Qars (Mansion) yang tidak terlalu besar dan terletak di kota Jumairah, di kediaman nya juga hanya ada tiga pembantu yaitu LuLu, Tuti dan Yanti.

Jam menunjukan pukul 5:30. Lulu bangun dari tidurnya dan langsung membersihkan diri dari keringat, setelah selesai ia pun pergi ke dapur untuk membantu yang lainnya.

''Pagi Yan.'' sapa Lulu kepada Yanti, yang tengah membuat teh dan sarapan.

''Pagi juga Lu, itu sarapan dulu ... trus bawa ini ke Mama untuk sarapan.'' ucap Yanti.

Lulu duduk memakan sarapan sekaligus meminum teh, setelah selesai ia pun membawa sarapan untuk majikan nya.

Tok. Tok. Tok.

Lulu masuk kedalam kamar, melihat Mama Khumairah yang ternyata sudah bangun. ''Sabah alkheir Ya maa, kau sudah bangun?''

Mama Khumairah tersenyum melihat Lulu dan mengangguk. Lulu pun dengan segera menaruh sarapan nya di atas meja, lalu menghampiri Mama Khumairah dan langsung menggendongnya ke kamar mandi.

Dengan telaten ... Lulu memandikan majikan nya penuh dengan kelembutan, yang mana membuat Mama Khumairah merasa nyaman di urus oleh Lulu.

Mama Khumairah memandangi wajah Lulu yang sangat cantik dan mungil, kulit putih serta tinggi, terlebih Lulu baik hati dan tidak merasa jijik jika sedang mengurusi dirinya.

Itulah mengapa mama Khumairah sangat menyukai Lulu.

Setelah selesai, Lulu menggendong Mama Khumairah dan memakaikan nya baju, lalu memberikan sarapan kepadan dengan telaten dan teliti.

Begitulah keseharian Lulu ketika bekerja, tak ada yang spesial dengan keseharian Lulu dan juga kediaman majikannya tidak terlalu luas hanya dua lantai bernuansa Arab terpampang nyata dengan kebun di belakang rumah yang lumayan luas.

Banyak pepohonan dan buah buahan yang sengaja di tanam, sedangkan Borkhan sang anak tidak setiap hari datang berkunjung..

Mungkin bisa terhitung jari dia datang, karna Borkhan sangat sibuk mengurusi usaha Restoran berbintang lima miliknya yang sudah memiliki cabang di berbagai kota, yaitu Al'ain, Abudhabi dan kota-kota lainnya...

Di bawah pohon mangga, ada tiga sosok wanita yang sedang memakan buah mangga dari pohonnya langsung. Mereka bertiga selalu berkumpul jika pekerjaan mereka sudah selesai, mereka bekerja sama dalam pekerjaan dan saling membantu satu sama lain ... walau selalu ada pertikaian di antara mereka tiga, namun itu tidak akan lama karna mereka akan kembali tertawa bersama.

''Enak banget yaa pekerjaan kita semenjak ada Lulu.'' celetuk Tuti.

''Hmm, kita harus bersyukur karna Lulu di terima baik oleh Mama Khumairah. Sepertinya dia menyukaimu Lu.'' ucap Yanti, menyenggol bahu Lulu yang sedang asik makan hingga tersedak mangga.

Uhhkk. Uhukk.

''Ishh Yan, kamu tuh yaa! jika nepuk bahu orang itu pelan sedikit napaaaa! Gak perlu pake kekuatan Hulek jika senggol menyenggol.'' Gerutu Lulu sambil melihat mangga yang dia makan sudah jatuh.

Lulu pun memungut mangga itu dan menepuk yang kotor. ''Sayang lah belum 5mnt ini..'' Lulu memasuk'kan mangga ke dalam mulutnya, membuat Yanti dan Tuti mengerutkan kening mereka..

''Isshh kau pula jorok kali Lu.'' Ujar Tuti

''Belum 5mnt mbak Tut.''

''Tat tut tat tut, Tuti Luuu Tutiii panggil nama lengkapnya Lu, jangan setengah setengah gak enak di denger!''

He he he he. Lulu menyengir kuda sambil menggerogoti mangganya, tanpa mereka sadari jika kulit mangga sudah berserakan di mana mana..

''Mbak tut, kok si Baba Borkhan belum kesini sih tumben.'' tanya Yanti kepada Tuti, yang dapat pelototan oleh Tuti karna sebal di panggil Tut..

''Tut tut tut, kentut kali ah.'' sewot Tuti dengan nada kesal. ''Aku gak tau, takut istrinya kaliiiii diakan susis.''

Mereka menoleh secara bersamaan. ''Suamiiiii takut istriiiiiiii.'' ucap ketiganya sambil tertawa terbahak bahak secara bersamaan..

''Apa yang kalian tertawakan?'' Tanya seseorang dari arah samping, yang mana mengejutkan mereka bertiga hingga terjungkal kebelakang! Saat mendengar orang yang mereka gibahkan ternyata sudah berada di samping mereka..

Guuubrraaakk!!!

''Aiiiiii ...'' Teriak mereka bertiga mengiris sakit secara bersamaan..

Sementara Borkhan mengerutkan keningnya melihat para khadimah (Pembantunya) terjungkal kebelakang secara bersamaan. Ingin sekali Borkhan tertawa terbahak bahak melihat kelakuan para khadimah nya yang menurutnya aneh..

Lulu Yanti dan Tuti berdiri kikuk karna malu, lalu berdiri merapihkan penampilannya. ''Ba-baba kau disini?'' tanya Tuti yang sudah menjadi kuncen alias sudah lama bekerja di kediaman Mama Khumairah..

Khem ... Borkhan berdehem. ''Tentu saja aku disini menjenguk Inuuku, dan kau Lulu, dimana Ibuuku?''

''Mama Khumairah sedang tidur siang Baba,'' jawab LuLu menunduk.

''Hemm, baiklah.'' Borkhan pergi melangkah, namun ia menoleh melihat mereka bertiga kembali, ''Dan yaa ... bereskan bekas kulit mangga itu,'' tunjuk Borkhan melihat kulit mangga berserakan dimana mana..

''Tidak adakah pisau di dapur, hingga kalian menggerogoti nya seperti kelinci? dasar anak kecil.'' ketus Borkhan langsung melangkah pergi menemui sang ibu di kamarnya.

Seperti itulah sifat Borkhan, kepribadian nya sangat judes, harga diri yang tinggi. Namun tidak jika sudah berkumpul dengan anak istrinya ... ia akan menjadi pribadi yang sangat hangat dan lembut, Borkhan memiliki istri yang bernama Laila Jamri dan anak perempuan nya yang bernama Isro, Ia dan sang istri menikah muda di usia 18thn dan langgeng hingga saat ini.

Walau pun sikap sang istri yang Arrogant dan sombong, dan tidak pernah mengurusnya, namun Borkhan tetap mencintai dan selalu memanjakan sang istri dengan sepenuh hati.

Sedangkan di sisi lain•

Lalila dan sang anak, tengah menghadiri pejamuan makan di kediaman Mama Zulaikha, namun alangkah terkejutnya mereka berdua ketika Zulaikha memperkenalkan calon menantu Arrashid kepada tamu yang hadir.

Lalila mengepalkan tangannya karna marah, ia selalu menawarkan anaknya untuk menikah dengan Omar namun Zulaikha selalu menolaknya secara halus..

Hingga Isro membuat ulah dan tak terkendali, menampar Lintang calon menatu Arrashid hingga pengusiran yang mereka terima membuat Lalila murka..

Di luar kediaman Arrashid, Lalila memandang Qars Zulaikha yang megah dan Luas. ''Awas saja kalian, akan aku buat kalian menyesal.''

Braaakkk!!!

Lalila dan Isro masuk kedalam mobil lalu pergi dari kediaman Arrashid dengan kesal. ''Maaa, kenapa Omar mau menikah dengan pembantu seperti itu? apa aku kurang cantik!''

''Sayang, kau lebih cantik di bandingkan dia.''

''Maa, kau sudah berjanji kepadaku bahwa Omar akan menikah hanya denganku 'kan, aku tidak mau wanita kampung itu yang menjadi nyonya Arrashid.'' Isro menggerutu kesal kepada sang ibu.

''Sudah diamlah, kita pulang dulu dan memikirkan nya lain waktu.'' Ucap Lalila dengan kesal.

''Eh Yan, kira-kira si Baba tau gak yaa tadi kita ngetawain dia?'' Tanya LuLu.

''Gaklah, mana mungkin si Brekele itu tau kita ngomongin dia.'' Jawab Yanti, yang menamai Borkhan dengan sebutan brekele.

Tuinggg..

Tuti mentoyor kepala Yanti. ''Dosa Luu, ganti nama orang sembarangan.''

''Haissshh dari pada kita sebut Baba, nanti dia malah curiga lagi! 'kan lebih baik ganti nama aja biar afdol.''

Lulu dan Tuti saling pandang dan menggelengkan kepala mereka berdua secara bersamaan.

Ketika mereka tengah mengobrol. Lulu mendengar teriak'kan Borkhan memanggil dirinya, Lulu pun langsung berlari mengahmpiri Borkhan.

''Na'am Baba.''

...🍒🍒🍒...

...TEKAN LOVE, LIKE, KOMEN YA ZIYENG...

...💜👍💬...

IKSB. Laila tak suka.

...••••••...

''Luluuu.''

''Na'am Baba.'' jawab Lulu yang sudah berada di depan Borkhan.

"Kenapa lama sekali kau itu.'' ketus Borkhan,''Cepat ambilkan makan siang untuk ibuku.'' Suruh Borkhan yang langsung masuk kembali kedalam kamar.

Sedangkan Lulu yang masih berdiri di depan itu berkomat kamit tiada henti, lalu ia pun melangkah ke arah dapur kembali sambil menggerutu. ''Kenapa tidak sekalian saja teriak, Lulu ambilkan makan siang! Kan gitu enak gak usah mondar mandir lagiii dasar brekele.''

''Kau kenapa menggerutu gak jelas gitu?'' Tanya Yanti dengan heran melihat mulut Lulu seperti sedang membaca mantra mbah dukun..

''Ambil makan siang buat Mama Khumairah.'' Jawab Lulu.

''Ouhh, ya udah aku mau nyetrika dulu yaa.''

''Hemm.''

Lulu pun menyiapkan makanan untuk majikan, sementara di dalam kamar Mama Khumairah dan Borkhan sedang berbicara ringan mengenai perkembangan bisnis yang sedang di jalankan oleh Borkhan..

''Kapan istrimu mau perduli denganku?, aku inu sudah tua dan mungkin sebentar lagi akan mati! Apa dia belum bisa menghargai ku sebagai mertuanya sekaligus ibumu?''

''Mah, sudahlah dia sedang sibuk saja.''

''Sibuk apa? sibuk menghabiskan uang mu?'' Kesal Mama Khumairah karna sang anak yang terus menutup mata atas kelakuan istrinya..

Disaat mereka sedang bersitegang perihal Lalila, mereka berdua mendengar ketukan pintu dari luar.

Tok.. Tok.. Lulu masuk membawa nampan berisi makan siang untuk majikannya, Mama Khumairah yang awalnya kesal dengan sang anak tiba tiba tersenyum cerah ketika melihat Lulu datang membawakan makan untuknya..

''Ini makanannya Baba.''

Borkhan mengambil piring dan bergeser untuk menyuapi sang ibu. ''Mah kau belum makan bukan, ayo aku suapi.'' Borkhan dengan telaten menyuapi ibunya makan..

Sedangkan Lulu yang melihat interaksi majikanya membuat Lulu dilanda rindu dengan sang ibu tercinta, Terutama sang adik yang ia sayangi..

Lulu sebenarnya masih mempunyai seorang ayah, namun sang ayah meninggalkan mereka karna tak mau hidup susah dan mempunyai beban di hidupnya. Untuk itu Lulu bertekad akan menyekolahkan sang adik hingga bisa menggapai cita citanya menjadi seorang pengusaha sukses..

''Kenapa kau melamun?'' Sentak Borkhan membuat Lulu kaget.

''Baba Kenapa kau berteriak kepadaku, aku belum tuli!'' Ketus Lulu tak suka.

''Aku tidak membentak mu, aku hanya bertanya.''

''Iya bertanya boleh, tapi tidak meninggikan volume suara mu yang menggelegar bak petir di siang bolong.'' cicit Lulu

''Apa kau bilang.''

''Eh tidak Baba.'' Lulu buru buru menutup mulutnya.

Sedangkan mama Khumairah, tersenyum bahagia melihat mereka berdua yang sedang berdebat! Mengingatkan dirinya akan kenangan manis bersama mendiang suaminya.

''Isshh sudah sana pergi! Siapkan keperluan mama untuk menginap satu hari di kediamanku, aku akan membawanya dan kalian bisa bisa berlibur satu hari besok..

''Zhe'n Baba..'' Lulu sangat senang bukan main, karna dalam seminggu satu kali khadimah (Art) diberikan Libur oleh Borkhan.

Biasanya Borkhan akan menginap disini ketika para khadimah libur, namun ia berinisiatif untuk mengajak sang ibu untuk dekat dengan anak dan istrinya..

Setelah selesai semua, dan mama Khumairah pun sudah berada di dalam mobil. Borkhan pun melajukan mobilnya menuju kediaman dia dan istri serta anaknya..

"Jaga kesehatan mu mama.'' Teriak Lulu dan Yanti beserta Tuti melambaikan tangan mereka..

Setelah melihat bahwa tidak ada mobil Borkhan, mereka bertiga bersorak gembira karna besok mereka akan cuci mata melihat para Hot Baba di dalam Moll..

Sementara di kediaman Borkhan Lalila masuk kedalam Qars (Mansion) dengan penuh kekesalan dalam hatinya, Ia tak akan pernah membiarkan Lintang menjadi nyonya Arrashid karna hanya anaknya lah yang pantas menjadi menantu pertama di keluarga Arrashid..

Sementara Isro langsung masuk kedalam kamarnya, ia masih merasa jengkel karna bisa kalah oleh Lintang. Terlebih jembakan Lintang begitu menyakitkan hingga ia merasakan bahwa semua rambut yang ada di kepalanya rontok semua..

Saat Isro melihat dirinya di cermin, ia merasa terkejut melihat penampilannya. Bagaimana tidak! Rambutnya sudah seperti di sengat listrik bertegangan tinggi.

''Aaahhkk Lintaaaaaanngggg.'' Teriak Isro menggema di kamarnya.

Malam hari•

Lulu sedang duduk di teras belakang bersama Tuti, mereka baru saja selesai membuat bakso kesukaan mereka yang selalu mereka buat di kala libur kerja.

''Eh, lihat guys ada gosip terbaru.'' Ujar Yanti langsung duduk dan menaruh mangkuk Baksonya.

''Ada gosip apa emangnya.'' Tanya Tuti dengan mulut penuh dengan Bakso.

''Suamiku kawin lagi.'' jawab Yanti cuek dan memperlihatkan ponselnya kepada Lulu dan Tuti.

Hah! Lulu dan Tuti melihat layar ponsel Yanti dan memperlihatkan sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta, mereka berdua melihat Yanti dengan tatapan kasihan..

''Kamu gak sedih Yan?'' Tanya Tuti merasa iba.

Yanti menoleh dan menggidikkan bahunya. ''Sedih buat apa sih mbak? jika dia mau kawin lagi ya silahkan, aku gak perduli.'' Jawab Yanti dengan acuh, namun terlihat sangat jelas kemarahan Yanti yang memasukkan cabe kedalam mangkok Baksonya..

Lulu yang melihat Yanti di selingkuhi oleh suaminya merasa kasihan, sekaligus membuka luka lama yang selama ini Lulu pendam..

Lulu masih ingat dengan jelas, ketika sang ayah berselingkuh dengan daun muda dan pergi bersama wanita itu membangun rumah tangga yang bahagia dan meninggalkan ibunya..

''Lagian buat apa pertahanin cowok kaya gitu, yang nggak setia sama kita! Aku lho berjuang untuk memperbaiki ekonomi yang anjlok agar semua baik-baik saja, tapi yaaa untung saja aku gak pernah kirim dia uang terlalu banyak.''

''Semangat Yan, dari pada sakit hati mending kita karokean yuukk.'' Ajak Tuti bersemangat..

Lulu dan Yanti mengangguk senang, lalu memakan kembali Bakso di mangkok mereka dengan tawa dan canda tanpa beban di hati mereka..

Sedangkan di Qars Borkhan•

Lalila menuruni anak tangga, ia sudah agak sedikit tenang saat tubuhnya di guyur air dingin. Namun baru saja otaknya tenang dia melihat suaminya sudah pulang namun bersama mertuanya yang sangat ia benci..

''Lihatlah si tua bau tanah itu, untuk apa datang kemari.'' Ucapnya dalam hati, merasa tidak sedang akan kehadiran ibu dari suaminya..

''Istriku, coba lihat siapa yang datang bersamaku."

Lalila yang malas, memaksakan senyum terbaiknya menyapa sang mertua. ''Kei'fhalk maa'' (Apa kabar maa)

''Tam'mam'' (Baik.)

"Hei shagala (pembantu, bahasa kasar.) bawa mama kedalam kamarnya." teriak Lalila menggema.

''Suamiku aku ingin berbicara denganmu.'' Ucap Lalila melengos pergi..

Borkhan menghembuskan nafasnya saat ia melihat istrinya yang acuh terhadap ibunya. Borkhan pun berjongkok mensejajarkan posisinya dengan sang ibu. ''Maa, istirahat lah dulu di kamar mu aku akan segera kembali.''

Mama Khumairah menganggukkan kepalanya, lalu menyuruh seseorang untuk mengantar ke kamar..

Borkhan menyusul istrinya yang sudah berada di kamar. ''Ada apa sayang?''

''Min alwadih 'anakum taelamun 'anani talaqait alyawm daewatan min aleyamat Zulaikha litanawilul altaeam min manziliha. (Kau jelas tau hari ini aku di undang oleh bibi Zulaikha untuk makan di rumahnya)

"Tentu saja.''

"Hari ini bibi Zulaikha memperkenalkan calon menantunya kesemua orang tamu yang dia undang.''

"Apa.!! Borkhan kaget bukan main, pasalnya sodaranya itu dari dulu belum mempunyai dambaan hati. Namun sekarang tiba tiba bibi Zulaikha memperkenalkan calon menantu.

''Suamiku, kenapa kau melamun! Kau tau jika Isro mendambakan Omar menjadi suaminya sedari dulu, kenapa mereka tega sekali..

''Istriku, jika mereka sudah mengumumkan calon menantu untuk keluarganya maka tidak bisa di ganggu gugat lagi.. lupakan niat mu itu dan jangan berani mengganggu mereka.'' Ucap Borkhan mengingatkan lalu beranjak pergi meninggalkan Lalila yang sedang cemberut..

Namun bukan Lalila namanya jika dia mendengarkan omongan suaminya, ia sudah bertekad menjadikan anaknya menjadi menantu di kediaman Arrashid..

...••••...

...SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER ZIYENG LIKE.KOMEN.VOTE JANGAN LUPA YAA...

IKSB. Liburan tiga sekawan

...•••••...

Kriiiiiiiinngggg.. Jam beker berdering, membuat tiga wanita yang sedang bermalas malasan itu terbangun dengan perlahan..

Hoammm.. Lulu bangun dan pergi ke kamar mandi, sementara Yanti langsung mengecek ponselnya dan Tuti masih ngorok di alam mimpi..

Semalam mereka karokean sampai larut malam, membuat suara mereka serak serak manjah.. Semalam juga Yanti menyanyikan lagu patah hati, yang mana membuat ia menangis dalam diamnya.. Walau ia mencoba tegar dan acuh, namun sejatinya perempuan mana yang tak sakit hati jika orang yang ia cintai berselingkuh di belakang kita. Bohong jika Yanti tak merasakan sakit hati..

Tuti yang baru membuka mata, melihat langsung ke arah Yanti yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya dengan ujung mata mengeluarkan cairan bening. Tuti pun berpura pura tidur kembali dan menanyakan jam berapa..

''Yan, jam berapa sih ini.'' tanya Tuti namun mata masih terpejam, sedangkan Yanti langsung mengusap airmata yang tak sengaja keluar dari matanya..

''Masih jam 8 mbak.'' jawab Yanti.

''Kita mau kemana nih?'' tanya Tuti yang masih setia memejamkan matanya

Yanti menaruh ponsel dan berfikir sejenak, kemana mereka akan pergi.. ''Bagaimana kalau kita berenang, sekalian aku pengen sejukin kepala aku yang lagi panas nih?''

Tuti langsung membuka matanya.'' Wah ide bagus tuh, ayo kita pergi kesana. Mana Lulu?''

''Mandi dia, si Lulu kan cewe rajin.''

Ceklek.. Pintu kamar mandi terbuka, dan menampilkan Lulu yang sudah rapih dan cantik..

''Wihhh, si madam udah mandi dan cantik, seger pula.'' canda Tuti yang melihat Lulu begitu cantik tinggi..

''Ihh jangan panggil aku madam, apaan sih mbak.'' Lulu melangkah ke arah cermin..

''Yey, kamu belum tau jika mulutku ini ajaib, jika aku sudah berkata seperti itu, maka kau akan seperti itu! yakin sama aku." ucap Tuti membusungkan dadanya.

''Aku gak mau ah nikah sama orang Arab mbak, takut nyi iteung ku lebar dan melarrrr.'' kelekar Lulu.

''Tapikan Lu ga___

Bugh... Yanti melempar bantal ke arah muka Tuti. ''Ooohhh, jadi gara gara mulut kau yang berkuman dan dekil itu, suamiku selingkuh tega kau mbak.''

''Ihhh ko aku yang di salahin?'' bingung Tuti.

''Apa kau tak ingatkah mbak, mulut berkuman dan dekil kau pernah berkata jika suamiku akan selingkuh jika aku berada disini.'' Yanti pura pura kesal.

''Heheheh, mulut berkumanku kebiasaan.'' ucap Tuti memukul mulutnya

''Jaga moncong kau itu mbak, jangan sampai mengeluarkan busa berkuman yang akan mengotori semua orang. nanti ku sikat mulut mu dengan sikatan wc.'' ledek Yanti yang langsung beranjak pergi ke kamar mandi.

''Sekalian kasih diterjen Yan.''

Di kediaman Borkhan, mereka sekeluarga sedang sarapan bersama dan terlihat seperti keluarga harmonis. Laila menatap mama Khumairah dengan tatapan benci yang ia punya..

''Kapan dia akan mati, menyusahkan saja.!! ucapnya dalam hati..

Laila sangat tidak menyukai sang mertua, karna dulu ia tak mendapatkan restunya.. Membuat dendam kusumat di dalam hati Laila..

"Istriku, apa kau bisa menemani ibu sebentar saja. Aku harus melihat Restoran dan mengecek keperluannya..

Laila mengangguk setuju, walau dalam hatinya nggan..

Setelah selesai sarapan, Borkhan beranjak pergi dari Qarsnya menuju Restoran miliknya. Mama Khumairah melihat Laila menatap sinis kearahnya, ia tau bahwa tidak akan mudah berhadapan dengan menantunya yang sangat Arrogant..

''Laila ibu ingin ke teras depan, apa kau bisa mengantarkan ibu.?

''Apa sih Maa, ngerepotin aja! heii shagala kemarilah.'' Teriak Laila.

"Naam Madam.''

"Bawa dia ke teras depan, aku sedang sibuk!'' ketusnya, lalu beranjak pergi meninggalkan mama Khumairah yang merasa geram dengan kelakuan memantunya yang tidak tau sopan santun..

''Lihatlah, sifat yang arrogant tidak akan pernah berubah.'' gumam mama Khumairah..

Sedangkan tiga sekawan memutuskan pergi bermain di DREAMLAND AQUA PARK..

Mereka begitu antusiasi bermain dan berkeliling, mata Tuti lirik sana lirik sini melihat baba baba bewokan yang membuat aura janda Tuti meronta ronta..

Jangan melupakan. Yanti si calon janda yang sedang tebar pesona, sedangkan Lulu cuek saja karna ia tengah berselfie ria dan mengirimkan potonya kepada sang adik yang berada di kampung..

''Oh may got, mbak Tuttttt lihat itu.'' tunjuk Yanti yang melihat pria keluar dari kolam renang hanya memakai bokser saja.

Tuti membuka kecamatanya, namun Tuti tidak melihat wajah sang pria itu. Tuti malah fokus ke arah dedek utong yang bersembunyi di balik cemvak seperti kedinginan..

''Astagfirullah halazim...'' Tuti beristigfar, namun matanya melotot tak bisa lepas dari dedek utong yang besar dan menonjol..

Pria itu mengibas ngibaskan rambutnya, dan melangkah pergi melewati Yanti dan Tuti.

''Onde mandeee.

Kemana hendak angin lewat,

Ke Utara menuju selat.

Kenapa muka berjerawat,

Karena si ganteng sudah lewat.

Eyaaaa cweett cweett. ''Tuti bersiul..

Braaakkk.. Yanti menggebrak meja, membuat Tuti terjekut..

Jalan jalan ke Kota Solo,

Untuk melihat kuda lumping.

Ganteng ganteng masih jomblo,

Boleh dong daftar jadi pendamping.

Balas yanti dengan kekehan..

Prokk.. Yanti dan Tuti bertos ria...

''Pada kenapa sih, heboh banget? tanya Lulu yang baru saja selesai Vc bersama ibu dan adiknya,

Sementara nama Khumairah yang berada di teras sedapan sedang berusaha mengambil ponselnya yang terjatuh, ia memanggil khadimah namun tak ada yang mendengarkan..

Tangan kecilnya meraih ponsel itu, namun naas. Karna mama Khumairah terlalu banyak bergerak membuat kursi rodanya berjalan sendiri...

''Saeadaniiii..(Tolong aku.) teriak mama Khumairah.

Kursi roda itu maju walau perlahan, namun di depan ada anak tangga yang membuat kursi roda itu jatuh bersamaan dengan Mama Khumairah berteriak.

Aaaahhhhh.. Braaakkk.. Mama Khumairah memegangi kepalanya yang terasa pening, lama kelamaan matanya menjadi gelap dan tidak sadarkan diri..

Khadimah yang baru saja datang begitu terkejut saat melihat ibu dari Majikanya tergeletak tak sadarkan diri..

''Ya allah Maaa.'' Khadimah itu berlari menghampiri mama Khumairah dan berteriak minta tolong, temannya datang menghampiri..

''Ada apa.?

''Aku tidak tau, aku sudah melihatnya terjatuh.''

''Yasudah aku Panggilkan madam dulu di atas.''

''Baik Cepatlah.''

Khadimah itu berlari dan mengetuk pintu kamar Majikanya, namun sepertinya tidak mendapatkan sahutan dari dalam. Yang mana membuat ia panik setengah mati...

Khadimah itu semakin menggedor dengan kencang, namun hasilnya tak ada sahutan.. Ia pun turun ke bawah dan menelpon sang Baba..

Sementara Laila yang berada di dalam sedang maskeran dan mendengarkan lagu, sehingga ia tak mendengar apapun..

''Hallo Baba..

Borkhan yang sedang berada di restoran, langsung menyambar kunci mobil dan melangkah pergi. Hingga 20Mnt berlalu, akhirnya ia sampai di Qars miliknya..

Borkhan turun dari mobil dan berlari mengahmpiri pembantunya sedang menepuk nepuk pipi ibunya..

''Maaaa.'' Borkhan melihat sang ibu dan memeriksa denyut nadinya, ia pun segera menggendong sang ibu dan membawanya ke rumah sakit terdekat..

...••••...

...SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER ZIYENG LIKE.KOMEN.VOTE JANGAN LUPA YAA...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!