NovelToon NovelToon

KENANGA DAN RAJA KERAJAAN PAJANG

BADAI DI PEGUNUNGAN

Pagi itu meski tampak cerah dibeberapa dataran,sedangkan digunung yg sangat melegenda di kota YOGYAKARTA ini masih dirundung kabut2 tebal,wajar saja bila para pendaki2 masih bersembunyi di pos tenda masing2.

Beberapa orang sudah memasak untuk sarapan pagi ini,mungkin mereka mendapat giliran di pos 3 ini,sementara yg lain tinggal menunggu giliran bila belum dapat piket, bila di pos sebelumnya sudah mendapat giliran mungkin sekarang bisa seperti sang Ratu yg masih tidur meski jam hampir menunjukan 06:30

"Da..bangun yuk,udah hampir jam 7 nih,anak2 pasti udah siapin sarapan" ucap daliya.

gadis yg dibangunkan nampaknya masih bermalas-malasan apa lg 1 nya lg

"ntar dulu deh Ya..masih ngantuk nih,NAURA dulu deh yg dibangunin,aku janji deh ntar habis dia bangun aku langsung bangun"

"hheemmm....itu sii sama aja WILDA,kamu mau buat urat ku putus semua"

"okey..okey,biar aku yg tangani" Wilda pun bersiap2

"NAURA!!!!ada kebakaran!!!!!"

"AAAKKKK!!!!!! yg bener kenapa ga bilang!!!! Hp,KTP,DOMPET,BPJS Ayo cepet kabur!!!"

"WKWKWKWKWK.." tertawalah 2 sohibnya itu

"woy mau kemana?"ucap Daliya membuat naura tersadar

"ya mau...."sejenak Naura berfikir dan mulai tersadar bila WILDA mulai merangkak ke pintu,itu artinya untuk ke sekian kali dia terkena keusilan WILDA.

"Hehehe...mau kemana jeng,ada kebakaran ya"

"WILDAAAAA!!!!!!!" teriak naura seketika

Yg diteriaki langsung loncat keluar tenda yg kemudian ia menabrak seseorang berbadan tinggi tegap,yg sudah sedaritadi parkir didepan tenda itu.

"BRUKK!!!" suara tabrakan hidung wilda ke badan atletis itu

"aww...aww.."

"kamu ga papa wilda" suara pria itu begitu melekat ditelinga wilda,bagaimana tidak?Dia adalah BAGAS PERMANA ketua aktifis kampus yg juga asisten dosen,dia sangat terkenal dikampus,aa yg bilang bila beberapa junior masuk ke kampus itu juga karna penasaran dgn ketampanan dan ketenaran pria itu.

Tak banyak yg tau memang bila dari ke 2 nya pernah ada rajutan asmara,padahal hal itu terjalin dr semenjak SMA kelas 2 . Bila dr teman dekat seperti NAURA saja hanya tau bila mereka putus karna ayah BAGAS menginginkan anaknya fokus dgn belajarnya mengingat BAGAS adalah anak semata wayang keluarga PERMANA. ITu pun NAURA simpan rapat2 mengingat ke 2 nya tak ingin banyak orang yg tau masalah ini

" BAGAS " ucap wilda

"Aku dengar,kau berteriak kebakaran"

"Hay sayang..tidak ada apa2,kita ber 3 sedang bercanda saja sambil menunggu sarapan" tiba2 Daliya keluar dr tenda diikuti NAura yg masih manyun karna dikerjai 2 sahabatnya.

" tenang saja ayo sarapan " ajak Daliya sambil menggandeng kekasihnya meski yg di tarik sesekali menengok kebelakang.

"sudah lah ...ayo sarapan,dia bukan jodohmu "

"apaan si...jodoh ku kan bukan dia "

"wiiihhhh...siapa tuh??? emang udah move on??"

" sembarangan..ntar lah,ada pokoknya "

" gak percaya nih.." ledek si naura sambil Berlari takut2 wida mengejarnya.

Semuanya pun berkumpul ke bagian konsumsi,menikmati sarapan sembari menatap pemandangan dr pegunungan.

Secangkir wedang jahe hangat dan SUP beserta kawan2 nya didalam piring lumayan juga untuk mengganjal di pagi hari di pos 3.

Bagas dan crew lainya pun mengabsen para peserta sembari meminta untuk mengemasi kembali TENDA untuk menuju ke pos berikutnya.

Dengan langkah penuh semangatsemuanya pun berjalan per regu tenda untuk memudahkan bagi koordinator meng absen ulang para anggota.

" DALIYA kemana Ra? "

" Oo..DIregu Bagas,ga tau lah biarin aja si centil sama pacarnya "

" gitu2 temen kita "

" GAK ADA LOE GAK RAME..WKWKKWKWKK " tertawa wilda dan naura seketika,mungkin motto ini lah yg membuat NAura tutup mulut perihal hubungan antara BAGAS dan WILDA, apalagi kini BAGAS tengah dekat dengan DALIYA..untung saja tak banyak yg masuk ke UNIVERSITAS ini dr SMA SURAKARTA,sehingga tak banyak yg tau cinta lama mereka.DEmi menjaga perasaan Daliya mereka pun sepakat menutup cerita masalalu,lagi pula Bagas pintar untuk menutupi besar cintanya pada Wilda.

Langkah demi langkah terus dilewati semuanya,suasana dari hawa dingin gunung terus menusuk ke dalam jaket tebal.

" Perhatian semuanya!!! " seseorang berteriak lewat pengeras suara

" ini himbauan untuk selalu waspada,hari mulai gelap sepertinya akan ada hujan, jangan pergi sendirian, minimal 2 orang atau bersama koordinator,sebentar lg kita memasuki wilayah pos 4 dimana banyak pendaki yg tersesat karna menyepelekan himbauan tadi,disini pula banyak jalanan curam , jd tak perlu saling lomba mendahului..FAHAM SEMUA NYA!! "

" FAHAM !!!! " Sahut semua anggota dan kembali melanjutkan perjalanan.

Semakin kepuncak memang semakin menantang adrenalin bila kita mendaki,ada pulanya kita harus naik dalam posisi jalan kebelakang , merangkak , berbatuan dan jalan setapak pun tak luput dijumpai para pendaki.

Sudah banyak rumor yg mengatakan bila di pegunungan ada yg namanya DUNIA LAIN,sehingga harus mawas diri dan tidak bertingkah laku sembrono, bila ingin selamat sampai tujuan tentu saja kita harus mematuhi semuanya tak jarang kita sering dengar bila ada pedaki yg tersesat sampai berhari2 sampai ber bulan2 baru ditemukan.

Tiba2 entah dr barisan mana seseorang berlari sangat cepat menuju ke bawah disusul BAGAS yg memanggil DALIYA

" DALIYA tunggu!!! dengarkan penjelasanku!! " teriaknya terus menerus

" NAURA sepertinya ada yg teriak pada Daliya ? "

" iya bener WIL , ada apa sih didepan ? "

ke 2 sohib ini mencoba melongok dr sela2 orang didepannya sambil sesekali meminta izin untuk ke depan barisan.

Terlihat DALIYA dg syalnya yg sesekali ia usap pada mata dan pipinya ia berlari sekonyong - konyongnya mendesak kebarisan bawah dan bertemulah dgn WILDA dan NAURA.

" DALIYA ada apa? " cemas WILDA

" WILDA...sekarang aku tau kenapa dia mau menerima cintaku, dan sekarang dia sudah menceritakan semuanya tentang kamu dan BAGAS , aku mau pulang " isaknya kembali berlari kebelakang, nampaknya BAGAS sudah tidak tahan lg dgn kebohongan di hatinya.

" RA.. ayo kita kejar DALIYA "

" iya.."

" kalian melihat DALIYA ? " CEmas BAGAS

"Aku duluan ya" pinta NAURA sembari hengkang dr tempatnya.

" Apa kamu sudah gila BAGAS, ditempat seperti ini kamu memutuskannya,kamu benar2 jahat BAGAS " GEram WILDA

" dia memaksaku WILDA,dia ingin tau semuanya "

" kamu kan bisa ber bohong untuk sementara waktu, bukan disini tempatnya "

" okey..okey..aku memang salah "

" bagus kalau begitu, s3karang kita harus membujuk DALIYA kembali, dia adalah teman ku , jangan buat dia merasakan apa yg aku rasakan "

KEHIDUPAN BARU

WILDA pun kembali ke bawah secepatnya menemukan DALIYA dan membujyknya kembali takut2 dia tersesat karna ini kali pertamanya dia ikut serta dalam acara PECINTA ALAM.

Koordinator pun dibagi menjadi 2 sebagian turut serta pencarian DALIYA , sebagian membawa pasukan lainya menuju pos 4 untuk menunggu kabar berita.

" ini semua salahku dri awal harusnya DALIYA tau masa laluku dan BAGAS , akupun sudah lama tak mengingatnya , aku cukup tau diri dgn ayahnya yg tau keluargaku , apa lg dia anak s3mata wayangnya pasti dia tak ingin anaknya menderita bersamaku " lamunya dan tanpa sadar ia salah pijakan.

TIBA TIBA...

" PRAK !!!! "

" AAKKKHHH !!!!!! " WILDA terperosok kebawah lembah, suaranya mengagetkan team didepanya yg sudah cukup jauh.

Tubuhnya terpelanting dan terus terperosok kebawah yg sepertinya tanpa ujung,yg ditakutkan para hewan2 buas sudah menantinya untuk menerkam.

Sementara itu suasana yg semakin gelap,sehingga pencarian harus extra hati2 mengingat medan terakhir wilda jatuh adalah daerah curam. Pendakian pun dihentikan para team SAR yg tadi dipanggil para pedaki yg turun sudah mulai berdatangan mencari 2 peserta yg hilang di pegunungan.

Parahnya malam itu hujan mengguyur sangat deras,kilatan2 sesekali terlihat dilangit ikut meramaikan,angin dingin pun ikut merontokan dedaunan dihutan pegunungan.

Sayup2 terdengar suara kereta kuda dr kejauhan,ingin rasanya WILDA teriak meminta pertolongan,tapi untuk menggerakan jemarinya saja ia tak sanggup,badannya lemah rasanya beberapa tulang patah saat jatuh tadi.

Yang ia ingat hanyalah saat terakhir eyang nya pergi dan tak selang begitu lama dia bersama ayah dan ibunya pun ikut pindah tinggal di pedesaan yg jauh dr polemik para bangsawan.

Satu2 nya yg mengikat ia dan eyangnya adalah kalung pemberiannya yg justru diberikan kepadanya bukan ke kakaknya yg kini tinggal di keraton. Kalung nya memang unik ada bertuliskan huruf CARAKAN dan bahasa SANSEKERTA kecil pula tulisanya, anehnya meski tersangkut atau dipatahkan tak ada 1 pun yg bisa membukanya.

Dengan sekuat tenaga WILDA mencoba membuka ke2 matanya perlahan dimana dikaki dan lenganya ada balutan kayu untuk penyangga tulangnya yg mungkin patah.Seorang ibu2 50 tahunan terlihat didlm kamar itu tengah menumbuk semacam obat dr dedaunan di sebuah lesung kecil.

" ibu yg menolong saya? "

" kamu sudah bangun ndo, tpi jgn bergerak dulu tangan dan kakimu masih dibalut kayu,harusnya sekarang sudah membaik "

"saya sangat berterima kasih karna ibu sudah menolong saya "

" sama2 istirahatlah dulu dan minum jamunya, ibu baru membuatnya sebentar lagi ikatan di tangan dan kakimu sudah bisa dilepas"

WILDA hanya menurut saja,sebetulnya ia cukup terganggu dgn suasana diluar yg lumayan berisik dgn suara logam dan hentakan kaki,seolah tempat ini seperti tempat pelatihan beladiri. Suasana rumah pun masih spt zaman dulu dgn bilik2 kayu dan jendela tanpa kaca.

Tapi rupanya matanya masih terkantuk sepertinya jamu tadi juga mengandung obat tidur untuk pemulihannya.

Kali ini efek obatnya mungkin tak berat, jika diperkirakan tdi ia bangun sekitar jam 11 mungkin kini sekitar jam 3/4 sore,perlahan ia mencoba membuka balutan dikaki dan tangannya dan mengecek JAM atau HP nya,tpi jamnya pecah dan HP yg disimpan disakunya LED layarnya pecah pula dan kemasukan air hujan.mungkin sempat terlempar saat ia berhenti jatuh dr tebing.

Disalah satu bilik terlihat ada asap yg pasti ibu2 paruh baya ini berada didapurnya shg WILDA pun bangun bermaksud pergi menghampirinya.

" selamat sore bu.. " sapanya pada 2 orang ibu2 saparuh baya itu

" sudah bangun ndo , ibu kira baru nanti malam kamu bangun "

"maaf ya bu saya disini sudah merepotkan ibu2 semua "

" nggak papa lagian ibu kan dibantu sama bu SITI "

" iya nama saya bu SITI , saya bekerja dan juga tinggal disini menemani NYAI AGENG SELA "

" oh iya bu mana saya WILDA. saya sedang ikut acara pencinta alam di sekolah "

" oohh...." faham ke 2 ibu2 itu

"memangnya kamu tinggal dimana? "

" saya tinggal di solo bu tepatnya di SURAKARTA nya "

" ibu ko gak tau ya, bu siti bagai mana? "

" sama nyai saya juga gak tau "

" klo desa BUTUH , Nok ayu tahu? "

" yg di kabupaten SRAGEN kan bu, dekat itu bu dr kota saya " nampaknya ke 2 ibu2 tadi tak faham dgn penjelasan dr WILDA.

"Ya sudah yuk kesini temenin ibu masak "

"siap bu "

Meski tangan WILDA mengupasi bawang dan memotongi sayuran tpi sebetulnya dia masih bertanya2 tentang keadaan di desa ini yg tergolong masih jauh dr modern , jangankan kompor gas.listrik saja tak ada apa lg tv ataupun HP.

" ibu selau masak sebanyak ini dgn bu siti? "

"iya ndo , rumah ibu kan tempat belajar anak2, klau siang mereka biasa makan disini "

" memang belajar apa bu? "

"bela diri, kalau yg lulus nanti mereka mengabdi ke kerajaan sebagai prajurit, bila ilmunya tinggi bisa sebagai kepala prajurit atau mentri "

" prajurit??? dizaman sekarang memang masih butuh mereka bu, kan kita punya TNI.POLISI "

"ya masih ndo , klo sewaktu2 pasukan pirtugis kesini lg bagai mana? " timpal bu siti pula

" maksud ibu penjajah..?"

"iya ndo , sekarang kan.." belum selesai bu siti menjelaskan WILDA sudah berlari keluar dr dapur itu, tidak mungkin ini kenyataan,dia berlari keluar rumah menuju ke halaman dimana di kanan kirinya hanya ada rumah2 sederhana ala zaman kerajaan, pakaian pun mrk masih dgn selendang dan bengking,tak ada motor apa lg mobil yg ada hanya delman yg melintas di jalanan depan

" ini tidah mungkin, bagaimana bisa aku terjebak di zaman ini, bagai mana aku bisa pulang dan mencari DALIYA, Ayah dan ibu pasti mereka panik mencari ku " resahlah WILDA seketika , air matanya tak terbendung lg ia menangis sejadi2 nya membuat orang2 disekitarnya bingung tpi tak berani mendekatinya, pandanganya seketika buram sepertinya badanya sudah tak sanggup lg menahannya. Dari kejauhan seseorang mencoba berlari meraihnya sebelum badanya terjatuh di jalan.

SUTA KENANGA

SEseorang bertubuh tinggi,tegap seperti BAGAS menangkapnya, sementara orang2 sekitaran rumah masih dlm keheranan melihat WILDA yg berpakaian aneh menurut mereka.

" kamu tidak apa2 " tanya lelaki itu dgn lembut .Disusul seorang bapak2 ikut mendekatinya

"bawa dia masuk ke dlm JAKA sebelum orang2 semakin ribut "

" baik KI "

" jd itu wanita yg di temukan kakek di gunung kemaren? " ucap salah seorang dr banyaknya murid tuan tadi

" PANJAWI..jgn2 dia bakal jd bibi kita " ucap seorang lg bernama MARTANI

" Bukan kak , terlalu muda. aku rasa dia bakal jd sodara kita " terka PAMANAHAN

"Menurut ku dia itu Dewi yg turun dr langit " celoteh MARTANI

"sudah lah ayo masuk kedlm" ajak PAMANAHAN

Ke 3 pemuda td pun ikut menuju ke dlm rumah, sementara murid yg lain sudah pulang kerumahnya.

Sebetulnya 4 anak ini 2 diantaranya adalah anak angkat KI AGENG SELA yaitu JAKA dan PANJAWI Sedangkan PAMANAHAN dan MARTANI adalah cucu 2 nya yg masih belajar di kediamannya.

WILDA pun dibawa oleh JAKA ke ruang tengah,shg dia bisa aman takut2 ada tetangga yg ingin melihatnya.YI AGENG SELA dan bi SITI segera mengambil minuman dan wewangian agar WILDA cepat sadar.

Sedangkan ke 4 sekawan itu justru penasaran bagaimana reaksi gadis itu saat sadar nantinya shg masih setia diruang tengah itu.Tak berapa lama pun WILDA tersadar.

" kamu tidak apa2, sudah lebih baik " tanya KI AGENG yg ditanya cuma mengangguk

" kalian ber 4 makan lah dulu , nanti kakek menyusul , kalian pasti sudah lapar seharian berlatih "

Pupus sudah harapan 4 sekawan ini padahal mrk ingin mendengar yg dibicarakan kakek gurunya, meski manyun mereka pun pergi ke meje makan diruang depan.

"kami bingung kang,dia berkata hal yg aku tidah tau, tiba2 dia berlari tak karuan saat bu siti dan aku cerita tentang anak2 yg dididik untuk memerangi portugis" papar NYAI AGENG

"Dia bilang dia dr desa dekat desa BUTUH kan nyai"

" iya kang berarti dia dr desa dekat orang tua jaka kan ? "

"apa itu benar? tpi kamu bukan mata2 dr portugis kan ndo? "

"maaf tuan apa aku boleh bertanya sesuatu? "

"silahkan ndo kami akan menjawabnya bila kami tau "

"saat ini masuk tahun berapa tuan? lalu disini termasuk wilayah kerajaan yg dipimpin siapa tuan? "

" tahun 1530 ndo,disini wilayah kerajaan islam DEMAK,saat ini masih dipimpin oleh SULTAN TRENGGONO apa kamu mengenalnya? "

Betapa terkejutnya WILDA saat itu,sekarang dia benar2 terjebak kemasa 480 an silam.Jangankan untuk menemukan DALIYA dan lainnya untuk pulang ke zamanya saja dia tak tau harus bagaimana, air matanya masih sesekali ia usap.

"Suamiku menemukanmu saat dia turun gunung,entah dr mana kamu berasal,suamiku hanya merasa harus menolongmu yg terluka ditengah jalan hutan"

"ndo apa jangan2 kamu seperti dewi yg diusir dr langit ? "

"bu siti bisa saja"

"saya bukan dr langit bu, saya bingung mau menceritakanya saya yakin Tuan ibu nyai dan bu SITI tidak akan percaya saya dr mana? "

" bapak percaya ndo , sebelumnya bapak pernah dapat mimpi soal JAKA, bapak juga belum lama ini bermimpi diberi bayi perempuan dgn bunga kenanga ,tapi tdk mungkin kan cucu bapak saja sudah seusia tadi"

"apa bapak percaya masa depan? 100 tahun bahkan 400 tahun yg akan datang ? "

" bapak percaya ndo,karna bapak sering menerima mimpi dulu sebelum sesuatu terjadi"

"baiklah pak, nama saya WILDA PUSPA KENANGA saya berasal dari tahun 2019 M, 489 tahun yg akan datang ? "

"APAA!!!!!! " kini justru ke 3 orang tua tersebut yg syok , saling melongo bingung tak percaya bila ada orang yg datang dari masa ratusan tahun yg akan datang.

"kami semua tak tau harus berkata apa, tapi kami percaya kamu tak mungkin berbohong kpd kami "

" terimakasih bapak mau percaya dgn apa yg saya sampaikan , tapi apakah bapak tau saya seseorang yg bisa membantu saya agar saya bisa pergi ke zaman saya lg ? "

" begini saja , sementara kamu tinggal disini saja, bapak juga tidak begitu tahu kalau ada kerabat yg bisa membantu mu, bapak minta selain kita ber 3 jangan pernah kamu cerita tentang asal usulmu ndo, bapak takut ada orang yg akan memanfaatkanmu ? "

"baik pak saya mengerti "

"bagaimana bila saat ini anggap saja bapak dan ibu seperti orang tua mu , bagaimana ?"

" iya pak saya mau "

" namamu WILDA PUSPA KENANGA benar , itu berarti BIDADARI BUNGA KENANGA ,baiklah mulai saat ini sementara rubah namamu dulu menjadi SUTA KENANGA"

"SUTA KENANGA sepertinya aku pernah mendengar atau membaca nama itu, tpi dimana ya , aku yakinnama itu pernah muncul dalam sejarah kerajaan " gumam kenanga dalam hati

" bagaimana suta kenanga? "

"aku bersedia pak "

"anggap saja aku ayah dan ibu mu , bu siti tolong sediakan baju bersih untuk KENANGA "

" baik pak "

"bapak tunggu didepan untuk bersantap bersama "

KI AGENG SELA pun menuju keruang depan dimana disana ada anak cucunya yg sudah menunggu dr tadi.

"kalian belum lapar atau menunggu cerita dr bapak ? "

"ke 4 pemuda itu hanya tersipu malu "

"anak2 ku untuk sementara anak perempuan tadi akan tinggal disini dan bapak anggap seperti kalian,bapak minta tolong kalian untuk menjaganya, sepertinya dia tak bisa ilmu bela diri, JAKA tolong bila ada waktu kamu ajari sedikit2 kepadanya dan kalian ber 3 selesaikan pelajaran kemarin , bisa dimengerti "

"baik guru " kompak ke 3nya

Pintu depan pun terbuka dan keluarlah NYAI AGENG,BU SITI dan WILDA yg sudah berganti SUTA KENANGA , baju kebaya putih dan kain batik pun ia kenakan agar tidak mencolok dgn baju dr zamanya.

" CANTIK.." itulah yg terlintas di benak ke 4 pemuda tadi

"kemari ndo, ayo kita makan "

mereka pun menyantap hidangan yg sudah disiapkan

" bu bukanya perempuan ada pakaian yg seperti pendekar di zaman ini? " bisik kenanga

" ada , besok kita pergi ke pasar yah "

" makasih ya bu " girang KENANGA sembari memeluk ibu angkatnya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!