Mentari pagi mulai muncul menyinari dunia,menandakan manusia harus mulai bangkit memulai aktifitasnya.Tak terkecuali gadis cantik 19tahun ini.Sedari subuh ia sudah berkutat dengan aktifitasnya.Mulai dari sholat subuh,membersihkan kamar kost"an nya yang tidak seberapa luas,membersihkan diri dan kini ia sudah bersiap untuk berangkat bekerja.
"selamat pagi dunia yang indah..." ucapnya sesaat setelah keluar kamar dan mengunci pintu kost"an nya.Dibarengi dengan senyum simpul nya ia mulai berjalan meninggalkan tempat kost menuju tempat kerjanya.
Adela Belva,gadis manis 19tahun dengan kulit sawo matang dan tinggi 170cm itu sudah mulai berangkat untuk memulai aktifitas kerjanya.Hijab segiempat hitam terjulur menutupi dada,seragam warna biru bertuliskan office girl yg tertutup jilbab,dengan manset panjang warna hitam,celana jeans biru tua,sneakers warna putih yang tidak terlalu mahal,dan tak lupa tas ransel hitam yg selalu ia bawa.Penampilam yang sederhana,wajah ceria yang selalu ia tampilkan,dengan polesan pelembab dan bedak tipis" dan bibir yg dioles lipbalm tipis pula.Senyum dan sapaan ramah selalu ia berikan pada setiap orang,menambah kesan manis dan ramah pada dirinya.
sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 ,ia selalu berangkat kerja dijam segitu,jam masuk kantornya sebagai office girl adalah pukul 07.30 pagi,jadi ia masih punya banyak waktu dalam perjalanan,sehinggq ia tidak perlu terburu" untuk segera sampai kantor tempatnya bekerja.
Setelah kurang lebih 40 menit ia akhirnya sampai di sebuah gedung tinggi dan megah bertuliskan Alexander Group.Ya...itu kantor tempatnya bekerja kurang lebih 1bulan ini.Sebelumnya ia bekerja disebuah minimarket selama kurang lebih 4bulan tapi karena tidak betah ia memilih untuk berhenti dan kini bekerja sebagai office girl di kantor ini bersama Selly,temannya.Biasanya Adela selalu berangkat naik motor bersama selly,karena memang mereka ngekost bersebelahan
.tapi hari ini mendadak selly ada urusan,sehingga mau tidak mau Adel harus berangkat sendiri menggunakan angkutan umum.
di lobby perusahaan...
"Adel...." sapa seorang wanita dengan rambut sebahu yg diikat.Ia melambaikan tangamnya pada Adel.Itu selly...sahabatnya yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri di kota ini.
"sell...." Adel balas melambaikan tangan
selly menghampiri Adela,
"baru sampai?
" iya..."
"sorry ya....hari ini g bisa bareng...soalnya ada urusan dadakan gue....tp entar pulangnya kita bereng dehh...janji..." kata selly sambil menjentikkan jari kelingkingnya dan tersenyum sok manis pada Adel.
"iyaa...iyaaa....biasa aja kalik...kek sama siapa aja loo..."ucap Adel sambil menautkan jari kelingkingnya ke jari selly..
Adel ingin bergegas untuk ke ruangannya untuk meletakkan tas dan mengambil peralatan bersih bersihnya,tapi langkahnya terhenti saat mendengar deru langkah beberapa orang memasuki lobby perusahaan
tak..tak..tak...
suara hentakan kaki terdengar memasuki area lobby Alexander Group.Semua karyawan termasuk OB dan office girl mundur memberikan jalan pada beberapa pria yang baru saja memasuki perusahaan besar itu,termasuk Adela dan selly.Mereka semua menunduk,memberi hormat pada atasan mereka, Johan Alexander.Selain Johan juga ada Marvel asisten Johan,serta beberapa orang penting perusahaan.
" selamat pagi tuan"sapa beberapa karyawan saat Johan dan rombongan melewati mereka.Jangankan menjawab...ngilirik aja nggak
"shombhoong.." kata author😂
lanjut.....
"siapa sih?" tanya Adel pada selly sesaat setelah rombongan orang orang muka datar itu hilang ditelan lift
"lu gimana sih...itu Tuan Johan,atasan lu,pemilik perusahaan tempat lu nyari makan,yang ngasih gaji luu"
"ooo...." sahut Adel dengan bibir membulat
"ganteng ya..." kata selly
"mukaknye serem" kata Adel sambil pergi menuju ruangan office girl
"kok serem sih...ganteng tauk...muka ala ala bule gitu dibilang serem" kata selly sambil berlari mengikuti sahabatnya itu.
"selera lu tua ya sell...." jawab Adel
"tua apanya?dia tuh masih 30 tahun taukk....ya..cocoklah sama gue yg masih mau 20 ini" jawab selly sambil senyum senyum ngehalu indah
"mimpi lo....kita ini cuma kaum bawah...ga usah mimpi bisa meraih dia....ketinggian..." ucap Adel sambil menoyor jidat best friend nya itu
"ya kali aja Del hidup gue kaya di novel novel itu...Menikahi CEO ganteng...hahahha" jawab selly sambil terus ngehalu
"serah lu dehh....mendingan sekarang lu pergi deh,kerja,,,dari pada lo dipecat ga jadi deh lo tepe tepe sama om om CEO ganteng lo itu.." ucap Adel sembari pergi meninggalkan sahabatnya itu yang masih berimajinasi....
"biar om om juga gue cintak" kata Selly tak mau kalah.
"bodo amat..." ketus Adel
merekapun mulai bekerja seperti biasa.
...----------------...
***Bolehlah kasih like vote dan komennya😭😭😭
JANGAN LUPA MAMPIR DI NOVEL KEDUA KU***...
👇👇👇👇




SANGAT DI TUNGGU LIKE VOTE DAN KOMENNYA...
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
...----------------...
**AUTHOR BUTUH LIKE DAN KOMEN YANG BANYAK NIIH.....
***JANGAN LUPA LIKE KOMENT AND VOTE NYA...🥰
JANGAN LUPA JUGA DI ADD KE LIST NOVEL FAVORITE KALIAN🥰🥰
JANGAN LUPA JUGA DIBKASIH BUNGA DAN KOPI YANG BUUAANYAKK....🥰🥰🥰
JANGAN LUPA JUGA DI FOLLOW YA AUTHORNYA....🥰🥰🥰🥰
TRIMA KASIH🥰🥰🥰🥰🥰❤❤❤❤********
Di sebuah ruangan yang luas dan mewah...
"apa jadwal saya hari ini?" tanya Johan santai diatas kursi kerjanya sambil memainkan ponselnya
"hari ini kita ada pertemuan dengan tuan Alex tuan" ucap Marvel yang kini tengah berdiri dihadapannya
Johan hanya menganggukkan kepalanya.
"ada lagi?" tanya Johan lagi
Marvel terdiam sejenak....
"papa pengen ketemu lo Jhon" ucap Marvel serius.
Johan menghentikan kegiatannya dengan ponsel miliknya.Dia melirik Marvel sejenak kemudian melanjutkan aktivitasnya kembali.
"bilang sama dia,saya sibuk" ucapnya cuek
"tapi Jhon....." ucapan Marvel terhenti karena Johan
"kalau sudah tidak ada yang penting lagi anda bisa keluar.Dan satu lagi,ini masih jam kerja...saya adalah atasan anda kalau anda lupa.,..asisten Marvel.." ucap Johan sambil menatap tajam ke arah Marvel.
"saya mengerti tuan...Maaf atas ketidak sopanan saya.Saya permisi.." ucap Marvel dengan sopannya.Ia menunduk memberi hormat pada atasannya itu,kemudian pergi meninggalkan ruangan mewah tersebut.Marvel menghela nafas panjang saat telah berada diluar ruangan Johan,ia sedikit melonggarkan dasinya,kemudian berlalu menuju ruangannya.
sedang di dalam ruangan....
"Tari....suruh OB bawa kopi ke ruangan saya..." ucap Johan melalui sambungan telepon.Tari adalah sekretarisnya.
"baik pak" ucap Tari dari seberang sana.
Johan menghela nafas....menyandarkan tubuhnya pada kursi kerjanya.
...***...
Johan Putra Alexander,anak tunggal dari pengusaha kaya Jonathan Alexander dan istrinya Mayang Alexander.Saat ini usianya menginjak 30 tahun.Dia adalah CEO muda yang dikenal dingin,angkuh,arogan.Tidak pernah ada senyum dalam bibirnya.Ibunya,Mayang sudah meninggal karena kecelakaan saat usianya 8tahun.Dulu Johan adalah anak yang baik,pandai dan mudah bergaul.Dia sangat menyayangi ibunya,dia sangat dekat dengan ibunya,berbeda dengan ayahnya yang hampir tidak ada waktu untuknya.Ayahnya selalu sibuk dengan perusahaan dan bisnis bisnisnya.Bisa dibilang dia kehilangan figur ayah dimasa kecilnya.Tapi dulu tak apa,karena dia sudah mendapat kasih sayang yang berlimpah dari sang mama.Mama yang selalu ada untuknya,selalu jadi penyemangat dalam hidupnya.
Namun semua berubah setelah kepergian sang ibu.Kepergian sang ibu yang mendadak dan terjadi tepat dihadapannya membuat hidupnya hancur seketika.Seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar harus melihat kenyataan pahit saat sang ibu meregang nyawa tepat dihadapannya akibat ditabrak kendaraan saat hendak mengantarnya ke sekolah.Hidupnya hancur,langit seolah runtuh saat orang yang paling ia sayangi pergi meninggalkannya tiba tiba.
Disaat saat terpuruknya,ia berharap ada sosok lain yang datang untuk menghiburnya.Yaitu sang ayah.Tapi tidak demikian kenyataannya.Sosok seorang ayah yang dia harapkan bisa jadi penghiburnya itu,justru memilih berbahagia ditengah duka yang dialaminya.Jonathan Alexander,ayahnya memilih menikah lagi dengan Mira pengasuh Johan tepat satu bulan setelah kepergian sang mama.
what....??pengasuh...???
Yaa.....Mira adalah pengasuh Johan sejak Johan berusia 5tahun.Dia adalah janda beranak satu.
Eitss....ralat...bukan janda,tapi perempuan tanpa suami yang punya satu anak.Ya...Mira belum menikah,tapi memiliki satu anak laki laki diluar nikah yang usianya terpaut lima tahun lebih tua dari Johan.
Johan tidak habis pikir dengan sikap ayahnya....bukankah seharusnya ayahnya ikut berduka?bukankah seharusnya ayahnya juga merasakan apa yang saat ini dia rasakan?tapi kenapa dia malah menikahi pengasuhnya??itu yang ada dalam pikiran Johan kecil.Ayahnya pernah berkata,bahwa Johan butuh teman,dan menurut ayahnya Mira dan anak laki lakinya bisa menjadi teman untuk Johan.Tapi tidak seperti itu yang Johan rasakan.Ayahnya sibuk berbahagia dengan keluarga barunya.Mira yang dulu sebagai pengasuh nampak begitu sayang dan perhatian padanya justru berubah jadi sosok ibu tiri yang angkuh dan mas bodoh pad Johan.Dia sibuk dengan aktifitas berbelanja dan menghabiskan uang Jonathan.
Lalu bagaimana dengan saudara tirinya?sebenarnya saudara tiri Johan tidak seperti ayah dan ibu mereka.Ia selalu berusaha menghibur Johan,berusaha dekat dengan Johan.Tapi Johan sudah terlanjur mati rasa.Ia merasa dunia sudah tidak berpihak padanya.Tuhan tidak adil padanya.Ia mengambil satu satunya orang yang paling ia sayangi.Tuhan jahat,Ia menghadirkan orang orang asing dalam kehidupannya,menjauhkan ayahnya darinya.Ia benci semua yang ada disekitarnya.Ia muak.Ibunya dulu selalu berkata,seperti apapun sifat ayahnya ia harus tetap menghormatinya,harus tetap menyayanginya,karena tanpa ayah dia tidak akan ada di muka bumi ini.."seperti apapun perangai ayahmu,,,sungguh...sebenarnya ia sangat menyayangimu"itu kata kata yang selalu Mayang ucapkan untuk Johan
Bulshit........
itu yang Johan rasakan saat ini.
"papa tidak pernah menyayangiku.dia tidak pernah peduli padaku,dia tidak membutuhkanku,dia tidak peduli padaku bahkan saat aku mati sekalipun"
Sejak saat itu hilang sudah Johan yang baik hati,ramah dan taat pada Tuhannya.Berganti menjadi Johan yang angkuh,arogan,dingin,kejam,dan jauh dari sang pencipta.
Saat remaja,Johan sering kali membuat ulah,mulai dari balap liar,tawuran,mabuk mabukan dll.
Ayahnya sering bolak balik ke ruang Bp bahkan kantor polisi karena ulah Johan.Sebenarnya Johan tetap jadi anak yang pintar di sekolahnya.Tapi kepintarannya itu tertutupi dengan kelakuannya yang minus.
Hingga saat dewasa.Jonathan meminta Johan untuk mengelola perusahaannya,hal itu sempat mendapat penolakan dari Mira,ia menilai Johan tak layak,ditambah lagi dengan kelakuannya yang dinilai brandalan.Tapi Jonathan tetap pada pendiriannya,ia yakin Johan mampu.Tapi tentu tetap dalam pengawasannya,selain itu ia juga menempatkan anak tirinya dengan Mira sebagai asistennya.Ya...Marvel adalah anak Mira,anak diluar nikah.Marvel saat ini berusia 35 tahun,ia lebih dewasa dari Johan.Cara berfikirnya juga lebih matang...maka dari itu,Jonathan mempercayai Marvel untuk mendampingi Johan mengelola Alexander Group.
...***...
tok...tok....tok....
suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Johan.
"masuk"
seorang office girl datang mengantarkan kopi pesanan Johan.
"ini kopi yang anda minta tuan" ucap Adela sambil meletakkan cangkir kopi ke meja Johan
"hemm...." jawab Johan singkat..Kini ia fokus pada laptopnya
sekilas Adel melirik wajah Johan.
"kalau begitu saya permisis tuan" ucap Adela dengan lembut,kemudian mendapat kode jentikan jari dari Johan,pertanda menyuruhnya keluar.
Baru beberapa langkah Adela menuju pintu keluar...tiba tiba......
prannkkkkk................
Adela kaget seketika ia berbalik menatap ke arah sumber suara tersebut.Dilihatnya atasannya itu tengah berdiri sambil mengusap bibirnya,wajahnya terlihat sangat emosi,cangkir kopi yang baru saja ia letakkan hancur tergeletak dilantai beserta kopi yang masih panas itu pun tumpah.
Adela takut.Ia gugup.Apa dia melakukan kesalahan?
Johan menatap tajam pada Adela yg masih menunduk.
...----------------...
Mata itu masih menatap Adel dengan tajam..
"Ya Allah....apa dia juga makhlukmu yang disebut manusia?kok serem banget siihhh" batin Adela.
Tubuh Adela benar benar gemetar.Ini kali pertama ia keruangan CEO.Biasanya yang bertugas mengantar kopi ke ruang CEO adalah Angga,salah satu temannya,tapi hari ini Angga ada tugas lain,alhasil Adela lah yang mengantarkan kopi ini.
"sini kamu...." ucap Johan dingin.Adel mendekati atasannya itu,wajahnya tetap menunduk.Johan menatap Adel yang ketakutan dengan tatapan yang angkuh,seolah olah yang ada di hadapannya hanya seonggok sampah yang tidak berguna.
"iya tuan"
"siapa nama kamu?"
"A....Adela tuan"
"anak baru?"
"i..ii...iya tuan.Sa..saya baru satu bulan bekerja disini "
"kalau bikin kopi aja ga bisa mending kamu keluar dari kantor ini"
"maaf tuan,,saya nggak sengaja....tolong jangan pecat saya" ucap Adela dengan terus menunduk.Matanya mulai berkaca kaca.
"sekarang kamu bersihkan kekacaunan yang sudah kamu buat.Dan jangan pernah sekali lagi kamu membuat kopi untuk saya.Setelah itu kamu menyingkir dari hadapan saya dan jangan pernah lagi kamu menampakkan wajah kamu didepan saya.Saya jijik melihat wajah kamu yang sok polos itu!"ucap Johan penuh penekanan.Amarah jelas terlihat dimatamya.Mungkin karena efek mengingat kisah hidupnya juga sehingga membuat mood nya berantakan pagi ini.
" baik tuan"lirih Adela sambil mengangguk.Air matanya sudah tumpah.
Adela segera mengambil alat bersih bersihnya dan membersihkan tumpahan kopi dilantai ruang kerja CEO angkuh itu.Sementara kopi yang baru sudah diantar oleh Angga.Johan terus memperhatikan wajah Adela yang sudah banjir air mata itu.Meskipun Adela sudah bersusah payah menyembunyikan tangisannya tapi tetap saaja itu tidak luput dari mata tajam seorang Johan Alexander.
"sudah selesai tuan.." ucap Adela.
.
..
...
....
G ada jawaban....
Adela menatap CEO nya itu,tatapan mata mereka bertemu.Johan menatap Adela seolah olah merendahkannya.Adela kembali menunduk.
"saya permisi tuan." ucap Adela kemudian segera pergi meninggalkan ruangan itu.Johan hanya memperhatikan wanita itu hingga menghilang dibalik pintu.
...***...
Di pantry....
Adela duduk mengatur nafas nya.Ia mencoba menetralkan sesenggukannya.Adela memang gadis yang baperan....dia nggak bisa dibentak dikit pasti nangis.Sebenarnya Johan tidak membentaknya kan?hanya omongannya aja yang pedes..hehehehe....
"sabar ya Del..." hibur author😁
"Del...." Angga datang.
"mas Angga...." jawab Adel sambil menyeka air matanya
"lu nangis?" tanya Angga yg sekarang duduk dihadapan Adela.Adela hanya tersenyum
"aku nggak apa apa kok mas"
"sabar yaa....namanya juga kerja sama orang"
"iya,aku nggak apa apa kok"
"udaahh...jangan nangis,ntar cantiknya ilang looh" hibur Angga
"mas bisa aja,aku nggak secantik yang kamu bayangin mas" ucap Adel sambil tersenyum.
"itu lagi jawaban kamu Del...." jawab Angga sedikit kesal.Adela hanya tersenyum.
Angga adalah teman Adela juga.Usianya 28tahun.Sebenarnya sejak awal awal Adel masuk perusahaan ini Adel sudah tau bahwa Angga menaruh hati padanya,karena Angga begitu terang terangan menunjukkan perhatiannya pada Adela.Tapi Adela pura pura tidak tahu.Adela merasa dirinya tidak pantas,bukan hanya untuk Angga,tapi juga untuk pria pria lain diluar sana.
v
visual Adela Belva

visual Johan Putra Alexander
visual Marvel Alexander
visual Angga Fahreza.
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!