NovelToon NovelToon

NIKAH SMA

Nikah SMA 1

Nikah SMA 1

Oh hai, nama ku Annisa Widya Irdita, aku biasa di panggil Widya. Sebenarnya aku lebih suka di panggil Dita tapi, ya sudah lah..

Hahaha lucu ga sih harus nikah muda karena hal yang ga masuk akal..

Huft, ya mungkin inilah yang Tuhan takdir kan..

Kalian mau tau cerita nya? Tapi, jangan ketawa ya..

Ini semua berawal ada pemilihan ketua kelas.

Ya, aku mengambil kelas Bahasa di SMA Negeri 2 Gantar.

Ayah ku menginginkan ku masuk di SMA Negeri 1 Gantar. Namun, aku tak menginginkan nya. Jadi, ayah ku mengalah demi keinginan ku.

Waktu itu aku masih berumur 16 tahun. Waktu kelas 10 aku lah yang menjadi ketua kelas X Bahasa. Namun, itu bukan keinginan ku. Melainkan keinginan wali kelas ku.

Aku sempat membenci nya karena memilih ku untuk menjadi ketua kelas. Tapi, aku menyadari sesuatu setelah beberapa bulan aku menjalankan amanah tersebut.

Oh iya, perkenalkan ini Nada dan ini Hima. Mereka berdua sahabat baik ku.

Kini kami duduk di bangku SMA kelas 11 bahasa.

Okay kayak nya basa basi nya banyak banget dehh.. lanjut ke cerita yuk..

"Eh eh guys bentar lagi kita naik kelas 11. Wah ga kerasa banget ya." Ucap Nada.

"Hooh, ga kerasa banget perasaan baru kemarin deh kita berangkat sekolah." Ucap Hima.

"Dan 1 lagi aku berharap semoga kelas 11 ketua kelas nya bukan aku lagi." Ucap Widya sembari merekatkan kedua tangan nya.

"Ehh, ga bisa gitu. Kalau teteh ga mau jadi ketua kelas terus siapa dong yang mau jadi ketua kelas?." Tanya Hima kesal.

"Kan ada Hasan, ada Fatih, ada Faruk, ada gendut juga banyak kog." Ucap Widya.

"Eh eh eh bentar ada yang manggil aku perasaan deh." Ucap si gendut. Ini gendut,nama asli nya adalah Dhani.

"Hooh, ada yang manggil aku juga." Ucap Faruk.

"Pokok nya, aku ga mau jadi ketua kelas lagi." Ucap Widya.

"Terserah teteh. Tapi, aku bakal pastiin teteh jadi ketua kelas lagi." Ucap Nada. Ia pun TOS kepada Hima.

Mereka berdua tertawa lepas karena hal tersebut.

"SiaLan punya dua adek ga guna." Ucap Widya mengumpat.

"Eh, kakak ga boleh gitu." Ledek Faruk.

"SiaLan lu."

"Heh, Bu Ning Dateng."

Mereka pun langsung berhamburan menuju ke tempat duduk mereka masing masing.

"Selamat siang anak anak." Sapa Bu Ning.

"Siang Bu.."

"Oh iya, 2 Minggu lagi kalian akan masuk ke kelas 11 sudah siapkah kalian masuk kelas 11 kalau ada yang belum siap silahkan tunjuk ternit." Ucap Bu Ning.

"Angkat kaki aja gimana Bu?." Sindir Widya.

"Siapa yang mau angkat kaki Widya?." Tanya Bu Ning.

"Entah lah Bu, mungkin si biang onar." Ucap Widya tanpa melihat ke arah Bu Ning.

"Widya, kamu itu ya ketua kelas kog begitu." Ucap Bu Ning.

"Nah kan, salah lagi apa ga ada alasan yang lain Bu selain bawa bawa kata ketua kelas? Kek jadi, beban hidup banget, perasaan jadi kambing hitam Mulu." Ucap Widya kesal.

Namun, beda hal nya. Teman teman nya malah tertawa mendengar percakapan antara Ketua kelas dengan wali kelas mereka.

"Ndak Ndak Widya, Bu Ning hanya bercanda. kamu kenapa?." Tanya Bu Ning.

"Gak apa apa." Ucap Widya.

"Wih, ketahuan banget bohong nya. Tuh hidung nya panjang." Ucap Bu Ning memancing Widya.

"Bu, Widya ga mau jadi ketua kelas lagi ya please.." pinta Widya.

"Tapi, Widya kan wali kelas mu besok kan bukan Bu Ning lagi." Ucap Bu Ning.

"Akhr, males banget bu."ucap Widya kesal.

"Tinggal terima aja apa susah nya sih?." Ucap Hasan secara tiba tiba.

"Hish, siaLan tu bocah. Awas aja Lu, kalau aku jadi ketua kelas lagi dia harus jadi wakil ku." Gumam Widya licik.

"Kalau begitu, kalian mau nonton film atau mau di kasih jam kosong aja?." Tawar Bu Ning.

"Tumben Baek Bu, habis makan apaan?." Tanya Hima.

"Kan, Bu Ning memang baik." Ucap Bu Ning.

"Kasih, jam kosong aja Bu. Terserah biarin mereka mau ngapain." Ucap Widya.

"Okay kalau begitu, Bu Ning tinggal dulu ya. Ingat! Jangan berisik ganggu kelas sebelah." Ucap Bu Ning.

Bu Ning pun pergi meninggalkan kelas dan pergi ke kantin.

Di sisi lain Hasan sedang berbincang bincang dengan Fatih, Faruk dan juga Dhani.

"Bayangin deh, ntar kalau kita punya istri bakal kek gimana." Ucap Faruk.

"Istri Mulu yang di bahas." Ucap Widya yang datang ntah dari mana bersama Hima dan Nada.

Mereka bertiga pun ikut bergabung dengan para laki laki.

"Terus mau bahas apa? Politik?." Ucap Dhani.

"Jangan, kalau bahas politik nanti di culik." Ucap Hasan membuat mereka semua tertawa.

"Lol bet njiir." Ucap Widya.

"Wid, Lo cantik sayang ngumpat." Ucap Fatih.

"Trus apa urusan Lo?." Ucap Widya kesal.

"Ntar di srepet malaikat maut nanges. Di podcast Daddy Corbuzier aja belum siap apalagi di podcast malaikat maut." Ucap Hasan menyindir.

"Bodo akhr."

"Oh iya, apa kabar hubungan kalian berdua?." Tanya Faruk.

"Hah, siapa?." Tanya Nada kaget.

"Kakak lu noh." Ucap Fatih melirik Widya.

"Hah? Teteh pacaran?." Tanya Hima kaget.

"Palak kau! Punya mulut ga bisa di filter. Kagak!." Ucap Widya.

"Lah trus, selama satu tahun ini manggil Dhani sayang tujuan nya buat apa?." Tanya Faruk.

"Emang manggil sayang cuma buat pacar ?." Tanya Widya kesal.

"Iya loh, ga masuk akal." Ucap Dhani.

"Emang salah satu dari kalian ga ada yang baper?." Tanya Hasan.

"Ntah, kalau aku sih nggak. Nggak tau tuh kalau gendut." Ucap Widya.

"Aku juga nggak." Ucap gendut berbohong.

Sebenarnya Dhani sudah terlanjur baper dengan Widya namun, Dhani tak berani mengungkapkan nya.

TBC..

cast pemain

Annisa Widya Irdita

Muhammad Hasan Alfachri

Roshita Hima Assyifa

Nadavid Syahnas Shadiqah

Ilyas Fatih Alfaruk

Fahmi

Dhani

Tian

Faruk

huwaaa semoga suka ya sama cerita nya..

Nikah SMA 2

Nikah SMA 2

"Kalian sering ngomong in cewek, emang kriteria kalian kek gimana?." Tanya Nada.

"Intinya, dia berjilbab attitude nya baik, bisa publik speaking, bisa bahasa Inggris pintar ngaji dan rajin sholat." Ucap Hasan.

"Terus kalau misal tuhan ga kasih apa yang sesuai yang kamu minta gimana?." Tanya Hima.

"Dengerin ya. Misalkan tuhan ga ngasih sesuai apa yang kita minta. Pasti ada hal yang tuhan ingin kan. Misal nya Hasan pengen cewek yang plus plus ye kan. Nah, tuhan ngasih nya yang minus tapi, ga minus minus amat ye kan.. nah itu, sebenarnya tuhan lagi minta ke Hasan buat ngerubah ntu cewek biar jadi cewek yang sesuai dengan kriteria Hasan. Gitooo..." Ucap Widya panjang lebar.

"Encer juga otak Lo." Ucap Faruk.

"Lah, lu pikir gw goblok goblog amat gitu?." Tanya Widya kesal.

"His ni, cewek brutal banget sih ga bisa di ajak bercanda." Ucap Fatih heran.

"Terus kenapa ga suka gitu?." Tanya Widya kesal.

"Udah udah.. teh, kepang in dong." Pinta Nada.

Widya pun mengepang rambut Nada sembari mengobrol dengan teman teman nya.

"Mau ku kepangin sekalian teh?." Tawar Hima.

"Nggak usah him, lagi ga mau di kepang." Ucap Widya. Sedangkan tangan nya masih sibuk mengepang rambut Nada.

"Kalian berdua Islam tapi, ga berjilbab?." Tanya Faruk.

"Hijab memang di wajib kan di dalam Islam. Tapi, kalau belum siap lahir batin malah kita nya juga yang dapat dosa." Ucap Widya yang masih mengepang rambut Nada.

"Eits, anda tidak tau jangan pandang wanita yang ga berhijab kek gitu. Siapa tau, dia bisa menutup nya dengan rajin sholat 5 waktu ntah kita juga ga tau kalau misal ia sholat malam juga. kita gatau urusan 1 manusia dengan Tuhan nya." Ucap Hasan.

"Noh, dengerin ucapan nya pak ustadz." Ucap Nada bergurau.

"Teh, marathon yok." Ucap Nada.

"Nah, udah mulai deh Jiwa Fujo nya keluar." Sindir Dhani.

"Sewot Lo, sini kalau mau ikutan aja ga usah banyak bac0t." Ucap Nada kesal.

"Idih ogah, takut belok gw." Ucap Dhani membuat gelak tawa teman teman nya.

Mereka berdua pun menonton series nya berdua.

2 Minggu kemudian..

"Huwaa akhirnya kita kelas 11 bentar lagi kelas 12 deh habis itu kuliah. Habis itu kerja, habis itu nikah." Ucap Fatih.

"Nikah Mulu otak lu." Sindir Hima.

"Kenapa? Lo mau jadi istri gw?." Tawar Fatih.

"Idih.."

"Eh, guys tau ga kalau Hasan tu sebenarnya suka loh sama cewek anak MIPA 5 dia anak nya kiyai." Ucap Nada.

"Terus gw harus bilang wooow implesip." Ucap Widya dengan mengangkat satu alis nya.

"Ish, teteh ga seru deh." Ucap Nada kesal.

"Denger, wajar wajar Aja lah seorang Muhammad Hasan Alfachri suka sama tu anak kiyai. Toh juga 11 12." Ucap Widya.

"Iya juga ya."

"Woi woi duduk ada guru." Ucap salah satu teman kelas nya.

"Selamat pagi anak anak. Perkenalkan nama saya Bu lili. Saya di tugas kan untuk menjadi wali kelas kalian selama kelas 11. Mohon kerja sama nya." Ucap Bu lili.

" Oh iya, apakah struktur kelas nya sudah di bentuk?." Tanya Bu lili.

"Belum Bu.."

"Kalau begitu siapa yang mau menjadi ketua kelas nya?." Tanya Bu lili.

"WIDYA BUUUU..." Kompak satu kelas.

"Ashhh setan." Gumam Widya.

"Widya? Mana Widya?." Tanya Bu lili sembari mencari Widya.

Widya pun mengangkat tangan nya.

"Sini nak, maju ke depan." Pinta Bu lili.

"Bu lili, banyak dengar tentang kamu dari Bu Ning dulu. Jadi, Bu lili juga setuju kalau Widya jadi ketua kelas. Nah, karena Widya yang sudah banyak mengenal teman teman mu. Jadi, Bu lili mau kamu sendiri yang memilih anggota anggota yang akan menjadi penanggung jawab kelas 11 bahasa. Entah itu dari wakil untuk kamu sendiri, bendahara, sekertaris dan lain nya." Ucap Bu lili.

"Yes, asik." Gumam Widya.

"Nyesel gw ikut ikutan Hima." Gumam Nada.

"Baik Bu."

"Untuk wakil ketua kelas saya mau. Hasan." Ucap Widya. Sontak Hasan langsung membulat kan mata nya terkejut.

"Eh eh jangan aku dong." Ucao Hasan.

"Ga ada tawar menawar." Ucap Widya.

Setelah 2 jam memilih anggota kini pun mereka memulai pembelajaran.

"Oh iya anak anak, bulan depan akan di adakan acara peringatan hari Kartini. Kira kira kita mau pakai konsep apa ya? Kan kita juga harus mengirim kan perwakilan kelas untuk mengikuti kompetisi bulan sekolah." Ucap Bu lili.

"Berapa orang Bu?." Tanya Hima.

"2 cowok 2 cewek." Ucap Bu lili.

"Saya sama teh Widya Bu." Ucap Hima.

"Widya bersedia?." Tawar Bu lili.

"Siap bersedia Bu."

"Laki laki nya?." Tanya Bu lili.

"Kalau begitu, Bu lili yang pilih ya." Ucap Bu lili karena tidak ada yang bersedia.

"Hasan dan Fatih." Ucap Bu lili.

"Jadi, nanti Hasan dengan Widya. Lalu, Fatih sama Hima." Ucap Bu lili.

"Lah, tak kira in cewek sendiri cowok sendiri Bu.". Ucap Hima.

"Ndak nak, ini berpasangan." Ucap Bu lili.

Widya yang tak menggubris membiarkan mereka berdiskusi tentang konsep nya.

Karena lelah Widya pun sebenarnya ingin tidur namun tak bisa, dan terjadilah ia melamun..

/Suara sirine ambulance

"Akhr..." Pekik Widya ketakutan.

"Teteh,"

Sebenarnya sekolah an mereka agak jauh jdari jalan raya. Namun, tak jarang ada ambulance atau mobil polisi melintas di dekat sekolah mereka.

Di tambah Widya sangat takut dengan bunyi sirine tersebut.

Wajah nya mulai memerah, tangan nya sangat dingin.

Ia sudah tak dapat di ekspresi kan lagi. Hingga ia pun jatuh pingsan.

...

"Ugh.." lengguh Widya membuka mata nya.

"Teh,- Hima dan Nada pun membatu Widya bangun.

"Minum dulu teh." Ucap Nada memberikan air mineral kepada Widya.

Widya pun meneguk air tersebut setelah nya ia langsung bernafas dengan panjang.

Ia merasa sedikit lega karena tak mendengar suara sirine itu lagi.

Entah apa yang membuat Widya begitu takut dengan suara sirine tersebut.

TBC...

Nikah SMA 3

Nikah SMA 3

"Gimana keadaan Widya?." Tanya Dhani.

"Teteh udah baik baik aja kog." Ucap Nada.

"Setakut itulah si Widya sama sirine?." Tanya Hasan.

"Entahlah."

"Heh, enak klean gibahin gw?!." Ucap Widya yang baru saja keluar bersama Hima.

"Tajem juga kuping mu." Ucap Faruk.

"Kaparat lu." Umpat Widya kesal.

"Eh, bentar lagi Dzuhur sholat sekalian yuk." Ajak Hasan.

Mereka ber enam pun akhir nya sholat berjamaah di masjid sekolah.

Di kelas..

"Widya, Lo bisa bayangin ga? Lo dapet cowok yang rajin ngaji, rajin sholat inti nya plus plus deh." Ucap Faruk.

"Ga, aku ga bisa bayangin karena aku juga sadar diri aku aja sholat subuh masih kliyang kliyang mana mungkin dapet cowok kek gitu." Ucap Widya.

"Terus cowok kriteria mu kek gimana maemonah.." ucap Dhani.

"Gak tau, males bahas." Ucap Widya.

Hari berganti hari tanpa sadari sudah 1 bulan mereka duduk di bangku kelas 11.

Kini tiba saat nya untuk memperingati hari Kartini.

"Jangan lupa ya anak anak, besok pagi memperingati hari Kartini. Sesuai tema yang sudah di tetapkan oke." Ucap Bu lili.

"Siap Bu."

Ke esokan pagi nya.

"Wih, Gilak Hasan cakep betul." Puji Nada.

"Teh Widya kog belum Dateng sih?." Ucap Hima heran.

"Mungkin lagi di perjalanan." Ucap Nada.

"Assalamualaikum."

Satu kelas langsung melirik ke sumber suara.

Alangkah terkejutnya mereka melihat Widya.

Widya sangat lah cantik dengan kain kebaya yang ia kenakan. Dandanan nya simpel tapi, sangat menawan.

"Eh, anda siapa?." Tanya Nada.

"Ada yang bawa pulpen merah ga? Mau gw coret nih adek laknat." Ucap Widya kesal.

"Subhanallah teteh cantik banget." Ucap Hima.

"Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim." Gumam Hasan. Tapa, ia sadari ia terpanah dengan kecantikan Widya. Namun, ia memalingkan wajah nya agar terhindar dari bisikan setan.

"Darimana saja Bu negara?." Tanya Fatih.

"Hehehe, maaf tadi ayah sekalian isi bensin jadi nya agak lama." Ucap Widya.

"Selamat pagi anak anak." Sapa Bu lili.

"Wah wah, pasangan calon bulan sekolah sudah siap ya. Kalau begitu ayo ikut Bu lili untuk ke pendaftaran." Ucap Bu lili.

Hima, Fatih, Widya, dan Hasan pun menuju ke tempat pendaftaran bersama Bu lili.

*Pengumuman, acara untuk pemilihan bulan sekolah akan di laksanakan 15 menit lagi. Di mohon kepada seluruh peserta untuk mempersiapkan diri.*

"Huft."

"Kenapa?." Tanya Hasan.

"Huft, deg deg an." Ucap Widya.

"Bismillahirrahmanirrahim insyaallah bisa." Ucap Hasan.

'mari kita panggilan peserta pertama yaitu dari kelas 12 MIPA 3.'

...

...

...

'untuk peserta yang selanjutnya dari kelas 11 bahasa.' suara tepuk tangan langsung terdengar meriah.

Hima dan Fatih naik ke atas panggung terlebih dulu. Hingga mereka berdua selesai. Barulah Widya dan Hasan.

Widya dan Hasan membacakan fisi misi nya ketika terpilih menjadi bulan sekolah.

Hingga selesai.

...

'baiklah, saudara saudara acara fisi misi bulan sekolah sudah selesai. Waktu nya untuk melihat hasil pemenang bulan sekolah SMA Negeri 2 Gantar tahun 2021.'

'juara ke 3 di menangkan oleh kelas 11 IPS 3 pasangan Syifa dan ferdi.' /suara tepuk tangan.

'juara ke 2 di menangkan oleh.. wah, ini mencetak rekor baru dalam sejarah SMA Negeri 2 Gantar nih.. yaitu dari kelas 11 bahasa pasangan Fatih dan hima.' /suara tepuk tangan.

"Maaf ya, aku ga bisa memenangkan kompetisi ini." Ucap Widya kepada Hasan.

"Ga apa apa, kan udah ada Fatih sama Hima." Ucap Hasan.

'ini yang kita tunggu tunggu sang juara bulan sekolah di menangkan oleh pasangan....

Hasan dan Widya dari kelas 11 bahasa.' seketika Widya membelalakkan mata nya karena terkejut.

Widya dan Hasan pun lantas sujud syukur. Sebelum naik ke atas panggung.

'rekor baru yang terpecah kan. Kelas bahasa mampu menyaingi kelas MIPA dan juga IPS.

Bahkan 2 gelar sekaligus. Sekali lagi selamat untuk para pemenang.'

'bagaimana perasan anda bisa terpilih menjadi bulan sekolah untuk pertama kalinya?.'

"Gak nyangka banget ya. Tadi, saya kira kita ga bakal menang tapi ternyata sungguh indah rencana Allah." Ucap Widya.

"Hasan, Widya. Setelah ini kalian ada pemotretan untuk mendaftar kan kalian ke dinas pariwisata. Jadi, bersiap siap lah." Ucap Bu lili.

....

'aga dekat sedikit.' ucap sang fotografer.

Mereka cukup lama untuk berfoto karena harus menentukan gaya yang harus Hasan pakai.

Sedangkan Widya tak butuh waktu lama untuk berfoto.

"Astaghfirullah, ya Allah ampunilah hamba." Gumam Hasan.

Bu lili yang sudah paham akan situasi itu langsung mengambil ponsel nya.

TBC...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!