NovelToon NovelToon

BOSKU MANTANKU

NADINE SALSABILA

** kring...kring...kring ***

bunyi alarm jam menggema disebuah kamar bercat pink, dengan corak bergambar bunga dan daun berwarna hijau yang berjatuhan.

Membangunkan sang pemilik kamar yang masih nyenyak dengan tidurnya.

Nadine Salsabila atau biasa dipanggil nana, adalah gadis yang cantik dengan kulit yang putih tubuh yang langsing bak model dan juga rambut yang panjang bergelombang, selain itu dia juga baik, periang dan pekerja keras.

"hoammm,,, Nana bangun dari tempat tidurnya kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk wudlu dan menjalankan ibadah.

Setelah selesai beribadah, Nana turun ke dapur untuk membantu ibunya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"selamat pagi ibu " Nana berjalan menghampiri ibunya.

*CUP*

Nana mencium pipi ibunya yang sedang fokus menggoreng ayam.

"pagi anak ibu yang cantik, gimana tidurnya?nyenyak? *tanya ibunya.

"Alhamdulillah nyenyak bu" *jawab Nana

"Syukurlah kalau begitu, ohh ya, hari ini kamu jadi interview di perusahaan Abimanyu Properti nak? * ibu nana menanyakan kembali mengenai interview kerja yang diceritakan anaknya kemarin sore, setelah anaknya mendapatkan telepon dari perusahaan tersebut.

"jadi dong, doakan nana biar bisa diterima kerja disana ya Bu, Nana pengin banget bisa bantu ibu, biar ibu ngga capek capek lagi bikin kue terus berkeliling nitipin kue-kue itu ke toko dan swalayan lagi"*ucap Nana dengan nada khawatirnya.

" iya sayang makasih ya udah ngawatirin ibu, ibu masih sehat kok, masih kuat kalau cuma bikin kue, hehe, kamu jangan lupa berdoa ya sebelum interview nanti, kalau ibu mah tanpa diminta pun, selalu mendoakan yang terbaik untuk anak ibu yang cantik ini.

"makasih ibu" *balas Nana lalu memeluk ibunya.

" Nah masakannya udah selesai, kamu mandi dulu gih, abis itu siap siap , jangan lupa dandan yang cantik ,agar dilirik sama atasan kamu nanti, trus dilolosin deh, wkwkwk" *ucap ibunya

terkekeh.

"yee, ibu bisa aja , wkwkwk " *ucap Nana ikut terkekeh

"kalo udah selesai, langsung turun sarapan ya nak, ini juga udah jam setengah 7, masa iya baru interview udah telat" *sambung ibunya

" hehe, oke ibu nana yang cantik" * ucap Nana tersenyum dan memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi.

Nana pun beranjak ke kamarnya untuk membersihkan badan, dan mengganti pakaiannya, setelah itu memoles wajahnya dengan make up tipis, namun justru membuat wajah Nana terlihat fresh dan cantik.

Nana menggunakan Hem berwarna putih, rok hitam dan sepatu kerja berwarna hitam, ala ala karyawan yang baru melamar kerja.

Nana turun ke bawah untuk sarapan bersama ibunya, selesai menghabiskan makanannya, nana pamit dengan ibunya.

Nana berangkat ke perusahaan Abimanyu Properti dengan mengendarai Motor matic berwarna pink miliknya.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, akhinya Nana sampai digedung tinggi dengan berpuluh-puluh lantai, bercat putih, dan begitu besar.

Nana melajukan kembali motornya ke basemant untuk memarkirkan motornya.

Setelan motor Nana terparkir, Nana masuk kedalam perusahaan, menuju kearah resepsionis untuk bertanya.

"selamat pagi ada yang bisa saya bantu?"

*ucap resepsionis dengan tersenyum ramah.

"selamat pagi mba, saya mau tanya kalau ruang interview disebelah mana ya? * tanya Nana sopan.

"Ruang interview dilantai 3 mba, mba naik kelantai 3, nanti disitu ada ruangan yang menghadap ke Utara, mba jalan saja ke ruangan nomor 2..disitu nanti ada tulisan ruang interview" * terang resepsionis yang masih dengan tersenyum ramah.

"terimakasih atas informasinya mba" *ucap Nana membalas senyuman resepsionis.

Nana lalu bergegas menuju ruang interview sesuai arahan resepsionis tadi.

Resepsionis yang mengarahkan Nana, sedari tadi terus saja memperhatikan kepergian Nana sampai masuk kedalam lift, dan sudah tidak terlihat lagi.

*Dooorrrr*

Dari arah belakang, Mia berteriak mengagetkan Tya yang sedang menatap Nana.

"astaghfirullah, ya tuhan Mia, kamu hampir bikin aku jantungan tau ngga?" *ucap Tya dengan mengerucutkan bibirnya, Tya begitu emosi, karena ulah temannya itu hampir saja membuat dia terkena serangan jantung.

"ya lagian, kamu kenapa si melamun gitu? lagi liatin siapa memangnya? * Mia penasaran karena sejak dirinya kembali dari toilet dia melihat temannya sedang fokus memandang kearah lift.

"Tau ngga mi, tadi ada cewe mau interview kerja disini, wajahnya cantik banget, aku aja yang cewek minder liat dia" *ucap tya yang sedang membayangkan wajah cantik Nana.

"masa? terus menurut kamu cantikan aku apa dia? *dengan percaya diri Mia menanyakan hal itu pada Tya.

"hiistt, percaya diri banget si jadi orang, ya cantikan dia jauh lah, hahahhaa. *Tya heran dengan penyakit percaya diri akut temannya ini yang tidak sembuh-sembuh.

Nia mengerucutkan bibirnya.

"hehehe, piss " * Tya menunjukan jari berbentuk V.

#kembali ke Nana

Sampai dilantai 3 , Nana berjalan ke ruang bertulis Ruang Interview , diluar ruangan terlihat sudah banyak calon karyawan yang sedang menunggu namanya dipanggil untuk interview.

Nana yang belum lama duduk, dipanggil oleh pihak HRD untuk memulai sesi wawancara.

1 jam berlalu

Setelah melewati berbagai macam pertanyaan, akhirnya Nana keluar dari ruangan dengan perasaan yang campur aduk, antara lega dan juga takut.

"huffff, semoga saja aku diterima kerja disini, emm, tunggu disini aja deh, kata HRD tadi pengumumannya langsung keluar hari ini"

Nana duduk dikursi, menunggu hasil interview keluar, sambil menunggu Nana mengambil ponselnya, dan melihat notifikasi pesan dari ibunya.

*Ibuku sayang*

"gimana nak sudah selesai interview nya"

*Nana*

"sudah Bu, ini Nana lagi nunggu hasilnya, kata HRD, hasil interview langsung keluar hari ini, dari pada Nana bolak balik mending Nana tunggu disini saja, Bu Nana takut.

*Ibuku sayang*

"yang penting doanya jangan putus ya sayang, ibu yakin anak ibu pasti diterima"

*Nana*

"amin ya Alloh, makasih Bu doanya,Nana sayang ibu"

setelah selesai bertukar pesan dengan ibunya, Nana memasukan kembali ponselnya kedalam tas hitam miliknya.

Tidak butuh waktu lama, hasil interview sudah keluar dan ditempelkan di dinding jendela ruang interview tersebut.

Nana dan pelamar lain bergegas bangun dari duduknya, menuju kertas pengumuman yang selesai ditempel dan mencari nama masing masing.

Nama yang tertera adalah Nama yang nantinya akan diterima menjadi karyawan diperusahaan tersebut .

" Alhamdulillah aku diterima, makasih ya Alloh" *nana begitu bahagia akhirnya dia bisa diterima bekerja diperusahaan terbesar dikota ini.

Para pelamar yang sudah dinyatakan lolos diperintahkan untuk berkumpul, karena akan diberi arahan dari pihak HRD.

Selesai diberi arahan, seluruh karyawan baru dipersilahkan pulang.

Nana langsung pulang, karena sudah tidak sabar untuk memberitahukan berita bahagia tersebut kepada ibunya.

Nana membayangkan wajah bahagia ibunya saat mendengar hasil dari interviewnya hari ini.

"Pasti ibu bahagia Nana sudah diterima bekerja" *Nana terus tersenyum sepanjang perjalanan pulang.

#Author : maaf temen-temen readers yang author cintai.. mohon dimaklumi ya kalau banyak typo di novelku ini. soalnya ini novel pertama ku..masih banyak belajar, semoga kalian suka ceritanya ya

KABAR BAIK

Nana yang sudah tidak sabar untuk memberitahukan kabar bahagia kepada ibunya, segera bergegas pulang kerumah dengan mengendarai motor maticnya.

15 menit berlalu akhirnya Nana sampai drumah nya, rumah minimalis bercat putih dengan kombinasi hitam dan abu-abu, berlantai dua yang terletak disebuah perumahan yang tidak terlalu mewah namun juga tidak sederhana, rumah yang Nana dan ibunya beli dari hasil menjual rumah dan ruko yang berada dikota R.

"assalamualaikum ibu" *Nana mengetuk pintu rumahnya lalu membuka pintu tersebut dan masuk kedalam.

"wa'alaikusalam sayang, kmu baru pulang nak? gimana hasil interview nya?" *ibu nana yang sedang bersiap untuk memasak didapur keluar saat mendengar suara anaknya.

"Alhamdulillah Bu, Nana diterima"

*Nana berhambur memeluk ibunya, nana begitu bahagia, karena sudah diterima bekerja dan bisa membantu ibunya.

Nana tidak tega melihat ibunya yang sering sakit sakitan karena kelelahan membuat pesanan kue yang cukup banyak.

"Alhamdulillah, syukurlah nak" *ibu Nana mengusap punggung Nana "untuk merayakannya, ibu akan memasak makanan kesukaan Nana, bagaimana?

"waahhh, mkasih ibu, ibu memang terbaik" *nana kembali memeluk ibunya.

"sama-sama sayang" *ibu Nana membalas pelukan Nana dengan tersenyum bahagia.

"ibu, nana kekamar dulu ya, mau mandi dulu udah lengket banget badannya" *nana pamit pada ibunya.

"iya sayang nanti klo makanannya sudah siap ibu panggil kamu" *setelah Nana pergi ibu Nana kembali kedapur untuk melanjutkan masaknya.

Nana berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, meletakan tas dan ponselnya ,lalu masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, Nana selesai dengan ritual mandinya lalu berganti pakaian, dan berbaring diranjangnya, karena tubuhnya yang terasa begitu lelah Nana tertidur cukup lama.

Tok.tok.tok

"Nana bangun nak, sudah waktunya makan malam" *Ibu Nana mengetuk pintu kamar Nana untuk mengajaknya makan.

Mendengar ketukan pintu nanapun terbangun

"iya Bu Nana sebentar lagi turun"

Nana beranjak ke kamar mandi untuk membasuh mukanya, lalu turun kebawah untuk makan bersama ibunya.

"Nana ditempat kerjamu yang baru kamu ditempatkan dibagian apa nak?" *Ibu Nana membuka obrolan disela makan malam mereka.

"Nana ditempatkan didivisi Humas Bu, sebenarnya kurang nyambung si, soalnya kan Nana kuliahnya di jurusan sekertaris tapi malah kerjanya didivisi humas" *Nana menjawab dengan mulut yang sedang mengunyah makanan.

"tidak papa sayang, mau ditempatkan didivisi apapun, ibu yakin kamu pasti bisa mengerjakan pekerjaan kamu dengan baik" *Ibu nana tersenyum dan mendoakan anaknya.

"amin, mkasih ya Bu doanya, ibu memang paling the best" *Nana mengacungkan dua jempol kearah ibunya dengan semangat.

Selesai makan malam, ibu Nana dan Nana kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Pagi harinya

Nana bersiap untuk berangkat kerja, dihari pertama nya, dia mengenakan blazer berwarna putih dan celana bahan dengan warna senada, membuatnya terlihat sangat cantik.

"selamat pagi ibu" *Nana menghampiri ibunya yg sudah menunggu dimeja makan untuk sarapan pagi bersama.

"selamat pagi nak, cantik sekali anak ibu, Ayo sini sarapan sayang" *ajak ibu Nana.

"iya Bu, asikkk nasi goreng kesukaan nana" * Mata Nana berbinar melihat makanan favorit nya, Nana segera menghabiskan sarapannya lalu berpamitan dengan ibunya.

"ibu Nana berangkat dulu ya" * Nana mencium tangan ibunya dan berjalan keluar rumah. "

"assalamualaikum ibu" *Nana menaiki sepeda motornya dan melaju menuju kantor.

"wa'alaikusakam, hati hati dijalan ya sayang" *setelah mengantarkan Nana kedepan rumah, ibu Nana kembali masuk kedalam untuk melanjutkan pekerjaan nya membuat kue.

Ibu Nana membuat kue untuk dititipkan ditoko toko dan swalayan kecil didekat rumahnya, sebelumnya ibu Nana hanya membuat sedikit kue, karna baru pertama kali menitipkan ditoko toko dan swalayan tersebut, namun karena banyak pelanggan yang suka dengan kue buatan ibu Nana, jadi sekarang permintaan pesanan kue ibu Nana cukup banyak.

Sebenarnya Nana sudah menyuruh ibunya berhenti membuat kue, namun ibunya tidak mau, ibunya malah berjanji baru akan berhenti, jika Nana sudah mendapatkan gaji pertamanya.

Ditempat lain

Nana yang sudah sampai diperusahaan, segera menuju keruang kerjanya yang sebelumnya sudah diberitahukan oleh pihak HRD, didalam ruangan tersebut Nana ditempatkan bersama 3 rekan kerjanya, yang bernama Bilal, Naura dan Nabil dan 1 kepala pimpinan divisi humas bernama Bani.

"Hai perkenalkan namaku Bilal" *Bilal menjulurkan tangannya dan disambut oleh Nana.

"hai juga namaku Nana, salam kenal ya mohon bimbingannya" *Nana tersenyum manis dan berhasil membuat Bilal terdiam karena terpesona.

"hai Nana namaku Naura, cewek tercantik diperusahaan ini dan calon istri CEO tampan perusahaan ini" *ucap Naura dengan Percaya Dirinya.

"Huuuhuuuu" *Nabil menonyor kepala Naura yang terlalu percaya diri karena mengaku - ngaku bahwa sang CEO adalah calon suaminya " *jangan dipercaya na, Naura emang begitu tingkat percaya dirinya nya udah akut.

"hahaha" * mereka semua tertawa.

"ehmmm, ingat ini kantor bukan pasar, tolong kontrol volume kalian" *tegur Bani

"hehehe iya pak, piss" * mereka kompak memperlihatkan dua jari mereka.

"Nana hanya tersenyum, Nana sangat senang disambut baik oleh teman-teman seruanganya.

"Nana ini meja kamu, kamu coba baca-baca jobdesk kamu dulu, nanti baru kerjakan pekerjaan mu kalau ada yang mau ditanyakan bisa tanyakan ke saya, atau mereka, saya kemeja saya dulu" * setelah mengucapkan itu Bani kembali kemejanya.

" Terimakasih Pak Bani" *Nana langsung duduk di kursinya dan mulai membaca jobdesknya dan sesekali bertanya pada temannya.

Teman-teman Nana dengan senang hati menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh Nana, apalagi temannya yang bernama Bilal, sejak Nana masuk kedalam ruangan kerja mereka, Bilal tidak henti-hentinya curi-curi pandang kearah Nana.

"Hati abang benar-benar meleleh melihat kecantikan wajahmu duhai wanita cantik yang duduk disebelahku" *ucap Bilal sok puitis namun hanya didalam hati.

Nabila yang melihat Bilal tidak berkedip melihat Nana melempar bolpoin ke arah mukanya dan tepat mengenai jidat Bilal.

"aww"

Bilal mengaduh kesakitan karena lemparan Nabil begitu keras mengenai jidatnya.

Nabil dan Naura terkekeh melihat wajah Bilal yang terlihat sangat lucu bagi mereka.

"Bisa-bisa nya teman kesakitan malah dianggap lucu dasar teman ngga tahu diri" *Bilal bergumam sambil mengerucutkan bibirnya.

Nana yang masih karyawan baru disitu hanya diam melihat kejailan teman-temannya diruangan tersebut, mau ikut tertawa Nana juga tidak enak.

Sedangkan Bani sebagai kepala divisi hanya geleng-geleng kepala melihat anak buahnya yang suka sekali bercanda, prinsip Bani selama pekerjaan mereka dikerjakan dengan baik dan tepat waktu Bani fine fine saja.

Justru Bani senang melihat pertemanan mereka yang sangat kompak, membuat ruangan didivisi humas menjadi lebih berwarna karena diisi dengan kejahilan dan candaan mereka.

ELANG PUTRA ABIMANYU

Dikediaman keluarga besar Abimanyu

"Pagi mah, pagi pah, pagi kek" *sapa elang yang baru saja turun dari kamarnya yang berada dilantai dua rumahnya.

Dengan menggunakan jas berwarna merah dan celana dengan warna yang senada, elang terlihat begitu tampan.

Elang adalah anak tunggal dari Bramastyo Abimanyu seorang pengusaha dari bidang pertambangan dan otomotif, yang membawahi 3 anak cabang dan sangat sukses sejak usianya masih dibilang sangat muda dan juga anak dari Niken Aprilia seorang desainer yang sudah tidak diragukan lagi karyanya didalam negeri bahkan diluar negeri dan merupakan cucu satu-satunya dari pembisnis nomor satu yang begitu terkenal dan disegani dikalangan pembisnis dikota P yaitu Hendrawan Abimanyu yang saat ini sudah berusia hampir 70 tahun.

Elang melangkah menuju meja makan, untuk bergabung bersama keluarganya, elang duduk dikursi yang berada disebelah kakeknya, dan langsung memakan sarapannya.

Menu pagi ini adalah sandwich, makanan favorit elang sejak kecil, hampir setiap hari jika elang pulang kerumah orang tua nya, elang pasti meminta sarapan dengan menu ini.

"pagi Lang, pagi anak mamah" *balas ketiganya kompak.

" wah, anak mamah makin hari makin ganteng aja ya pah?" *Niken atau mamahnya elang dengan bangga berbicara dengan suaminya.

" ckk, masih gantengan juga papah kali mah, lagian wajah elang ganteng seperti itu, karena siapa lagi kalau bukan menurun dari papahnya" *papah elang tidak terima kalau istrinya terus memuji anaknya.

"ya ampun papah, sama anak aja ngga mau ngalah" *Niken mencebikan bibirnya.

"Lang hari ini kamu ke kantor kan?" *Papa Bram bertanya pada elang, dan dijawab dengan anggukan oleh elang, karena dia sedang mengunyah sandwich nya.

"nanti elang ke cafe dulu pah, baru ke kantor, soalnya ada laporan yang harus elang cek disana" *jawab elang, setelah menelan sandwichnya kesukaannya.

" Gimana kabar cafe kamu sekarang Lang? kakek dengar, cafe kamu semakin makin ramai ya?" *kakek yang duduk disebelah elang bertanya tentang perkembangan cafe milik cucunya.

"Alhamdulillah cafe lancar dan semakin ramai kek, kebanyakan yang datang ke cafe adalah anak anak muda, karena memang desain cafe yang elang buat dikhususkan untuk tempat nongkrong anak muda, bahkan sekarang elang jarang ke kantor karna elang lebih sibuk di cafe, dan niatnya elang juga akan membuka cabang cafe brown dikota Y dan kota B"

* jelas elang pada kakenya, membuat kakeknya semakin bangga pada cucu satu-satunya ini.

" Apa nanti kamu bisa menghandle perusahaan kakek Lang, kalau nanti kamu jadi membuka cabang cafe diluar kota?" * kakek bertanya kembali pada elang, karena kakek tidak mau elang sampai kecapean jika harus mengurus perusahaan miliknya dan cafe milik elang sendiri.

"Tenang saja kek, untuk cabang cafe yang diluar kota, elang sudah menyerahkan semuanya sama teman elang yang tinggal disana, jadi kakek tidak perlu khawatir" *elang mejawab dengan mantap dan yakin, agar kakeknya tidak perlu mengkhawatirkannya.

"okelah kalo begitu, kakek doakan semoga pembukaan cafenya nanti lancar ya nak, dan kapan-kapan, kakek ingin sekali berkunjung ke cafe kamu, kakek juga mau mencicipi menu makanan spesial dicafe kamu" *ucap kakek sambil tertawa kecil.

"mampirlah kek, masa kakek tidak pernah berkunjung kecafe milik cucunya sendiri, hehehe"

*elang tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.

"ya sudah, sarapannya dihabiskan dulu ya Kek, nak, nanti di dilanjut lagi ngobrolnya" *ucap Niken pada mertua dan anaknya.

"baik mah, baik nak" *elang dan kakeknya kembali menghabiskan makanan mereka masing-masing.

Setelah selesai sarapan, elang berpamitan dengan kedua orang tua dan juga kakeknya, untuk menuju cafe dan siangnya, dia akan langsung ke kantor, sesuai dengan pembahasan tadi saat mereka sarapan.

Tiba dicafe, elang masuk ke ruangannya, mendudukkan bokongnya dikursi kebesarannya, dan membuka laptopnya, untuk memeriksa laporan logistik, yang sudah dikirimkan oleh manager cafe lalu memeriksa stok bahan yang sudah menipis.

Elang mencari nomor manager cafe yang bernama Zayan, dikontak ponselnya, lalu menelponnya untuk segera menemui elang di ruangannya.

"tok..tok..tok" * pintu diketuk oleh Zayan dan elang mempersilahkan masuk.

Zayan langsung masuk kedalam dan duduk dikursi yang berhadapan dengan kursi milik elang.

"Zayan ini laporan yang sudah saya cek tolong nanti kamu hubungi bagian logistik, untuk membeli stok bahan yg sudah menipis"

* perintah elang kepada Zayan.

"Baik pak, akan saya laksanakan" *balas Zayan.

"apa ada masalah dicafe?" *Elang bertanya pada Zayan tentang kondisi cafenya.

"cafe aman pak" *Zayan menjawab dengan mantap.

Elangpun mengangguk.

Selesai mengurus pekerjaannya dicafe, tepat pukul 11 siang, elang menuju ke perusahaan untuk melanjutkan pekerjaannya disana.

Perusahaan Abimanyu Properti

15 menit perjalanan, elang sampai diperusahaannya dan langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus CEO.

Elang adalah tipe orang yang tidak suka memakai supir pribadi, dia lebih nyaman mengendarai mobilnya sendiri, karena lebih bebas menurutnya.

Setelah memarkirkan mobilnya, Elang masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh karyawannya, kebanyakan yang menyambutnya adalah karyawan perempuan yang sangat mengidolakannya, dan selalu cari perhatian jika berpapasan dengan CEO mereka.

"makin hari makin tampan saja ya bos kita" *** ucap karyawan 1.

"siapa dulu dong calon istrinya" * karyawan 2 dengan percaya dirinya berucap seperti itu.

"memang siapa calon istrinya?" * balas karyawan 1.

"masa ngga tau si kan orangnya ada didepan kamu, wkwkwk" * karyawan 2 terkekeh.

"huuuu, bangun woii, udah siang jangan mimpi trus" *karyawan 1 menonyor kepala karyawan 2 .

"wkwkwkwk" udah yuk balik keruangan.

Merekapun berlalu dan menuju keruang kerja mereka masing masing.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!