Setelah akhirnya bisa pergi dari indonesia, kini tujuan utama emilia Annisa adalah tinggal bersama paman nya, di london. Fahri yang merupakan kakak kandung ibu emilia sudah mengetahui kedatangan keponakan cantiknya ini, apalagi tujuan utama emilia ke london adalah mengambil spesialis kejiwaan yang sejak dulu di impikan nya. Dia berdiri dengan dirinya sendiri, ingin membuktikan pada ke 4 kakaknya kalau dia benar sudah bisa mandiri.
“aku akan menghubungi mama dulu, memang ke 4 kakak itu selalu saja mengawasi! Akhirnya apa? Handphone ku terpaksa ku tinggal kan di indonesia!” cibirnya kesal dengan sikap over protektif ke 4 kakak lelakinya,
“syukurnya aku bisa diam diam sampai disini, kalau tidak, ayah akan memanggangku dan menyiksaku” pikirnya terlalu berlebihan.
“+6281234567123” angka itu ditekan dan menghubungkan nya dengan seseorang disana
“assalamualaikum ma!” senang emilia dilondon. Ibu nya yang mendapat telepon dari putrinya kini bisa berlapang dada sedikit lebih tenang karena akhirnya dia sampai.
“walaikumsalam emi, sudah sampai dirumah paman?” tanya kia, ibunya
“belum mama, masih di area bandara.kak Syifa akan menjemputku sebentar lagi, aku sudah mengabarinya” jelas emilia dengan senang
“ya sudah. Hati hati disana, mama juga udah bohong pada ayah dan kakak kakakmu, astagfirullah. Jahatnya mama!” cerocos kia di seberang
“mom, come on! Mama udah kasih izin aku, dan aku disni dengan paman. Ketentuan kita berdua, lagian emi akan belajar disini, ambil spesialis kejiwaan. Don’t worry there mom, ah ia. Ini menggunakan uang yang tidak sedikit, akan ku kabari lagi setelah sampai di rumah paman. Bye mom, assalamualaikum!” tutup emi cepat karena waktu menelepon nya sudah benar benar akan habis
Sedang disana, ayahnya, rangga hazmah sedang menatap tajam istrinya yang memberi izin pergi sendirian ke inggris
“ah please babe, dia udah dewasa! Bukan anak anak lagi!” jelas kia mencoba meredam rasa kesal suami nya
“kia, meski emi sudah dewasa, punya anak dan menjadi nenek sekalipun! Emilia adalah gadis kecilku kia, mana mungkin aku membiarkan dia pergi kemana pun tanpa ada yang menemani!” jelas rangga kembali membujuk istrinya, dia tahu kalau kia kini kesal karena sejak 30 menit lalu sudah di tatap tidak enak, karena emilia. Satu satunya putri mereka
“dan ke 4 kakak nya selalu mengawasi dia kemana pun, ah abang, emilia butuh berkembang. Lagian dia udah belajar bela diri di kamp, apalagi?” tanya kia memojokkan rangga
Dan kini, lelaki itu benar benar diam.
“dia sudah besar, dewasa, sudah saat nya kita memberikan dia kebebasan dalam menentukan hidup. Dia bersama kakak disana, tidak perlu khawatir. Syifa juga ada disana menemani emi. Come on babe, jangan beritahu anak anak dengan di inggris nya emilia” pinta kia
“alif tidak akan diam saja, asyam dan azmi apalagi… mereka akan melacak keberadaan emi sayang” ucap rangga memijit dahi nya
“tapi farhan bisa kita ajak kerja sama bukan?” jelas kia sambil tersenyum, membuat tawa di bibir rangga kemudian membawa gadisnya itu kedalam peluk nya.
“udah lama kita ga berduaan aja, yuk, kencan!” ajak rangga , mengambil kan sebuah jacket hitam dan juga topi untuk kia
“kemana? Kita udah tua tinggal nunggu cucu begini masih perlu kencan segala?”ejek kia
“wajib dong, demi keharmonisan hubungan yang sudah akan menjadi kakek nenek ini” goda rangga pada kia
“itu, suruh dong salah satu dari anak anak mu menikah! Gimana mau dapat cucu, kalau mereka nikah aja belum” jelas kia meminta
“call! Siapa dulu ini?” tanya rangga menjalan kan mobil
“farhan yang lebih tua, dia saja yang menikah dulu.” Ujar kia
“kau tau lelaki itu sangat sulit diajak kompromi,” keluh rangga
Sedang kia hanya tertawa mendapati wajah lucu suaminya itu. Sudah lama rasanya mereka tidak melalui hari hari berdua, selama ini masih ada anak anak nya yang mengganggu ketentraman cinta kedua orang itu.
Sudah lama juga, mereka hidup saling berdampingan, menikmati hiruk pikuk kehidupan. Berbagai ujian yang dulu itu berhasil di lewati, begitu juga dengan kesenangan yang terkadang menghanyutkan. Kini, mereka sudah kembali,
Namun bukan membahas kisah mereka lagi, melainkan kisah anak anak mereka.
Farhan, anak dari musuh rangga. Yang hidup dan di tinggal bersama kia dan rangga.
Alif, asyam, dan azmi adalah anak kembar 3 setelah menanti 3 tahun lamanya antara kia dan rangga setelah mengalami hal pahit juga menyayat hati.
Dan emilia, gadis kecil rangga dan kia juga merupakan anak terakhir keluarga kecil itu. Gadis yang mengikuti jejak mama nya menjadi seorang dokter, dan menjadi seorang yang benar benar duplikat kia, bahkan lebih karena emilia tidak hanya hadir dari kia melainkan ada karena rangga dan tentu hadir karena takdir dari allah.
Dan sekarang, semoga senang dengan awalan ini. Selamat membaca dan menikmati kisah gadis seruling dan lelaki prajurit season II. Ups, judulnya beda
Terima kasih sudah menunggu lama akan penulisan kelanjutan cerita ini, semoga senang dan suka. Sampai bertemu di bab bab selanjutnya,
Saya, Ismi Hana Rizky
Salam hangat 🤎🤎🤎
2.
Lupakan perihal ayah mama nya di indonesia, saat ini kita berbicara mengenai emilia dan juga ke 4 kakak nya.
Farhan adalah anak pertama, anak angkat, anak asuh kia dan rangga setelah kejadian pahit menimpa. (baca novel :gadis seruling lelaki prajurit) dan sekarang dia menjadi seorang penerus perusahaan milik keluarga james yang lalu. Meski sudah bangkrut, namun bisa kembali bangkit oleh tangan lelaki tinggi perawakan lelaki norwegia itu.
Farhan tingga sendiri di apartemen yang sudah dibelinya, katanya agar bisa lebih mandiri. Sebenarnya dia hanya sedikit segan dengan kia dan rangga, juga emilia yang selalu lengket dengan nya. Dia paham agama, karena mereka di didik agar tahu pada siapa akhirnya mereka akan berbakti.
Farhan bisa dikatakan saudara sepersusuan ke 4 anak kandung kia dan rangga, kenapa? Waktu farhan masih berumur 4 tahun, 3A masih lah sangat kecil. ASI yang dimasukkan ke botol untuk dibagi 3 ketiga anaknya diminum farhan tanpa sengaja, dia mengira itu susu yang sama seperti biasanya, dan akhirnya… jadilah mereka sauara sepersusuan.
Emilia paling lengket dengan alif dan farhan, sedang asyam dan azmi adalah tipe kakak lelaki pengganggu yang begitu mengesalkan.
Terlebih azmi, lelaki yang menjadi penerus perusahaan milik ayahnya itu sangat jahil pada adiknya. Dia akan mempermainkan amira dengan sesuka hati, namun hanya dia dan saudara nya yang bisa, yang lain tentu akan diamuk.
Kembali ke emilia, saat ini dia memasukkan 1 koin lagi ke telepon umum itu dan menghubungi syifa, kakak sepupu nya.
“kak syifa, aku ada di telepon umum tepat di sebelah bandara” jelas emilia pada syifa. Sepupu nya itu bekerja sebagai seorang dokter forensik yang bekerja dibagian analis labolatorium forensik. Dimana syifa akan bekerja untuk menganalisis, mengidentifikasi, membandingkan, mengklasifikasi dan menafsirkan bukti bukti fisik dari suatu kejahatan, baik dengan metode sains, kimia dan biologi.
“wait a minute sayang, kakak lagi dalam perjalanan. Baru selesai memeriksa sesuatu.” Jelas syifa sambil menghembuskan nafas lega nya
“ok kakak, akan emil tunggu” jelas emi kemudian menutup telepon itu. Malam ini terlihat sangat sepi di london, maklum juga karena sudah mau tengah malam. Tapi biasanya sedang ramai, ada apa?
Clack!
Pintu telepon umum itu terbuka dan seorang lelaki berpakaian hitam masuk kedalam ruang telepon itu
Emilia yang terkejut hanya bisa terduduk saat lelaki itu menutup mulut emilia, lelaki itu membuka jaket dan topinya, dan berpura pura mencium emilia didalam ruang menelepon itu.
“tolong bekerja sama denganku!” tekan si lelaki itu pada emilia, wajahnya penuh dengan pucat dan mata lelaki itu sangat sayu.
Emilia yang menatap lelaki itu hanya bisa menstabilkan dirinya, dia mencoba tidak panik. Apalagi dia adalah seorang dokter yang akan mengambil spesialis kejiawaan
“tolong jangan biarkan tangan mu menyentuh sejengkal pun diriku!” tekan emilia kecil dan menunduk, syukurnya lelaki itu langsung sadar
“sorry!” jelas si lelaki sambil terus memperhatikan luar
“apa kau menjadi seorang buron?” tanya emilia menyelidik
“tentu tidak! Aku ini pria baik baik!” jelas lelaki itu dengan suara kesal namun tertahan
“lalu kenapa dengan wajah pucat mu itu?” tanya emilia penasaran, sedang lelaki didepan nya itu masih melihat area sekitaran luar
Tanpa babibu, lelaki di depan nya itu mengangkat sedikit baju nya kemudian menunjukkan luka di area perut.
“yang perlu kau tahu, aku pria baik baik. Kalau tidak pria baik, sejak dari tadi sudah ku bunuh kau!” jelas lelaki itu kemudian membebaskan tubuhnya sedikit kemudian pergi dari sana
“well, terima kasih.” Jelas si lelaki kemudian pergi dari sana
Detak jantung emilia, masih belum normal. Untung saja dia tidak di apa apain, kalau tidak, sudah jelas dia akan mengeluarkan jurus yang diajari kakaknya, azmi.
“alhamdulillah….” Ucap nya terduduk sambil terus memegang dada, sepatu boot cream miliknya terkena sedikit noda merah dari lelaki itu.
“dia memang tidak berbohong, dan ku harap tidak akan bertemu dengan dia lagi, semoga saja” lanjut emilia berdiri dan keluar.
Tin tin, syifa sampai dengan cepat
“ah assalamualaikum kak syifa, untung kau cepat datang!” jelas emilia memeluk syifa dengan perasaan mendebar
“hey, whats wrong?” tanya syifa namun emilia menggeleng
“temani aku membeli handphone dulu, aku harus mengabari mama” jelas emilia dan syifa mengangguk. Membantu sepupu nya itu memasukkan koper ke dalam mobil
“so! Tinggal dengan papa dan mama atau dengan ku?” tanya syifa selepas membawa emilia membeli handphone
“sepertinya aku harus kerumah paman dulu, lalu nanti akan diputuskan kak” jelas amilia mnikmati makanan yang dipesan syifa
“enak sekali kebab ini!” jelas emi terus mengunyah
“disni akan sedikit sulit menemukn makanan halal. Tapi tenang saja, makanan halal masih ada di supermarket” jelas syifa sambil tersenyum menatap kekonyolan emilia
“oh ia, mama menanyakan kapan kakak akan mengenalkan calon kakak ipar kepada kami?” jelas emilia tiba tiba, dan syifa menghentikan mobil itu secara mendadak
“oh god, ada apa dengan mu kak?” jelas emi dengan saus yang belepotan
“nothing, nothing. Kita lanjut ke rumah papa,” jelas wanita itu dan emilia ingin tahu apa jawaban dari pertanyaan nya tadi…
**
**
**
maaf, mungkin beberapa kata ada yg kurang huruf... 🙏
So guys, ini bakal ada penambahan dan pengulangan nama dari novel sebelumnya yah/ enjoy reading,
Salam hangat
Ismi hana rizky
3.
Setelah menetap di rumah paman nya, kini emilia tahu apa alasan sepupunya itu tinggal diluar.
“emilia, come” panggil paman nya
“perkenalkan. Dia pasha, seorang dosen yang di kampus mu sekarang mengajar” ucap paman nya, fahri
“senang bertemu dengan anda , sir” ucap emilia mengatupkan tangan nya, lelaki itu pun paham tentang agama
“dia ini sepupunya syifa. Maaf ya, syifa jarang ada dirumah” jelas fahri pada pasha dan lelaki itu hanya mengangguk
“kau bisa memanggilku kakak saja bila diluar, terlebih kita beda fakultas” jelas pasha pada emilia, dan dia mengangguk
“paman, kapan kak syifa akan menikah?” tiba tiba saja ada pikiran emilia memikirkan pertanyaan lalu itu.
“eh…” paman dan pasha terkejut, dan kemudian fahri memandang pasha dengan tatapan yang sulit di artikan
“saya sudah melamar syifa secara pribadi, namun dia masih tertutup terhadap saya, dan bahkan menghindari saya” jelas pasha tanpa dibantu paman emilia
“benarkah? Betapa bahagia nya kak syifa kalau sudah menemui seorang yang tepat seperti kak pasha ini!” emilia ikut senang, namun kemudian ikut sadar ketika teringat bahwa syifa tertutup pada pasha
“aku bisa membantu mu dengan kakak!” jelas emilia dnegan percaya diri, paman dan pasha hanya bisa menaikkan alisnya.
Pasha itu perawakan nya seperti seorang lelaki timur tengah. Rambutnya sedikit ikal, matanya sayu, kulitnya sedikit gelap namun wajahnya sangat oriental… tampan. Tidak akan bosan bila memandangnya,,, entah apa yang menjadi alasan syifa untuk menolak lelaki sebaik pasha ini.
“tidak usah emilia, saya akan berusaha semampu saya.” Tolak pasha dengan senang hati, namun emilia kekeh dengan ucapan nya, dia akan membantu syifa untuk menatap pasha
“terima kasih kalau begitu” ucap pasha pada akhirnya.
Malam ini, syifa di panggil kembali kerumah. Meski sudah sampai pada pukul 11 malam, keluarga itu masih stay diruang makan menunggu syifa
“kau telat sekali kak!” jelas emilia memasang wajah sedikit lesu karena terlanjur lapar.
“maafkan aku, pa, ma, emi,,,” jelas syifa. Dia belum sadar ada beberapa orang lagi di meja makan, ada pasha dan seorang teman bersama nya.
“eh….” Gumam syifa menatap kearah meja makan, dirinya sedikit gugup dan kemudian menyapa pasha dan teman nya itu.
“kakak kenal dengan lelaki itu? Tampan bukan?” goda emilia,
“ah,,,haha. Dia teman sekampusku dulu, pasha namanya” jelas syifa meletakkan ransel berisi banyak dokumen dan laptop
“oh, ternyata kalian dulu sahabatan?” kepo emilia
“no, teman saja. Bukan sahabat.” Jelas syifa berjalan mendekat ke meja makan
“ini sudah larut bukan?” ucap nya sambil tersenyum pada lelaki di samping pasha, gerry. Mereka itu teman syifa
“hai, long time no see” jelas gerry sambil tersenyum, dan tentu saja dia membalas senyum.
“pasha, long time no see too” ucap syifa duduk disamping ayah nya. Syifa anak satu satu nya fahri
“pekerjaan mu pasti melelahkan bukan?” ucap pasha memberikan air pada syifa sambil tersenyum tanpa menatap
Lelaki yang sangat sopan,
“ah, terima kasih. Tapi sepertinya kita makan dulu, hidangan nya sudah ada” jelas syifa dan mereka makan malam,,,, ini bisa dikatakan midnight dinner?
“emilia, temani kakak mu berbincang sebentar dengan mereka. Paman menemani bibi mu naik kekamar sebentar” jelas fahri membawa istrinya dan kini tinggal lah 4 anak muda itu.
“kau mengambil spesialis kejiwaan bukan?” gerry bertanya pada emilia, dan pada akhirnya jatuh lah kedua orang itu berbincang hebat tentang masalah kejiwaan
“apa kau selalu kembali di jam segini?” ucap pasha memulai perbincangan
“tidak selalu, mungkin 2 kali seminggu” jelas syifa menawarkan buah pada lelaki di depan nya itu.
“itu cukup melelahkan bagimu, menurutku” jelas pasha mengambil buah itu
“urusan nya dnegan mu?” lanjut syifa
“tidak ada tentunya, aku hanya simpati” sahut pasha kemudian meletakkan sebuah surat
“bacalah nanti bila berkenan, ini kali ketiga aku meminta mu fa. Beberapa waktu yang sudah berlalu, kau mengatakan belum mau menikah, kini aku dan kau sudah cukup dalam segala aspek, aku ingin meminta mu menikah dengan ku” gumam pasha pelan, dan syifa memerah
Syifa hanya diam,
“tahukah kau pasha? Kau terlalu baik untuk perempuan seperti aku ini” batin nya menangis
“aku menerima mu apa adanya, dan ku harap kau bisa menerima ku apa adanya juga. Sejak dulu, saat aku istikharah, jawaban nya selalu sama….kau, syifa aulia handani” tegas pasha namun dengan suara yang pelan. Suara itu hanya terdengar oleh mereka berdua karena emilia dan gerry sibuk dengan beberapa jurnal yang baru diangkat dari kamar emilia
“lalu, kenapa?” ucap syifa menantang
“mengapa menunda meski pada akhirnya akan jatuh ke orang yang sama?” tanya pasha, dan kini wajah syifa benar benar memerah
“benar bukan kak syifa?” emilia menongol dengan pertanyaan membagogkan
“eh,,, apa?” bingung syifa
“ia benar” ucap pasha menatap lurus ke arah surat itu. Meminta agar syifa mengambilnya…
Syifa mengambil surat itu, dan pasha langsung berdiri
“sampaikan salam ku pada paman dan bibi, ini sudah sangat larut” ucapan itu sangat lari dari percakapan sebelumnya
“eh,,, baiklah” ucap syifa, dan pasha mengajak gerry unntuk pergi
“kau melamarnya lagi?” pertanyaan itu langsung keluar dar bibir gerry, dan pasha hanya mengangguk
“semoga yang terbaik datang untuk kalian” jelas gerry menepuk pundak pasha.
“terima sajalah kak,” emilia memohon pada syifa saat ini
“kau tahu apa yang akan terjadi bukan?” jelas dan tanya syifa dengan tatapan tajam nya
“hehehe,,, its not my fault. Kak pasha sungguh serius dnegan mu, kenapa tidak mempertimbangkan nya?” tawar emilia
“cinta ga sesimple itu emi, ayo tidur!” ajak syifa cepat cepat
“jujur dengan hatimu kak. Kalau telat, akan susah, nyakitin hati, makan ga nafsu, segala nya bakal serba salah. Tanya dalam diri baik baik, ingin atau tidak. Beri kejelasan dan lakukan tindakan pada kejelasan itu,,, itu akan menjadi lebih baik dan bermakna untuk kalian berdua” ucap emilia sebelum akhirnya masuk kedalam mimp
“entah lah, yang pasti… aku memang ingin selalu menatap senyum kaku miliknya itu” batin syifa memeluk guling disamping nya
Selamat malam
**
**
**
Salam hangat
Ismi hana rizky
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!