NovelToon NovelToon

Anak Genius : Akan Kutemukan Kamu Papa

Nasib kembang Desa

Rianty adalah kembang desa yang diincar banyak pria di desanya. Dengan wajah rupawan, tubuh yang ideal dan kulit putih bersih, tentu membuat para pria-pria di kampungnya berusaha menarik perhatian Rianty.

Tapi nasib Rianty ternyata tidak seindah bunga yang bermekaran di taman.

Rianty memiliki seorang ayah yang pemabuk dan gila judi.

Sudah bukan rahasia lagi kalau ibunya pun sering menjadi sasaran kemarahan ayahnya kalau tidak memberikan uang.

Sampai suatu hari, ketika semua yang bisa dijual sudah habis terjual, akhirnya Rianty anak semata wayangnya itu juga mau dijual.

Pembelinya siapa lagi kalau bukan orang terkaya di kampung mereka, pak Sugeng yang sudah berusia 50 tahun itu.

Pak Sugeng memang tuan tanah yang kaya raya, bukan hanya kaya akan harta dan tanah saja, tapi terkenal kaya akan istri, simpanan dan anak juga.

"Bunda, bagaimana nasibku kalau menikah dengan pak Sugeng?", tanya Rianty berurai air mata.

Ibunya memeluk Rianty dengan sedih, menyesali nasibnya dan anaknya yang malang itu.

Kali ini ibunya sudah tidak bisa tinggal diam lagi, kalau selama ini dia disakiti, dia masih berusaha menahan, tapi kali ini anak kesayangannya, satu-satunya orang yang membuatnya masih bertahan hidup selama ini, juga mau disakiti.

"Rianty, kamu tenang dulu. Bunda sudah menyusun rencana, bunda ada uang simpanan, malam ini kamu pergilah yang jauh, jangan pernah menginjakkan kakimu di kampung ini lagi.

Paman Dodi sudah tahu kabarnya, kemaren paman Dodi bilang akan membantumu keluar dari masalah ini.

Paman Dodi berjanji akan membawamu ke Jakarta, ke tempat pamanmu bekerja, dan katanya dia akan memberikanmu lowongan pekerjaan", ucap ibunya sambil memberikan sebuah amplop padanya.

"Ini simpanan bunda, bapakmu tidak tahu, kamu bawa buat bekalmu, biar ibu bisa tenang", sambung ibu Rianty lagi.

Rianty seperti melihat secercah cahaya lagi, saat mendengar rencana ibunya, tapi dengan ragu Rianty menerima amplop ibunya.

"Tapi bagaimana dengan bunda di sini, aku tidak tega meninggalkan bunda seorang diri di sini, aku takut bunda jadi sasaran kemarahan bapak", ucap Rianty dengan suara bergetar karena khawatir.

"Kamu jangan khawatir dengan bunda, bunda masih dibutuhkan ayahmu untuk menghasilkan uang. Dia tidak berani melakukan apa-apa pada bunda. Bunda juga sudah tua, dijual juga sudah gak laku lagi", ucap ibunya berusaha menghibur Rianty, agar Rianty tidak ragu meninggalkan dia.

"Maafkan aku ya Bun, aku sudah tidak bisa membantu bunda malah menjadi beban buat bunda", ucap Rianty lagi dengan sedih.

"Sudah jangan menangis lagi, nanti bapakmu curiga. Ayo bersikap biasa saja, kamu harus yakin bisa hidup dengan baik! Nanti siapa tahu kamu bisa berhasil di kota, kamu bisa jemput bunda bersamamu pergi dari tempat ini", ucap ibunya memberi semangat pada Rianty.

Rianty memang seorang gadis yang lembut dan patuh, juga rajin membantu ibunya. Saat ini Rianty masih muda, baru berusia 18 tahun. Walaupun begitu, Rianty ketrampilannya juga banyak, bisa menjahit, memasak juga rasanya enak.

Bahkan juga memiliki suara yang merdu, terkadang di desa mereka ada acara, Rianty sering diminta untuk menyanyi.

Sayangnya ibunya hanya bisa menyekolahkan Rianty sampai lulus SMP saja, karena uangnya lebih banyak dihabiskan bapaknya di meja judi, dan uang yang ditabung untuk masuk sekolah SMA juga dicuri bapaknya.

Padahal waktu sekolah, Rianty termasuk anak yang lumayan pintar, walaupun tidak sampai masuk tiga besar, karena selain sekolah Rianty harus membantu ibunya, karena ibu nya yang menjadi tulang punggung keluarga.

Sedangkan bapaknya kalau malam hari selalu keluyuran, bergadang dan mabuk-mabukan, akhirnya pagi harinya waktunya dipakai untuk tidur saja.

Tapi yang membuat ibunya khawatir adalah sifat Rianty yang terlalu lemah lembut, masih muda dan polos, belum banyak pengalaman dalam kehidupan.

Ibunya sebenarnya khawatir sekali harus membiarkan Rianty pergi jauh, tapi dia sudah tidak punya pilihan lain lagi selain membiarkan Rianty pergi, daripada Rianty harus menikah dengan Pak Sugeng yang sudah punya banyak istri dan anak.

Lagipula Rianty juga masih terlalu muda.

Tapi setidaknya masih ada adik iparnya Dodi yang akan menjaga Rianty. Setidaknya Rianty masih ada yang menemani di tempat asing itu nanti, pikir ibu Rianty menenangkan dirinya sendiri.

Ibu Rianty tidak pernah menyangka kalau dia sudah menyerahkan anaknya pada orang yang salah.

Ternyata pamannya Rianty juga punya niat yang tidak baik dan hanya mau memanfaatkan Rianty saja.

Dodi bekerja untuk keluarga Anderson di Jakarta. Pemilik Anderson grup ini, termasuk orang kaya dan terpandang di Jakarta.

Dodi bekerja kurang lebih dua tahun lamanya. Dia bekerja sebagai supir untuk nona Monica, anak perempuan keluarga Anderson.

Monica adalah seorang gadis, dengan pergaulan yang bebas. Bahkan Monica memiliki kekasih yang berganti-ganti dan tidak pernah mau terikat.

Mungkin karena Monica mengenyam pendidikan di Paris, yang terkenal dengan pergaulan bebasnya itu.

Untungnya saja sejak di Jakarta dia hanya berhubungan dengan Patrick saja. Patrick sangat mencintai Monica, sehingga dia rela melakukan apapun untuk Monica.

Untuk Monica sendiri, Patrick hanya untuk mengisi kekosongan nya saja.

Patrick memang berwajah tampan, tapi berasal dari keluarga biasa, keluarga yang tidak selevel dengan keluarga Anderson.

Tapi Monica selalu pintar merahasiakan hubungannya itu dari keluarganya, dan dia biasanya dibantu Dodi supir kepercayaannya dalam hal ini.Patrick juga menurut pada Monica, untuk selalu merahasiakan hubungan mereka dari orang lain.

Monica dalam bisnis juga termasuk pintar, dia adalah desainer yang lumayan terkenal dan bisnisnya juga lumayan maju, jadi keluarganya tidak pernah curiga. Keluarganya selalu berpikir kalau Monica hanya sibuk mengurus bisnisnya.

Dodi adalah orang yang pintar mengambil hati, dia sangat pintar menyimpan semua rahasia nonanya itu. Apalagi Monica sangat royal padanya, gajinya cukup besar, belum lagi bonus-bonus nya kalau dia berhasil melaksanakan tugasnya.

Akhirnya Dodi menjadi kepercayaan Monica.

Tapi akhir-akhir ini sifat Monica berubah, dia sudah tidak pernah pergi bermalam lagi dengan Patrick. Dodi sempat bingung menghadapi perubahan nonanya itu, yang otomatis membuat bonusnya berkurang.

Bahkan Monica kadang sering termenung di ruang kantornya, akhirnya Dodi memberanikan diri bertanya pada nona nya itu.

"Bisa saya bantu nona, koq akhir-akhir ini sering melamun?", tanya Dodi.

"Aku dijodohkan dengan Geraldo, dari keluarga Anggara Group", ucap Monica menghela nafas.

"Apakah nona tidak mencintai tuan Geraldo?", tanya Dodi lagi.

"Dia adalah cinta pertamaku, teman main Devan kakakku, waktu kecil, tapi dari dulu dia tidak menerima cintaku. Aku juga tidak tahu kenapa akhirnya dia setuju dengan perjodohan ini. Tapi aku tahu dia adalah orang yang tidak suka dengan barang bekas, bagaimana kalau dia mengetahui gaya hidup bebasku yang kurahasiakan ini. Pasti dia tidak sudi menerima ku sebagai istri.

Aku ingin melakukan operasi, tapi kalau sudah bertunangan begini, gerak gerik ku sudah masuk dalam radar pantauannnya, pasti ketahuan, mata-mata nya ada di mana-mana", keluh Monica menyesal dengan kehidupan yang dipilihnya selama ini.

"Andai saja aku tahu suatu hari Gerald bersedia menikah denganku, tentu aku dari dulu akan menjaga kehormatan ku baik-baik".

Dodi yang mendengar cerita nonanya ini juga bingung memikirkan jalan keluar buat Monica.

Sedang Dodi termenung, tiba-tiba Monica berseru, "Ah, aku tahu caranya pak Dodi. Tapi kau harus membantuku!", ucap Monica mendadak bersemangat lagi.

"Apa itu nona? saya akan membantu nona sebisa mungkin", jawab Dody.

"Kamu carikan aku seorang perawan, aku akan membuat Gerald tidur dengannya, saat Gerald bangun, aku yang akan menggantikannya. Aku akan membayar mahal gadis itu", jawab Monica tersenyum licik.

Geraldo Anggara

Geraldo adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarga Anggara grup. Saat ini sudah berusia 28 tahun.

Selain berasal dari keluarga kaya raya, yang hartanya tidak akan habis tujuh turunan, dia juga memiliki wajah yang tampan dengan postur tubuh yang tinggi dan berotot, tentu saja menjadi incaran para gadis-gadis yang masih belum mempunyai pasangan.

Gerald juga terkenal bertangan dingin dalam dunia bisnis. Sejak ayahnya terkena struk, akhirnya Gerald yang memikul tanggung jawab untuk meneruskan usaha keluarga Anggara saat berusia 24 tahun.

Dengan insting bisnis yang bagus, Gerald semakin memajukan usaha keluarga mereka.

Tadinya usaha mereka hanya bergerak di bidang sparepart mobil, tapi oleh Gerald dikembangkan sampai memiliki Bank dan konstruksi.

Kekurangan Gerald hanya satu, sampai di usia 28 tahun, dia belum memiliki pendamping hidup.

Bahkan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.

Bagi Gerald sendiri dia tidak pernah perduli akan cinta, menurutnya cinta itu tidak ada. Selama dia memiliki uang, apapun bisa dia beli.

Jadi hidup Gerald hanya untuk bekerja dan bisnis saja. Dia memang benar-benar seorang yang workaholic.

Akhirnya ketika ibunya memilih Monica untuk menjadi calon istrinya, Gerald hanya menerima sebatas kewajibannya saja sebagai penerus keluarga Anggara saja dan menepati janjinya saja.

Karena Gerald adalah orang yang selalu menepati janjinya.

Ketika saat dia berusia 25 tahun, dia pernah didesak terus oleh ibunya untuk menikah. Saat itu dia akhirnya berjanji pada ibunya, kalau sampai tiga tahun kemudian dia masih tidak bisa menemukan seorang calon istri yang cocok untuknya, dia akan membiarkan ibunya yang memilih istri untuknya.

Akhirnya setelah tiga tahun kemudian, jangankan calon istri, Gerald sama sekali tidak pernah dekat dengan wanita manapun, bahkan tidak ada seorang gadis cantik pun yang berhasil menyantol di hati Gerald.

Padahal sudah banyak gadis-gadis cantik dari keluarga terpandang juga yang berusaha menarik perhatiannya.

"Sudah pastikah ibu akan menjodohkan ku dengan Monica Anderson?", tanya Gerald kepada sekretarisnya Kim.

Berbeda dengan Gerald yang berwajah dingin dan angkuh, Kim adalah pria yang berwajah ramah apalagi memiliki mata yang sedikit sipit, terkesan seperti tersenyum selalu.Kalau untuk kegantengan wajahnya juga tidak diragukan walaupun matanya sipit.

Kim bapaknya memiliki keturunan Korea.

Nama aslinya adalah Putra Tanuwijaya, tapi karena Gerald sukanya dengan yang singkat saja, akhirnya memanggilnya Kim, yang merupakan marganya.

Akhirnya semua orang memanggilnya sekretaris Kim, bahkan nama aslinya sudah dilupakan.

Tapi dengan wajahnya yang ramah, banyak yang tahu kalau tidak boleh coba-coba mempermainkan CEO yang dihormatinya, siap-siap saja kalau tidak takut menghadapi si muka senyum yang bisa menjadi sadis, kalau sudah menyakiti CEO nya itu.

"Iya sudah dipastikan, Pak Gerald akan dijodohkan dengan nona Monica Anderson oleh ibu CEO. Sudah diselidiki, kehidupannya biasa saja dan wajar, tidak masalah", lapor sekretaris Kim.

Monica memang selalu terlihat sebagai gadis yang baik di depan umum, berpendidikan tinggi, pintar berbisnis dan juga berasal dari keluarga yang kaya juga.

Monica juga pintar menyimpan kebobrokannya karena dia selalu berhati-hati dalam bertindak. Otaknya juga pintar dan licik.

Jadi sekretaris Kim yang teliti saja tidak bisa menemukan kekurangan Monica.

"Baiklah, aku akan menyetujui ibu untuk mengumumkan pernikahanku dengan Monica. Bagiku menikah dengan siapa saja tidak masalah, yang penting aku sudah menepati janjiku pada ibu yang menginginkan penerus Anggara grup!", ujar Gerald pada sekretarisnya.

"Sekretaris Kim kau yang mengurus semuanya saja mewakili aku, aku tidak suka mengurus hal-hal seperti itu, aku nanti langsung muncul saat pesta pernikahan saja", sambung Gerald lagi.

"Baik Tuan Gerald", sahut sekretaris Kim tersenyum.

Yang pasti sekretaris Kim sudah terbiasa mengurus semua keperluan Geraldo, dari baju Jas, kemeja, dasi, sepatu bahkan sampai kaos kaki.

Memang sekretaris Kim adalah kepercayaan Gerald, dari urusan besar sampai kecil, dari urusan bisnis sampai dengan urusan pribadi.

Kalau saja boleh diwakilkan, jangan-jangan sekretaris Kim juga disuruh Gerald mewakilinya saat menjadi penganten!

Ibunya Gerald hanya bisa mengikuti kemauan anaknya itu, bagi dia Gerald akhirnya menyetujui untuk menikah saja dia sudah bersyukur. Karena ibunya tahu kalau Gerald tidak pernah dekat dan tertarik dengan gadis manapun. Bahkan sangat dingin.

Ibu Gerald sudah lama mengenal keluarga Anderson. Ibu Gerald dulu berteman baik dengan ibu Monica, jadi akhirnya ibu Gerald memilih Monica sebagai menantunya.

Lagipula ibu Gerald mempertimbangkan kalau Gerald adalah teman main Devan, kakak Monica sejak kecil sampai sekarang, jadi otomatis Gerald juga pernah mengenal Monica yang hanya berbeda 2 tahun saja, setidaknya mereka pernah berinteraksi, dari pada dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak dikenal.

Monica juga perempuan bermulut manis yang pintar mengambil hati orang, apalagi kalau ada maunya.

Tentu Ibu Gerald langsung suka dengan Monica yang pintar, cantik dan terpelajar.

Akhirnya dipilihlah tanggal pernikahan untuk keduanya, dari pihak Gerald yang ikut berdiskusi hanya ibunya saja, karena ayah Gerald yang tidak leluasa, punya penyakit struk.

Sedangkan Gerald seperti biasa, alasannya sedang sibuk dan tidak bisa meninggalkan urusannya.

Sebenarnya Monica dalam hati sangat kesal, tapi dia berusaha tersenyum sabar di depan ibu Gerald, agar mendapat nilai tambahan.

"Maaf, Gerald hari ini tidak bisa datang, dia menyerahkan keputusan pada ibu untuk memutuskan saja. Karena pekerjaannya kali ini benar-benar tidak bisa ditinggal", alasan ibu Gerald, yang sebenarnya tidak tahu apa kesibukan anaknya sampai tidak bisa datang.

"Oo, tidak apa-apa tante, Monica bisa maklum, sebagai seorang CEO pasti Gerald sangat sibuk", sahut Monica dengan sopan.

"Ah, kamu benar-benar anak yang baik. Tante sungguh bersyukur kamu bisa menerima Gerald apa adanya", sahut Ibu Gerald memuji.

Kedua orang tua Monica juga tersenyum bangga pada anaknya itu.

Sesudah berbincang-bincang akhirnya mereka sepakat untuk melakukan pernikahan secepatnya, karena ibu Gerald yang sudah tidak sabar lagi. Sedangkan Monica tentu setuju sekali, dia ingin segera menyelesaikan misinya, karena menikah dengan Gerald adalah mimpinya sejak dulu.

Sebenarnya dari dulu Monica sudah suka pada Gerald, tapi Gerald yang dingin itu sama sekali tidak memperhatikannya.

Monica sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik perhatian Gerald, tapi tidak berhasil.

Akhirnya Monica yang disekolahkan ke Paris sesudah lama mulai melupakan Gerald dan menikmati kehidupannya di luar sana dengan bebas.

Dia tidak menyangka saat dia kembali ke Indonesia, malah ibu Gerald melamarnya untuk menjadi istri Gerald. Keinginannya yang dulu menjadi kenyataan.

Jadi dia harus menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk membuat Gerald jatuh cinta padanya.

"Aku yakin pasti akan membuat kamu bertekuk lutut padaku Gerald, kamu tunggu saja!". pikir Monica dalam hati penuh percaya diri.

Pertemuan Monica dan Rianty

Mendapat tugas dari nonanya kali ini, Dodi sempat pusing, dimana dia harus mencari gadis perawan.

"Ah kalau nona kasih tugas koq seenaknya, di mana gue harus cari, dan kalau sampai gue dibohongin gimana? Pasti nona juga bakal ngamuk-ngamuk sama gue", pikir Dody kala itu, kebingungan.

Dodi menganggap keberuntungan

berpihak padanya, saat ibu Rianty hari itu bisa kebetulan menelpon Dodi, meminta bantuan untuk menolong Rianty yang oleh ayahnya mau dinikahkan ke pak Sugeng dengan mahar yang banyak.

Akhirnya Dodi menjanjikan pada Ibu Rianty akan menolong Rianty kabur dari kampungnya, dan mencarikan Rianty pekerjaan di Jakarta.

Dodi sudah tahu Rianty sejak kecil, dia tahu Rianty adalah anak yang alim dan tidak macam-macam. Lebih banyak membantu ibunya di rumah dan jarang sekali pergi-pergi.

Bahkan setahunya walaupun cantik, belum mempunyai kekasih.

"Maafkan paman, toh nanti kamu akan dikasih uang yang banyak oleh nona Monica, dan hanya sekali saja melayani tuan Gerald, daripada kamu harus menyerahkan dirimu melayani si Sugeng, tua keladi itu sepanjang hidupmu", pikir Dodi membenarkan dirinya sendiri atas perbuatannya.

Akhirnya Dodi pun segera memberitahu Monica kalau dia sudah menemukan permintaan nonanya itu, dan kapan dia akan membawa gadis itu ke Jakarta, supaya Monica bisa segera melaksanakan rencananya.

Begitu mendapat kabar dari Dody, Monica tersenyum puas. "Bagus, aku benar-benar senang dengan pekerjaanmu, kamu tenang saja kali ini aku akan memberimu bonus yang besar!"

Kadang Dody kalau melihat senyum nonanya itu, agak takut juga. Apapun berani dilakukan Monica, nonanya itu.

Padahal Monica adalah gadis yang cantik yang berasal dari keluarga kaya raya dan terpelajar.

Tapi untuk memenuhi keinginannya yang gila harta ini, akhirnya Dodi harus bersedia menuruti keinginan nonanya ini.

Dodi cukup beruntung saat melaksanakan misi pertamanya, bahkan sangat mudah, dia tidak menemui rintangan apapun saat membawa Rianty dari kampung ke kota.

Yang dia pusingkan adalah bagaimana caranya agar Rianty dengan sukarela mau melayani Tuan Gerald.

Tapi akhirnya Dodi menemukan satu cara, yang dia yakin Rianty akan melakukannya.

Dengan menggunakan nama ibunya, Rianty pasti akan bersedia melakukan apapun.

"Rianty, apakah kamu mau menolong bundamu, walaupun kamu harus menyerahkan sesuatu yang berharga? tanya Dodi pada Rianty sesudah Rianty dua hari berada di Jakarta.

Dodi menyewakan kamar kos untuk Rianty tinggal sementara, dengan alasan masih mencarikan pekerjaan untuk Rianty.

"Bunda kenapa paman?", Rianty langsung bertanya khawatir.

"Ayahmu mengancam akan menyiksa ibumu sampai cacat kalau ibumu tidak memberikannya uang sebesar maharnya Pak Sugeng!" ucap Dodi membohongi Rianty.

"Bagaimana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu sesingkat ini paman?", tanya Rianty dengan suara bergetar karena mulai menangis khawatir.

"Baiklah paman hanya ingin membantumu, kamu pikirkan baik-baik. Asal kamu bersedia melayani dan menyerahkan dirimu untuk seorang tuan muda kaya, ia bisa memberikan uang yang banyak untukmu", ujar pamannya.

Rianty tertegun mendengar jawaban pamannya.

Dia ingin lepas dari pernikahan dengan pak Sugeng, tapi mengapa dia harus menyerahkan dirinya pada laki-laki lain yang tidak dikenal? terus apa bedanya? Rianty benar-benar sedih memikirkan nasibnya.

Tidak terpikirkan lagi jalan keluarnya, akhirnya Rianty hanya bisa mengangguk pasrah pada pamannya.

"Baiklah paman, tapi paman jangan pernah memberitahu bunda, Rianty takut bunda khawatir", ujar Rianty akhirnya.

Tanpa dipesan saja tentu Dodi tidak akan memberitahu ibu Rianty, karena semua ini hanya akal-akalannya Dodi saja. Rianty yang masih polos dan kurang pengalaman tentu mudah sekali ditipu oleh Dodi yang sudah berpengalaman.

Dodi akhirnya lega saat Rianty menerima tawarannya, tanpa merasa curiga sama sekali padanya. Akhirnya dia sudah berhasil menjalankan misi keduanya.

Sedangkan untuk misi selanjutnya, Monica yang akan melakukannya sendiri.

Dodi hanya perlu membawa Rianty ke rumah baru Monica.

Untuk sisanya Monica yang akan bergerak sendiri dengan rencananya.

"Sehari sebelum pernikahan, kamu bawa gadis itu untuk menyaru sebagai pembantu dulu, biar nanti gampang kumasukkan ke kamarku, kalau Gerald sudah kuberi obat dan sudah tidak sadar", begitulah instruksi Monica pada Dodi.

Akhirnya satu hari sebelum pesta pernikahan antara Gerald dan Monica, Dodi membawa Rianty ke Rumah megah yang sudah disediakan Gerald untuk tempat tinggal Gerald dan Monica setelah menikah.

Tapi yang pasti, tentu yang mengurus pembelian rumah itu adalah sekretaris Kim. Dari pemilihan rumah sampai perabotan di dalamnya, semua disediakan oleh sekretaris Kim, yang benar-benar sudah hafal betul dengan semua keinginan Tuannya itu.

Bahkan untuk kamar pengantennya pun sekretaris Kim yang memilihkan semua, dari perabotan sampai hiasan kamarnya, sekretaris Kim yang sediakan dan pilihkan. Jadi Monica hanya perlu masuk ke rumah saja, tidak perlu mengurus hal apapun.

Gerald juga tidak pernah mau mengurus hal-hal seperti itu, baginya hanya membuang-buang waktunya saja.

Untungnya untuk urusan asisten rumah tangga, Gerald membiarkan Monica yang memilih sendiri, karena menurutnya Monica yang lebih banyak berada di rumah. Monica yang akan sering berurusan dengan pelayan-pelayan di rumah.

Monica juga bisa menarik nafas lega, jadi dia bisa memasukkan gadis yang dia beli dengan leluasa.

Dodi menatap kagum rumah baru nonanya itu. Sebenarnya Monica sudah kaya, tapi Dodi tidak pernah menyangka kalau calon suami nonanya itu bisa begitu kaya, rumahnya bagaikan istana.

"Pantes saja nona tidak mau melepaskan tuan Gerald, sudah kaya, ganteng, juga sangat berpengaruh di dunia bisnis lagi", pikir Dodi dalam hati, sambil memandang foto pranikah Gerald dan Monica.

Sedangkan Rianty dari tadi mengekor di belakang pamannya, sama sekali tidak berani melihat sekelilingnya. Dari tadi dia hanya menunduk terus. Hatinya juga berdebar-debar.

Sesudah berjalan agak lama, akhirnya Rianty dibawa ke sebuah kamar, dan bertemu seorang wanita cantik.

Monica dengan tangannya memberi tanda pada Dodi untuk keluar dari ruangan.

Rianty sekarang bahkan tidak berani melihat ke Monica lagi, dia hanya menunduk dan meremas tangannya sendiri ketakutan. Walaupun wanita yang dilihatnya cantik, tapi entah mengapa Rianty merasa auranya agak menakutkan.

Monica mendekati Rianty, dengan tangannya dia mengangkat wajah Rianty.

Monica kaget melihat wanita yang dibawa supirnya itu ternyata cantik sekali walaupun tanpa make up

Hatinya sebenarnya merasa tidak rela untuk memberikannya kepada Gerald.

"Tapi Gerald tak akan pernah tahu dengan siapa dia bermalam pertama. Yang dia tahu hanya aku!", pikir Monica dalam hati untuk menenangkan dirinya sendiri, sembari menatap iri pada kecantikan alami Rianty.

Rencana tetap harus dijalankan, sempat terpikirkan untuk mengganti wanita di depan dia, entah mengapa Monica tidak suka dengan Rianty karena terlalu cantik. Tapi waktunya sudah tidak memungkinkan dia untuk mencari orang lain lagi, besok pernikahan dia dan Gerald sudah akan dilaksanakan.

Mau tidak mau dia harus menerima wanita ini sebagai penggantinya untuk melayani Gerald di malam pertama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!