Pagi itu beda dengan pagi biasanya, pagi itu adalah hari pertama Neyna masuk kesekolah barunya. Neyna Wira Tanaya tercatat sebagai murid baru di kelas 2A SMU Tunas Mandiri di kota XX.
Neyna anak baru pindah dari sekolah sebelumnya di kota X, ayah Neyna bekerja sebagai Pimpinan salah satu bank BUMN yang sering berpindah tugas dari satu kota ke kota yang lain dan Neyna sebagai bungsu dari 2 bersaudara harus rela berpindah-pindah sekolah karenanya.
Hari ini hari pertama masuk sekolah setelah kenaikan kelas dan bagi Neyna hari pertama dia masuk kesekolah itu. Kota XX adalah kota kelahirannya dan sebelumnya Neyna juga sekolah di salah satu SMP negeri dikota itu dan setelah selesai SMP ayahnya dipindah tugaskan ke kota sebelah sehingga mengharuskan Neyna untuk melanjutkan SMU di kota X.
Terdaftar sebagai murid baru waktu itu dan tidak mengenal satupun murid yang ada di sekolah SMU tersebut sehingga membuatnya extra kerja keras untuk beradaptasi.
Berbeda dengan kondisi saat ini dimana dia menjadi murid baru di kelas 2 SMU ini, disini sudah banyak yang dia kenal karena banyak teman-teman masa SMP melanjutkan sekolah disini, karena SMU ini termasuk SMU favorit yang sudah banyak melahirkan alumni terbaik melanjutkan pendidikan perguruan tinggi ternama di seluruh Indonesia.
Pagi ini Neyna berangkat sekolah dengan kendaraan umum, dia sudah hafal betul seluk beluk kota kelahirannya ini.
Sesampainya di sekolah Neyna langsung di bimbing guru untuk masuk ke kelas barunya.
Tok..tok..
“permisi bu” sapa pak Mukhlis yang bertugas mengantarkan ke kelas baru Neyna. Neyna langsung di persilahkan masuk ke kelas yang tertulis 2A di atas pintunya.
Didalam sudah ada ibu wali kelas yang sedang memperkenalkan diri kepada murid-murid dikelas itu.
Ibu Khairani namanya yang juga mengajar bidang studi Geografi. “Silahkan masuk Neyna” sapa ibu Rani. Neyna pun masuk ke kelas itu dan langsung diperkenalkan ibu Rani kepada murid-murid di kelas itu.
“Selamat pagi anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari kota X, ayo Neyna perkenalkan diri kamu, ucap bu Rani. Neyna yang masih berdiri didepan tanpa canggung memperkenal diri.
“Assalamu’alaikum nama saya Neyna Wira Tanaya, biasa di panggil Neyna” belum selesai Neyna memperkenalkan diri salah satu murid yang berada didepan Neyna menjawab
“udah kenal,,namanya Neyna biasa dipanggil Nenot” ujar anak tersebut yang tak lain adalah Reza teman satu Kelas Neyna waktu di SMP dulu,,langsung saja yang lain menjawab “anak baru stok lama itu bu” ujar mereka bersamaan.
Neyna yang masih berdiri didepan kelas tersenyum malu karena hampir setengah murid yang ada di kelas itu sudah dikenalnya, jadi Neyna tidak merasa canggung.
Setelah acara memperkenalkan diri Neyna langsung disuruh duduk sebangku dengan Ira yang juga sudah dikenalnya sejak SMP.
Alangkah girangnya hati Neyna karena bertemu dengan teman-teman lamanya yang tidak perlu memaksa dia untuk beradaptasi lagi, Neyna benar-benar merasa pulang ke kampung halaman tanah kelahirannya.
Pada jam istirahat Ira mengajak Neyna ke kantin
”Ney,, Kantin yok, laper..”ucap Ira sambil megang perutnya dan Neyna pun beranjak dari duduknya menuju kantin.
Suasana riuh di kantin yang berubah diam setelah Neyna dan Ira masuk ke kantin, semua mata menatap mereka karena ada makhluk baru yang beredar disekolah ini.
Lagi asik pesan dan pilih makanan tiba-tiba Neyna dikagetkan dengan tangan seseorang yang menutup matanya dan berkata “tebak aku siapa?” Kata seseorang itu.
Tanpa pikir panjang Neyna udah hafal sama suara dan jari jemarinya yang imut kayak jari liliput.
“Cacaaaaa....dari baunya udah kentara, bau menyan” ucap Neyna asal. Sontak jari-jari imut itu terlepas dari wajah Neyna dan mencubit pipinya, “dasaaar,,,dikata aku kunti kali yak!!” Kesel Caca dan setelah itu mereka berpelukan melepas rindu yang sudah tertahan selama setahun ini.
Dia Caca sahabat dekat Neyna waktu SMP, mereka sudah bersahabat sejak duduk di Sekolah Dasar, walaupun dari SD mereka selalu berbeda kelas tapi Caca dan Neyna adalah sahabat dekat dan keluarga mereka juga saling mengenal.
Sebenarnya mereka bersahabat ada 4 Orang yaitu Caca, Neyna,Mimi dan Rosi. Di SMU ini ke empat sahabat ini beda kelas, Neyna 2A, Mimi 2C sedangkan Caca dan Rosi sama -sama di kelas 2E.
Sejak SMP mereka berempat bersahabat dan kelasnya juga berbeda-beda, namun setiap jam istirahat tanpa ada instruksi, janjian atau telponan, mereka pasti kumpul jadi satu, entah itu dikelas Caca dan Rosi, Neyna ataupun Mimi.
Kemudian Mimi dan Rosi pun muncul, mereka berempat saling melepas rindu. Neyna sangat bahagia bisa berkumpul dengan para sahabatnya itu, sahabat dikala susah dan senang.
Dan akhirnya 4 sahabat itu bertemu kembali dan menambah suara riuh di kantin sekolah.
Salam kenal Author
Hai..hai...salam kenal dari author pendatang baru, mohon kritik dan sarannya ya pemirsah, Yang positif pastinya karena pasti masih banyak kekurangan, kekhilafan dan ke tidak sengajaan,,ehh🤭 Dalam tulisan perdana author ini, mohon di maaf keun yah🙏🏻
Mudah-mudahan author bisa berkarya lebih baik lagi. Aamiin..
Akhir kata semoga kalian suka dengan ceritanya yah, jangan lupa di like dan vote sebanyak-banyaknya, agar author tambah semangat lagi menulisnya. Oh ya,,bocoran sedikit sssttt....🤫beberapa dari kejadian dalam Novel author ini adalah pengalaman pribadi author, tapi Cuma beberapa kok, selebihnya Cuma khayalan tingkat dewanya author wkwkwkkw....
Akhir kata happy reading gaes,,,semoga suka ya,,,babay....
Salam,
LaShakila🌷
Sudah beberapa bulan berjalan dan Neyna sangat menikmati masa disekolahnya, bahkan sehari saja dia gak masuk rasanya rugi besar.
Bukan perkara ketinggalan pelajaran tetapi dia tidak mau melewatkan momen jam istirahat, dimana mereka pasti tanpa Koordinasi udah pada ngumpul dibawah pohon keramat yang ada disekolah mereka.
Pohon mahoni raksasa yang ada dihalaman sekolah itu udah sukses meneduhkan hati dan jiwa semua murid, tak terkecuali Neyna dan para sahabatnya yang setiap jam istirahat nongki manis di bawah pohon itu sambil menyelesaikan urusan perut.
Di bawah pohon ini juga tongkrongan jitu buat memantau situasi, kondisi dari para penghuni sekolah, jadi bisa bebas ngecengin cewek atau cowok, nge bully, nge gibah dan ngiler, karena angin yang berhembus sukses buat mata redup tertutup.
Siang itu guru - guru lagi pada rapat Jadi murid - murid banyak yang mata pelajarannya mendadak PENJAS.
Semua kelas berbaur, ada yang main basket, bola kaki bahkan main mata ke kelas sebelah,,uppsss itu bagi yang ada gebetan yak,,tapi tidak berlaku buat Neyna, karena dia lagi gak ada gebetan dan tidak di gebet .
Tapi siang itu Caca yang asik fokus ngeliatin anak cowok main bola, Mimi yang dari tadi ngegosip tiba - tiba terhenti
“Woi Ca, lagi liatin apa sih?”sapa Mimi yang penasaran. Caca menjawab tanpa mengalihkan pandangannya “ya liat orang main bola lahh,, masa liat orang mancing!” Jawab Caca sekenanya.
Kemudian Mimi yang masih penasaran melihat tatapan Caca ke arah mana, dan ternyata Caca fokus bukan liatin permainan bola tapi dia fokus ke satu sosok cowok yang terkenal dingin dan pendiam.
“Hemmmm aku tau lagi liatin apa??” sambil menggerakkan alis matanya naik turun, Neyna dan Rosi masih menyimak kelakuan 2 sahabatnya itu.
Caca masih fokus gak terganggu sama ulah Mimi, akhirnya Mimi yang jahil langsung berteriak
“Woii....Rehan gak usah sok kecakepan, Caca gak suka sama lo!!'' Teriak Mimi bergaya ala Tarzan yang lagi melolong.
Eh,,,malah dijawab Caca,
” gaakkk koq Rey,,aku sukak koq,,gak usah dengerin mereka ini,,aku padamu Rey!!” Pekik Caca. Sontak semua murid yang lagi pada nongkrong di DPR (dibawah pohon rindang) langsung menatap ke Caca dan tertawa menggoda Caca.
Tetapi dasar memang manusia dengan urat malu yang minimalis, dia masa bodoh dengan sekelilingnya dan melanjutkan pandangannya yang terjeda.
Setiap hari ada saja kejadian aneh, lucu dan memalukan yang bisa terpantau dari bawah pohon ini, gak salah memang anak TUMAN alias Tunas Mandiri menjulukinya dengan nama pohon keramat.
\*\*\*\*\*
Neyna salah satu pengurus OSIS disekolah, tepatnya lagi sekretaris OSIS. Siang itu sepulang sekolah mereka akan mengadakan rapat untuk membicarakan rencana kegiatan studi banding ke SMU Tunas Bangsa di Ibukota.
Neyna selaku pengurus sangat sibuk mempersiapkan semua keperluan, izin kegiatan, akomodasi dan keperluan lainnya. Karena kesibukannya sebagai pengurus otomatis jadwal ketemu dengan sahabat-sahabatnya pun berkurang.
Memang diantara mereka berempat, cuma Neyna yang masuk pengurus inti. Sepulang sekolah masih dilanjutkan dengan rapat dengan pengurus inti saja untuk berkoordinasi dengan pengurus OSIS SMU tujuan.
Hampir setiap hari Neyna sibuk, walau begitu dia tidak pernah merasa bosan ataupun lelah karena Neyna bahagia bisa berkumpul dengan teman temannya dan disini gak ada yang membully dan menjahili nya, begitulah kalau mengerjakan sesuatu itu dengan ikhlas dan bahagia, lelah itu tidak akan terasa.
Selama mempersiapkan kegiatan studi banding, diam-diam ada kakak kelas yang selalu perhatian ke Neyna, dia yang selalu membelikan minuman dingin, membawa camilan dan membantu tugas Neyna.
Diam-diam kakak seniornya itu menaruh hati, tapi Neyna tidak sadar akan perhatian seniornya itu.
Sementara teman-teman yang lain sudah memperhatikannya. Namanya Bram Altrialman wakil ketua OSIS.
Hari-hari Neyna masih disibukkan dengan persiapan keberangkatan sekolah mereka, karena jadwal keberangkatan sudah tinggal 2 hari lagi.
“Cepat,,,masuk!!” Ucap seseorang. Neyna yang sedang berlari ketakutan langsung saja menurut masuk kedalam mobil itu. Setelah didalam mobil tiba-tiba lelaki itu berkata “heehh...!! kamu kira aku supir kamu,, cepat pindah ke depan!” Ucap lelaki itu , tetapi Neyna bersikeras tidak mau pindah ke jok depan, sehingga laki-laki itu menghentikan mobilnya dan berkata “kalau kamu gak pindah, aku mundurin mobil ini..!!” Ucapnya marah.
Sontak Neyna pindah ke jok depan dan memohon agar mobil segera melaju,, sepertinya Neyna sedang dikejar-kejar.
Sayup - sayup Neyna mendengar suara musik di mobil itu lagu lawas milik crowded House dengan judul
A waiter shade pale yang di nyanyikan ulang oleh Annie Lennox.
Tiba - tiba Neyna terbangun mendengar alarm handphone nya yang sudah menunjukkan pukul 05.00 wib.
“Fyuuuhhh.. ternyata cuma mimpi!!”ucap Neyna, mengatur nafas dan menyeka keringat di wajahnya.
Sambil menunggu nyawanya terkumpul dia mengingat-ingat lagi mimpinya, siapa lelaki yang ada di mimpinya itu, yang menyuruh dia masuk kedalam mobil dan siapa yang sedang mengejarnya sehingga dia berlari, apa yang sudah terjadi.
Tapi Neyna tidak menemukan jawabnya, akhirnya Neyna langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri untuk shalat shubuh.
Pagi ini seperti biasa Neyna berangkat kesekolah dengan angkutan umum, biasanya dia berangkat bareng dengan papanya yang juga akan berangkat ke kantor, tetapi Papa nya masih bertugas di kota X, jadi hanya seminggu Sekali Papanya pulang kerumah, begitu juga kakaknya Fahri yang sedang kuliah di perguruan tinggi di ibukota, jadi Neyna, mamanya dan mbak Muni ART yang ada dirumah.
Flash Back On. Sebenarnya Papa Neyna masih bertugas di kota X, tapi karena Neyna merengek dan mengancam mogok sekolah kalau dia tidak pindah dan sekolah di kota XX. Dia merasa tertekan sekolah di SMU Nusa Bangsa yang ada di kota X tersebut, karena para murid banyak yang menjadikan sekolah untuk ajang pamer, pamer kecantikan lah, pamer harta orang tua dan juga pamer jabatan orang tua.
Neyna merasa tidak nyaman dengan kondisi itu, belum lagi dia di bully oleh teman satu kelasnya, sampai Neyna jatuh sakit, yang membuat dia nekat mengancam kedua orang tuanya kalau dia tidak pindah dan bersekolah di kota XX, dia akan mogok sekolah.
Akhirnya papa Neyna memutuskan Neyna dan mamanya saja yang pindah balik kekota asal, sedangkan papanya masih tetap bertugas di kota X. Flash Back Off.
Pagi itu Neyna sudah menyiapkan segala perlengkapan yang akan dibawanya studi banding, tak lupa obat-obatan dan vitamin yang sudah disiapkan mamanya.
“ma..Ney berangkat ya, mama hati-hati dirumah” pesan Neyna sambil salim mencium tangan dan pipi mamanya.
Mama yang mendengar pesan Neyna langsung menjawab sambil mencet hidungnya “ ehh,,, yang ada tuh mama yang ngomong gitu, kamu hati-hati, jaga diri, jaga kesehatan jangan terlalu capek, vitaminnya diminum, kalau sakit langsung minum obatnya” belum selesai mamanya ngomong Neyna langsung memotong sambil mengangkat tangannya.
“stop..Ok..Ok Ney jalan ya Mah, dahh mama” mamanya hanya geleng kepala melihat tingkah anak bungsunya itu.
Sambil ditatapnya Neyna berangkat sampai tak terlihat dan bergumam dalam hati.
“alhamdulillah,,,dia semangat lagi sekolah, andai saja kami masih di kota X, mungkin anakku ini sudah depresi”.
Sesampainya disekolah, Neyna langsung menuju kantor sekretariat OSIS mengurus semua keperluan rombongan, segala surat menyurat, izin dan draft kegiatan.
Setelah semua dokumen dan berkasnya beres dia langsung bergabung dengan
sahabat-sahabatnya.
“Ca, Mimi mana koq belum keliatan?”
Caca yang lagi sibuk mengisi amunisi cemilan kedalam ranselnya langsung menjawab sekenanya,
”minjem catokan ibu kantin kali” Neyna yang merasa bertanya ke Caca tidak mewakili, maka dia beralih bertanya ke Rosi si tomboy yang level kewarasannya masih diatas Caca.
“Ci..Mimi mana?” tanya Neyna ke Rosi,
tadi dia udah nyampe,,tapi gak tau kemana lagi”.
Setelah semua berkumpul, Rendy sebagai ketua OSIS langsung mengatur siapa saja yang ada di bus 1 dan bus 2.
Setelah semua nama yang dipanggil masuk kedalam bus, Neyna yang masih diluar bus menanyakan kepada Rendy dia naik di bus nomor berapa.
“kak Rendy, jadi Neyna naik bus nomor berapa nih,,Ney di bus 1 aja ya, biar bareng sama Mimi, Caca dan Rosi?” Pinta Neyna.
Karena teman-temannya sudah menyiapkan posisinya didalam bus itu.
“untuk pengurus inti dan panitia naik di mobil pribadi yang ada di belakang itu, sambil menunjukkan mobil Fortu*** hitam yang terparkir di belakang bus” jawab Rendy.
Neyna langsung cemberut
“yaah,,,kak Rendy gak asik ah,,,aku mau di bus 1 aja ya kak,,udah janjian soalnya sama the gank,,pliss kak?” Neyna memohon sambil mengatupkan kedua tangan didada.
Rendy tidak mentoleransi “gak bisa Ney,,kamu kan pengurus inti,, surat jalan, surat izin semua ada di kamu,, terus nanti kakak kalau ada perlu apa-apa susah Kordinasinya Ney “ terang Rendy.
Rendy udah sekongkol dengan Bram agar Neyna naik mobil pribadi milik Bram supaya Bram bisa lebih dekat dengan Neyna.
Setelah proses negosiasi dengan Rendy, akhirnya Neyna tidak berhasil masuk ke bus 1. Teman-temannya yang udah harap-harap cemas memandang dari jendela kaca bus, Neyna hanya memberi isyarat dengan mengangkat bahunnya dan melambaikan tangan ke teman -temannya itu.
Serentak ketiga sahabatnya kecewa “yaaaahhhh.. Neyna gak asyik ah !harusnya dia tuh pake jurus jitu buat ngerayu kak Rendy,,ahhh gak asik ah!!”.
”yaelaah,,,,aku udah isi amunisi banyak nih,,udah kaya grosiran,,maksudnya tuh biar kita ngemil bareng-bareng disini”.
Caca pun bergumam.
Akhirnya bus 1 pun beranjak dari halaman sekolah, disusul bus 2 dan mobil milik Bram paling belakang.
Sementara yang ada di dalam mobil Bram, ada supir keluarga Bram bang Yopi, Rendy duduk didedapan, dan diposisi jok tengah ada Neyna, Bram dan Raka, di jok paling belakang diisi Dodi dan Farel, semua pengurus inti, hanya Sarah si bendahara Osis tidak ikut karena sedang sakit.
Satu mobil pribadi lagi mengangkut 3 guru pendamping dan kepala sekolah. Mereka berjalan konvoi.
Jarak antara kota XX ke ibukota 288 km dengan estimasi 6-7 jam perjalanan, membayangkan 6-7 perjalanan bersama orang-orang yang gak asik Neyna merasa tersiksa.
Didalam mobil Neyna sedang melamun membayangkan betapa seru dan asyiknya Caca, Mimi dan Rosi serta teman-teman lainnya di dalam bus itu.
Neyna membayangkan Caca yang iseng godain Mimi yang heboh dan lemot, membayangkan Rosi yang gampang emosi sampai pernah di panggil ke ruang bimbingan konseling gara-gara memukul anak cowok.
Membayangkan itu semua Neyna senyum-senyum sendiri. Bram sedari tadi memperhatikan Neyna yang senyum - senyum sendiri langsung membuyarkan lamunan Neyna.
“Cieee,,,Neyna senyum - senyum sendiri,, lagi mikirin siapa tuuhh?” goda Bram yang duduk di sebelah Neyna, langsung Neyna tersentak dari lamunannya.
“ehh..gak kok kak,,lagi ngebayangin liliput - liliput itu bikin onar di dalam bus” kata Neyna.
Bram yang sedang melancarkan aksi pedekate nya ngoceh mulu salah tingkah, dia merasa cuma dia dan Neyna yang ada di dalam mobil itu, yang lain cuma dianggap ban serap, dongkrak, kunci roda, kotak Tissue, parfum mobil dan yang parahnya lagi dianggap boneka mainan yang nangkring di dasboard mobil, yang kalau mobilnya jalan bonekanya joget-joget sendiri.
Sementara didalam bus 1, Caca, Mimi dan Rosi berisik banget ngoceh,,main tebakan sambil ngemil, mulut yang penuh sampe muncrat kemana -mana.
Caca ngasi tebakan
“Woii..Woii ada tebakan nih,,siapa perempuan yang paling kuat didunia?” semua mikir,
“ah paling nanti lo bilang mpok limeh kantin,,, karena dia sering bawa galon mineral 3 biji kan?” celetuk Reza dari bangku paling belakang,
“salah,,itu belum seberapa Ferguso!!” jawab Caca,,hayo siapa yang tau,,hadiahnya aku kasi 1/2 dari isi ranselku ini” sambil menunjuk ransel Caca yang full dengan cemilan sampai gak bisa dikancing .
Semua sibuk mencari jawabannya lalu Wulan ikutan nyambar “Margaret Tatcher” jawabnya.
“salah dong Lan,,itu kejauhan,,masih di wilayah Indonesia raya koq,,gini nih jawaban anak yang kebanyakan makan bangku perpustakaan” kata Caca.
Akhirnya semua pusing belum menemukan jawabannya “gimana,,nyerah-nyerah?” tanya Caca.
“baik lah karena IQ anda semua pada tiarap,,aku kasi tau jawabannya adalah,,,, Nyonya Meneer, berdiri sejak 1918” jawab Caca, sementara yang lain pada gemes,,sampe mau gigitin daun telinganya.
Tiba-tiba Hp Neyna berbunyi, panggilan vidio call.”Neynaaaaaa,,,,,,,masih idup kah???” terdengar suara riuh diseberang sana, terlihat Mimi, Caca, Rosi dan juga Reza.”
Gimana rasanya di sarang penyamun,,asyik kali ya,,berasa paling cakeuupp” ucap Mimi yang super heboh dan ke ganjenan. Neyna yang melihat mereka merasa iri,, harusnya dia berada disana bersama sahabat- sahabatnya.
Bram melihat ekspresi Neyna manyun langsung nimbrung ke hp Neyna memunculkan wajahnya dilayar ponsel diikuti Dodi dan Farel dari belakang. “Kita juga seru kok disini” celetuk Dodi dari belakang, sementara Farel juga asyik ngemil keripik kentang.
Mimi ikut nimbrung “Heiii kak Bram ganteng,, temanku jangan digodain yah, dia itu masih ting ting, belum pernah pacaran sama sekali, apalagi ci***n, jangan ampe lecet sejengkal pun dan satu lagi, jangan sampe ilang yah, soalnya teman yang model gitu tinggal satu-satunya didunia, limited edition dan dilestarikan, juga jangan sampe buat dia marah ya, soalnya dia kalau marah sukak mengundang hujan,,bay mmmmuaahhh”
tit..tit..tit langsung terputus, mungkin operatornya juga sebel dengar Mimi ngoceh melulu.
Bram yang mendengar pesan dari Mimi cuma senyum sambil geleng -geleng kepala. Degggg...tiba-tiba detakan jantung Neyna sedikit kencang, melihat senyum Bram barusan.
“Ya ampun apa ini,,kok jadi deg deg kan liat senyumnya”
batin Neyna.
Memang siapa pun yang melihat Bram pasti sepakat kalau dia itu memang ganteng, dengan postur tubuh yang proporsional, hidung mancung, rambutnya lebat dan jatuh bak bintang iklan shampo, dengan kulit bersih terawat, dia benar-benar memiliki ketampanan yang hakiki, karena dia keturunan Sunda, Pakistan.
Sepanjang perjalanan, Bram selalu saja mengajak Neyna ngobrol, padahal dia udah sangat mengantuk dan ingin sekali memejamkan matanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!