BERBIJAKLAH DALAM MEMBACA KARENA ADEGAN INI BUKAN UNTUK DITIRU NAMUN HANYA SEBAGAI HIBURAN. 😊
TERIMA KASIH. 🙏
JANGAN LUPA BERI LIKE👍 DAN FAVORITKAN KARYA SAYA
.........
Dorr... Dorr...
Suara tembakan yang menggelegar di telinga anak buah Efrat dengan melesat dua kali tembakan. Mereka kaget melihat teman sampingnya bersimpuh darah dan luka di bagian dada dekat jantung . Ketiga kawannya bergidik ngeri dan was-was dengan kejadian yang baru lihat dengan jarak dekat.
Para penjaga lari mengejar dan mencari orang yang telah menembak teman kerjanya saat sedang menjaga mansion milik keluarga Efrat. Mereka menghubungi keluarga Efrat.
Di dalam ruang tengah keluarga Efrat panik mendengar kejadian penembakan yang tidak diketahui dari mana mereka melakukannya.
Dominic, Damien, dan ayahnya geram mendapatkan ancaman dari dalang di balik semua kejadian yang dialami saat mereka sedang istirahat dan berkumpul dengan keluarga.
Efrat sebagai kepala keluarga menyuruh kedua anaknya ke ruang kerja.
“Kalian cari tahu siapa di balik kejadian semua ini” perintah Efrat.
Dominic bergegas memanggil Christoper sebagai kaki tangannya untuk menyelidiki orang yang berani mengancam keluarga Efrat.
“Paman tolong cari tahu dalam waktu 2 jam, mengerti”.
Christoper menganggukkan kepala atas perintah Dominic.
Christopher melaksanakan tugas mencari informasi dan membawa tiga anak buah yang diperkerjakan di bawah asuhan dirinya.
“Baik tuan”, ucap Christoper
Sedangkan orang yang mendalangi kejadian mengancam keluarga Efrat tersenyum puas dan memonitoring anak buahnya untuk memastikan mereka mati.
"Pastikan mereka mati”. Kata Charles yang sedang menyesap whisky dan menyaksikan aksi dari kekejaman anak buahnya yang ia suruh.
Efrat langsung membagi tugas untuk ke dua anaknya, Dominic memimpin peperangan dari keluarga Efrat sedangkan Damien mengamankan keluarganya dan menghubungi Dante untuk membantu penyelidikan.
Efrat mondar mandir di ruang kerjanya yang sudah siap untuk menghalau musuh. Pada saat di landa kekhawatiran Efrat mendapatkan telepon dari sosok misterius.
Efrat mengangkat, “Hallo, ini siapa?”
Charles yang mendapatkan suara dari Efrat hanya diam.
Efrat kembali bersuara, “Hallo, siapa ini? Kamu jangan pernah menguji kesabaran saya ya?! Saya akan musnahkan kamu! “
Charles yang berada di seberang sana di tempat berbeda hanya diam dan menutup telepon kemudian tertawa kencang.
Sedangkan Efrat semakin geram dengan tingkah laku musuh.
“Oh.. ****!”
Dominic mengambil bahan pelapis anti peluru dan senjata untuk memburu musuh. Dominic melompat pagar berlari mengejar musuh dengan lihai sedangkan Damien menyelidiki dan melindungi keluarganya.
Damien menghubungi Brian dari CIA kawan lamanya untuk membantu penyelidikan tentang musuhnya yang telah menyerang keluarga Efrat.
Damien mendapatkan notif pesan dari sang adiknya. “Damien.., aku mendapatkan, dia sahabat lama daddy yang ingin membalas dendam yaitu Charles dari geng mafia Chrips dengan memiliki anggota kurang lebih 20.000 orang”.
Damien kemudian menyampaikan pesan kepada Efrat dan Dominic lewat handphone. Sedangkan lainnya mengerjakan tugas masing-masing. Hingga berlumuran darah .
Setelah membunuh pelaku penyerangan, Dominic pergi ke ruang kerja mendatangi Efrat dengan lengan berlumuran darah akibat tembakan yang meleset tetapi Efrat tidak berada di sana. Ketika akan melangkah keluar Sea datang menahan Dominic untuk memaksanya duduk agar dia bisa mengobati Dominic saat melihat lengannya belumuran darah akibat kena tembakan dari pelaku penyerangan meskipun Dominic berkali-kali menolaknya dan akhirnya mengalah.
Sementara Efrat masih berkutat di ruang pengintaian untuk mencari sekelompok orang yang penghianat di dalam istananya dengan dibantu oleh Damien.
“Apa kamu sudah mendapatkan sesuatu yang daddy harapkan?” tanya Efrat
“Belum dad ”ucap Damien dengan nada kecewa
Tiba-tiba Dominic datang ke ruang pemantauan dan mengatakan, “Tentu saja kalian tidak mendapatkan karena di sudut ruangan ini ada penyusup yang mengintai kalian”.
“Siapa itu?” tanya Efrat dengan tidak sabar.
Dominic melangkahkan kakinya mendekat dan mengintai di sudut ruang pemantauan. Dominic tiba-tiba mencengkeram laki-laki yang berambut blound dengan sedikit botak. Dominic menyeretnya ke ruang interogasi dan diikuti oleh Efrat juga Damien.
“B*gh. .! B*gh..! B*gh..!” tinju yang dilayangkan Dominic.
“Stop! Stop! Stop” teriak Efrat mulai memijat keningnya.
Laki-laki berambut blound babak belur karena tinjuan yang dilayangkan oleh Dominic. Pria berambut blound meminta ampun ketika Efrat akan menghajar dirinya, “Ampunn! Tuan, saya hanya melaksanakan tugas saja”.
Efrat bertanya, “Siapa saja teman kamu disini yang menjadi mata-mata?!”
Saat akan menjawab Dominic langsung melayangkan tembakan, “Dorr..!” dengan satu kali melesat di kepalanya.
Efrat mulai menyuruh Dominic untuk menghubungi Dante sang adik, “Dom! Hubungi Dante untuk menyelidiki mengenai Charles. Kemudian besok kita akan membahas mengenai serangan di mansion kita”.
“Baik Dad”,Dominic melaksanakan tugas dari Efrat.
Lalu Dominic menghubungi Dante di dalam kamarnya atas perintah dari Efrat. Dominic menunggu Dante mengangkat sambungan telepon genggamnya. dengan melihat luka di wajahnya dalam cermin.
Sementara Dante berada di klub sedang asyik berjoget ditengah dance floor.
Beberapa lama kemudian Dante mulai kelelahan dan duduk bergabung dengan Jacob temannya di Amerika.
Saat Dante akan menjatuhkan bokongnya, Jacob memberitahukan bahwa dari tadi ponselnya terus berdering dan Dante mengambil ponsel genggamnya melihat dua puluh miscall dari kakaknya yaitu Dominic. Kemudian Dante beranjak dari tempat duduk pergi ke tempat yang tidak bising.
Saat Dante akan melangkah keluar Jacob bertanya, "kamu mau kemana man?", sambil mencium pipi dua wanita di sekelilingnya yang sedang bergelayut manja di sampingnya.
"Aku mau angkat telepon dahulu", ucap Dante dengan berlalu pergi keluar.
Setelah berada di luar Dante mendeal up nomor Dominic dan langsung diangkat olehnya saat usai membersihkan diri di kamar mandi dengan duduk di pinggir ranjang miliknya.
"Hallo Dom".
"Hallo Dante, kemana saja kamu, aku hubungi tidak diangkat berkali-kali".
"Sorry Dom, aku sedang berada di klub untuk refreshing", kekeh Dante.
"Ada apa kamu menghubungiku setelah Damien?", tanya Dante dengan serius.
"Aku diperintahkan oleh daddy untuk menghubungi kamu. Dia memberikan perintah menyuruhmu untuk menyelidiki Charles", ucap Dominic.
"Aku sudah menyelidikinya. Besok aku kembali. Akan aku berikan filenya setelah aku sampai ke rumah", ucap Dante.
"Syukurlah, jika kamu akan pulang", ucap Dominic.
"Kalau begitu aku tutup dulu", ucap Dante dan langsung mematikan ponselnya sepihak.
Dante kembali masuk dan ikut bergabung dengan Jacob untuk minum-minum tanpa ingin disentuh oleh wanita manapun. Dia tidak begitu suka jika tubuhnya digerayangi oleh tangan-tangan kotor yang membuatnya risih.
Setelah insiden penyerangam beberapa jam yang lalu saat ini Dominic yang berada di ranjang langsung melemparkan ponselnya dan pergi ke lemari untuk berpakaian setelah itu ia membuka email soal pekerjaan yang sedang dia emban saat ini. Dia sedang merancang proyek pembangunan di Madagaskar dengan tema berbeda.
Sedangkan Damien sedang serius mengerjakan proyek pemilihan model untuk majalah event yang harus diterbitkan seminggu lagi. Dia terus menyibukkan diri untuk menumbuhkan saham yang sedang mengalami penurunan akibat tuduhan plagiarisme. Padahal Damien sudah merancang sejak awal dan tidak pernah membocorkan proyeknya ternyata ada orang yang mengkhianati kepercayaannya sehingga dia mengalami kerugian yang cukup besar. Damien harus memperbaiki semuanya untuk meningkatkan saham miliknya.
Tatkala ketiga putranya sedang berkutat masalah pekerjaan, sementara Efrat masih sedang menyelidiki alat pengamanan di rumahnya dan merancang siasat untuk meringkus pengkhianat yang tersisa di ruang kerjanya.
BERBIJAKLAH DALAM MEMBACA KARENA ADEGAN INI BUKAN UNTUK DITIRU NAMUN HANYA SEBAGAI HIBURAN. 😊
TERIMA KASIH. 🙏
JANGAN LUPA BERI LIKE👍 DAN FAVORITKAN KARYA SAYA
.........
Brak!
Wilson menggebrak meja kerja membuat semua anak buahnya kaget. Mata elang menyoroti seluruh anak buah dengan wajah garangnya.
“ Kalian cari tahu semua info tentang kelompok Chrips yang sudah mengganggu keluarga Wilson. Kemudian Hans aku perintahkan untuk kamu menghajar ikan yang sudah kau tangkap sampai dia mau memberikan info yang komplit lalu kau bunuh dia”.
“Baik tuan”.
Seluruh anak buah Wilson masing-masing melaksanakan tugas. Sedangkan dirinya menghubungi Steve bagian CIA untuk membantu dirinya menangkap ikan besar.
Di tempat lain Efrat sedang berkomunikasi dengan Brian teman Dante mengenai strategi untuk melumpuhkan musuh. Brian memberikan informasi bahwa anggota CIA akan membantu dengan bekerja sama anggota Wilson. Efrat menyetujui proses perundingan untuk kerja sama dengan Wilson.
“ drttt... Drttt..” suara getar handphone milik Efrat berbunyi.
“Hallo, bagaimana Brian?” tanya Efrat
“Saya memiliki informasi bahwa anggota CIA akan membantu menghancurkan musuh namun kami ingin bernegosiasi dengan uncle bahwa di anggota kami Steve dengan rasa hormat membantu tetapi dengan bekerja sama anggota Wilson. Karena musuh uncle dengan Wilson sama. Jadi CIA ingin kita bergabung hingga musuh terbesar dapat hancur”.
“Jika itu terbaik, I’m Fine”.
“Berarti ini deal ya uncle. Besok kita ke temuan di markas milik Wilson. Kata Steve Wilson juga sudah menyetujui. Kita berunding lalu malamnya bergerak. Akan aku hubungi lagi besok alamatnya”.
Mereka mengakhiri komunikasi. Keesokan harinya Efrat memberi instruksi kepada anak buahnya untuk sebagian melindungi istri dan ibunya. Sedangkan ke tiga anaknya diberi tugas sesuai dengan diskusi saat malam hari.
Efrat dan lainnya menyiapkan mental, senjata juga pelindung peluru. Mereka menaiki mobil limosin menuju ke kediaman Wilson. Perjalanan menuju kediaman Wilson cukup memakan waktu banyak. Sekitar kurang lebih tiga jam mereka telah sampai ke markas Wilson. Salah satu anak buah Wilson menghampiri dan mengantarkan ke ruang bawah tanah dimana seluruh anggota CIA telah berkumpul.
Ketika Efrat dan lainnya datang Brian memberikan salam lalu memperkenalkan antar anggota.
“ Hallo apa kabar brother, kapan kamu tiba ke Jerman?” sapa Brian kepada Dante dengan memberi pelukan sebagai salam persahabatan sejak duduk dibangku menengah. Kemudian Brian menyapa kedua kakaknya Dante dengan saling berpelukan lalu mengenalkan kepada anggota lain terutama Wilson.
Saat akan diperkenalkan oleh Brian ternyata mereka sudah saling mengenal membuat lainnya terkejut terutama pada ke tiga putra Efrat dan anak semata wayang Wilson yaitu Adam.
“jika kalian sudah saling mengenal kalau begitu kita mulai untuk strategi meringkus musuh” kata Steve yang memotong pembicaraan antar ke dua anggota keluarga.
Steve menjelaskan untuk menjalankan misi kepada seluruh anggota yang berada di markas. Mereka berdiskusi cukup lama untuk mematangkan semua rencana agar mencapai hasil yang maksimal. Lalu seluruh anggota memberi instruksi pada anak buahnya. Kemudian mereka beraksi sesuai dengan yang direncanakan.
Malamnya pukul 08.00 mereka bersiap menuju kendaraan masing-masing anggota. Dari ketiga anggota memiliki pemimpin yang telah dibuat yaitu anggota CIA diketuai oleh Steve, anggota keluarga Efrat di ketuai oleh Dominic dan Damien, kemudian yang ketiga diketuai oleh Adam sebagai perwakilan dari keluarga Wilson. Sedangkan Dante, Brian, Wilson, dan Efrat bertugas memonitoring jalannya aksi untuk meringkus geng Chrips.
“monitor 1”
“siap”
“Monitor 2”
“siap”
“monitor 3”
“ siap”
“Kalian jangan gegabah meskipun mereka hanya sekelompok teri, mengerti!” Peringatan Efrat.
Sayap kiri dipimpin Steve, ia memerintahkan kepada anggotanya untuk mempersiapkan senjata.
“ Siapkan pistol kalian! Ingat jangan sekali-kali kalian membunuh mereka! Buat saja mereka tidak sadarkan diri jika ada yang perlu dibunuh kalian dapat memperhitungkan untuk antisipasi jika dirasa dalam keadaan terjepit!”
Kelima anggota yang dipimpin Steve mengangguk menerima instruksi darinya. Lalu semuanya memulai berpencar dan memakai topeng dengan masing-masing jalur tiga orang.
Lalu di sayap kanan dipimpin oleh keluarga Wilson yaitu Adam.
Adam menginstruksi kepada ketujuh anggotanya untuk menyiapkan beberapa peluru untuk memburu ikan teri dan menyelinap ke markas geng Chrips lewat sisi kiri juga tetap menyalakan microfon yang di pasang pada telinga.
Kemudian di sayap tengah dipimpin Dominic dari atas gedung dekat dari markas geng crips yang berjarak kurang lebih tiga setengah meter dengan teleskopnya yang ia bawa untuk memantau musuh.
Damien menerima pesan lewat monitor, ia menerimanya, “Pastikan mereka tidak curiga, dude”, ucap dari seberang sana.
Damien menjawab dengan percaya diri ,” tentu brother, aku akan masuk sebelum ikan besar menemukanku”. Kemudian Damien mengajak keempat anak buahnya menuju gedung sarang singa untuk menyelinap lewat jalan yang tidak dijangkau CCTV.
Mereka mulai aksinya dengan menembak beberapa anak buah yang berjaga.
Dante mengajak lainnya untuk berhati-hati lewat monitor dari jarak jauh.
Dominic tak berhenti memonitor Damien dan lainnya. Dante dan Brian terus memberikan arah ke pada anggotanya. Penyerangan di dalam gedung semakin sengit hingga berlumuran darah. Sedangkan Charles yang semakin terpojok melarikan diri sebelum ke tangkap oleh kedua keluarga besar dan CIA. Dominic turun tangan menghabisi seluruh geng Chrips dan mengejar Charles yang tertatih-tatih. Namun saat mengejar kaki tangan dari Charles mem*kul dengan balok dari belakang kemudian dia bersama Charles berlari menumpangi kendaraan ferari untuk menjauh dari serangan balik dari musuh.
Di tempat berbeda Wilson menendang meja kayu hingga terpental. Orang-orang yang berada di sekitarnya kaget. Efrat menenangkan Wilson untuk meredakan emosi. Sedangkan di markas geng Chrips, dua keluarga besar dan CIA gagal meringkus Charles. Namun Dante dan Brian mendapatkan berharga dari hasil meretas data milik geng Chrips. Mungkin menurut mereka akan berharga untuk meringkus sekelompok ikan besar. CIA dan dua keluarga besar mulai bekerja sama demi keuntungan mereka masing-masing.
Mereka kembali dengan wajah lebam akibat perkelahian dengan anggota chrips di dalam markas. Ada beberapa anak buah mereka sampai terbunuh kecuali di anggota CIA.
Lalu mereka membuka file hasil dari meretas data. Di sana ada data mengenai dana gelap dari orang atas dan menemukan ada anggota kepolisian yang terlibat di balik penggelapan dana milik pemerintah. Tidak hanya penggelapan dana saja di data tersebut ada nama yang dikenal dari keluarga Efrat yaitu Raymon yang tergabung dalam anggota chrips milik Charles. Efrat tidak menyangka jika sepupunya mencari yang sepadan untuk bekerja sama.
Efrat mengumpat, "bangsat", yang terdengar oleh anggota lainnya. Dominic, Damien dan Dante juga tidak menyangka bahwa pamannya juga terlibat dalam penyerangan di rumahnya.
Kemudian mereka merancang mencari informasi di balik kelicikan Raymon bersama Charles untuk kembali menyerang setelah menemukan hal baru untuk memudahkan meringkus mereka. Sedangkan Steve bersama anggotanya akan menangkap anggota kepolisian yang menjadi pengkhianat negara dengan membawa bukti yang telah diretas oleh Dante dan membeberkan kepada atasan dari pihak kepolisian.
BERBIJAKLAH DALAM MEMBACA KARENA ADEGAN INI BUKAN UNTUK DITIRU NAMUN HANYA SEBAGAI HIBURAN. 😊
TERIMA KASIH. 🙏
JANGAN LUPA BERI LIKE👍 DAN FAVORITKAN KARYA SAYA
Tiga bulan kemudian setelah berakhirnya peperangan dan menyelesaikan masalah pekerjaan, Dominic pergi berlibur ke Italy untuk sekedar mengunjungi teman terdekat yaitu John Kendrick.
Dominic langsung terbang ke Italy dengan memesan tiket VIP. Dia sampai ke bandara dan menarik kopernya dengan pakaian kasual juga tidak lupa memakai kaca mata hitam yang membingkai wajahnya serta berbalut jaket jins di tubuh atletisnya. Kemudian dia mencari orang yang akan menjemput dirinya. Setelah bertemu, Dominic memberikan kopernya pada pekerjanya. Dominic menaiki mobil lamborghini sedangkan dua pekerjanya membawa mobil ferari hitam menuju ke villa.
Dominic pergi tanpa adanya pengawal dengan melaju kencang meninggalkan bandara. Dia membawa mobil lamborghini merah sekedar berkeliling menikmati suasana Italy. Setelah ia puas menikmati perjalanannya sendiri, Dominic kemudian melajukan mobilnya ke Villa. Pada malam harinya ia bergegas pergi ke bar membawa mobil ferari hitam legam.
Bunyi deruman mesin ferari melumpuhkan setiap mata untuk terfokus padanya. Mobil mewah itu berhenti tepat di sebuah bar milik John Kendrick. Dominic turun dari mobil dan memberikan kuncinya kepada uniformed. Tanpa menghiraukan setiap tatapan wanita lapar yang ingin menggoda dirinya. Mata netra coklat terus memandang ke depan menuju bar. Kemudian dia memesan whisky ke bartander. Lalu bar tender memberikan dengan menuangkan whisky ke gelas dan diberikan dua balok es setelah itu meletakkan satu botol whisky di meja bar.
Saat Dominic menyesap tiba-tiba Jhon datang menghampiri dirinya, “Hallo brother”, dengan merentangkan tangannya namun diabaikan oleh Dominic.
John membuka suara dengan menawarkan para perempuan kepada sahabatnya yang jauh-jauh dari Los Angeles, “Dom aku memiliki sesuatu yang baru untuk memanjakan tubuhmu”.
Dominic hanya mengabaikan kata-kata dari Jhon. Namun Jhon tetap memberikan kepuasan untuk sahabatnya dengan memanggilkan wanita sexy. “suitt suitt”, dua kali siulan Jhon, para wanita sexy datang menghadap pada John akan tetapi Dominic menolaknya.
“Hai bro, bagaimana? Wanita ini sangat cocok untuk memanjakan tubuhmu, C’mon kau pilihlah salah satu atau semuanya agar kau puas”, kata John sambil membanggakan dirinya.
“Aku sedang tidak minat untuk hal-hal yang kamu berikan”, acuh Dominic.
“C’mon bro, kamu kan dari dulu suka hal seperti ini”, bujuk Jhon Kendrick.
Pada saat Jhon membujuk, salah satu wanita memberanikan diri menyentuh tubuh milik Dominic dan disusul lainnya dan membuat sang pemilik tubuhnya geram dengan menyuruh Jhon untuk menghentikannya dengan memberikan tatapan mata elang yang menusuk. Jhon akhirnya menyerah dan menyuruh para wanita untuk mundur. Tetapi salah satu wanita bergaun hitam nan sexy tetap membujuknya walaupun Jhon sudah memberikan instruksi untuk mundur.
“Hai beb, aku akan memberikan semuanya untukmu agar kau puas. Namaku Isabella panggil saja Isabel”, menggoda Dominic dengan membisikkan di telinga miliknya dan tangannya masih menggerayangi tubuh Dominic.
“Jhon”, panggil Dominic dengan geram dan menatap tajam.
“Isabel..Isabel..”, panggil Jhon dengan frustrasi
Dominic mulai kesal dan mencengkeram wajah Isabel, “Aku sudah bilang tidak butuh tubuhmu” geram Dominic dengan menghempaskan tubuh sang wanita malam itu.
Jhon hanya mampu melihat dan memijat keningnya. Sedangkan Isabel yang tersungkur di lantai hanya mampu menyembunyikan wajahnya dan pergi meninggalkan mereka.
Pada saat mencengkam tiba-tiba handphone Jhon berbunyi dan bergetar. Ia meninggalkan Dominic untuk mengangkat panggilan ke tempat yang sepi.
Dominic menyesap kembali whisky dengan sekali teguk dengan mata elang yang masih menyalang. Di saat suasana bar masih mencengkam tiba-tiba ada seorang gadis datang dan duduk di sebelahnya yang berjarak satu bangku memesan whisky.
“aku pesan seperti biasanya”, ucap sang gadis itu dengan wajah menornya.
Bar tender memberikan tiga botol whisky dan satu gelas kecil. Wanita itu lalu meneguk tanpa menuangkan ke gelas dengan tatapan kosong. Sudah dua minggu ia meninggalkan rumah dan keluarganya di New york dengan alasan untuk berlibur ke Italy. Padahal masalah sebenarnya ia pergi untuk menghibur diri dari kesedihan yang menggerogotinya semenjak ia mendapatkan pengkhianatan dari mantan kekasih berselingkuh dengan sahabatnya dan menutup wajahnya dari keluarga yang telah ia kecewakan terutama pada ayahnya.
Wanita bernama Rosiana Immanuel itu mencoba menutup mata melupakan kekasih dan sahabat yang laknat. Efek dari sebuah pengkhianatan membuat dia rela merusak dirinya dengan berhari-hari datang ke klub hingga pagi.
“Arghhhhh... Kenapa kalian melakukan ini padaku?! Aku kurang baik, apa?” kicauan Rosiana.
Rosiana terus merancau dan menangis dengan meneguk sebotol whisky dengan memaki, menyumpahi, dan mengumpat dengan keras walaupun tidak banyak yang mendengar kecuali laki-laki kekar bermata elang yang terus mendengar dengan meneguk whisky dan menatapnya. Rosiana tidak menyadari bahwa sejak tadi laki-laki bertubuh atletis terus menatap dirinya yang kacau.
Rosiana tidak peduli dengan sekelilingnya hingga ia bisa mencurahkan isi hatinya ke akar-akarnya dengan merancau tidak karu-karuan. Botol whisky terakhir tidak puas lalu Rosiana meminta kembali ke bar tender untuk memberikan dua botol whisky lagi. Namun di cegah oleh Dominic yang sejak tadi menatap dan mendengarkan kicauan gadis yang tak karuan. Gadis itu menatap sang empu yang tidak memperbolehkan dirinya untuk mendapatkan dua botol whisky dengan mata sayu dan wajah berantakan.
Rosiana berdiri dengan sempoyongan menghampiri laki-laki atletis, “Hei, kamu itu sia... hik.. siapa? Melarang.. hik.. ku.. untuk minum” rancau Rosiana dengan telunjuk menunjuk dada milik Dominic. Dominic hanya diam menatap nanar gadis di depannya dengan rambut awut-awutan.
Rosiana kembali merancau di depan Dominic, “ Apa kamu ingin tidur denganku” dengan membelai wajah Dominic.
“ Aku ingin menghilang stres jangan kau ganggu” racauan terus melontar.
Rosiana juga memperlihatkan gaya seksi dengan wajah menornya dan menyentuh dada bidang Dominic juga menyelipkan rambutnya ke belakang lalu terus merancau serta menggoda.
Dominic geram dan mencekal tangan gadis itu. Rosiana merasakan kesakitan, “ouwhhh.., kamu tega..” ucapannya terputus karena mulutnya dibekam oleh Dominic.
Dominic memberikan kartu debitnya lalu pergi membawa Rosiana dengan menggendong seperti karung dan di bawa ke hotel. Dominic membanting tubuhnya ke ranjang empuk . Ia terus saja merancau kemudian bangun menghampiri Dominic dengan lari sempoyongan lalu ia berjinjit dan mencium.
Dominic membiarkan gadis itu untuk mencium bibirnya karena ia mengenali wajahnya saat pertama kali bertemu di Los Angeles dengan sikap pemarah satu tahun yang lalu. Dominic tidak tahu apa yang merasuki dirinya membiarkan Rosiana mencium bibirnya.
Ketika ciuman itu lepas Dominic menekan tengkuknya untuk kembali berciuman. Kali ini yang mendominasi Dominic. Kemudian ia memulai aksinya untuk gadis di depannya yang sejak tadi merayu dirinya.
“ Hai girls, akan aku buat kamu menikmatinya untuk melupakan kekasihmu yang berselingkuh dengan sahabat kamu sendiri”, bisik Dominic di telinganya. Rosiana hanya tertawa kemudian menarik tengkuk Dominic untuk mencium dirinya kembali.
Dominic terus mengungkung tubuh milik Rosiana hingga ia merancau tak karuan. Dominic terus melakukan aksinya layaknya pasutri. Dominic kembali menciumi wajah Rosiana dan menggigit telinganya.
Mereka sama-sama menikmatinya. Membuat Dominic bahagia karena apa yang ia impikan belum pernah ia dapatkan dari wanita manapun hingga pagi pukul 03.00. Ia tidak lupa menyelimuti Rosiana lalu berbaring di sampingnya.
Cahaya matahari menyinari secara alami menembus gorden. Kini pukul 09.30 pagi menjelang siang, seorang wanita melenguh dan merasakan di pinggangnya terasa berat. Rosiana menoleh dan kaget lalu ia merasakan tubuhnya tidak memakai sehelai kain. Rosiana juga merasakan di bagian tubuh terasa sakit saat gerak begitu pun dengan pinggangnya.
Dia terduduk dan termangu dengan pikiran masih kosong di tepi ranjang dan menutupi dirinya dengan selimut putih. Rosiana mengeluarkan air mata tanpa bersuara sesenggukan dengan merutuki kebodohannya bersama pria yang tertidur pulas. Kemudian ia menyudahi ratapan dan menghapus air mata untuk segera bergegas pergi sebelum laki-laki di sebelahnya terbangun.
Rosiana bergegas memakai gaun dan mengambil kemeja pria untuk menutupi tubuhnya lalu menata rambut dengan bercermin kemudian meninggalkan hotel berjalan sedikit tertatih. Dia pergi menaiki taksi dan kembali ke apartemen miliknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!