NovelToon NovelToon

ISTRI YANG TAK DIANGGAP

Prolog

Manusia tidak bisa memilih takdir dan jalan hidup yg telah digariskan, begitu pula dengan takdir hidup seorang gadis cantik nan lugu.

..." Risa Amelia Adinata gadis cantik yang hidup dalam kesederhanaan, jauh dari kata mewah,, ditambah lagi semenjak kematian sang ayah membuat nya tidak dapat melanjutkan pendidikan nya lagi....

...Kebutuhan hidup dan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan membuat Risa harus membantu ibu bekerja demi membayar semua hutang-hutang ayahnya....

Sejak kematian sang ayah,hari-hari dia lalui dengan bekerja sebagai buruh cuci, Ibunya yang hanya pedagang kecil di sebuah pasar di desa itu,dengan pendapatan harian yang tidak seberapa.

Seiring berjalannya waktu kebutuhan semakin bertambah,hutang yang tak kunjung lunas, dan kebutuhan adik-adiknya yang semakin dewasa membuat Risa terpaksa merantau ke Kota demi mencari kerjaan yang lebih layak.dengan alasan melanjutkan kuliahnya.

kedatangan Risa di kota " B " menjadi awal perjalanan pahit hidupnya. bekerja sebagai pelayan restoran demi membayar hutang dan memenuhi kebutuhan ibu dan kedua adiknya di kampung.

Hingga takdir mempertemukan mereka

" Andhika Agra Wijaya "

lelaki tampan pemilik Restoran mewah tempat Risa bekerja. Selain pemilik restoran mewah Andhika ternyata juga seorang pengusaha muda yang sukses,pewaris perusahaan besar wijaya group,memiliki banyak anak perusahan yang tersebar disegala penjuru kota.

beberapa usaha maju di bidang Industri,Perhotelan,Pusat perbelanjaan.ia juga dikenal sebagai CEO muda disebuah perusahaan terbesar di kota tersebut

Menggantikan jabatan sang ayah yang sudah memasuki usia senja.

Andhika yang hidup dengan bergelimang harta,kekayaan serta kejayaan, membuatnya disegani di berbagai kalangan bisnis dalam maupun luar negri.

Awal mula perjodohan tepat hari

dimana kedatangan kedua orang tua Andhika,,

"Herman Wijaya" dan "Aryani Ayunda Wijaya"kedua orang tua Andhika,,

kedatangan mereka mengunjungi Restoran yang dikelola sang putra.Meninjau perkembangan usaha putra nya yang menjadi topik pembicaraan media akhir-akhir ini,karna berkembang dengan pesat di setiap titik penjuru kota.

"Aryani Ayunda Wijaya"

ibu dari Andhika Agra Wijaya adalah sosok wanita lemah lembut,ramah dan cantik meski diusia yang tak lagi muda,

berbeda dengan sang suami "Herman Aditama Wijaya" lelaki berwatak keras juga memiliki prinsip tegas terutama pada anaknya sendiri.

Selain itu ternyata keduanya juga memiliki kesamaan sifat,yaitu tidak memandang seseorang dari latar belakang,ataupun bibit bobotnya.

Selain tegas sifat dermawan ternyata juga melekat pada sosok lelaki tua tersebut.

hingga di hari pertemuan pertama mereka dengan Risa ternyata mampu menarik simpati kedua pasangan paruh baya tersebut,

Ketulusan dan kebaikan yang dimiliki gadis itu membuat orang-orang merasakan kelembutan saat berada disekitarnya.

Andhika yang mengetahui rencana kedua orang tuanya menolak keras perjodohan tersebut.

Apalagi mengingat gadis tersebut adalah pelayan di Restoran nya sendiri,Tentu saja sangat jauh dari kriteria wanita idaman nya.

Andhika saat ini juga memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai, hanya saja tak mendapat restu dari orang tua membuat Andhika belum bisa meresmikan hubungan mereka.

kembali ke rencana perjodohan, bagaimana tanggapan risa saat itu ?

tentu saja Risa menolak perjodohan tersebut. mengingat status nya hanya seorang pelayan, rasanya tidak mungkin untuk menikah apalagi hidup bersama dengan Andhika.

namun,takdir berkata lain,kenyataan pahit yang menimpa keluarganya membuat Risa terpaksa menyetujui perjodohan itu demi keselamatan ibu dan adik-adiknya.

Andhika yang mendengar kabar itu semakin membenci gadis itu seluruh hidupnya.

Dan sekarang siapapun pasti tidak akan menyangka, perjodohan yang dulu ditolak mentah- mentah oleh Andhika.

Dab kini tiba-tiba saja berubah,Andhika menerima Risa sebagai calon istrinya dan ingin segera menikahinya.

Apakah keputusan Andhika menerima perjodohan ini benar atas kemauannya sendiri,,?

apakah Andhika akan menjadi suami yang baik untuk Risa..?

tentu saja tidak, jelas semua adalah rencana jahat Andhika yang ingin membuat Risa menderita karna dianggap hanya bersandiwara memanfaatkan kebaikan orang tuanya.

Andhika berniat membalas Risa dengan cara ikut bersandiwara di depan mama papa nya seolah menerima Risa menjadi istrinya,

bahkan dia sudah berniat membuat gadis itu menderita menjalani pernikahan dengannya, sampai gadis itu memilih pergi dari kehidupannya sendiri.

mampukah Risa sang gadis kampung meluluhkan hati lelaki yang tidak pernah mencintainya seujung kuku pun,,?

sanggupkah ia bertahan dengan siksaan lahir bathin yang suaminya berikan,,?

apakah ia akan menyerah dengan pernikahan ini..???

hanya dia yang tau,,

penasaran gak,,,

ikuti kelanjutan kisah nya !!!

...----------------...

VISUAL :

RISA AMELIA ADINATA

ANDHIKA AGRA WIJAYA

MAAF untuk visual yang kurang memuaskan,,karna ini pertama kli author nulis dan bikin novel jadi agak canggung,,

semoga kalian suka dengan visualnya,,kalian juga boleh berfantasi sendiri kok hehehehehe

karya ini atas pemikiran author sendiri selaku penulis dalam novel ISTRI YANG TAK DIANGGAP ..

maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan segala bentuk apapun 🙏🙏

happy reading#Rieska🤗

Gadis Yang Kuat

Derai air mata masih senantiasa mengalir di pipi gadis cantik itu,serta pakaian yang kotor dan lusuh menyentuh merahnya tanah pemakaman yang masih baru.

Ibu dan adik-adiknya pun tak mampu menahan air mata mereka untuk tidak jatuh.

semua terasa seperti mimpi,

kepergian pak Surya Adinata meninggalkan luka mendalam bagi istri dan ke 3 orang anaknya.

Risa Amelia Adinata

Jhonas Andrean Adinata

Arvina Ghusla Adinata

mereka juga turut menelan kenyataan pahit kehilangan sosok ayah yang sangat mereka sayangi.

hingga proses pemakaman sang ayah berlangsung kesedihan dan air mata kembali tumpah membasahi wajah polos mereka.

Risa Amelia menangis terisak sambil memeluk batu nisan yang bertuliskan nama sang ayah.

ibu bahkan tak mampu berbicara sepatah pun,hanya air mata yang terus mengalir membasahi wajahnya. semua yang hadir di pemakaman pun ikut merasakan duka yang mereka alami.

" kenapa ayah pergi secepat ini,kenapa ayah??"Risa berkata lirih disela tangisnya.

"apakah ayah tidak menyayangiku,tidak kah menyayangi ibu dan adik-adik,kenapa ayah pergi secepat ini tanpa memberi pesan sedikitpun padaku,

"aku harus apa ?

dunia ku hancur ayah",

menangis kencang dengan posisi masih memeluk batu nisan ayahnya.

Ibu yang tak mampu lagi menahan kesedihan ini seketika ambruk jatuh ketanah.

"Brughh,,

"IBu.."Teriak Risa melihat ibu nya yang sudah tidak sadarkan diri.

"Ibuu.."

" Bu Mirna,,"pekik warga.

seketika tangisnya terhenti melihat ibu pingsan dengan wajah yang tampak pucat.

Risa menyeka air matanya memangku kepala sang ibu.

"Ibu bangun bu,,ibu jangan tinggalkan Risa,ibu bangunlah bu"

Berkata dengan nada cemas.

kehilangan sosok ayah membuatnya kembali takut kehilangan sang ibu.

"Tolong !!

bantu ibu saya,,tolong bawa ibu saya pulang pak"seraya memohon,raut khawatir tampak jelas diwajah nya.

para warga pun segera membawa bu mirna kembali pulang ke kediamannya,Risa dan ke 2 adiknya nya pun ikut menyusul.

semua warga mengucapkan bela sungkawa kepada Risa dan ke 2 adiknya.

" yang tabah ya nak,ikhlaskan kepergian ayahmu,semua ini ujian dari Allah, yakinlah dengan kebahagian yang akan Allah janjikan suatu saat nanti"

bu jeni merangkul bahu gadis cantik sahabat anaknya itu.

"yang sabar Risa,doakan semoga ayahmu tenang di alam sana"Melly sang sahabat ikut menenangkannya.

"Terimakasih banyak Melly, tante,,insyaallah Risa kuat,Risa akan coba jalani semua ujian ini dengan ikhlas"

mengatupkan kedua tangannya,ucapnya meyakinkan.

diperjalanan pulang,,,,,

" kak' apakah ibu akan baik-baik saja?,apa ibu juga akan meninggalkan kita seperti ayah?"

Andre adik pertama Risa membuka suara,berkata sambil terisak dengan air mata yang kembali mengalir deras membasahi wajahnya.

"Ibu akan baik-baik saja,ibu hanya belum bisa menerima kepergian ayah,sama seperti kita,saat ibu bangun nanti semua akan kembali seperti biasa"

Risa menjawab kegundahan hati adik pertamanya meyakinkan bocah tampan itu dengan sesekali menyeka air mata yang sudah menggenang agar tidak jatuh.

"kamu harus kuat demi ibu,ibu akan segera sadar dan semua akan berjalan seperti biasa,kita harus belajar menerimanya"

langkah Risa terhenti menatap dalam wajah adik-adiknya mengelus lembut pucuk kepala ke 2 nya dengan sendu.

"saat ibu bangun nanti cobalah untuk tidak menangis didepan ibu,jangan menambah luka dihatinya,kita harus bangkit dan buat ibu kembali semangat seperti dulu,walau tanpa ayah disisi kita"

Risa meyakinkan ke 2 adiknya.

Entah bagaimana kata tersebut bisa keluar dari mulutnya, bahkan iapun tak sanggup menerima kenyataan pahit ini,tapi semua telah terjadi, ia tidak boleh berlarut dalam kesedihan ini,

"aku harus bangkit,aku harus kuat,aku tidak boleh lemah,masih ada ibu dan ke 2 adikku yang membutuhkanku" monolognya pada diri sendiri.

"ayah,,Risa akan bangkit,risa akan membahagiakan Ibu,Andre dan Vina"

Risa akan kuat demi mereka"janji Risa

"semoga ayah bahagia di alam sana,bantu Risa ayah"

sekali lagi Risa bermonolog pada diri sendiri sambil melangkahkan kaki menggandeng kedua adiknya pulang kerumah.

...----------------...

Dikediaman Risa,beberapa jam kemudian ibu sudah sadar,Risa dan adik-adiknya tak lagi menampakkan wajah sedih mereka, ia menyembunyikan kesedihannya agar sang ibu tidak lagi merasa terpukul dengan kepergian sang ayah beberapa jam yang lalu.

"Ibu,,apa ibu membutuhkan sesuatu" Risa melangkah mendekati ranjang tempat ibu terbaring sambil tersenyum seperti biasanya.

"tidak nak,,apakah kau baik-baik saja?,dan dimana adik-adikmu?"

ibu bertanya sambil mengelus surai panjang milik Risa. Ibu mengerti kenapa anak gadisnya bersikap demikian menyembunyikan kesedihannya dihadapannya hanya untuk menjaga perasaanya..

"Risa baik-baik saja bu,mereka sudah tidur dari tadi,ibu juga harus istirahat,tidurlah bu"

Risa berkata sambil menarik selimut menutupi setengah badan ibunya.lalu melangkah keluar kamar hingga bayangan nya ikut hilang di balik pintu.

"Maafkan ibu nak,tak seharusnya ibu lemah seperti ini ,harusnya ibu kuat sekarang ibu tempat kalian bersandar,,"

"mas kenapa harus secepat ini,anak-anak masih terlalu kecil untuk kehilangan sosok ayahnya"

mirna berkata sendu menangis dalam diam.

Risa yang juga sudah lelah dengan kenyataan hidupnya kembali ke kamarnya membaringkan tubuh lelahnya diatas kasur lusuh miliknya. seketika air matanya kembali tumpah,ia kembali menangis

menutup mulut agar tiada satupun yang mendengar tangisannya,

berjam-jam menangis meluapkan semua kesedihannya hingga ia tertidur dengan sisa air mata yang masih melekat di ke 2 pipinya.

...****************...

hay,,!!

mampir yuk di karya pertama author..

mohon bantuan dan bimbingannya..

jangan lupa kasi like dan komentarnya ya☺️🙏

happy reading😍

Kabar Mengejutkan.

Waktu cepat berlalu terhitung sudah 2 bulan pasca kepergian

"Surya Adinata"

kehidupan demi kehidupan mereka lalui seperti biasanya,dulu Risa hanya fokus pada pendidikannya, kini harus ikut membantu ibu bekerja mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Risa yang baru saja lulus SMA impiannya melanjutkan kuliah meraih mimpi dan masa depannya seketika harus ia lepas jauh,demi kelanjutan hidup dan pendidikan adiknya.

Saat ini Andre adik laki-laki Risa sudah memasuki Sekolah Menengah Pertama dan Vina adik perempuan nya sudah menaiki kelas 3 Sekolah Dasar.

Bagi Risa pendidikan kedua adiknya lebih penting,

Apakah ia menyesal dengan keputusannya tersebut ?

Tentu tidak,, Risa mengerti keadaan hidupnya,dia tidak ingin menambah beban sang ibu yang sudah memasuki usia yang tak lagi muda.

Bagi Risa tujuan hidupnya sekarang hanya ingin melihat Ibu dan Adik-adiknya bahagia tanpa merasa terbebani oleh dirinya.

Risa tak lagi memikirkan cita-cita masa kecilnya dulu,,keinginan meraih mimpi yang dulu ingin digapai bersama para sahabat semua sudah tidak lagi terlintas dalam benak nya.

...----------------...

Menjalani kehidupan hari-hari dirumah membuat Risa merasa bosan,,hingga akhirnya ia memilih bekerja sebagai buruh cuci dirumah- rumah tetangga untuk membantu perekonomian keluarga.

Apalagi setiap melihat ibu yang pulang dengan wajah lelah,membuat hati nya terasa sakit melihat kenyataan ibu yang harus berjuang sendiri mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Risa tidak sanggup jika hanya berdiam diri dirumah.

pagi-pagi sekali,biasanya ia sudah berangkat memulai kerjanya memunguti pakaian kotor dirumah tetangga untuk dibawa pulang dan dicuci dirumah.

begitulah hari-hari yang ia lalui semenjak ayah telah tiada,baginya apapun pekerjaan tidak masalah asal halal untuknya.

selesai dari pekerjaannya risa melanjutkan pekerjaan rumah,mulai dari memasak,bersih-bersih dan sebagainya.

...****************...

"Tokk,,tokk..

"Assalamuallaikum"terdengar ketukan pintu dari luar rumah.

"waalaikumsalam"

sahut Risa yang mulai meraih gagang membuka pintu.

"Ibu sudah pulang,,?mari Risa bantu" ucapnya sambil meraih keranjang sayur jualan ibunya.

"Apa ibu ingin langsung makan,Risa sudah memasak sayur asam kesukaan ibu dan juga telur dadar kesukaan adik"

"Ibu akan membersihkan diri terlebih dahulu,setelah itu kita makan bersama ya"

jawab ibu melangkah menuju kamarnya.

"Baiklah bu Risa akan menyiapkan semuanya"

Kini Ibu dan Risa sudah berada di meja makan,siap untuk memulai makan siang dengan menu sederhana, tetapi tak mengurangi rasa syukurnya pada sang pencipta.

" Nak,,

ibu memulai percakapan setelah sekian menit keheningan diantara keduanya,menikmati makanan masing-masing,yang hanya terdengar dentingan piring dan sendok yang saling beradu..

" Iya bu,,

Risa menjawab di sela kegiatan makannya..

"Bolehkah ibu bertanya satu hal?"

"Apapun itu bu,,aku akan menjawabnya dengan senang hati,,"

berkata sambil tersenyum manis

"Apa yang ingin ibu tanyakan..??

Risa tampak menunggu apa sebenarnya yang ingin ibunya Katakan.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu nak,apa kau tidak ingin kuliah seperti teman-temanmu yang lain"bertanya dengan nada sangat lembut.

"Ibu,,Risa sudah memutuskannya,tamatan SMA juga tidak buruk,Risa masih bisa mencari pekerjaan yang layak bu,,

"ibu tidak usah khawatir Risa tidak apa-apa, jangan terlalu memikirkan itu bu"

menjawab tenang dengan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.

gadis ini sangat pandai menyembunyikan kesedihannya.

"Tapi nak,,jika kau ingin melanjutkan mimpimu ibu bisa meminjam uang tetangga untuk mendaftarkan mu kuliah sayang.

"kau tidak perlu bekerja seperti ini,,fikirkan masa depanmu nak"air muka ibu telah berubah menjadi sendu.

"Tidak ibu,,Risa tidak ingin kuliah,biaya kuliah sangat besar,Risa tidak ingin membebani ibu,Risa tidak sanggup melihat ibu kerja keras memenuhi kebutuhan kita.

hati Risa sakit bu melihat ibu pulang dengan keadaan lelah,maafkan Risa yang belum bisa membahagiakan ibu.tolong jangan seperti ini bu,jangan terlalu memikirkan Risa, pikirkan kesehatan Ibu."

"Risa baik-baik saja bu,,percayalah"

berusaha meyakinkan ibu.

" Tapi nakk ..

"Sudah bu lebih baik ibu istirahat dulu ,ibu pasti capek seharian berjalan menempuh perjalanan jauh"

sengaja mengalihkan pembicaraan,

"Baiklah,, ibu akan istirahat, kau juga jangan lupa istirahat nak,dan 1 hal lagi jika kau benar ingin kembali kuliah jangan sungkan memberitahu ibu,ibu akan usahakan yang terbaik untukmu nak"

ucap ibu yang telah selesai dari makannya mulai melangkahkan kaki menuju kamar.

"Baik bu,,Risa akan memikirkan masa depan tapi tidak untuk saat ini,ibu istirahatlah"

jawab Risa sambil membersihkan sisa makanan yang tersisa di meja makan.

"huhhh..maafkan aku ibu"

ia membuang nafas pelan,kemvali melanjutkan pekerjaannya.

...----------------...

setelah selesai membersihkan sisa makanan di meja makan, Risa mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya menyusul ibu yang sudah beristirahat lebih dulu.

Tiba -tiba!!!

Suara ketukan di pintu menghentikan nya,

ia memutar langkahnya menuju pintu ruang tamu.

pintu terbuka,,,

" permisi "

tampak pria paruh baya menyapa.

"ya ada apa ya,,ada yg bisa saya bantu" jawab risa yang masih berdiri di depan pintu rumahnya dengan perasaan bingung,karna tak mengenal orang itu sebelumya.

"perkenalkan saya pak hassan apakah pak surya ada"

" Maaf sebelumnya apa bapak teman ayah saya,,karna saya tidak pernah melihat bapak sebelumnya" berfikir keras sambil mengamati wajah lelaki paruh baya itu.

"Siapa bapak ini,aku tidak pernah melihat nya sebelumnya,apa salah satu teman ayah"berkata dalam hati.

"apa kau putri dari pak Surya,bisakah saya bertemu ayah atau Ibumu"

"ohh ya mari silahkan masuk"

silahkan duduk dulu pak membungkukkan setengah badan sopan.

" Baiklah terimakasih nak"

menjawab dengan ramah.

"Apa bapak datang mencari ayah saya,,maaf pak, ayah saya sudah meninggal 2 bulan yang lalu karena serangan jantung "air matanya lolos begitu saja,jujur ia tidak dapat menahan kesedihannya jika mengingat kepergian ayah.

pak hasan sangat terkejut dengan perkataan gadis tersebut,bagaimana mungkin ia tidak mengetahui kepergian sahabatnya.

"Nak saya turut berbelasungkawa atas kepergian ayahmu,saya ikut sedih"

ucap lelaki paruh baya itu menatap Risa dengan sendu.

"Bagaimana mungkin kau pergi secepat ini"batinnya berkata lirih.

"Terimakasih pak,maaf sebelumnya"

menghapus air mata di pipinya secepat mungkin.

" Bolehkah saya bertemu ibu mu " tanya pak hassan ragu.

ia merasa canggung,apa lagi setelah mendengar kbar kepergian sahabatnya.

"Baiklah pak sebentar saya akan panggilkan ibu saya"

Risa bergegas menemui ibunya,meninggalkan pak Hassan.

" Ibu bolehkah Risa masuk sebentar"

tanya Risa diiringi ketukan di pintu kamar.

" Masuklah nak " menjawab dari dalam kamar.

"Ibu ada teman ayah yang datang mencari ayah diluar,bisakah ibu menemuinya sebentar" tanya Risa setelah sampai disisi ranjang milik sang ibu.

"Siapa dia nak,apa dia teman ayahmu,,apa kau mengenalinya"

"entahlah bu aku juga tidak mengenalinya sebelumnya

sepertinya baru pertamakali melihatnya"

jawab Risa mengiringi langkah kaki ibu.

" selamat siang buk Mirna"Hassan berdiri menyapa dengan ramah mengulurkan tangan kanan nya.

"Selamat siang pak" membalas uluran tangan pria tersebut.

"Apa anda datang mencari suami saya, seperti yang anak saya katakan"

"ahh iya,,maaf saya tidak mengetahui nya sebelumnya,putri anda telah menceritakan semuanya,saya turut berduka cita atas kepergian pak Surya suami anda,dan maaf telah menganggu waktu istirahat anda"pria itu tampak sungkan.

"tidak apa pak,jangan sungkan

suami saya memang sudah meninggal 2 bulan yang lalu"berusaha tersenyum, namun wajahnya tampak sendu.

"sebenarnya ada perlu apa bapak mencari suami saya"kembali bertanya setelah hening beberapa saat.

" Saya mohon maaf sebelumnya,,sebenarnya saya datang kemari untuk menagih uang yang pernah dipinjam almarhum,

tapi mendengar kabar beliau yang sudah tiada saya jadi merasa tidak enak saya benar-benar minta maaf telah datang disaat yang tidak tepat"pria paruh baya itu tampak tertunduk menatap lekat kedua kakinya.

Risa dan ibu dibuat terkejut dengan kabar tersebut tapi setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar dari pak hassan akhirnya mereka mengerti.

" jadi suami saya pernah meminjam uang perusahaan tempat anda bekerja untuk menebus kalung itu " tanya Mirna dalam tangisnya.

" Iya bu,,saya benar benar minta maaf, jika bukan menyangkut perusahaan saya bisa mengikhlaskan nya, tapi ini menyangkut perusahaan tempat saya bekerja.saya menjual nama saya pribadi sebagai karyawan teladan di kantor untuk meminjam uang tersebut,dan berjanji untuk mengembalikannya dalam kurun waktu 2 bulan ke depan"

" Berapa uang yang suami saya pinjam untuk menebus kalung itu"

bu mirna kembali membuka suara,pandangannya menatap lurus kedepan.

" 10 juta " jawab pak hassan ragu.

seketika Risa merasa sangat terkejut dengan nominal angka yang disebut pak hassan,hatinya mulai tidak karuan, bayangan ibu nya yang kesusahan mencari uang menebus semua hutang ayahnya.apa lagi dengan kondisi keuangan mereka sekarang.

tidak ada sepatah kata yg keluar lagi dari ketiganya

hening,,,

hening,,,

hening,,,

"saya mengerti pak,hutang adalah hutang,saya akan membayar semua hutang-hutang suami saya tapi tolong beri saya waktu pak"

kembali membuka suara setelah keheningan itu.

"Baiklah bu saya akan menunggu sampai ibu mampu,sementara waktu saya akan menyicilnya dulu dengan setengah gaji saya,sebelumnya maafkan saya bu mirna,atas ketidak nyamanan ini"berulang kali mengucap kata maaf.

"Sudah lah pak,tidak perlu merasa sungkan"tersenyum tulus.

"pak surya sosok yang sangat baik,beliau orang yang sangat dermawan,saya juga pernah berhutang budi pada beliau,saya akan membantu bu mirna melewati semua ini saya akan coba bernegosiasi dengan Bos saya"

"Ini kartu nama saya,jika ada sesuatu jangan sungkan untuk menghubungi saya"menyodorkan kartu namanya,setelah bicara panjang lebar.

"Terimakasih sebelumnya pak hassan,jujur saya masih tidak percaya kenapa suami saya begitu menginginkan kalung itu kembali,sementara saya sudah tidak menginginkan kalung petaka itu"

berysaha menahan tangisnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca,bayangan kelam tentang kalung itu kembali memenuhi ingatannya.

sementara Risa hanya terdiam mematung mencoba mencerna semua yang ia dengar saat ini.

"sebenarnya apa yang terjadi kenapa sampai ayah berhutang sebanyak itu,dan tadi mereka membahas soal kalung,sebenarnya kalung apa yg mereka maksud.apa hubungan ayah dan ibu dengan kalung itu..

Risa bermonolog sendiri,mencerna kata demi kata yang ia dengar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

segini dulu ya up nya,,

semoga kalian suka maaf jika agak terlalu berbelit-belit,,heheehe

selamat siang semuanya..

jangan lupa vote dan kasi like ya,,

author juga minta sarannya..

komen donk..kasih masukan maklum author baru pertama nulis novel😁🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!