NovelToon NovelToon

Papa Untuk Mama

awal kehancuran

" uh.. kenapa kepala ku sakit sekali.." 

Pagi hari itu Carla terbangun di kamar mewah sebuah hotel. Ia ingat semalam ia di ajak ke sebuah pesta oleh Mona yang tak lain adalah adik tiri nya sendiri.

Sambil memegangi kepala nya ia berusaha bangun dari tidur nya. memposisikan tubuh nya untuk duduk. Namun seketika ia terkejut karna melihat tangan seseorang melingkar di perut nya.

" astaga. Siapa orang ini? "

Yang lebih membuat nya terkejut lagi adalah, ia terbangun tanpa menggunakan sehelai pakaian pun. ia berusaha mengingat kejadian semalam namun nihil. ia tak bisa mengingat apapun

yang dia ingat setelah semalam ia meminum minuman yang di berikan oleh pelayan, ia merasa pusing dan pergi dari kerumunan orang yang ada di pesta tersebut.

" kenapa... aku ga pake baju? Jangan jangan semalam.."

samar samar ia kembali mengingat dimana ia tiba tiba di kejar dua orang pria tak di kenal. hingga akhirnya ia bersembunyi di kamar hotel yang sekarang ia tiduri.

Dengan perasaan sedih dan hancur Carla diam diam pergi dari kamar hotel meninggalkan pria asing itu..

Sesampainya di rumah Carla, ia langsung mencari keberadaan Mona. Namun yang ia temukan bukan hanya Mona melainkan Nuri ibu tiri Carla dan juga Hasan ayah kandung nya sendiri.

" pah lihat apa yang di lakukan Carla. Ia pergi semalaman dengan pria liar. Sedangkan aku sibuk mencari dia semalam di pesta"

Perkataan Nuri ibu tiri nya sontak membuat nya makin kesal. Karna ia tau semalam ia sengaja di jebak oleh adik tiri nya sendiri dengan memberikan segelas wine yang entah di campur dengan apa hingga membuat nya tiba tiba berada di kamar hotel XY tempat dimana pesta itu juga berlangsung.

" bohong pah. Itu ngga benar. Mona yang sengaja menjebak aku "

Carla pun berusaha membela diri. Karna memang itulah kenyataan yang terjadi pada nya..

" kakak kenapa nuduh aku kaya gitu. Aku justru nyari kakak semalaman. Aku sampe pulang telat karna nyari kakak."

Mona trus menyudut kan Carla hingga Carla tak bisa berkata apapun lagi.

Namun sang ayah justru malah lebih mempercayai anak tiri nya di banding darah daging nya sendiri.

" Diam kamu Carla. Papah liat sendiri semalam Mona pulang sambil menangis karna tidak berhasil menemukan kamu."

" tapi aku benar benar di jebak pah."

Carla masih berusaha membela diri. Namun tetap tak berguna. Karna sang ayah lebih mempercayai Mona.

" Mulai sekarang selama sebulan kamu di larang keluar rumah. Apapun alasan nya "

" papah ga percaya sama anak papah sendiri? Dan lebih mempercayai orang yang bukan anak papah? "

Sontak perkataan Carla membuat sang ayah naik pitam tak terima dengan perkataan putri kandung nya itu.

Dan akhir nya..

PLAAKK

Tamparan keras mendarat di pipi Carla. Seakan tak percaya atas perlakuan sang ayah, Carla hanya bisa berdiri mematung sambil memegangi pipi nya.

Carla yang sudah merasa tak ada yang mempercayai nya dan semakin terpojok pun akhirnya lari ke dalam kamar nya sambil menangis.

...

Di dalam kamar ia terus menangis menerima nasib nya itu.

" mah.. kenapa mamah ninggalin aku.. aku sendirian sekarang.. papah udah gak sayang sama aku lagi "

Sambil menangis Carla berbicara di hadapan foto sang ibu yang sudah lebih dulu meninggalkan nya di dunia saat ia berusia 9 tahun.

Ia mengingat semua kenangan saat di mana Nuri ibu tiri nya membawa Mona adik tiri nya hadir di tengah tengah dirinya dan sang ayah saat ia baru satu tahun kehilangan sang ibu. ia teringat bagaimana awal nya Nuri memperlakukan Carla dengan sangat baik bahkan seperti memperlakukan kepada anak kandung nya sendiri.

bahkan Mona adik tiri yang menjebak nya semalam, selalu memperlakukan nya seperti kakak kandung nya sendiri. hingga waktu berjalan dan terlihat lah bagaimana sifat asli Nuri yang sering kasar dan selalu menyalahkan Carla saat Carla berselisih dengan Mona.

.....

Satu bulan berlalu setelah kejadian itu..

Carla sudah berisap untuk pergi kuliah dan sedang berjalan menuruni tangga. untuk berangkat menuju Universitas I tempat ia ber kuliah.

Namun saat sedang berjalan tiba tiba ia terjatuh terpeleset karna lantai yang masih basah..

Akhirnya Carla pun di larikan ke rumah sakit dalam keadaan pingsan dengan darah yang tidak terlalu banyak keluar dari kepalanya yang terbentur.

sesampainya di rumah sakit Carla langsung di larikan ke UGD dan di segera di tangani oleh dokter dan suster. hingga beberapa menit kemudian dokter selesai menangani Carla dan keluar dari ruang UGD.

" Nona Carla dan janin nya baik baik saja tuan. hanya ada luka di kepala akibat beberapa benturan yang membuat nona Carla pingsan "

Dokter menjelaskan kepada ayah Carla yang saat itu mengantar nya ke rumah sakit bersama bi Minah asisten rumah tangga Carla..

Hasan yang mendengar pernyataan Dokter itu pun sontak terkejut. seperti tersambar petir mengetahui anak tiba tiba mengandung bayi yang tidak diketahui siapa ayah nya.

" apa dok.. maksud dokter anak saya hamil? "

Seakan tak percaya. Ayah Carla bertanya kembali kepada sang dokter namun dokter menjawab dengan perkataan yang sama. 

Dokter berkata usia kandungan nya baru menginjak 4 minggu.

Carla yang sudah sadar dari pingsan ternyata sudah lebih dulu mendengar pernyataan tersebut dari dokter yang menangani nya.

Carla hanya bisa menangis setelah mendengar pernyataan bahwa diri nya sedang mengandung bayi dari laki laki yang sama sekali tidak ia kenali.

" kenapa ini harus terjadi sama aku tuhan.. apa salah aku? kenapa aku selalu mendapat ujian yang sangat sulit untuk aku hadapi. apa yang bakal papa lakuin ke aku kalau papa tau aku hamil. " batin Carla

....

dua hari kemudian Carla sudah di pulangkan dari rumah sakit setelah keadaan luka nya membaik. dalam dua hari itu Carla hanya di temani bi Minah asisten rumah tangga nya tanpa satu kalipun ayah nya menjenguk Carla di rumah sakit.

Di perjalanan menuju rumah nya. Carla bertanya kepada sang supir yang bernama Pak Diman.

" pak Diman. kenapa papa ngga jemput Carla?"

Pak Diman yang mendengar pertanyaan dari nona majikan nya itu pun terlihat bingung harus menjawab apa.

" emm tuan Hasan sedikit sibuk nona. jadi saya yang di suruh menjemput nona dari rumah sakit."

jawaban pak Diman yang sedikit terbata bata itu pun membuat Carla mengerti seperti nya saat ini sang ayah telah mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung.

Carla memalingkan wajah nya ke samping jalan berusaha tidak menangis. dan hanya memikirkan apa yang akan terjadi padanya setelah ia sampai di rumah nanti.

beberapa menit kemudian Carla sudah tiba di rumah nya. ia memasuki ruang tamu dan nampak lah keluarga nya yang sedang duduk disana. yaitu Hasan sang ayah Nuri ibu tiri nya serta Mona adik tiri nya.

Carla hanya terdiam sebentar lalu kembali melangkahkan kaki nya hendak menuju kamar nya di lantai dua.

" berhenti disitu. "

tiba tiba Nuri memerintahkan Carla untuk diam dan akhirnya Carla pun berhenti dan membalik kan badan nya ke arah dimana keluarga nya berada.

" ada apa tante "

saut Carla yang memang sejak awal selalu memanggil Nuri dengan sebutan Tante dan bukan ibu atau mama walaupun ayah nya sudah menyuruh Carla untuk mengganti panggilan itu.

" duduk. papa mau bicara " ucap Hasan sang ayah dengan nada dingin.

Carla pun menuruti sang ayah dan duduk di soffa ruang tamu.

" siapa ayah anak itu ?" tanya hasan

Carla yang mendengar pertanyaan itu pun terdiam karna ia pun tidak mengenal siapa ayah dari anak yang saat ini ia kandung.

" Carla jawab papa. siapa pria yang sudah menghamili kamu?"

" Carla tidak tau pah.. Carla tidak kenal laki laki itu" jawab Carla

Hasan sontak kesal mendengar jawaban Carla.

" apa kamu bilang? kamu tidak tau siapa pria yang menghamili kamu? apa kamu jalan* yang bisa tidur dengan pria mana pun walaupun kamu tidak mengenal nya"

ucapan sang ayah berhasil membuat Carla meneteskan air mata nya. bagaimana bisa ayah nya sendiri berkata seperti itu kepada nya. padhal semua yang terjadi akibat perbuatan anak tiri yang selalu ia bela selama ini.

" gugurkan kandungan itu "

Carla membelalakan matanya sambil meneteskan air mata mendengar perintah sang ayah.

" Carla gak mau. "

Carla langsung menolak perintah ayah nya untuk secara tidak langsung membunuh calon bayi yang belum lahir ke dunia ini.

" apa kamu mau menjadi aib untuk keluarga? kamu mau melahirkan anak tanpa ayah yang jelas? "

suasana pun memanas. namun ketegangan itu justru membuat Nuri dan Mona tersenyum penuh kemenangan.

" kalau kamu tetap mau mempertahan kan bayi di perut kamu lebih baik kamu keluarga dari rumah ini. papa gak mau menanggung malu akibat perbuatan kamu "

Sontak Carla lemas tak bisa berkata apapun hanya bisa menangis mendengar ayah nya mengusir anak kandung nya sendiri.

walaupun Carla menyayangi sang ayah. Namun Carla tak bisa merenggut nyawa tak berdosa yang ada di dalam rahim nya. akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari rumah itu.

pertemuan tak terduga

6 tahun kemudian..

" Farell Frilly mama berangkat dulu ya? "

Ujar Carla saat menemui 2 orang anak kecil laki laki dan perempuan yang tak lain adalah anak Carla di kamar kedua putra putri nya itu.

" mama mau kemana? " Tanya Farrel. Yang lebih dulu terbangun dari tidur nya.

" mama dapat panggilan interview di perusahaan sayang "

Jawab Carla memberi tau sang anak sulung nya. Ya Farrel adalah anak pertama karna ia 5 menit lebih awal lahir dari Frilly adik kembaran nya.

" apa Farell sama Frilly boleh ikut?" Farell berharap sang ibu mengajak nya.

" sayang mama kan mau cari uang. Kamu ga boleh ikut ya.." Jawab Carla

" Farell janji ga akan ganggu mama kok. Farell dan Frilly bisa mama tinggal di dekat tempat kerja mama."

Ucap Farrel meyakin kan Carla. Namun Carla tetap tidak memperbolehkan nya.

Akhirnya Carla pergi ke perusahaan tempat nya akan melakukan interview kerja. Dan sebelum nya ia menitipkan Farell dan Frilly kepada sahabat nya bernama Tasya terlebih dahulu di rumah Tasya.

" bibi.. aku bosan.. kita pergi keluar yuk "

Ajak Farell ke pada Tasya. Yang saat itu sedang menonton televisi bersa Farell dan Frilly..

" iya bi. Aku juga pingin beli ice cream "

Ajak Frilly ikut merayu Tasya dengan menggunakan ekspresi imut..

" baiklah.. baiklah.. ayok aku traktir kalian ice cream tapi dengan satu syarat."

" apa bi? "

Tanya Frilly dengan wajah girang

" jangan panggil aku bibi kalau di luar. Aku jadi terdengar tua."

Jawab Tasya sambil memanyun kan bibirnya

" lalu kita harus panggil apa? " Tanya Farrel

" panggil aku Ka..kak.. " Jawab Tasya dengan tersenyum

" apa bibi fikir bibi semuda itu untuk di panggil kakak? " Ucap Farell mengejek Tasya

" apa?? Memangnya aku sudah kelihatan tua? " Sambung tasya kesal

" ya. Bahkan ibu ku terlihat jauh lebih muda dari bibi " Sombong nya

" apa kamu bilang. Dasar anak tengil "

Sambung Tasya sambil menggelitiki pinggang Farrel..

Akhirnya Farrel menyerah dan menuruti kemauan Tasya. 

Mereka pun pergi ke sebuah toko di dekat taman bermain untuk membeli ice cream. Setelah itu duduk di kursi yang tersedia di sana.

Saat mereka sedang menikmati ice cream mereka. Tiba tiba seorang wanita menghampiri mereka.

" permisi boleh minta waktu nya sebentar " Ucap wanita tersebut

" hey.. kalau kamu cuma mau menawarkan barang dagangan mending kamu pergi. Jangan ganggu kami "

Jawab Farell dengan wajah datar nya.

" oh bukan kok adik kecil."

" siapa yang adik mu? Ibu ku masih terlalu muda untuk melahirkan kakak sejelek kamu "

Sambung Farrel dengan wajah datar nya lagi.

" ah. Haha ha maafkan perkataan anak tengil ini ya. Dia masih anak anak. Anda ada perlu apa ya?"

Tanya Tasya membuat Farell diam

" perkenalkan saya Rosa." 

" siapa yang tanya nama kamu. Dia kan tanya kamu mau apa ganggu kita? "

Lagi lagi perkataan Farell membuat wanita itu canggung. Namun Farell tetap dengan wajah datar nya

" bocah tengil.. kamu bisa tutup mulut kamu sebentar aja. Ini urusan orang dewasa "

Ucap Tasya dengan wajah kesal

" ya ya baiklah ini urusan orang yang sudah tua.. " Jawab Farell lagi lagi mengejek

" uh.. sabar.. sabar.. ah ahaha jadi tadi siapa nama mu Rosa? Anda ada perlu apa? Apa butuh bantuan? " Tanya Tasya kepada wanita bernama Rossa.

" oh begini. saya adalah seorang fotografer. Kebetulan tadi saya memperhatikan kedua adik adik kecil yang lucu ini. Apakah kalian berminat untuk menjadi model saya? Kebetulan agensi kami sedang mencari model anak untuk iklan sebuah Brand "

Tanya Rosa.

Setelah mendengarkan pembicaraan itu Farell langsung menjawab.

" apa ada bayaran nya ?"

" tentu saja. Karna ini brand besar bayaran nya pun tidak kecil. Bagaimana? Apa adik berminat? " Jawab Rosa

Mendengar itu Frilly sang adik berbisik kepada Farrel.

" kak.. kalau kita jadi model. Mama pasti ga akan kekurangan uang. Gimana kalau kita terima aja.."

Farrel pun diam beberapa detik lalu akhirnya menerima tawaran Rosa.

" waaah.. saya jamin kalian tidak akan menyesal. Nah ini kartu nama saya. Tolong hubungi saya kalau kalian sudah siap untuk syuting iklan nya ya.. kalau begitu saya permisi dulu ya"

Ucap Rosa sembari memberikan kartu nama nya kepada Farell lalu pergi setelah nya..

" wah bibi lihat kami akan jadi anak terkenal " Ucap Frilly dengan wajah sumringah

" ya ya.. tapi apa Carla akan mengijinkan kalian. Biar bagaimana pun kalian masih terlalu kecil untuk mencari uang " Sambung Tasya

" itu urusan kami. Bibi ga usah cemas soal itu. Dan tolong rahasiakan dulu dari mama kami." Jawab Farrel

" loh. Kenapa? " Tanya Tasya sedikit bingung.

Namun Farrel diam saja tak menjawab pertanyaan Tasya. Akhirnya Tasya hanya bisa menuruti Farrel dan jadi wali untuk urusan Farell dan Frilly nanti nya.

...

Sementara itu di tempat lain..

Carla sudah selesai melakukan interview nya. Dan sedang berjalan keluar dari kantor..

Namun tiba tiba.. ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang hingga akhirnya ia terjatuh..

Seorang pria yang bersama pria yang bertabrakan dengan nya itu pun menghampiri Carla dan membantu Carla berdiri..

" anda tidak apa apa? "

Tanya pria yang membantu Carla 

" ya saya tidak apa apa. Terima kasih "

Jawab Carla sambil menepuk nepuk rok nya guna membersihkan nya takut ada kotoran menempel.

Namun tiba tiba ia merasa dirinya sedang di perhatikan oleh seseorang..

Carla pun akhirnya menoleh ke arah pria yang bertabrakan dengan nya itu. Dan benar saja, pria itu sedang menatap nya dengan wajah datar.

Namun saat di perhatikan lagi.. Carla merasa pernah bertemu dengan pria tersebut di suatu tempat..

" maaf... apa kita pernah bertemu? "

Tanya Carla penasaran

" apa wajah ku begitu asing? Tentu saja kamu pasti sering melihat ku. Aku sering muncul di tv dan media cetak"

Jawab pria itu dengan wajah datar.

" kenapa cara bicara nya mirip sekali dengan Farrel. Tunggu wajah nya pun kelihatan sedikit mirip.. apa mungkin dia.. ah ga mungkin ga mungkin. Ini pasti cuma kebetulan"

Batin Carla bertanya pada diri nya sendiri dan di jawab oleh nya sendiri.

" hey.. berhenti menatap ku. Dan menyingkir dari jalan ku. Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni penggemar aneh seperti mu"

Ucapan pria itu membuat Carla tersentak.

" apa kamu bilang? Hey pria datar aku bukan penggemar mu  ya.."

Namun pria itu hanya diam tidak meladeni perkataan Carla. Ia justru memerintahkan pria yang bersama nya itu untuk menyuruh Carla menjauh.

" nona. Saya mohon maaf nona tolong jangan ganggu tuan Daniel. Sekarang tuan Daniel sedang banyak urusan. Lebih baik nona pergi."

Kta pria yang sepertinya adalah asisten pribadi pria datar itu.

" apa? Hey dia yang gak sopan duluan "

Ucap Carla kesal

"Ya saya mohon maaf untuk itu nona. Tapi sekarang tolong nona pergi dulu. Tuan Daniel sebentar lagi ada urusan penting.

Ucap asisten pribadi nya itu

" tunggu.. siapa tadi nama nya? Daniel.. Daniel.. apa jangan jangan dia adalah CEO perusahaan ini.. Daniel yang terkenal karna kepintaran nya mengelola bisnis saham hingga ke luar negri? Mati aku" 

Batin Carla

" tuan.. loh.. kemana mereka? Kok tiba tiba menghilang.. aaah hancur sudah. Aku pasti langsung di tolak oleh perusahaan nya."

Dengan wajah lesu akhirnya Carla memutuskan untuk pulang dan hanya bisa pasrah menerima keputusan perusaan kepada nya..

pekerjaan baru

" mama pulang... "

Carla pun sampai di rumah kecil nya dengan wajah lesu ..

" mama.. " 

Frilly berlari menyambut kepulangan sang ibu.. di ikuti dengan Farell di belakang nya.

" bibi Tasya kemana? " Tanya Carla kepada kedua anak nya

" bibi Tasya udah pulang ma.. " jawab frilly

" wajah mama kenapa kaya gitu? Apa terjadi masalah? "

Tanya Farrel khawatir melihat wajah lesu Carla

" mama tidak apa apa kok.. hanya sedikit capek "

Jawab nya berbohong. Namun Farell masih meyakini bahwa ibu nya tidak baik baik saja.

Ia lalu menyuruh Frilly untuk membawa tas Carla ke kamar dan mengajak Carla duduk di soffa ruang tamu..

" mama bohong kan? " Tanya Farell

" b..bohong apa sayang? " Jawab Carla

" pasti terjadi sesuatu kan sama mama? Aku tau kok kalau mama mama sedang menyembunyikan sesuatu"

Sambung Farell

Carla pun menghela nafas dan akhir nya ia menceritakan kejadian sewaktu ia di kantor..

" kenapa mama selalu ceroboh.." 

Ucap Farell dengan wajah datar nya..

" sudahlah.. mama tinggal pasrah saja dengan keputusan kantor mama. Lagi pula itu kesalahan mama.. kalau mama di tolak. Mama bisa cari kerja di tempat lain"

Sambung Carla

" ya mama selalu kaya gitu.. kapan mama sembuh dari penyakit ceroboh mama itu.."

" hey kenapa anak mama galak sekali.. mama jadi sedih."

Ucap Carla sambil memeluk Farell dari samping..

" sudah lah. Ayo kita makan. Mama pasti belum makan kan?" Ajak Farell

" kamu masak lagi? " Tanya Carla

" lalu siapa lagi kalau bukan aku? " Jawab Farell datar

" aaah baik sekali anak mama ini.. muah muah muah.."

Ucap Carla lalu menciumi wajah putra kesayanganya itu.

" mama.. tolong berhenti menciumi ku.. aku sudah besar.."

" apa iya? Waah anak mama sudah besar rupanya.. tapi mama tetep mau cium anak mama yang sudah besar ini.. muah muah.. "

" mama... Frilly juga mau peluk sama cium.."

Tiba tiba Frilly berteriak sambil menghampiri Carla dan Farrel..

" hey sudah lah ayo kita makan. Apa kamu tidak lapar.."

Ucap Farrel membuat Frilly diam

" oh iya Frilly lapar.. ayo kita makan ma.."

Sambung prilly

....

Sementara itu di tempat lain.. 

Tepat nya di dalam mobil Daniel..

" apa kamu sudah mengerjakan yang aku suruh tadi siang? "

Tanya Daniel kepada asistent nya yang bernama Roy itu.

Sambil terus fokus menyetir mobil. Roy menjawab pertanyaan Daniel

" sudah tuan. Semua data nya sudah saya kirim ke email tuan "

"Siapa nama nya?" Tanya Daniel lagi

" nama nya Carla tuan. Usia nya 23 tahun Dia adalah putri sulung dari Harsan. Ibu nya meninggal 5 tahun yang lalu."

" ok cukup. Aku cuma tanya nama nya kenapa panjang sekali jawaban mu "

Ucap Daniel memotong perkataan Roy asistent nya itu.

" maaf tuan " 

Sambung Roy

" kenapa wajah nya sangat tidak asing. Kapan aku pernah bertemu wanita ini? Kenapa aku tiba tiba mengingat kejadian 7 tahun lalu. Padahal aku sudah mulai melupakan kejadian itu. Apa mungkin dia adalah.. wanita yang bersama ku malam itu. Apa Aku harus pastikan sendiri? "

Tanya Daniel dalam hati

....

Ke esokan hari nya..

Ponsel Carla berdering menandakan ada panggilan masuk.

" ya hallo.. maaf ini dengan siapa?.. apa ? Saya di terima di perusaan D - V? Beneran? Baik.. baik.. saya akan berangkat sekarang juga.."

Panggilan pun berakhir.. 

Ternyata itu adalah panggilan dari perusahaan D - V tempat Carla interview kerja kemarin.

" Farell.. Frilly.."

Sambil berteriak Carla keluar dari kamar menghampiri kedua anak nya..

" mama kenapa? Apa mama terluka? Apa mama jatuh? "

Tanya Farell dengan wajah hawatir

" mama ngga apa apa sayang. Mama di terima di perusaan kemarin.. sekarang mama di suruh segera menghadap ke kantor "

Jawab Carla sambil memeluk kedua anak nya..

" lalu tunggu apa lagi? Bukan nya mama harus siap siap?"

Ucap Farell kembali menunjukan wajah datar nya..

...

beberapa menit kemudian Carla sudah berada di perusahaan D - V

Ia pun langsung menghadap HRD untuk melapor..

" kamu Carla? " Tanya HRD yang bernama Bella itu.

" ya betul bu.. saya Carla.. "

Jawab Kirran. Lalu Bella menyerahkan selembar kertas berisi kontrak kerja Carla.

" kamu bisa tanda tangan kontrak di sini.. "

Carla pun membaca isi kontrak tersebut sebelum menanda tangani nya..

Namun ia di buat terkejut dengan tulisan gaji pokok serta bonus yang tercantum di kertas tersebut..

" maaf bu.. ini seperti nya ada kesalahan. Kenapa gaji dan bonus nya lebih besar dari yang ibu sebut kan kemarin.."

" itu tidak salah kok. Gaji dan juga bonus mu memang segitu.. ayo tanda tangan dulu. Nanti saya antar kamu ke ruang kerja kamu "

Ucap Bella..

walaupun dengan ragu ragu akhirnya Carla menanda tangani kontrak kerja nya.

Setelah itu Bella langsung mengantarkan Carla menuju ruang kerja nya..

Mereka pun sampai di depan pintu sebuah ruangan..

" kamu tunggu di sini sebentar.."

Ucap Bella lalu ia masuk ke dalam ruangan itu..

Tak lama kemudian Bella keluar dan menyuruh Carla masuk untuk melapor..

Carla pun bingung kenapa ia harus melapor kembali bukankah ia cukup melapor ke bagian HRD.

Namun ia tak bisa membantah. Dan menuruti perintah Bella. Carla pun masuk ke dalam ruangan tersebut..

tok tok tok.. suara ketukan pintu

Carla mengetuk pintu dan suara seorang lelaki dari dalam menyuruh nya untuk masuk..

Setelah masuk Carla melihat seorang pria berdiri membelakangi nya menghadap ke luar jendela ruangan..

Lalu ia melihat sebuah tulisan di atas meja bertuliskan DIREKTUR UTAMA. Ia pun semakin bingung kenapa ia harus menghadap pak Direktur..

" permisi pak.. saya Carla.. saya karyawan baru. Kata ibu Bella saya di suruh menghadap bapak. "

Ucap Carla sambil menunduk..

Namun ia tak mendapat jawaban apa apa.. karna penasan. Ia pun menegakkan kepala nya melihat ke arah pak direktur berada.

Seketika ia terkejut melihat sosok di hadapan nya itu.

" kamu.. eh maksud saya anda.. bukan nya pak Daniel.. itu CEO di perusahaan ini? kenapa anda ada di ruangan direktur? "

Sambil berjalan menghampiri meja kerja nya. Daniel menjawab

" apa kamu tidak mencari tau dulu tentang perusahaan yang akan mempkerjakan kamu? Aku CEO sekaligus DIREKTUR UTAMA di perusahaan D - V . "

" apa? Eh maksud saya. Maaf saya tidak mecari tau dulu sebelum nya.."

Jawab Carla sambil menundukan kepala.

" mulai sekarang kamu bekerja di rungan ini. Itu meja kerja kamu. "

Ucap Daniel sembari menunjuk sebuah satu set meja kerja..

" loh. Kenapa saya bekerja di ruangan bapak? "

Tanya Carla bingung

" kamu masih bertanya? Kamu sekertaris pribadi saya sekarang. Jadi kamu harus berada di dekat saya. "

Jawab Daniel datar

" apa? Tapi pak saya bukan melamar sebagai sekertaris. Lagipula saya tidak menguasai pekerjaan itu."

Sambung Carla

" berhenti membantah. Dan kerjakan pekerjaan kamu.."

" saya harus mengerjakan apa pak ?" Tanya carla

" kamu susun berkas berkas ini. "

Daniel Memberikan setumpuk kertas ke tangan Carla

"Sesuaikan dengan tanggal yang tertera di situ. Itu adalah bahan untuk meeting saya" sambung Daniel.

" dia pasti sengaja ngerjain aku " Batin Carla.

" tunggu apa lagi? Cepat kerjakan.. " Perintah Daniel.

" baik pak "

Akhirnya Carla menuruti perintah Daniel. Mengerjakan tugas nya di meja kerja Carla.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!