"Bisakah kau membuang prinsip bodohmu itu??? " Kata Vanya.
"Tidak, sampai kapanpun aku akan tetap pada pendirian ku, bukankah kau tahu sendiri mengapa aku melakukan hal ini" Kata Nando
"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi menjauh darimu" Kata Vanya
"Aku hanya ingin persahabatan kita tidak pernah hancur, dan selamanya kita akan tetap bersama"
"Tapi aku tidak ingin menjadi sahabatmu untuk selamanya, aku ingin lebih dari sahabat"
"Tidak Vanya, jika kita melebihi dari sahabat maka, suatu saat nanti aku akan kehilangan dirimu"
"Baiklah kalau begitu aku sekarang mengalah terserah apa maumu, tapi biarkan aku pergi untuk menenangkan diriku terlebih dahulu dan aku tidak tahu kapan aku akan kembali"
❤❤❤
Di sebuah ruangan terdapat seorang gadis yang sedang mengingat masa dimana dia bertengkar dengan sahabatnya sendiri setelah dia mengungkapkan perasaannya. dia adalah Vanya Putri Utami, gadis berumur 22 tahun, berparas cantik, dapat memikat hati pria yang melihatnya namun tidak dengan sahabatnya sendiri yaitu Nando Putra Anggara.
Nando Putra Anggara, lelaki berumur 23 tahun, merupakan sahabat dari Vanya Putri Utami dan merupakan cinta pertamanya. Nando memiliki prinsip yaitu "Tidak ingin pacaran dengan sahabatnya sendiri", dengan alasan tidak ingin merusak persahabatannya sendiri. Namun, tanpa sadar dirinya sendiri yang membuat sahabatnya menjauh dengan prinsip bodohnya itu.
❤❤❤
Disinilah tepatnya dibandara, berdiri seorang gadis cantik. Setelah empat tahun menjalani pendidikan diluar negeri dan menenangkan perasaannya sendiri terhadap sahabatnya. Dia juga sudah memikirkan dengan baik-baik akan menjalin persahabatan kembali dengan Nando, meskipun harus memendam perasaannya sendiri. " Hahh, akhirnya aku kembali juga ke negaraku, aku sangat merindukan keluargaku"Kata Vanya. Setelah itu, dia pun menyeret kopernya keluar. Diluar dia sudah ditunggu oleh sopir keluarganya.
❤❤❤
Dilain tempat, tepatnya di sebuah sekolah terdapat seorang guru laki-laki yang tampat dan dapat memikat hati siapapun yang melihatnya. Dia sedang duduk di kursinya yang berada diruang guru sambil memperhatikan foto jadulnya bersama sahabatnya. "Maafkan aku yang tidak dapat membalas perasaanmu terhadapku, aku hanya takut suatu saat nanti hubungan yang kita jalin akan putus dan membuatmu semakin membenciku" kata Nando yang berbicara sendiri sambil mengusap foto sahabatnya. Tanpa disadari air matanya terjatuh. Nando yang masih berpegang teguh terhadap prinsipnya yang tidak ingin berpacaran dengan sahabatnya sendiri. Namun, tanpa sadar dia sendirilah yang membuat jarak diantara mereka berdua.
❤❤❤
Sesampainya dirumah Vanya langsung disambut oleh kedua orang tuanya. "Sayang kamu sudah sampai, ayo masuk pasti kamu lelah" kata mama Vanya. "Ngak kok ma, biasa aja" kata Vanya sambil tersenyum. Vanya pun langsung masuk dan duduk disofa yang ada diruang keluarganya. "Bagaimana pendidikan kamu sayang, apakah berjalan dengan lancar dan apa rencana kamu selanjutnya" Kata papa Vanya. "hmm, kalau pendidikan aku alhamdulillah sudah selesei kok pah dan untuk rencana kedepannya aku ingin bekerja disalah satu rumah sakit yang ada disini, Aku ngak mau jauh-jauh lagi dari kalian" Kata Vanya sambil memeluk kedua orang tuanya. "Apakah kamu sudah mengabari Nando bahwa kamu sudah pulang, dia selalu menanyakan kamu kalau bertemu sama mama" Kata mama Vanya. "Hmmm nanti aja aku kabarinnya, nanti juga aku mau keliling sekalian ketemu sama Nando" Kata Vanya dengan memasang wajah yang murung.
❤❤❤
Sore harinya Vanya pergi untuk berkeliling komplekanya dan tujuan pertama yang didatangi Vanya yaitu taman yang tak jauh dari komplek rumahnya tersebut.
Vanya duduk disalah satu kursi yang ada ditaman tersebut, dia tersenyum sendiri mengingat masa-masa dimana dirinya dan Nando selalu bermain bersama ditaman tersebut dan ditaman itu pula mereka bertengkar dan saling menjauh.
❤❤❤
❤❤❤
4 tahun yang lalu
Di sebuah taman yang tidak jauh dari komplek terlihat seorang gadis yang sedang duduk sendirian dengan wajah yang kesal. " Ihh itu si Nando kemana sih, aku dari tadi nungguin tapi dia tidak kunjung datang juga" kata gadis tersebut. Namun walaupun sedang marah tapi dia tetap menunggu sahabatnya tersebut.
Selang beberapa waktu sebuah tangan menutup mata gadis tersebut, Namun gadis tersebut hanya diam saja karena sudah mengetahui siapa pelakunya "Kamu kok diam aja sih, ngak kaget gitu atau teriak" Kata Nando sambil ketawa. "Ngapain juga kaget kalau sudah tahu siapa pelakunya" Kata Vanya dengan nada juteknya. "Ihh kok jutek banget sih, aku kan sudah datang" Kata Nando. " Iya datang tapi telat, aku tuh capek nunggu kamu"kata Vanya. "Iya-iya aku ngaku salah, aku tuh telat karena tadi disuruh sama mama buat nganterin uang kerumahnya bu desa" kata Nando. "Ya sudah, untuk kali ini aku maafkan tapi untuk selanjutnya kamu akan dapat hukuman dari aku karena sudah bikin gadis cantik ini menunggu" kata Vanya dengan senyum dibibirnya.
dan akhirnya mereka duduk bersama dan sambil membicarakan masa depan mereka.
"Van nanti kalau kamu lulus, rencananya mau lanjut dimana?? " kata Nando
"Rencananya sih aku kuliah disini aja, ambil jurusan kedokteran, agar ngak jauh-jauh dari kamu" kata Vanya sambil tertawa
"hahaha emangnya kamu pikir aku mau deket-deket terus sama kamu yang ada nanti cewek-cewek yang suka sama aku ngirain kita pacaran terus mereka pergi jauh dari aku" kata Nando sambil tertawa
"terus kamu mau kuliah dimana?? " Kata Vanya
"Hmm aku juga maunya kuliah disini aja, ngambil jurusan pendidikan matematika, aku mau jadi guru soalnya" kata Nando
"Cieee yang mau jadi guru, nanti kalau jadi guru jangan suka marah-marah nanti digibahin sama siswanya sendiri" Kata Vanya tertawa mengejek sahabatnya tersebut.
dan mereka terus saja bercerita tentang hal yang berfaedah dan unfaedah. mereka memang sering janjian ditaman hanya untuk bercerita hal hal yang penting dan tidak penting. mereka juga seringkali pergi untuk piknik dan liburan bersama.
Tidak terasa hari sudah semakin sore yang mengharuskan mereka berpisah untuk sementara.
"Nanti Aku pulang duluan ya, nanti dicariin mama" kata Vanya
"Iya ini juga udah sore banget, besok kita berangkat bareng kesekolah, nanti aku jemput" kata Nando
"Iya kamu hati-hati pulangnya, jangan nyasar dirumah orang" kata Vanya sambil tertawa
"Iya-iya ini juga mau pulang beneran kerumah" kata Nando sambil ikut tertawa
dan akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing.
❤❤❤
Kesokan harinya Nando menepati ucapannya untuk menjemput Vanya. Sesampainya dirumah Vanya Nando langsung mengetuk pintu dan diaambit oleh mama Vanya.
"Eh nak Nando pasti mau jemput Vanya ya, masuk dulu sini duduk ikut sarapan sama kita" kata mama Vanya
"Iya tante tadi udah sarapan dirumah, nanti kalau ikut makan lagi bisa meledak perut aku karena kekenyangan" kata Nando sambil bercanda dengan mama Vanya
"Kamutuh bisa aja mana ada perut meledak karena kekenyangan" kata Mama Vanya sambil geleng geleng kepala
tak lama kemudian Vanya turun sambil berlari turun karena dari tadi sudah diteriaki oleh mamanya untuk segera turun
"Ayo kita berangkat sekarang, ini udah mau telat" Kata Vanya mengambil tangan kedua orang tuanya dan menciumnya secara bergantian dan tak lupa pula menarik tangan Nando keluar agar cepat berangkat kesekolah.
"Santai aja kali Van, ini juga masih pagi banget" kata Nando
"Iya-iya buruan ayo" kata Vanya
dan merekapun berangkat kesekolah bersama
❤❤❤❤❤
Sesampainya di sekolah Nando dan Vanya langsung disambut oleh teman-teman mereka yang lain.
"Cieee yang kayak lem aja, selalu bareng dimana aja" Kata Sindi meledek Nando dan Vanya
"Apaan sih orang kita sahabatan dan ngak mungkin bisa pacaran" kata Nando
"Emangnya kamu yakin kalau itu status sahabat ngak bisa berubah gitu jadi pacaran" kata Sindi penasaran
"Ya ngak lah orang klian semuakan tahu kalau gua punya prinsip ngak mau pacaran sama sahabatku sendiri" Kata Nando
"Iya-iya kan aku cuma berandai-andai, seandainya kalain pacaran terus nikah gimana" kata Sindi
"Enggak mungkin, masa depan itu enggak ada orang yang tahu, dan aku juga udah anggap Vanya sebagai adik aku sendiri dan Vanya juga udah anggap aku sebagai kakaknya" Kata Nando yakin
Sindi dan yang lainnya hanya ber oh ria saja karena setiap ditanya tentang hubungan mereka pasti Nando selalu berkata seperti itu. Beda hal dengan Vanya yang selalu diam saja ketika diejek oleh teman-teman nya.
❤❤❤
Didalam kelas Vanya duduk sebangku dengan Sindi, Sindi adalah tempat Vanya untuk curhat tentang perasaannya. Sebenarnya Vanya sudah suka sama Nando sejak lama tapi dia tidak mau mengungkapkannya karena dia tau prinsip Nando yang tidak ingin pacaran dengan sahabatnya sendiri. dan itulah yang membuatnya selalu diam saat teman temannya mengejeknya.
"Sindi bagaimana ini aku udah enggak bisa nahan sama perasaanku sendiri" Kata Vanya
"Yang sabar aja Van, mungkin suatu saat nanti dia akan buka hatinya sendiri buat kamu" Kata Sindi
"Tapi kapan Sin, saat kamu tadi pancing dia dengan perasaannya selalu itu aja terus jawaban yang dia, dia itu hanya nganggap aku sebagai adiknya aja" kata Vanya
"Kan belum tentu juga Van, mulut dan hati itu sering bertolak belakang, lagian kamu juga belum pernah ungkapin persaan kamu sama dia" kata Sindi
"Iya juga sih, tapi aku takut kasih tahu dia kalau aku suka sama dia" Kata Vanya yang hampir menangis karena menahan cintanya selama ini
"Gimana kalau kamu ungkapin aja perasaan kamu, kan ini juga kita udah mau lulus" kata Sindi
"Nanti aku fikirin lagi, gimana caranya aku ungkapin nih perasaan" kata Vanya
Vanya memang susah memiliki perasaan terhadap Nando, tapi dia takut untuk mengungkapkan perasaannya karena adanya prinsip dari Nando itu sendiri.
❤❤❤❤
Sesampainya dirumah Vanya sudah memikirkan bagaimana caranya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Nando. dan dia bertekat untuk menyampaikan perasaannya tersebut sore ini juga. dia pun mengirimkan pesan kepada Nando
📩 Vanya
Bisa enggak kita ketemu sore ini ditempat biasa, ada yang aku mau bicarain sama kamu???
📩 Nando
Oke, nanti aku ke sana 👌👌
❤❤❤
Sore pun tiba dimana Vanya sudah berada ditaman tempat biasa mereka bertemu
"Tumben ngajak duluan ketemu biasanya juga aku terus yang ngajak duluan" kata Nando sambil tersenyum manis didepan Vanya
"Enggak kenapa-napa kok, aku cuman ada sesuatu yang mau aku sampaikan ke kamu, sini duduk dulu" kata Vanya
"Emang ada apaan sih ko serius banget" kata Nando sambil duduk disamping Vanya.
Vanya menarik nafas dalam dalam agar dia bisa mengungkapkan isi hatinya
"Nan kita itu udah lama sahabatan, sebenarnya aku udah lama mau ungkapin ini sama kamu tapi aku takut kamu nolak keinginan aku" dengan manarik nafasnya dalam dalam Vanya melanjutkan pernyataannya "Aku suka sama kamu melebihi seorang sahabat, aku mau kita mengubah status kita menjadi lebih dari sahabat"
❤❤❤
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!