Hari ini perasaan Dian sangat senang, karena hari ini adalah tepat 1 tahun Dian dan pacarnya Faiz berpacaran.
kemudian Dian membeli kue sebelum pergi ke rumah Faiz, Dian bermaksud memberikan kejutan untuk pacarnya Itu.
tapi betapa terkejutnya Dian saat mengetahui kalau pacarnya dan teman baiknya sedang berada di Atas tempat tidur Faiz tanpa mengenakan pakaian.
"Kejutan." kata dian sambil membuka pintu kamar Faiz.
Bukannya Faiz yang terkejut melihat kehadiran Dian, tapi malah Dian yang sangat terkejut ketika melihat Faiz dan teman baiknya yang bernama Eli sedang berada di atas tempat tidur.
Dian merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat, tanpa sengaja Dian menjatuhkan kue Yang tadi dibelinya ke lantai.
Faiz Dan Eli langsung menengok ke arah pintu dan mereka kaget saat dipergoki sama dian.
"Dian." kata Faiz sambil bangun dari tempat tidurnya kemudian mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai.
Sementara Eli langsung bersembunyi di balik selimut.
"Apa yang sedang kalian berdua lakukan? kata Dian.
"Ini salah paham dian, biar aku jelaskan semuanya." kata Faiz.
"Enggak ada yang perlu dijelaskan lagi, semuanya sudah jelas sekarang kita putus ." kata Dian.
kemudian Dian langsung keluar dari rumahnya Faiz.
"Dian tunggu Dian ." kata faiz sambil berjalan ke depan rumahnya.
Eli yang dari tadi sembunyi Dibalik Selimut, setelah mengetahui dian sudah Pergi langsung menghampiri Faiz yang sedang berdiri di pintu rumahnya.
"Faiz, udah biarin aja enggak usah dikejar." kata Eli.
"Tapi Dian udah melihat semuanya El." kata Faiz.
"Terus kenapa kalau Dian sudah melihat semuanya." Kata Eli.
"Dian itu teman baik kamu, emang kamu enggak menyesal sudah mengkhianati nya." Kata Faiz.
"Iz kita berdua sama - sama mengkhianati Dian yah, bukan aku aja." kata Eli.
"Terus sekarang apa yang harus kita lakukan." Kata Faiz.
"Emang apa yang mau kamu lakukan, emang kamu enggak dengar tadi kalau Dian sudah putusin kamu." Kata Eli.
Kemudian Faiz langsung terdiam.
"Udah mending kamu lupakan aja Dian, apa bagusnya Dian kalau di bandingkan dengan aku, Dian itu anak orang miskin sedangkan aku anak orang kaya, mending kamu pacaran sama aku saja." Kata Eli.
"Tapi El." kata Faiz.
"Udah mending kita lanjutin yang tadi sempat tertunda aja." kata Eli.
Kemudian Faiz dan Eli masuk ke kamar Faiz lagi Dan menutup pintunya.
Dianti Shakila Basagita atau yang sering dipanggil Dian, tidak pernah menyangka kalau selama ini pacarnya dan teman baiknya bakalan selingkuh dibelakangnya, apalagi Faiz merupakan cinta pertamanya.
Dian terus menangis sambil berjalan mengingat apa yang baru saja dialaminya seolah - olah tidak percaya.
kemudian Dian masuk ke sebuah bar untuk mabuk - mabukan, setelah mabuk Dian tidak berani pulang karena takut dimarahi oleh orang tua nya akhirnya Dian memutuskan untuk mencari sebuah hotel untuk tempat menginapnya malam ini tapi sebelumnya Dian mengirimkan pesan kepada orang tuanya, Dian berbohong dan bilang kalau dia bekerja lembur di kantornya.
Disisi lain terlihat Daffa dan asistennya Eko yang sedang memesan kamar hotel untuk tempat menginapnya malam ini, Daffa dan Eko sedang dalam perjalanan bisnis dan mereka berniat menginap satu malam sebelum besoknya melanjutkan bisnisnya lagi.
"Mau pesan berapa kamar bos." Kata Eko yang sedang berdiri di depan resepsionis hotel.
"dua kamar aja." kata Daffa.
"Kamu yakin bos enggak mau aku temenin tidur malam ini ." kata Eko sambil ketawa.
"Kamu kira aku homo, aku ini pria normal." kata Daffa.
"Iya maaf bos aku cuma bercanda." kata Eko sambil ketawa.
Setelah menerima kunci hotel Daffa dan Eko langsung berpisah, Eko langsung masuk kedalam kamarnya yang berada disamping kamar Daffa, dan Daffa juga langsung masuk kedalam kamarnya.
Daffa terlihat sangat kelelahan hingga dia lupa mengunci pintu kamarnya, kemudian daffa langsung berjalan ke kamar mandi untuk mandi.
Dian yang sedang mabok terlihat memasuki hotel dan langsung memesan kamar, setelah mendapatkan kunci kamarnya Dian langsung menuju ke kamarnya.
kamarnya Dian nomer 301 sedangkan kamar Daffa nomer 311 tepat berada didepan kamarnya Dian, karena Dian yang sedang mabok jadi dia salah membaca nomer kamarnya dan malah masuk ke kamarnya Daffa nomer 311.
Dian langsung tiduran ditempat tidurnya Daffa, Daffa yang baru selesai mandi terlihat sangat kaget saat mengetahui ada wanita yang sedang berada di atas tempat tidurnya kemudian Daffa langsung menghampiri wanita itu dengan menggunakan handuk saja tanpa memakai pakaiannya dulu.
"Siapa wanita ini kenapa bisa masuk kedalam kamar ku." kata Daffa dalam hati.
kemudian Daffa mencoba untuk membangunkan Dian dengan cara menggerak - gerakkan tubuh Dian.
"Nona bangun nona nampaknya kamu sudah salah masuk kamar." kata Daffa.
Dian yang sedang dalam keadaan mabuk tetap diam saja malah Dian terlihat mengorok dalam tidurnya.
"Siapa sebenarnya wanita ini, kenapa bisa terlihat cantik sekali bahkan dalam keadaan mengorok sekalipun." jata Daffa sambil berjongkok dan memandangi wajah Dian yang sedang tidur.
Tidak lama kemudian Dian membuka matanya dan langsung menarik tangan Daffa hingga akhirnya Daffa terjatuh di atas badan Dian.
Daffa sangat terkejut kemudian Daffa langsung bangun dan mencoba melepaskan tangan Dian yang dari tadi terus memegang tangannya.
"Faiz, kenapa kamu tega mengkhianati ku, kenapa kamu malah berselingkuh dengan teman baikku Eli." kata Dian sambil terus memegangi tangan Daffa.
"Aku bukan Faiz nona nampaknya kamu salah mengenali orang." kata Daffa sambil terus mencoba melepaskan tangannya Dian.
"Faiz apa kamu tidak tau kalau kamu itu cinta pertamaku." Kata Dian.
"Nona aku bukan Faiz aku Daffa, Sekarang lepaskan tanganku." Kata Daffa.
tapi Dian tidak menghiraukan Daffa, Dian malah menarik tangan Daffa hingga akhirnya Daffa jatuh di atas tubuh Dian lagi.
"Nona kamu mabuk sehingga kamu salah mengenali orang." kata Daffa.
Tapi Dian tidak menghiraukan ucapan Daffa, Dian malah terlihat mencium bibir Daffa, Daffa sangat kaget waktu Dian tiba - tiba menciumnya.
"Nona apa yang sedang kamu lakukan." kata Daffa.
"Faiz aku mencintaimu kenapa kamu tega mengkhianati ku." Kata Dian.
"Aku bukan Faiz aku Daffa." kata Daffa sambil berusaha melepaskan tubuhnya yang sedang dipeluk erat sama Dian.
"Faiz aku mencintaimu." kata Dian sambil mencium bibir Daffa lagi.
"aku Daffa bukan Faiz." kata Daffa kali ini Daffa dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan tangan Dian dan berusaha bangun dari atas tubuh Dian.
"Faiz tetaplah disini bersamaku, jangan pernah meninggalkan aku apalagi sampe pergi Bersama Eli." kata Dian sambil terus memeluk erat tubuh Daffa.
"Nona lepaskan nona kamu telah salah mengenali orang." kata Daffa.
Tapi Dian tidak menghiraukannya malah Dian semakin liar dan terus mencium bibir Daffa, akhirnya Daffa tidak bisa mengendalikan diri lagi dan menuruti kemauan Dian dan akhirnya mereka melakukan hubungan suami istri.
Keesokan paginya Dian terbangun dari tempat tidurnya, Dian sangat kaget waktu melihat ada pria asing berada disampingnya lebih kaget lagi saat Dian mengetahui kalau dia fan pria asing yang berada disamping nya telanjang bulat tanpa mengenakan pakaian apa pun cuma di tutupi pakai selimut.
Dian secara diam - diam beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil pakaiannya yang berserakan dilantai, setelah Dian mengenakan pakaian Dian langsung keluar dari kamar Itu.
Tidak lama kemudian Daffa terbangun dari tidurnya, Daffa sangat kaget saat mengetahui wanita yang tidur bersamanya semalam telah pergi meninggalkannya tanpa mengatakan apa - apa kepadanya.
Kemudian Daffa langsung menelepon Eko untuk datang ke kamarnya, tidak lama kemudian terlihat Eko masuk ke kamar Daffa.
"Ada Perlu apa Bos kenapa pagi - pagi sudah memanggil ku? tanya Eko.
"Cepat cari tau siapa wanita yang tidur bersama ku semalam." Kata Daffa.
Eko sangat kaget saat Daffa mengatakan semalam tidur bersama seorang wanita.
"Apa ???? Bos semalam tidur bersama wanita, biasanya Bos paling tidak suka kalau ada wanita yang dekatin." kata Eko.
"Cepetan pokoknya kamu harus cari tau Informasi tentang wanita itu." kata Daffa.
"Bagaimana caranya Bos mencari informasi tentang wanita itu? tanya Eko.
"Kamu kan bisa nanya ke resepsionis hotel, kalau enggak kamu kan bisa mengecek CCTV yang berada di hotel ini." Kata Daffa.
"Baik Bos." kata Eko.
kemudian Eko langsung keluar dari kamar Daffa dan berjalan ke resepsionis hotel.
"Siapa sebenarnya wanita itu, berani - beraninya pergi meninggalkan aku begitu saja setelah semalam merayu ku." kata Daffa.
Saat Daffa hendak bangun dari tempat tidurnya Daffa melihat ada darah di sprei.
"tidak mungkin apakah ini darah perawan? apakah wanita semalam yang tidur bersama ku masih perawan ????? tiba - tiba kepala Daffa menjadi pusing dan hampir terjatuh.
Tidak lama kemudian terlihat Eko yang masuk Kedalam kamar Daffa lagi.
"Bagaimana kamu sudah mendapatkan info tentang wanita yang tidur bersama ku semalam??? Kata Daffa.
"Wanita yang tidur bersama Bos semalam tidak meninggalkan apa - apa di resepsionis hotel karena wanita semalam datang dengan keadaan mabuk." kata Eko.
"Apa ????? yang benar saja." kata Daffa kaget.
"tapi Bos tenang saja aku sudah berhasil mendapatkan foto wanita itu, aku mengambilnya dari rekaman CCTV saat wanita itu tadi pagi meninggalkan hotel." kata Eko.
"Mana fotonya." kata Daffa.
kemudian Eko langsung menyerahkan fotonya kepada Daffa.
"Pokoknya aku harus bisa menemukanmu ." kata Daffa sambil memandangi foto itu.
sementara itu Dian yang sudah berada dikantornya tempat dia bekerja terus melamun sambil mencoba mengingat kembali apa yang sudah terjadi semalam tapi semakin Dian mencoba mengingatnya kepala Dian semakin tambah pusing.
"kenapa kepalaku masih pusing apa ini karena pengaruh mabok kemarin, padahal aku pengin sekali mengingat kejadian semalam, siapa sebenarnya pria itu kenapa aku bisa tidur bersamanya." kata Dian sambil melamun.
saat Dian lagi melamun tiba - tiba ada yang mengagetkan nya dari belakang kemudian Dian langsung menengok.
"ternyata kamu ka." Kata Dian.
"Kenapa pagi - pagi sudah melamun." Kata Eka teman satu kantor Dian.
"kepalaku pusing Ka." Kata Dian.
"Pusing kenapa." kata Eka.
"habis mabuk kemarin." kata Dian.
"Apa ????? kemarin kamu mabuk bukannya kamu tidak pernah mabuk sebelumnya." kata Eka kaget.
"ini semua gara - gara Faiz." kata Dian.
"Maksudnya faiz pacar kamu." Katanya Eka.
"iya, Faiz selingkuh sama Eli teman baikku padahal aku dan Eli sudah berteman dari bangku SMP." Kata Dian.
"Tega banget mereka berdua mengkhianati kamu Dian." Kata Eka.
"Iya, makanya aku tidak pernah menyangka sebelumnya." Kata Dian.
"yang sabar yah." kata Eka sambil menepuk pundak Dian.
kemudian Dian langsung menganggukkan kepalanya.
Disisi lain terlihat Daffa yang terus mencari keberadaan Dian.
"Bagaimana Ko kamu sudah mengetahui identitas wanita yang semalam tidur bersama ku belum? tanya Daffa.
"Belum Bos." kata Eko.
"Sebenarnya kamu berada dimana, siapa nama kamu kenapa kamu tega sekali meninggalkan aku setelah merenggut keperjakaanku." Kata Daffa dalam hati.
1 Bulan Kemudian........
Terlihat Dian yang sedang muntah - muntah dikamar mandinya, mamahnya mendengar kemudian langsung Menghampiri Dian.
"Kamu Kenapa An???? Tanya Mamah Dian.
"Dian lagi enggak enak badan mah, kayaknya Dian masuk angin." kata Dian.
"ya sudah mending kamu istirahat dulu dirumah jangan masuk kerja dulu." kata Mamah Dian.
"Iya Mah, Dian masuk kedalam kamar dulu yah." Kata Dian.
Kemudian Dian langsung masuk kedalam kamarnya.
"Tidak mungkin aku hamil kan? tapi aku memang sudah telat 1 minggu biar enggak penasaran mending nanti siang aku periksa saja kerumah sakit." kata Dian sambil masuk ke kamarnya.
Setelah makan siang Dian langsung izin ke mamahnya untuk berobat ke rumah sakit.
"Mah, Dian mau kerumah sakit dulu biar dikasih obat mual dan pusing sama dokter." kata Dian.
"Iya Dian hati - hati dijalan." kata Mamah Dian.
Kemudian Dian langsung pergi dari rumahnya dan langsung naik angkot untuk pergi ke rumah sakit, sesampainya dirumah sakit Dian langsung di periksa sama Dokter.
"Apa keluhan Ibu? tanya Dokter.
"Tadi pagi saat bangun tidur kepalaku pusing Dok terus langsung mual kemudian muntah ." Kata Dian.
"Apa anda telat datang bulan? Tanya Dokter.
"Kenapa dokter bisa tau." Kata Dian.
"Sepertinya anda hamil." kata Dokter.
"Tidak mungkin Dok, aku belum menikah." kata Dian.
"Coba sekarang di tes aja." Kata Dokter sambil mengambil alat tes kehamilan dan menaro nya di meja didepan Dian duduk.
Awalnya Dian ragu - ragu untuk mengetesnya akhirnya Dian mengambil alat tes kehamilan itu dan langsung masuk ke kamar mandi, betapa terkejutnya Dian saat mengetahui saat tes kehamilan menunjukan garis dua walaupun garis satunya masih terlihat sedikit samar.
"Tidak mungkin apakah aku beneran hamil???
sebenarnya apa yang sudah aku lakukan bersama pria asing itu." kata Dian dalam hati.
Tidak lama kemudian Dian keluar dari kamar mandi dan langsung menghampiri ke tempat duduk Dokter itu lagi, Dokter pun langsung bertanya.
"Bagaimana Bu???? apa hasilnya.
Kemudian Dian langsung memberikan hasil tes alat itu kepada Dokter, kemudian Dokter itu langsung tersenyum.
"Selamat ya Bu, bentar lagi ibu akan memiliki anak." kata Dokter.
"Apa?? maksud Dokter apa." Tanya Dian kaget.
"ibu sekarang sedang hamil, walaupun garis satunya masih terlihat sedikit samar tapi aku yakin kalau ibu sedang hamil, kalau ibu masih belum percaya coba bulan depan tes lagi pasti garisnya sudah tidak samar lagi." kata Dokter.
"Terima kasih Dok." kata Dian.
Kemudian Dian langsung pergi dari ruangan Dokter itu.
Dian kemudian pergi ke Apartemen Eka teman satu Kantornya Itu, dan dia bercerita semua kepada Eka dari pertama dia mabuk hingga akhirnya tidur bersama pria asing, Eka dengan semangat mendengarkan semua cerita Dian.
"Terus rencana kamu sekarang bagaimana." kata Eka.
"Aku juga tidak tau Ka, tidak mungkin rasanya kalau aku bercerita sama mamah aku, aku tidak mau kalau sampe mamah sedih setelah tau aku hamil sedangkan aku sendiri tidak tau asal usul pria yang sudah tidur bersama ku." kata Dian.
"Bagaimana caranya biar mamah kamu tidak tau kalau kamu sedang hamil, sedangkan kamu kan satu rumah sama mamah kamu." kata Eka.
"Kamu mau bantuin aku enggak Ka, aku boleh kan tinggal bersama kamu." kata Dian.
"Boleh - boleh aja sih lagian aku tinggal di apartemen juga sendirian kayaknya asyik juga kalau ada temannya.
"Bener Ka kamu izinkan aku tinggal disini." kata Dian.
"Iya." kata Eka.
"Ayo Ka sekarang kerumah ku untuk bilang ke mamah ku mulai hari ini aku akan tinggal bersama kamu." kata Dian.
"Emang kamu sudah punya alasan kalau misalnya mamah kamu nanya kenapa tiba - tiba kamu pengin tinggal bersama ku." Kata Eka.
"Bilang aja biar masuk ke kantornya enggak telat, lagian kamu kan emang apartemennya dekat dari kantor." kata Dian.
"Ya sudah." kata Eka.
Akhirnya mereka berdua pergi kerumah Dian, setelah mengobrol cukup lama akhirnya Mamah Dian mengizinkan Dian tinggal bersama Eka.
"Tapi kamu harus sering pulang ya An buat melihat Mamah." Kata mamah Dian.
"Iya Mah." Kata Dian sambil memeluk Mamahnya.
Kemudian Dian mulai pergi dari rumahnya dengan membawa barang - barangnya dan pindah ke Apartemen Eka.
"Aku pasti bisa untuk membesarkan anakku sendiri tanpa harus mengetahui siapa papa dari Anakku Ini." kata Dian dalam hati.
6 Tahun Kemudian......
Terlihat Dian yang sedang mempersiapkan makanan dimeja makan tidak lama setelah itu Dian memanggil Anak - anaknya untuk makan, saat ini Dian hanya seorang ibu biasa dan sudah tidak lagi kerja di kantor bersama Eka.
"Dani, Deni sini Nak keluar dari kamar kita makan bersama." kata Dian sambil teriak memanggil anaknya.
Tidak lama kemudian muncul dua anak kecil dari dalam kamarnya.
"iya mah." kata Dani dan Deni secara bersamaan sambil menghampiri mamahnya.
"cepat kalian berdua makan." Kata Dian.
"Oke Mah." jawab Dani dan Deni secara bersamaan.
Dani dan Deni adalah anak kembar Dian, Dian melahirkan dua Anak sekaligus.
Anak yang pertama lahir namanya Dani, Dia adalah pelatih bela diri walaupun usianya masih 5 tahun tapi dia sangat pandai berkelahi, Dani pernah menghajar 10 preman sekaligus gara - gara para preman itu mengganggu mamahnya waktu lagi berbelanja.
Anak kedua Dian namanya Deni cuma beda selisih 5 menit dari waktu Dani lahir, Deni adalah seorang hacker cilik.
dia sangat pandai masalah meretas komputer sehingga dia sering di panggil ke perusahaan - Perusahaan untuk membantu orang yang telah menggelapkan dana perusahaannya atau orang Yang sudah berbuat curang ke perusahaan, dengan bantuan Deni perusahaan bisa menemukan orang - orang yang bermain curang dibelakangnya.
"Makannya cepat dihabisin habis itu langsung pergi Sekolah." Kata Dian.
"Kenapa kita berdua harus sekolah sih Mah, kita berdua tidak perlu sekolah juga udah pintar." Kata Dani.
"Iya benar Mah kita bahkan sudah bisa menghasilkan uang sendiri." kata Deni.
"Dani, Deni walaupun kalian memang Anak yang sangat genius anak kebanggaan mamah tapi kalian berdua harus tetap oergi ke Sekolah." kata Dian.
"Kita berdua malu Mah, setiap sekolah di ejekin sama teman - Teman gara - Gara tidak punya papah benar kan Den." Kata Dani.
"Iya benar Mah, sebenarnya papah kita itu siapa kenapa kita tidak pernah melihatnya." Kata Deni.
Kemudian Dian langsung terdiam, Dian bingung harus jawab siapa papa dari Anak - anaknya sedangkan Dian sendiri tidak mengetahui siapa pria yang enam tahun lalu itu telah tidur bersamanya.
"Pagi Twin." Kata Eka yang baru keluar dari dalam Kamarnya dan langsung menghampiri Dian dan Anak-anaknya.
"Pagi juga Bibi." kata Dani dan Deni.
"Apa Bibi????? panggil aku tante jangan bibi ." kata Eka.
"Baik Bibi." kata Deni dan Dani.
"Tante tante tante panggil aku tante bukan bibi Oke." Kata Eka.
kemudian Dani dan Deni langsung ketawa.
Tidak lama setelah itu terlihat supir yang mau mengantarkan Dani dan Deni ke sekolahan masuk kedalam Apartemen nya Eka, kemudian Dani dan Deni langsung berpamitan kepada Dian dan Eka setelah itu mereka berdua langsung pergi ke sekolahan.
"Terima kasih ya Ka, kamu sudah baik banget sama aku, kamu telah mengizinkan aku tinggal disini selama enam Tahun." kata Dian.
"Iya sama - sama An, tapi mau sampe kapan kamu menyembunyikan Anak - Anak kamu dari mamah Kamu, setiap kamu pulang kerumah Anak - anak selalu di titipkan Kepadaku dan tidak pernah dibawa." kata Eka.
"Aku bingung Ka untuk jelaskan ke mamah kalau sekarang aku udah punya anak, sedangkan sampai saat ini juga aku belum tau siapa papah dari Anak - anakku." kata Dian.
"Ya sudah terserah kamu saja, sekarang aku mau berangkat ke kantor dulu kalau kamu mah sekarang enak enggak usah kerja soalnya kamu sudah punya banyak uang hasil dari kerja Kedua anakmu yang sangat genius." Kata Eka sambil pergi kemudian keluar dari Apartemen nya.
Disisi Lain.......
Daffa Arya Ghossan atau biasa dipanggil Daffa terus memikirkan wanita yang 6 tahun lalu sudah tidur bersamanya yang sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya, dia hanya bisa memandangi fotonya setiap hari.
Saat ini Daffa sedang berada didalam kantornya dia adalah pemilik dari Pilar Istana Grub yaitu sebuah perusahaan terbesar di kotanya, Sebagai CEO paling tampan dan termuda di Kotanya, banyak gadis - gadis yang tertarik kepadanya tapi dia tidak pernah menghiraukannya, dia masih berharap suatu saat bisa bertemu lagi dengan wanita yang pernah tidur bersamanya 6 tahun lalu.
saat Daffa sedang duduk sambil memandangi foto Dian, terlihat wanita cantik yang masuk kedalam ruangannya.
"Daffa." kata Feby sambil menghampiri meja Daffa.
Feby adalah Artis dan Model yang sangat terkenal bertubuh tinggi dan langsing, dia sangat menyukai Daffa tapi Daffa tidak pernah menanggapinya.
"Ngapain kamu kesini." Kata Daffa.
"Mobil aku sedang berada di bengkel, nanti kamu bisa antarin aku pulang enggak." Kata Feby.
"Aku enggak bawa mobil." Kata Daffa.
"Terus waktu jamu ke kantor naik Apa." kata Feby.
"Dianterin sama Eko." Kata Daffa.
"Ya sudah kalau gitu nanti pulang kerja Eko suruh jemput kamu lagi, biar aku bisa sekalian ikut." Kata Feby.
"Perasaan rumah aku sama rumah kamu tidak searah, itu berarti kamu tidak bisa ikut dengan mobil ku." Kata Daffa.
Kemudian Feby langsung terdiam.
"Kalau kamu tidak ada urusan lagi dengan ku mending sekarang jamu keluar dari sini." Kata Daffa.
Kemudian Feby langsung keluar dari ruangannya Daffa.
Tidak lama setelah itu Daffa merasa lapar, kemudian Daffa keluar dari ruangan kantornya dan berjalan ke luar kantor.
Daffa sengaja untuk membeli makanan sendiri tanpa menyuruh sekertaris nya Daffa tau kalau sekertaris nya sedang sibuk dengan pekerjaannya.
sewaktu Daffa mau menyeberang jalan tiba - tiba ada pencopet yang mengambil dompet miliknya disaku celana, kemudian pencopet itu langsung lari.
Daffa yang terlihat kaget langsung berteriak.
"Copet." teriak Daffa.
Kemudian terlihat anak kecil yang keluar dari dalam mobil dan langsung lari mengejar pencopet itu kemudian langsung menghajarnya hingga pencopet itu babak belur dibuatnya.
Daffa yang melihatnya langsung menghampiri Anak Itu, terlihat anak itu sedang mengambil dompet milik Daffa dari tangan oencopet itu.
"Ini Om dompetnya." kata Anak itu sambil menyerahkan dompet ke Daffa.
"Terima kasih, hebat banget kamu masih kecil sudah pandai berkelahi, siapa nama kamu." tanya Daffa.
"Namaku Dani " kata Dani.
Tiba - tiba ada anak yang berteriak dari dalam mobil kemudian langsung keluar dan menghampiri Dani.
"Dan kamu tidak Apa - apa." kata Deni.
"Aku tidak apa - apa Den." kata Dani.
Daffa jebingungan melihat anak yang didepannya ternyata anak kembar.
"Kalian berdua kembar." kata Daffa.
"Iya om, ini adik aku namanya Deni." kata Dani.
"Halo Deni." kata Daffa sambil tersenyum.
"Halo om tampan." jata Deni sambil ketawa.
"Kalian berdua habis dari mana." kata Daffa.
"Kita baru pulang sekolah om." kata Dani.
"Kalian berdua mau main ke kantor om tidak." kata Daffa.
"Tidak om takut nanti dicariin sama mamah ." jata Deni.
"Kalian berdua emang anak yang baik." kata Daffa sambil tersenyum.
"Om tampan banget sih Om, kita jadi pengin punya papah seperti Om." kata Deni sambil tersenyum.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!