NovelToon NovelToon

Arabela'S Love Story

Pengenalan Tokoh

Nama : Arabela Adisty Mateo

Lahir : 12 September 20**08

Tinggi : 165 CM

Berat : 50 KG**

Anak kedua dari keluarga Mateo. Perempuan yang paling di sayangi oleh Arkan. memiliki tubuh bagus, Imut, Cantik, berkulit putih, rajin dan pintar, dia sering mendapat nilai yang bagus dari dia memasuki sekolah dasar. Ara orang yang sedikit dingin. Tapi ketika dia bersama orang-orang yang dia sayangi, dia menjadi orang yang sangat hangat dan juga manja.

Nama : Axal Alexander

Lahir : 10 Februari 200**7

Tinggi : 192 CM

Berat : 65 KG**

Memiliki tubuh yang tinggi, kulit putih, wajah yang mempesona. Axal juga memiliki otak 11 12 dengan Ara. Dia orangnya sangat dingin, sudah seperti Es Balok. Heheheh

Tapi dia ketika di keliling orang-orang yang dia sayang, terutama di depan Adiknya atau bersama dengan Ara, dia menjadi orang yang lebih hangat, karena Axal tipe orang yang menyayangi keluarganya.

Nama : Agustina Melani

Lahir : 01 Agustus 200**7**

Sahabat Kecil Ara, memiliki karaktek keras, mudah emosi. Tapi ketika penyakitnya kambuh, dia bisa menciptakan kehebohan di dalam kelas. Karena dia salah satu dari orang yang paling konyol di dalam kelas. Tapi dia yang paling bisa memberi saran yang baik untuk Ara dan juga teman-teman nya. Tina juga sudah menggap Ara sebagai Adiknya sendiri, karena itu dia sangat menyayangi Ara, walaupun kadang dia seperti orang sangat membenci Ara.

Nama : Lexa Aulia Alexander

Lahir : 24 September 200**8**

Sahabat Ara dan juga Adik kandung dari Axal. Dia bersahabat dengan Ara ketika Axal Kakaknya memiliki hubungan. Dia orang yang sangat sombong, kata orang sih. Tapi bagi Ara, Lexa adalah anak yang hyperactive, orang yang baik, dan cocok di jadikan teman. Ara baru kenal dengan Usi, dia sudah merasa sangat dekat dengannya.

Nama : Vani Saraswati

Lahir : 8 November 2**006**

Sahabat yang sudah di Anggap Adik oleh Ara, meski dia yang lebih tua dua tahun dari Ara. Vani Memiliki Tinggi yang di bawah dari Ara, memiliki Pipi Cabi, Mata bulat, dan memiliki kulit putih. Dia dan Adik kembarnya memiliki 2 perbedaan, yaitu lesung pipi dan juga sifat.

Nama : Vina Saraswati

Lahir : 8 November 200**6**

Sahabat yang sudah di Anggap Adik oleh Ara, meski dia yang lebih tua dua tahun dari Ara. Vina Memiliki Tinggi yang di bawah dari Ara, memiliki Pipi Cabi, Mata bulat, dan memiliki kulit putih.

Nama : Vitra Arsenio Alberto

Lahir : 28 Mei 200**6**

Vita anak tunggal dari keluarga Alberto yaitu orang terkaya nomor satu di Belanda. Tapi ia tinggal di Indonesia dan menetap di kota kelahiran Ibunya, sebulan sekali Momy dan Dedy nya datang untuk menjenguk putri semata wayangnya.

Nama : Arkana Dimitri Mateo

Lahir : 20 April 200**6**

Anak sulung dari keluarga Mateo, yaitu Kakak dari Arabela Adisty Mateo. Arkan seorang Kakak yang sangat menyayangi Adiknya, Arkan tipe orang yang sayang menyayangi keluarganya, sama seperti Axal Alexander. Miski Arkan sering menjahili Adiknya, tapi dia sangat menyayangi nya.

Nama : Mike Mahendra

Lahir : 11 Januari 200**6**

Mantan Kedua Ara, memiliki sifat penyayang, dan sedikit dingin, dia juga memiliki Adik kembar yang bertolak belakang dari sifatnya.

Nama : Miko Mahendra

Lahir : 11 Januari 200**6**

Adik kembar dari Mike Mahendra, dia memiliki sifat yang ceria, konyol, dan anaknya juga hyperactive.

Nama : Nando

Lahir : 12 April 200**6**

Mantan pertama Ara, memiliki sifat pemaksa, dan begajulan.

Porolok

Arabela Adisty Mateo, putri kesayangan keluarga Mateo. Keluarga Mateo sangat menjaga Ara dari berbagai hal, sampai dalam soal hati. Keluarganya melarang Ara untuk berpacaran, apalgi Ara masih belum cukup dewasa mengahadapi bagaimana patah hati nantinya.

Tapi kedua orang tuanya lengah, Ara akhirnya pacaran dengan orang yang sama sekali tak Ara cintai, karena paksaan dari pihak laki-laki dengan sebuah ancaman yang membuat Ara tak bisa menolaknya.

Ara berhubungan dengannya hanya beberapa bulan saja, karena laki-laki itu sendiri menyerah dengan Ara. Setela putus dengan laki-laki itu, Ara kembali berpacaran dengan Sahabatnya sendiri, awalnya Ara hanya menerimanya karena takut dengan menolaknya, persahabatan mereka akan terasa canggung.

Setelah beberapa bulan menjalin hubungan, akhirnya tumbuh benih-benih cinta di hati Ara. Ara mulai menyukai laki-laki itu, dia juga mencintai dan menyayangi nya. Mereka menjalin hubungan dengan hangat dan sangat romantis, sampai-sampai banyak yang iri dengan hubungan mereka. Sampai pada suatu kejadian, terjadilah penghianatan.

"Apa kalian udah pacaran?" Tanya Ara kepada mereka, tapi mereka tetap diam tak ada yang mau menjawab pertanyaan Ara.

"Jawab! Kalian pacaran tidak?" Bentak Ara dengan muka yang sudah merah padam karena menahan emosi

"I-iya, Kami berdua pacaran" Jawab mereka kompak sambil menundukkan kepala

"Oh, ok. Makasih untuk 2 tahun ini Mike! Satu lagi, makasih juga untuk kejutannya. Semoga kalian berdua bisa bahagia" Ujar Ara dengan wajah datar, tak ada sedikitpun air mata yang jatuh dari mata Ara.

"Gue mohon sama loo Ra, jangan benci kita, jangan marah juga sama kita. Gue sangat mencintai Mike, dan Mike juga cinta sama gue. Kita berdua sama-sama saling mencintai, jadi gue harap loo bisa ngertiin kita berdua" Ujar Vina panjang lebar sambil memohon kepada Ara. Sedangkan Mike, dia diam saja tak mengeluarkan satu kata pun. Tapi dia hanya melihat ke arah Ara yang berekspresi datar dan dingin. Melihat Ara berwajah datar dan dingin, dia merasa sakit di hatinya. Dia menyesali perbuatannya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Gue marah? gak kok, gue gak marah sama kalian. Cuma gue sedikit kecewa. Loo Vin, loo tau gue pacar nya Mike, gue sering curhat sama loo, gue sering bagi apa yang Mike kasih ke gue, tapi loo balas semuanya dengan penghianatan. Ohh, thank you Girl" Ucap Ara sinis sambil menatap Vina

""Dan lo Mike, loo tau gue sama Vina sahabatan, loo tau juga Vina udah gue anggap kaya Ade gue sendiri, terus loo selingkuh dengan dia? wow, perlu di beri tepuk tangan" Ujar Ara sinis sambil bertepuk tangan

Ara di khianati Sahabatnya sendiri, orang yang sangat dia sayangi, orang yang sudah di anggap adiknya sendiri, dia tega melukai hati Ara, merampas kebahagian Ara, merebut pacar yang sangat di sayangi Ara. Disitulah hubungan Ara, pacarnya, dan juga Sahabatnya menjadi rusak.

Ara tak marah ke pada mereka, hanya saja dia sedikit kecawa dan shok atas kejadian itu. Sampai pada suatu kejadian, dia bertemu dengan seorang yang merubah segalanya, dia membangkitkan semangat Ara, dia selalu ada buat Ara, dia selalu menghibur Ara saat Ara sedih.

"Buk" Ara tidak sengaja menabrak orang dan terjatuh

"Eh, maaf ya. Sini aku bantu" Ucap nya tak enak hati sambil membantu Ara bangun

"Gak papa kok, aku juga yang salah. Jalannya gak lihat-lihat." Ujar Ara sambil mendongakkan kepalanya, karena Ara hanya sebatas dada pria itu.

"Cantik" Ucapnya tak sadar

"Kenapa?" Tanya Ara memastikan

"Eh, gak kok. Gak ada apa-apa" Elaknya

"Kamu yakin gak kenapa-kenapa?" Tanya pria tersebut memastikan

"Iya, gak papa" Jawab Ara yakin

"Ya udah, aku duluan" Ucap Ara sambil berlalu, tapi baru dua langkah Ara menjauh, Ara kehilangan keseimbangan. Dengan sigap Pria tersebut menahan Ara agar tak terjatuh.

Mata mereka berdua bertemu sepersekian detik, laki-laki yang bersama Ara itu terpaku melihat wajah yang di miliki wanita yang ada di pelukannya, siapa lagi kalau bukan Ara. Dia juga seakan terhipnotis melihat keindahan mata Ara.

Sampai akhirnya Ara menyadari kalau dia berada di pelukan laki-laki yang belum dia tahu namanya itu, dan dia langsung memutuskan kontak mata.

"Ehh, maaf-y" Ucap Ara sambil bangkit dari pelukan pria tersebut

"Hati-hati" Ucapnya datar, lain di luar lain di dalam. Luarnya data, padahal dalamnya sangat berdebar..Heheheh

"Iya, makasih ya" Jawab Ara canggung

Happy reading

Harus Jadi Pacar (Arabela & Nando)

Setiap orang pasti punya masalah tersendiri, dari masalah dengan keluarga, masalah dengan sahabat atau teman, sampai masalah tentang percintaan. Sama halnya dengan Arabela Adisty Mateo, yang biasa di sapa Ara. Gadis cantik, imut, memiliki kulit putih dan tinggi 160 CM. Siapa sangka dengan wajahnya yang imut, Ara berpenampilan bak seorang pria yang tak sesuai dengan wajahnya yang baby face. Meskipun dia memiliki karakter bak seorang pria, masih banyak kaum Adam yang tertarik dengannya, banyak kaum Adam yang mengejar dan mengidolakannya, tapi Ara takut dengan ancaman keluarganya "Kalau kamu sampai ketahuan berhubungan dengan lawan jenis, maka Papa akan kirim kamu ke luar Negeri dan dalam pengawasan ketat" Kalimat itu yang Ara takutkan. Bukan dia takut jauh dari orang tuanya, tapi dia malas kalau harus di ikuti terus. Tapi siapa sangka, hal itu akhirnya Ara langgar juga. Ara berhubungan dengan lawan jenis, bukan karena tertarik, tapi karena dia kasian dengan teman seangkatanya, tapi beda kelas. Temannya sudah memohon-mohon kepada Ara, karena rasa Iba, akhirnya Ara menerimanya.

••••••••••

Pagi hari matahari menyapa Makhluk Bumi dengan sinarnya yang indah, itu menandakan makhluk bumi harus melakukan aktivitas mereka. Ada yang ke Kantor, ke Kebun, ke Sekolah, ke Kampus, atau kemanapun itu. Sama hal dengan Ara yang akan memulai aktivitas nya di pagi hari setelah libur panjang akhir semester kelas 7, dan sekarang dia sudah menjadi siswa kelas 8.

Kediaman Mateo

"Pagi Sayang, bangun yuk! Udah pagi, ntar kamu telat" Ucap Bunda Dewi (Bunda Ara) sambil mengusap lembut kepala Ara

"Iya Bund" Jawab Ara bangun sambil mengucek matanya

"Udah sana mandi! Bunda, Ayah sama Kakak tunggu di bawah" Ucap Bunda keluar kamar Ara, sedangkan Ara sudah masuk dalam kamar mandi.

20 menit Ara telah selesai dengan semua ritualnya, sekarang dia turun kebawah menuju ruang makan.

"Pagi Bund, Yah, Kak" Ucap Ara sambil mencium pipi Ayah Bunda, dan tak lupa Kakaknya. Setelah itu dia duduk di sebelah Kakak kesayangannya

"Pagi Sayang"

"Pagi Honey"

Jawab mereka bertiga hampir bersamaan, tak lupa Kakak Ara mengacak-acak rambut Ara

"Iii, Kakak" Kesal Ara

"Yah, Kakak tuh" Adu Ara dengan manja

"Kak" Tegur Aya dengan nada lembut

"Iya Yah" lirih Kakak

Cerita sedikit, Ara itu memiliki Kakak laki-laki yang Bernama Arkana Dimitri Mateo. Laki-laki yang berperawakan tegas, memiliki tinggi 180. Yang biasa di sapa Arkan atau Arka. Ara dan Kak Arka saling menyayangi satu sama lain, Kak Arka tidak bisa melihat adik kesayangannya menangis. Kalau hal itu sampai terjadi, siap-siap dunianya akan hancur. Ara dan Kak Arkan berbeda 5 tahun, dengan usia mereka yang terbilang lumayan berjarak, menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi dari kak Arka, sedangkan untuk Ara sendiri menumbuhkan sifat yang sangat manja. Mereka jika sama-sama akan menunjukkan suasana hangat, berbeda di luaran sana.

"Selesaikan makan kalian, setelah itu berangkat" Ujar Ayah tegas, dan di jawab anggukan kepala

Selesai makan, mereka langsung pergi menuju sekolah dan kampus untuk menuntut ilmu. Padahal belum tentu ilmu yang bersalah...Hehehehe

Mereka ke kampus menggunakan kendaraan masing-masing, Kak Arka menggunakan mobilnya, sedangkan Ara menggunakan Motor kesayangannya.

Sampainya di sekolah, Ara langsung menuju parkiran untuk memarkir motornya, setelah itu langsung menuju ke kelas barunya Kelas 8B. Sebelum ke kelas, ada yang memanggil Ara.

"Ra, tunggu! Aku mau bicara sama Kamu" Ucap Yul sambil menahan tangan Ara.

"Apa?" Tanya Ara datar

"Ada yang mau Aku bicarakan sama Kamu" Jawab Yul

"Ya udah, ngomong aja!" Ucap Ara datar

"Tapi gak disini, nanti orang lain denger" Jawab Yul

"Mau ngomong aja ribet amat sih" ketus Ara, sambil berlalu ke Taman di ikuti Yul

Sesampainya di taman, Yul belum buka suara, karena dia takut dengan tatapan Ara yang dari tadi tak pernah lepas. Sampai Ara yang memulai duluan

"Lo tetap mau diam, gue tinggal" Tegas Ara

"Nan-Nando suka sama kamu" Ucap Yul terbata-bata

"Ya truss?" Tanya Ara sambil menaikan alisnya

"Di-dia mau ka-kamu jadi pacar dia" Jawab Yul masih dengan terbata-bata sambil menunduk, karena dia takut menatap Ara

"Kalau gue gak mau?" Tanya Ara sinis

"Kamu harus mau" Jawab Yul cepat

"Kenapa? Gue gak suka sama dia" Jawab Ara dingin

"Kalau kamu gak mau, aku yang kena" Ucap Yul dengan wajah sedih

"Maksudnya gimana ya?" Tanya Ara butuh penjelasan

"Gi-gini, Aku di suru Nando maksa kamu buat jadi pacarnya, kalau kamu gak mau, nanti aku bakal di rusak sama Nando" Jelas Yul sambil berkaca-kaca

"Terus gue harus peduli gitu? Ya itu urusan Lo sama Nando, bukan urusan gue" Ujar Ara dengan santai

"Aku mohon Ra, aku mohon. Bantu aku, aku gak mau kalau sampai masa depan aku rusak. Cuma kamu yang bisa bantuin aku" Mohon Yul sambil memegang tangan Ara dengan air mata yang tak terbendung lagi, Ara yang melihat itu ada sedikit rasa iba yang menyelimuti hatinya.

"Ok, ok. Bilang sama Nando, ketemu sama gue nanti malam di cafe xx jam 8" Jawab Ara sambil berlalu

"Makasi Ra" teriak Yul dengan semangat, kemudian dia menghapus bekas air mata yang di pipinya dan berlalu meninggalkan taman

Seakan mengerti keadaan Ara dan Yul, bal masuk belum berbunyi dari tadi. Padahal sekarang sudah menunjukkan 07.45 pagi, menandakan sekarang sudah memasuki mapel pertama.

"Pagi Ara cantik" Sapa Vani Vina dengan senyum yang mereka

Sampainya di kelas, Ara di sambut oleh sahabatnya Vina Saraswati dan Vani Saraswati. Dua Kakak beradik yang di lahiran hanya beda 5 menit, mereka lahir dari keluarga yang sederhana, beda dari Ara yang dari keluarga terhormat. Tapi hal itu tak menghalangi persahabatan mereka yang tak membedakan status satu sama lain.

"Pagi" Jawab Ara datar

"Ra, masih lagi lo Ra. Kamu kok kaya gak semangat gitu" Ucap Vina menyadari kalau ada yang beda dari Ara

"Kamu kenapa Ra? Lagi ada masalah?" Tanya Vani memastikan

"Gak ada kok, aku gak papa" Jawab Ara sambil tersenyum yang di paksakan

"Kamu yakin?" Tanya Vani Vina kompak

"Iya Twins" jawab Ara sambil tersenyum manis

Ara kalau sama Sahabat-sahabat sama yang dengan dia bersama keluarganya, Ara akan bersikap lembut. Apalagi dia sudah menganggap Twins sebagai Adik-adiknya walaupun Twins lebih tua 2 thn dari. Tapi Ara yang lebih dewas sifatnya ketimbang Twins. Sekarang Twin 17 tahun, sedangkan Ara baru 15 tahun. Karena Ara menyelesaikan SMP nya hanya 1 tahun, karena tingkat IQ di atas rata-rata.

"Kalau ada masalah, cerita ya! Kita siap jadi pendengar yang setia, tapi jangan lupa ada cemilannya kalau mau curhat" Ucap Vani dengan berbinar

"Yeee, kalau soal makanan nomor satu" Jawab Ara sambil menutup wajah Vani dengan tangannya, dan akhirnya mereka bertiga tertawa. Ara sedikit melupakan permintaan Nando tadi pagi yang di sampaikan Yul.

"Gurunya gak masuk ya hari ini?" Tanya Ara selesai mereka tertawa

"Kata Aska kita belum mulai pelajaran sampai hari Rabu, nanti hari Kamis baru mulai" Jelas Vina dan di jawab anggukan mengerti oleh Ara

"Kalian gak mau makan atau minum?" Tanya Ara kepada Twins

"Cus" di Jawab antusias oleh mereka

"Seneng amat neng" sindir Ara sambil tersenyum

"Oh iya dong" jawab Twins kompak

Kenapa mereka senang? Karena kalau Ara udah ngajak mereka duluan, berarti Ara yang bakal traktir mereka berdua. Maka dari itu Twins senang, karena mengurangi jajan mereka. Kita semua tau kan, kalau Twins gak seperti Ara yang dari keluarga berada.

Sampainya di kantin mereka memilih tempat yang paling pojok, di pojok juga bagian yang paling nyaman gak berdesakan.

"Pesan aja apa yang kalian mau!" Ucap Ara

"Siap bos" Jawab Twins kompak

"Kamu apa Ra?" Tanya Vina

"Aku es teh aja" Jawab Ara

"Makannya?" Tanya Vina lagi

"Gak usah" Jawab Ara

"Tunggu bentar ya, kami pesan dulu" Pamit Twins dan di jawab anggukan oleh Ara. Setelah Twins pergi, ada laki yang mendekati meja Ara.

"Ra, gue boleh duduk?" Tanya laki-laki tersebut

"Ngapain nanya kalo Lo nya udah duduk?" Ujar Ara dingin dan di balas senyuman kikuk olehnya

"Ra, Yul udah ngomong sama kamu?" Tanya

Yaps, laki-laki itu adalah Nando. Laki-laki yang menyatakan perasaannya melalui Yul, dengan sedikit ancaman. Entah itu benar atau tidak, hanya mereka yang tau.

"Udah" jawab Ara dingin

"Yul juga udah bilang ke Aku" Jawab Nando

"Kalo dia udah bilang, terus Lo ngapain nanya ke gue lagi?" Tanya Ara dengan aura yang menyeramkan

"Ma-mau mastiin aja" jawab Nando takut, karena dia merasakan aurah dingin di sekitarnya

"Kan Lo udah mastiin, terus Lo mau apa lagi di sini?" Jawab Ara masih dingin

Belum sempat Nando menjawab pertanyaan Ara, Twins keburu datang membawa pesanan mereka.

"Woy, Lo ngapain di meja kita?" Tanya Vina ketus

"Aku tinggal ya Ra" Nando tak menjawab pertanyaan Vina, dia malah pamit ke pada Ara sedangkan Ara hanya diam saja.

"Udah, sana Lo" Usir Vani

"Dia ngapain Ra?" Tanya Vani dan di angguki Vina

"Gak tau, gak usah di pikirin. Gak penting juga" jawab Ara datar

"Ya udah, nih minum kamu" Ucap Vina sambil menaruh minum Ara di depannya

"Makasih Twins. The best deh" Ucap Ara sambil tersenyum manis

"Kembali Kasih Ara sayang" Jawab Twins kompak, setelah itu mereka makan di iringi becanda dan tertawa ringan.

"Oh iya Ra, hari ini kita jalan-jalan ke mal yuk" Ajak Vani antusias dan di sertai anggukan kepala oleh Vina

"Gak mood" jawab Ara datar

"Ayo dong Ra, plisss" Mohon Vani sambil mengatubkan tangan di dada

"Iya Ra, jalan-jalan aja. Aku udah lama gak ke mall, gak punya duit soalnya. Hehehe" Timpal Vina di sertai kekehan

"Ya udah deh. Nanti kalau ada yang kalian mau, ambil aja! Aku yang bayar" Putus Ara

"Beneran Ra?" Tanya Twins antusias

"Iya Twins sayang" Jawab Ara

"Yey" seru Twins senang

To Be Continued

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!