NovelToon NovelToon

ANAK GENIUS : Seorang CEO Yang Obsesif

One Nigth Stand

"Mereka adalah anak anak ku "

Suara berat dengan sorot mata tajam pria jangkung yanga duduk di hadapannya itu memberikan aura intimidasi yang kuat.

detak jantung Sierra berdegup kencang seolah olah itu akan meledak sekarang juga,bibirnya terkunci rapat, Sierra tak bisa menyembunyikan rasa terkejut nya pupil matanya sedikit bergetar, dari semua orang kenapa harus pria itu?.

Rasa takut menyelimuti sekujur tubuhnya,nafasnya terengah-engah seakan akan ada gumpalan gumpalan asap menyelimuti tubuhnya.

Lembaran lembaran surat tes DNA itu jatuh tepat di hadapan Sierra, ia masih diam terpaku di tempatnya, bahkan jika iya mengatakan tidak, bukti sudah ada di depan matanya.

ketika ia kembali menoleh ke arah Vinter mempertemukan tatapan mereka satu sama lain ia bisa melihat mata laki laki itu sedikit gemetar namun tetap saja tidak bisa menghilangkan aura intimidasi nya itu,

Tubuhnya tersentak di ikuti oleh getaran kecil ketika Vinter mengulurkan tangannya dan menyentuh pipinya mengusap air matanya dengan lembut, tanpa ia sadari air matanya sudah mengalir deras tanpa isakkan.

Saat pandangan mereka kembali bertemu ekspresi yang terlihat di wajahnya adalah perasaan bersalah dan tersirat kesedihan mendalam dan mengerikan dari pandangan itu, sorot mata yang tajam penuh dengan luka.

"Apa kau tau berapa lama aku menghabiskan waktuku untuk mencari mu " Getaran di dalam mata itu terlihat semakin jelas, iris mata ungu itu semakin memancarkan aura kesedihan seolah olah ia adalah orang yang paling menderita di dunia ini ******* suaranya yang berat menusuk jantung Sierra menembus nalurinya.

"Sierra katakan padaku jika mereka adalah anak anakku "

Bahkan jika itu benar Sierra sendiri tidak akan pernah bisa mempercayai semuanya baginya Vinter sendiri adalah orang yang bahkan tidak seharusnya ia singgung.

Vinter adalah seorang pria terkemuka yang merupakan Presdir perusahaan besar yang memiliki banyak cabang di dunia tentu saja ada begitu banyak wanita di seluruh dunia mendambakannya, seorang superstar hanya dengan jentikkan jarinya itu bahkan bisa membeli sebuah pulau.

orang yang terkenal arogan dan sombong itu berdiri di hadapannya dengan wajah berkaca kaca,

bagi Vinter ini memang benar adalah kesalahannya membiarkan Sierra pergi darinya itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya ketika gadis itu menghilang tanpa jejak memberikan penderitaan yang luar biasa padanya,

Apalagi Ketika ia mengetahui orang yang dia cintai mengandung anaknya dan melarikan diri bahkan merawat anak anaknya seorang diri itu membuat hatinya hancur berkeping keping

Penderitaannya selama ini bukanlah apa apa jika di bandingkan dengan penderitaan yang Sierra alami,

Sierra tak mengerti dengan setiap tatapan dan perlakuan Vinter padanya,

padahal mereka hanya teman satu angkatan sekolah.,

yang bahkan tidak pernah memiliki interaksi satu sama lain, namun kenapa?,setiap pandangan pria itu padanya, mengatakan seolah olah Sierra adalah wanita yang sangat ia cintai dalam hidupnya,sorot mata tajamnya ketika menyatu dengan pandangan Sierra tidak bisa berbohong jika Sierra adalah orang sangat berharga untuknya.

perasan berat yang ada di hatinya itu seolah olah naik ke atas dan mencekik lehernya membuat napasnya sesak, tidak ada suara yang bisa ia keluarkan hanya ada rasa sakit yang tak tertahankan.

"Kau pasti menderita selama ini, Aku minta maaf tidak bisa menemukanmu lebih cepat " Sierra semakin terkejut ketika tubuh kokoh Vinter memeluknya erat, membungkus tubuh mungilnya itu memberikan sedikit kehangatan padanya yang bahkan tidak pernah ia rasakan sebelumnya,

"Aku akan melindungi mu dan juga anak anak kita sekarang"

Itu mengingatkannya  ketika bertahun tahun yang lalu saat mereka tidak sengaja tidur bersama.

bagi Sierra itu adalah murni kecelakaan dan dia berpikir tidak akan pernah berhubungan lagi dengan laki laki yang bahkan tidak ia kenali, sampai Sierra mengandung anak anaknya, dan bertahun-tahun kemudian mereka bertemu lagi dengan sangat mengejutkan.

...***...

Semua itu berawal ketika tujuh tahun yang lalu

Ketika siera masih berusia 19 tahun ia mabuk di dalam sebuah bar karena kekasih yang ia cintai berselingkuh dengan teman dekatnya sendiri terlebih lagi itu adalah sepupu nya  untuk meluapkan rasa marahnya Sierra meminum begitu banyak sambil melontarkan sumpah serapah dari mulutnya,

"Bajingan sialan kalian berani berselingkuh di belakangku"

Dia terus mengutuk mereka ekspresinya terus berganti dari tertawa dan menangis

Bagaimana tidak perasaanmu pasti akan sangat hancur jika mengetahui teman dekat mu yang bahkan kau anggap sebagai saudara mu sendiri berselingkuh dengan kekasihmu pasti akan sangat hancur.

Terlebih lagi kenyataan bahwa dia adalah sepupumu sendiri begitu menyayat hati Sierra.

dan, ketika mendengar gadis yang selama ini ia berikan kasih sayang yang berlimpah, mengkhianatinya itu tak lain adalah adik tirinya, membuat hatinya semakin hancur berkeping-keping.

Kenyataanya adalah, Orang yang paling baik itu adalah musuh terbesarmu.

"Aku harap kalian tertindih oleh ribuan ton tembok yang runtuh dan mati dengan mengenaskan " Gumam Sierra di bawah sadarnya, dia menempelkan kepalanya ke atas meja dan terus menggumamkan kata kata kasar yang tak pantas di ucapkan sembari memegang sebotol anggur di tangannya.

Ketika Sierra hendak meminumnya langsung Seorang pria bertubuh tinggi tiba tiba menghampirinya dan menghentikan tangannya dan merebut botol itu dari genggaman Sierra

"Kau minum terlalu banyak, itu berlebihan jika hanya untuk laki laki brengsek itu"

Dia mengangkat tubuh Sierra perlahan lahan dan membawanya pergi dari dalam bar itu

"Harum " Sierra mengendus endus dan menggosok gosokan wajahnya ke dalam kemeja pria itu

"Kau siapa...?" Dia bertanya dengan keadaanya yang masih tidak sadar "tubuhmu begitu harum dan sangat nyaman "

Pria itu diam sesaat " Vinter " Gumamnya bahkan jika Vinter mengatakannya sedikit lebih kuat Sierra tidak akan pernah bisa mendengarnya.

Sierra menarik dasinya dan mengendus lehernya merasakan keharuman yang muncul dari tubuh pria itu membuat dia semakin merasa nyaman,

Napasnya yang lembut rasanya menggelitik leher Vinter,

Membuat denyut nandinya melonjak dengan cepat,  napasnya sedikit terengah.

dia menelan ludahnya dan membuka pintu mobilnya ketika ia hendak meletakan tubuh Sierra di dalam mobil wanita itu memeluk erat tubuhnya enggan untuk melepaskan nya dan dengan tiba tiba kedua tangannya menyentuh pipi Vinter dengan lembut

"Hei tampan, kau sangat tampan, apa kau mau menghabiskan malam denganku " Tanpa pikir panjang  dia melempar tubuh Sierra masuk ke dalam mobil dan hendak menutup pintunya mencoba mengalihkan perhatian dari godaan buas wanita itu,

namun lagi lagi Sierra menariknya dan memeluk erat tubuhnya tubuhnya yang menempel di balik kemejanya membuat getaran kecil di tubuhnya

"Hey tampan apa kau akan meninggalkanku juga?, apa salahnya dengan menghabiskan malam bersama...? "

Sierra benar benar dalam kondisi yang tidak sadar apalagi semua tindakan yang dia lakukan benar benar membuat pria manapun yang ada di sampingnya tidak akan bisa bertahan.

Namun sekali lagi dia menolak dengan tegas dan mengunci gadis itu dengan sabuk pengaman

Lalu menuju sopir nya.

Jika saja dia sedikit lebih lama berada di samping gadis itu mungkin dia sudah tidak bisa mengendalikan dirinya, dia ingin memilikinya, tubuhnya mulai memanas ketika dia berpikir untuk menguasai tubuhnya menjadikannya miliknya seutuhnya , dia akan benar bener menjadi gila ketika dia berpikir bagaimana rasanya ketika dia mengecup lembut kulitnya, wajah Vinter semakin memanas sebanyak dia menginginkannya dan sebanyak itulah dia mencoba untuk bertahan.

Namun lagi lagi Sierra tidak bisa tenang dia meronta ronta hendak melepaskan diri dari sabuk pengaman itu sambil menggerutu "apakah kalian para pria tampan memang tidak punya hati" Dia merengek seperti anak kecil

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di sebuah hotel terdekat karena tak tahan dengan keributan yang Sierra buat ia terpaksa berhenti di sana,

tubuh kokoh Vinter menggendong Sierra masuk kedalam kamar dengan hati hati, seolah olah dia adalah sebuah berlian jika melakukan kesalahan sedikit saja berlian itu akan jatuh dan hancur,

Dia membaringkan Sierra yang dalam ke adaan masih mabuk dan terus terusan menggrutu dan melontarkan sumpah serapah dari mulutnya.

Wajahnya memerah karena panas dan godaan yang menggebu-gebu ia ingin cepat cepat meninggalkan ruangan  itu dan memanggil seseorang untuk menjaganya. jika tidak, mungkin dia tidak akan bisa menahan Hasratnya lebih lama,

"Tolong bawakan obat pereda mabuk " Ketika ia hendak meletakan handphone nya di atas meja sebuah tangan mungil menyelinap melalui selah selah tangannya dan memeluk erat tubuhnya dari belakang

"Lepaskan aku sekarang kau minum terlalu banyak, sebentar lagi seseorang akan membawakan obat pereda mabuk bersabarlah sedikit " Dengan lembut dia melepaskan tangan Sierra pelan pelan, ketika ia berbalik sebuah kecupan hangat mendarat di bibirnya membuat tersentak

Tangan Sierra melingakar di lehernya dengan gesitnya mendorong pria itu ke atas ranjang dan menguncinya di bawah tubuhnya

"Aku mohon untuk menghabiskan malam bersamaku" Siapapun yang melihat sorot mata itu tidak akan bisa menahan keinginan mereka untuk menguasai gadis itu.

namun, Vinter adalah satu-satunya orang yang tidak ingin menghancurkan gadis itu meskipun dia harus menahan keinginan kuat tubuhnya untuk segera melahapnya, tubuhnya memanas ketika dia mencoba bertahan,

dia sedikit mendesah berusaha untuk melepaskan hasratnya untuk memilikinya

Ketika bibir lembut Sierra kembali menempel pada bibirnya membuat denyut nandinya semakin melonjak degupan nafasnya yang tak berhenti berdetak membuatnya kehilangan akal sehatnya

"Hei wanita kau sudah bermain dengan api, kau sendiri yang memintanya " Smrik licik terukir di bibir nya dia menarik dan mendorong Sierra kedalam pelukannya

"Katakan padaku siapa namamu"

Dia membisikan pelan namanya sebelum dia benar benar membungkamnya

"VINTER CHEVALIER "

...*Bersambung*...

...Thanks for reading...

Test Pack Dua Garis

Sinar matahari mengintip masuk melalui selah selah jendela kaca yang terselimuti gorden putih menerangi wajah Sierra, dia membuka matanya karena terlalu silau namun ketika ia terbangun

Alangkah terkejutnya ketika melihat tubuhnya tanpa balutan kain sedikitpun.

Sierra segera menarik selimut dan membungkus tubuhnya kemudian memeluknyaa erat erat dia gemetar ketika melihat seorang pria tertidur pulas di atas ranjang yang sama dengannya.

'Ya tuhan!, Sierra apa kau menjadi gila hanya karena putus cinta' Wajah Sierra memerah ketika ia ingat kejadian semalam walau hanya samar samar tapi satu hal yang dia tahu bahwa dia telah menyerang pria itu, tidak ada orang yang bisa dia salahkan, itu adalah kesalahan dirinya sendiri.

Ketika ia sudah memakai kembali pakainya yang sebelumnya berserakan di lantai, nya dia pergi melarikan diri meninggalkan kamar itu dan laki laki yang ada di sana tanpa berbalik sedikitpun.

Lagi pula baginya itu hanya cinta satu malam, dengan laki laki tak dikenalnya.

dan dia tidak mungkin akan bertemu dengan pria itu lagi.

Walaupun kenyataan dia telah kehilangan kesuciannya, itu tidak bisa menutupi kesalahan Sierra juga yang telah menyerang pria itu.

'Aku telah menyerangnya dan dia telah mengambil malam pertamaku, itu adil bukan jika kami mengambil malam pertama masing masing,"

...

Ketika Seirra membuka pintu rumahnya sebuah tamparan keras mendarat dipipinya.

Rasanya panas dan perih.

"Anak sialan kemana saja kau semalaman ini"

Sierra memegang pipinya yang lebam karena hasil tamparan keras ayahnya. Dia menatap ke arah pria baya itu,

Pandangan matanya sedikit sayu.

Bukan pertanyaan khawatir yang pertama kali dia berikan padanya melainkan interogasi kepada seorang anak yang tidak menuruti majikannya.

"Paman, ada tanda merah di leher Sierra, mungkinkah dia "

Dia adalah shofia adik tiri Seirra, yang di klaim sebagai keponakan jauhnya oleh ayahnya, selama ini Sierra percaya padanya,dan menyayanginya bahkan ketika ayahnya mengatakan perlakukan dia seperti adikmu sendiri,dia memperlakukannya dengan baik, tapi kenyataannya dia tidak tau maksud dari perkataan ayahnya waktu itu sekarang.

"Benar benar tidak berpendidikan, bagaimana wanita ****** seperti dia cocok dengan elvin putraku,mungkin saja dia telah tidur dengan beberapa gigolo di luar sana, itu benar benar mengerikan, membayangkannya saja tubuhku sudah merinding"

"Ya...!!, aku tidur dengan seorang pria! " Tidak ada emosi di matanya, wajahnya datar pandanganya lurus tertuju pada ibu Elvin, yang sedari dulu memang tidak pernah menyukainya, padahal pertunangan ini di ajukan oleh pihak keluarga mereka, tapi kenapa dia membenci Sierra seolah-olah dia yang telah memaksa pertunangan itu.

Semua orang terkejut bahkan Elvin mantan kekasihnya yang merupakan tunangan Seirra tersentak kaget dengan pengakuannya.

Sekali lagi sebuah tamparan mendarat di pipinya,

Namun tetap saja gadis itu diam tanpa emosi dia tidak merengek sedikit pun, wajahnya yang memerah karena hasil dari tamparan ayahnya ini bukanlah apa apa jika di bandingkan penderitaan yang ia alami selama ini.

Sierra adalah gadis polos yang lugu, ya!! Itu dirinya yang dulu sebelum dia di khianati oleh orang-orang yang di cintainya, jika itu dulu mungkin dia akan merengek meminta balas kasihan, tapi sekarang semua itu sudah tidak di perlukan lagi.

Dia sudah kehilangan tujuannya untuk tetap berada di dalam rumah bagaikan sangkar burung untuknya.

"Sierra meskipun kita belum menikah, aku tetap lah tunanganmu. kau! ,bagaimana kau tega melakukan ini padaku? "

Sierra tersenyum miris mendengar pengakuan Elvin padanya, padahal baru beberapa hari yang lalu dia dan Shofia berbagi ranjang yang sama, bercumbu mesra di belakangnya.

"Lalu bagaimana dengan kau yang tidur dengan Sofhia,"

Lagi lagi semuanya tersentak, itu mengejutkan, membuat mereka membulatkan mata.

"Apa maksudmu?kau..!!. Paman,Sierra tidak ingin mengakui kesalahannya dan bahkan memfitnahku" Sofhia mundur kebelakang dan bersembunyi di balik ibunya dengan wajah memelas.

dia memang pandai, bagaimana Sierra tidak bisa menyadarinya, dia terlalu bodoh untuk mempercayai wanita itu.

"Beraninya kau menyalahkan orang lain atas kesalahanmu! "

Melihat reaksi ayahnya yang gemetar menahan emosinya sedikit menyakiti perasaan Sierra, tangan pria tua itu mengepal dengan kuat membuat urat urat tangannya terlihat menonjol keluar, lagi lagi dia ingin menamparnya namun kali ini tangan Sierra dengan kuat menangkisnya, bahkan ayahnya sendiri tidak pernah memperlakukan dia sebagai anaknya kandungnya.

Dia sangat baik kepada Shofia semenjak kedatangan wanita itu dan ibunya ke rumah itu, Sierra berpikir itu hanyalah bentuk rasa kasihan yang dia berikan kepada keponakan, tapi kenyataanya itu adalah perlakuan khusus untuk wanita simpanan dan anaknya.

"Paman, kau akan menyakiti Sierra jika kau menamparnya lebih keras lagi"

"Ftt...... Hahahahahahaha " Sierra tertawa keras melihat Shofia yang masih berpura pura Lugu dan polos, padahal kebenarannya dia lebih rendah dari pada sampah.

Dia tidak ingin berlagak tidak mengetahui apapun, jika dia diam saja mungkin dia akan terus di anggap rendah oleh mereka.

Semua orang terheran heran, mungkin terkena beberapa tamparan membuat Sierra kehilangan akalnya dan menjadi gila

"Kenapa kau tertawa huh? "

Sierra menahan perutnya yang terasa sakit karena tawanya

"Apa kalian tidak bosan dengan drama ini?, ayah, sampai kapan kau akan menyembunyikan fakta, jika kedua wanita ****** itu adalah anak dan istri hasil perselingkuhan mu selama ini?"

"Apa yang kau katakan? "

"Aku sudah mengetahui semuanya, berhentilah berpura-pura!!" Seketika tawanya memudar dan raut wajahnya kembali seperti semula, berbicara dengan mata tajam, mengeluarkan aura mengintimidasi.

"Sierra kau..,"

Sovia masih bersembunyi di belakang ibunya dengan wajah memelasnya dan air mata buaya palsu bahkan setelah dia membongkar semuanya tidak ada perasan menyesal di balik tatapan matanya.

"Sierra kau terlalu mabuk sehingga kau melantur" Elvin mendekatinya dan mengulurkan tangannya di pipinya, namun dengan refleks Sierra menangkis tangan itu menghentakkannya dengan keras.

"Sudahlah aku lelah dengan drama ini "

"Kau wanita ******, keluar kau dari rumah ini! "

Dia tersenyum ketika mendengar ayahnya mengusirnya, itu lebih baik daripada dia harus menikah dengan laki laki baji*gan yang bahkan berbagi ranjang dengan wanita lain meskipun dia sudah memiliki tunangan.

"Tidak perlu kau pinta pun aku akan segera pergi meninggalkan rumah ini"

Sierra berbalik berjalan menuju pintu utama, itu adalah kesempatan untuknya melarikan diri dari neraka.

"Hei anak kurang ajar! , berhenti!" Tetap saja Sierra tidak mengindahkan peringatan ayahnya dan terus melangkah menuju pintu keluar.

"Aku peringatkan kau untuk berhenti!, selangkah saja kau meninggalkan pintu itu jangan harap untuk bisa kembali masuk ke rumah ini,kau bukanlah anakku"

Dia tersenyum miris tanpa menoleh kebelakang, tanpa peringatan pun dia tidak akan pernah ingin kembali kedalam neraka itu

***

Satu minggu telah berlalu semenjak kejadian itu Sierra berteriak kencang ketika melihat testpack kehamilannya memiliki dua garis!.

Beberapa hari terakhir Sierra sering merasa mual mual dan pusing dia berpikir itu hanya karena asma.

Meskipun sempat ragu ragu dan takut Sierra memberanikan diri memutuskan untuk membeli testpack kehamilan dan sangat kaget dengan hasilnya.

Tubuhnya gemetar,

Bagaimana mungkin? Sierra tidak pernah berpikir jika cinta satu malamnya dengan pria yang bahkan tidak ia kenal akan meninggalkan benih di dalam perutnya.

Dia memandangi testpack itu berkali kali dan hasil garis itu tetaplah menunjuk angka dua garis, berapa kali ia melihat dan membolak-baliknya itu tidak akan mengubah fakta bahwa ada bayi di dalam perutnya,

Sierra menghempaskan kepalanya ke atas meja pelan.

Ada bayi di dalam perutnya,

Dia mengelus lembut perutnya

"Bayi! , bay!i, aku punya bayi? " Dia tersenyum seraya meneteskan air mata,? matanya berkaca kaca, apa yang harus dia lakukan sekarang.

entah, perasaanya sedikit campur aduk antara senang maupun sedih.

Ia benar benar kehilangan anggota keluarganya, ketika ibunya pergi meninggalkannya lebih dulu dan ketika adik laki lakinya memutuskan untuk belajar di luar negeri meninggalkannya bertahun-tahun yang lalu, bahkan orang-orang di dalam keluarganya sudah melupakan keberadaannya.

Sementara ayahnya hanya memperlakukannya sebagai barang penghasil uang.

     kini Sierra memiliki keluarganya sendiri yang saat ini masih berada di dalam perutnya, dia memutuskan untuk merawatnya hingga lahir dan membesarkannya meskipun dia harus merawat mereka seorang diri,

Sierra berjanji akan merawat mereka dengan cinta dan kasih sayangnya, tak peduli begitu banyak rintangan yang akan ia hadapi, tidak perlu seorang pria untuk merawat seorang anak!.

Akhirnya dia bisa membangun keluarganya sendiri , meski dia tidak tau siapa ayah dari anaknya itu.

Siera terdiam sejenak dan terjatuh dalam lamunannya ketika ia memikirkan adiknya yang belajar di luar negeri, itu membuatnya berpikir.

Dia memutuskan untuk pergi keluar negeri menyusul adik berserta gurunya yang sudah sejak lama tidak bisa ia temui, mungkin di sana ia bisa memulai kehidupan baru, dan meninggalkan kehidupan yang menyesakan di sini, dia ingin membesarkan anaknya dengan penuh cinta tanpa gangguan orang orang luar yang mungkin bisa menjadi ancaman untuknya dan anak-anaknya dimasa depan, terlebih lagi dengan karakter ayahnya yang sangat egois dan terus terusan berusaha untuk menikahkannya dengan lelaki kaya untuk meraup keuntungan.

Tapi beberapa saat ketika Sierra bersiap siap dan hendak berangkat ke luar negeri, di luar apartemen yang ia tempati saat itu segerombolan bodyguard ayahnya memenuhi pintu masuk apartemen,

Padahal baru satu minggu yang lalu Sierra keluar dari rumahnya karena diusir dan perselingkuhan kekasihnya terlebih lagi dengan teman dekat Sierra yang tak lain adalah sepupu jauhnya yang kini tinggal dirumahnya,

Tentu saja dia tidak akan pernah berpikir untuk kembali ke rumah itu lagi.

Apalagi ketika mengetahui kebenaran!,

Sepupu jauh hanyalah kedok bagi ayahnya untuk membawa wanita selingkuhan  dan anak di luar nikah itu masuk kedalam rumah mereka.

Ketika mengetahui fakta bahwa temannya sekaligus sepupu yang ia sayangi merupakan saudara tirinya, di saat perselingkuhan kekasihnya dan wanita itu,membuat hati Sierra semakin hancur.

Dia masih ingat jelas pembicaraan yang mereka ucapkan ketika mereka berdua sedang berbagi ranjang yang sama ,meskipun kemudian Sierra dengan terang terangan melabrak perselingkuhan mereka dan memutuskan pria bajingan itu, Sierra merasa sedikit puas bisa menampar keduanya,hanya dengan mengingatnya saja itu sudah cukup memberikan kepuasan untuknya

Dia bisa menerima jika pria bajingan itu berselingkuh dengan wanita lain di belakangnya, namun hal yang tidak bisa ia terima adalah perselingkuhan ayahnya bertahun tahun di belakangnya dan ibunya. bahkan ketika ibunya masih hidup pun ayahnya sudah mencari wanita lain,

Dan diam diam menghidupinya memberikan segalanya untuk mereka.

ketika ibunya meninggal, ayahnya membawa mereka kerumahnya, mengatakan jika mereka adalah sepupu jauh Sierra sebagai kedok perselingkuhan mereka.

Dia masih belum menikahi wanita itu secara resmi, karena takut melihat sikap Sierra putrinya yang keras kepala itu begitu mengetahuinya pasti akan kabur, dan menggagalkan semua rencana pernikahan untuknya, tentu saja itu akan membuat kerugian yang besar untuknya.

Dengan membongkar kedok mereka semua membuat Sierra memiliki kesempatan dan alasan yang bagus untuk kabur dari rumah mengerikan bagaikan neraka itu.

padahal ketika ia di usir dari  rumahnya, ayahnya sendiri mengatakan jika dia bukan lagi anaknya ketika ia melangkahkan kakinya melewati pintu utama.

rumah neraka itu tidak akan pernah menyambut kepulangan Sierra lagi.

Namun mereka berubah pikiran ketika seorang presdir besar mengatakan bersedia menikahi Sierra dengan imbalan harta yang berlimpah.

Tentu saja pria tua yang serakah dan haus akan kekayaan itu tidak mungkin bisa menolaknya, ketika sebuah kesempatan hadir di depan mata kenapa tidak! , bahkan jika dia harus menjual anak  kandungnya sendiri.

"Damn, Pria tua sialan.. " Sierra mengutuknya dari balik jendela ketika melihat ayahnya keluar dari mobil dan mulai masuk ke dalam apartemen, meski begitu gadis keras kepala itu tidak akan pernah menyerah untuk kabur ia memilih rute yang tidak mungkin ada bodyguard penjaga untuk menangkapnya.

Awalnya sierra ragu jika dia harus melompat dari satu balkon ke balkon lainnya apakah itu akan mempengaruhi keselamatan bayinya, namun demi melarikan diri dia harus melakukannya dan turun dari dinding samping apartemen dengan pelan pelan.

Dia akan melakukan apa saja agar bisa kabur dari laki laki tua itu, lagi pula itu bukan pertama kalinya bagi Sierra melarikan diri darinya dan tentu saja dia adalah gadis yang ahli dalam hal melarikan diri.

Beberapa saat kemudian dia menaiki sebuah taxi dan  menuju bandara,

Saat Sierra telah menaiki sebuah pesawat mobil ayah beserta para pengikut nya sampai di bandara di saat bersamaan dengan lepas landasnya pesawat yang Sierra tumpangi

Sierra sedikit menyesal jika harus membeli tiket pesawat dengan namanya sehingga ayahnya bisa dengan mudah melacak jika dia akan pergi meninggalkan kota dan segera menyusun rencana untuk menangkapnya dan membawanya kembali,

Untugnya Sierra jauh lebih gesit dari pada ayahnya

Dia bisa kabur dari apartemen itu dan tiba lebih dulu ke bandara sebelum ayahnya beserta para pengikutnya bisa menangkapnya,

Memang kenyataanya pergi keluar negeri adalah cara terbaik untuk bertahan hidup dari pria serakah yang terobsesi dengan uang itu, Sierra mengelus perutnya dengan lembut

"Bayi ku aku akan melindungimu "

  Masih ada kehidupan baru yang tidak diketahui Sierra menantinya di masa depan

Bersambung

Kembali Setelah Tujuh Tahun Lamanya

Sierra kembali menginjakan kakinya ke negeri asalnya ketika ia turun dari pesawat, sudah tujuh tahun lamanya dia meninggalkan Amerika kota tempat kelahirannya, hal yang pertama kali dia rasakan ada perasaan akrab dan rasa rindunya.

Tiba di negeri tempat kelahirannya!.

pandangan tertuju ke arah pemandangan bandara itu sangatlah berbeda dari tujuh tahun yang lalu ketika dia meninggalkan tempat itu,

Detak jantung Sierra bedegup ada perasan tersirat di dalam hatinya,angin berhembus membuat rambutnya berkibar sebelum ia menutupnya dengan topinya menahannya dari terpahan angin .

matanya sedikit berkaca kaca

Akhirnya dia kembali setelah sekian lamanya,

Meskipun sebelumnya tempat itu memiliki tragedi yang cukup menyakitkan untuknya.

mungkin kali ini akan berbeda, ketika dia kembali bersama anak anaknya, Dia ingin membuka lembaran baru yang sebelumnya telah ia hapus dari tempat itu.

"Ibu apakah ini negeri asal ibu"

Sierra menganggukan kepalanya pelan dan tersenyum ketika mendengar pertanyaan Hilde

"Akhirnya aku bisa pergi ke tempat kelahiran ibu, tidak sia sia aku menerima kontrak yang di usulkan untuk ku " Hilde girang.

dia adalah seorang superstar cilik, di usianya yang masih tergolong anak anak Hilde mampu menjadi seorang model dan seorang aktor cilik terkenal di Prancis.

kemampuan Hilde dalam memerankan tokoh tidak bisa di ragukan lagi aktingnya dalam dunia hiburan melonjak pesat,

selain wajahnya yang imut dan juga tampan, kepribadian ceria dan kemampuannya yang luar biasa juga memikat hati semua orang baik anak anak maupun orang dewasa,

selain menjadi aktor cilik Hilde juga memiliki bakat menyanyi suaranya yang lembut dan imut itu bisa mengeluarkan nada yang sempurna sehingga ada banyak orang orang di luar sana yang mengagumi suaranya. Selain itu Hilde juga memiliki keterampilan di dunia komputer.

"Hilde jangan membuat keributan di bandara" Oscar menyelah sembari menjentikkan jarinya pelan ke dahinya.

Oscar anak tertua Sierra, berbeda dengan Hilde yang memiliki sifat ceria, Oscar sendiri memiliki sifat yang cenderung dingin dan dewasa itu tidak seperti umurnya yang masih tergolong anak-anak

di usianya yang masih sangat muda Oscar mampu menyandang gelar sebagai anak tercerdas dan jenius, dia memiliki Iq dan Eq di atas rata rata anak seusianya bahkan Iq nya yang tinggi melebihi Iq orang orang dewasa pada umumnya.

Meskipun masih sangat kecil dia sudah bisa menduduki posisi sebagai CEO muda mewakili posisi kakeknya di Prancis, bahkan Oscar muda sudah mampu mengatasi berbagai masalah yang timbul di perusahaan baik itu masalah internal maupun eksternal.

Dia juga bisa dengan mudah menyelesaikan defisit yang terjadi di perusahaan

Oscar sendiri tidak memiliki kemampuan berakting ataupun menyanyi seperti Hilde , dia akan kaku jika berada di depan kamera, Oscar tidak bisa mengekpresikan dirinya, di wajahnya hanya akan ada pandangan dingin dan datar.

dia berbakat di dalam dunia komputer, bahkan Oscar memiliki kemampuan untuk menjadi seorang hacker. Beberapa kali ia sudah menyelesaikan masalah di perusahaan kakeknya sebagai hacker.

Oscar bahkan pernah membobol situs situs terlarang yang bahkan tidak bisa diretas oleh hacker lain.

Ketika mereka berdua bersatu di dunia komputer mungkin mereka dapat menyandang gelar sebagai master hacker cilik, namun itu hanya bisa menjadi rahasia mereka bahkan ibunya Sierra juga tidak mengetahui fakta itu.

Orang orang di bandara yang memperhatikan mereka takjub dengan ketampanan dan keimutan yang dimiliki oleh kedua bocah kembar itu.

Mereka mengatakan jika anak anaknya itu adalah jelmaan dari seorang pangeran.

Bagaimana mungkin ada Anak-anak yang setampan mereka.

Itu sangat lucu dan menggemaskan.

Ada juga yang mengatakan jika mereka tampak tidak asing di mata

Tentu saja dengan percaya diri dan bangganya Hilde percaya jika mereka pasti melihat aktingnya di dunia hiburan, sehingga tampak tak asing ketika melihatnya

Sierra sendiri tidak pernah menyangka jika dia bisa melahirkan anak anak yang sangat berbakat, dia tidak tau gen siapa yang mereka miliki sehingga mereka berdua menyandang gelar jenius di usia mereka yang ke 6 tahun.

"Ibu di mana paman" Oscar melirik ke arah jam tangannya sudah menunjukan pukul 12:30 namun pamannya belum juga tiba untuk menjemput mereka, itu sudah lebih jika dihitung dari waktu keterlambatan.

"Bersabarlah sedikit dia pasti akan segera datang" Sierra membalasnya dengan senyuman lembut, dia mengerti Oscar anaknya itu adalah orang yang paling tidak suka keterlambatan waktu,

Sifatnya yang dewasa membuat Oscar bisa mengatur dan selalu tepat waktu, bahkan dia adalah orang yang pertama bangun di pagi hari dan memasak makanan untuk ibu dan adiknya sebelum mereka melakukan aktivitas sehari hari.

Tidak lama kemudian sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di hadapan mereka.

Ketika pintu terbuka seorang pria yang terlihat cukup mirip dengan Sierra keluar dari balik pintu mobil, sangat sangat mirip jika seseorang melihat mereka mungkin akan mengira jika mereka juga adalah kembar, terlebih lagi ketika di perhatikan dengan seksama wajah mereka adalah versi laki laki dan perempuan. Mungkin mereka bisa bertukar posisi jika mereka memotong dan memanjangkan rambut mereka.

"Kau terlambat paman! "

Dia adalah Xieros adik kandung Sierra, yang tiba lebih dulu ke Paris jauh sebelum Sierra dan anak anaknya tiba di sana . Ketika Sierra dan anak anaknya memutuskan untuk kembali ke negeri asalnya.

Gurunya meminta Xieros untuk pergi lebih dulu dan menyiapkan tempat tinggal untuk Sierra beserta anak-anak nya yang merupakan cucu angkatnya

Guru mereka adalah seorang yang cukup terkemuka di prancis dia adalah seorang Ceo perusahan besar sekaligus seorang pianis terkenal prancis, sebelumnya dia bertemu dengan Sierra ketika Sierra masih sangat kecil dan duduk di sekolah dasar.

Melihat bakat Sierra ketika dia bermain piano membangkitkan semangatnya untuk mengasah kemapuan seorang anak kecil itu, sehingga dia mampu untuk menggantikan posisinya sebagai pianis terkenal dari prancis.

Namun di tengah tengah karier nya yang sukses ayah Sierra menentangnya dengan keras dan memintanya untuk berhenti bermain piano,itu memberikan pukulan yang keras untuknya sehingga sampai saat ini dia menolak untuk bermain piano meskipun dia cukup berbakat dalam bidang itu.

Akhirnya Xieros memutuskan untuk menggantikan kakaknya, dengan alasan untuk belajar di luar negeri Xieros terbang dari Amerika menuju Prancis dan menjadi murid guru dari kakaknya itu.

Dan sekarang, bakat Xieros dalam bermain piano bahkan bisa jauh melebihi Sierra sendiri.dia juga bisa menyandang gelar sebagai pianis berbakat dan beberapa kali memenangkan beberapa awards, sampai dia di juluki sebagai dewa musik Xixi.

"Paman jika kau tidak bisa mengatur waktumu dengan benar, dan selalu ceroboh mungkin kakek akan menghukum mu lagi" Kata kata Oscar menusuk jantungnya, gurunya memang selalu keras kepadanya, dan bahkan akan memukulnya dengan stik jika Xieros melakukan sedikit kesalahan.

Gurunya benar benar pilih kasih, dia akan menjadi singa buas di hadapan Xieros dan menjadi kelinci penurut jika di hadapkan dengan Oscar dan Hilde,

Dia ingin menangis jika membayangkan bagaimana perlakuan gurunya padanya,

Namun kini dia senang kepergian Oscar dan Hilde mungkin akan membuat pukulan keras untuknya, kepalanya mungkin seolah-olah akan hancur,

terlebih lagi belum lama ini ia bisa merasakan sedikit kebebasan ketika Oscar menggantikannya berada di Perusahaan dan menyelesaikan masalah masalah baik internal maupun eksternal.

Xieros tertawa jika membayangkan ekspresi gurunya yang depresi karena harus kembali terjun ke prusahaannya dan mengurus semua masalah sendirian,

Xieros tidak sabar jika melihat rambut panjang dan lurus milik gurunya itu rontok, akan terlihat seperti apa jika pria dengan berwibawa dengan rambut panjangnya itu  menjadi pria yang botak.

***

Mereka tiba di sebuah apartemen, semua barang barang dan perabotan telah tersedia dan tersusun dengan rapih

Oscar dan Hilde dengan serempak mengatakan jika mereka memberikan peringkat B+ untuk kerja keras pamannya.

"Aku beri ranting B+ untuk kinerja paman "

Oscar mengusapkan tangannya kemeja dan tidak menemukan debu di sana, karena sifatnya yang cenderung dewasa Oscar sangat memperhatikan kebersihan sekitarnya.

"Apakah tidak bisa kau memberikan penilaian A, untukku"

"Untuk ukuran interior yang di atur oleh orang tanpa jiwa seni seperti paman B+ adalah peringkat yang lumayan"Hilde menambahkan, Hilde cukup pintar jika berkaitan dengan masalah interior, dekorasi, maupun gaya pakaian karena dia seorang model dan juga aktor cilik, dia cukup kompeten jika diminta untuk mendekorasi sebuah ruangan. Bahkan beberapa dekorasi interior rumah kakeknya di Prancis adalah hasil rancangannya.

Meskipun begitu Xieros cukup senang jika usahanya di akui oleh kedua keponakannya yang sangat pilih pilih itu,

menurutnya tidak sia-sia dia tiba lebih dulu ke paris dan menyiapkan semuanya untuk mereka.

"Hilde,Oscar kalian bisa beristirahat lebih dulu untuk hari ini, besok ibu akan membawa kalian untuk berbelanja kebutuhan dapur"

"Tidak masalah ibu, aku juga akan berlatih akan ada beberapa pemotretan beberapa hari lagi setelah aku menandatangani beberapa kontrak"

Hilde menarik tangan Oscar dan segera menuju kamar mereka.

"Xieros terimakasih atas kerja kerasmu"

Sierra berjalan duduk di sofa

"Tak apa kakak lagi pula semuanya demi kebaikan kakak. Tapi, apa tidak apa apa jika kakak kembali"

"Semuanya sudah berlalu, dan aku ingin membuka lembaran baru, mungkin aku bisa membuat tempat penuh tragedi ini menjadi tempat paling berharga untukku bersama anak anak "

"Jika itu keputusan kakak, aku akan selalu berada di pihak kakak"

Ketika tiba di kamar,

Hilde merasa sedikit menyesal karena bersikeras memaksa ibunya untuk pergi ke Amerika dengan dalih kontraknya, ketika dia melihat raut wajah ibunya yang selalu terlihat murung semenjak mereka tiba di Amerika.

Lagi lagi Oscar menjentikkan jarinya ke dahinya

"Aw... " Hilde menjerit meskipun itu tidak terlalu sakit namun itu mampu membuat tubuhnya terdorong jauh ke belakang

"Apakah, kakak tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruk kakak untuk menyentil dahi ku? "

"Jangan lupa jika bukan hanya kau yang bersalah disini, aku juga ikut andil dalam memaksa ibu untuk pergi ke Paris, jadi jika kau merasa bersalah tentu juga aku juga bersalah"

Oscar duduk di kursi dan mengeluarkan laptop nya dari dalam tas lalu meletakkannya di atas meja.

"Kakak apa kau berpikir jika kita akan benar benar bisa menemukan ayah "Hilde berbaring di atas kasur sambil memeluk bantal guling memandangi langit langit kamarnya.

" Menemukannya...??, itu bukanlah hal yang terlalu sulit " Oscar menyeringai kemudian jarinya mulai mengutak-atik keyboard laptopnya.

***

Di sebuah  perusahaan besar

"Tuan apakah lagi lagi anda tidak akan datang ke perjodohan kali ini"

Seorang sekertaris mendekati atasannya yang tengah duduk fokus dengan pekerjaannya.

"Jika kau datang hanya ingin mengatakan hal itu lebih baik kau pergi sekarang juga sebelum aku mengganti mu dengan orang lain " Dia dengan dingin memintanya untuk pergi

Sekertarisnya  leon burg menelan ludahnya,sudah bertahun-tahun dia melayani bosnya itu,

Dia sedikit khawatir dengannya.

Tahun ini usianya sudah mencapai 27 tahun namun dia belum pernah sama sekali berkencan dengan seorang gadis manapun,

Bahkan Beberapa kali ibunya mengatur perjodohan untuknya, karena mengkhawatir putranya, dia bersikeras agar Vinter segera memiliki seorang istri dan memberikan Cucu untuknya.

Tapi tetap saja dengan dingin dia menolak semua gadis gadis yang dikirimkan ibunya padanya, ada bermacam macam gadis yang di hadapkan padanya mulai dari seorang model hingga artis papan atas, namun tidak ada satupun yang menarik perhatiannya.

Setiap kali melihat gadis gadis itu dia akan mengatakan kata jelek  pada mereka dan tidak pernah tertarik secantik apapun wajahnya.

Seorang presdir perusahaan besar yang memiliki wajah rupawan bahkan sering di katakan jika dia adalah reinkaransi dewa yunani.

Bulu matanya yang panjang dan lentik bahkan lebih menggoda dari seorang gadis,

Iris mata ungunya bagaikan sebuah batu permata yang memiliki keindahan bahkan tidak bisa di uraikan dengan kata kata,

Hidungnya yang terpahat sempurna memberikan kesan luar biasa, bahkan bibirnya yang seksi, akan menarik perhatian gadis manapun.

Pria yang bagaikan lukisan itu, tidak pernah berkencan dengan seorang gadis manapun ,

Tentu saja alasannya bukan karena tidak ada yang menyukainya, Ada begitu banyak gadis gadis di dunia ini yang menginginkannya dan mengharapkan posisi sebagai istrinya.

Terlebih lagi dia adalah pria kaya yang berkuasa.

Leon merasa sedikit takut jika saja presdirnya itu memiliki orientasi seksual yang salah, jika semua itu benar dia akan menangis sekarang juga.

"Nyonya besar menelpon dan mengomel "

"Aku akan berbicara pada ibu"

Tanpa sengaja Vinter menyenggol sebuah tumpukan dokumen lama dan membuat semuanya berjatuhan.

Leon sekertarisnya sedikit kewalahan dengan sifat bos nya itu, entah berapa kali untuk hari ini dia menjatuhkan tumpukan dokumen itu,

Padahal bosnya itu adalah orang yang kompeten dan tidak pernah melakukan kesalahan sedikitpun,apakah ada sesuatu hal yang menganggu pikirannya akir akhir ini?.

Ketika leon membersihkan kertas kertas yang berserakan selembar poto yang terselip di antara tumpukan dokumen lama itu terjatuh tepat di bawah kaki Vinter,

Dia menghentikan aktivasinya dan memandangi selembar foto itu sebelum dia mengambilnya dan membaliknya melihat gambar yang ada di baliknya.

Dia tersenyum ketika melihat sosok yang ada di dalam foto itu

Tentu saja leon sedikit penasaran dengan sosok yang ada di balik selembar kertas itu dia sedikit membulatkan matanya karena kaget melihat Presdir yang terkenal dingin dan arogan itu tiba tiba tersenyum,itu adalah momen yang sangat langkah.

Dia menoleh ke arah jendela

'Sudah bertahun-tahun lamanya'

Lagi lagi dokumen lama yang telah di rapikan sekertaris leon itu kembali berhamburan tertiup hembusan angin.

Bersambung

Thanks for reading

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!