1. David Aliandro
Seorang pria tampan sangat digilai para gadis dan wanita hingga mereka rela menyerahkan kehormatannya untuk seorang David namun sayang semua berakhir dengan kematian yang mengerikan karena dirinya tidak mau di sentuh oleh siapapun terlebih seorang wanita kecuali ibunya yang sudah meninggal. Selain tampan David seorang CEO banyak perusahaan yang berada di dalam dan di luar negri. Di balik kekayaan yang berlimpah ruah dan ketampanannya tidak ada yang tahu kalau David adalah seorang pria psycophat paling kejam dan tidak segan menyiksa bahkan membunuh siapa saja yang mengusik hidupnya. Masa lalunya yang kelam karena dirinya menjadi saksi di mana dirinya melihat penyiksaan dan berakhir pembunuhan ke dua orang tuanya yang dilakukan sepasang suami istri yang sangat tamak membuat dirinya dendam dan menyakiti seorang gadis anak dari pembunuh orang tuanya dengan cara menikahinya untuk di siksa. David mempunyai beberapa seni bela diri karena banyak musuh yang mengincar dirinya.
2. Karen Triatmaja.
Seorang gadis yang sangat cantik, sabar, tidak sombong dan baik hati terhadap semua orang. Karen sangat pintar, bekerja sebagai sekretaris dan juga pintar program IT bahkan mengusai beberapa seni bela diri. Terpaksa menikah dengan pria yang kejam karena demi melindungi ke dua orang tuanya agar tidak terbunuh
3. Ronald Janson
Asisten sekaligus tangan kanan David pria tampan dan banyak digilai para wanita tapi tidak ada satupun yang membuatnya tertarik, Ronald sangat setia dengan bosnya. Di balik ke tampanannya tidak ada satupun yang tahu kalau Ronald adalah seorang psycophat suka menyiksa dan membunuh musuh - musuhnya tanpa ampun. Ronald juga pintar bela diri karena selain melindungi dirinya juga untuk melindungi bosnya.
4. Dokter Clarisa Atmaja
Seorang dokter ahli bedah, cantik, baik, sabar, dan tidak sombong juga sangat pintar bela diri selain untuk melindungi diri sendiri dari orang yang ingin melukai dirinya juga bisa membantu orang yang membutuhkan pertolongannya.
5. Federick Alionso
Seorang profesor yang pintar meramu obat - obattan. Federick seorang CEO dan mempunyai beberapa cabang perusahaan. Banyak gadis dan wanita tergila - gila padanya karena kekayaan dan juga ketampanannya tapi ada satupun yang menarik hatinya. Di balik kekayaan dan ketampanan tidak ada yang tahu sisi kejam Federick karena dia adalah seorang pria psycophat.
6. Dokter Sandra William
Seorang dokter ahli bedah dan juga dokter kandungan karena kepintarannya membuat dokter Sandra mengambil 2 jurusan sekaligus. Dokter Sandra sangat cantik dan baik hati. Dokter Sandra sangat suka menolong orang yang sangat membutuhkan dirinya tanpa membeda - bedakan. Dokter Sandra bersahabat baik dengan Karen dan Clarisa. Sama seperti sahabatnya dokter Sandra juga sangat pintar bela diri selain untuk melindungi diri sendiri dari orang yang ingin melukai dirinya juga bisa membantu orang yang membutuhkan pertolongannya.
Mansion Dacosta
Karen duduk di kursi pengemudi dan di samping pengemudi sahabatnya dokter Sandra dan di belakang pengemudi dokter Clarisa.
" Kita kemana dulu nih?" tanya sahabatnya dokter Sandra dan dokter Clarisa bersamaan.
" Ke mansion orang tuaku dulu ada berkas yang mesti aku ambil di mansion milik orang tuaku setelah itu kita ke perusahaan milik daddy kemudian kita jalan - jalan ke mall." ucap Karen
" Ok deh atur aja." ucap ke dua sahabatnya serempak.
" Ok sip." ucap Karen.
Karen mengendarai mobil dengan kecepatan sedang hingga tidak terasa lima belas menit mereka sudah sampai di mansion Dacosta milik orang tua Karen.
Karen memarkirkan mobil di garasi mobil kemudian Karen dan ke dua sahabatnya berjalan memasuki mansion milik orang tua Karen.
Karen dan ke dua sahabatnya terkejut melihat banyak pria berdiri di pintu utama terlebih dengan Karen karena Karen tidak mengenal para pria tersebut.
" Siapa kalian?" tanya Karen dengan bingung
" Kalian bertiga siapa?" tanya salah satu dari mereka balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Karen.
" Saya anak pemilik mansion Dacosta, kalian siapa?" tanya Karen kembali
" Anda nona Karen?" tanya salah satu dari mereka.
" Ya benar." jawab Karen singkat
" Kebetulan nona Karen di tunggu di dalam dan untuk kalian berdua silahkan pergi dari sini." perintah salah satu pria tersebut.
" Siapa kalian enak saja menyuruh sahabatku untuk pergi." ucap Karen dengan nada naik 1 oktaf karena dirinya sangat kesal ke dua sahabatnya di usir.
" Turuti kami nona kalau tidak kalian bertiga akan menyesal." ancam salah satu dari mereka
" Tidak akan." ucap Karen dengan nada dingin
" Kalian berdua usir ke dua nona ini." ucap salah satu dari mereka sambil menunjuk ke arah dokter Sandra dan dokter Clarisa.
" Baik tuan." jawab mereka berdua serempak.
Dua orang pria berjalan mendekati dokter Sandra dan dokter Clarisa untuk mengusir keluar dari mansion.
bugh
bugh
Sebelum mendekati dokter Sandra dan dokter Clarisa, Karen memberikan pukulan ke rahang ke dua pria tersebut membuat ke dua pria itu terhuyung ke belakang karena belum ada persiapan.
Melihat ke dua temannya diberi pukulan oleh Karen membuat mereka kesal dan salah satu dari mereka menyerang Karen.
bugh
bugh
Karen memukul dan menendang pria tersebut hingga terjatuh membuat mereka kesal kembali dan merekapun menyerang bersama. Dokter Sandra dan dokter Clarisa yang melihat sahabatnya di keroyok ikut membantu menyerang para pria tersebut.
bugh
bugh
bugh
bugh
Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa dengan gesit menghindar dan menyerang balik ke 10 pria tersebut hingga babak belur.
Karen langsung membuka pintu utamanya dan matanya membulat sempurna karena melihat ke dua orang tuanya duduk di lantai dengan muka lebam dan darah keluar dari mulut dan hidung orang tua Karen.
" Mommy, daddy? apa yang kalian lakukan terhadap orang tuaku hah!!!" bentak Clara ke 10 orang yang berada di situ.
Pria tampan itu menatap sinis ke arah Karen dan juga ke arah ke dua sahabat Karen.
bugh
bugh
bugh
bugh
Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa memukul para bodyguard milik pria tampan tersebut hingga pada akhirnya.
" Jika sekali lagi memukul anak buahku maka ke dua orang tuamu akan aku tembak." ucap pria tampan tersebut.
Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa langsung menghentikan tangannya. Karen menatap tajam ke arah pria tampan tersebut.
" Apa salah orang tuaku tuan? hingga kalian melukai orang tuaku?" tanya Karen lirih
" Orang tuamu telah merebut semua harta orang tuaku, menyiksa bahkan membunuhnya." ucap pria tampan itu dengan nada dingin
" Itu tidak mungkin, mommy dan daddy bukan orang seperti itu." ucap Karen dengan nada tidak percaya.
" Tanyalah pada mereka." ucap pria tampan tersebut.
" Mommy dan daddy apakah benar apa yang dikatakannya?" tanya Karen sambil menahan air matanya
" Maafkan kami sayang, itu benar." ucap mommy Karen dengan nada lirih.
brugh
Karen jatuh dan berlutut di depan orang tuanya.
" Kenapa mommy, daddy?" tanya Karen berusaha agar air matanya tidak keluar.
Mommy dan daddy hanya terdiam dalam hati mereka sangat menyesali kejahatan di masa lalunya. Karen berdiri dan menatap sendu pria tampan tersebut.
" Apa yang mesti aku lakukan untuk membalas dendam tuan?" tanya Karen sendu.
Pria tampan tersebut menatap sinis ke arah Karen sambil memikirkan rencana jahatnya.
" Menikahlah denganku dan tanda tangani perjanjian pernikahan." ucap pria tampan tersebut.
" Tuan jangan lakukan itu, kami bersedia di hukum mati tapi kami mohon jangan menikahi putri kami." ucap daddy dan mommy Karen serempak.
" Kamu ada dua pilihan menikah denganku dengan menandatangani perjanjian atau ke dua orang tuamu mati." ucap pria tampan tersebut
Karen menatap sendu ke dua orang tuanya dan kemudian pria tampan tersebut. Karen memejamkan ke dua matanya sambil mengatur nafasnya yang terasa sesak karena pernikahan baginya sangat sakral dan bukan pernikahan main - main. Apalagi di saat ini dirinya belum ada keinginan untuk menikah terlebih menikah dengan pria yang tidak kenal terlebih kejam. Perlahan Karen membuka matanya sambil menatap pria tampan itu.
" Menikah dengan tuan asalkan jangan membunuh ke dua orang tuaku." ucap Karen mantap.
" Keputusan yang sangat tepat." ucap pria tampan tersebut dengan tersenyum iblis.
" Ronald." panggil pria tampan tersebut
" Iya tuan." jawab Ronald
Ronald mengeluarkan dokumen dari dalam tasnya kemudian memberikan ke Karen.
" Baca dan tanda tangani dokumen ini." ucap pria tampan itu dengan nada dingin.
Karen membaca isi dokumen tersebut dan matanya membulat sempurna ketika mengetahui isi dokumen itu yang tidak ada satupun menguntungkan dirinya.
.
.
.
.
xxxxx
Hallo, mampir ke karyaku yang lain ya :
Gadis Culun dan Ceo Lumpuh.
Cinta Satu malam Bersama Mafia
Cinta Satu Malam Bersama Mafia sension 2
Cinta Pertama Psychopath
Cinta Pertama Mafia.
Perjalanan Cinta Sang Psychopath
Dan
Mohon dukungan dan Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉
Komentar 😍
Like 😍
vote 😍
tip 😍
Agar Author tetap semangat dalam menulis novel ini. Terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.
Salam Author
Yayuk Triatmaja
...****ISI PERJANJIAN SURAT NIKAH****...
Jangan mencampuri urusan masing - masing.
Tidur Satu Kamar.
Menyiapkan semua kebutuhan suami.
Suami tidak akan pernah salah
Jika suami bersalah kembali ke peraturan ke empat
Tidak boleh membantah perintah suami.
Surat perjanjian nikah ini berlaku tiga puluh enam bulan atau 3 tahun setelah 3 tahun pernikahan akan berakhir.
Setelah berpisah pihak istri tidak mendapatkan sepeserpun harta milik suami karena milik suami akan diberikan oleh kekasihnya yang akan dinikahinya nanti.
Pihak Pertama
David Aliandro
Pihak Ke dua
Karen Triatmaja
Karen menatap ke dua orang tuanya kemudian ke pria tampan itu dengan tatapan sendu. Karen menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Aku akan menambahkan 3 point saja." pinta Karen.
" Apa itu? jangan bilang kamu minta hartaku karena aku tidak setuju." ucap pria tampan itu dengan tegas
" Bukan." jawab Karen singkat
" Lalu apa?" desak pria tampan itu dengan penasaran karena biasanya semua wanita suka dengan kemewahan.
" Pertama aku masih ingin bekerja, ke dua tuan boleh menyiksaku tapi jangan pernah menyentuh apalagi sampai menyakiti ke dua orang tuaku dan yang ke tiga selama kita menikah jangan membawa kekasih tuan ke rumah terserah mau ketemu dimana aku tidak perduli." ucap Karen tegas
" Dari mana kamu tahu kalau aku akan menyiksamu?" tanya pria tampan tersebut.
" Aku tahu karena tuan menikah denganku karena benci dan dendam, benar bukan?" tanya Karen sambil menatap pria tampan itu.
" Ternyata kamu pintar juga, Ronald catat apa yang dikatakan gadis itu." ucap pria tampan itu dengan nada dingin
" Baik tuan, nona silahkan tanda tangan di sini." perintah Ronald.
Sebelum diberikan ke Karen Ronald menambahkan 3 point atas permintaan Karen dengan tulisan tangan dan dibubuhi tanda tangan untuk menyatakan kalau ke tiga tambahan itu termasuk ISI PERJANJIAN SURAT NIKAH. Setelah ditambahkan pointnya David menandatangani isi surat perjanjian pernikahan mereka. Barulah diberikan ke Karen untuk di tanda tangani.
" Baiklah." ucap Karen sambil menandatangani surat perjanjian pernikahan tersebut.
" Sayang, daddy mohon jangan tanda tangani dokumen tersebut nanti kamu akan di siksa oleh pria tersebut. Sayang tidak mendengar kalau pria itu akan menyiksamu? ." ucap daddy yang melarang putri kesayangannya menanda tangani dokumen tersebut.
" Benar kata daddymu sayang, biarlah kami yang terkena hukuman tapi kamu tidak tersiksa." pinta mommynya Karen
" Terserah putri kalian tanda tangani isi surat perjanjian atau ke dua orang tuanya mati." ucap David dengan nada mengacam.
" Aku akan menandatangani dokumen ini asalkan mommy dan daddy tidak terluka." ucap Karen lirih.
Karen menandatangani dokumen tersebut walau ke dua orang tuanya berulang kali menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju karena mereka tahu anaknya akan menderita jika menikah dengan pria tersebut. Sedangkan Karen merelakan dirinya menderita asalkan ke dua orang tuanya tidak menderita.
" Sudah aku tanda tangani dokumennya." ucap Karen sambil memberikan dokumen tersebut ke Ronald.
Ronald menerima dokumen tersebut dan menyimpannya di tas.
" Besok pagi kita menikah dan hari ini terakhir dirimu menginap di rumah orang tuamu." ucap David dengan nada dingin.
" Baik tuan." ucap Karen dengan nada lembut
David berjalan dengan angkuh meninggalkan mansion milik orang tua Karen diikuti oleh Ronald dan beberapa bodyguardnya.
Kini tinggal ke dua orang tua Karen, Karen dan ke dua sahabatnya dokter Sandra dan dokter Clarisa. Mereka berlima saling berpelukan untuk menguatkan Karen.
" Tante dan om, kami berdua akan mengobati tante dan om ucap dokter Sandra dan dokter Clarisa bersamaan dengan nada lembut sambil melepaskan pelukannya.
Dokter Sandra dan dokter Clarisa keluar mansion menuju garasi mobil milik orang tua Karen. Mereka mengambil tas yang berisi peralatan dokternya di mobil Karen. Dokter Sandra mengobati tante atau ibunya Karen sedangkan omnya atau ayahnya Karen di obati oleh dokter Clarisa.
" Kalian berdua menginap di sini ya? besok kan aku menikah." pinta Karen.
" Baiklah." ucap ke dua sahabatnya sambil tersenyum manis.
Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa merapihkan mansion yang berantakan di bantu oleh para maid sedangkan ke dua orang tuanya beristirahat di kamarnya. Dokter Sandra dan dokter Clarisa tidur satu kamar dengan Karen.
" Aku ke kamar orang tuaku ya? ada yang ingin aku tanyakan." ucap Karen ketika ke dua sahabatnya berada di kamarnya.
" Ok." jawab mereka serempak.
Karen meninggalkan ke dua sahabatnya menuju ke kamar orang tuanya. Selama setengah jam lamanya Karen mengobrol dengan ke dua orang tuanya. Kini Karen sudah berada di kamarnya. Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa sedang berbaring di ranjang sambil menatap langit di kamar Karen.
" Karen, kamu serius menikah dengan pria angkuh, dingin dan kejam seperti itu." tanya dokter Sandra
" Aku serius Sandra karena nyawa ke dua orang tuaku lebih penting dari segalanya. Walau aku tahu orang tuaku sangat bersalah tapi mereka sudah menyesali akan kesalahannya dan mansion ini akan kami jual dan perusahaan kami akan dialihkan atas nama pria tersebut karena semua ini milik ke dua orang tuanya." ucap Karen
" Apakah kamu menyesal bersahabat dengan orang jahat sepertiku?" sambung Karen
" Kamu tidak jahat Karen, apalagi itu sudah masa lalu manusia juga pernah mengalami kesalahan. Orang tuamu sudah menyesali akan kesalahan di masa lalu dan ingin bertobat itu sudah cukup." ucap dokter Clarisa bijak.
" Tidak kenapa malu, malah aku salut banget sama kamu mau menikah dengan pria yang penuh rasa dendam. Jika kamu tidak kuat bilang ke kami nanti kami akan membantumu." sambung dokter Sandra.
" Terima kasih kalian berdua memang sahabat baikku." ucap Karen sambil tangan kirinya menggenggam tangan dokter Sandra sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan dokter Clarisa.
Dokter Sandra dan dokter Clarisa membalas genggaman Karen agar dirinya kuat dalam menjalani hari - harinya dengan menikah pria arogant tersebut.
" Apa kamu tidak takut nanti di siksa oleh suamimu?" tanya dokter Sandra.
" Tidak, jika memang takdirku harus mati di tangan pria tersebut aku rela karena setidak - tidaknya mengurangi dosa yang di perbuat oleh orang tuaku di masa lalu." ucap Karen sendu.
" Mudah - mudahhan suamimu bisa berubah menjadi baik dan tidak menyiksamu." ucap dokter Clarisa.
" Amin, doakan saja. Kita tidur yuk besokkan aku akan menikah." ucap Karen
" Hmmm... semoga kamu bahagia Karen. Kamu gadis baik dan ku harap pria itu bisa luluh akan kebaikanmu." ucap dokter Sandra tulus.
" Semoga saja suamimu bisa melupakan dendamnya." sambung dokter Clarisa tulus.
" Terima kasih atas doa kalian." ucap Karen
Merekapun berdoa bersama kemudian tidur menyambut hari esok yang lebih baik dari hari ini.
xxxx
Pagi hari seperti biasa tiga gadis cantik sudah bangun pagi dan memasak. Siapa lagi kalau bukan Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa. Kini mereka sudah mandi dan memakai pakaian santai. Mereka berdua menuruni anak tangga menuju ke arah meja makan.
" Mommy dan daddy sudah bangun?" tanya Karen lembut
cup
cup
Karen mengecup pipi mommy dan daddynya sedangkan dokter Sandra dan dokter Clarisa menyium punggung tangan mommy dan daddynya Karen.
Mereka berdoa bersama selesai berdoa mereka makan dalam diam tanpa ada bersuara. Selesai makan Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa membersihkan meja makan dan mencuci piring - piring dan gelas - gelas kotor. Mereka sangat rajin walau ada pelayan tapi mereka yang mengerjakannya.
Selesai membereskan mereka berjalan menuju ke ruang keluarga. Mereka mengobrol dengan serius dan terkadang tertawa bersama.
" Mommy dan daddy setelah menjual mansion ini mau tinggal di mana?" tanya Karen.
" Kami berencana tinggal di desa tempat oma dan opamu tinggal. Rumah sederhana tapi penuh kedamaian. Mommy dan daddy meminta maaf padamu karena gara - gara kami kamu mengalami ini semua." ucap mommy dengan nada sendu
" Tidak apa - apa mom, dad. Karen menerimanya dengan iklas." ucap Karen dengan nada sendu
" Kamu tidak tahu sayang kalau tuan David adalah pria yang sangat kejam, pria yang sangat senang menyiksa tidak perduli itu anak - anak atau para wanita. Kalau para pria saja daddy akan tenang tapi tuan David tidak pernah membeda - bedakan baginya menyiksa dan membunuh adalah hobbynya." ucap daddynya Karen dengan nada lirih.
" Daddy jika seandainya aku mati di tangan tuan David, Karen meminta sama mommy dan daddy juga kalian ke dua sahabatku untuk meminta jangan membalas dendam padanya." pinta Karen.
" Sayang, jangan bicara seperti itu mommy dan daddy tidak sanggup kehilanganmu." ucap mommy dan daddy dengan air mata mulai keluar.
" Mommy dan daddy hidup dan mati sudah ditentukan kita tidak bisa mengelaknya. Karen hanya meminta sudahi rasa dendam karena tidak akan pernah ada habisnya biarlah Karen yang menerima hukuman dari tuan David. Anggap saja nyawa di bayar nyawa, mommy dan daddy telah membunuh orang tua tuan David dan tuan David akan membunuhku." ucap Karen dengan nada pasrah
" Seharusnya kami saja yang mati sayang karena kamilah yang salah." ucap mommynya Karen dengan deraian air mata
" Tidak mommy, Karen tidak sanggup kehilangan mommy dan daddy. Anggap saja apa yang Karen lakukan sebagai balas budi karena mommy dan daddy memberikan kasih sayang yang tulus." ucap Karen tulus
Seorang kepala pelayan datang menemui mereka.
" Maaf tuan, nyonya dan nona muda. Tuan David sudah datang dan menunggu nona muda di mobilnya." ucap kepala pelayan
" Baik aku akan menemuinya paman." ucap Karen dengan nada lembut
" Mommy dan daddy dan ke dua sahabatku maaf aku ingin menemui tuan David." pamit Karen.
Karen mengecup punggung mommy dan daddynya kemudian cipika cipiki dengan ke dua sahabat baiknya.
" Aku juga mau pulang dan kebetulan mobilku sudah datang." ucap dokter Sandra
" Aku ikut ya? mobilku mogok." ucap dokter Clarisa.
Ke dua sahabat Karen berpamitan dengan ke dua orang Karen kemudian mereka keluar dari mansion.
Ronald membuka pintu mobil dan Karen masuk ke dalam mobil dan menemui tuan David di dalam mobil.
" Maaf tuan David lama menunggu." ucap Karen dengan nada lembut.
Tuan David menatap Karen dari atas sampai ke bawah matanya membulat sempurna melihat betapa cantik dan seksinya Karen terlebih Karen hanya menggunakan kaos lengan pendek dan celana pendek yang menampilkan paha putih dan mulus membuat adik kecil David mulai menegang.
( " Sial kenapa gadis ini bikin adik kecilku menegang terus." omel David dalam hati ).
" Apakah kamu tidak ada pakaian yang lain?" tanya David dengan nada dingin.
" Maaf aku akan mengganti pakaianku." ucap Karen dengan nada lembut sambil membuka pintunya dan keluar.
brugh
duak
auch
David yang melihat Karen sedang keluar langsung menarik tangan Karen. Karen yang belum ada persiapan membuatnya jatuh dan tidak sengaja kepalanya terkena benturan bibir David.
Karen membalikkan badannya dan matanya membulat sempurna melihat bibir David memerah akibat terkena kepalanya. Karen mendekati bibir David kemudian meniupnya.
" Maaf tidak sengaja." ucap Karen sambil meniup bibir David.
cup
David mengecup bibir Karen sekilas.
" Ciuman pertamaku." ucap Karen
David sangat senang mendengarnya karena dialah pria pertama yang menciumnya dan Karen adalah wanita pertama yang mencium bibirnya.
" Ini hukuman ringan lain kali hukumannya lebih dari ini, Sekarang duduklah menjauh jangan dekat denganku." ucap David tidak memperdulikan ucapan Karen karena David sedang menetralkan jantungnya yang berdetak kencang.
" Baik tuan, sekali lagi maafkan aku." ucap Karen sambil menggeser tubuhnya menjauh sampai ke ujung pintu mobil.
" Kenapa tuan menarik tanganku? aku ingin mengganti pakaianku." tanya Karen.
" Tidak usah waktuku sangat berharga. Lain kali kalau pergi pakailah pakaian yang pantas bukan pakaian kampungan." ucap David ketus yang berlawanan kata hatinya.
" Baik tuan aku akan mengingatnya." ucap Karen dengan nada lembut.
( " Aku harus banyak bersabar menghadapi ucapan pedas yang akan menjadi suamiku ini." ucap Karen dalam hati ).
Ronald mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke sebuah mall xxxx terbesar milik bosnya tuan David. Lima belas menit mereka sudah sampai di mall xxxx.
Ronald membuka pintu mobilnya kemudian menutupnya dengan perlahan kemudian memutar tubuhnya ke arah pintu mobil untuk membuka pintu mobil bosnya tuan David sedangkan Karen membuka pintu mobilnya sendiri.
David berjalan di depan dengan angkuh di ikuti oleh Karen dan Ronald dari belakang.
" Nona jalan di depan jangan jalan berdampingan denganku." bisik Ronald.
" Apakah tuan tidak mendengar tadi di mobil tuan David yang mengatakan Sekarang duduklah menjauh jangan dekat denganku." bisik Karen sambil menirukan suara David
" Panggil aku Ronald, nanti tuan David akan marah jika nona tidak berjalan di samping tuan David." bisik Ronald.
" Tidak aku tidak mau, nanti kena marah lagi. Gimana kalau aku memanggilnya dengan sebutan kak Ronald? tidak sopan kalau memanggil namanya" bisik Karen menolak permintaan Ronald.
" Terserah dirimu nona memanggilku apa?" ucap Ronald.
Ronald hanya menghembuskan nafas dengan perlahan. Dirinya juga mengakui kalau dirinya tidak sepenuhnya paham dengan sikap tuannya yang berubah - ubah.
Semua gadis dan para wanita menatap tanpa kedip ketika melihat 2 pria tampan yaitu tuan David dan juga Ronald karena selain sangat tampan pria itu sangat kaya raya. Begitu pula para lelaki memuji kecantikan Karen karena selain cantik dan seksi kulitnya yang sangat putih dan bersih tanpa ada bercak noda membuat para pria tidak berkedip menatap dengan tatapan mesum.
Tuan David yang melihatnya sangat geram dan langsung menghentikan langkahnya seara tiba - tiba.
brugh
Karen yang berjalan sambil memandangi lalu lalang orang berjalan tanpa sengaja menabrak punggung David. Membuat tubuh Karen terhuyung ke belakang, untunglah tuan David menahan tangan Karen dengan menggunakan tangan kanannya kalau tidak kemungkinan Karen akan terjatuh.
" Kalau jalan itu lihat - lihat." ucap David dengan nada dingin
" Maafkan aku." ucap Karen sambil melepaskan genggaman tangan David tapi David tidak melepaskan tangannya. Karen hanya bisa pasrah dan membiarkan David memegang tangannya.
David menggengam tangan Karen hingga mereka sampai ke sebuah butik yang terkenal di negara tersebut.
" Pilihkan dia pakaian pengantin." perintah David dingin dengan manager butik tersebut.
" Baik tuan." ucap manager butik tersebut dengan ramah.
Manager tersebut memberikan hasil rancangan gaun pengantin yang ada di toko butik tersebut.
" Nona, gaun ini sangat cocok dengan nona. Silahkan di coba dulu nona." pinta manager tersebut.
" Baik, terima kasih." ucap Karen sambil tersenyum ramah.
( " Sungguh beruntung David menikah dengan gadis ini. Selain sangat cantik dan seksi juga sangat ramah dan tidak sombong." ucap manager butik dalam hati ).
Karen memakai gaun pengantin berwarna putih sesuai dengan warna kulitnya. Gaun pengantin yang sangat seksi dan memperlihatkan terdiri dari leher, separuh dua gunung kembar, lekuk tubuhnya dan paha putih mulus tanpa noda.
" Nona sangat cantik dan sangat seksi memakai gaun pengantin ini." puji sang manager
" Terima kasih atas pujiannya tapi maaf gaun pengantin ini saya kurang suka." ucap Karen lembut, yang merasa risih dengan gaun tersebut.
" Kita tanya tuan David dulu nona." ucap manager sambil membuka tirai tersebut.
Karen menatap calon suaminya yang sedang sibuk memainkan ponsel mahalnya sambil membelakangi dirinya.
" Tuan David bagaimana dengan gaun pengantin nona? Nona kelihatan cantik dan seksi dengan menggunakan gaun pengantin ini?" tanya sang manager butik tersebut.
David membalikkan badannya, matanya tidak berkedip menatap Karen yang sangat cantik dan seksi.
deg
Jantung tuan David berdetak kencang dan lagi - lagi adik kecilnya kembali menegang.
" Ganti gaunnya terlalu jelek." ucap tuan David dengan nada dingin
" Baik tuan." ucap manager butik
Tirai pun di tutup kembali kemudian manager butik memilihkan gaun pengantin dan Karen pun melepas gaun pengantin tersebut dan mengganti gaun pengantin yang ke dua.
" Nona sangat cantik dan sangat seksi memakai gaun pengantin ini." puji sang manager kembali.
" Terima kasih atas pujiannya tapi gaun pengantin ini seperti aku tidak memakai gaun saja." guman Karen pelan nyaris tak terdengar karena dirinya merasa risih dengan gaun tersebut.
Tirai pun kembali di buka, tampak calon suaminya yang masih sibuk memainkan ponsel mahalnya sambil membelakangi dirinya.
" Tuan bagaimana dengan gaun pengantin ini?" tanya sang manager butik
deg
David membalikkan badannya dan lagi - lagi jantung David berdetak kembali melihat tubuh seksi calon istrinya membuat adik kecilnya semakin berdenyut dan merasakan sakit.
" Ganti gaunnya terlalu jelek." ucap David dengan nada dingin kembali
" Baik tuan." ucap manager butik pasrah
Tirai pun di tutup kembali kemudian manager butik memilihkan gaun pengantin dan Clara pun melepas gaun pengantin tersebut dan mengganti gaun pengantin yang ke tiga. Tirai pun kembali di buka.
" Tuan bagaimana dengan gaun pengantin ini?" tanya sang manager butik
( " Sial kenapa gadis ini bikin adik kecilku menegang terus." omel David dalam hati ).
David biasanya jika melihat gadis atau wanita tanpa busana adik kecilnya tidak menegang malah menyiksanya dan membunuhnya. Tapi ketika melihat tubuh seksi Karen adik kecilnya langsung bereaksi padahal Karen masih menggunakan pakaian lengkap.
" Ganti gaunnya terlalu jelek." ucap David dengan nada dingin kembali
" Baik tuan." ucap manager butik pasrah
Tirai pun di tutup kembali kemudian manager butik memilihkan gaun pengantin dan Karen pun melepas gaun pengantin tersebut dan mengganti gaun pengantin yang ke empat. Tirai pun kembali di buka.
" Tuan bagaimana dengan gaun pengantin ini?" tanya sang manager butik
deg
Jantung David berdetak dengan sangat kencang, matanya menatap wajah cantik Karen tanpa berkedip.
" Cantik." ucap David tanpa sadar
" Jadi bagaimana apakah tuan setuju?" tanya manager butik sambil berharap agar David menyetujuinya dan membelinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!