NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Yulia

Panti Asuhan Mentari

"Bunda ..bunda Yulia lulus bunda...!!" seru seorang gadis yang memakai seragam putih abu-abu berlari setelah membuka pintu pagar panti asuhan Mentari.

"Yulia salam dulu sayang..!" seru seorang wanita yang berusia sekitar empat puluh tahunan yang sedang menyiangi rumput di sekitar taman panti.

"Assalamu'alaikum bunda Hani ku yang cantik..!" salam Yulia sembari mencium punggung tangan ibundanya dan di lanjutkan kedua pipi bundanya.

"Wa'alaikumsalam.. ada kabar apa? Nampaknya gembira sekali?" tanya Hani ibunda Yulia, yang kemudian menghentikan aktifitasnya.

"Yulia lulus dengan nilai terbaik bunda. Dan Yulia dapat bea siswa kuliah di Universitas favorit di kota bunda." kata Yulia penuh semangat.

"Oya.. bagus sayang. Kamu bisa raih cita-cita kamu sayang" kata Hani.

"Bunda hadir ya besok di acara perpisahan. Ajak bunda Wati juga bunda." pinta Yulia.

"Iya..iya sayang. Bunda nanti pakai masker nggak apa-apa kan ya?!' tanya Hani.

"Nggak apa-apa bunda. Yulia maklum, resiko punya kembaran artis, he..he.." canda Yulia.

'Sudah sana bilang sama bunda Wati, semoga saja beliau tidak ada acara lain." kata Hani.

"Iya bunda.." jawab Yulia yang melangkah masuk ke rumah panti.

"Habis itu, ajak makan adik-adikmu ya..!' seru Hani agak keras karena putrinya yang sudah menjauh.

"Beres bunda..!" balas Yulia dari dalam rumah panti asuhan Mentari.

"Assalamu'alaikum bunda Wati..!" salam Yulia

saat mengetahui bunda Wati ada di halaman belakang, sedang menjemur pakaian.

"Wa'alaikumsalam Yulia sayang. Ada apa kok kayak senang sekali?' tanya bunda Wati merupakan pengasuh panti asuhan Mentari yang paling tua dan juga pengasuh Ibunda Hani dan saudara kembarnya Hana.

"Bunda... Yulia lulus dengan nilai terbaik bunda. Yulia dapat bea siswa di Universitas favorit di kota bunda." kata Yulia sambil memeluk bunda Wati yang rambutnya sudah memutih.

"E..e..baju bunda basah Yulia..!" seru bunda Wati yang mengingatkan Yulia kalau bajunya sedang basah karena habis mencuci baju tadi.

"Nggak apa-apa bunda, nanti juga kering sendiri." jawab Yulia sembari tersenyum.

"Bunda..bunda..besok ikut ke sekolah ya..! ada acara perpisahan siswa. Bunda ikut ya temani bunda Hani..." pinta Yulia.

"Iya..iya bunda ikut, kamu anak bunda yang paling cantik dan pandai. Bunda bangga padamu." kata bunda Wati sambil mengecup kening putri asuhnya.

"Oya adik-adik belum makan ya bunda?" tanya Yulia saat melepaskan pelukannya.

"Belum Rafa, Sofia dan Salsa ada di taman bermain, sedang main ayunan tadi." kata bunda Wati.

"Baik bunda" kata Yulia yang kemudian bergegas masuk ke dalam rumah.

Setelah menaruh tas sekolahnya di kamarnya, Yulia mengambil nasi beserta sayur dan lauknya. Kemudian berjalan menuju ke taman bermain di samping panti asuhan.

"Sofia, Rafa, Salsa... makan dulu ya..!" panggil Yulia pada adik-adik pantinya yang baru berumur empat sampai lima tahunan itu.

"Kak Yulia..kakak sudah pulang?" tanya anak laki-laki kecil yang bernama Rafa.

"Sudah sayang, ayo makan dulu. Kakak suapin ya.." kata Yulia saat suda mendekat ke tempat di mana keberadaan ketiga adiknya itu.

"Iya kak..!" jawab kompak ketiga anak kecil itu.

"Ayo sini gantian ya..Aaaa..em makan yang banyak ya..!" kata Yulia saat menyuapi Rafa.

"I..iya kak, sambil main ya..!" kata Salsa yang mendekat ke Yulia dengan posisi minta di suapi.

Yulia pun dengan sabar menyuapi adik-adiknya secara bergantian dengan sabarnya dan mereka minta tambah sampai dua kali.

"Sudah habis...ayo cuci tangan dan cuci kaki, habis itu kita Boci. Bobok ciang..!" seru Yulia, dan ketiga adiknya itu menurutinya.

Mereka bergegas ke kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki mereka. Setelah itu mereka menuju ke kamar tidur.

...~¥~...

Alhamdulillah novel ke-3

Yuk dukung dengan memberi like,komen,favorite, rate,dan vote-nya

Terima kasih

Bersambung

Acara Perpisahan Sekolah

Keesokan harinya di panti asuhan Mentari, suasana riuh.

"Kakak Sofia ikut.. Sofia ingin lihat kakak Yulia nyanyi..!" rengek Sofia, yang tahu.

"Salsa juga..." kata Salsa

"Rafa juga.." Rafa juga ikutan merengek.

"Adik-adik boleh ikut kan bunda?" tanya Yulia pada kedua bundanya.

"Bagaimana bunda Wati? apa mereka boleh ikut?" tanya Hani pada bunda Wati.

"Kalau kita tinggal juga bahaya, kita ajak saja. Tapi kita duduk di kursi belakang ya? takut mereka ganggu acara perpisahan" kata bunda Wati.

"Nggak apa-apa kan sayang duduk di kursi belakang?" tanya Hani pada ketiga anak asuhnya.

"Nggak apa-apa bunda, asalkan bisa lihat kak Yulia tampil, iya kan Sofia Salsa?" kata Rafa.

Sofia dan Salsa yang imut-imut menganggukan kepala mereka dengan lucunya.

"Pintarnya anak bunda.." puji Hani sambil mencium kening Salsa,Sofia dan Rafa bergantian.

"Oya kita nanti naik apa ya?" tanya bunda Wati.

"Pesan taksi online saja bun, Yulia ada uang sedikit. Kemarin uang tabungan kelas di bagikan." kata Yulia.

"Itu kan uang kamu buat berangkat ke kota Yulia?" tanya Hani, yang tahu putrinya susah payah menabung untuk biaya keperluan kuliahnya.

"Nggak apa-apa kok Bun, masih cukup kok bun" jawab Yulia agar kedua bundanya tak mengkhawatirkan keuangannya.

Setelah semua selesai berganti pakaian dan merias diri, mereka pun berangkat ke sekolah dengan taksi online yang sudah di pesan Yulia.

"Ye.. naik mobil..ngeng...ngeng.." celoteh adik-adik Yulia yang senang mereka naik taksi.

Yulia dan kedua bundanya pun tersenyum melihat tingkah polah mereka.

Setelah turun dari taksi, mereka bergegas menuju ke aula serba guna sekolah Yulia.

Setelah mencarikan tempat duduk untuk kedua bundanya dan ketiga adiknya, Yulia minta ijin untuk bergabung dengan teman-temannya.

"Weis..sang juara datang..!' celetuk teman-teman Yulia saat gadis itu menghampiri mereka.

"Apa sih juara-juara...lebih juara kalianlah daripada saya he..he..!" balas Yulia.

"Kamu nanti jadi nyanyinya?" tanya seorang pemuda berkacamata, teman sekelas Yulia. Yang ada rasa dengan Yulia, namun gadis itu tak menanggapinya.

"Eh Kamu Rei..jadilah..!' jawab Yulia sambil tersenyum.

"Aku iringi ya.." kata seorang pemuda yang di panggil Yulia dengan sebutan Rei, menawarkan diri jadi pengiring lagu untuk Yulia.

"Nggak usah repot-repot, nanti aku main sendiri. Aku cuma pinjam gitarnya saja kok, boleh?" jawab Yulia.

"Oh boleh saja, apa sih yang nggak boleh buat kamu." kata Rei sembari tersenyum.

Sambutan demi sambutan telah terlewati, tibalah acara penyerahan piala dan piagam untuk murid berprestasi.

"Pada dasarnya semua murid kami pintar dan pandai. Namun kami memilih dua di antara sekian banyak murid yang paling berprestasi.

Kami harap untuk ananda Raihan dan Yulia untuk ke panggung untuk menerima kenang-kenangan dari kami, dan untuk Bapak kepala sekolah di mohon ke panggung juga untuk berkenan memberikan kenang-kenangan kepada kedua murid berprestasi." kata pembawa acara di atas panggung.

Setelah keduanya menerima piala dan piagam,

Dan semua guru memberikan hadiah, jabat tangan dan pelukan. Suasana jadi terharu.

Untuk keduanya, silahkan tunjukan kebolehan kalian. Sebetulnya kedua murid ini berprestasi dan saling bersaing di segala bidang baik mata pelajaran maupun umum. Tapi untuk di atas panggung nggak mungkin semua di tampilkan ya, tapi kami perlihatkan flash back prestasi mereka dan murid yang lainnya. Silahkan menyaksikan." kata pembawa acara.

Dan setelah itu, di sebuah layar yang besar yang sudah disiapkan sebelumnya, terlihat video rekaman prestasi-prestasi para murid, tak terkecuali Yulia dan Raihan

"Bunda-bunda itu kak Yulia.. kak Yulia hebat. Aku besok ingin seperti kak Yulia" celetuk Sofia saat semuanya sedang asyik menyaksikan video Yulia memenangkan berbagai perlombaan.

"Iya sayang, sekolah yang rajin dan makan yang banyak biar seperti kak Yulia ya.." nasehat Hani.

...~¥~...

🎶Kasih ibu kepada Beta

Tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi tak harap kembali

Bagai sang Surya menyinari dunia🎶

"Berprestasi dan berbuat baik lah, paling tidak bisa membuat Orang tua kita bangga."

Yuk bantu dukung Novel Cinta Untuk Yulia dengan memberikan like,komen, favorite, rate maupun Vote.

Terima kasih

Bersambung

Sebuah lagu untuk kedua Bunda

Mata Hani dan bunda Wati berkaca-kaca mana kala melihat video yang di putar, memutar ulang prestasi para murid dan tanpa kecuali Yulia.

Hani begitu bangganya atas pencapaian putri semata wayangnya itu.

"Bunda bangga padamu, sejak sekolah dasar kamu biaya sendiri sekolahmu. Kamu berprestasi tanpa kasih sayang seorang ayah.."

Isak Hani dalam hati.

Flash back :

Yulia sejak kecil jualan kue dan suka di suruh-suruh warga sekitar baik itu membersihkan kebun, mencuci maupun menjaga anak-anak mereka.

Yulia menerima dan mengerjakannya dengan senang hati karena selama halal dan mendapat upah, maka akan di jalani.

Dia ingin mewujudkan keinginannya, ingin bertemu dan di akui anak oleh ayahnya di kota.

Kembali ke acara perpisahan..

Setelah acara pemutaran video murid-murid berprestasi, kini giliran aksi para murid.

"Dan kini saatnya yang di nanti, acara puncak kita. Aksi para murid yang berprestasi. Ada menyanyi, dance dan aksi band-band sekolah.

Untuk yang pertama tampil, mari kita saksikan aksi bernyanyi ananda tercinta kita Yulia...!!" seru pembawa acara perpisahan.

"Bunda...bunda kak Yulia nyanyi bunda... Kak Rafa ayo rekam buat kenang-kenangan.." celoteh Salsa. Dan semua pun memperhatikan ke arah panggung.

Yulia berada di atas panggung posisi berdiri dengan membawa sebuah gitar dan mikrofon tepat di depannya.

"Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh... Perkenalkan nama saya Yulia, saya di besarkan di sebuah panti asuhan. Dan saya bangga di besarkan dan di didik dua orang wanita tangguh. Mereka adalah bunda kandung saya dan bunda pengasuh saya. Lagu ini aku persembahkan khususnya untuk mereka berdua dan umumnya untuk para bunda-bunda yang berkenan hadir dalam acara perpisahan ini. Baiklah sebuah lagu dari Melly Goeslow yang berjudul BUNDA.. selamat menyaksikan.."

kata Yulia sebelum bernyanyi, dan dia pun mulai memetik senar gitarnya.

🎵🎵🎵🎵🎵

Ku buka album biru

Penuh debu dan usang

Ku pandangi semua gambar diri

Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang Riwayatku

Kata mereka diriku selalu di manja

Kata mereka diriku selalu di timang

Nada-nada yang Indah

Selalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Tak kan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

Telah mengangkat tubuh ini

Jiwa raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu di manja

Kata mereka diriku selalu di timang..

Oh bunda ada dan tiada

Dirimu selalu ada di dalam hatiku...

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat cerita semua orang

Tentang Riwayatku

Kata mereka diriku selalu di manja

Kata mereka diriku selalu di timang..

Oh bunda ada dan tiada

Dirimu selalu ada dalam hatiku..

🎵🎵🎵🎵🎵

Begitu hening semua yang menyaksikan Yulia menyanyi, dengan suara merdu dan penghayatannya.

Yang membuat semuanya berkaca-kaca meneteskan air mata.

Seolah lagu itu telah menusuk mereka. Dan begitu sesaknya dada mereka. Tak bisa di ungkapkan kecuali air mata terharu.

Banyak siswa-siswi yang merekam aksi panggung Yulia ke ponsel mereka, dan mengunggah di akun sosial media mereka.

"Aduh Yulia, suaramu..merinding kami di buatnya. Semoga kamu bisa jadi penyanyi terkenal ya.." kata pembawa acara.

"Aamiin terima kasih pak..!" jawab Rani.

"Istirahat sepuluh menit, habis itu tampil lagi" kata pembawa acara.

"Baik pak..!" sahut Yulia yang kemudian turun dari panggung dan melangkah ke arah teman-temannya.

"Untuk para tamu undangan silahkan minum dan makan yang sudah di sediakan. Sebentar lagi Yulia akan menyanyi kembali, yang mungkin akan membuat kita lebih terharu lagi..!!" seru pembawa acara.

"Yulia.. minum dulu ya..!" kata Raihan yang menghampiri Yulia dengan membawa sebotol tanggung air mineral.

"Makasih Rei.. tahu saja kalau aku haus" kata Yulia sambil tersenyum.

"Ya tahulah, aku kan juga penyanyi...eh salah gitaris..he..he.." canda Raihan

"Kamu ini ya..ha..ha..!" kata Rani yang semula sendu karena penghayatan lagunya jadi riang kembali.

"Yang kedua, lagu kamu apa?" tanya Raihan yang ingin tahu.

Kemudian Yulia berbisik ke telinga Raihan.

"Wah... kali ini harus aku yang iringi. Harus pokoknya..!" seru Raihan sambil mengambil gitarnya yang ada di tangan Yulia.

"Rei...!!" teriak Yulia.

...~¥~...

Yang tahu dan bisa nyanyi, boleh kok sambil nyanyi.... Novel ini full lirik lagu.

Mungkin salah satunya favorite anda.

...Terima kasih untuk para Readers memberikan dukungan berupa like/komen/favorite/rate 5/gift maupun votenya pada novel CINTA UNTUK YULIA ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!