NovelToon NovelToon

Pria Idaman-Ku

Awal

Abbas Dazam Satria... (24 th)

Pemuda Tampan dengan sejuta Pesona, hanya dengan tatapannya saja sudah membuat para wanita jatuh cinta baik tua atau muda..

Awalnya Abbas seorang Pria yang Ramah dan baik hati, namun penghianatan kekasih hatinya saat berusia 20 tahun membuatnya membenci wanita,,

ya hanya pada wanita asing saja, terkadang penampilan tertutup belum tentu baik, begitulah penilaian Seorang Abbas Dazam Satria tapi Abbas sangat mengasihi sang adik bak bidadari setelah Umi nya..

Abbas memiliki seorang adik perempuan bernama Citra Saputri Dazam Satria (21 th) hanya berbeda 3 tahun dari usianya.. dan seorang adik laki-laki si bungsu Keluarga Satria bernama Abraham Dazam Satria (17 th) berbeda 4 tahun dibawah Citra..

hanya Keluarga nya saja yang tau bagaimana kebaikan hati seorang Abbas orang lain tidak akan tau itu,,,

Tunangan...?? Jodoh...?? Kedua orangtua Abbas tak memberi tau itu,, mereka pernah dijodohkan hal itu tak diterima oleh mereka..

"kenapa kamu nggak mau anak kita tau sayang...?? abbas anak mu yang paling nurut dan patuh padamu... bahkan lebih mematuhimu dibanding aku.. Ayahnya sendiri.. !!" ujar lembut Dafa memeluk Zahra dari belakang..

Kini Mereka ada di Balkon kamarnya, mansion megah 7 tingkat itu tetap berdiri kokoh sampai sekarang..

"emang kenapa anakku harus tau itu...?? " tanya Zahra menghela nafas panjang setelah itu..

"setidaknya anak mu itu nggak lagi kaku dan dingin,

begitu tertutup.. bahkan menilai wanita bercadar pun begitu miring,, semua wanita sama dimatanya karna masa lalunya dengan Wanita tengik itu .. !!" jelas dafa lagi..

"aku percaya jodohnya ditangan Allah habib.. bagaimana pun kita menjelaskannya ke Abbas,, hatinya akan tersakiti.. aku pernah merasakan hal itu,, aku nggak akan menilai siapapun wanita pilihannya,, yang aku mau wanita itu harus bisa menakhlukkan hatinya yang membatu...!! " lirih Zahra memandang mata hari terbit tepat didepan matanya..

"aku tetap akan mencari tau asal-usul gadis manapun yang dibawa anak kita....!! " tekad dafa..

"iya.. itu tugasmu.. aku hanya percaya tulang rusuk anakku nggak akan berbeda jauh dari Anakku... dimanapun gadis itu berada aku ingin dia segera bertemu dengan anakku... !!" lirih Zahra lagi..

Dafa tersenyum tipis lalu memeluk erat istri tercintanya itu walaupun mereka sudah punya anak 3 tapi Cinta Dafa makin besar pada istrinya itu, semakin cantik dan memukai walau anak mereka sudah dewasa..

"kita selalu berdoa untuk anak kita supaya Allah memberi Gadis yang bisa melumerkan hatinya yang sudah membatu....! jadi jangan ragukan itu humairahku tersayang....!!"

Zahra tersenyum manis mendengar perkataan Dafa, dia memutar tubuhnya menghadap Dafa, Zahra mengusap rahang kokoh suaminya..

"makasih ya Habib habibku ini selalu bisa menenangkan hatiku yang resah ini...!! " ucap Zahra dengan tulus..

Dafa mengulum senyum manisnya..

"Aku bisa di omelin 7 Kitab oleh Citra kalau kamu sedih sayang.. belum lagi pelototan Aham,, dan tatapan dingin Abbas.. Aku ngeri lihat mereka bersama-sama mengeroyokku sayang....!! "

Zahra mengeryitkan dahinya lalu tertawa terbahak-bahak membayangkan hal itu..

"kamu suka saat aku dianiaya oleh anak yang sudah bersusah payah aku buat sayang...?? " gemas Dafa mencubit kedua pipi Zahra..

Zahra tak kuasa menahan tawanya

"Susah payah katamu habib...?? Aku yang mengandung mereka kamu hanya tau buat aja....!! " ledek Zahra tak tersinggung kata-kata Dafa,,

Dafa tersenyum licik, Zahra memekik Kuat saat tubuhnya melayang keudara dan menatap Horror sang pelaku, namun si pelaku malah menyeringai lebar tanpa ada rasa bersalah diwajah tampannya..

"habib.. mau apa lagi...?? "

"menghukummu....!! " seringai Dafa..

"kan udah tadi malam,, terus habis subuh juga udah.. aku malas keramas lagi habib....!! " rengek Zahra mengibas-ngibaskan kakinya dalam gendongan dafa..

tapi Dafa terlalu kuat hingga hal itu tak menggoyahkan langkah kakinya menuju ranjang.

"aku yang akan memandikanmu nanti Humairahku.. menurut ya sayang, Aku akan memberimu hadiah dengan kenikmatan surga dunia dariku...!! "

Zahra mengerucutkan bibirnya dan alisnya menyatu kesal tatapannya jangan ditanya lagi, makin Horror dan itu malah makin terlihat menggemaskan dimata Dafa..

.

.

.

Disisi lain Abbas menjemput adiknya yang pulang kuliah di universitas ternama yang baru-baru ini terkenal di dunia..

Kampus itu begitu megah, investor yang ikut andil.. Keluarga Satria, Maharza, Bahkan pak handoko dari German pun turun tangan untuk kampus itu...

Jessica sudah menikah dan tinggal di Amerika dengan suami dan anaknya, setelah itu tak ada lagi yang bisa dipercaya Dafa menjadi pengawal anaknya itu,

"Kakak.....??? " teriak Citra berlari riang dengan penampilannya yang bercadar..

mata indahnya begitu bersinar, banyak mahasiswa/i menatap kagum pada sosok Abbas dan Citra..

"jangan berlari citra.. nanti tersungkur bagaimana...?? Kakak bisa di omelin 1 kitab oleh umi....!!" omel Abbas dengan pelan sambil memperhatikan tubuh Citra sekeliling...

Citra tertawa cekikikan..

"Citra baik-baik aja Kak... Ayo kita pulang.. kita ketempat dek Aham...!! "

Abbas mengangguk dan segera membukakan pintu mobilnya untuk Citra, Citra pun masuk ke mobil abbas,,

Mobil keluaran terbaru JB Group dengan atap terbuka (Lamborghini) sebenarnya Abbas dulunya bukan Pemuda yang suka pamer akan kekayaan, tapi kini dia suka berbelanja dan suka barang-barang brandit... termasuk Mobilnya kini...

Kendaraan mewah itu meluncur dari halaman kampus, Citra bersikap biasa saja, dia juga memiliki sikap Arogan sang abinya yang terlihat acuh namun hatinya lembut bagai sutra seperti Uminya..

"Kakak kita beli makanan ya...?? Aham katanya akan pulang agak telat.. dia ada les privat bahasa Rusia hari ini.. !!" ujar Citra dengan memelas...

Abbas mengusap kepala Citra dan tersenyum miring

namun sangat menawan, Citra malah menyeringai lebar dengan senang,,

"kakak traktirin ya...?? " Rengek Citra lagi..

"Hm....!! " jawab Abbas singkat sambil tersenyum tipis..

Citra bersorak senang, Dia tak tersinggung dengan kata-kata singkat Abbas,, sudah biasa baginya,,

Abbas membawa Citra makan siang di restaurant ternama di tempat terdekat menuju jalan sekolah Aham..

"Ayo kak...!! " Ajak Citra semangat..

Sebenarnya Mereka memiliki Restaurant ternama milik Umi nya tapi tempat itu terlalu jauh dari jalan mereka sekarang,, jadi Mereka makan ditempat terdekat saja setelah itu bisa langsung kesekolah Aham..

Citra masuk bersama Abbas kedalam restaurant, Manager Restaurant berlari terbirit-birit menyambut Abbas dan Citra saat karyawannya memberi tau abbas dan citra makan disini manager restaurant itu langsung berlari kocar-kacir menyambut anak konglomerat ternama itu..

"biasa saja Pak.. kami masih kecil jangan menunduk seolah saya orang dewasa...!! " tegur Citra dengan tatapan datarnya..

"iya Nona.. maafkan saya... Maafkan saya Tuan Abbas.. !!" ucap Manager itu tak lagi menunduk tapi matanya kebawah takut melihat mata Abbas dan Citra..

Abbas terlihat tenang saja dan berjalan melewati Manager itu tak menyenggol..

Citra menatap datar ke Pria itu..

"kemana kami duduk untuk makan pak...??

"eeeh... maaf Nona.. mari ikut saya...!! "

Abbas terlihat menatap ukiran megah restaurant itu sambil menunggu Citra berjalan duluan dengan manager Restaurant..

Manager itu dengan cepat menuntun jalan untuk Abbas dan citra..

.

.

Author cuma bisa Update sedikit...

tapi diusain ada ya..

mohon pengertian para readers semua...

Terimakasih....

😘😘😘

.

.

keseharian

.

.

setelah makan siang berdua di restaurant itu, Citra dan abbas pun pergi ke Sekolah Aham..

"kenapa Aham nggak bawa motor kak...?? " tanya citra sambil memasukkan ponselnya lagi di dalam tas..

"entahlah... mungkin motornya lagi bermasalah....!! " tebak Abbas dengan santainya..

Citra manggut-manggut jadinya..

sesampainya di sekolah Aham,,

"sudah pulang kah...?? " gumam Citra melihat banyaknya pelajar keluar dari pagar sekolah..

"hm.... kayak nggak pernah SMA aja... !!" Abbas malah menyindir adik nya itu..

Citra mendengus menanggapi kakak sulungnya yang sama sekali tidak asik itu,,

"siapa sih yang mau sama kakak.. udah kaku, dingin, irit bicara,, ck. ck.. ck... aku kasihan sama jodoh kakak nanti....!! " ejek Citra membalas sindiran Kakaknya itu..

Abbas hanya menaikkan alisnya sebelah, tanpa aba-aba tangannya sudah mencubit pipi Citra yang memakai cadar..

"aaahhh... kakk.... sakit... sakit kak....!!! " Ringis Citra memukul-mukul lengan Abbas..

Abbas tersenyum miring saja,,

"jangan berani mengejek kakak lagi citra atau pipimu bakal benjol sebelah....!! " Ancam Abbas dengan senyum khasnya..

Citra mengerucutkan bibirnya sambil komat-kamit tidak jelas...

"biarin aja kakak di omelin sama umi.. terus di hukum sama abi...!! " gerutu citra pelan..

"asalkan kakak puas... hukuman dari abi pasti kakak terima.. jadi jangan bahas perempuan didepan kakak Sayang....!! " sekali lagi Abbas mencubit hidung Citra..

Citra memukul kuat lengan Abbas..

"sakit tau kak.. lama-lama bukan pipiku aja yang benjol sebelah tapi hidung aku juga bakal mancung kayak pinokio...!! " cerocos Citra lagi..

"bagus dong.. biar mancung dikit...!! " ejek Abbas lagi..

"Citra mancung kak... buat apa mancung lagi.. ya nggak bagus lah....!! " cetus Citra lagi menatap kesal kakaknya yang tak asik itu malah menyebalkan...

Abbas hanya mengangkat bahunya acuh dengan omelan adik nya itu,,

perdebatan mereka di tonton banyaknya pelajar yang lewat Mobil Abbas begitu megah, apalagi tontonan menarik itu begitu manis dilihat, keluarga yang sangat di irikan oleh banyaknya orang di negara ini..

tak lama kemudian Aham langsung meloncat keren di belakang mobil Abbas dan meletakkan tasnya disampingnya..

"kenapa mobil ini sih...?? panas tau Kak mbas.....!! " tanya Aham kesal dengan mengejek nama kecil abbas.

"bawel....!! " gumam Abbas pelan lalu melaju mobilnya...

Aham pun mencibir, Citra hanya terkekeh. mereka bertiga memang selalu berdebat tapi kalau saling menjaga mereka akan menjadi satu walaupun nyawa taruhannya...

"kak abbas dan kak Citra udah makan...?? " tanya aham sambil memainkan ponselnya..

"udah....!! " jawab abbas dan citra kompak..

"egois.. makan cuma sendiri-sendiri.. cepat pulang... Aham mau makan....!! " kesal Aham mengusap perut kotak-kotaknya yang berdisko setelah belajar bahasa Rusia tadi perutnya jadi keroncongan..

kalau orang biasa mungkin sakit kepala belajar bahasa Rusia tapi Aham malah lapar....

walaupun Aham masih muda, Aham suka ber olahraga jadi wajar tubuhnya bagus bahkan Citra pun suka olahraga, mereka memiliki ruangan fitness sendiri di kamar masing-masing.

Mansion megah yang dibangun dafa memang banyak memiliki ruangan, jadi bisa dipakai untuk ruangan fitness mereka..

"ayo kak kita ngebut kak.. Citra juga mau pulang,, Abi janji mau main kerumah Selina...!! " desak Citra..

"nanti Umi marah...!! " jawab Abbas singkat..

"citra janji nggak bakal ember....!! " janji citra menunjukkan 2 jarinya..

Abbas melirik kaca mobilnya dan menatap tenang Aham..

"aham juga.. buruan udah lapar nih....!! "

Abbas menginjak gas mobilnya dengan senyum tipisnya jadi mobilnya melaju kencang di tengah jalan kota, setiap mobil yang melihat ke3 anak konglomerat itu langsung membuka kaca mobil melihat pemandangan itu..

Citra dikenali karna bersama abbas dan Aham, siapa yang tidak kenal 2 Putra Tuan Muda keluarga satria putra mahkota JB group penerus perusahaan ternama JB Group...

.

.

"kalian udah sampai sayang....?? " sambutan hangat dan lembut Zahra..

Zahra selalu tau kapan anaknya pulang sekolah...

"Umi.....!!! " Riang Citra berlari lalu memeluk Zahra dengan manja..

Abbas mendekati uminya begitu juga Aham, Abbas mencium kening Zahra dan Aham mengecup punggung tangan Zahra dengan lembut namun terlihat manis ...

Dafa hanya menghela nafas melihat ketiga anak-anaknya itu begitu dekat dengan istrinya..

"hei... Abi juga Orangtua kalian.. sejak kapan ada hukum Anak mengacuhkan ayahnya sendiri heh....?? " keluh Dafa sambil menaikkan alisnya sebelah.

Abbas memutar malas bola matanya, Aham hanya menggerutu menyalami tangan Dafa..

"Aham lapar abi.. Bye....!! " Izin Aham berlari ke arah dapur dan meletakkan asal tasnya..

"Abbas mau lanjutin proposal tadi di ruangan Abbas abi.. !!" timpal Abbas menyalami Dafa lalu berlalu dari situ..

Dafa merentangkan tangannya ke Citra, Citra terkekeh dan berlari pelan lalu masuk dalam pelukan Pria yang menjadi cinta pertamanya..

Zahra tertawa renyah lalu berjalan ke arah dapur setelah mengusap kepala Citra yang masih betah dipelukan abinya..

Zahra memerintahkan satu pekerja mansionnya untuk meletakkan tas Aham di kamarnya lalu pergi ke dapur..

sementara Abbas sudah tiba dikamarnya dan langsung membuka jas Kerjanya lalu melepas dasinya, karna terasa sesak Abbas melepas 2 kancing kemeja putihnya..

"harus siap hari ini juga...!! " gumam Abbas pelan menatap datar proposal yang tak sesuai dengan ekspetasinya..

"Kenapa mereka tidak mengerti arah penjelasanku..?? rusak semuanya... kalau nggak bisa bilang aja nggak bisa... kan jadi hancur kalau asal buat aja....!! " Abbas mengomel pelan...

hanya pekerjaan yang bisa membuat Abbas begitu cerewet, lain dari pembicaraan itu Abbas tak suka berbicara panjang X lebar.. lebih suka irit bicara (Biar nggak habis bensin.. 😂😂😂)

abbas duduk dikursi kerjanya sambil menaikkan lengan bajunya sampai siku dan langsung mengetik di komputer nya..

Abbas tinggal di Lantai 6 Kamar itu sudah di renovasi oleh Abbas sendiri seluruh kamar di lantai 6 milik Abbas dan Aham, Ada 10 Kamar. mereka berdua merenovasi sesuai selera mereka saja dijadikan ruangan fitness, latihan taekwondo dengan alas yang luas, Kantor atau ruang belajar dan lain sebagainya Dafa tak mempermasalahkan hal itu..

sementara Citra di lantai 7

Kamar luas dilantai 7 ada 3, 1 kamar Zahra dan Dafa, 2 kamar nya milik Citra Ruang rahasia yang sebelumnya milik Dafa malah diberikan pada Citra..

Cinta Dafa ke Citra begitu besar hingga rela memberikan ruangan kesayangannya..

Zahra hanya menggeleng pasrah saat Dafa memberikan Ruangan rahasianya ke Putri tunggal mereka berdua..

Tok.. tok.. tok..

Abbas menekan remot pintu ruangan kerjanya, pintu itu terbuka seketika...

ceklek...

"assalamualaikum sayang....?? " Zahra memasuki Ruangan kerja abbas sambil membawa nampan berisi minuman berupa jus Apel kesukaan Abbas...

"wa alaikum salam Umi. Abbas bisa ambil sendiri.! " Abbas langsung meninggalkan pekerjaaannya dan mengambil alih nampan minuman dari tangan Zahra..

Zahra tersenyum manis mengusap rahang kokoh Abbas..

"putra umi udah besar... padahal rasanya baru kemarin anak umi belajar berjalan....!! "

Abbas hanya tersenyum membalas perkataan Zahra..

"lanjutkan sayang... Umi, Abi serta adik-adikmu mau ke Rumah nenek dan kakek.. kamu nggak apa kan disini sendiri...?? " tanya Zahra lembut sambil melihat pekerjaan anaknya..

"iya... nggak apa umi.. sampaikan permintaan maaf abbas nggak bisa ikutan.. proposal ini harus siap hari ini juga. besok Abbas akan meeting di Kota M...!! "

zahra mengangguk mengerti..

"Umi berangkat ya...?? kalau lapar terus makanannya nggak kamu suka pesan aja ya sayang.. bisa jadi kami nginap disana. jadi umi nggak bisa masak disini untuk abbas sayang ..!! "

Abbas mengangguk sambil tersenyum tipis..

setelah berpamitan dengan putra kesayangannya itu, Zahra langsung pergi dari ruangan kerja Abbas..

Abbas melanjutkan pekerjaannya sambil meminum jus apel buatan umi nya matanya Fokus ke arah layar komputer..

.

.

Peminta...??

.

.

.

Akhirnya pekerjaan Abbas selesai juga, Abbas bekerja di perusahaan Baru dengan nama ACA Group singkatan dari Abbas, Citra dan Aham...

sudah berjalan 2 tahun perusahaan itu sudah berkembang pesat berkat ketekunan Abbas mengelola perusahaan itu..

Aham memiliki usaha Bengkel mobil terbesar di kota ini, dan Citra memiliki usaha Cafe minuman khas negara Korea juga penjual Toko buku terbesar di kota ini, Mereka memiliki usaha sendiri-sendiri...

tentu penghasilan juga masing-masing. Zahra mengajarkan anak-anak mereka untuk tumbuh mandiri, walaupun modal masih dari Dafa setidaknya mereka tidak memfoya-foyakan uang pemberian Abi mereka..

Abbas menyandarkan punggungnya di Kursi kebesarannya dan menatap langit-langit Ruangannya..

Flasback On

"Kau mencintainya.. ??" tanya seorang pria muda dengan tubuh gagahnya yang begitu besar.

"Aku tidak mencintainya.. Aku ingin menjadi nyonya Satria... dengan begitu dia akan memberiku fasilitas mewah.. uang pemberiannya akan aku habiskan bersama mu...!!!" jawab wanita dengan pashimina panjang menutupi kepalanya...

"kalau kamu hamil bagaimana....??? " tanya Pria dihadapannya begitu lembut mengusap perut wanita di depannya..

DeG....!!!

Abbas yang mendengar percakapan itu membeku seketika Dafa lah yang membuka kedok wanita yang pernah ada di hati anaknya itu sebab abbas tak pernah sedikitpun mencurigai wanita yang pernah menjadi bagian dari hatinya itu...

"bagaimana bisa...?? Kan kamu selalu pakai pengaman...?? " tanya wanita itu tak percaya..

"malam dimana kamu kembali dalam keadaan mabuk hendak menjebak Pria mu aku nggak pakai pengaman... Kamu langsung melahapku begitu liar baby.. bahkan pashima mu sampai koyak dan bajuku juga... !!" jelas Pria itu lagi

"Ahhh... iya.. malam itu aku ingin menjebak Abbas supaya dia cepat menikahiku... tapi malah aku yang minum gelas itu... sialan. sampai sekarang aku nggak tau siapa pelaku yang udah menukar minuman kami....!! " geram wanita itu sambil mengepalkan tangannya hingga memutih..

"kenapa dia belum mau menikahimu...?? " tanya Pria itu penasaran...

"biasalah... Abi nya nggak setuju dengan pernikahan kami... aku rasa dia sudah tau siapa aku... beruntung Abbas yang bodoh itu percaya padaku... kalau nggak bisa kacau rencanaku...!! " gerutu wanita memakai pasmina itu sambil berdecak kesal..

"Nggak ku sangka calon penerus JB group itu begitu bodoh.. bahkan lebih percaya orang baru ketimbang keluarga yang membesarkannya...!! "

"Tapi aku suka...!! " Seringai Wanita itu dengan senyum khasnya..

"kamu yakin pria itu nggak pernah menyentuhmu.? " tanya Pria itu dengan pelan..

"ya Enggak lah.. Natap mata aku aja dia nggak mau.. pakai bilang dosa lagi.. uuuh.... manusia suci itu akan terus berceramah buat telinga aku sakit tau....!! " desis wanita itu sambil memijit pelipisnya membayangkan hal itu..

"baguslah.. !!" lega kekasih hatinya itu..

Setelah itu Abbas tak kuasa mendengar lebih akan percakapan itu. dia langsung mematikan rekaman itu..

"Abi sudah bilang wanita itu bukan wanita yang baik kami semua nggak suka padanya tapi kamu bersikeras tetap menikahinya setelah lulus kuliah sekarang kamu tau sifat aslinya kan...?? tinggalkan dia....!!! " Suara Tegas dafa dengan seriusnya..

Abbas tak bersuara, tatapannya kosong seketika bahkan air matanya tak bisa keluar saking tak percaya nya akan kebenaran itu..

Dafa tau Abbas butuh ketenangan, dia berlalu saja meninggalkan abbas setelah menepuk pundak putra sulungnya itu...

Flasback Off

Sejak saat itu.

Abbas berubah menjadi dingin pada siapapun wanita yang mendekatinya..

sikap keras kepalanya berubah drastis menjadi 100% penurut pada Zahra, sebelumnya berkurang sejak Abbas mengenal kekasihnya itu.

Zahra selalu menasehati Abbas kalau kekasihnya pernah berkata kasar pada Zahra saat Zahra meminta Kekasih Abbas untuk sholat bersama sementara wanita yang suka memakai pashima itu bermain game dan sering berkata kotor kalau kalah..

tapi Abbas tak percaya itu, hingga kebenaran itu terungkap dan Abbas mengakui kebodohannya. .

"Cinta...?? " Gumam Abbas dengan nada meremehkan..

"Cinta nggak ada yang tulus.. hanya kebohongan belaka... zaman sekarang kekuasaan dan uang adalah obsesi setiap wanita.. apa bagusnya menikah dengan perempuan yang haus akan harta dan kekuasaan...?? "

Abbas bukannya nggak percaya Sama Allah SWT,, hanya saja trauma itu masih ada, entah kenapa Abbas bisa jatuh Cinta hanya karna trik licik wanita yang menjadi masa lalunya..

Entah siapa yang bisa menakhlukkan hati Pria tampan ini...

.

.

setelah melaksanakan ibadah sholat isya, Abbas turun ke lantai dasar perutnya berdemo saat ini..

"masak apa bu ...?? " tanya Abbas pada pekerja Mansion yang sudah lama bekerja disitu.

Wanita itu teman baik Rika, Sementara Rika sedang libur kekampung bersama keluarga kecilnya Suami Rika bekerja sebagai supir pribadi Dafa, karna Libur jadi dafa bawa mobil sendiri ke kantornya..

"hm... ini Tuan hanya makanan menu ala negara barat Tuanku....!! "

Abbas menghela nafas panjang..

"kalian makanlah itu.. aku akan cari makanan di restaurant Umi...!! "

"tapi itu cukup jauh tuan...!! "

Abbas melirik sebentar menu makanan itu, walaupun perutnya lapar tapi selera makannya tak ada melihat makanan itu.. Bosan...?? itulah kata yang tepat menggambarkan tatapan Abbas saat ini..

"biarkan saja... aku ingin makan masakan umi aja...!! " jawab Abbas malas

"tapi bisa dipesan Tuan...!! "

Abbas mengacuhkannya, wanita itu menarik nafas pelan Abbas itu sama seperti Zahra, dia tidak suka merepotkan orang lain, Padahal hal itu sudah tugas setiap orangnya..

"semoga Tuan Abbas kembali menjadi seperti dulu.. senyuman ramah itu aku harap akan kembali.. Ya Allah... temukanlah tuan Abbas dengan Gadis pilihan engkau... gadis yang bisa menyembuhkan trauma tuan Abbas...!! " lirih wanita itu dengan tulus..

Abbas melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang kali ini atap mobilnya ditutup, Angin malam sama sekali tak disukai abbas...

Restaurant Umi Zahra lumayan jauh dari mansion, tepat di depan pesantren salah satu pekerja Restaurant Zahra melihat mobil Abbas dia langsung berlari meninggalkan alat pelnya mencari Managernya..

"apa yang kalian lakukan...?? " tanya Abbas melihat banyaknya jejeran karyawan restaurant Zahra menyambutnya..

"kami menyambut tuanku...!!" jawab manager Onu dengan sopan..

"kembali bekerja...!! " perintah abbas dengan tegasnya..

"baik tuanku." jawab semuanya serentak..

"mari Tuanku...!! " Ajak sopan onu memberi jalan..

"Nona bisa tolong beri saya makanan...? saya belum makan sejak siang.. saya dengar restaurant ini milik Nyonya Satria yang dermawan.. saya sangat lapar Nona.. ! " Keluh wanita paruh baya menggendong anak balita dengan tampang menyedihkan..

Karyawan yang sedang mengepel tadi mengangguk pelan..

"tunggu ya Bu... silahkan duduk dulu... !! ibu butuh berapa bungkus..?? " tanya pekerja itu sopan..

Abbas hanya diam mendengar percakapan itu tanpa membalik tubuhnya...

"saya hanya punya uang segini... tapi apa bisa saya pesan 2 bungkus nona..?? " tanya wanita paruh baya itu berkaca-kaca penuh harap..

"bisa bu... sebentar ya...!! "

pekerja restaurant Zahra sudah biasa melayani orang-orang susah meminta makan disini, Zahra yang memberi izin Karna Boss besar mereka yang memerintahkan mereka hanya bisa menurut..

"biar kami yang mengurus Tuan... Kami akan memberi pelayanan yang baik untuk ibu itu...!! " ujar Onu pelan dan sopan..

Abbas pun melanjutkan langkah kakinya dan Onu memberi aba-aba pada bawahannya untuk melayani wanita itu dengan baik...

"baik sekali kalian ya...?? semoga Allah memurahkan rezeki kalian semua..!! " ucap wanita itu dengan lirih dan tulus..

mereka yang mendengar hanya tersenyum sudah biasa mendengar doa tulus itu dan itulah sebabnya Rezeki Restaurant ini selalu mengalir bagai Sungai besar karna Pemiliknya begitu murah hati...

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!