NovelToon NovelToon

Back With System

Chapter 1 (Rev)

[Chapter 1.]

[Reinkarnasi.]

[Silahkan Dibaca.]

Di sebuah Gang, dalam Kota, Tahun 2090.

Jrsshhh Jrsshhh Jrssh.

Suara Hujan turun dengan cepat membasahi jalan tersebut. Terlihat satu orang yang terbaring tidak berdaya, dan satunya berdiri sambil memegang sebuah Pistol.

“Maafkan aku, Kawan.” Ucap orang yang berdiri tersebut.

“Nakamura, aku lebih senang jika kamu yang membunuhku.” Ucap Orang yang duduk.

“Selamat tinggal, Nakamichi Shin.” Ucap Nakamura.

Dorr.

Shin yang tertembak, berbaring mati sambil menunjukkan senyumannya. Nakamura yang melihat temannya mati dengan senyuman, seketika air mata mengalir, namun tertutupi oleh Air Hujan.

“Semoga kau hidup dengan tenang, Shin.” Ucap Nakamura.

Lalu, Nakamura pergi dengan isakan tangis.

Beberapa saat kemudian.

Tak Tak Tak.

Langkah kaki terdengar dari ujung Gang tersebut. Namun, saat melihat Shin terbaring mati. Orang tersebut segera berlari ke Shin.

“Shin, bangun Shin. Jika kamu mati aku akan mati juga.” Ucap Wanita tersebut.

Lalu, Wanita tersebut meletakkan Pistol di kepalanya.

Dorrrr.

Brukkk.

Wanita tersebut terbaring tepat di samping Shin.

Di sisi Shin.

‘Aku berada dimana ini?.’ Batin Shin.

Shin yang sudah membuka matanya, terkejut dengan tempat yang dia lihat. Shin melihat kanan dan kiri, lalu ke tangannya.

“Ini...” Ucap Shin.

Lalu, Shin melihat ke arah Cermin. Shin melihat dirinya yang Umur 17 Tahun, lalu melihat ke arah Kalendar.

“Tanggal 12 February 2090.” Ucap Shin terkejut.

“Aku ditembak oleh Nakamura, Tanggal 10 February 2090. Apa aku reinkarnasi?.” Ucap Shin.

Lalu, Pintu terbuka dan menampilkan seseorang Pria Tua dengan pakaian Kimono hitamnya. Saat, orang tersebut masuk, ia terkejut bahwa Shin sudah bangun.

“Shin...” Ucap Pria tua tersebut.

Shin tahu siapa Pria tua tersebut. Sudah 60 Tahun Shin tidak melihatnya. Shin sangat merindukan Pria Tua tersebut, yang tak lain Ayahnya.

“Ayah..” Ucap Shin, sambil menangis.

“Hahaha, kenapa kau menangis. Kau sudah dewasa, Anak Bodoh.” Ucap Ayahnya.

‘Bagaimana bisa, aku tidak menangis. Kita sudah tidak bertemu selama 60 tahun.’ Batin Shin.

Lalu, Shin mengingat saat-saat terakhir kematian Ayahnya.

Flashback.

Di tengah Kota. Terdapat Plaform Eksekusi. Lalu, di Plaform tersebut. Sedang duduk seorang Pria Tua bersama Wanita Tua.

Mereka berdua duduk dengan tangan Diborgol, lalu Kaki di borgol di Plaform. Kedua Orang tersebut tersenyum, walaupun akan di Eksekusi.

“Issei Nakamichi, Leona Nakamichi. Apakah ada kata-kata terakhir.” Ucap eksekutor.

“Tidak ada.” Ucap mereka berdua.

Namun, di tempat para penonton ada satu yang berteriak.

“Issei, bagaimana dengan Organisasi mu, serta Harta milikmu.” Teriak Penonton 1.

“Oh, kau ingin tahu Organisasi ku, kau Ingin Hartaku. Carilah kalau bisa ketemu.” Ucap Issei sambil tersenyum.

Leona tersenyum, lalu memandang ke arah Atap rumah.

‘Selamat tinggal, Shin.’ Batin Leona, sambil menatap ke arah Shin.

Eksekutor menusuk tepat Jantung mereka berdua. Shin melihat Ayahnya dan Ibunya terbunuh tepat di depan matanya, terasa sakit di dalam hatinya.

Flashback End.

Shin tersenyum senang saat melihat Ayahnya masih hidup, lalu bertanya-tanya Dunia apa ini. Lalu Shin ingat Ibunya.

“Ayah, dimana Ibu?.” Ucap Shin.

“Bukankah Ayah sudah bilang, Ibu dan Ayah sudah bercerai.” Ucap Issei.

Seketika, Shin membeku. Terkejut dengan informasi tersebut.

‘Tunggu, kenapa mereka berpisah?.’ Batin Shin.

“Kami berpisah, karena Ibumu meminta berpisah dan akan kembali saat kamu sudah Dewasa. Untuk selanjutnya itu masih rahasia.” Ucap Issei.

“Huff, lalu Ibu sekarang berada dimana?.” Ucap Shin.

“Mungkin kembali ke Klannya.” Ucap Issei.

‘Klan, sebenarnya Dunia apa ini?.’ Batin Shin.

“Sepertinya kamu masih bingung, istirahatlah. Biar Yuuji yang menemanimu.” Ucap Issei.

Shin mengangguk setuju, lalu Issei keluar dari ruangan. Tak lama kemudian, muncul orang yang memiliki Tatto di kedua tangannya, serta memiliki Pedang fi di pinggangnya.

“Halo, Tuan muda.” Ucap Orang tersebut dengan riang.

‘Dia siapa?. Seingatku Ayah tidak... Lupakan Shin, ini Dunia yang berbeda. Kalau tidak salah Ayah tadi menyebutnya Yuuji.’ Batin Shin.

“Halo, Yuuji.” Ucap Shin.

“Bagaimana keadaanmu, Tuan muda?.” Ucap Yuuji.

“Aku belum mengingat sesuatu. Namun, tubuhku baik-baik saja.” Ucap Shin.

“Oh, apakah Tuan Muda kehilangan ingatan.” Ucap Yuuji.

“Mungkin.” Ucap Shin.

“Nah, Yuuji. Ayahku sebenarnya siapa?.” Tanya Shin.

‘Aku harus mengetahui tentang keluargaku terlebih dahulu.’ Batin Shin.

“Eh, Boss. Boss adalah Pemimpin dari Yakuza, Keluarga Yakuza Nakamichi.” Ucap Yuuji dengan senang.

“Yakuza.” Ucap Shin.

Shin terkejut dengan hal tersebut. Yakuza sebuah Organisasi yang berdiri di Jepang, Organisasi tersebut melakukan banyak kejahatan. Namun ada Yakuza yang tidak melakukan kejahatan.

“Apakah kita, sering menyiksa orang yang tidak bersalah?.” Ucap Shin dengan ekspresi serius.

“Tidak. Kami Yakuza baik-baik, hanya kepada Musuh saja kami kejam.” Ucap Yuuji.

“Huff, Syukurlah.” Ucap Shin.

“Nah, Tuan muda. Boleh aku memberitahu sesuatu.” Ucap Yuuji.

“Apa?.” Ucap Shin.

“Kemarin, Anak kecil yang Tuan selamatkan dari Kecelakaan di jalan. Sudah sadar dari Pingsannya.” Ucap Yuuji.

“Besok saja, kita jenguk Anak kecil tersebut.” Ucap Shin.

‘Jadi, aku terluka karena menyelematkan Anak kecil kah.’ Batin Shin.

“Baiklah, Aku akan berjaga di luar. Tuan muda segera istirahat.” Ucap Yuuji.

Yuuji berdiri lalu keluar dari Ruangan tersebut. Shin masih menatap ke arah Yuuji.

‘Sepertinya dia disuruh oleh Ayahku, untuk mengetahui apa yang terjadi dengan diriku.’ Batin Shin.

Shin lalu berbaring di tempat tidur. Setelah itu menutup matanya.

Setelah Shin, menutup matanya. Shin terkejut, dengan apa yang dia lihat.

“Dimana ini?.” Ucap Shin.

Lalu muncul Sebuah Kotak persegi panjang berwarna biru. Di tengahnya, terdapat tulisan.

Setelah itu muncul sebuah Suara, yang membuat Shin terbangun dari tidurnya.

“Aku kembali. Apa itu tadi?.” Ucap Shin.

[Menganalisa keadaan Host.]

[Host 100% sehat.]

[Memasang System Treasure.]

[System Treasure terpasang.]

[Halo, Host.]

Shin terkejut dengan suara tersebut. Lalu melihat ke kiri dan kanan, Shin tidak menemukan Seseorang.

“Siapa kamu?.” Ucap Shin.

[Aku System Treasure.]

[Aku diminta Tuhan, untuk membuat Host hidup dengan senang dan bahagia di Dunia baru ini.]

“Apa, Tuhan.” Ucap Shin.

[Itu benar.]

“Apakah aku bisa bertemu dan mengucapkan terimakasih ke Tuhan.”

[Host belum bisa menemui Tuhan sekarang. Namun, Host dapat berterimakasih kepadanya dengan Doa.]

“Baiklah.”

‘Terpenting, aku bisa berterimakasih kepada Tuhan.’ Batin Shin.

“Jadi, apa kegunaanmu. System?.”

[System dapat membantu Host menjadi Kaya, Kuat, serta dapat membuat Harem dll.]

“System ubah namamu menjadi Kei, sedangkan aku sebut saja Tuan atau Shin.” Ucap Shin.

[Baik, Tuan.]

“Jadi, Kei tunjukkan Fiturmu.”

[Status.]

[Skill.]

[Treasure.]

“Buka Status.”

[Status.]

[Nama : Nakamichi Shin.]

[Umur : 17 Tahun.]

[Str : 10.]

[Agi : 14.]

[Def : 18.]

[KD : 10.000.]

[KS : 15.]

“Oke, Str jelas kekuatan, Agi jelas Kecepatan, Def bertahan. Lalu KD dan KS apaan?.”

[KD : Koin Dunia.]

[KS : Koin System.]

“Koin Dunia apakah mata Uang Dunia ini?.”

[Itu benar.]

“Lalu, kegunaan untuk KS. Di Fitur tidak ada Shop?.”

[KS digunakan untuk membuka Peti Harta Karun.]

“Begitu, baiklah. Buka Treasure.”

[Treasure.]

[Treasure Bronze : 10 KS.]

[Treasure Silver : 100 KS.]

[Treasure Gold : 1000 KS.]

“Ini.. bukankah mahal sangat untuk mendapatkan Treasure Gold.” Ucap Shin.

[Tuan, bisa mendapatkan KS dengan mengubah KD menjadi KS.]

“Berapa nilai pertukarannya?.” Ucap Shin.

[1000 KD : 1 LUD(Lembar Uang Dunia.)]

[1000 LUD : 1 KS.]

“Artinya 1.000.000 Koin Dunia baru bisa mendapatkan Treasure Bronze.”

[Itu benar.]

Shin terkejut dengan nilai pertukaran tersebut. Lalu, dia mengangguk setuju.

[Tuan, mendapatkan Paket Awal System.]

“Buka.”

[Selamat, Tuan mendapatkan Fitur Inventory.]

[Selamat, Tuan mendapatkan 1 Tiket Treasure Silver.]

[Selamat, Tuan mendapatkan Skill Menggambar (Lv 1.)]

[Selamat, Tuan mendapatkan ingatan milik Pendahulu tubuh tersebut.]

Seketika, Shin merasakan Kepalanya sakit. Berbagai ingatan mulai dari Shin kecil sampai dia Dewasa. Lalu, berlanjut Ingatan seluruh pengetahuan menggambar.

Setelah selesai mendapatkan Informasi, Shin terbaring sambil terengah-engah.

“Jadi, begitu. Ini memang bukan Dunia biasa.”

[To be Continued.]

Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.

Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.

Thanks you Minna-san.

Chapter 2 (Rev)

[Chapter 02.]

[Tentang Dunia.]

[Silahkan Dibaca.]

Di Dunia Baru.

Rumah Sakit.

“Jadi, benar inj Dunia yang berbeda.” Ucap Shin.

[Itu benar, Dunia ini disebut Dunia Inx.]

[Dunia ini, dibuat berdasarkan lingkungan Bumi tempat Tuan dulu tinggal sebelum bereinkarnasi. Dunia ini 2x lebih besar dari Bumi.]

“Hmmm, lalu?.”

[Dunia ini, masih terbelakang. Baik dari Segi Hiburan, Medis, Teknologi dll.]

[Tuan, dikirim ke Dunia ini. Bertujuan untuk memajukan Dunia ini, serta nanti akan ada Kejutan dari Tuhan.]

“Seperti?.”

[Info belum bisa diberikan, serta itu masih misteri.]

“Oh, sepertinya menarik.” Ucap Shin.

“Kei, Buka Treasure Bronze.”

[2 Tiket Treasure Bronze terbuka.]

[Selamat, Tuan mendapatkan Buku Matematika.]

[Selamat, Tuan mendapatkan Buku Medis.]

[Item akan berada di Inventory.]

“Buku?.” Ucap Shin bingung.

“Kei, munculkan Buku Matematika.”

Lalu, Cahaya muncul dan membentuk Buku di tangan Shin.

“Buku Normal.” Ucap Shin.

Lalu, membuka Buku tersebut dan membacanya. Saat sampai akhir halaman, Buku tersebut hilang.

Shin terkejut dengan hilangnya buku tersebut. Namun, Shin tercengang saat dia hafal dan memahami Isi Buku Matematika tersebut.

“Buku tersebut membuatku segera memahami. Jadi, seluruh tulisan yang kubaca tadi masuk ke dalam Otakku.” Ucap Shin.

“Ini Buku Ajaib. Treasure Bronze saja mendapatkan hal seperti ini. Bagaimana Treasure Silver, Treasure Gold.” Lanjut Shin.

Lalu, Shin juga membaca Buku Medis dan mendapatkan seluruh Ilmu Medis dari Buku tersebut.

“Kei, Tunjukkan Skill.”

[Skill.]

[Menggambar (Lv 1.)]

[Medis Modern (1/100 menuju Lv 1)]

[Matematika (1/100 menuju Lv 1)]

“Begitukah. Kei buka Treasure Silver.”

[Membuka Treasure Silver.]

[Selamat, Tuan mendapatkan Skill memasak (Lv 1)]

[Selamat, Tuan mendapatkan Skill Identify (Lv 1)]

Seketika, Mata dan Kepala Shin terasa Sakit. Shin tidak berteriak hanya menggertakkan Giginya.

Setelah selesai, Shin langsung terbaring tidak sadarkan diri.

Keesokan harinya.

Shin terbangun dari tidurnya, lalu dia melihat ada 4 orang yang berada di ruangannya. 2 Laki-laki 2 Perempuan.

“Aniki, akhirnya kau bangun.” Ucap Jiro.

Jiro sangat senang, melihat kakaknya bangun. Shin memandang ke arah Jiro, lalu menurut ingatannya dia adalah Adiknya. Lalu, Shin memandang ke arah 3 temannya.

“Ah, Aniki. Mereka adalah temanku di SMA.” Ucap Jiro.

“Laki-laki itu bernama Kuroba Akito.” Ucap Jiro menunjuk ke arah Akito.

Kuroba Akito, memakai kacamata dengan rambut yang berwarna seperti Pasir pantai.

“Lalu, Perempuan ini bernama Kazami Shizuka.” Ucap Jiro menunjuk ke arah Shizuka.

Kazami Shizuka, Perempuan yang terlihat lebih pendiam, tingginya sekitar 168, memakai kacamata, lalu mempunyai Rambut sepanjang Leher.

“La-Lalu, ya-yang ini bernama Ka-Kanda Asuka.” Ucap Jiro menunjuk ke arah Asuka dan terlihat Wajahnya sedikit memerah, begitupun Asuka juga memerah.

Kanda Asuka, Perempuan ini terlihat cantik, dengan rambut sepanjang pundak dan membuatnya menjadi Ponytail, selain itu tingginya sama dengan Shizuka, Rambut yang dia miliki berwarna Coklat kehitaman. Di atas telinganya, terlihat ada Penjepit Rambut bergambar Kelinci.

‘Oho, ternyata begitu.’ Batin Shin, melihat Adiknya dan Perempuan itu memerah. Lalu, Shin menggodanya.

“Salam kenal, Namaku Nakamichi Shin. Serta, apakah kalian berpacaran?.” Ucap Shin. Jiro dan Asuka yang ditunjuk Pacaran oleh Shin memiliki Wajah yang Merah karena malu.

“Tidak, Aniki.” Teriak Jiro dan Asuka. Shin tersenyum dan tertawa pelan.

“Aniki, apakah kau baik-baik saja?.” Ucap Akito melihat ke arah tangan dan Kakinya.

“Eh, Oh... Ini tidak masalah, sebenarnya besok sudah bisa keluar menurutku.” Ucap Shin.

Sebelum, mereka melanjutkan pembicaraan lagi. Pintu terbuka, lalu muncul seorang Wanita cantik dengan Jas berwarna putih.

“Maaf, waktu jenguk sudah habis. Pasien waktunya pemeriksaan kembali.” Ucap Perempuan tersebut.

“Baiklah, kalian segera keluar. Nanti saat di rumah kita lanjutkan pembicaraannya.” Ucap Shin. Diangguki mereka berempat.

“Kalau begitu, sampai jumpa dan segera sembuh Aniki.” Ucap Jiro mewakili ke tiga temannya.

Setelah, 4 orang tersebut keluar, Perempuan yang tak lain Dokter datang ke arah Shin.

“Bagaimana keadaanmu?.” Ucap Dokter tersebut.

“Aku baik-baik saja.” Ucap Shin.

“Jangan memaksakan diri, kau selalu saja begitu. Membuat khawatir semuanya.” Ucap Dokter tersebut sambil memeriksa tubuh Shin.

‘Tunggu, kalau tidak salah Dokter ini Dokter Pribadi di rumahku bukan, itu benar.’ Batin Shin, mencoba mengingat.

Shin berfikir tentang namanya, namun dia tidak sadar wajahnya mengarah ke Dada Dokter tersebut.

“Apa yang kau fikirkan, serta kenapa kau melihat Dadaku?.” Ucap Dokter tersebut sambil menatap Shin dengan tajam.

“Eh, ah maaf. Bukan menatap, han..” Ucap Shin berhenti, saat mendengar suara Tawa pelan dari arah Dokter tersebut.

“Kau mempermainkan diriku.” Ucap Shin dengan mengerutkan keningnya.

“Pfft Hihihi, wajahmu sangat lucu.” Tawa pelan Dokter tersebut. Shin mengabaikannya dan menggelengkan kepalanya.

Setelah Dokter itu tertawa, Dokter tersebut tersenyum.

“Sifatmu ini tidak pernah berubah.” Ucap Dokter tersebut.

‘Akan kubalas.’ Batin Shin.

“Kau juga tidak berubah. Tambah cantik saja.” Ucap Shin dengan senyumannya.

“Kau bisa saja.”Gumam Dokter tersebut pelan sambil memalingkan wajahnya yang memerah.

Lalu, Dokter tersebut mendengar suara Tawa pelan dari arah Shin, Dokter tersebut tahu bahwa Shin mengerjai dirinya. Dokter tersebut ekspresinya menjadi suram.

“Beraninya kau mempermainkan diriku.” Ucap Dokter tersebut, lalu mencubit tangan Shin dan memutar.

“Awwww sakit, berhenti berhenti. Baiklah baiklah, aku kalah. “ Ucap Shin.

Dokter tersebut berhenti mencubit dan memalingkan mukanya yang cemberut. Shin melihat hal tersebut dan tersenyum.

“Baiklah, untuk memperbaiki perasaanmu, kau bisa meminta sesuatu dariku?.” Ucap Shin, Dokter tersebut tersenyum dan memandang ke arah Shin.

“Kalau begitu, suatu hari kau temani aku pergi berbelanja.” Ucap Dokter tersebut, Shin hanya menatapnya sambil tersenyum. Menyadari sesuatu Dokter tersebut segera melanjutkan.

“Ini, bukan kencan atau hal seperti itu, murni untuk berbelanja.” Ucap Dokter tersebut dengan wajah yang merah. Shin tersenyum melihat Reaksi Dokter tersebut.

“Baiklah.” Ucap Shin. Seketika wajah Dokter tersebut tersenyum senang. Lalu melihat ke arah Shin.

“Benarkah?.” Ucap Dokter tersebut. Shin mengangguk setuju.

“Iya, serta bisakah aku tahu namamu. Aku tahu kau Dokter pribadi keluarga ku. Tapi aku lupa sebagian ingatanku.” Ucap Shin. Dokter tersebut tersenyum.

“Namaku Miyazawa Ayako.” Ucap Ayako. Shin lalu mengingat kenangan bersama Ayako saat Ayako menjadi Dokter pribadi Keluarga nya.

Lalu, mereka saling berbicara dan tertawa, tanpa mereka sadari ada 6 pasang mata di pintu.

“Aniki, benar-benar berubah.” Ucap Jiro.

“Ya, Tuan muda kedua berubah. Dulu dia akan lari jika bertemu seorang Perempuan.” Ucap Yuuji.

“Hahaha, itu perubahan yang bagus. Baiklah kita pulang.” Ucap Issei.

Semuanya mengangguk dan keluar dari Rumah Sakit. Namun hanya satu yang berbalik sebentar lalu melanjutkan keluar dari Rumah sakit.

“Nakamichi Shin. Apakah itu dirinya?.” Gumam Perempuan yang tak lain Shizuka.

[To be Continued.]

Silahkan Like, Comment, Share, dan, Vote.

Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.

Thanks you Minna-san.

Chapter 3 (Rev)

[Chapter 03.]

[Rencana.]

[Silahkan Dibaca.]

Rumah Sakit.

Shin berbaring dengan bosan, setelah melihat Ayako pergi dari Ruangan. Shin lalu memikirkan sesuatu.

“Apa rencanaku selanjutnya.” Ucap Shin.

“Tuhan memberikan tugas untuk menjadi orang yang memiliki kekayaan. Tapi, kenapa aku dilahirkan di Yakuza. Bukankah, Yakuza sudah memiliki kekayaan.” Ucap Shin.

[Tuhan memberikan tugas, dengan kekayaan murni dari Tuan sendiri. Tanpa bantuan Orang tua, Tuan.]

“Oh, baiklah.” Ucap Shin. Lalu pintu terbuka dan terlihat Ayako membawa sebuah nampan makanan dengan makanan.

“Baru saja kamu datang dan sudah kembali dengan membawa makanan.” Ucap Shin, tersenyum melihat Ayako.

“Hmph, baru apa!, ini sudah 30 menit, itu sudah lama.” Ucap Ayako dengan nada Tsunderenya.

’30 menit lama. Hufff baiklah, Perempuan akan selalu menang dalam hal berdebat.’ Batin Shin.

“Baiklah, Baiklah. Tapi tanganku sedikit sulit untuk digerakkan.” Ucap Shin dengan tersenyum menggoda.

“Hmmph bilang saja kamu ingin disuapi.” Ucap Ayako. Shin tersenyum dan mengangguk dengan tidak tahu malunya.

Ayako mendekat dan duduk di samping Shin, Ayako mulai menyuapi Shin.

“Buka mulutmu, Aaaa.” Ucap Ayako sambil tersenyum, Shin dengan senang memakan makanan tersebut.

“Hmm, enak saat kamu menyuapinya.” Ucap Shin, membuat Ayako sedikit memerah.

“Kau bisa saja, baiklah segera di habisin.” Ucap Ayako mulai menyuapi kembali.

Setelah selesai, Ayako pergi meninggalkan ruangan, Shin berbaring kembali dengan bosan dan menatap ke arah Luar yang sudah Sore.

“Huff, kapan aku bisa keluar dari Rumah sakit.” Ucap Shin menghela nafas.

Lalu, tak terasa seminggu sudah terlewati. Setiap hari, Shin akan ditemani oleh Ayako dan dikunjungi oleh Jiro bersama dengan teman-temannya.

“Akhirnya, aku bisa keluar.” Ucap Shin dengan senang. Ayako melihat hal tersebut tersenyum.

“Apakah kau tidak ingin bertemu dengan diriku lagi, sampai begitunya ingin keluar dari rumah sakit?.” Ucap Ayako dengan nada sedihnya. Shin menatap ke arah Ayako dengan serius.

“Kau tahu, aku ingin segera keluar karena aku ingin memulai rencana untuk masa depan kita nanti.” Ucap Shin, seketika Ayako memerah dan keluar asap di atas kepalanya.

“Dasar bodoh.” Teriak Ayako, keluar ruangan. Ayako berlari karena malu, Shin mengucapkan kata tersebut di depan banyak orang.

Issei, Jiro, Akito, Asuka, Shizuka, Yuuji, dan beberapa anggota Yakuza terdiam dan berfikir. ‘Dasar tidak tahu malu.’

Shin memandang ke arah mereka, lalu menatap ke arah Issei.

“Jadi, kapan kita pulang?.” Ucap Shin.

“Sekarang.” Ucap Issei.

“Sebentar, aku akan pergi ke ruangan Ayako untuk perpisahan.” Ucap Shin.

Lalu, Shin pergi dari ruangannya dan menuju ke ruangan Ayako.

Sesampai disana, Shin mengetuk pintu. Lalu terdengar suara dari dalam.

“Masuk.” Ucap Ayako.

Saat, Shin masuk. Ayako yang duduk segera berdiri.

“S-Shin, kenapa kau disini?.” Ucap Ayako terkejut.

“Aku ingin pulang, jadi ingin bertemu denganmu terlebih dahulu.” Ucap Shin.

“Janji kita jangan lupa.” Ucap Ayako.

“Ya, kita akan jalan-jalan bersama.” Ucap Shin. Lalu mendekat ke arah Ayako.

Ayako sedikit memerah saat Shin tiba-tiba mendekat. Ayako tidak bergerak, Shin sudah tiba di depannya.

Shin menundukkan kepalanya, Ayako bingung dengan apa yang dilakukan Shin.

“Terimakasih, selama ini sudah merawatku.” Ucap Shin.

Ayako menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

“Tidak masalah.” Ucap Ayako. Shin lalu menegakkan kembali Kepalanya dan tersenyum. Lalu mengarahkan Jari telunjuknya ke kening Ayako.

“Sampai jumpa.” Ucap Shin, lalu berbalik pergi sambil melambaikan tangannya.

Ayako memerah karena perlakuan Shin tersebut, tanpa sadar tangannya memegang keningnya sambil tersenyum.

“Sampai jumpa juga.” Ucap Ayako pelan. Sesaat pintu tertutup.

Sisi Shin.

Shin tersenyum sambil berjalan menuju keluar Rumah Sakit.

‘Hehehe, akhirnya aku bisa meniru Sasuke saat menahan Sakura untuk ikut berpetualang.’ Batin Shin dengan gembira.

“Aneh, kenapa hanya nasib Sasuke yang selalu sial. Pembantaian Uchiha,Dianggap Pengkhianat padahal ingin berlatih menjadi kuat, Lalu menikah dengan Rata. Padahal lebih nyaman Gunung.” Ucap Shin sendiri.

Banyak mata menatapnya dan berfikir satu.

‘Apa orang ini Gila?. Kenapa bicara sendiri.’ Batin mereka.

Shin telah tiba diluar Rumah sakit, setelah itu melihat Mobil warna hitam. Mobil tersebut ada 4. Lalu terdapat Jiro dan yang lainnya di dalam.

“Aniki, disini.” Ucap Jiro. Shin mengangguk dan berjalan menuju ke Mobil tersebut. Shin masuk dan melihat semuanya disana.

“Hallo, Aniki/ Shin-san/ Shin.” Ucap Akito/ Asuka/Sizuka.

“Hallo.” Ucap Shin, lalu Shin menatap ke arah Shizuka. Shin ingat tentang Shizuka mantannya.

Shizuka yang ditatap oleh Shin terus, sedikit berkeringat.

“Ada apa Shin? Kenapa kamu menatapku terus.” Ucap Shizuka.

‘Apakah dia tahu tentang diriku.’ Batin Shizuka.

“Eh, maaf. Hanya wajahmu mirip seseorang.” Ucap Shin. Lalu, Shin duduk di sebelah Shizuka.

‘Kenapa dia duduk disini.’ Batin Shizuka, lalu melihat bahwa tidak ada tempat yang kosong selain tempat tersebut.

‘Apa yang akan kulakukan setelah sampai di rumah, Hmmm menggambar Manga sepertinya menarik.’ Batin Shin. Lalu Shin mengangguk dan mengambil Handphonenya.

Shin melihat Manga apa saja yang ada di Dunia ini. Shin terkejut bahwa Manga dan Anime yang berada di sini sungguh benar-benar terbelakang. Efeknya kurang, dan banyak kekurangannya.

Lalu, Shin mencari Hiburan lain. Setelah itu, Shin mencapai kesimpulan bahwa. Dunia ini benar-benar keterbelakangan Hiburan, seperti yang diucapkan Kei.

Shizuka yang melihat Shin mencari Hiburan dan lain-lain lalu melihat dia termenung memikirkan sesuatu, tidak bisa tidak tenang.

“Shin, ada apa?.” Ucap Shizuka.

“Hanya saja, memikirkan cara menghasilkan uang.” Ucap Shin.

Shizuka sedikit terpana, lalu berfikir ' Bukankah Yakuza sudah memiliki banyak uang?.’

“Kenapa kau mencari Uang, bukankah kamu Yakuza dan b-“ Sebelum Shizuka selesai bicara, Shin menatap ke arah Shizuka dengan serius, lalu berbicara.

“Aku ingin uangku sendiri bukan hasil dari pekerjaan maupun Organisasi Orang tuaku.” Ucap Shin dengan tegas.

Shizuka terpana dengan jawaban Shin. Jiro, Akito, dan Asuka terpana juga dengan ucapan Shin. Hanya Issei tersenyum dengan kemauan Shin.

“Kau yakin, Shin?.” Ucap Issei dengan serius.

Shin menatap ke arah Ayahnya dengan serius.

“Aku serius, Ayah. Bagaimana aku bisa membiayai Wanitaku dengan uang Orang tuaku.” Ucap Shin dengan tegas sekali lagi.

Issei tersenyum dan tidak berbicara apa-apa lagi.

Shizuka terpana kembali dan merasa panas dalam tubuhnya.

‘Kenapa denganku, serta kenapa Shin terlihat begitu panas.’ Batin Shizuka.

Shin tidak tahu apa yang difikirkan Shizuka. Jika dia tahu, Shin akan membawanya ke Kamar dan mulai melakukan hal yang  dewasa lakukan.

Mobil melaju dengan cepat dan sampai di Rumah bergaya Jepang yang besar.

Shin keluar dari Mobil lalu disambut oleh suara lembut.

“Selamat datang di rumah, Shin.” Ucap Seorang Wanita dengan anak kecil di sampingnya, yang bersembunyi di belakang Wanita tersebut.

[To be Continued.]

Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.

Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.

Thanks you Minna-san.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!