NovelToon NovelToon

Tidak Ada Salahnya Memulai Kehidupan Di Dunia Lain Dari Nol

Chapter 01 : Kedua Pelayan

Sudah seminggu semenjak aku bereinkarnasi ke dunia ini, dunia dimana sihir dan pedang berada.

Setiap harinya aku hanya menghabiskan waktuku bermalas-malasan selagi memandangi langit cerah, aku masih ingat saat aku bertemu Dewi yang mengirimku kemari, ia mengatakan untuk mengalahkan raja iblis hingga menjadi sosok pahlawan yang membawa kedamaian sejati.

Saat itu aku memang menyetujuinya akan tetapi saat tiba di sini barulah aku tahu sesuatu.

Raja iblis itu sangat kuat loh, terlebih ada tujuh raja iblis di dunia ini bahkan setengah wilayah benua ini telah menjadi wilayah mereka seutuhnya.

Jika aku melawan, aku pasti sudah mati dari awal, melihat hal itu akhirnya aku memutuskan untuk tidak terlibat peperangan dan hanya menjadi petualang peringkat E yang mengumpulkan uang recehan dari monster lemah.

Paling tidak uang yang kudapatkan cukup untuk makan beberapa hari, bekerja satu hari, bersantai untuk tiga hari lebih.

Aku menyebutnya kehidupan damai.

Ketika aku memikirkannya, sebuah tangan tiba-tiba terjulur ke dadaku, tidak hanya satu melainkan dua.

Aku yang terkejut segera menjaga jarak saat mengetahui dua orang wanita berambut hitam panjang tiba-tiba muncul di sampingku, mereka memiliki wajah yang sama indentik serta telinga yang agak runcing. Pakaiannya juga sedikit terbuka yaitu mengenakan kimono dengan perpaduan warna hitam dan merah dan satu lagi kimono dengan hitam dan putih.

"Si-siapa kalian?" aku tergagap.

Keduanya bangun lalu mendekat ke arahku sebelum membungkuk sekali.

"Namaku Selly."

"Dan aku Sella."

"Kami adalah pelayan yang ditugaskan oleh Dewi Ristal untuk melayani tuan dalam mengemban misi mengalahkan raja iblis."

Aku berkata ke arah keduanya setelah berdeham sekali.

"Lupakan saja, aku sudah tidak berniat melawan raja iblis.. tolong katakan pada Dewi bahwa aku mengundurkan diri."

"Mana bisa begitu," yang mengatakan itu adalah Selly, dia mengenakan kimono hitam dan merah.

"Benar tuan, tolong jangan bercanda, hanya tuan yang bisa menyelamatkan dunia ini."

"Menyelamatkan apanya? Statusku itu sangat lemah loh."

"Itu karena tuan tidak bekerja keras untuk menaikan level, tapi tenang saja.. karena itulah Dewi Ristal mengirim kami berdua sebagai pelayan tuan."

Itu malah terdengar aneh.

Aku memikirkannya sesaat lalu melanjutkan.

"Bukannya Dewi Ristal bisa memanggil pahlawan lainnya dan membiarkanku hidup santai saja."

Kedua pelayan itu langsung mengalihkan pandangan mereka dariku, seakan ada sesuatu yang mereka tutupi.

Aku terus menatap keduanya hingga mereka berlutut lalu menjelaskan semuanya. Sella lah yang menjelaskan.

"Sebenarnya empat Dewi yang mengelola dunia ini sedang bersaing untuk merebutkan jabatan tinggi, setiap Dewi diperbolehkan mengirim utusan mereka ke dunia ini dan siapapun yang memberikan kontribusi lebih banyak maka Dewi itu yang akan memenangkannya."

"Jadi begitu, tunggu... kenapa Dewi Ristal malah memilihku, bukannya dia bisa memilih orang yang kuat sejak awal? Paling tidak bukan hanya aku yang mati saat itu bukan."

Sekarang Selly yang menjelaskan.

"Mungkin saja ada sesuatu yang membuat Dewi Ristal tertarik pada tuan, walau tuan sekarang lemah tidak ada salahnya memulainya dari nol kan? Kami di sini juga akan membantu, tolong gunakan kami berdua semau tuan, di ranjang, berpetualang ataupun itu... kami siap."

Aku menatap mereka dengan pandangan bermasalah. Gawat, keduanya memang cantik tapi entah kenapa aku merasakan firasat buruk dari keduanya.

"Tuan Kazuya?"

"Tuan Kazuya?"

"Bagaimana jika aku menolak?"

"Hukuman ilahi akan menimpa tuan," keduanya mengatakannya di waktu bersamaan.

Aku hanya bisa menjatuhkan bahuku lemas, tidak salah lagi ini adalah sebuah event pemaksaan.

Chapter 02 : Menaikan Level

Tak kusangka kedua orang ini malah menyeretku ke guild, di depan papan pengumuman mereka mulai memilah-milah quest permintaan yang dipajang di sana.

"Sebelum pasukan raja iblis menyerang kota ini, kita harus segera meningkatkan kekuatan tuan, mari ambil permintaan ini."

"Tidak, tidak Selly, lebih baik kita langsung bertarung dengan bosnya."

Aku mendengar sesuatu yang penting di sana.

"Tunggu sebentar," aku segera menjauhkan mereka satu sama lain.

"Raja iblis siapa yang akan menyerang kota ini? Kota ini hanya kota awal tidak ada seorang pun yang akan menjadi ancaman untuk mereka."

"Raja Iblis Bisel, bukannya tuan adalah calon pahlawan... sudah sepatutnya dia mengejar tuan."

"Benar sekali, darimana dia tahu ada calon pahlawan di kota ini?"

"Tentu saja dariku tuan, aku mengirim surat pada raja iblis dua hari yang lalu entah kenapa mereka menanggapinya dengan serius," balas Sella dengan wajah polos.

Lebih baik jangan mengatakan apapun soal ini pada penduduk kota, bisa-bisa kedua pelayanku ini akan digantung di alun-alun kota.

Untuk sekarang, aku hanya harus bertanggung jawab melindungi kota ini dengan cara bertambah kuat saja.

Selly membawa selembar quest tingkat atas walaupun sebenarnya aku berada di peringkat bawah, apa semua ini akan baik-baik saja? Aku sempat memikirkannya dalam perjalanan ke tempat quest.

Dan tanpa terasa kami telah sampai di sebuah danau besar yang tampak berwarna ungu, serta mengeluarkan bau tidak sedap.

"Apa-apaan ini?" teriakku menutup hidung.

Selly menjelaskan.

"Di danau ini hidup seekor gabus raksasa yang suka mencemari lingkungan, dengan mengalahkannya aku yakin tuan akan naik beberapa level dan langsung menjadi peringkat C dalam sekejap."

"Bukannya itu artinya monsternya sangat kuat "

"Jangan khawatir, kami berdua akan mendukung tuan dari belakang, misalnya aku dan Selly akan melemahkan monster itu dulu setelah dia kelelahan tuanlah yang menghabisinya.. dengan begitu expnya akan sepenuhnya dimiliki tuan, bukannya itu ide bagus."

"Aku sudah memasukan kalian ke dalam anggota partyku, bukannya sama saja jika kalian yang mengalahkannya, expnya akan dibagi sama rata."

"Soal itu sistem dunia ini tidak berpengaruh pada kami, coba lihat baik-baik status bar kami."

Sesuai yang dikatakan Sella, bar mereka berlevel tanda tanya.

"Apa ini maksudnya?"

"Kami berdua hanya seorang pendukung saja, setelah tuan berlevel 20, kami sepenuhnya akan dilemahkan dan hanya bisa mengabdi sebagai pelayan biasa."

"Aturan macam apa itu?" teriakku.

"Tenang saja, kami bisa melayani tuan di kamar hingga memiliki keturunan, jadi semuanya oke "

"Oke jidatmu.. bagaimana soal pahlawan lain?"

"Hanya tuan saja yang diberikan aturan seperti ini, untuk pahlawan lain mereka diberikan senjata cheat."

Sudah jelas itu tidak adil.

"Yah, memiliki kami bukannya hal yang bagus, aku dengar tuan kurang populer dikalangan wanita."

"Jangan mengatakannya dengan wajah polos."

Aku ingin menangis.

"Selain mendukung tuan dengan kekuatan, kami juga mendukung tuan secara emosional."

Aku memang sudah penuh emosi sekarang.

Kenapa rasanya aku sangat menyedihkan sekali. Aku memilih mengabaikan setiap pemikiran jelek itu dan fokus dengan lawan yang akan kuhadapi.

Aku menarik pedang di pinggangku dalam posisi siaga, sementara itu Selly dan Sella mulai berjalan masuk ke danau mencoba memancing monsternya keluar.

Selly dan Sella melambai ke arahku.

"Kami akan segera memulainya."

"Tolong berhati-hati."

Awalnya aku bertanya-tanya apa yang akan mereka lakukan, dan ternyata mereka membuat ledakan di danau kemudian berlari ke arahku saat seekor gabus raksasa mengejar mereka dari belakang.

"Nah tuan serang dia."

"Tuan pasti bisa."

"Bisa apanya? Aku akan mati... uwaah."

Setelah mengejar kedua pelayanku, gabus ini malah mengejar ku seharian hingga akhirnya dia tersangkut di antara dua pohon besar dan saat itulah aku menghabisinya.

Tolong katakan padaku di mana peran pendukungnya? Aku hanya menjatuhkan diriku ke tanah selagi menatap langit senja.

Chapter 03 : Skill Unik

Hanya dengan mengalahkan ikan gabus aku kini berada di level 15, banyak poin yang telah kuterima serta beberapa skill yang terbilang aneh-aneh, mungkin karena terus berlari aku malah dapat skill seperti ini.

[Skill pelari menengah Lv1]

[Skill pura-pura mati Lv1]

[Skill minta pertolongan Lv1]

"Syukurlah tuan, pasti tuan dapat skill yang bagus-bagus, bukan?" tanya Selly.

"Bagus apanya? Skill pura-pura mati buat apaan coba?"

"Lebih baik tuan coba dulu," tambah Sella.

"Akan kucoba... skill pura-pura mati aktifkan," dan begitu kulakukan aku langsung tumbang ke tanah.

Sebuah layar penjelasan muncul di depanku. Skill pura-pura mati memiiki efek kebal damage serta kebal sihir.

"Selly, Sella coba pukuli aku."

"Kami tidak akan menahan diri kalau begitu, ayo Sella."

"Oke."

"Tunggu, tunggu, kalian berlebihan."

Mereka menendangku, serta menginjak-injakku seperti seekor serangga meski begitu HP-ku sama sekali tidak berkurang. Sepertinya skill ini cukup berguna .

[Skill pura-pura mati Lv 5]

"Kalian terus pukuli aku."

"Walau ini bertentang dengan hatiku, aku akan terus memukuli tuan."

"Aku juga merasa begitu."

"Bertentangan apanya? Kalian menikmatinya begitu."

Hanya dalam beberapa jam skillku naik ke level 10 yang mana menjadi level maksimal. Sekarang kami bisa beristirahat untuk menunggu datangnya hari esok.

Aku bangun dengan kedua pelayan memelukku dari samping kiri dan kanan, mereka meletakkan kaki mereka di tubuhku seakan menjadikanku sebagai bantal guling.

"Kalian berdua, bangunlah aku tidak bisa bergerak, aku ingin pipis lagi."

"Tuan bisa pipis di sini," jawab Selly menguap lebar.

"Aku juga tidak keberatan."

"Aku yang keberatan," teriakku.

Apa boleh buat aku menggunakan skill minta pertolongan dimana dalam jarak 500m aku bisa memanggil siapapun untuk menolongku. Layar muncul dan menampilkan berbagai pilihan, pertolongan hewan, pertolongan manusia, pertolongan roh.

Aku menekan pertolongan hewan dimana para tupai bermunculan lalu menyerang kedua pelayanku hingga mereka bangun.

"Apa-apaan ini? Mereka masuk ke dalam dadaku."

"Jangan masuk ke sana."

Ketika mereka disibukkan dengan para tupai, aku berlari ke pohon besar untuk menyelesaikan tugasku, saat kembali kedua pelayanku tampak menangis tersedu-sedu.

"Aku benci tupai."

"Aku juga."

Untuk sementara waktu mereka akan merasakan trauma terhadap tupai, aku membantu mereka bangun demi melanjutkan perjalanan ke kota awal. Kami melaporkan tentang keberhasilan misi kami.

Setiap seseorang menyelesaikan quest maka akan secara otomatis kertas yang diberikan di awal pada receptionis akan bertuliskan "Selesai."

Dunia ini memang mengambil konsep seperti sebuah video game, karena kami belum makan sejak malam hari, kami memesan banyak olahan di kedai yang menyatu dengan guild ini.

Kebanyakan adalah olahan dari daging.

"Ini enak Selly, mau coba?"

"Tentu Sella, silahkan coba makananku juga."

"Um."

Mereka terlihat sangat akrab sebagai saudara kembar.

"Setelah ini apa boleh kami mandi tuan?" tanya Selly padaku.

"Tentu, aku tinggal di penginapan tidak jauh dari sini."

"Tidak, tidak, kami ingin mandi di pemandian umum."

"Soal itu lebih baik jangan."

"Kenapa?"

"Pemandian umum sudah dikuasai oleh organisasi Black Paper, jika kau masuk ke sana tubuhmu mungkin akan ditonton oleh semua orang di kota."

Kedua pelayanku bengong, tapi itulah kenyataannya, tak hanya waspada dengan pasukan raja iblis, di dunia ini juga banyak sekali bermunculan organisasi kriminal seperti ini.

Dunia yang tidak nyaman.

Organisasi Black Paper ini menggunakan batu sihir yang mirip seperti kamera, untuk detailnya akan dijelaskan lain hari.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!