Bella gadis cantik, pintar dan mandiri berusia 25 tahun, selain itu ia juga merupakan wanita karir yang sukses dalam bisnisnya. Alih-alih karena kelebihannya itu, tidak sedikit pria yang tertarik dengannya. Khususnya para rekan bisnisnya baik yang muda maupun yang tua, mereka berniat ingin mempersunting menjadi pendamping hidup, bahkan ada yang ingin menjadikannya menantu.
Namun, siapa sangka dibalik kelebihannya itu, ternyata Bella mengalami pengalaman pahit mengenai pernikahan. Ibu Bella di tinggal begitu saja oleh ayah kandungnya sejak Bella di dalam kandungan Ibu nya, alhasil ia dibesarkan seorang ibu yang selama ini banting tulang demi membesarkannya seorang diri.
Berkat keuletan dan kerja keras serta beberapa warisan dari ibunya, Bella berada di titik sekarang ini.
Karena kemandirian dan sakit hatinya terhadap ayahnya, Bella berniat tak ingin menjalin hubungan asmara dengan pria manapun apalagi menikah. Sepertinya kata itu telah dikuburnya.
Demi memikirkan masa depan putrinya, ibu Rosa, wanita paruh baya berusia kepala empat yang masih nampak cantik menginginkan Bella agar segera menikah. Ibu Rosa tak ingin karena pengalaman pahit asmaranya dahulu berimbas kepada psikologis anaknya.
Ibu Rosapun mengatur strategi, ia memaksa Bella untuk pergi ke luar negeri untuk menghadiri pesta jamuan bisnis di sana. Padahal, itu adalah acara pesta perjodohan mencari pasangan.
Naasnya pada saat di pesta tersebut, ada lelaki hidung belang yang sengaja menggunakan trik kotor, memasukkan obat ke dalam minuman Bella.
Di sisi lain, pada waktu yang sama, Mark chow pebisnis mapan dan tampan berusia 32 tahun dan terkenal sehingga menjadi rebutan para gadis di negara tersebut, tidak sengaja melihat lelaki picik tersebut memasukkan obat dalam minuman tersebut.
Mark chow pun mengikuti lelaki tersebut, karena kemanusiaannya tergerak. Hatinya semakin tergerak lagi ketika mengetahui minuman tersebut disuguhkan untuk gadis yang cukup menarik perhatiannya.
Tanpa menaruh curiga, Bella pun meminum minuman tersebut. Dalam hitungan menit efek minuman tadi bereaksi. Lelaki picik tersebut segera membawa Bella ke kamar vip hotel tersebut.
Mark chow yang tak rela gadis yg mencuri perhatiannya tadi akan dilecehkan, iapun segera mengekor lelaki tersebut dan terjadi perkelahian ketika dikamar hotel. Alhasil lelaki tersebut babak belur, sebab Mark selain postur tubuhnya yang proporsional, iapun jago beladiri.
Suasana semakin panas, ketika Bella membuka bajunya sebab ia merasa gerah akibat reaksi obat yg tadi diminumnya. Bella semakin diluar kendali, tidak hanya melepaskan pakaiannya. Ia pun berusaha menggoda bahkan melucuti baju Mark satu persatu.
Anehnya Mark bukannya menghindar, ia justru menikmatinya. Selain Bella memang menggoda, hati Mark memang telah tercuri oleh Bella pada saat bertemu, dan di negaranya cinta 1 malam sudah biasa terjadi.
Namun siapa sangka, Mark justru sangat terkejut setelah melakukan pelepasan birahinya dengan menjebol daerah kekuasaan Bella, ternyata Bella masih perawan. Perasaan Mark campur aduk, di satu sisi ia bangga karena ia orang pertama yang menjamah Bella. Namun di sisi lain, Mark belum tahu siapa gadis yang telah bercinta dengannya. Karena Mark berasal dari keluarga terpandang dan keluarganya sangat selektif dalam hal apapun.
Akankah Mark bertanggung jawab pada Bella,
gadis 1 malam yang belum ia ketahui identitasnya??
Bagaimana reaksi Bella ketika ia tersadar dari pengaruh obat tersebut, akankah ia menuntut pertanggung jawaban atau bahkan ia pergi meninggalkan Mark?
Yuk baca kisahnya, di bab selanjutnya!!
"Aw..." ringis Bella ketika terbangun "di mana ini? kenapa aku dalam keadaan seperti ini?" gumamnya dalam hati karena merasa bingung dengan situasi dan kondisinya saat ini.
"Kau sudah bangun manis?" ucap pria asing di hadapannya.
bukannya langsung menjawab, Bella malah tertegun oleh pesona ketampanan dan tubuh proporsional Mark.
"siapa kamu? jangan macam-macam ya!"
ancam Bella dengan sikap waspadanya menutupi seluruh badannya dengan selimut. (meski telat, karena nasi sudah menjadi bubur😁; komen Author)
"hmmm" Mark tersenyum geli karena melihat sikap Bella yang menurutnya menggemaskan, berbanding terbalik dengan Bella yang sangat liar semalam bercinta dengannya.
"Sebaiknya kau mandi dan bersihkan seluruh badan dan otakmu nona, agar kau fresh jadi bisa mengingat kejadian semalam." ucap Mark dibuat cool.
"Aku ada rapat pagi ini. ini cek untukmu, karena aku tak ingin menikmatinya dengan gratis, apalagi untuk barang yang masih disegel" lanjut Mark sambil menaruh selembar cek di atas nakas.
Mendengar ucapan Mark, muka Bella langsung memerah. belum sempat Bella menjawab, Mark langsung berkata "Oh ya, itu ada baju ganti untukmu sebab baju mu semalam sudah rusak akibat keganasanmu tadi malam" sambil membuka pintu dan meninggalkan Bella yang mukanya sudah makin memerah seperti kepiting rebus, akibat malu dengan sindiran pria asing tersebut.
"Dasar pria asing tak bermoral" sungut Bella sambil melempar bantal ke arah pintu selepas kepergian Mark.
Bella yang masih bingung dengan apa yang menimpanya saat ini, tak langsung ke kamar mandi, melainkan berusaha mengingat kejadian yang terjadi tadi malam.
"shit... bodoh banget sih lu Bell" ucapnya menghakimi diri sendiri ketika ia sudah mengingat sedikit-sedikit kejadian semalam.
"Bagaimana ini? bukannya perjamuan bisnis, malah kehilangan kesucian, ini semua ulah mama yang membuatku ikut acara ini." gumamnya kesal mencari kambing hitam untuk kebodohannya😁
"wait... apasih lu Bell, nyalahin mama? inget, lu tuh cuma punya mama, dia orang yang paling berjasa dalam hidup lu" celotehnya berbicara pada dirinya karena bingung.
"tarik napas... rileks... selesaikan dengan kepala dingin..." ucap Bella untuk menenangkan diri sendiri agar menemukan solusi, iapun mencoba bergegas menuju kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya dari aroma pria asing tersebut. Namun kenyataannya tidak semudah itu, Bella harus berjalan tertatih, sebab ketika tubuhnya diberdirikan tadi, bagian intimnya masih terasa nyeri dan badannyapun terasa remuk.
"Breng***...." teriak Bella di kamar mandi ketika melihat tubuhnya yang penuh tanda kiss mark akibat perbuatan semalam.
"Dasar... mesum... katanya aku yang ganas dan menggodanya, tapi faktanya dia yang menikmatinya..." dumal Bella tak henti-hentinya.
Selesai mandi, mau tidak mau Bella menggunakan baju yang diberikan oleh pria asing tersebut, sebab baju Bella semalam memang telah rusak, seperti yang Mark katakan tadi.
Bella sempat tersenyum puas, karena baju tersebut sangat pas di badannya dan sesuai seleranya, mahal tapi sederhana, sehingga tampak anggun di badannya Bella. Tak lama kemudian pelayanpun datang membawakan sarapan.
Sambil menyantap sarapan, Bella menelpon sekretarisnya untuk mengurus kepulangannya, ia ingin menghilang tanpa jejak dari lelaki asing yang telah merenggut harta berharga miliknya.
Meski kehormatannya telah direnggut oleh lelaki tersebut, tetapi Bella tak ingin meminta pertanggung jawaban. Ia merasa terhina karena lelaki tersebut telah memberinya selembar cek, meski dengan nominal yang cukup menggiurkan. Bella tetap tak terima karena ia bukan wanita bayaran yang menjual kehormatan demi uang.
Meski begitu, Bella tak membuang ataupun merobek cek tersebut. Baginya, tak ada suatu hal di dunia ini yang tak bermanfaat, pasti ada orang yang membutuhkan.
Ya itulah kelebihan Bella satunya lagi, ia juga memiliki panti asuhan bagi anak terlantar dan yatim piatu.
Namun, apakah keputusan Bella untuk menghilang tanpa jejak adalah keputusan yang tepat untuk hidupnya?
Bagaimana sikap Mark ketika mengetahui gadis 1 malamnya menghilang tanpa jejak?
Apakah Mark akan mencarinya atau melupakannya?
Mari kita simak bab berikutnya!
Setibanya di Jakarta, Bella langsung menuju gedung tinggi dan luas tempat ia menghabiskan waktunya hampir setiap hari.
"pagi Bu" sapa pak satpam menyambut kedatangan bos pemilik perusahaan.
"Pagi juga pak..." jawab bela sambil tersenyum ramah.
"Masya Allah, ude cantik ramah banget bos gue" puji pak Firman, di dalam hatinya
"pagi, bu..." sapa seluruh karyawan, ketika melihat Bella datang ke perusahaan.
"pagi juga semua..." balas Bella di iringi senyum manis ciri khasnya.
Namun ketika memasuki ruangannya Bella langsung berubah ekspresi, dari ramah bahagia seakan tak ada beban, menjadi sedih. tak ada lagi guratan senyum di wajah Bella.
Bella menangis sesungukkan memikirkan nasibnya.
Ia khawatir hamil. Dikarenakan, ketika di pesawat tadi, ia baru teringat jika ia melakukan hubungan satu malam itu ketika ia sedang masa subur, dan juga tak hanya sekali mereka berdua melakukan pelepasan, bahkan 4 kali seingat Bella.
"Ya Allah... Bagaimana ini?"
"sudah berdosa zinah, masih juga memikirkan kejadian kedepannya, khawatir hamil..." gumam Bella galau.
"kring.... kring...." dering telepon berbunyi membuyarkan lamunan Bella.
"Ya... ok..." Bella menjawab telepon di seberang sana.
Kemudian Bella cuci muka, dan merapikan riasannya kembali, 30 menit lagi ia akan mengadakan rapat dengan para staf nya untuk membicarakan proyek kerjasama dengan perusahaan asing, yaitu negara tempat ia mengalami kejadian yang tak terlupakan dalam hidupnya.
Meski Bella sedang tidak mood, tapi Bella harus bersikap profesional dalam perannya. Makanya ia mengesampingkan egonya.
Pada saat rapat akan dimulai, ia begitu terkejut melihat sosok yang begitu mirip dengan pria asing 1 malamnya. Tetapi anehnya, pria tersebut tidak mengenalinya. Dan benar saja, pria tersebut hanya mirip saja.
"mungkin wajah orang sana, memang mirip-mirip kali." pikirnya tak ambil pusing.
"Peter Chow, panggil saja saya Peter.... nona cantik" goda Peter ketika takjub melihat kecantikan Bella.
"Bella Wijaya, boleh dipanggil Bella tuan Peter." Jawab Bella dengan senyuman ramah sambil mengulurkan tangannya.
Ketika rapat berlangsung Bella ,memimpin rapat dengan profesional, sehingga membuat Peter semakin mengagumi Bella.
"Baru kali ini aku bersyukur menggantikan pekerjaan kakak." bisik Peter dalam hati sambil tersenyum sumringah.
Setelah rapat selesai, Bella segera menuju ruangannya.
Peter seorang casanova yang tak pernah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan mangsanya, segera membuntuti Bella.
Bella terkejut ketika sadar Peter yang mengikutinya segera menelpon asistennya untuk mengusir Peter secara halus, karena biar bagaimanapun Peter merupakan rekan bisnis dari negara luar. Meski Peter bukan pemilik perusahaan ternama di negaranya, tapi Peter adik dari pemilik perusahaan tersebut.
Jadi, mau tak mau, suka tidak suka, Bella harus menjaga hubungan baik demi kelancaran bisnis agar perusahaan miliknya bisa berkembang maju.
"Hmmm... akhirnya... aku bisa bernapas lega" gumam Bella.
"Ka Fenny... aku mau istirahat dulu. ingatkan aku jika sudah jam pulang." Perintah Bella sopan kepada sekretarisnya
"Baik... bos cantikku...." jawab Fenny singkat, namun paham maksud dari si bos cantiknya itu.
"Wajar... Dia lelah... karena baru pulang... sudah langsung ke kantor untuk memimpin rapat..." gumam Fenny dalam hati.
Fenny merupakan teman Bella sejak kecil, Disaat Bella terpuruk karena cemohan teman sekolah dulu. Fenny lah yang menyemangati Bella.
Karena kedekatannya yang begitu intens dan juga perbedaan umur Fenny yang berusia 8 tahun di atas umur Bella, Bellapun sudah menganggap Fenny seperti kakak. Selain juga cantik Fenny merupakan wanita dewasa yang sudah menikah dan memiliki anak laki - laki berusia 3 tahun.
penasaran sama tokohnya?
di bab selanjutnya Author akan memberikan pengenalan tokoh full 1 bab🙂
namun sebelum itu, jangan lupa kasih like nya ya! Agar Author lebih semangat untuk mencari sumber referensi tokoh yang mendekati khayalan kalian para pembaca🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!