NovelToon NovelToon

Anak Genius : Papa Bucin Yang Posesif

Takdir yang kejam

~Apa yang di lihat belum tentu itu yang terjadi. Jadi, jangan mudah percaya sebelum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi ~ Anindira Fidelya.

Bumi masih terlihat basah akibat semalam di guyur hujan yang begitu lebat. Di dalam Ruangan dengan nuansa serba putih, terlihat seorang wanita yang mulai mengerjapkan matanya. Anindira terus berusaha untuk membuka mata yang terasa sangat berat, ketika berhasil membuka matanya Dira mulai melihat ke sekelilingnya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing. Ini dimana? kenapa semuanya serba putih?. Batin Dira.

Melihat Pasien yang mulai bergerak, perawat wanita itu menghampirinY. " Halo ... Apa mb sudah sadar?" tanya seorang perawat wanita.

Dira mengangguk bingung. " Saya ada di mana?" tanya Dira kembali dengan suara pelan, karena tubuhnya terasa sangat lemas.

" Oh ... mb ada di rumah sakit, sebentar ya ... saya panggilkan dokter dulu." Perawat wanita itu segera pergi keluar dari kamar untuk memanggilkan dokter.

Tak lama kemudian, perawat itu kembali bersama dengan seorang dokter perempuan datang menghampirinya.

" Bagaimana mb, apa ada keluhan?"

Bukanya menjawab Dira justru melontarkan sebuah pertanyaan kembali. " Kenapa saya ada disini? "

" Semalam saya menemukan mb pingsan di pinggir jalan di tengah derasnya hujan. Dan kebetulan saya lagi mau ke rumah sakit, sehingga saya membawa mb kesini," Jelasnya. "Oh ya, apa masih ada keluhan yang mb rasakan?" imbuh dokter wanita itu.

"Em ... Saya hanya merasa lemas, mual, dan sedikit pusing dok."

" Oh ... Kalau itu sudah biasa di alami oleh ibu hamil, dan mb juga semalam pingsan di tengah hujan yang deras. Jadi, wajar kalau mb merasa lemas." ujar dokter perempuan itu.

Dira mengernyitkan dahinya, mencoba mencerna apa yang telah di ucapkan oleh dokter wanita itu.

" Maksud dokter tadi apa ya? sa-ya ha-mil?" tanya Dira untuk memastikan bahwa yang telah di dengarnya itu salah dengan nada yang terbata-bata.

" Iya, mb sedang hamil."

Satu kata yang mampu membuat Dira terdiam, dan seperti tersambar petir di pagi hari. Detak jantungnya berdetak jauh lebih cepat dari biasanya, dengan sisa-sisa tenaganya ia berusaha untuk bangum dari tidurny.

" Anda pasti sedang bercanda kan dok? Saya tidak mungkin hamil, pasti anda salah periksa." Dira memegang tangan dokter itu, untuk menyentuh perutnya yang masih rata. "Coba sentuh perut saya dok, perut saya masih rata kan? Jadi, tidak mungkin saya hamil!"

Dokter wanita itu menghela nafas panjang. " Mb, Perut mb memang masih rata, karena mb masih hamil muda. Jadi, tidak akan terlihat besar, " ujar dokter itu.

" Saya gak percaya!" mata yang sejak tadi berkaca-kaca mulai meneteskan buliran bening dari pelupuk matanya jatuh membasahi pipk. " Coba anda periksa sekali lagi, pasti ada kesalahan!." imbuhnya yang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya hamil.

" Mb, tenang dulu ya .... Kalau mb gak percaya dengan perkataan saya. Kita bisa periksa sekali lagi, dengan menggunakan USG, bagaimana?" tawarnya agar dira percaya dengan apa yang ia katakan.

Mendengar ucapan dari dokter itu, dira menganggukkan kepalanya. Tanda persetujuan darinya.

Suster membantu Dira untuk dudum di kursi roda, lalu membawanya ke ruangan praktek dokter Maya. Sesampainya di ruangan dokter maya, Dira naik ke atas brankar. Sedangkan dokter maya menyiapkan alat untuk melalukan USG.

Ketika janin mulai terlihat, dokter memberi tahu dira bahwa benda kecil seperti biji kacang itu adalah janin yang telah di kandungnya saat ini. Usia kandungannya sudah masuk usia 2 bulan.

"Selamat ya mb Dira, anak mb kembar!."

Mendengar perkataan dokter itu, seperti ada desiran halus dalam hatinya. Dira hanya terdiam tertegun memandang layar USG yang ada di depannya. Ada perasaan tidak percaya, sedih, dan hancur bersamaan.

" Bagaimana mb? Apa mb, mau mendengarkan detak jantung mereka? " Dira hanya menganggukkan kepala.

Dag ... Deg ... dag ... Deg. Bunyi yang terdengar dari Usg.

Di saat mendengar detak jantung bayi yang aberada di dalam perutnya saat ink. Dira kembali terdiam, dunianya terasa terhenti, dadanya terasa sesak, ketika mengingat kembali semua kejadian yang telah di laluinya.

Luka, trauma dan kecewa semuanya menjadi satu. Cobaan yang datang bertubi-tubi, membuat Dira sempat putus asa dan ingin menghilang dari bumi ini. Tapi apalah daya, takdir berkata lain. Bahkan, saat ini Tuhan memberikannya anugerah dua orang anak sekaligus yang saat ini tumbuh dalam rahimnya untuk ia jaga.

Aku tidak pernah menginginkan bayi ini ada dalam rahimku. tapi Aku juga tidak tega, jika harus membunuh bayiku sendiri! Mereka tidak bersalah sama sekali, Aku juga tidak ingin menjadi orang tua yang egois seperti mereka. Aku tau rasanya di buang, dan itu sangat menyakitkan. Jadi, aku tidak ingin anakku merasakan apa yang pernah aku rasakan duslj6. walaupun mereka masih sangat kecil, tapi mereka juga punya hak untuk tetap hidup.

Melihat dira yang hanya terdiam, dokter menepuk lengan dira pelan. " Mb gapapa? Apa ada keluarga yang bisa dihubungi untuk menjemput mb?"

Perkataan yang dilontarkan oleh dr maya mampu membuyarkan lamunanya, dan mengingatkan kembali bahwa ia tidak mempunyai keluarga lagi.

" Tidak dok, saya sudah tidak punya keluarga!. "

Flashback 2 bulan yang lalu.

Sidang perceraiannya telah selesai. Semua para hakim sudah pergi dari ruangan sidang . Tinggal mertua, ibu, ayah, dan mantan suaminya yang masih ada di ruangan itu.

Tiba-tiba sebuah tamparan keras mendarat di pipi dira. "Dasar wanita m***n, bisa-bisanya kamu selingkuh dari anak saya! Kurang baik apa keluarga saya sama kamu ha?" Karen mendorong dira sampai jatuh ke lantai. " Seharusnya kamu itu bersyukur, bisa menikah dengan anak saya yang tampan dan juga kaya! Tapi, dengan b****a kamu malah selingkuh dari anak saya. Apa belum cukup anak saya buat kamu?" cercanya dengan wajah penuh amarah. "Asal kamu tau, di luar sana masih banyak wanita yang mengantri ingin berada di posisi kamu, mengerti! "

Mendengar ucapan Karen, hati dira terasa sangat sakit seperti tertusuk tombak yang tajam. Tuduhan yang di ucapkan oleh Karen, tidaklah benar. Selama ini dira sudah berusaha menjadi seorang istri yang baik buat Darren. Tapi ia tak pernah mendapatkan imbalan yang baik, justru akhir-akhir ini Darren sering memperlakukanya dengan kasar.

Walaupun hatinya terasa sakit, Dira tetap mencoba mendekatkan tubuhnya ke Karen untuk memberikan penjelasan. Siapa tahu, Karen bisa percaya dengan apa yang ia ucapkan karena sebelumnya Karen sempat menyukainya.

" Ma ... tapi dira gak pernah selingkuh dari kak Darren, itu semua hanya fitnah!" Dira berusaha memegang tangan Karen. Tetapi, segera di tepis olehnya.

" singkirkan tangan kamu! Tangan saya gak sudi di pegang oleh wani J*****g seperti kamu! Kamu itu wanita yang gak tau malu, bukanya minta maaf dan mengakui kesalahan, kamu justru malah mengelak. Memang wanita tidak tahu d***i kamu ya, dengarkan perkataan saya baik-baik. Kamu jangan pernah lagi muncul di hadapan keluarga saya lagi. kalau tidak, saya akan bunuh kamu!" lalu pergi meninggalkan Dira.

Melihat orang tuanya yang masih berdiri di belakangnya. Dira langsung berdiri dan menghampiri ibu tiri dan ayahnya untuk meminta sebuah perlindungan dan kepercayaan.

"Buk ... Yah ... Dira benar-benar gak ngelakuin itu. Dira hanya di jebak!. Ibu sama ayah, percaya kan sama Dira?" Dira memegang kedua tangan orang tuanya dengan bercucuran air mata, dan pipi yang terdapat bekas tamparan.

"Dasar! Anak gak tau di untung. Hanya bisa buat malu keluarga saja kamu! Saya menyesal sudah pernah merawat dan membesarkan kamu. Kamu itu ya ... Seharusnya sadar diri, dan meminta maaf bukanya mengelak. Kamu tidak sadar kamu itu siapa? Kenapa berani-beraninya melakukan hal itu! Memang ayah sama ibu kurang apa sama kamu ha? Seharusnya, sejak dulu kamu sudah ikut sama ibu kamu yang sudah meninggal itu! "

Dira menatap ke arah ayahnya. Berharap bahwa ayahnya akan percaya denganya. Ternyata ....

" Ayah gak mengira kamu bisa berbuat seperti itu dir. Kamu sudah buat ayah kecewa dan malu! Mulai sekarang kamu bukan lagi anak ayah!."

Dira mulai bersujud dan menangis di kaki ayahnya. "Yah .... Dira mohon ayah percaya sama Dira. Dira gak mungkin ngelakuin hal sekeji itu yah ..."

Daniel sudah tidak memperdulikan Dira lagi. Dia justru ikut pergi bersama Niken. Di dalam ruangan itu, tersisa Darren maxwel mantan suami Dira yang masih ada disana.

" Bagaimana Anindira fidelya, bukankah hadiah dariku begitu sempurna?, "ucap Darren di depan Dira dengan senyum penuh kemenangan.

" Dasar ... kamu pria b*****n, tidak punya hati. jadi, ini semua rencana kamu? Apakah belum cukup kamu sudah menyiksa aku!, " ujarnya dengan wajah yang penuh kemarahan.

" Ya ... tentu saja Anindira. Saya memang belum puas menyiksa kamu. Kamu pikir kamu itu siapa? Berani-beraninya mau melawan saya ha!" Tangan darren, mulai mencekram dagu Dira." Bukankah sudah saya peringatkan, jangan pernah pergi dan berbuat macam-macam. tapi kamu tidak mendengarkanya. Jadi, lebih baik saya memberikan kamu hadiah yang begitu mengesankan Dira ... jadi, nikmatilah hadiah dari saya ini! " ha... ha... ha. Darren tertawa dengan puas hingga suaranya memenuhi ruangan itu.

Tubuh Dira terasa kaku, keringat dingin terus bercucuran membasahi tubuhnya. Dira tidak pernah mengira bahwa laki-laki yang selama ini ia hormati, ternyata adalah pria b*****n yang sangat kejam! dengan penuh keberanian Dira membuka suara.

" Ingat dan dengar baik-baik perkataan saya Darren Maxwell, karma itu ada! jadi, kamu harus berhati-hati. Bangkai yang selama ini kamu tutup-tutupi begitu rapat, suatu saat nanti pasti akan kecium juga! dan saat itu tiba, kamu juga akan merasakan bagaimana rasanya hancur karena citra dan nama baik kamu akan tercemar, " pungkasnya dengan penuh keberanian.

Daren melotot ketika mendengar apa yang dikatakan Dira, sebuah tamparan keras kembali melayang di pipi Dira, rasanya begitu perih. "Kurang ajar kamu ya, berani-beraninya berbicara seperti itu kepada saya!" Emosi Darren sudah tak bisa tertahan lagi.

Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tiba-tiba kekasih Darren datang menghampiri dan meraih tangan Daren yang seakan-akan ingin menghabisi nyawa Dira.

" Baby, sudahlah. Biarkan saja wanita j****g ini hidup! jika, kamu menghabisinya dengan tangan kamu sendiri, itu tidak akan seru. Biarkan dia hidup dengan penuh Penderitaan" Olive sedikit memberikan penekanan pada kata-katanya dengan senyuman yang diikuti tatapan mata yang tajam dan alis yang terangkat sebelah.

" Benar juga yang kamu katakan baby, sambil mengelus pipi pacarnya itu. Kalau begitu ayo kita pergi saja dari sini. "

setelah melihat mereka pergi dari ruangan yg sepi itu. dalam hati Dira terus merutuki dengan berbagai umpatan kepada pria itu.

Ingat Darren Maxwell, Tuhan itu tidak tidur dan karma itu ada. Suatu saat nanti kamu akan merasakan apa yang pernah aku rasakan saat ini! Kadi, tunghu saja waktu itu akan datang menghampirimu!

flashback off.

TBC

semoga suka dengan ceritanya. jangan lupa like, komentar, vote, serta hadiah koim dan bunganya ya.... Kalian juga bisa klik favorit agar tau kalau novel ini up

Kehidupan baru

Di dalam rumah yang besar bak istana itu, terdapat seorang pria tampan yang duduk bersandar di sofa dengan menutup matanya dengan telapak tangannya. di depannya terdapat beberapa pria yang berseragam hitam berdiri tegak.

"Bagaimana? Apakah kalian sudah menemukan gadis itu?."

" Maaf tuan. Tapi, kami belum menemukannya. Kami sudah berusaha mencari wanita dengan nama, dan ciri-ciri yang sudah anda sebutkan di seluruh penjuru kota Jakarta. tapi, kami belum juga menemukan keberadaan gadis itu. "

" Kalian cari terus sampai dapat, sampai ke penjuru dunia pun! . saya tidak mau tau!, " titah Ken kepada para pengawalnya.

"Baik tuan".

saya pasti akan menemukan kamu Anindira, dan kamu hanya milik saya!. Batin Kenzo sambil memegang gelang yang bertuliskan nama Anindira. gelang itu adalah gelang pemberian almarhumah bundanya sebelum meninggal, di dalam gelang itu, tertulis nama Anindira. gelang itu jatuh di kamar hotel, di saat Anindira terburu-buru untuk pergi.

🐍🐍🐍

Setelah keluar dari rumah sakit. Dira pergi ke kota jogja untuk memulai kehidpan baru, bersama anak yang berada dalam kandungannya.

Dengan pelan Dira mengelus perutnya yang masih terlihat rata. mama janji, mama akan berusaha menjadi orang tua yang baik untuk kalian. jadi, kalian harus tumbuh sehat di dalam ya, jadi anak yang baik!.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. seiring berjalanya waktu perut Dira semakin membesar. walaupun, dengan kondisi hamil besar, Dira tetap bekerja keras menjadi seorang penjaga toko, membuka jasa cuci baju, dan terkadang masih menerima pesanan kathering.

Begitu banyak pekerjaan yang di lakukan oleh Dira untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya, dan kedua anak kembarnya. untungnya, bayi kembar yang di kandungannya tidak pernah rewel. Dira tidak pernah merasa lemas, muntah-muntah yang berlebihan, dan juga nyidam yang aneh-aneh. mereka sangat pintar, tidak pernah membuat Dira kesusahan sejak awal kehamilan. sampai pada akhirnya....

oek.....oek......

suara tangisan bayi yang begitu keras terdengar.

" Selamat ya Bu Dira, atas kelahiran Anak kembarnya. Alhamdulillah semuanya cowok sangat tampan, dan juga sehat." ucap bidan yang membantu Dira melahirkan. Bidan itu segera memberikan anak kembar itu kepada dira, agar bisa memberikan asi pertamanya.

Dira mengambil alih anaknya dari gendongan bidan. setelah melihat dan mengecup kedua anaknya bergantian. Tidak terasa buliran bening menetes dari pelupuk matanya. dira menangis bahagia melihat anak kembarnya telah lahir ke dunia dengan selamat. selamat datang ke dunia anak-anak mama. Batin dira.

"Oh ya Bu, tolong segera berikan mereka asi pertama," kata bidan.

Dira segera melakukan perintah bidan tersebut, dan kedua anaknya pun juga sudah langsung sangat pintar *****.

"Wah ... Mereka sangat pintar sekali, langsung bisa ***** semua!. sampai rebutan gitu! mau di beri nama siapa Bu anak kembarnya?," tanya bidan.

Dira tersenyum, mulai sekarang mama akan panggil kalian " Kean dan Lean".

" Nama yang sangat bagus. cocok dengan wajah tampan mereka berdua."

🐍🐍🐍

6 tahun kemudian

sudah 6 tahun berlalu, tapi aku juga belum bisa menemukan kamu. sebenarnya kamu ada di mana Anindira?. kamu itu ada, atau hanya khayalan ku saja?. ucap Kenzo dalam hati sambil menatap dinding-dinding langit dikamarnya dengan menggenggam gelang dira.

Sejak kejadian malam itu, Kenzo tidak pernah lagi dekat dengan seorang wanita manapun. ketika ada wanita yang mencoba mendekati dan menggodanya, suara isak tangis Dira selalu terbayang-bayang di fikiran ken.

Mendengar suara ketukan pintu. Ken tersentak dari lamunanya. Dengan segera Ken bangun dari tidurnya, berjalan untuk membukakan pintu.

"Ada apa mom?."

" Apa boleh momy masuk?."

"Silahkan."

Setelah itu Carol masuk ke kamar Ken dan duduk di sofa. Melihat Ken yang sudah duduk juga, Carol mulai membuka pembicaraan.

" Ken ada yang ingin momy bicarakan."

"Apa mom?" tanya Ken.

"Apa berita di medsos itu benar?."

Ken mengerutkan dahinya. "Maksud momy apa?."

Carol menghela nafas panjang. "Maksud momy berita tentang kamu gay/impoten, Apakah itu benar?."

Ken terkejut dengan pertanyaan mamanya. "Oh... no!. I'm normal, " ucap Ken dengan wajah datar.

" Seriously!. ayolah ken kamu jujur sama momy. jika kamu ada masalah, kamu cerita sama Momy."

"Come on mom. do you believe your child or that news?."

"Ok I know. But, kenapa selama 6 tahun terakhir ini momy tidak pernah lagi, melihat kamu dekat dengan seorang wanita?."

Ken bingung harus menjawab apa pertanyaan Carol. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa dia masih terus mencari keberadaan wanita yang selama ini terus menghantui fikiranya.

" Mom. kalau soal itu, untuk saat ini ken tidak bisa menjawabnya. "

"Why Ken? . kamu tahu sekarang umur kamu sudah 30 th. Itu umur yang cukup matang untuk menikah.

Teman-teman arisan momy, sudah banyak yang mempunyai cucu, dan momy juga ingin itu!," ucap Carol dengan nada yang naik satu oktav, karena merasa geram dan kesal dengan sikap Ken.

" Ok, i know. But i'm sorry mom. untuk saat ini, ken belum bisa memberikan itu untuk momy. "

"Terus sampai kapan? ". kamu mau menunggu mami meninggal dulu?. baru menikah!, pokoknya jika, dalam waktu dekat kamu tidak menikah, momy akan carikan kamu calon istri!." Setelah berkata seperti itu, Carol beranjak pergi meninggalkan ken.

" Mom....come on. Ken segera mengikuti langkah momy nya. jangan seperti ini, ken tidak mau di jodohkan!. "

"Jika kamu tidak mau momy jodohkan, segera cari calon istri, dan menikahlah!."

Permintaan Carol tidak bisa di ganggu gugat. Sampai caro menutup pintu dengan sangat keras.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Amerika Serikat

2 tahun yang lalu, Ketika umur Kean dan Lean 3 tahun, mereka mendapatkan undangan untuk datang ke Amerika. Kean mendapatkan undangan lomba sebagai hacker, sedangkan Lean mendapatkan undangan untuk belajar ilmu kedokteran oleh para dokter dan peneliti hebat disana. Awalnya Dira tidak menerima tawaran itu. Karena Dira tak punya kenalan siapapun disana, dan tempat itu sangatlah jauh.Tapi, Kean dan Lean terus merengek dan memohon kepada Dira.

Karena merasa tidak tega, kemudian dira memikirkan dengan baik-baik tawaran itu. Sebenarnya tawaran yang di berikan kepada anak-anaknya merupakan tawaran yang sangat bagus dan langka. Tidak banyak orang yang bisa mendapatkan kesempatan ini. Di tambah lagi dengan usia mereka yang masih berumur 3 tahun, itu sudah menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Akhirnya Dira setuju, karena Dira tidak ingin menyia-nyiakan bakat mereka. Walaupun pasti akan berat dan sulit Dira akan tetap berusaha demi bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Ketika mereka tengah asik menonton Tv, tiba-tiba...

"Ma....kean mau ngomong sesuatu," ucap Kean.

" Iya sayang, Kean mau ngomong apa?". Dira yang langsung menghadap ke arah anaknya.

"Ayo kita pulang ke Indonesia!" ucap Kean dengan wajah yang serius.

Dira mengerutkan kening kaget sekaligus tak mengerti dengan dengan permintaan anaknya itu. Bukankah dulu Kean yang merengek untuk berangkat ke Amerika, kenapa sekarang tiba-tiba dia mengajak pulang ke Indonesia. "Ada apa Kean? Apa ada masalah atau Kean tidak senang di sini?," tanya Dira.

" No , i'm happy. Kean hanya rindu dan ingin pulang ke Indo! ."

"Seriously!. Tidak ada yang kamu sembunyikan dari mama Kean?," tanya dira dengan wajah yang memastikan. Karena anaknya ini selalu saja misterius.

" Yes."

"Tapi, kalian kan sudah sekolah disini. Dulu kamu mengatakan bahwa teknologi dan pendidikan disini lebih bagus, saat ingin pergi ke Amerika. kenapa sekarang tiba-tiba ingin pulang ke Indonesia?."

" Sekarang pendidikan di Indonesia juga tidak kalah bagus, dan Kean juga sudah mengurus semuanya." dengan memasang wajah yang memohon.🙏🙏

Rasanya Dira ingin marah, tapi itu hanya akan sia-sia. Anak-anaknya ini memang terkadang seenaknya sendiri, apapun yang mereka inginkan harus selalu tercapai. mungkin ini juga salah Dira yang selalu memanjakan mereka.

"Oke, baiklah. mama akan turuti, kapan kita akan pulang?."

" 3 more days."

"whats?. Kean are you kidding? bukankah itu terlalu cepat!. masih banyak yang harus kita urus sebelum pulang kean ...."

"Mama don't worry, bukankah Kean sudah bilang, bahwa Kean sudah mengurus semuanya. mulai dari paspor, surat pindah sekolah, ijazah mama, surat pengunduran kerja mama, dan semua hal yang ada di sini. bahkan Kean telah membeli tiket pesawat, sewa apartemen, daftar masuk sekolah disana, dan juga Kean sudah mengirimkan CV mama ke perusahaan-perusahan besar."

Dira hanya membelalak kaget dengan perkataan anaknya. Anak ini, memang benar-benar bukan seperti bocah umur 5 tahun.

"Kak.... are you planning something?, "bisik lean di telinga Kean.

" Yes". dengan wajah yang mencurigakan.

TBC

semoga suka dengan ceritanya. jangan lupa like, vote, dan komen ya.... Terima kasih🙏🙏🙏

NB: Keluarga kenzo adalah blasteran. Mamanya indo-italia, sedangkan ayahnya Ingris-indo. makanya namanya pakai bahasa asing. dan wajah mereka semua blasteran.

kembali ke Jakarta

Hari ini Dira kembali lagi ke Indonesia, setelah 3 bulan tinggal di Mesir dan 2 tahun tinggal di Amerika. awalnya Dira ingin kembali ke Jogja. tapi, Kean dan Lean merengek memohon untuk tinggal dan sekolah di Jakarta. Kean juga telah mengatur semuanya, sejak di Amerika.

"Alhamdulillah....kita sampai juga ke apartemen. kalian pasti capek, setelah perjalanan yang sangat jauh. kalau begitu, kalian cuci tangan, cuci kaki terus tidur dulu ya. nanti bangun tidur mama pesankan makanan buat kalian." ucap Dira.

"oke ma." jawab serentak Kean dan Lean.

setelah melihat anak kembarnya masuk kamar dan tertidur. Dira segera merapikan pakaian, dan bawaan mereka. apartemen ini sudah bersih dan rapi, karena sebelum datang Dira sudah meminta kepada Agen properti untuk membersihkan dan menata apartemenya terlebih dulu.

setelah selesai, Dira mengambil handphonenya. dira ingin memesan makanan, dan ingin belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket bawah apartemen. tiba-tiba ada notifikasi masuk, ternyata ada email yang masuk. email itu memberitahukan bahwa Dira telah lulus seleksi tahap pertama, dan besok harus datang untuk melakukan wawancara ke kantor PT. Fabio grup. anakku memang genius, bahkan dia mendaftarkan aku ke perusahaan yang begitu besar!. Batin dira.

PT Fabio grup merupakan kantor pusat dari PT Fabio Land. PT Fabio grup suatu perusahaan yang bergelut di bidang Property yang terbesar di Indonesia. bukan hanya itu saja, PT Fabio grup juga mempunyai anak perusahaan perangkat lunak sendiri, untuk mengatur manajemen dan keamanan data-data rahasia perusahaan.

🐍🐍

Suara ketukan pintu terdengar.

"masuk." ucap suara tegas yang berasal dari dalam ruangan tersebut.

"maaf boss kalau mengganggu." ucap Asisten Rendi.

" Ada apa?."

" saya hanya ingin memberikan informasi, bahwa ada wanita yang bernama Anindira Fidelya yang melamar kerja sebagai Ahli gizi. besok dia akan datang untuk Interview. Apakah anda ingin mewawancarai nya sendiri?. "

sejak Kenzo tidak bisa menemukan keberadaan Anindira, dia menetapkan peraturan kepada HRD. jika ada seorang wanita yang mempunyai nama Anindira melamar pekerjaan di perusahaan PT Fabio Grup. mereka harus menerima nya terlebih dulu, dan Kenzo yang akan mewawancarainya sendiri.

"ya....saya akan mewawancarai nya sendiri."

"baiklah."

🌿🌿🌿🌿

di dalam kamar Kean dan Lean.

" gimana kak? apa kakak sudah menemukan siapa Ayah kita?." ucap Lean penasaran, yang sejak tadi melihat kakaknya terus sibuk dengan leptopnya.

" Kalau dari hasil pencarian kakak, ada dua orang yang mungkin adalah ayah kita."

"kenapa ada dua?." jawab Lean bingung dengan perkataan kakaknya.

" karena kata uti Nisa, mama sudah pernah menikah. Terus hasil dari pencarian kakak, memang benar mama sudah pernah menikah, dan di lihat dari tanggal perceraianya saat itu mama sudah mengandung kita. tapi...ada 1 hal lagi...... ".rasanya bibir Kean berat untuk mengatakan pada Lean.

" hal apa kak?. " dengan menunjukkan wajah yang penasaran.

"mama bercerai dengan gugatan telah berselingkuh."

Lean terkejut Mendengar ucapan dari kakaknya. "gak mungkin mama selingkuh kan kak, kalau mama selingkuh, bukankah kita sekarang sudah punya papa. selama ini kita juga tau mama merawat kita sendiri, tanpa bantuan siapapun. Kita juga tau kalau selama ini mama selalu menjaga jarak dengan pria, apalagi jika mama tau pria itu menyukai mama. lean gak percaya!.

" awalnya kakak juga gak percaya dek. tapi, wajah kita tidak mirip dengan wajah suami mama dulu dek." Kean langsung memperlihatkan foto darren di leptopnya.

lean mengamati foto-foto darren dengan seksama, memang tidak ada kemiripan sama sekali di antara mereka dengan pria ini. "terus ayah kita siapa?."

suasana menjadi hening. kedua anak kembar itu terdiam. setelah beberapa menit, Kean memberikan foto lagi ke Lean. " Lihat pria itu!, tunjuk lean ke foto seorang pria yang ada di leptopnya. Perhatikan baik-baik, wajahnya sangat mirip dengan kita. dia juga seorang CEO yang sangat Genius, dan juga perfeksionis."

Lean hanya terdiam memandangi foto itu lekat-lekat. memang mirip sih. tapi, lebih mirip dengan kakaknya. Jika, melihat foto pria itu, seperti melihat kakaknya versi dewasa.

" terus selanjutnya, apa rencana kakak?. "

Mendengar suara pintu terbuka, seketika kedua anak kembar itu kaget. ternyata mamanya telah pulang dari supermarket. dengan cepat Kean mematikan leptop nya, dan berpura-pura tidur agar mamanya tidak tahu dengan rencana mereka.

" Kean... Lean, apa kalian sudah bangun?." ucap dira yang sudah membuka pintu kamar anaknya.

akh...

Kean dan lean berpura-pura merenggangkan tangan mereka. Seolah - olah mereka baru bangun tidur.

"mama...." Seru kean dan lean dengan suara serak d seperti orang yang baru bangun tidur.

" Astagfirullah hal adzim, kalian baru bangun?."

Kean dan lean hanya mangugut-manggut. Mengiyakan perkataan dira.

" yasudah, kalau gitu kalian mandi dulu, sholat, terus makan. mama sudah belikan makanan kesukaan kalian."

"baik ma." ucap mereka serentak.

setelah melihat mamanya telah pergi. Kean membuka suara. " gimana dek? kita gak ketahuan kan?."

"kalau melihat dari ekspresi wajah mama sih, enggak kak. tapi, lebih baik kita segera mandi dan sholat deh, soalnya Lean udah lapar."

🌿🌿🌿🌿🌿

Suara benda-benda saling berjatuhan di lantai. Karena sepasang kekasih tengah bertengkar.

" darren....tunggu! . kamu jangan pergi!. " ucap olive yang berusaha menahan darren yang ingin pergi keluar dari apartemennya.

" lepasin gue olive." darren mencoba melepaskan pelukan olive.

"tidak mau, nanti kalau aku lepasin, kamu akan pergi ninggalin aku. aku gak mau darren.... aku tu gak bisa hidup tanpa kamu, aku cinta sama kamu!". bujuk olive ke darren.

" sorry liv, tapi gue udah gak cinta lagi sama elo. gue udah bosen sama elo!."

" apa maksud kamu darren?. kamu udah gak cinta lagi sama aku?. kita udah pacaran selama 6 tahun lebih darren, dan sekarang kamu bilang kamu udah gak cinta lagi sama aku! ."

" maka dari itu, kita udah lama bersama, dan gue udah bosen sama lo. lo udah gak menarik lagi di mata gue. karena sekarang gue udah mempunyai kenikmatan yang baru! ".

"Apa maksud kamu? ". apa kamu selingkuh dari aku?. siapa dia! . katakan padaku darren... siapa yang berani-beraninya mengambil kamu dari aku. " olive terus merengek agar darren tidak meninggalkannya.

darren dulu memang sangat mencintai olive. entah apa yang membuat darren begitu tertarik dan cinta dengan olive. tapi, setelah lama berpacaran dengan oliv, darren sudah merasa bosan. apalagi setelah bertemu dengan clara yang sangat seksi itu. membuat darren merasa bahwa clara jauh lebih nikmat dan menggoda daripada olive.

"alah... sudahlah oliv. kamu tidak usah terlalu lebay, kamu bisa cari pria lain., oke!."

" tidak!.aku tidak mau pria lain, aku hanya ingin kamu."

"tapi aku yang udah bosen sama kamu. sekarang aku sudah mencintai wanita lain, karena menurut aku dia lebih menggoda, dan bisa memberikan aku kenikmatan daripada kamu!."

Sebuah tamparan keras mendarat ke pipi darren.

" apa maksud dari ucapan kamu?."

"darren mengerikan bibirnya danmenggelus pipinya yang di tampar oleh olive. Tamparan olive terasa sakit dan perih. Tapi, darren tidak membalasnya."bukankah ucapan aku tadi sudah sangat jelas oliv, apa kamu mulai tuli!. " setelah itu, darren segera pergi meninggalkan oliv yang saat ini hanya terdiam, karena mendengar ucapan darren.

setelah kepergian darren, olive menangis sejadi-jadinya. apa!. jadi Sekarang kamu sudah mencintai wanita lain darren maxwel!. dulu kamu mengatakan bahwa kamu sangat mencintaiku, dan aku adalah segalanya bagi kamu. sampai semua hal bisa kamu lakukan, asalkan kamu bisa tetap bersamaku. tapi, sekarang kamu membuangku.

🐍🐍🐍🐍

TBC

semoga suka ceritanya.

jangan lupa like, komen dan vote ya..... terimakasih 🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!