Halo guys! Author yang tamvan ini buat cerita baru loh..😁😁
Kali ini author membuat novel untuk diikutsertakan dalam event "anak genius"...
Doain author ya semoga author bisa menang... Aamiin...
Ok selain bantu doa, bantu like juga ya novel ini...
Makasih buat yang mau bantu author...
...Selamat membaca...🎉🎉🎉...
...•...
...•...
...•...
Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bernama Shella baru saja menyelesaikan skripsinya.. Ia sangat senang, setelah sekian lama akhirnya skripsi nya bisa kelar.
Namun, kesenangan nya itu tak berlangsung lama.. Skripsinya itu ditolak oleh dosen, dia pun diharuskan merevisi skripsinya.
Tak berhenti sampai disitu, kesedihannya bertambah ketika ia melihat pacar kesayangannya sedang duduk berdua di sebuah tempat.. Mereka terlihat sangat mesra hingga membuat hatinya tersayat-sayat.
Sambil menangis ia meninggalkan tempat tersebut.. Ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah, agar dapat menenangkan diri.
Namun, bukannya ketenangan yang ia dapatkan justru masalahnya semakin bertambah.
Begitu ia sampai dirumah, ia langsung disambut dengan amarah oleh ibunya.. Ibunya merasa ia terlalu sibuk dengan kuliahnya sampai melupakan tugasnya untuk mencari uang.
"KAMU ITU HARUS KERJA!!! GIMANA KITA MAU MAKAN KALAU KAMU GAK KERJA!!! JANGAN CUMA KULIAH AJA YANG KAMU PIKIRIN, INGET KITA JUGA PERLU UANG...!!!!" ujar sang ibu.
"Iya Bu, ini aku mau kerja kok.." jawabnya.
Tak tahan dengan omelan ibunya, ia pun tidak jadi masuk ke rumah.. Ia pergi ke danau dan merenung disana, ia merasa kehidupannya sangat berat setelah sang ayah meninggal.
Saat sedang merenung, handphonenya berbunyi terdapat sebuah pesan dari temannya yang bernama Kartika.. Isi pesan tersebut adalah Kartika mengajaknya untuk kumpul di sebuah cafe.
Namun, Shella menolak ajakan tersebut dengan alasan ia harus pergi bekerja..
Shella pun pergi dari danau tersebut dan menuju ke lokasi kerjanya, yaitu di sebuah restoran. Ia bekerja sebagai seorang pramusaji paruh waktu disana, walau gaji yang didapat sedikit ia tetap bertahan disana karena hanya di tempat itulah ia dapat bekerja.
...•••...
Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, seluruh pelanggan di restoran itu pun sudah pulang.. Maka Shella mendapatkan bayarannya, setelah menerima uang ia pun langsung bergegas pulang.
Namun, sang manajer di restoran tersebut memanggil namanya..
"Shella,,!!"
Ia pun menoleh dan menghampiri manajer tersebut.
"Ada apa pak?" tanya Shella.
"Ini makanan buat kamu sama ibu kamu.." jawab pak manajer sambil menyerahkan plastik berisi makanan pada Shella.
"Wah terimakasih pak," ucap Shella senang.
Shella menerima makanan tersebut, setelah itu ia langsung pamit pulang..
Begitu sampai di rumah, seperti biasa ia disambut oleh kemarahan dari ibunya.. Kali ini sang ibu mempermasalahkan Shella yang pulang kemalaman.
Karena lelah, Shella tak menggubris kata-kata dari ibunya tersebut.. Ia memberikan makanan yang tadi diberikan oleh manajernya kepada sang ibu.
Setelah itu ia langsung masuk kamar dan mengunci pintu nya...
"Huh capek banget gue sama ibu, dikit-dikit ngomel dikit-dikit marah.. Rasanya mau mati aja gue!" batin Shella.
Ia melepas pakaiannya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya..
Setelah selesai mandi, ia mendengar suara ibunya yang sedang bermesraan dengan seorang pria di depan.
Merasa tak nyaman, Shella pun memutuskan untuk mengajak teman-temannya ke bar.
Tak semua temannya mau ikut, hanya Laila, Zara, Yasmin & Nadia yang bisa.. Sedangkan temannya yang lain dilarang oleh orang tuanya.
Shella pun memakai bajunya yang cukup terbuka, ia sengaja berpakaian seperti itu untuk menghilangkan stres.
Kemudian, ia pergi melalui jendela kamarnya karena tak ingin berurusan dengan ibunya lagi..
Setelah berhasil keluar, ia langsung cepat-cepat pergi menuju bar tujuannya..
...•••...
Sesampainya di bar, Shella ternyata sudah ditunggu oleh para temannya.. Mereka juga sudah memesan minuman untuk Shella.
Tanpa berpikir panjang, Shella langsung menenggak minuman tersebut sampai habis.. Karena enak, ia pun minum lagi.
Sambil mabuk, Shella menceritakan apa yang dialaminya hari ini.. Seperti skripsinya yang ditolak, lalu pacarnya yang selingkuh dan ibunya yang selalu memarahi nya.
Ia juga berkata tak kuat lagi menjalani hidup seperti ini, namun para temannya coba menenangkannya dan memintanya untuk minum lagi supaya tenang.
Shella menurut, ia pun minum sangat banyak sampai akhirnya ia mabuk berat dan kepalanya terasa pusing.
Temannya pun menyarankan ia untuk pulang dengan taksi, Shella kembali menurut.. Lalu, ia diantar oleh teman-temannya menuju jalan raya.
Namun, karena sudah tengah malam tiada satupun taksi yang lewat.. Akhirnya Shella memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki.
"Udah, aku jalan kaki aja pulangnya.." ucap Shella.
"Eh serius? Kamu lagi mabuk loh, nanti kalo kenapa-napa gimana?" tanya Laila.
"Udah gapapa, gue kuat kok.." jawab Shella.
Kemudian Shella langsung berjalan sambil memegangi kepalanya, sementara temannya hanya memerhatikan nya.
"Duh semoga Shella gapapa yaa," ucap Yasmin.
"Iya, yaudah yuk kita lanjut!" ujar Laila.
Mereka masuk lagi ke bar dan lanjut minum-minum..
Sementara itu, Shella merasa sangat pusing dan jalannya pun sudah tertatih-tatih.
"Aduhhh pusing banget kepala gue.." gumam Shella.
Ia terus memegangi kepalanya, kemudian pandangan nya menjadi kabur sehingga ia tak bisa melihat dengan jelas.. Ia pun terjatuh karena sudah tidak kuat lagi berdiri.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di dekatnya, pemilik mobil tersebut keluar dan menghampiri Shella.
Melihat Shella sedang kesusahan, ia berniat menolongnya.. Namun, Shella merasa takut dan justru malah menyuruh orang tersebut pergi.
Shella berusaha bangkit namun tidak bisa, ia malah terjatuh lagi dan akhirnya pingsan di pelukan orang itu.. Karena kasihan, orang tersebut langsung membawa Shella ke mobilnya.
"Ternyata masih ada cewek seperti dia.." gumam lelaki itu.
Ia menjalankan mobilnya, namun karena tak tahu harus membawa Shella kemana, ia memutuskan untuk berhenti sejenak.
"Duh gua bawa kemana ya ni cewe?" gumam lelaki itu.
Ia melirik ke arah Shella dan memperhatikan tubuh mulus miliknya.. Karena pakaiannya yang terbuka, belahan dadanya pun terlihat hingga membuat hasrat s*ksual lelaki tersebut memuncak.
"Wow mantap juga dilihat-lihat nih cewek.." ujarnya.
Tanpa berpikir panjang, ia langsung mendekati tubuh Shella dan mencium wajahnya.
"Sayang nih kalo gak gua pake, rejeki gaboleh ditolak.." ujarnya lagi.
Kemudian ia memindahkan Shella ke kursi belakang, dan ia pun langsung melakukan hubungan s*x dengan Shella yang sedang pingsan.
...•••...
Setelah 30 menit melakukan itu, lelaki tersebut merasa puas dan mengakhiri kegiatan tersebut..
Ia memakaikan kembali pakaian Shella.
Namun setelah itu, justru ia kebingungan mau membawa Shella kemana.
"Duh sekarang gua bawa kemana ya dia??" gumam lelaki itu.
"Ah gua turunin aja dah, ngapain juga gua pusing-pusing mikirin dia.. Yang penting gua udah ngerasain tubuhnya," sambungnya.
Ia pun membopong tubuh Shella dan mengeluarkan nya dari mobil, setelah itu ia meletakkan Shella di pinggir jalan dalam kondisi pingsan.
Ia kembali ke mobilnya dan langsung pergi dari sana.
...~Bersambung~...
Seorang pria masuk ke sebuah ruangan yang penuh orang, kedatangannya memang sudah ditunggu oleh orang-orang disana.. Ya dia adalah anak dari Satria Bagaskara yang merupakan pemilik dari perusahaan terkenal di kota ini, PT. Kilau Bagaskara.
Hari ini adalah hari dimana Satria akan memperkenalkan anaknya pada seluruh kliennya yang sudah hadir disana.. Pria tersebut pun naik ke panggung menghampiri Satria.
"Ya semuanya, inilah anak saya yang akan meneruskan perjalanan perusahaan ini.. Dia Adrian Bagaskara, lulusan terbaik di Oxford university." ucap Satria.
Seluruh orang yang hadir disana pun langsung memberikan tepuk tangan setelah Satria selesai bicara.
Kemudian, Satria mempersilahkan anaknya untuk berbicara..
"Ya sebelumnya mohon maaf semuanya, karena saya telat hadir dalam acara ini.. Saya benar-benar menyesal sudah membuat kalian semua menunggu, tapi apa boleh buat kemacetan di kota ini semakin parah.. Baiklah, tadi ayah saya sudah mengatakan jika saya akan menjadi penerusnya dalam mengurus perusahaan yang besar ini." ucap Adrian.
"Jujur, saya belum pernah memiliki pengalaman dalam bidang ini.. Tapi saya akan mengeluarkan seluruh kemampuan saya, demi membawa perusahaan ini menjadi lebih baik!" sambung Adrian.
Orang-orang disana kembali memberikan tepuk tangan untuk Adrian.
...•••...
Sementara itu, banyak orang yang tengah berjalan merasa terkejut saat melihat seorang wanita tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi pingsan.
Mereka pun langsung menghampiri wanita itu dan mengecek kondisinya, salah seorang dari mereka mencek denyut nadi wanita tersebut.. Lalu beliau mengatakan jika wanita itu masih hidup.
Mereka berniat membawa wanita itu ke rumah sakit, namun tak lama kemudian wanita itu sadar dari pingsannya.. Ia terbangun sambil memegangi kepalanya, saat melihat sekeliling ia pun merasa bingung mengapa banyak orang mengelilinginya.
"Ini ada apa ya,,??" tanya wanita itu.
"Tadi kamu pingsan neng, makanya kita pengen bawa kamu ke rumah sakit.." jawab seorang bapak-bapak.
"Terimakasih pak, tapi saya gapapa kok jadi gak perlu dibawa ke rumah sakit.. Saya mau pulang aja," ujar wanita itu.
"Ohh yaudah alamatnya dimana? Biar saya anter sampai rumah," ucap seorang pemuda.
"Eh gausah gapapa, aku pulang sendiri aja.." jawab wanita itu.
"Yakin neng? Emangnya neng kuat?" tanya bapak itu lagi.
"Saya kuat kok pak, sekali lagi makasih udah tolong saya tadi.." ujar wanita itu.
Wanita tersebut pun berdiri lalu pamit kepada orang-orang disana, ya dia adalah Shella Oktaviani.. Seorang wanita yang selalu mendapat kemalangan.
Shella berjalan dengan pelan meninggalkan orang-orang tadi, dia sadar sebenarnya ia tidak kuat untuk berjalan, namun sikap tak mau merepotkan orang membuatnya terpaksa pulang sendiri.
Saat di jalan, Shella beberapa kali ditawarkan oleh taksi & tukang ojek yang lewat.. Namun, lantaran uangnya sudah habis untuk minum semalam, ia pun menolak semua tawaran itu.
Shella terus berjalan hingga akhirnya sampai di rumahnya.. Di depan pintu, terlihat ibunya yang bernama Jenar sedang menatap kearahnya dengan tatapan sinis.
Benar saja, begitu sampai depan pintu Shella langsung dimarahi oleh Jenar.
"LU DARIMANA AJA SIH?? SEMALEMAN GAK PULANG, EMANG LU KATA GUA KAGAK KHAWATIR!! UDAH PERGI KAGAK PAMIT, PULANG SEENAK JIDAT!! TERUS LU NGAPA ITU LEMES GITU? OOO PASTI ABIS NGELAYANIN COWOK KAN LU, MANA SINI HASILNYA??" ujar Jenar.
"Ibu apaansih, aku tuh gak kayak ibu yang kerjanya kesana-kemari buat penuhin hasrat cowok!" ucap Shella.
"KURANG AJAR LU! UDAH BERANI LU SEKARANG SAMA GUA??!!" ujar Jenar sambil menampar Shella.
Shella memegangi wajahnya sambil menangis..
"Bu, aku mau masuk!" ucap Shella.
Shella menerobos masuk, lalu langsung menuju kamarnya..
"Emang kurang ajar tu anak, dasar gatau diri! Udah dirawat dari kecil sampe gede gitu, malah berani sama gua!" ujar Jenar.
Di kamarnya, Shella menangis tersedu-sedu sambil memegang foto almarhum ayahnya.. Ia pun teringat masa-masa dulu sebelum ayahnya meninggal.
...•••...
Acara Satria sudah selesai, seluruh kliennya juga sudah pulang.. Selanjutnya, Satria membawa Adrian ke ruangannya.
"Nah Drian, ini ruangan kamu selama kamu memimpin perusahaan ini.." ujar Satria.
"Bagus pah, aku suka ruangan yang begini.. Apalagi kalo ditambah tv, pasti lebih seru pah!" ucap Adrian.
"Kalau memang kamu mau, nanti papah bisa bilang ke Ginanjar buat urus itu.." ujar Satria.
"Makasih pah, aku janji akan membuat perusahaan ini lebih maju!" ucap Adrian penuh keyakinan.
"Bagus, papah suka semangat kamu! Kalau begitu, silahkan kamu nikmati ruangan ini! Papah mau ke toilet dulu," ucap Satria.
"Iya pah," jawab Adrian.
Satria pun meninggalkan Adrian sendiri di ruangan barunya..
Adrian langsung mencoba kursi di ruangan tersebut.
"Wah empuk banget," ujarnya.
Lalu ia juga melihat-lihat fasilitas lainnya.. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dan meminta masuk.
Adrian pun mempersilahkan orang tersebut untuk masuk, ternyata orang itu adalah wanita.
"Ada apa?" tanya Adrian.
"Permisi pak, perkenalkan saya Marissa.. Saya asisten bapak disini, saya yang akan membantu bapak dalam pekerjaan ini," jawabnya.
"Ohh jadi kamu asisten saya, yasudah salam kenal ya!" ucap Adrian.
"Iya pak salam kenal juga, kalau bapak butuh bantuan saya, bapak bisa langsung hubungi saya aja.." ujarnya.
"Ya baik saya mengerti," jawab Adrian.
"Gile, seksi banget nih cewek.. Makin betah dah gua disini," batin Adrian.
Kemudian, Satria kembali masuk ke ruangan itu.
"Jadi kamu sudah ketemu sama Marissa, baguslah papah gak perlu susah-susah kenalin kalian lagi.." ujar Satria.
"Iya pak, tadi pak Lukman yang menyuruh saya kesini.." ucap Marissa.
"Iya pah, tadi saya aja kaget tiba-tiba dia nongol.." saut Adrian.
"Ahaha, yasudah kalo gitu selamat bekerja! Good luck my son!" ucap Satria.
"Thanks pah," ucap Adrian.
Satria memeluk Adrian, setelah itu Satria pergi..
...•••...
Jenar kesal karena Shella tidak mau keluar dari kamarnya, akhirnya ia mengancam untuk mendobrak pintu kamarnya.
Shella pun terpaksa membukakan pintu,
"Ada apa sih Bu?" tanyanya.
"HEH, ADA APA ADA APA! INI UDAH SIANG, KENAPA LU MALAH DIKAMAR AJA HA? BUKANNYA KERJA SONO CARI DUIT!!!" ujar Jenar.
"Iya Bu aku kerja," ucap Shella.
Karena tak mau berdebat dengan ibunya, Shella pun mengambil jaket serta tasnya lalu pergi ke lokasi kerjanya..
Sesampainya disana, ia diberitahu oleh sang manajer jika posisinya tidak lagi diperlukan.. Manajer itu beralasan bahwa jam kerja Shella tak menentu, itulah mengapa ia memutuskan untuk memberhentikan nya.
Shella pun pergi dari sana, ia mencari tempat kerja yang baru.. Sudah sekitar 2 jam ia berkeliling, namun belum mendapatkan pekerjaan.
Ia pun istirahat di sebuah halte, disisi lain ada Adrian yang sedang membeli minum di warung. Dia melihat ke arah Shella dan merasa tak asing dengan wajahnya, ia pun langsung teringat peristiwa semalam dimana ia ingin memakai tubuh seorang wanita.
"Wah itu kan cewek yang semalem, kebetulan gue ketemu lagi sama dia.." batin Adrian.
Adrian menghampiri Shella dan menegurnya,
"Hai!" sapa Adrian.
Shella menoleh lalu membalas sapaannya,
"Hai juga!"
"Boleh, aku duduk disini?" tanya Adrian.
"Duduk aja, ini kan tempat umum.." jawab Shella.
"Thanks," ucap Adrian lalu duduk di samping Shella.
"Kamu lagi nunggu bus?" tanya Adrian.
"Enggak kok, lagi istirahat aja.." jawab Shella.
"Ohh kamu keliatan capek banget, pasti haus kan? Nih minuman buat kamu!" ujar Adrian sambil memberikan sebotol air pada Shella.
"Makasih, aku emang haus banget soalnya daritadi aku keliling-keliling jalanan.." ucap Shella.
"Ohh, emangnya kamu ngapain keliling-keliling?" tanya Adrian.
"Aku lagi cari kerjaan," jawab Shella.
"Kerjaan? Wah kebetulan, di kantor aku lagi ada lowongan.. Kalau kamu berminat ayo langsung aku bawa ke kantor aku,,!!" ucap Adrian.
"Ha beneran??" tanya Shella.
"Iyalah, kamu mau gak?" ujar Adrian.
"Mau banget, aku lagi butuh uang soalnya.." jawab Shella.
"Yaudah, eh tapi sebelumnya kita kenalan dulu dong! Nama kamu siapa?" ujar Adrian.
"Shella," jawab Shella sambil mengulurkan tangannya.
"Kalo aku Adrian," ucap Adrian lalu menggenggam tangan Shella.
Mereka pun bersalaman dan keduanya saling tersenyum.
"Shella.. Nama yang cantik secantik orangnya.." gumam Adrian.
...~Bersambung~...
WARNING!!! TERDAPAT ADEGAN 18+ DALAM CERITA INI, APABILA ANDA TIDAK MAU MELIHATNYA SILAHKAN LIKE AJA GAUSAH BACA!!!
...✨✨✨...
Shella pun masuk ke mobil Adrian, ia sangat senang karena dapat pekerjaan walau ia belum tau kerjaan apa yang diberikan Adrian.
Merasa canggung karena belum terlalu kenal dengan Adrian, Shella hanya terdiam tanpa berkata sepatah kata pun.
"Hey, kamu kok diem aja sih?" tanya Adrian.
"Eee.. Aku bingung aja mau ngomong apa," jawab Shella.
"Hahaha lucu ya kamu, masa mau ngomong aja bingung.." ujar Adrian.
"Ya soalnya kan kita baru kenal," ucap Shella.
"Iya sih, tapi harusnya kamu gak perlu bingung kali.. Ngomong apa aja, misalnya nanya tentang aku gitu biar kita lebih akrab.." ujar Adrian.
"Nanyanya gimana?" ujar Shella.
"Yaudah biar aku aja yang nanya, kamu itu sebelumnya udah pernah kerja atau belum??" tanya Adrian.
"Udah, aku kerja part time di restoran gitu.. Tapi, barusan pas aku mau kerja disana lagi manajernya bilang kalau aku udah gak dibutuhin disana.." jawab Shella.
"Kasian kamu, tapi tenang aku bakal kasih kerjaan ke kamu.." ujar Adrian.
"Makasih, tapi maaf aku mau tanya.. Kamu mau kasih kerjaan apa ya?" tanya Shella.
"Ada deh, nanti juga kamu tau.." jawab Adrian.
Adrian mengarahkan mobilnya masuk ke dalam sebuah hotel, Shella pun merasa bingung mengapa Adrian membawanya kesana.
"Kantor kamu disini??" tanya Shella.
"Enggak," jawab Adrian.
"Terus kenapa kamu bawa aku kesini?" tanya Shella.
"Udah diem jangan banyak tanya, nanti aku jelasin di dalam.." jawab Adrian.
Setelah memarkirkan mobilnya, Adrian pun turun dari mobil ia juga membukakan pintu untuk Shella.
"Ayo kita ke dalam,,!!" ucap Adrian.
Shella menurut, lalu Adrian menggandeng tangan Shella dan membawanya ke dalam hotel itu.
Shella semakin merasa aneh ketika Adrian membawanya menuju kamar di hotel tersebut.
"Sebenarnya kamu mau ngasih kerjaan apa buat aku?" tanya Shella.
"Kamu tenang, nanti pas udah di dalam kamar saya kasih tau ke kamu.." jawab Adrian.
Adrian menarik tangan Shella lalu membawanya masuk ke kamar itu..
Setelah masuk, Adrian mengunci pintunya dan menatap Shella dengan penuh nafsu.
Shella ketakutan dan coba menghindar dari Adrian, sambil tersenyum Adrian terus coba mendekati Shella.
Akhirnya Shella tidak bisa lagi menghindar lantaran tubuhnya sudah mentok lemari.. Adrian tersenyum lalu membelai rambut Shella, sambil memuji kecantikan Shella.
Kemudian Adrian mengelus wajah Shella dengan lembut, Shella sangat ketakutan namun ia tidak bisa berbuat apa-apa..
"Sebenarnya kamu mau apa?" tanya Shella.
"Aku mau rasain tubuh kamu, setelah itu baru aku akan memberikan pekerjaan ke kamu.." jawab Adrian.
"Enggak aku gak mau..!!" ucap Shella.
"Kamu harus mau!" ucap Adrian.
Kemudian dengan perlahan Adrian mendekatkan dirinya pada Shella dan bermain dengan bibirnya.. Setelah itu, ia menuju ke leher Shella.
"Lembut banget bibir kamu, aku juga suka wangi tubuhmu.." ujar Adrian.
Shella hanya bisa pasrah ketika Adrian membuat tanda di lehernya itu.. Hasratnya semakin meningkat, Adrian pun langsung membawa Shella ke ranjang.
Adrian membuka kancing baju Shella satu persatu, setelah semua pakaiannya terbuka, Adrian pun memulai puncak aksinya.
...•••...
Satria kembali ke kantornya untuk mencek Adrian di hari pertama kerjanya, namun saat ia sampai di ruangan Adrian ia tidak menemukan seorangpun disana..
Satria pun bertanya pada Marissa selaku asisten dari Adrian..
"Risa, kamu tau dimana Adrian??" tanya Satria.
"Tadi pak Adrian keluar pak, tapi dia tidak bilang mau kemana.." jawab Marissa.
"Kamu gak tanya gitu?" tanya Satria.
"Sudah pak, tapi pak Adrian tidak mau menjawab.." jawab Marissa.
"Yasudah, tapi dia lagi gak ada jadwal meeting kan atau ada yang harus ditandatangani??" tanya Satria.
"Untuk sekarang tidak ada pak, tapi sekitar 2 jam lagi ada jadwal meeting dengan calon klien kita pak.." jawab Marissa.
"Ok, biar saya cari dia nanti sekalian saya yang kasih tau.." ucap Satria.
"Baik pak," ucap Marissa.
Satria pun pergi dari kantor untuk mencari Adrian..
...•••...
Adrian telah menuntaskan aksinya pada Shella, ia terlihat sangat puas sementara Shella menangis karena sudah melakukan perbuatan terlarang itu.
"Apa ini? Aku udah melakukan perbuatan yang salah, kalau seperti ini apa bedanya aku dengan ibu??" batin Shella.
Adrian memeluk Shella dan coba menenangkannya dengan mengatakan ia akan memberikan pekerjaan dengan gaji yang tinggi..
"Tenang ya, saya akan bayar kamu karena saya sangat puas dengan tubuhmu.. Selain itu, saya juga akan memberikan pekerjaan padamu dan saya akan menggaji kamu dengan nominal yang besar." ujar Adrian.
Shella hanya terdiam, ia berpikir bahwa dirinya begitu murah jikalau mau menerima bayaran dari Adrian atas apa yang telah dilakukan nya.
"Enggak, saya cuma mau kerjaan.. Anda juga tidak perlu membayar saya dengan gaji tinggi,,!!" ucap Shella.
"Loh kenapa bukannya kamu lagi butuh uang?" tanya Adrian.
"Ya memang, tapi kalau saya menerima tawaran anda.. Itu artinya saya sama saja dengan wanita-wanita malam," jawab Shella.
"Loh kan saya memberikan kamu kerjaan yang halal, kamu akan dapat jabatan yang tinggi di perusahaan saya nanti.. Tapi kamu juga harus siap jika saya ingin melakukan ini lagi dengan kamu," ucap Adrian.
"Maaf, tapi saya tidak mau.. Lebih baik saya cari pekerjaan lain," ujar Shella.
"Jangan dong! Cari kerjaan itu susah loh, mending kamu terima tawaran saya.." ucap Adrian.
"Enggak, saya gak mau.." ujar Shella.
Shella melepaskan diri dari pelukan Adrian, lalu ia bangun dan memakai kembali pakaiannya.. Setelah itu ia pamit pada Adrian untuk pulang, akan tetapi Adrian tidak mengizinkannya pergi dari sana.
"Kamu gak boleh pergi sebelum kamu terima tawaran saya!" ujar Adrian.
"Saya harus bilang berapa kali sih, saya itu gak mau terima tawaran anda!" ucap Shella.
Adrian menghampiri Shella lalu kembali memeluknya.
"Kehidupan kamu bakal tercukupi kalau kamu mau terima tawaran saya, jadi jangan sampai kamu menyesal karena sudah menolak tawaran saya!" ujar Adrian sambil mencium rambut Shella.
"Saya gak akan menyesal..!!" ucap Shella.
Akhirnya Adrian menyerah, ia membiarkan Shella pergi..
"Yasudah, saya gak paksa kamu lagi.. Tapi, jika kamu berubah pikiran silahkan hubungi saya! Ini kartu nama saya," ucap Adrian sambil menyerahkan kartu namanya.
Shella menerima kartu nama itu, lalu ia segera keluar dari kamar tersebut setelah Adrian membukakan pintu nya.
...•••...
Shella berjalan di bawah teriknya matahari, ia mengingat kembali kejadian yang terjadi tadi.. Air mata pun tak berhenti mengalir di wajahnya.
"Aku udah gak suci lagi.. Aku bener-bener bodoh sudah mau percaya dengan orang yang baru aku temui," batin Shella.
Kemudian, Shella pulang ke rumah.
"Akhirnya pulang juga lu, mana uang hasil kerja lu?" ujar Jenar.
"Maaf Bu, aku dipecat dari kerjaan aku sebelumnya.. Terus, aku juga belum dapat kerjaan lagi," jawab Shella.
"Ya ampun, lu gimana sih??!! Terus sekarang kita mau makan pake apa ha??" ucap Jenar.
"Nanti aku lanjut lagi kok cari kerjanya, tapi sekarang aku mau mandi dulu.." ucap Shella.
"Halah ngapain si pake mandi-mandi segala, udah sono cari kerja lagi..!!! Nih dengerin ya, lu jangan balik sebelum lu dapet kerjaan..!!" ujar Jenar.
"Iya Bu," ucap Shella.
Shella pun kembali pergi untuk mencari pekerjaan, ia menghubungi seluruh temannya untuk meminta kerjaan.. Namun, tak satupun dari mereka yang dapat membantu Shella.
Shella menyerah, kemudian ia duduk di bangku taman sambil memandangi kartu nama Adrian.
"Apa gue terima aja tawaran dia ya..??" gumam Shella.
...~Bersambung~...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!