NovelToon NovelToon

My Beloved Janda Kembang

Perkenalan

Hay kakak-kakak, selamat datang di Novelku yang selanjutnya yang berkisah tentang seorang pria bernama Aksa Rey Febian yang tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita janda cantik dan seksi, tapi sebelum kalian baca Novel My Beloved Janda Kembang ini, kalian bisa mampir dulu ke karyaku yang berjudul Baby twins ku, karena kalian akan mengenal sosok Aksa lebih jauh di Novel tersebut, tapi kalau mau langsung baca di sini juga tidak masalah, kita langsung saja yuk kenalan sama mereka.

Sedikit Visual para pemeran

AKSA REY FEBIAN

Aksa Rey Febian adalah Seorang CEO di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan, sosok laki-laki yang tampan, lucu dan berkharisma, namun parasnya yang rupawan tidak membuat Aksa mudah untuk menemukan tamatan hatinya, bahkan Aksa berkali-kali selalu gagal untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita, bahkan ia juga pernah mencintai istri sahabatnya sendiri yaitu Nevan, bertahun-tahun hidup lajang, tanpa seorang kekasih membuat Aksa selalu merasa kesepian, apa lagi semua temannya sudah menikah, di hari yang tidak terduga, Aksa bertemu dengan seorang wanita yang cantik dan sexsi yang tidak lain adalah pengasuh papanya sendiri, kehidupan Aksa pun berubah drastis 99 derajat, Aksa yang suka main di club malam pun menjadi berubah semenjak mengenal wanita tersebut, namun sang mama yang melihat anaknya di umur yang begitu matang menginjak 33 tahun tidak juga menikah, orang tua Aksa pun memutuskan untuk menjodohkan anaknya dengan anak temannya, namun Aksa selalu saja menentang perjodohan tersebut.

SISI AYUNDA LATIFA

Sisi Ayunda Latifa adalah wanita yang cantik, dan wanita yang sangat sederhana, ia lahir dari keluarga yang sangat sederhana, pernikahannya dengan sang mantan suami yang hanya bertahan 1 bukan saja karena mantan suaminya sering sekali berselingkuh dan melakukan KDRT kepadannya, membuat Sisi engan untuk melanjutkan rumah tangganya lagi, dari situlah banyak orang-orang yang memberinya julukan sebagai janda kembang, karena pada dasarnya dia sangat cantik dan juga belum mempunyai seorang anak, di suatu ketika Sisi sangat membutuhkan uang untuk pengobatan ibunya yang sedang mengidap penyakit leukimia stadium 3, membuat sisi mati-matian untuk mencari pekerjaan, bahkan dirinya juga berniat untuk menjual tubuhnya sendiri untuk bisa membiayai pengobatan ibunya, apapun Sisi lakukan demi kesembuhan sang ibu, hidup tanpa seorang Ayah membuat Sisi menjalani hidupnya dengan keras, tanpa mengeluh dia menjalani hidupnya dengan iklas dan sabar.

ELISIA GARVITA PUTRI

Elisia Gervita Putri adalah seorang model yang sangat terkenal, ia juga anak dari salah satu pengusaha besar di kota jakarta, tidak heran jika banyak orang yang mengenalnya dan mengaguminya, orang tua Elis dan orang tua Aksa yang sudah berteman sejak lama, mereka pun memutuskan untuk menjodohkan Anak-anaknya, karena mereka memiliki bibit, bebet, bobot yang sama, Elis yang melihat ketampanan dan kekayaan Aksa yang begitu banyak, membuat Elis mencoba untuk selalu mendapatkan cinta Aksa, dan bisa menikahinya.

HAPPY READING❤

Burung besi pun sudah landing tiba di bandara kota jakarta, Aksa yang baru saja pulang dari Singapure karena menemani papanya untuk menjalani pengobatan di sana selama 8 bulan, Aksa sudah menarik koper besarnya untuk menuju ke mobil mewah yang sudah siap menjemputnya, Aksa terus melangkahkan kakinya secara lebar-lebar mendekat pada mobil.

"Selamat datang kembali di indonesia bos Aksa". sapa asisten Aksa yang bernama Vian, atau biasa di sapa tuan Vian.

"Siang, bagaimana apa mama dan papa sudah sampai di rumah?". tanya Aksa di depan asistennya.

"Sudah tuan, tadi malam baru saja tiba dari Singapure". jawab Vian.

"Baiklah, ayo pulang sekarang". Aksa yang sudah berjalan, dan Vian pun dengan sangat sigap sudah membukakan pintu mobil untuk bosnya, dan mobil pun sudah siap melaju meninggalkan bandara.

"Bagaiman Bos, apa perjalanan Anda menyenangkan?". tanya Vian yang duduk di depan sebelah supir.

"Aku sangat bosan di Singapure, dan ingin segera kembali ke indonesia, di sana tidak ada wanita-wanita cantik". celetuk Aksa yang masih menatap pada jalanan jakarta.

Vian yang mendengar ucapan bosnya hanya tersenyum tipis, dan mengangguk pelan. "Bos, tuan Nevan sudah mempunyai anak lagi, apa Bos akan menjenguknya?". tanya Vian yang menoleh ke belakang.

Aksa yang mendengar ucapan Asistennya, langsung saja menoleh pada Vian. "Apa istri Nevan sudah melahirkan, cepat sekali, baiklah atur jadwalku besuk, aku akan ke sana untuk menjenguknya". ucap Aksa kepada asistennya.

"Baik bos". jawab Vian sambil mengangguk pelan.

Mobil pun terus melaju dengan kencang, Aksa masih saja menatap jalan yang begitu sangat rame di siang hari, tidak membutuhkan waktu yang lama hanya setengah jam mobil mewah berwarna hitam pun sudah sampai di depan halaman rumah yang sangat besar dan megah, Vian segera membukakan pintu mobil untuk bosnya, dan Aksa pun sudah keluar dari mobil segera melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah.

"Hay sayang, anak gantengnya mama baru tiba, pasti kamu capek ya". mama Agnes yang sudah mendekat pada anaknya.

"Bagaimana ma, papa baik-baik saja kan?". tanya Aksa di depan mamanya.

"Iya papa sedang istirahat di kamar". jawab mama Agnes.

"Ya sudah Aksa masuk kamar dulu ma, Aksa capek". ucap Aksa yang siap akan melangkahkan kakinya, dan mama Agnes pun sudah memberika anggukan pelan.

Aksa masih melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga, untuk masuk ke dalam kamar, Aksa masih menatap pada benda pipihnya yang dari tadi berdering di saku celananya, Aksa masih membaca beberapa pesan sambil berjalan, dan tiba-tiba tidak sengaja Aksa menabrak seorang wanita di depannya.

"Bruakkk..!". Aksa yang sudah menjatuhkan ponselnya begitu saja karena terkejut.

"Maaf tuan saya tidak sengaja". ucap wanita cantik yang sudah jatuh di bawah lantai karena menabrak tubuh kokok Aksa.

Aksa pun sudah mengambil ponsel nya kembali yang jatuh di bawah lantai, lalu menatap lamat-lamat pada wanita cantik dan seksi di depannya, Aksa terperangah melihat wanita tinggi, berkulit putih, berambut panjang lurus, dan memiliki netra berwarna coklat cerah dan bulu mata yang lentik. "Widih siapa ni cewek, cantik dan seksi bener, badannya mulus lagi, apa dia pembantu mama yang baru, seneng banget gue lihat pembantu cantik begini setiap hari". ucap Aksa di dalam batinnya yang merasa kagum melihat kecantikan Sisi.

"Sekali lagi saya minta maaf tuan". Sisi yang sudah menunduk, kembali meminta maaf kepada Aksa.

Aksa yang mendengar ucapan wanita di depannya seketika langsung sadar dari lamunannya. "Owh iya nona, tidak apa-apa, saya yang seharusnya minta maaf karena tidak melihat jalan". Aksa yang sedikit tersenyum tipis.

"Tidak apa-apa tuan, kalau begitu saya permisi dulu". ucap Sisi yang sudah berjalan, dan Aksa pun memberikan anggukan pelan.

Aksa pun masih berdiri mematung terus manatap pada wanita cantik yang berjalan masuk ke dalam kamar papanya, Aksa pun semakin menajamkan matanya."Kenapa wanita itu masuk ke dalam kamar papa, ah mungkin sedang memberesi kamar papa". ucap Aksa pelan yang kembali berjalan untuk masuk ke dalam kamarnya.

Part 1

Matahari yang begitu cerah Aksa sudah keluar dari kamar nya, dengan mengenakan celana jins yang di padukan dengan kaos polos yang sangat pas menempel di tubuh atletisnya, Aksa sudah melangkahkan kakinya lebar-lebar untuk menuruni anak tangga sambil bersiul-sial di pagi hari, namun tiba-tiba Aksa memberhentikan langkahnya, melihat pada balkon rumahnya yang sudah terbuka sangat lebar, Aksa sudah menatap fokus pada wanita cantik yang dia tabrak kemarin sedang me dorong kursi roda papanya untuk menuju ke balkon rumah.

"Itu kan cewek kemarin, apa dia perawat yang merawat papa?". Aksa yang berfikir masih menatap pada Sisi dan papanya.

Aksa pun merasa acuh, kembali melangkahkan kakinya untuk turun, saat Aksa turun dari tangga, ia melihat mamanya sedang duduk santai menikmati teh hangat di pagi hari di ruang tamu, dan mama Agnes yang melihat anaknya sudah keluar dari kamar, mama Agnes langsung beranjak berdiri untuk menghampiri anaknya.

"Kamu mau ke mana boy?". tanya mama Agnes yang sudah mendekat pada anaknya.

"Mau kerumah Nevan ma, mau menjenguk anaknya yang baru lahir". jawab Aksa yang masih sibuk dengan benda pipihnya.

"Begitu rupanya, baiklah hati-hati di jalan". Mama Agnes yang kembali berjalan untuk duduk di sofa.

Aksa pun sudah memasukan ponselnya lagi ke dalam saku celananya, dan segera mendekat pada mamanya, Aksa merasa sangat penasaran dengan perempuan cantik yang bekerja di rumahnya itu. "Ma, aku mau tanya sesuatu?". Aksa yang duduk di sebelah mamanya.

Mama Agnes yang mendengar ucapan anaknya, sudah menoleh. "Mau tanya apa boy?". Mama Agnes yang masih menatap wajah anak laki-laki nya.

"Aku mau tanya, wanita yang bekerja di rumah kita itu siapa? dia pembantu atau perawat papa?".Tanya Aksa.

"Owh si Sisi, dia bukan pembantu dan juga bukan perawat, dia hanya pengasuh papa saja, mama memang sengaja mencari pengasuh agar bisa merawat papa kalau mama sibuk, mama kan juga harus bolak-balik untuk meng handle perusahaan, tidak mungkin meninggalkan papa di rumah sendirian". jelas mama Agnes.

"Kenapa mama tidak cari perawat untuk lansia saja, mereka kan lebih berpengalaman". ucap Aksa.

"Mama sudah mencarinya, namun papamu menolaknya, katanya ingin seorang yang biasa-biasa saja untuk merawatnya". jelas mama Agnes lagi.

"Sayang sekali masih muda dan cantik, tapi bekerja sebagai pengurus lansia". Celetuk Aksa.

"Apa kamu bilang?". mama Agnes yang sudah mendekatkan kupinya kepada Aksa.

Aksa pun tersenyum tipis. "Hehehe tidak ma". jawab Aksa.

"Dia itu janda baru menikah 1 bulan, namun sudah bercerai lagi dengan suaminya, dan banyak juga yang mengatakan kalau dia itu janda kembang, karena belum pernah di sentuh dengan suaminya sama sekali". mama Agnes yang mulai bercerita.

"Apa!". Aksa yang terkejut. "Yang benar saja dia janda ma, wanita cantik seperti itu masak janda?". Aksa yang tidak percaya.

"Pelan kan suara mu boy, Sisi akan mendengarnya". mama Agnes yang sudah memukul lengan anaknya. "Memangnya tidak boleh kalau janda itu cantik, justru banyak di luar sana janda itu cantik-cantik dan mempesona". ucap mana Agnes.

"Lalu apakah mama juga mau jadi janda kembang?". Aksa yang sudah tertawa.

"Amit-amit, lagi pula mama juga sudah tua". mama Agnes yang sudah melesat teh di meja.

"Ya sudah Aksa berangkat dulu ma, ke buru siang". Aksa yang sudah berpamitan kepada mamanya.

Aksa pun sudah melangkahkan kakinya untuk segera keluar dari rumah, namun saat mama Agnes masih menatap pada tubuh anaknya dari bekakang yang sudah mulai menjauh, mama Agnes teringat oleh sesuatu, ada yang ingin dia bicarakan kepada anaknya.

"Aksa.. Boy.. Sayang..". mama Agnes yang terus memanggil Aksa, sudah berlari kecil untuk mendekat pada anaknya yang akan masuk ke dalam mobil.

Aksa yang mendapat panggilan dari mamanya kembali meberhentikan langkahnya, Aksa sudah menoleh pada mamanya. "Ada apa lagi ma?". tanya Aksa.

"Nanti malam kita di undang ke rumah om Felik, untuk membicarakan hubungan mu dan Elisia kedepannya". jawab mama Agnes terus berdiri di depan anaknya.

"Hisss, Elisia lagi, Elisia lagi, Aksa sudah berkali-kali bilang, Aksa tidak mau di jodohkan ma". ucap Aksa yang mulai malas.

"Tapi kamu itu sudah tua boy, lihatlah teman mu Nevan dan Deo mereka sudah menikah bahkan sudah mempunyai anak, lalu kamu kapan akan memberikan cucu untuk mama dan papa, lihatlah bahkan papamu sudah tua, Elisia juga wanita baik, dia cantik, cerdas dan bertalenta, bahkan seorang model yang terkenal". ucap mama Agnes.

Aksa yang mendengar celotehan dari mamanya di pagi hari membuat Aksa menjadi tidak mood. "Aksa tidak perduli, mau dia cantik kek, putih, model terkenal, atau bahkan artis pun Aksa tidak perduli ma". tegas Aksa masih berdiri di depan mamanya.

"Terserah, pokoknya nanti malam kamu harus ikut mama ke rumah om Erlik". mama Agnes yang terus memaksa anaknya.

"Ma... ini tu bukan jaman siti nur bayan lagi yang masih di jodoh-jodohkan, apa lagi Aksa seorang laki-laki, Aksa masih bisa memilih wanita lain sendiri". ucap Aksa.

"Iya, tapi pilihanmu selalu salah, mama tidak mau tau nanti malam kamu harus ikut, jangan nembantah". mama Agnes yang sudah berjalan pergi begitu saja masuk ke dalam rumah.

Aksa yang mendengar ucapan mamanya, pun sudah mengusap wajahnya, Aksa begitu sangat malas bertemu dengan Elisia wanita yang akan di jodohkan mama Agnes dengan dirinya. "Tidak sudi sekali aku bertemu dengan wanita sok cantik itu, alias wanita bermuka dua". grutu Aksa kembali berjalan untuk masuk ke dalam mobil.

Mobil Sport berwarna kuning pun sudah mulai berjalan untuk keluar dari halaman rumah besar Aksa, saat Aksa masih melajukan mobilnya pelan untuk keluar dari halaman rumah, Aksa tidak sengaja kembali menatap pada atas balkon, Aksa melihat Sisi sedang menyuapi papanya yang lemah duduk di kursi roda, Aksa pun sudah memberhentikan mobilnya, terus menatap wajah Sisi dari dalam mobil.

"Yang benar saja dia janda, sayang sekali wanita cantik dan seksi jadi janda". Aksa yang terus menatap ke atas balkon rumahnya, Aksa pun memutuskan kembali melajukan mobilnya untuk pergi ke rumah Nevan temannya, karena sudah 8 bulan Aksa dan Nevan tidak bertemu.

Part 2

Hari pun sudah semakin gelap, Aksa baru saja tiba di rumahnya yang baru saja pulang dari kediaman rumah temannya yaitu Nevan, namun saat mobil Aksa tiba di pintu gerbang dan akan masuk, tiba-tiba Aksa melihat wanita yang bekerja di rumahnya, wanita itu sedang bertengkar dengan seorang laki-laki di depan gerbang, bahkan Aksa melihat laki-laki itu berkali-kali memukul wajah sisi, Aksa yang merasa tidak tega sudah turun dari mobil untuk mendekat pada mereka, Aksa mencoba mendorong tubuh laki-laki tersebut yang terus menarik rambut sisi.

"Bruakkkkk!". Aksa yang sudah menarik laki-laki tersebut dari belakang dan laki-laki itu sudah jatuh di tanah.

Sisi yang melihat anak majikannya datang begitu saja sontak membuat sisi terkejut. "Tuan". Sisi yang masih merasa terkejut.

"Hey lo siapa, berani-beraninya lo ndorong gue!". ucap seorang laki-laki yang di dorong oleh Aksa sudah beranjak berdiri.

"Seharusnya saya yang bertanya kepada anda, kenapa anda kasar dengan seorang wanita, dan berantem di depan rumah saya?". ucapa Aksa pada laki-laki di depannya.

"Itu bukan urusanmu". jawab laki-laki yang tinggi, terlihat banyak tato di badannya, dan mempunyai tindik di kupingnya acuh tidak merespon ucapan Aksa.

"Ayo pulang!". laki-laki tersebut yang terus menarik tangan sisi dengan paksa.

"Lepaskan aku, aku tidak mau". Sisi yang terus memberontak dari tarikan mantan suaminya.

"Bang atau mas, saya sudah bicara dengan baik-baik ya, jangan kasar dengan wanita, dan lepaskan tangan wanita itu". ucap Aksa secara tegas.

"Eh lo siapa". mantan suami sisi yang sudah mendorong tubuh Aksa di depannya. "Beraninya lo ikut campur urusan gue dengan mantan istri gue".

"Saya majikannya kenapa? dan seharusnya anda juga sadar diri dan malu, anda ini sudah mantan suaminya, anda sudah tidak ada hak untuk hidupnya, apa lagi berperilaku kasar kepadanya". tegas Aksa lagi.

"Kebanyakan bacot lo!".

"Bruakkkkk!". mantan suami sisi yang sudah memukul wajah Aksa dengan keras, hingga Aksa pun jatuh ke bawah.

"Tuan". Sisi yang mulai menunduk untuk menolong Aksa, namun kembali di tarik oleh mantan suaminya.

"Ayo ikut denganku, kita pergi dari sini!". mantan Suami sisi yang sudah menarik badan Sisi secara paksa.

Aksa yang masih memegangi mulutnya yang berdarah, dan jatuh di bawah tanah, Aksa melihat Sisi di bawa paksa dengan mantan suaminya, Aksa menjadi tidak tega apa lagi sisi terus saja menitihkan air matanya, Aksa kembali beranjak untuk menolong Sisi dari mantan suaminya, dan Aksa pun sudah mendekat.

"Lepaskan dia brengsek!". Aksa yang sudah memukul wajah laki-laki tersebut dan sudah menariknya.

"Bruakkkkk.. Bruakkkk..". Aksa yang terus memukul wajah mantan suami Sisi.

Sisi yang melihat majikannya semakin tak terkendali, Sisi mencoba untuk memberhentikannya. "Cukup tuan, sudah hentikan". Sisi yang memegang tangan Aksa.

Aksa yang mendengar ucapan dari sisi langsung melepaskan tubuh laki-laki tersebut dengan kasar. "Saya peringatkan lagi kepada anda, jangan pernah datang ke sini lagi dan jangan mengganggu wanita ini lagi, atau aku akan membuatmu menjadi Abu". ucap Aksa yang terus menatap pada mantan suami sisi.

"Sialan, awas saja kau, dan kau sisi sampai kapan pun kau akan tetap jadi milikku". mantan suami sisi yang sudah beranjak berdiri lalu pergi begitu saja meninggalkan Sisi dan Aksa.

Sisi terus saja menitihkan air matanya, dan sudah menutup wajahnya dengan telapak tangannya, Aksa yang melihat Sisi masih menangis, Aksa pun mencoba mendekat pada Sisi. "Nona apa kau baik-baik saja?". tanya Aksa pada sisi.

Dan sisi pun sudah mengangguk pelan. "Terimakasih tuan sudah menolong saya". ucap sisi masih menangis.

"Iya nona sama-sama, baiklah ayo masuk ke dalam ini sudah malam". ucap Aksa yang mencoba membantu memapah badan Sisi untuk berdiri.

"Baik tuan". jawab sisi.

Aksa dan sisi pun sudah masuk ke halaman rumah, dan segera masuk ke dalam rumah, dengan Aksa yang menyuruh Vian asistennya untuk membawa mobilnya masuk, Aksa sudah berjalan naik ke atas tangga untuk menuju ke ke kamar.

"Tuan?". panggil Sisi dari bawah tangga.

Aksa yang mendapat panggilan dari sisi sontak langsung menoleh. "Iya nona ada apa?". jawab Aksa.

Sisi pun sudah berjalan untuk mengambil Alat P3K di lemari kaca, dan sudah berjalan mendekat pada Aksa. "Bibir anda luka tuan, biar saya obati dulu". ucap sisi di depan Aksa.

"Ahh tidak usah nona, ini tidak apa-apa". Aksa sedikit tersenyum.

"Nanti malah infeksi tuan, biar saya obati". Sisi yang memegang tangan Aksa.

Aksa yang mendapat tawaran bantuan dari sisi pun sudah mengangguk pelan, dan sudah berjalan untuk duduk di sofa, dengan Sisi yang masih mengambil beberapa kapas dan obat merah, Sisi pun sudah mendekatkan tubuhnya di depan Aksa untuk mengobati luka yang ada di bibir Aksa, hanya menyisakan beberapa cm saja wajah mereka, Aksa terus saja menatap pada wajah cantik dengan bibir mungil dan bulu mata yang lentik di depannya, begitupun dengan Sisi yang masih saja menatap wajah Aksa di depannya.

"Ada apa dengan ku, kenapa jantungku tiba-tiba berdebuk sangat kencang saat menatap wajah cantik wanita ini, apa aku.. Ahh tidak Aksa dia adalah janda, bukan gadis lagi, tolong sadarlah". ucap Aksa di dalam batinnya.

"Auuuu..!". Aksa yang sedikit terkejut karena sakit.

"Tahan dulu sebentar tuan, sedikit lagi selesai". ucap sisi.

Dan sisi pun sudah memberikan plaster kecil di bibir Aksa. "Sudah selesai tuan". ucap sisi lagi.

"Terimakasih ya". ucap Aksa masih saja menatap wajah cantik sisi.

"Iya tuan sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu". Sisi yang sudah pamit kepada Aksa dan sudah berjalan untuk pergi, namun di cegah oleh Aksa.

"Sebentar dulu nona". Aksa yang sudah menarik tangan sisi.

Sisi yang mendapat tarikan dari Aksa pun kembali menoleh. "Iya tuan ada yang bisa saya bantu lagi?". tanya Sisi.

Aksa pun sudah mengulurkan tangannya lebih dulu untuk berjabatan dengan Sisi. "Aksa". ucap Aksa sedikit tersenyum.

Sisi yang melihat Aksa sudah mengulurkan tangannya, dengan senang hati Sisi menerimanya, Sisi pun juga sudah mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Aksa. "Saya Sisi tuan". jawab Sisi juga tersenyum.

"Nama yang bagus". ucap Aksa.

"Terimakasih tuan Aksa". Sisi yang kembali tersenyum.

Setelah mengobati luka Aksa dan berkenalan dengan Aksa Sisi pun sudah beranjak untuk pergi menuju ke kamar tuan Delson Ayah Aksa, Sisi pun terus melangkahkan kakinya untuk menaiki beberapa tangga, dengan Aksa yang masih duduk di sofa terus saja memandangi Sisi dari bawah tangga.

"Udah cantik badannya bagus, baik lagi, tu mantan suaminya Sisi, matanya kemana bisa menceraikan wanita secantik Sisi". grutu Aksa pelan terus menatap pada Sisi yang sudah hampir tidak terlihat dari bawah tangga.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!