Senyum merekah terbit dari bibir wanita cantik yang tengah berdiri di depan gedung yang menjulang, wanita yang memiliki postur tubuh begitu mungil dan juga wajah yang imut itu adalah Dosen baru di sebuah universitas swasta
" Ada yang bisa saya bantu??" suara penjaga keamanan melunturkan senyum dibibir wanita berhijab biru muda itu.
" Maaf Pak, saya Tania Al Fatih saya adalah Dosen baru yang akan mengajar di sini, bisakah saya bertemu dengan Dekan ??" tanya wanita bernama Tania dengan sopan.
Pria yang memakai seragam pengamanan lengkap itu mengamati penampilan wanita yang berdiri di hadapannya dengan jeli, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.
" Maaf Pak, apa ada yang salah dengan penampilan saya??" wanita bernama Tania itu menyergit tak suka diamati sedemikian rupa
" Apakah mba sedang percanda, mana ada dosen semuda sampean, mungkin mba mau mendaftar jadi mahasiswi baru kali!!" ucap Bapak yang memiliki nama di atas sakunya Subandi itu setelah mengamati penampilan wanita yang bernama Tania itu dengan teliti.
" Apa saya meminta Anda menilai tampilan saya??" tanya Tania dengan nada penuh penekanan.
" oh jelas, saya kepala pengaman disini setiap tamu wajib lapor!!" kata Subandi angkuh.
Tania mengela nafasnya jengah.
" Bisa Tolong antaran saya keruang Dekan Pak!!" tanya Tania dengan menahan kekesalannya.
"Ais ini masih terlalu awal untuk membuat orang babak belur. batin Tania
Tania melirik ke arah perut kepala pengaman itu yang kalah-kalah orang hamil 5bulan .
" Apa yang kamu lihat, dasar tidak sopan!!" marah Subandi, melihat Tania yang menatap perut buncitnya.
Si buncit ini benar-benar!!!! pisang mana pisang berasa mau ku telan hidup-hidup ini orang.
Tania akan menyembur dengan kata-kata keramatnya, sebelum suara anak muda mengagetkan Nya.
Cuitan riuh terdengar
" Cewek kenalan dong!!"
Mata Tania menyorot nyalang Pria yang ada dihadapannya itu.
" Anda mau mengantarkan saya sekarang, atau saya sendiri yang akan menelpon Dekan dan akan menceritakan ketidak simpanan Anda!!" tekan Tania dengan pandangan menghunus bak sebilah pisau
Subandi yang melihat tatapan Tania untuk nya seperti melihat zusana di hadapannya, diam-diam Subandi merinding, tatapan horor Tania membuat nyalinya menciut.
Saat Tania menunggu itikad baik Subandi tiba-tiba ada tangan lancang yang menarik tangannya, pria yang tadi mengajaknya berkenalan itu sudah berani mencekal lengan nya
Tania geram, ditambah lagi, para mahasiswa itu melihatnya seperti ingin menelanjangi dirinya.
Mata Tania melirik kearah tangan Pemuda yang sudah berani menarik pergelangan tangannya.
" Bisa kamu lepaskan??" tanya Tania menatap tajam Pemuda itu.
Pemuda itu menertawakan nya
" Akan aku lepaskan, tapi sebagai imbal baliknya kamu mau memberikan nomor ponsel mu padaku!!" ha hahahaha......
" Akan saya berikan asalkan Saya menjadi dosen pembimbing kamu nanti!!"
Pemuda itu menatap Tania terkejut, namun tak lama sebelum akhirnya tawa pemuda itu kembali pecah, kali ini lebih keras.
Tania hanya mampu menatap nya jengah.
Beginilah sosok Tania, karena memiliki postur tubuh yang tergolong kecil dan wajah imut biasa anak jaman sekarang menyebut nya baby face, banyak yang mengira Tania masih duduk di bangku sekolah menengah atas, padahal Tania sudah berusia 27th di bulan Desember bulan ini, kesalah fahaman seperti ini bukan pertama kalinya yang harus Tania hadapi, tetapi tetap juga menimbulkan rasa dongkol dihati Tania.
Untuk ukuran tubuh nya sebenarnya masih wajar, ya memang sedikit pendek tapi gak juga pendek banget, cuma wajah terlalu imutnya itu yang bikin orang gagal faham, Tania memiliki garis wajah yang imut, hidung kecil tapi mancung , bibir kecil tapi tebal, ditambah pipi Tania memiliki warna pink alami yang membuat Tania tampil alami saja sudah sangat cantik. dan di samping itu Tania selalu tampil polos tanpa mek-up membuatnya kian natural dan terlihat imut dan manis.
Beruntung, tak lama setelah jadi bahan ketawaan oleh mahasiswa dan juga penjaga keamanan, dari mobil Toyota Alphard, keluar Pria paruh baya yang langsung menghampiri nya.
" Tania! sudah sampai ?? kenapa tidak menelepon tadi?? terlihat Pria paruh baya itu menoleh kanan kiri. " kamu kesini pake Apa??" pertanyaan beruntun itu keluar dari bibir pria yang memiliki jabatan rektor itu.
Tania nyengir
" Nia pake ojol Om!!" Tania terlalu sopan jika pada orang yang menghargainya, tapi terlalu sadis sama orang yang tak tau tata Krama.
" Tania bagaimana kalau Prayogo sampai tau kamu kesini naik ojol, bisa ngamuk diya sama Om!!" Dekan itu terlihat bergindik ngeri
" Bapak tak mempermasalahkan nya Om, Bapak memberi kebebasan untuk Nia sejak kecil jadi sudah sering Nia kemana-mana naik ojol!!" Nia terseyum, sang Dekan menghela nafasnya lega, tetapi berbeda dengan si maha siswa yang tadi lancang menarik pergelangan tangan Tania dan juga kepala keamanan itu, wajah mereka tampak pucat pasi.
" Subandi antar dosen baru ini keruangan saya, Nia adalah keponakan terbaik saya!!"
Subandi susah payah menelan salivanya
"Mati akuuu" batin pria buncit itu
" Kamu'.. tunjuk sang Dekan pada pemuda yang masih bengong ditempat nya berdiri itu
" Dia baru saja menyapa saya Om!!" ucap Tania mengakhiri perdebatan, sungguh Tania capek berdiri, mana hari ini dirinya pake sepatu berhak lagi, Tania ingin cepat duduk nyaman.
" Tania keruang om segera ya!! ayo pak antar kan saya keruang om saya!!" pinta Tania pada Subandi.
_______________
1 Minggu sudah Tania menjadi dosen
Tania benar-benar menjadi idola kampus, tidak hanya para pria bahkan para dosen wanita langsung akrab sama Tania, pembawaan yang ceria, humble dan royal membuat para dosen begitu menyukai Tania
Ting
from: Lily
( "Kami udah tunggu Loe di kafe Deket kampus Loe Tania")
Tania
( "Oke on the way!!")
Ting
from: Lily
(" Kita tunggu Tania.. hati-hati di jalan")
Tania keluar dari gedung kampus, tapi baru saja menginjak aspal , sebuah mobil hitam toyota Agya facelift berhenti menghadang jalan nya.
" Bu Nia!!" seorang Pria tampan dengan kacamata bertengger di hidungnya keluar dari mobil yang berhenti di depan nya itu. " bagaimana kalo saya antar pulang??"
" Maaf Pak Angga, saya sedang ada janji dan tidak ingin langsung pulang!!" tolak Tania halus.
" Kalau begitu biar saya antar kan ketempat tujuan Ibu Tania!!" rayu Angga.
Tania menghela nafasnya beberapa kali
" Maaf Pak Angga, saya kurang nyaman pake mobil, saya lebih suka naik Motor!!" lagi-lagi Tania beralasan.
Sebenarnya Tania kurang nyaman sama Pria, alasannya simple, pria itu suka ngatur, sedangkan Tania tak suka diatur, Tania masih ingin bebas tak dilarang begini dan begitu seperti teman-teman nya yang sudah memiliki kekasih.
" Tania, saya hanya ingin lebih mengenal kamu, apa salahnya??" pria berkacamata itu sudah mulai kehilangan kesabaran.
Tania tersenyum
" Maaf jika pak Angga kurang nyaman dengan sikap Saya, tapi pak Angga terlalu tampan untuk saya, pak Angga bukan tipe pria idaman Saya!!"
Jawaban Tania sama sekali tak diduga oleh Angga, pria itu sampai membuka lebar matanya
*T*erlalu tampan?? wihh Angga menjadi besar kepala tetapi kata bukan tipe saya, membuat Angga kecewa.
" Pria seperti apa tipe Anda Bu Tania??" tanya Angga dengan nada sedih.
Tania mengedipkan bahunya
" Untuk saat ini saya sendiri juga belum tau apa yang di mau hati saya!!" jawab Tania apa adanya.
Menjadi seorang Tania tidak seindah khayalan si punya nama, Tania itu rame diluar tapi sepi di dalam
Saat liburan begini tujuan seorang Tania adalah pulang kerumah, kota Solo lah kota kelahirannya, mengabdi di Jabar, pulang ke Jateng, ya begitulah rutinitas nya.
" Tania!!" suara Prayogo Bapak Tania memenui ruangan
" Njih Pak!!"
" Berapa usiamu Sekarang ndok??" usiamu sudah cukup untuk segera menikah, kita hidup di kota kejawen, harusnya kamu nurut sama Bapak, Ndak usah kerja, eling perempuan itu tempatnya dapur, sumur, kasur." ucap Prayogo
Inilah yang tidak disukai Tania, hidup dilingkungan orang-orang yang masih menganggap, wanita itu saat usia 17th sudah cukup umur untuk menikah, karena bagaimanapun nantinya, tugas wanita hanya Ibu rumahtangga.
Tania menghela nafas panjang
" Satu tahun lagi njih Pak!! Nia masih ingin bekerja!!" Tania harus patuh pada sang Bapak biar bagaimanapun Tania adalah anak semata wayang Prayogo dan juga Ibu Naumi, dan lagi Tania masih mau bapaknya panjang umur mengingat sang Bapak memiliki penyakit jantung.
" Nia!! kemarin pak lek mu telepon Ibu, universitas tempatnya mengajar kekurangan Dosen pembimbing, rencananya kamu mau di tarik kesana, karena untuk sementara cuma kamu saja dosen yang belum tetap di tempat Om Dio, tetapi Om Dio ngak mau kalo langsung kirim kamu kesana, selain gak enak sama kamu Om Dio juga udah srek banget dengan cara mu membimbing anak kampusnya."
" *N*asip- nasip- begini amat sich?? ngak adiknya Ibu, gak adiknya Bapak , seneng banget ngerecokin hidup Aku, Aku juga ingin ngajar di kampus lain kali, ini malah di suruh ngabdi di kampus keluarga, apa istimewanya??"
" Nia!! kok ngelamun??"
" Ndak kok Buk, Nia hanya ngedengerin ajah Ibu ngomong."
" Jadi gimana?? sekalian nunggu satu tahun lagi kamu siap nikah, ngak ada salahnya kamu jadi dosen di Kalimantan, sambil Bapak cari-cari kan jodoh yang tepat buat kamu nduk !!"tambah sang Bapak yang membuat Tania kian pusing.
Tania bukan nya tidak ingin menikah, tetapi Tania , memang sama sekali ngak tertarik sama lawan jenis, jangankan kepikiran untuk menikah, kepingin punya pacar pun tidak, di usianya yang menginjak 27th Tania belum Pernah mengenal yang namanya jatuh cinta, bukanya tidak ingin mencoba, Tania sering mencoba untuk dekat dengan seseorang, tetapi ya hanya sebatas teman, perasaan suka atau tertarik sama sekali tidak ada.
Sempat Tania berfikir bahwa dirinya kelainan atau bahkan lesbian, tetapi Tania juga tak merasakan keanehan pada para teman wanitanya.
Kadang Tania sering sekali bertanya dalam hatinya, saat melihat para rekannya yang telfonan dengan pasangannya dengan kebahagiaan yang jelas terpancar, apakah jatuh cinta memang seindah itu??, lantas kira-kira apakah Tania berkesempatan untuk merasakan nya??
Bahkan para teman Tania selalu mengoda Tania, kalau Tania kalah sama anak SMP jaman naw, yang sudah pada pacaran bahkan putus nyambung dalam hubungan.
Tapi kadang kala Tania juga sempet ngerasa geli Saat temanya sedang patah hati, Tania juga kadang ngeri sendiri , melihat mereka yang terlihat kehilangan semangat hidup, jatuh cinta katanya indah, putus cinta katanya juga menyakitkan, sayangnya itu untuk Tania masihlah berupa anggan, nyatanya dia belum pernah merasakan nya.
Yaa mungkin belum ketemu,
kata orang kalo jatuh cinta itu yang jauh terasa dekat, yang jelek tampak indah bawaannya ingin selalu dekat.. ahhhh kapan ya kira-kira Tania bisa merasakan nya.
Tania berdo'a, jika suatu hari nanti dia diberikan rasa cinta itu kepada lawan jenisnya, sesulit apapun memilikinya Tania akan perjuangkan asal jangan milik orang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!