NovelToon NovelToon

Rahasia Sang Menantu Miskin

RSMM 1.

Ballroom hotel Bagaskara grup, malam ini nampak di dekor dengan lampu lampu hias yang mewah dan megah.

Banyak juga ucapan selamat ulang tahun yang bertebaran di sisi kanan dan kiri dari lobi Hotel Bagaskara.

Ini semua karena pemilik Hotel Bagaskara grup yaitu Ny. Arka Bagaskara berulang tahun yang ke 69 tahun, dan untuk memperingati hari ulang tahunnya itu, Bagaskara tribe mengadakan perayaan ulang tahun yang meriah dan juga mewah. Sekalipun mewah dan meriah, pesta perayaan itu dilakukan dengan tertutup, hanya pihak keluarga dan teman serta rekan bisnis dekat saja yang diundang ke acara pesta ulang tahun itu.

Tentu saja semua anak, menantu dan juga cucu, hadir disana untuk memperingati ulang tahun dari nyonya Arka Bagaskara, maklum semenjak kakek Arka meninggal setahun yang lalu, semua warisan jatuh kepada Nyonya Arka Bagaskara yang sering dipanggil nenek oleh anak dan cucu nya, sedangkan anak dan cucunya juga sering mengambil hati nenek Arka supaya mereka selalu mendapatkan sokongan dana dari nenek.

Tentunya di perayaan ulang tahun nenek kali ini, kedua anak Ny, Arka ada disana, anak pertamanya, yaitu : Eka dan istrinya Yulia, juga anak keduanya, Dewa dan istrinya Anna. Mereka saling mengambil hati nenek Arka dengan hadiah yang mewah dan juga mahal.

Bahkan bukan hanya anak anaknya, cucu menantu pun turut andil mengambil hati sang nenek.

“Nek, aku bawain hadiah buat nenek. Ini tas dengan merk yang nenek suka, Lana Marks Cleopatra, tas ini hanya di produksi 1 buah dalam setahun loh!” kata Allan, suami dari There, anak perempuan semata wayang dari Dewa dan Anna.

Anna langsung membulatkan matanya dan berkata. “Ya ampun, Ma! Itu limited editon loh, kabarnya tas itu terbuat dari kulit alligator berwarna metalik dan ada taburan 1500 butir berlian serta 18 karat emas putih, bahkan harganya mencapai 3,7 millar rupiah. Wow hadiahnya keren bangettttt!! Emang menantu kami terbaik deh.” Kata Anna sambil melirik pada  keponakannya yang dari tadi hanya bisa menunduk saja melihat hadiah yang mahal dan mewah yang diberikan oleh keluarga dan juga rekan bisnis dari nenek Arka.

Nenek Arka hanya bisa tersenyum bahagia saat melihat hadiah

yang mewah dan mahal yang diberikan kepadanya. Suasana yang ada di tempat itu sangat harmonis dan bahagia.

“Lalu bagaimana dengan Valendra? Menantunya Kak Eka? “ sindir Dewa dengan sinis, ia tahu kekalahannya dari Kakaknya Eka adalah bahwa kakaknya memiliki 2 orang anak, Anindiya dan adiknya Devano, tapi Devano sekarang posisinya sedang bersekolah di luar negri, sedangkan Anindiya sudah menikah dengan Valendra, pemuda miskin yang dijodohkan dengan Anin, oleh  mendiang kakek Arka sebelum kakek Arka meninggal.

“Pastinya dia juga membawa hadiah kan?” tanya Anna dengan sarkas,

ia membenci Valendra yang di sayangi oleh mendiang kakek Arka. 3 tahun yang lalu, kakek menemukan Valen yang terluka di jalan, karena saat kecelakaan ia kehilangan ingatan, jadi tak ada yang diingat olehnya, kemudian karena iba, kakek Arka merawat Valen dan membawanya pulang.

“Nenek, Valen dan Anin juga bawa kado buat nenek.” Kata Valen dengan percaya diri.

“Coba, ma! Dibuka dulu hadiahnya. Jangan jangan menantu kak Eka memberi kotak hadiah kosong.” Kata Dewa dengan sinis.

“Valen memberikan kado syal buat nenek, sekarang sudah musim

hujan, syal  ini bisa menghangatkan nenek di musim seperti ini.” Kata Valen dengan tenang.

Seluruh keluarga Bagaskara tercengang, di saat yang lainnya

berlomba untuk memberikan hadiah yang terbaik dan termahal untuk sang nyonya besar agar menyenangkan hatinya, tapi menantu miskin yang masih nunut hidup di keluarga Bagaskara itu malah memberinya syal murah yang mungkin dibelinya di pinggir jalan. Semuanya jadi memandang Valen dengan tatapan mencemooh.

Setahun yang lalu sebelum kakek menghembuskan nafasnya yang

terakhir kali, ia bersikeras untuk menikahkan Valen dengan Anin, yang adalah cucu tertua Bagaskara. Saat itu Valen yang dirawat oleh kakek tidak ubahnya sebagai pengemis di keluarga Bagaskara, karena ia hidup dari belas kasih kakek Arka. Setelah keduanya menikah, kakek bisa meninggal dengan damai, tapi tidak demikian dengan seluruh keluarga Bagaskara yang selalu memikirkan cara untuk menyingkirkan Valen.

Valen tetap bertahan disana karena ia menyukai Anindiya, istri yang dijodohkan kakek kepadanya. Ia memuja wanita cantik yang baik hati itu. Berbeda dengan saudara sepupunya yang berhati busuk, Anin itu berhati mulia sama seperti kakek Arka.

“Brengsek kamu! Dasar cucu mantu miskin! Kamu ga tahu ya kalau saya alergi dengan kain sintesis murahan macam seperti ini? Bukan malah menghangatkan tapi malah bisa bikin leher aku jadi gatal gatal.” Kata nenek Arka dengan marah sekaligus kesal, dari sejak suaminya mengambil Valen di jalan, ia sudah tidak setuju, apalagi ketika suaminya bersikeras menikahkan cucu sulungnya itu dengan laki laki tak bermartabat macam Valen.

“Tapi Nek, mas Valen membelinya di Mall ekslusif dan itu juga bermerk loh Nek!” bela Anin saat neneknya mencaci suaminya. Anin juga menarik tubuh suaminya ke samping, agar nenek tidak semakin marah melihat Valen.

“Ha ha ha, lihatlah Re, masa Valen hanya memberi syal sama nenek yang harganya ga nyampe sejuta, mana bisa dibandingkan dengan hadiah abang yang harganya miliaran.” Kata Allan mencemooh sambil mengedipkan matanya kepada Anin secara sembunyi sembunyi, karena dulunya emang Allan menyukai Anin.tapi karena Anin sudah dinikahkan dengan Valen ia akhirnya menikahi There, sepupu Anin yang tergila gila padanya.

“Ish, dasar Anin! Suaminya cuman ngasi syal murahan aja sombong, bilang belinya di mall.”cibir There dengan wajah menghina kepada Anin dan Valen.

“Bener Re! Eh Valen, kita kan sama sama cucu mantu nenek Arka, tapi kamu bener bener malu maluin Anin deh! Padahal Anin itu anggun dan bisa cari duit. Makanya jadi laki laki itu kerja! Jangan cuman bisanya morotin uang istrinya saja.” Ejek Allan dengan nada sarkas.

“Usir aja Ma! Sampah macam ini harus dikeluarkan dari tempat

ini dengan segera. ” kata Dewa dengan nada kesal yang dibuat buat.

“Tuh mantu kamu yang memalukan.” Kata nenek kepada Eka, anak

sulungnya dengan sarkas.

“Suruh suamimu keluar segera sebelum papa menyeret Valen

keluar.” Kata Eka kepada Anin dengan suaranya yang berat dan berwibawa. Anin langsung menarik suaminya untuk mengajaknya keluar bersama.

“Aku ikut sama kamu, mas!” kata Anin sambil menggandeng tangan suaminya.

“Kalau kamu ikut sama dia, kamu tidak akan papa anggap anak lagi.” Desis papa Eka dengan suara lirih. Tapi Valen bisa mendengarnya dengan jelas perkataan papa mertuanya itu, lalu ia mengkode istrinya untuk melepaskan tangannya sambil berkata tanpa suara agar istrinya tidak mengkhawatirkannya.Lalu sebelum istrinya tambah khawatir, ia berbalik dan.berjalan keluar diiringi dengan cemoohan saudara yang lain, bahkan Allan melemparkan uang 10 ribu rupiah yang sudah diremas remas  ke badan Valen layaknya Valen seorang pengemis. Tapi tentu saja Vallen mengacuhkan segala perlakuan dari keluarga Anindya itu.

Sesampainya di lobby, Valen melihat ada sebuah mobil mewah yang berhenti di hadapannya. Valen heran siapakah laki laki yang turun dari mobil itu, karena laki laki itu malah menunduk dan memberi hormat kepadanya.

“Tuan muda, nama saya Revan, saya dikirim oleh ayah tuan untuk membawa tuan muda pulang ke rumah.” Katanya dengan penuh hormat.

“Ayah? Saya tidak ingat apa apa!” katanya menghindar, selain karena dirinya memang mengalami amnesia saat kecelakaan tentu saja ia tidak akan mau meninggalkan istrinya yang cantik dan baik hati, bagaimana pun perlakuan keluarga istrinya kepadanya.

“Tuan muda, ayah tuan bernama Willy Weston, pemilik Weston grup yang terkenal juga terkaya se Asia. Tuan Willy sudah menduga kalau tuan pasti tidak ingin pulang, walau keluarga Bagaskara sering menghina tuan muda.”

“Bagaimana kamu tahu?”

“Ya kami sudah menyelidiki semuanya, kami tahu kalau tuan muda hilang ingatan karena kecelakaan. Kecelakaan itu di buat oleh paman tuan muda yang ingin supaya kekayaan Weston grup turun kepada dirinya. Dan tuan Willy juga sudah tahu perlakuan keluarga Bagaskara kepada tuan muda, dan itu membuat tuan Willy sedih.  Tapi tenang saja tuan muda, tuan Willy sudah menyediakan uang sebesar 20 milliar rupiah untuk kebutuhan hidup tuan muda bersama dengan nyonya Anin, dan akan mewariskan  Weston grup, perusahaan terbesar se Asia kepada tuan muda.  Silahkan tuan muda ikut saya untuk menanda tangani surat surat perusahaan yang diwariskan kepada tuan muda.”

“Bagaimana saya bisa? Saya kan..”

“Tenang tuan muda, saya ditunjuk oleh tuan Willy untuk mendampingi tuan muda menjalankan semua bisnis di Weston grup.”

“Dan ayah saya?”

“Tuan muda akan bisa menemuinya sekarang.”

“Baiklah, saya akan menemuinya sekarang, tentu saya juga ingin tahu semua bukti buktinya.”

“Silahkan naik mobil tuan, saya akan mengantar tuan muda sekarang.”

.

.

.

TBC

RSMM 2.

Di dalam mobil mewah itu, Valen terbengong karena ia ga pernah menyangka kalau dalam semalam saja, ia sudah menjadi milyuner dan bakal menjadi pemilik perusahaan Weston Grup, perusahaan terkenal di Asia. Bahkan ia gak pernah membayangkan kalau ia bisa menaiki mobil sekelas Bentley Flying Spur W12S yang harganya mencapai 3,2 miliar rupiah.

“Tuan Muda, kita sudah sampai.” Kata Revan dengan nada penuh hormat kepada Valen. Mereka sampai di daerah perumahan elit di Jakarta Pusat.  Rumah itu sangat mewah bahkan melebihi rumah keluarga Bagaskara yang ditempati oleh nenek Arka dan Papa Eka.

“Disini?” tanya Valen dengan sedikit konyol, ia heran mengapa ia tidak mengingat apapun tentang rumah ini? Mestinya kalau ia pernah tinggal di rumah ini tentu ia akan mengingatnya bukan?

“Benar tuan muda, tuan Willy ada di dalam dan menunggu tuan muda beserta pengacara yang akan mengurus semua surat surat yang diperlukan.”jelas Revan lagi.

“Ehm sebentar, kalau aku pernah tinggal disini tentunya aku akan mengingat sesuatu tentang..”

“Dulu tuan muda dan tuan Willy tidak tinggal disini, kejadian pembunuhan terhadap ibu tuan muda dan pencobaan pembunuhan dengan dalih kecelakaan membuat tuan Willy menjual rumahnya yang dulu dan pindah kemari.”

“Oh!” sahut Valen dengan perasaan bimbang.

Di dalam Valen disambut oleh Willy Weston, ayahnya yang langsung merangkulnya karena rindu pada anaknya.

“Akhirnya kita bertemu, nak!” katan Willy dengan tatapan sendu, akhirnya ia bisa menemukan anak tunggalnya yang ia pikir sudahbmeninggal. Valen emang tidak mengingat Willy sebagai ayahnya, tetapi ia memiliki perasaan familiar terhadap Willy ini. Valen hanya bisa diam dan tidak bisa menjawab apa apa.

“Ayah sudah tahu perlakukan keluarga Bagaskara kepadamu, dan

terus terang saja ayah ingin kamu keluar dari sana dan kembali ke sini bersama ayah.” Kata Willy dengan nada geram.

“Ehm.. tuan.. pak! Maaf apa bisa saya minta bukti? Lagipula aku ga bisa meninggalkan istriku.” Valen bingung mau memanggil apa. Dengan segera Revan menunjukan surat kelahiran dan foto Valen kepadanya, termasuk bukti tanda lahir berupa tato ditubuh Valen, seketika juga Valen percaya walau ia belum dapat mengingatnya dengan jelas.

“Sekarang kamu percaya kan kalau ayah ini benar ayah kamu?” Valen hanya bisa mengangguk saja.

“ Ya , ehm a yah! Tapi saya mesti balik ke rumah keluarga istriku.Dan lebih baik mereka dan semua jangan tahu tentang hal ini terlebih dahulu.” sahut Valen.

“Ya, nanti biarlah Revan yang akan mengantarkan kamu ke rumah keluarga Bagaskara, dan ingatlah nak kalau kamu sekarang memiliki ayahbyang bisa membela kamu, jadi kamu gak usah khawatir,” kata Willy dengan tegas, ia tidak suka kalau ada orang yang merendahkan anaknya.

***

Sesampainya di rumah keluarga Bagaskara, Revan mengeluarkan

sebuah kartu hitam yang merupakan kartu teratas yang dikeluarkan oleh lembaga perbankan dan kartu itu diserahkan kepada Valen.

“Tuan muda, ini kartu berisi uang yang saya katakan tadi, simpanlah ini untuk tuan muda.” Katanya sambil meletakan itu di telapak tangan Valen.

“Tapi..”

“Tuan adalah bagian dari Weston Grup, jadi ini memang milik anda. “ Valen masih menggelengkan kepalanya tidak percaya.

“Tuan muda, saya lupa bilang kalau Mahkota Horeka,bperusahaan penyuplai kebutuhan mall, kantor, hotel serta resort  yang terbesar di Indonesia dengan nilai 100 miliar sudah diakuisisi oleh Weston grup. Sekarang semua sahamnya ada di bawahbnama anda. Besok anda diminta untuk datang kesana sebagai pembelajaran sebelum sepenuhnya mengambil alih Weston grup.”

Valen hanya bisa melongo mendengar informasi yang dikatakan oleh Revan dengan nada santai tadi.

Wow, ayahnya menginvestasikan uang sebesar 20 milliar, perusahaan Mahkota Horeka senilai 100 miliar hanya supaya ia bisa belajar berbisnis? Bahkan kalau ia sudah matang, Weston grup akan diserahkan juga dibawah kepemimpinannya. Weston grup ini bergerak di bidang hotel, apartemen, perumahan, resort bahkan sekaligus di bidang design dan penyedia alat beratnya. Kekayaan Weston grup  jauh melebihi kekayaan keluarga Bagaskara, bahkan 10 keluarga mereka sekaligus. Tak disangka dirinyalah bahkan yang menjadi pemiliknya.

“Tuan muda, ini ponsel keluaran terbaru milik anda. Di dalam sudah ada no telepon saya dan tuan Willy, Anda bisa menghubungi saya kapan saja.” Usai berbicara Revan langsung masuk kembali ke dalam mobil dan

meninggalkan Valen yang terbengong karena masih terkejut, di tangannya ada ponsel dan juga kartu hitam yang diberikan kepadanya tadi oleh Revan.

Setelah memasukan kartu dan ponsel baru ke sakunya, Valen pun masuk ke dalam rumah keluarga Bagaskara yang ditempati oleh Mertuanya, dan ia mendengar kalau mama  mertuanya sedang memarahi istrinya. Padahal ia baru berada di ruang tamu, tapi suara mertuanya yang ada di ruang keluarga sudah terdengar sampai tempatnya berdiri.

“Anin, kamu harus menceraikan suami kamu! Nenek tadi bilang kalau kamu bakal dinikahkan dengan Andrew seorang dokter muda dan juga pewaris rumah sakit Adji Husada. Kalau kamu gak mau menceraikan sampah itu, nenek akan

mengusir kamu dari hotel Bagaskara dan menyerahkan semuanya kepada There.” Sergah mama mertuanya itu dengan nada ketus.

“Kalau emang nenek memecat aku dari kerjaan aku di hotel.Bagaskara, aku akan mencari kerjaan lain.”

“ Kamuu..” ibu mertuanya mendengus kesal dengan kelakukan

putrinya.

“Apa baiknya Valen, gara gara dia, kita selalu dipermalukan oleh menantu Dewa, paling tidak kalau kamu menikah dengan Andrew, mulut mereka tidak hanya menghina kita saja, tapi melihat kamu sebagai sebuah prestasi.juga.” Kali ini keluhan keluar dari papa mertuanya.

“Ma, pa, jangan kita melihat Valen dari sisi itu saja, ia laki laki yang baik dan bertanggung jawab.” Sahut Anin dengan kesal Valen terharu dengan pembelaan istrinya. Agar istrinya terbebas dari cacian, Valen langsung masuk ke ruang keluarga.

Melihat kedatangan Valen, mama Yuli semakin meradang, karena ia sudah terlampau malu dihina oleh adik ipar dan mama mertuanya.

“Dasar menantu tak tau diri! Sudah mempermalukan keluarga eh masih punya muka untuk balik kesini lagi.” Sindirnya sarkas.

Valen hanya bisa mendesah kesal. Mama Yuli selalu menghinanya, jika mama mertuanya tahu kalau sekarang ia adalah pewaris tunggal Weston grup, pemilik Mahkota Horeka yang memiliki asset 100 miliar rupiah serta memiliki kartu hitam dengan total nilai 20 miliar didalamnya, mungkin mertuanya akan langsung pingsan.

“Maaf, Ma, Pa kalau tadi Valen..”

“Sudahlah Pa, Ma!!! Mas Valen mandi dulu saja, ayo kembali

ke kamar!” potong Anin yang tidak ingin orang tuanya mencaci suaminya.

Valen menuruti istrinya dan berjalan bersama istrinya menuju ke kamar mereka.

“Kenapa wajah kamu terlihat kusut?” tanya Valen.

“ Iya banyak masalah di hotel Bagaskara, kayaknya nenek juga

butuh bekerja sama dengan Mahkota Horeka sebagai  investor kuat, yang bisa mendukung Bagaskara

hotel meningkatkan fasilitas hotelnya.” Sahut istrinya.

“Emang ga ada yang bisa menjalin kerjasama dengan Mahkota

Horeka?” tanya Valen  lagi.

“Mana bisa? Mahkota itu terlalu tinggi untuk diraih, mereka

bisa menginvestasikan miliaran untuk hotel yang bekerjasama dengannya. Nenek

berharap banyak sama Allan, kabarnya keluarga Kusuma ada hubungan dengan Weston, soalnya Mahkota Horeka diakuisisi oleh Weston. Allan mungkin bisa masuk lewat Weston.”

Tapi kamu gak tahu kalau Mahkota Horeka adalah milikku, suamimu! Bahkan aku juga adalah pewaris tunggal Weston,  batin Valen, ia akan mencoba membantu istrinya dari Mahkota Horeka terlebih dahulu supaya istrinya tidak lagi diremehkan oleh keluarga Bagaskara.

Valen ingin keluarga Bagaskara terutama nenek kagum dan

menghargai kerja Anin selama ini.

 .

.

.

TBC

RSMM 3.

Keesokan harinya, setelah Valen menyelesaikan urusan rumahtangga yang biasa ia tangani, ia langsung memesan ojek online dan mengendarai ojek online untuk pergi ke kantor Mahkota Horeka seperti yang sudah diinfokan oleh Revan memalui ponsel barunya itu.

Seperti janji hatinya kemarin, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu istrinya agar istrinya dihargai oleh keluarga Bagaskara lainnya.

Sesampainya di kantor Mahkota Horeka, ia ingin segera naik ke atas untuk bertemu Revan yang sudah menunggunya disini  untuk mengajarkan banyak hal kepada Valen yang mungkin masih belum berpengalaman. Dan memperkenalkannya kepada seluruh jajaran pejabat penting yang mengurus Mahkota Horeka, karena perusahaannya diakuisisi oleh Weston tentu pimpinan mereka diganti oleh orang Weston, yaitu Valen, sebagai pewaris tunggal di Weston.

Tapi tiba tiba saat ia hendak masuk ke lobby kantor megah Mahkota Horeka, ia bertabrakan dengan seorang wanita yang berpakaian sangat terbuka dan memakai make up yang sangat tebal. Cantik sih, tapi ya make upnya yang tebal mengakibatkan wanita ini terlihat lebih tua dari umurnya. Padahal ia

adalah There, adik sepupu dari istrinya Anindiya.

Wanita itu begitu melihat siapa yang telah menabraknya sontak mengumpat dan menggerutu dengan suara keras.

“Ish, nasib buruk apakah ini kok aku bisa bisa nya menabrak sampah tak berguna macam kamu?” desis There dengan nada kesal. Ia langsung membereskan.dan menepis nepis bajunya yang sebenernya ga kotor. Ia hanya menunjukan kalau dirinya tidak sekelas dengan Valen yang miskin dan rendahan.

“Ya ampun, Kamu kan sepupu Anin, ada apakah kamu kesini? Pakaian kamu kok kekurangan bahan gitu? Apa suamimu kekurangan uang untuk membelikan baju untuk istrinya? ” tanya Valen dengan nada sarkas. Ia ingat There adalah orang yang juga sering membully istrinya.

“Enak aja, dasar orang miskin dan ga tahu fashion! Ini tuh baju branded!! Harganya saja bisa membeli harga diri kamu. Suamiku orang kaya raya, jelas bisa membelikan aku baju branded macam ini, beda dengan istrimu yang hanya bisa beli baju di pasar, karena suaminya miskin!!” hina There tidak terima dikatakan kalau suaminya tidak sanggup membelikan ia baju.

“Lha tapi baju kamu itu kekurangan bahan, sobek sobek di.sana sini, malah kayak pengemis yang ada di perempatan jalan.” Sahut Valen

dengan santai.

“Memang susah kalau ngomong sama orang miskin yang ga tau

mode,Eh kalau kamu mau tahu, kedatanganku kesini itu hendak menemui pak Revan dan wakil CEO Mahkota Horeka, ibu Susan. Suamiku yang sudah menghubungi mereka agar keluarga Bagaskara bisa melakukan penanda tanganan kontrak kerjasama dengan Mahkota Horeka, karena keluarga Kusuma itu bekerja sama dengan Weston di

bidang penyediaan alat berat tentu ga susah bagi keluarga Kusuma untuk menghubungkan Mahkota Horeka dengan Bagaskara. Pagi ini aku hendak tanda tangan kontrak dengan wakil CEO Mahkota Horeka, karena kabarnya CEO Mahkota adalah anak tunggal pewaris Weston grup, katanya sangat tampan, siapa tahu ia akan.tergoda dengan penampilanku yang terlihat cantik dan modis.” Katanya dengan nada sombong membuat Valen sedikit muak.

“Luar biasa!! Kamu dan Allan adalah perpaduan sempurna!!”puji Valen tidak tulus, Valen yang masih baru dalam dunia Mahkota Horeka jadi

ia juga ga tau kalau ternyata keluarga Allan bekerja sama dalam bidang penyediaan alat berat dengan Weston grup.

There menatap Valen dengan kesal, ia tahu bahwa Valen memujinya dengan tidak tulus, dan bagaimana ceritanya sampah seperti Valen bisa

ada disini.

“Untuk apa kamu datang kesini, jangan bilang kalau kamu.disini hendak memulung barang bekas disini ya? Jangan malu maluin keluarga Bagaskara! Sebelum kamu memulung disini, nih ada botol bekas air mineral yang mau aku buang, itu bisa kamu ambil untuk kamu jual, lumayan kan?” katanya dengan sombong, sambil melemparkan botol air mineral yang sudah kosong kearah Valen dan mengenai tubuhnya. Untung saja isinya sudah habis karena kalau tidak

kemejanya akan basah.  Valen mengenakan setelan kemeja slimfit merk Giordano classic warna navy yang membungkus tubuh atletisnya dan celana panjang warna senada dengan itu, barang itu dikirimkan

oleh supir keluarga Weston kerumah keluarga Bagaskara tadi pagi, sengaja karena Valen hendak diperkenalkan oleh Revan sebagai perwakilan tuan Willy sebagai

pewaris Weston grup.

“Orang yang ga tahu aturan akan suka membuang sampah

sembarangan! Aku kesini untuk melamar pekerjaan, bukankah Mahkota Horeka adalah

perusahaan yang besar bahkan melebihi perusahaan dan hotel keluarga Bagaskara? “sindirnya dengan nada sarkas.

“Ya memang Mahkota lebih besar dari Bagaskara company ,makanya aku heran, bukannya kamu di Bagaskara aja tidak dipakai apalagi di.tempat yang megah seperti ini, tentu kamu tidak akan masuk kualifikasi dong! Tapi karena kamu nikah dengan sepupuku, aku akan mencoba berbincang dengan CEO

Mahkota atau yang berwenang disini agar kamu bisa mendapat pekerjaan sebagai OB. Gimana? Mumpung aku masih baik hati, karena mereka memandang pada keluarga

suamiku, jadi mereka pasti akan menjadikan kamu sebagai OB disini. Yah, bedalah antara aku dan Anin, karena ia memilih mempertahankan kamu ya dia akan jadi sama gak bergunanya kayak kamu.” katanya sambil menampilkan wajahnya yang

merendahkan Valen.

“Kamu mengatakan istriku itu tidak berguna, lalu kamu apa? Sudah punya suami tapi masih ingin menggoda CEO Mahkota dengan pakaian kamu yang ga layak dipertontonkan oleh wanita bermartabat.” Sindir Valen dengan nada ketus, mereka boleh menghinanya tapi jangan sampai mereka menghina istrinya Anin terlalu baik untuk dihina macam itu.

“Huh!! Terserah aku dong!! Yang terpenting bagiku adalah status dan kekuasaan. Karena dengan uang dan kekuasaan yang kita miliki, kita

baru bisa dipandang oleh orang lain, contohnya Allan Kusuma, dengan kekayaan yang dimilikinya tentu status aku pun jadi dipandang oleh orang, gak seperti Anin yang mau saja mempertahankan pernikahan bersama kamu yang jelas jelas

miskin dan tidak memiliki status apapun. Mungkin wajah kamu lebih baik dari Allan, tapi apakah kita cuman makan tampang doang? Tapi kabarnya pewaris Weston

itu tampan dan juga memiliki kekayaan yang ga sedikit, nah itu pantas digoda!” katanya dengan wajah jumawa.

“Dasar sampah!!” gerutu Valen dengan nada jijik.

“Siapa yang sampah?” There langsung meledak.

“Kamu wanita sampah yang menjijikan!! Tingkah kamu sudah kayak wanita rendahan. Tidak ada bedanya dengan seorang ja**ng! “ usai itu Valen melenggang masuk ke dalam kantor Mahkota Horeka dengan santai.

“Eh kamu!!” There tidak jadi mengumpat karena ia ingat kalau

disini dirinya mewakili keluarga Bagaskara, akan gak lucu kalau sampai CEO Mahkota mendapati dirinya bukan wanita yang anggun dan bermartabat, pasti dirinya akan mempermalukan keluarga Bagaskara.

Jadi  There hanya bisa menahan perasaan marahnya dan melenggang masuk ke dalam lobby menuju Lift,

karena suaminya sudah membuat janjian dengan wakil CEO di lantai15.

Di sisi lain, sebelum Valen  naik untuk menemui Revan dan wakil CEO ibu Susan,  Valen menuju ke daerah toilet laki laki, ia langsung menelepon Revan dengan ponselnya itu.

“Batalkan semua kerjasama dengan perusahaan Kusuma yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan!” katanya dengan nada memerintah kepada Revan, dan Revan hanya bisa meng iyakan permintaan tuan mudanya tanpa banyak bertanya.

.

.

.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!