VISUAL
CULLEN FREY SYWA 27 TAHUN
AILEEN ACIEL 25 TAHUN
••••••
Di perusahaan terkenal "SYWA GRUP" telah di pimpin oleh putera bungsu dari Tn. Matheo Sywa dan Ny. Liliana Sywa. Ia memiliki dua Kakak kembar yang cantik yaitu Cantika Sywa dan Cintaka Sywa. Kakak tertuanya sudah berkeluarga, bahkan sudah memiliki seorang Puteri cantik. Dimana perusahaan itu di pimpin olehnya selama 2 tahun ini, berkat keahlian dan kerja kerasnya perusahaan SYWA semakin sukses.
"Kas, apa agendaku hari ini? " tanya sang CEO yang sering dipanggil Cull kepada Asisten pribadinya Akas.
"Hari ini hanya ada pertemuan satu kali dengan klien di Restoran xx, dan besok adalah jadwal Tuan meninjau pembangunan RS di kota xx" Akas memberitahukan agenda apa saja.
"Hmmm jika begitu kau saja yang menemui mereka, aku butuh hiburan sekarang" Akas mengangguk mengerti apa maksud dari atasannya ini. "Hmmm cari wanita yang variasi baru" ucapnya lagi.
"Baik Tuan" seakan paham Akas segera menghubungi seseorang. "Dia akan menunggu ditempat biasa Tuan" ucap Akas setelah mendapat yang diinginkan sang CEO casanova.
Mendengar hal itu Cullen pun menyambar kunci mobil MclarenFI LM-Spec Superca mobil termewahnya. Pria tampan yang digilai kaum hawa itu keluar dari ruangan kebesarannya, menuju Hotel tempat biasa ia menikmati tubuh para kaum hawa.
"Sampai kapan Tuan seperti ini?" gumam Akas memandangi punggung yang mulai menghilang, sembari menggeleng-gelengkan kepala.
Di Hotel
Ceklek
Pintu terbuka dan masuklah pria tampan dengan senyum khas casanovanya.
"Hmmm" dehemannya membuat seorang wanita berpakaian seksi langsung bangkit dari duduknya.
"My baby.... kamu sudah datang" suaranya terdengar mengoda.
Cull memperhatikan dari ujung kaki sampai ujung rambut, karena wanita ini belum pernah ia jamah. Tapi ia tau betul jika wanita ini sudah blong alias bolong, yang penting bukan sundel bolong ya....
"Baby.... kamu begitu gagah dan seksi" rayuan mautnya, kini tangannya sudah bermain-main di tubuh gagah itu yang masih berpakaian utuh.
Cup
Keduanya saling menikmati olah-raga bibir. Ranjang panas itupun berakhir dengan kenikmatan sesaat. Cull tidak pernah merasa puas dan dipuaskan, walaupun sudah meniduri banyak wanita seksi dan cantik.
"Ini pergilah sekarang" Cull melempar segepok uang tunai tanpa melirik wanita itu lagi. Inilah perlakuannya setelah meniduri wanita penghangat ranjangnya.
"Terima kasih baby.... aku tunggu kembali" ucap wanita itu ingin menciumnya tapi segera ditepis oleh Cull.
"Segeralah pergi" tegasnya.
"Ganti seprei sekarang juga" setelah menghubungi seseorang Cull masuk kamar mandi.
Setelah merasa cukup ia pun menyudahi mandinya. Cull melihat seprei sudah diganti dan kasur sudah rapi kembali, ia pun membaringkan tubuhnya. Tenaganya sudah terkuras, sehingga membutuh istirahat sebentar.
Cull, meraih ponselnya melihat banyak panggilan dari sang Kakak.
Kak Cinta " Jangan lupa nanti acara makan malam" pesan dari sang Kakak.
"Rencana apa lagi yang direncanakan Mommy? " gumamnya sembari memejamkan kedua matanya.
"Aku tidak tertarik dengan para model dan anak pengusaha, mereka itu wanita yang manja. Hanya taunya membuang uang saja, aku hanya sekedar bermain-main saja. Cobalah mencari wanita dari kalangan bawah yang bukan berasal dari perkotaan yang oesat, tapi ini selalu anak pengusaha dan model yang manja itu. Tubuhnyapun sudah banyak dinikmati para pria, bagaimana mungkin aku menjadikan mereka salah satunya menjadi pendamping hidupku" gumamnya.
•••••
Di Mansion mewah memiliki pilar-pilar besar.
"Apa kamu sudah menghubungi Adikmu Cintaka? " tanya wanita cantik paruh baya.
"Sudah Mi tapi Cull tidak menjawabnya" sahutnya sembari membatu para pelayan memotong buah-buahan.
"Dasar anak bandel, sampai kapan dia seperti itu? begitu bebas diluaran sana" ucap sang Mami merasa gagal mendidik putera satu-satunya.
"Hmmm ada apa ini? kenapa wajah cantik istri Papi cemberut? pasti karena ulah anak bandel itu? " ucap pria paruh baya yang wajahnya sangat mirip dengan Cull. Ya pria tampan paruh baya ini adalah Tn. Matheo Sywa.
"Itulah akibat mengikuti jejak Papinya" omel Mami Liliana menyalahkan suaminya.
"Papi memang playboy Mi tapi tau batasnya, sangat beda dengan putera kesayangan Mami itu" protesnya tidak Terima jika disama-samakan.
"Ya bedalah Papi dulukan playboy cap kapak" mendengar hal itu membuat sang suami tersenyum.
"Hmmm tapi Mami suka bukan? " godanya sembari mencubit halus pipi yang mulai tampak garis-garis penuaan.
"Hem hem hem.....ingat masih ada orang disini" teriak Cinta dari arah meja makan. "Jangan merasa dunia ini milik berdua, kami bukan ngontrak" ucapnya kembali dengan jenggah melihat keromantisan kedua orang tuannya yang tidak tau tempat.
Kedua paruh baya itu menoleh kearah dimana puterinya berteriak, keduanya tertawa kecil melihat kekesalan di wajah cantiknya.
•••••
Makan malam
"Selamat malam Om, Tante...." ucap wanita berpenampilan anggun dengan postur tubuh seperti model papan atas.
"Selamat malam juga sayang....aduh kamu semakin cantik aja. Kapan kamu kembali dari Amerika? " ucap Mami Liliana memuji kecantikan Puteri dari sahabatnya.
"Baru 1 minggu tante" sahutnya.
"Hai.... jeng apa kabar? " ucap sang sahabat.
"Baik jeng.... ayo silahkan duduk" sapanya mempersilahkan keluarga dari sahabatnya itu.
"Hmmm kemana putera tampan kalian? kok tidak nampak? " tanya sang sahabat.
"Mungkin sebentar lagi datang! Cull, tidak tinggal di Mansion, ia lebih memilih tinggal sendiri di Apartemennya. Anak itu keras kepala" terang Mommy Lili.
"Hmmm biasalah jeng.... anak jaman sekarang ingin kebebasan, beda waktu kita jaman dulu yang ingin menempel di ketiak orang tua" ucapnya terkekeh.
"Betuk sekali jeng"
Sudah 20 menit mereka mengobrol di ruang tamu sembari menunggu kedatangan putera mereka. Sebelum Cull datang, acara makanpun belum dimulai.
"Selamat malam" suara bariton itu menghentikan obrolan mereka.
"Sayang....kamu sudah datang? duduklah, kenalkan ini sahabat Papi dan Mami. Dan wanita cantik ini puteri dari Om Lukas dan Tante Siska" ucap sang Mami pada Cull. Hmmm namanya Shena" sang Mami memperkenalkan.
"Selamat malam Om, Tante dan Shena" sapa Cull dengan sikap coolnya.
"Malam juga si raja bisnis" puji Tn. Lukas.
"Malam anak tampan" ucap Tante Siska.
Sedangkan Shena matanya tidak teralihkan menatap wajah pria tampan itu. Ia sangat terpesona dengan seluruh yang dimiliki Cullen. Ini pertama kalinya bertatap muka secara langsung, ia hanya sering melihat di layar televisi dan majalah tentang bisnis saja.
Dan Cull cuek saja, ia sudah terbiasa mendapat tatapan seperti ini dari semua wanita. Ia hanya menyimak saja apa yang diobrolkan oleh ke empat orang tua paruh baya itu, ia menyibukkan dirinya bermain ponsel.
"Hmmm kapan dimulai makan malamnya Mom? Cull masih banyak pekerjaan yang ditinggalkan, bisakah kita memulainya sekarang? " ucapnya mencela obrolan yang begitu asik bagi mereka, sedangkan baginya sangat membosankan.
"Dasar tidak sabaran" ucap sang Kakak.
"Bosan Kak, ini tidak penting sekali" bisiknya kepada Cinta Kakak nomor dua.
"Lihatlah sedari tadi tatapannya tidak teralihkan dari wajahmu. Adik Kakak memang sangat tampan, tapi brengse*" bisiknya sembari menarik tangan Cull menuju meja makan, agar kedua orang tua mereka menyudahi acara mengobrolnya. Jujur ia sendiri juga bosan.
Bersambung.....
🌷🌷🌷
Trims atas vote like dan comennya👌
Di sebuah bar
Pria maco dan berpenampilan style itu sedang menghadiri party ulang tahun salah satu dari sahabatnya. Yang diadakan di bar milik sahabat mereka.
"Happy birthday bro....semoga panjang umur" ucap Cull pada sang sahabat yang berulang tahun.
"Semoga cepat insaf" timpal yang lain memberi ucapan.
"Nikmati saja bro...." sahutnya.
"Oke kalian nikmatilah party ini, semua gratis" ucapnya dan kembali ke sofa, dimana sudah ada wanita penghibur disana.
Mereka menikmati party itu dengan minuman dan dimanjakan wanita penghibur. Tapi jangan salah, Cull bukan seorang pria peminum atau pemabuk. Ia hanya sekali atau dua kali tekuk saja menelan minuman haram itu, hanya sekedar menghangatkan tubuhnya. Tapi jika masalah wanita ia rajanya, namanya juga seorang CASANOVA maco yang banyak digilai kaum hawa.
Lihat saja saat ini wanita penghibur berlomba-lomba mengodanya, agar tertarik untuk di tiduri penghangat ranjangnya.
"Singkirkan tubuh jiji* kalian! aku tidak tertarik. Kas, cari wanita lain dan segera bawa ke kamar biasa" perintahnya pada sang Asisten dan pergi meninggalkan tempat party, memasuki kamar VIP bar yang sering digunakan untuk memuaskan hasratnya.
"Baik Tuan" Akas pun menghubungi seseorang.
Di dalam kamar bar
"Sangat memuaskan" kagum wanita penghibur, memuji keperkasaan milik pria Casanova maco ini. Ia sampai berkali-kali mencapai puncak kenikmatan, padahal ia sendiri bermain solo, sedangkan Cull hanya menikmati permainan dari wanita yang ditidurinya saja.
Cull tidak pernah memimpin jika diatas ranjang, dia ingin dipuaskan oleh wanita yang dibayarnya. Setelah mencapai puncak ia langsung menyudahi, tidak pernah melakukan beronde-ronde. Walaupun sang wanita mengodanya kembali, tapi anehnya keperkasaannya tidak merespon. Cull selalu memakai pengaman, dan selalu teliti memilih wanita penghangat ranjangnya, bukan sembarang wanita yang beruntung tidur dengannya. Ada beberapa prosedur untuk di lakukan, yaitu tentang kesehatan sang wanita penghibur.
Cull masuk kamar mandi membersihkan tubuhnya yang lengket oleh keringat, akibat pergumulan nya baru saja usai. Cull memang pria yang menjaga kebersihan, apalagi berhubungan dengan tubuhnya.
Ia pun keluar kamar, dan ingin berpamitan pulang kepada para sahabatnya yang sudah pada mabuk. Cull dan Akas meninggalkan bar pulang ke Apartemen masing-masing, tapi Akas mengantarkan sang CEO terlebih dahulu, karena Cull tidak membawa mobil.
•••••
Di kota x
Seorang wanita cantik dan ramah hati berusia 25 tahun, sedang bersiap-siap pergi ke RS tempatnya bekerja sebagai informasi pendaftaran atau registrasi pasien. Disana ia sudah 3 tahun bekerja, disamping itu ia juga bekerja di rumah makan sebagai juru masak.
Ia memiliki seorang Mama dan seorang Adik lelaki yang masih duduk bangku SMP. Sedangkan sang Papa sudah 7 tahun meninggalkan mereka, karena penyakit yang dideritanya. Mereka orang sederhana, bisa dikatakan kurang mampu. Hanya mengandalkan Aileen! Aileen Aciel adalah tulang punggung bagi keluarga mereka untuk bisa makan dan biaya sekolah sang Adik. Dan sang Mama juga sering sakit-sakitan, sehingga Aileen melarangnya untuk bekerja, cukup di rumah saja.
"Ma.... Ai berangkat dulu" pamitnya, ia sering dipanggil Ai.
"Iya sayang.... berhati-hatilah" sahut sang Mami.
"Maafkan Mama Nak, sudah membuat kalian menderita dengan kehidupan perekonomian ini" isak tangis sang Mama memandangi tubuh Ai yang mulai menghilang.
20 menit sepeda motor usang peninggalan sang Papa, telah memasuki parkiran RS terbesar di kota tersebut. Ai langsung memasuki tempat dimana ia ditempatkan.
"Selamat pagi Ai? " sapa rekan kerjanya, Ai dikenal paling cantik dan ramah di RS itu. Banyak sekali pria rekan kerja yang jatuh hati padanya, tapi hatinya sudah terpaut pada seorang pria yang berprofesi sebagai Dokter umum di RS tersebut.
1 bulan lagi mereka akan meresmikan hubungan yang sudah 2 tahun terjalin, dengan bertunangan dulu. Kekasihnya menerima keberadaannya, dimana Ai hanya wanita kalangan bawah, bisa dikatakan keluarga kurang mampu. Tapi karena rasa cintanya begitu besar pada Ai, ia tidak memandang kasta.
Seperti siang ini keduanya selalu menyempatkan diri untuk makan siang bersama di kantin RS disela kesibukan masing-masing.
"Dek, sore ini Kakak akan berangkat, ada seminar di kota x selama 3 minggu. Kamu baik-baik disini ya? hmmm apa semuanya sudah kamu persiapkan untuk acara pertunangan kita? " ucap Dokter Excel, sang kekasih Aileen.
"Sudah Kak! Kakak jangan khawatir, Ai akan baik-baik saja. Hmmm jaga kesehatan selama Kakak disana" pesannya dengan menyunggingkan senyuman manisnya.
"Oke boss! "
Keduanyapun kembali pada pekerjaan tugas masing-masing.
Sore menjelang, semua yang bekerja di RS terbesar itu sudah berkumpul di aula RS. Mereka dihimbau untuk menyambut kedatangan pemilik RS, yang masih tahap renovasi.
Kasak-kusuk para kaum hawa membicarakan sang Direktur pemilik RS, seperti yang mereka ketahui pria itu sangat maco dan terkenal playboy.
"Ai, apa kamu tau sang Direktur muda itu katanya sangat tampan? hmmm apalagi belum memiliki pasangan hidup, ada kesempatan. " ucap salah satu rekan kerja sekaligus sahabatnya.
"Kak Devan mau kamu kemanakan? lagi pula ia tak akan melirik kita dari kalangan bawah" ucap Ai tidak terlalu heboh seperti wanita-wanita lainnya.
"Mencoba apa salahnya hmmm" gumamnya sembari mengkhayal lebih jauh.
"Terserah kamu" sahut Ai dengan malas karena sahabatnya ini suka gonta-ganti pacar, tidak ada yang bertahan lama.
"Kamu sih payah karena tipemu orang setia" ya Ai memang seorang setia, ia tidak seperti wanita yang lain hanya bermain-main saja.
"Mohon perhatiannya sebentar. Tuan Direktur telah tiba" ucap MC mempersilahkan Direktur maju ke podium untuk memperkenalkan diri.
"Selamat datang Tuan Direktur" ucap sang MC.
Pria yang berpenampilan maco dan berkarisma itu berdiri dengan tegap diatas podium.
"Wah....benar-benar tampan" kagum para wanita yang berprofesi sebagai tenaga medis.
"Lihat tatapan mata tajamnya seakan menghunus jantungku" kagum yang lainnya.
"Lihat postur tubuhnya, dengan dada sixpacknya membuat darahku berdesir hebat" ucap yang lain membayangkan tubuh pria itu.
"Selamat Sore! perkenalkan saya adalah putera penerus dari SYWA. Nama saya Cullen Frey Sywa" Cull memperkenalkan diri. Semua memberi tepuk tangan menyambut kedatangannya.
Semua riuh dengan memuji dan mengagumi sang Direktur, tapi hanya ada satu wanita yang sedari tadi hanya terdiam saja. Bahkan kalau ditanyai siapa nama lengkap sang Direktur, pasti Ai hanya tau Sywa saja. Ia tidak menyimak, apalagi suara riuh menghalangi pendengarannya.
Cull bersikap profesional jika berhubungan dengan pekerjaan, sikap casanovanya dikesampingkan selama ia berkerja. Walaupun tatapan mata nakalnya identik melirik wanita cantik dan seksi, tapi seperti yang diketahui ia bisa mengendalikan dirinya.
"Baiklah kepada semua karyawan yang bekerja di RS ini, memberi salaman kepada Direktur penerus RS SYWA . Setelah itu silahkan menikmati hidangan yang sudah terhidang diatas meja prasmanan. Selamat menikmati" ucap MC.
Mendengar itu membuat kaum hawa bersorak girang, ada kesempatan untuk mereka mengoda dengan bahasa tubuh. Sebagian dari mereka merapikan kembali penampilannya, menebalkan kembali polesan di wajah, menyisir rambutnya kembali dan sebagainya. Melihat itu membuat Ai mengeleng-gelengkan kepala, karena bagi dia itu sangat konyol.
"Setampan apa dia? sampai para wanita heboh? " gumamnya karena Ai sama sekali tidak melihat wajah itu, karena terlindungi banyak kepala. Maklum ia duduk paling belakang, sedangkan sang sahabat sampai berdiri karena ingin melihat wajah yang di idolakan banyak orang, bahkan rela melempar tubuhnya diranjang.
Termasuk Ine sang sahabat merapikan kembali polesan dan rambutnya sebelum maju untuk menjabat tangan.
"Ai, ayo kita keburu ia melirik yang lain" ajak Ine menarik tangan Ai, wanita ini sangat pede.
"In, antriannya masih panjang. Nanti saja, aku tidak mau berdesak-desak" ucapnya menghentikan langkahnya.
"Baiklah! uhh keburu diambil orang deh" gerutunya dengan wajah cemberut.
Melihat sudah ada celah Ai dan Ine ikut mengantri, bahkan mereka antrian penutup. Pastinya Ai yang paling belakang, sedangkan Ine didepannya.
"Hmmm cape juga berdiri seperti ini" gumam Ai mengeluh.
"Sabar.... nanti juga rasa capenya terbayarkan setelah menyentuh tangan dan menatap wajah tampannya dengan dekat" gumam Ine, rupanya ia mendengar keluh Ai.
"Ayo" Ine menarik tangan Ai mereka berdua sudah di depan sang Direktur.
"Selamat sore Tuan. Perkenalkan nama saya Ine dan wanita cantik ini sahabat saya Aileen" ucap Ine diluar dugaan Ai. Ine menjabat tangan Cull dengan sangat erat, sedangkan Ai mengutuk sang sahabat dalam hatinya.
Kening Cull mengeryit atas ucapan Ine, kenapa harus dia yang memperkenalkan sahabatnya. Apa wanita yang wajahnya tertunduk ini tidak bisa bicara atau lagi sariawan. Itulah yang ada dibenak Cull.
"Ayo salaman" bisik Ine memberi kode pada Ai karena sang sahabat hanya diam saja.
"Hem.... hem.... hem" deheman panjang itu membuat kedua wanita itu menatap wajah tampan yang ada di hadapan mereka saat ini.
Deg
Tatapan mata Cull dan Ai saling bersirobok.
Bersambung.....
🌷🌷🌷
Trims atas vote like dan comennya.
•••••
Tatapan keduanya seakan terhipnotis. Cull merasakan hal aneh, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang. Padahal selama ini ia tidak pernah merasakan hal seperti ini, walaupun memandangi tubuh seksi wanita, tapi lihatlah sekarang jantungnya berdetak cepat dari biasanya. Wajah cantik dan senyuman wanita ini berhasil menghipnotis nya. Wanita yang berpenampilan simpel dengan polesan make-up tipis, mampu membuat tubuhnya menegang, seakan aura kecantikan natural Ai merebut hatinya.
"Selamat sore Tuan, " suara itu begitu lembut dan indah di telinga Cull. Ai menyunggingkan senyuman yang membuat kaum adam kelepek-klepek.
"Tuan, " suara lembut itu membuat Cull kembali normal setelah sesaat terbang ke awang-awang. Karena merasa telapak tangannya diremas erat oleh sang Direktur, Ai memberanikan diri mengeluarkan suara.
"Mari Tuan, " ucap Ine sembari menarik tangan Ai. Ai membalas dengan senyuman, yang berhasil menggelitik perut Cull.
Kedua sahabat itu bergabung dengan yang lainnya, menikmati hidangan penutup. Sedangkan Cull masih terhipnotis, bayangan wajah cantik itu masih menari-nari di matanya.
"Hmmm Tuan silahkan diminum, " sang Manejer RS menyodorkan gelas berisi jus, tanpa curiga Cull langsung meneguknya, kebetulan ia merasa haus.
Cull mengedar-edarkan pandangannya keseluruh arah mencari sesosok yang mampu menggetarkan hatinya. Banyak dari kaum hawa yang salah tinggal dengan tatapan Cull, padahal ia bukan melirik mereka. Tatapannya terhenti menemukan sosok wanita itu duduk dipojok sedang menikmati hidangan, tanpa melirik sana-sini. Lain dengan para wanita lain, mereka bukannya fokus makan tapi malah fokus memperhatikan Cull.
Karena acara sudah usai, satu persatu meninggalkan aula.
"In, aku ke toilet sebentar ya.... sudah nanggung, " ucap Ai pada Ine.
"Baiklah aku tunggu di luar aula aja ya, sekalian nyamperin yang lain, " Ine pun keluar aula, ternyata sudah malam.
"Sittt kenapa kepalaku tiba-tiba pusing? " gumamnya sembari memegang kepalanya yang terasa berat. Cull mendudukan tubuhnya kembali ke sofa.
" Tubuhkupun sangat panas. Sialan siapa yang berani memberi obat ini padaku? " umpatnya dengan murka, ia pun pergi mencari kamar mandi untuk merendam gejolak ***** yang sudah di ubun-ubun.
Klip
Tiba-tiba semua lampu mati, sedangkan Cull masih dipertengahan jalan.
"Sialan pakai mati lampu lagi! semua tidak ada yang beres disini, RS sebesar ini bisa mati lampu. Akan aku pecat semua, makan gaji buta saja selama ini, " Cull mengutuk pengurus bagian perlengkapan gedung RS, ia pun meraih ponselnya tapi sialnya ternyata lobet. Amarahnya semakin memuncak.
Brukk
Cull menabrak tubuh seseorang, dari suara dan tubuhnya adalah seorang wanita.
"Auu.... " Pekik wanita itu.
Mendengar suara rintihan itu membuat gairah Cull semakin memuncak.
"Apakah ada seseorang? " ucap suara lembut bercampur takut itu sangat nyata di telinga Cull. Dimana suara lembut itu baru saja ia dengar.
"Hmmm, " Cull berdehem masih memegang kedua bahu wanita yang ditabraknya.
"A-aku takut, ini sangat gelap, " lirihnya dengan nada ketakutan. Iya Ai pobia pada kegelapan, itu terjadi ketika ia masih SD di kunci di gudang sekolah oleh teman-temannya, yang dimana gudang itu gelap sekali tidak ada penerangan.
"Tenanglah, " mendengar ucapan itu membuat Ai memberanikan diri untuk memeluk orang yang tidak ia kenali. Sedangkan Cull yang dipeluk menegang, tapi pelukan itu begitu nyaman, apalagi pengaruh obat perangsang.
Cull tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia pun membalas pelukan itu, bahkan lebih dari pelukan. Cull membawa tubuh itu masuk ke kamar mandi khusus petinggi karena memang disediakan.
"Bantu aku, " suara seraknya membuat bulu kuduk Ai merinding.
Cup cup cup
Cull mendaratkan ciuman diseluruh wajah Ai dalam kegelapan, dan bertahan di bibirnya. Sedangkan Ai berusaha melepaskan pelukan dan ciuman itu. Bagaimana mungkin ia melakukan itu pada orang yang tidak dikenalnya.
"Lepas.... jangan lakukan itu, " lirihnya dengan isakan. Mendengar suara sendu itu membuat Cull melepaskan ciumannya, akal sehatnya belum semuanya hilang.
"Aku mohon.... ini sangat menyiksa sekali, aku sudah tidak bisa menahannya. Seseorang telah menjebak memberiku obat perangsang, sedangkan hanya ada kau disini, " terangnya sembari mengigit bibir bawahnya menahan gairah. Apalagi aroma tubuh wanita yang bersama dengannya ini menjadi candu baginya, aroma tubuh yang langka.
"Ta-----"
Cup
Cull membungkam mulut Ai dengan bibirnya, ia melakukan dengan lembut. Cull tau jika wanita ini sangat kaku, sepertinya ini pertama baginya.
Sekarang keduanya sudah polos, awalnya Ai menolak tapi lihat sekarang ia ikut menikmati sensasi yang diberikan pria yang tak dikenalnya. Ai membalas ciuman panas itu, sembari memejamkan mata.
"Sayang.....aku mulai ya...." Cull membaringkan tubuh Ai ke lantai dengan cara lembut.
"Aku takut! ini pertama bagiku" ucapnya merapatkan kedua kakinya.
"Hmmm aku akan pelan-pelan. Tolong aku sudah tidak tahan, ini sangat menyiksa. "
"Akkk, " teriak Ai merasakan sakit luar biasa, sampai kuku-kukunya menancap dikedua punggung Cull yang mengkungkungnya. Bulir bening bergulir mengalir di kedua sudut matanya. Malam ini dalam kegelapan, dengan orang yang tak dikenalnya mahkota yang selama ini dijaganya sudah direnggut oleh pria tidak dikenal.
Lama-kelamaan rasa sakit yang semula dirasakannya berubah menjadi lenguhan. Sehingga ia mencapai puncak berkali-kali, begitu juga dengan Cull. Bahkan mereka melakukannya berkali-kali, Cull bahkan menjadi candu baginya. Sehingga menginginkannya terus dan terus, sedangkan Ai sudah lemas. Akhirnya malam panjang itu terjadi, dengan saling tidak mengenali. Dengan kenikmatan luar biasa.
Mungkin karena pengaruh obat dan tenaganya sudah terkuras, Cull langsung tertidur begitu saja sembari memeluk tubuh yang penuh dengan peluh dalam kegelapan.
Menyadari sesuatu Ai melepaskan pelukan itu, dan meraba-raba mencari pakaiannya yang sudah berserakan dilantai kamar mandi. Merasa mendapatkan ia pun langsung memakaikannya, dan bangkit keluar meninggalkan tempat itu.
Klip
Tiba-tiba lampu nyala ketika ia sudah berada diluar kamar mandi, dengan cepat Ai berlari menyeret kakinya. Ia menahan rasa perih di selangkangnya, ia tidak ingin ada orang yang tau apa yang telah terjadi.
Tiba di parkiran ia segera menaiki sepeda motornya, tidak menunggu waktu lama ia melakukan kendaraannya membelah jalanan malam yang sudah sepi.
Dalam isak tangis ia melajukan kendaraan itu, Ai mengerutuki kebodohannya. Apa yang dilakukannya ini tidak benar, jika benih itu tertanam bagaimana masa depannya. Bagaimana nasib pertunangan yang sebentar lagi di gelar.
"Selamat malam.... Ai pulang Ma, Dek, " sapanya mengetuk pintu rumah yang sederhana.
Ceklek
"Kakak kok tumben pulang malam" ucap sang Adik karena tidak seperti biasanya.
"Hmmm ada sedikit kerjaan?! Mama dimana, apakah sudah tidur? " tanyanya.
"Sudah Kak, tadi Mama khawatirkan Kakak" sahutnya.
"Jika begitu Kakak langsung ke kamar ya Dek, " ucap Ai berusaha menahan tangisnya, ia sengaja tidak membukan helm agar sang Adik tidak melihat mata sebamnya.
Bersambung.....
🌷🌷🌷
Trims atas vote like dan comennya👌
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!